Anda di halaman 1dari 1

Nama : Sofia Fitri Ramadani

NRP : 2816100062

Sang Penerus Pergerakan


Masa depan suatu Bangsa sangat ditentukan oleh Generasi mudanya. Pemuda adalah tonggak
perubabahan. Oleh karena itu, pemuda seharusnya bersungguh-sungguh untuk mewujudkan cita-
cita bangsanya dan mempertahankan harkat dan martabatnya.Pemuda islam adalah ia yang dalam
jiwanya terpatri nilai-nilai islam dengan baik. Islam adalah agama rahmatal lilalamin (rahmat bagi
seluruh alam). Nilai-nilai yang baik tersebut tercermin dalam setiap fikiran, perkataan dan
perbuatam para pemuda islam. Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di
dunia. Oleh karenanya, masyarakat muslim Indonesia, terutama pemudanya mempunyai tanggung
jawab untuk menjaga keutuhan dan membangun Bangsa ini. Islam mengajarkan kepada ummatnya
kewajiban bela negara. Disini Islam memandang perang adalah alat mempertahankan diri. Dalam
upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaulatan bangsa ini tentu menghadapi banyak
permasalahan, hambatan, rintangan dan bahkan ancaman. Permasalahan yang harus dihadapi itu
beraneka ragam. Masalah-masalah tersebut timbul sebagai warisan masa lalu, masalah yang terkini
maupun masalah yang akan timbul di masa depan negara kita. Generasi muda adalah generasi
harapan bangsa. Benarkah pemuda masih menjadi harapan? Tentu akan sangat membanggakan
jika hal ini menjadi kenyataan. Akan tetapi, faktanya membuktikan bahwa generasi muda di
Indonesia saat ini cenderung mengkhawatirkan perilakunya bagi kelanjutan masa bangsa ini. Hal
ini dapat dibuktikan dengan maraknya kasus yang terjadi pada generasi muda diantaranya: kasus
narkoba, tawuran antar pelajar, tindak kriminal, pergaulan bebas dan lain sebagainya. Hal ini
semakin diperparah dengan pesatnya teknologi. Segala bentuk informasi baik yang negatif dan
positif begitu cepat, mudah dan murah untuk diakses. Tidak pandang apakah ia muda, tua ataupun
anak-anak. Untuk menyelamatkan generasi muda, perlu ada solusi pembangunan karakter dan
pembenahan moral pelajar di Indonesia sejak dini. Islam adalah agama yang solutif. Ia relevan
untuk semua ruang dan waktu. Sudah sepatutnya, pemuda dan mahasiswa muslim harus menjadi
problem solver (pemecah masalah) bagi semua kondisi di sekitarnya. Menghadapi tantangan
tersebut pemuda islam dituntut menjadi insan yang proaktif dan produktif. Untuk mewujudkan hal
tersebut pemuda dan mahasiswa memiliki 2 (dua) peran yaitu bertanggung jawab terhadap dirinya
(be responsible to his self) dan berkontribusi bagi masyarakat sosial (contributing to socian
problem). Sebagai pemuda, tentunya dituntut untuk dapat menjaga diri dari pengaruh luar. Hal ini
penting sebelum ia terjun ke masyarakat. Sebuah ungkapan menyatakan Barangsiapa yang tidak
bisa bermanfaat bagi dirinya maka ia tidak mungkin bermanfaat bagi yang lain. Senada dengan
perintah Allah quu anfusakum wa'ahliikum naaro (jagalah dirimu dan keluargamu dari bahaya
api neraka). Era perkembangan zaman berkembangan pesat. Modernisasi dan westernisasi
semakin merajalela. Dilain sisi, pemuda dan mahasiswa islam dituntut untuk tetap berpegang teguh
pada agama islam yang hanif. Berpegang teguh artinya tetap berada dalam suatu nilai tertentu.
Untuk terus berada dalam suatu nilai maka harus dilakukan evaluasi dan kontroling terhadap nilai
yang dianut. Muhammad bin abdillah sebagai teladan ummat islam mengajarkan untuk terus
merperbaharui iman (jaddiduiimanakum). Jawaban terhadap hal ini yaitu mentoring. Mentoring
adalah suatu sistem penyaluran nilai dari seseorang mentor (subject) ke mentee (object) dengan
metode kelompok. Aspek kelompok ini menjamin transfer nilai dapat tercapai dengan lebih baik.
Tidak terhenti sampai diri sendiri, pemuda dan mahasiswa islam harus berkontribusi terhadap
masyarakat sosial. Pemuda dan mahasiswa islam Pemuda dan mahasiswa islam dituntut untuk
membangun masyarakat dengan membangun kelompok-kelompok dan pemerhati masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai