Anda di halaman 1dari 223

TUGAS AKHIR RI 141501

DESAIN INTERIOR KANTOR PT. INSASTAMA


DENGAN KONSEP INDUSTRIAL MODERN

NIKITA BUNGA PRATIWI


3412100098

DOSEN PEMBIMBING
Ir. Budiono, M.Sn.
Dr. Mahendra Wardhana, S.T., M.T.

JURUSAN DESAIN INTERIOR


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2017
FINAL PROJECT RI 141501
INTERIOR DESIGN OF PT.INSASTAMA OFFICE
WITH INDUSTRIAL MODERN CONCEPT

NIKITA BUNGA PRATIWI


3412100098

SUPERVISOR LECTURER
Ir. Budiono, M.Sn.
Dr. Mahendra Wardhana, S.T., M.T.

INTERIOR DESIGN DEPARTMENT


Faculty of Civil Engineering and Planning
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2017
DESAIN INTERIOR KANTOR PT.INSASTAMA
DENGAN KONSEP INDUSTRIAL MODERN

Nama Mahasiswa : Nikita Bunga Pratiwi


NRP : 3412100098
Dosen Pembimbing I : Ir. Budiono, M.Sn.
Dosen Pembimbing II : Dr. Mahendra Wardhana, S.T., M.T.

ABSTRAK

Dalam menghadapi persaingan era global, perusahaan di Indonesia harus


menyusun strategi yang tepat agar memiliki keunggulan daya saing. Salah satu
usaha tersebut adalah melakukan pembangunan gedung perkantoran pada area
Central Business District di kota-kota besar. PT. Insastama, merupakan sebuah
perusahaan industri yang memproduksi mur dan baut, serta produk metal lainnya.
Perusahaan tersebut ingin mengembangkan bisnis perusahaan dengan membuka
kantor cabang produknya ke wilayah Jakarta. Karena PT. Insastama membuka
kantor cabang di lokasi yang baru, maka dari itu diperlukan upaya dalam
pengenalan branding perusahaan agar dapat meningkatkan daya tarik konsumen.
Selain branding melalui website dan sosial media lainnya, branding perusahaan
juga dapat dilakukan dengan cara membuat desain interior yang menarik pada
kantor. Selain memperhatikan segi kenyamanan untuk konsumen juga staff, juga
terdapat penambahan fasilitas kantor yang dapat menunjang dan mempermudah
pemenuhan kebutuhan konsumen.
Perencanaan desain interior kantor PT. Insastama ini berdasarkan hasil
analisa permasalahan, observasi, studi literatur, studi banding, wawancara dan
pembagian kuisioner terhadap responden. Berdasarkan metodologi tersebut, hasil
yang diperoleh adalah konsep desain interior kantor PT. Insastama dengan
perpaduan langgam industrial dengan langgam modern, namun konsep tersebut
tidak menghilangkan karakteristik dari PT. Insastama. Produk mur dan baut erat
kaitannya dengan langgam Industrial, sedangkan langgam modern yang bersih,
dan fokus pada fungsi cocok jika diterapkan pada gedung perkantoran.
Dengan beberapa konsep diatas, kemudian disusun sebuah perencanaan
yakni desain interior kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern.
Konsep ini dibuat agar PT. Insastama semakin dikenal oleh masyarakat secara
luas, sehingga produk-produk nya semakin dikenal dan sesuai dengan selera serta
kebutuhan konsumen.

Kata kunci : desain interior ; industrial ; kantor ; modern ; pembangunan

|i
( Halaman ini sengaja dikosongkan )

| ii
INTERIOR DESIGN OFFICE PT.INSASTAMA
THE CONCEPT OF MODERN INDUSTRIAL

Name : Nikita Bunga Pratiwi


NRP : 3412100098
Supervisor I : Ir. Budiono, M.Sn.
Supervisor II : Dr. Mahendra Ward, S.T., M.T.

ABSTRACT

In this era of global competition, the companies in Indonesia must develop


the right strategy to get competitive advantage. One of the companys effort is to
build the office buildings in the Central Business District area in major cities. PT.
Insastama is an industrial company that manufactures nuts and bolts, and other
metal products. This company wanted to develop company's business by opening
a branch office products in Jakarta. Since PT. Insastama opened a branch office in
the new location, then it is necessary to introduce corporate branding in order to
increase consumer appeal. Aside of branding through social websites and other
media, company branding can also be accomplished by creating an attractive
interior design at the office. In addition to consider the convenience for consumers
and staff, there is also the addition of office facilities that can support and
facilitate the needs of consumers.
Planning interior design office of PT. Insastama are based on the results of
the problem analysis, observation, literature study, comparative studies,
interviews and the distribution of questionnaires to the respondents. Based on this
method, the results are interior design concept of PT. Insastama with mixture of
industrial style and modern style, but the concept does not eliminate the
characteristics of PT. Insastama. Nuts and bolts products closely related to
Industrial style, while the modern style are clean and focus on functionality
suitable when applied to office buildings.
With some of the above concept then organized a planning that is the
interior design office of PT. Insastama with Industrial Modern concept. This
concept was made for PT. Insastama to increasingly recognized by the public, so
the products are increasingly recognized and in accordance with the tastes and
needs of consumers.

Keywords: interior design ; industrial ; office ; modern ; buildings

| iii
( Halaman ini sengaja dikosongkan )

| iv
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Desain
Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern. Laporan
ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah
Tugas Akhir, Jurusan Desain Interior, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya.
Selama proses penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Mama, papa, adik-adik dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan
doa, dukungan, perhatian dan kasih sayang hingga saat ini.
2. Dr. Mahendra Wardhana, ST., MT. selaku dosen pembimbing II, dosen wali
dan Ketua Jurusan Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
3. Ir. Budiono M.Sn., sebagai dosen pembimbing I yang telah banyak
memberikan ilmu, bimbingan, kritik dan saran bagi penulis.
4. Ir. R. Adi Wardoyo, M.MT,. dan Anggra Ayu Rucitra S.T., M.MT., selaku
dosen penguji mata kuliah Tugas Akhir.
5. Seluruh pimpinan dan staff PT. Insastama yang telah memberikan ijin kepada
penulis untuk melakukan survey dan menjadikan kantor sebagai objek desain.
6. Sahabat-sahabat penulis yaitu Marsha, Yunita, Erviana, Anisa yang selalu
memberikan dukungan dan semangat.
7. Teman-teman dekat seperjuangan selama kuliah, Dinda, Widyasi, Maura dan
Riza yang selalu bersama selama masa-masa Tugas Akhir dan seluruh
8. Teman-teman SMA, Inge, Ely, Rezandy, Firda, Dessy, Cindhy dan Kharisma.
9. Teman-teman eksklusif 115 yang telah membantu dan saling mendukung.
10. Semua pihak yang belum dapat disebutkan yang telah membantu dan
mendoakan.

Diharapkan dengan adanya laporan hasil desain interior ini dapat dijadikan
sebagai sumber informasi dan referensi bagi semua pihak. Penulis menyadari
bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada laporan Tugas Akhir ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.

Surabaya, Januari 2017

Penulis

|v
( Halaman ini sengaja dikosongkan )

| vi
DAFTAR ISI
Abstrak ....................................................................................................... ..... ........i
Abstract ....................................................................................................... .... ......iii
Kata Pengantar ....................................................................................................v
Daftar Isi ...............................................................................................................vii
Daftar Tabel ..........................................................................................................xv
Daftar Gambar .................................................................................................. ......xi
Daftar Bagan ..................................................................................................... .xvii
Daftar Diagram ....................................................................................................xix
Daftar Lampiran ...................................................................................................xxi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... .......1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... .......1
1.1.1. Pemilihan Lokasi di Jakarta ............................................................. .......1
1.1.2. Penilaian Masyarakat terhadap sebuah kantor ................................ .......2
1.2. Tema dan Judul ........................................................................................ .......3
1.2.1 Latar Belakang Tema....................................................................... .......3
1.2.2 Definisi Judul .................................................................................. .......4
1.3. Tujuan dan Manfaat .........................................................................................5
1.3.1. Tujuan .............................................................................................. .......5
1.3.2. Manfaat ............................................................................................ .......6
1.4. Permasalahan ...... ..................................................................................... .......6
1.4.1. Identifikasi Masalah ........................................................................ .......6
1.4.2. Batasan Masalah .............................................................................. .......7
1.4.3. Rumusan Masalah ........................................................................... .......7
1.5. Sistematika Laporan ................................................................................. .......7
BAB II STUDI PUSTAKA, EKSISTING DAN PEMBANDING........... .......9
2.1 Studi Pustaka ............................................................................................. .......9
2.1.1 Desain Interior ................................................................................ .......9
2.1.2 Kantor ............................................................................................. .....10
2.1.2.1 Pengertian Kantor ............................................................... .....10
2.1.2.2 Aktivitas Kerja Kantor ........................................................ .....10

| vii
2.1.2.3 Sarana dan Fasilitas Kantor ................................................ .....11
2.1.2.4 Prinsip dan Pertimbangan Perancangan Kantor ................... .....12
2.1.2.5 Macam-Macam Tata Ruang Kantor ....................................... ...12
2.1.2.6 Ruangan Kerja Kantor ........................................................... ...15
2.1.2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tata Ruang Kantor ....... ...17
2.1.2.8 Ciri-Ciri Kantor Yang Menyenangkan ................................. ...18
2.1.2.9 Jenis-jenis Perlengkapan Kantor ............................................ ...19
2.1.2.10 Ciri-Ciri Kantor Modern ..................................................... ...23
2.1.3 Warna .............................................................................................. .....24
2.1.3.1 Pengertian Warna ................................................................ .....24
2.1.3.2 Warna dalam Proses Berkomunikasi ................................... .....25
2.1.3.3 Psikologi Warna ................................................................. .....25
2.1.3.4 Warna untuk Kantor ............................................................. .....28
2.1.4 Langgam Desain Industrial ............................................................. .....31
2.1.4.1 Pengertian Langgam Desain Industrial ................................ .....31
2.1.4.2 Material pada Langgam Desain Industrial ........................... .....32
2.1.4.3 Warna pada Langgam Desain Industrial .............................. .....33
2.1.4.4 Dekorasi pada Langgam Desain Industrial .......................... .....33
2.1.4.5 Pencahayaan pada Langgam Desain Industrial .................... .....34
2.1.5 Langgam Desain Modern ................................................................ .....35
2.1.5.1 Definisi Modern .................................................................. .....35
2.1.5.2 Pengertian Langgam Desain Modern ................................... .....35
2.1.5.3 Sejarah Langgam Desain Modern ........................................ .....36
2.1.5.4 Arsitektur Modern ................................................................ .....36
2.1.5.5 Desain Interior Modern ........................................................ .....38
2.1.6 Antropometri ................................................................................... .....42
2.1.6.1 Resepsionis .......................................................................... .....42
2.1.6.2 Ruang Tunggu ...................................................................... .....43
2.1.6.3 Ruang Kantor ....................................................................... .....45
2.1.6.4 Ruang Meeting .................................................................... .....48
2.1.6.5 Pantry dan Minibar .............................................................. .....50

| viii
2.1.6.6 Showroom............................................................................ .....51
2.2 Studi Eksisting .......................................................................................... .....52
2.2.1 Identitas Perusahaan ........................................................................ .....52
2.2.2 Sejarah PT. Insastama ...........................................................................52
2.2.3 Makna Logo PT. Insastama ..................................................................54
2.2.4 Visi dan Misi PT. Insastama .................................................................55
2.2.5 Struktur Organisasi PT. Insastama ........................................................55
2.3 Studi Pembanding ...........................................................................................56
BAB III METODOLOGI DESAIN .......................................................... .....61
3.1 Diagram Metode Desain ........................................................................... .....61
3.2 Objek Penelitian ........................................................................................ .....62
3.3 Tahap Pengumpulan Data ......................................................................... .....62
3.4 Tahap Analisa Data ................................................................................... .....66
BAB IV DATA DAN ANALISA ......................................................................69
4.1 Data ........................................................................................................... .....69
4.2 Analisa Data .............................................................................................. .....71
4.2.1 Data Eksisting .................................................................................. .....71
4.2.1 Data Observasi ................................................................................. .....72
4.2.2 Data Hasil Interview / Wawancara .........................................................81
4.2.3 Data Kuisioner .......................................................................................83
BAB V KONSEP DESAIN ....................................................................... ...107
5.1 Objek Desain ............................................................................................. ...107
5.2 Konsep Awal ............................................................................................. ...107
5.3 Tema ......................................................................................................... ...108
5.3.1 Latar Belakang Tema ....................................................................... ...108
5.3.2 Definisi dan Karakteristik Tema ...................................................... ...109
5.4 Konsep Desain .......................................................................................... ...110
5.4.1 Konsep Makro .................................................................................. ...110
5.4.1.1 Bentuk .................................................................................. ...110
5.4.1.2 Fasilitas e-KiosK ................................................................. ...111

| ix
5.4.2 Konsep Mikro .................................................................................... ...112
5.4.2.1 Dinding ................................................................................ ...112
5.4.2.2 Lantai ................................................................................... ...114
5.4.2.3 Plafon ................................................................................... ...116
5.4.2.4 Furnitur ................................................................................ ...116
5.4.2.5 Elemen Estetis ...................................................................... ...117
5.4.2.6 Pencahayaan ......................................................................... ...119
5.4.2.7 Penghawaan ......................................................................... ...120
BAB VI PROSES DAN HASIL DESAIN ................................................ ...123
6.1 Alternatif Layout ....................................................................................... ...123
6.1.1 Alternatif Layout 1 ............................................................................ ...124
6.1.2 Alternatif Layout 2 ............................................................................ ...125
6.1.3 Alternatif Layout 3 ............................................................................ ...126
6.1.4 Layout Terpilih .................................................................................. ...127
6.2 Pengembangan Layout Terpilih.................................................................. ...128
6.2.1 Area Terpilih 1 : Lobby ..................................................................... ...128
6.2.2 Area Terpilih 2 : Showroom dan Ruang Bagian Operasional ........... ...132
6.2.3 Area Terpilih 3 : R. Tunggu Direktur dan R. Presiden Direktur ....... ...137
6.3 Pengembangan Desain dan Gagasan Ide .................................................... ...140
6.4 Hasil Desain ............................................................................................... ...141
6.4.1 Area Terpilih 1 : Lobby ..................................................................... ...141
6.4.2 Area Terpilih 2 : Showroom dan Ruang Bagian Operasional ........... ...144
6.4.3 Area Terpilih 3 : R. Tunggu Direktur dan R. Presiden Direktur ....... ...148
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. ...151
Daftar Pustaka .....................................................................................................153
Lampiran . ......................................................................................................... ...157
Biografi Penulis ...................................................................................................215

|x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tata Ruang Kantor Terpisah ................................................... .....13


Gambar 2.2 Tata Ruang Kantor Terbuka .................................................... .....14
Gambar 2.3 Macam-macam Ruang Kerja ................................................... .....15
Gambar 2.4 Macam-macam Ruang Pertemuan ........................................... .....16
Gambar 2.5 Macam-macam Ruang Pendukung .......................................... .....16
Gambar 2.6 Palet Warna ............................................................................. .....24
Gambar 2.7 Desain Interior berlanggam Industrial ...................................... .....31
Gambar 2.8 Material pada Langgam Desain Industrial .............................. .....32
Gambar 2.9 Penerapan Warna Utama pada Langgam Desain Industrial .... .....32
Gambar 2.10 Dekorasi pada Langgam Desain Industrial .............................. .....33
Gambar 2.11 Desain Lampu pada Langgam Industrial ................................. .....34
Gambar 2.12 Desain Rumah Modern ............................................................ .....35
Gambar 2.13 Material pada Langgam Desain Modern .................................. .....38
Gambar 2.14 Penerapan Palet Warna pada Langgam Desain Modern .......... .....39
Gambar 2.15 Desain Furniture pada Langgam Modern ................................. .....41
Gambar 2.16 Desain Elemen Estetis pada Langgam Modern ........................ .....41
Gambar 2.17 Studi Antropometri Meja Resepsionis ..................................... .....42
Gambar 2.18 Studi Antropometri Tinggi Konter / Meja Resepsionis ........... .....42
Gambar 2.19 Studi Antropometri Peletakkan Logo Perusahaan ................... .....43
Gambar 2.20 Studi Antropometri A pada Ruang Tunggu dan Lounge ......... .....43
Gambar 2.21 Studi Antropometri B pada Ruang Tunggu dan Lounge ......... .....44
Gambar 2.22 Studi Antropometri C pada Ruang Tunggu dan Lounge .......... .....44
Gambar 2.23 Studi Antropometri Kursi pada Ruang Kantor-1 ..................... .....45
Gambar 2.24 Studi Antropometri Kursi pada Ruang Kantor-2 ..................... .....46
Gambar 2.25 Studi Antropometri Ruang Staff .............................................. .....46
Gambar 2.26 Studi Antropometri Rak Penyimpanan Arsip ........................... .....47
Gambar 2.27 Studi Antropometri Ruang Direktur ........................................ .....48
Gambar 2.28 Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Kecil ..................... .....48
Gambar 2.29 Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Besar .................... .....49

| xi
Gambar 2.30 Studi Antropometri Pantry dan Mini Bar ................................. .....50
Gambar 2.31 Studi Antropometri Showroom ................................................ .....51
Gambar 2.32 Studi Antropometri Tempat Peletakan Barang yang umum .... .....51
Gambar 2.33 Logo PT. Insastama ................................................................. .....52
Gambar 2.34 Kantor Pusat PT. Insastama ..................................................... .....53
Gambar 2.35 Pabrik PT. Insastama ............................................................... .....53
Gambar 2.35 Produk PT. Insastama .............................................................. .....54
Gambar 2.36 Makna Logo PT. Insastama ..................................................... .....54
Gambar 4.1 Denah Lokasi Baru Kantor PT.Insastama ................................ .....71
Gambar 4.2 Foto Lokasi Eksisting Baru Kantor PT.Insastama ................... .....71
Gambar 4.3 Bentuk Fasad Bangunan Kantor PT.Insastama ........................ .....72
Gambar 4.4 Area Resepsionis Kantor PT.Insastama ................................... .....72
Gambar 4.5 Ruang Staff Kantor PT.Insastama ............................................ .....73
Gambar 4.6 Ruang Direktur Kantor PT.Insastama ...................................... .....73
Gambar 4.7 Interior Ruang Meeting Kantor PT.Insastama ......................... .....74
Gambar 4.8 Area Masuk Kantor PT.Insastama ........................................... .....78
Gambar 5.1 Desain e-KiosK ......................................................................... ...111
Gambar 5.2 Cara Penggunaan e-KiosK oleh pengunjung ............................ ...112
Gambar 5.3 Penerapan dinding pada konsep desain..................................... ...112
Gambar 5.4 Penggunaan warna cat pada dinding ......................................... ...112
Gambar 5.5 Penerapan dinding kedap suara pada ruang meeting ................ ...113
Gambar 5.6 Penerapan lantai semen concrete pada konsep desain .............. ...114
Gambar 5.7 Penerapan lantai karpet pada konsep desain ............................. ...114
Gambar 5.8 Penerapan lantai parket pada konsep desain ............................. ...114
Gambar 5.9 Motif lantai parket yang akan diterapkan pada konsep desain . ...115
Gambar 5.10 Penerapan lantai keramik pada konsep desain .......................... ...115
Gambar 5.11 Penerapan plafon ekspose pada konsep desain ......................... ...116
Gambar 5.12 Penerapan furnitur pada konsep desain..................................... ...117
Gambar 5.13 Jenis vitrin yang akan digunakan pada desain showroom ........ ...117
Gambar 5.14 Elemen estetis berupa typography pada dinding ...................... ...117
Gambar 5.15 Elemen estetis berupa pigora pada dinding .............................. ...117

| xii
Gambar 5.16 Elemen estetis lampu dinding terbuat dari pipa ....................... ...118
Gambar 5.17 Elemen estetis terbuat dari mur dan baut ................................. ...118
Gambar 5.18 Elemen estetis berupa metal figure........................................... ...118
Gambar 5.19 Pencahayaan Alami pada kantor .............................................. ...119
Gambar 5.20 Penerapan Lampu LED jenis tube pada konsep desain ............ ...119
Gambar 5.21 Penerapan Lampu Pijar pada konsep desain ............................ ...120
Gambar 5.22 Penerapan Penghawaan Buatan pada kantor ............................ ...120
Gambar 6.1 Alternatif Layout 1 .................................................................. ...124
Gambar 6.2 Alternatif Layout 2 .................................................................. ...125
Gambar 6.3 Alternatif Layout 3 .................................................................. ...126
Gambar 6.4 Layout Terpilih ........................................................................ ...127
Gambar 6.5 Layout Area Terpilih 1 ............................................................. ...128
Gambar 6.6 Pembagian Zoning Area Terpilih 1 .......................................... ...129
Gambar 6.7 Alur Masuk dan Keluar pada Area Terpilih 1 .......................... ...129
Gambar 6.8 Fasilitas pada Lobby ................................................................ ...130
Gambar 6.9 Jarak jangkauan pandang pengawasan pada Area Terpilih 1 .. ...131
Gambar 6.10 Sistem ME pada Area Terpilih 1 ............................................. ...131
Gambar 6.11 Layout Area Terpilih 2 ............................................................. ...132
Gambar 6.12 Pembagian Zoning Area Terpilih 2 .......................................... ...133
Gambar 6.13 Alur Masuk dan Keluar pada Area Terpilih 2 .......................... ...133
Gambar 6.14 Fasilitas pada Showroom ......................................................... ...135
Gambar 6.15 Fasilitas pada Ruang Bagian Operasional ............................... ...135
Gambar 6.16 Jarak jangkauan pandang pengawasan pada Area Terpilih 2 .. ...136
Gambar 6.17 Sistem ME pada Area Terpilih 2 ............................................. ...136
Gambar 6.18 Layout Area Terpilih 3 ............................................................. ...137
Gambar 6.19 Pembagian Zoning Area Terpilih 3 .......................................... ...137
Gambar 6.20 Alur Masuk dan Keluar pada Area Terpilih 3 .......................... ...138
Gambar 6.21 Fasilitas pada Ruang Tunggu Direktur ..................................... ...138
Gambar 6.22 Fasilitas pada Ruang Presiden Direktur .................................. ...138
Gambar 6.23 Jarak jangkauan pandang pengawasan pada Area Terpilih 3. .. ...139
Gambar 6.24 Sistem ME pada Area Terpilih 3 ............................................. ...139

| xiii
Gambar 6.25 Sketsa Area Lobby ................................................................... ...140
Gambar 6.26 Sketsa Area Manager Operasional ............................................ ...140
Gambar 6.27 Sketsa Ruang Meeting ............................................................. ...140
Gambar 6.28 Sudut Tampak View 1, Area Respsionis dan Security ............ ...141
Gambar 6.29 Visualisasi Tampak View 1, Area Respsionis dan Security .... ...141
Gambar 6.30 Sudut Tampak View 2, Fasilitas E-KiosK ............................... ...142
Gambar 6.31 Visualisasi Tampak View 1, Fasilitas E-KiosK ........................ ...142
Gambar 6.32 Sudut Tampak View 3, Area Tunggu ...................................... ...143
Gambar 6.33 Visualisasi Tampak View 3, Area Tunggu ............................... ...143
Gambar 6.34 Sudut Tampak View 1, Area Showroom .................................. ...144
Gambar 6.35 Visualisasi Tampak View 1, Area Showroom .......................... ...144
Gambar 6.36 Sudut Tampak View 2, Area Showroom .................................. ...145
Gambar 6.37 Visualisasi Tampak View 2, Area Showroom .......................... ...145
Gambar 6.38 Sudut Tampak View 1, Ruang Bagian Operasional ................. ...146
Gambar 6.39 Visualisasi Tampak View 1, Ruang Bagian Operasional ......... ...146
Gambar 6.40 Sudut Tampak View 2, Ruang Bagian Operasional ................. ...147
Gambar 6.41 Visualisasi Tampak View 2, Ruang Bagian Operasional ......... ...147
Gambar 6.42 Sudut Tampak View 1, Ruang Tunggu Direktur ...................... ...148
Gambar 6.43 Visualisasi Tampak View 1, Ruang Tunggu Direktur .............. ...148
Gambar 6.44 Sudut Tampak View 1, Ruang Presiden Direktur ..................... ...149
Gambar 6.45 Visualisasi Tampak View 1, Ruang Presiden Direktur ............ ...149
Gambar 6.46 Sudut Tampak View 2, Ruang Presiden Direktur ..................... ...150
Gambar 6.47 Visualisasi Tampak View 2, Ruang Presiden Direktur ............ ...150

| xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Meja Kantor berdasarkan ukuran dan fungsi .................... .....21
Tabel 2.2 Tabel Simbolisme warna dalam pandangan psikologi ............... .....26
Tabel 2.3 Dampak Aplikasi Warna Modern pada Kantor .......................... .....39
Tabel 2.4 Tabel Antropometri B pada Ruang Tunggu dan Lounge ........... .....44
Tabel 2.5 Tabel Antropometri C pada Ruang Tunggu dan Lounge ........... .....45
Tabel 2.6 Tabel Antropometri Ruang Staff ................................................ .....46
Tabel 2.7 Tabel Antropometri Rak Penyimpanan Arsip pada Ruang Staff .....47
Tabel 2.8 Tabel Antropometri Ruang Direktur........................................... .....48
Tabel 2.9 Tabel Antropometri Ruang Meeting Skala Kecil ....................... .....49
Tabel 2.10 Tabel Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Besar ............. .....49
Tabel 2.11 Tabel Studi Antropometri Pantry dan Mini Bar ......................... .....50
Tabel 2.12 Studi Pembanding pada beberapa kantor .................................... .....56
Tabel 3.1 Tabel Protokol Wawancara dengan Ibu Sugiowati ..................... .....63
Tabel 3.2 Tabel Umur Responden .............................................................. .....64
Tabel 3.3 Tabel Pekerjaan Responden ........................................................ .....63
Tabel 3.4 Tabel Konten Kuisioner pada Responden .................................. .....65
Tabel 4.1 Variabel Permasalahan, metode dan data yang diterapkan ......... .....69
Tabel 4.2 Tabel Aktivitas Umum Staff dan Pimpinan Kantor.................... .....75
Tabel 4.3 Tabel Aktivitas Umum Pengunjung Kantor ............................... .....75
Tabel 4.4 Tabel Aktivitas Khusus Staff dan Pimpinan Kantor ................... .....76
Tabel 4.5 Tabel Aktivitas Khusus Pengunjung Kantor .............................. .....76
Tabel 4.6 Tabel Kebutuhan Ruang ............................................................. .....77
Tabel 4.7 Jenis Pekerjaan Responden ......................................................... .....97
Tabel 4.8 Total Pendapatan Perbulan Responden....................................... .....97
Tabel 4.9 Jenis Kendaraan yang digunakan ................................................ .....98
Tabel 4.10 Jenis Kelamin Responden ........................................................... .....99
Tabel 4.11 Umur Responden ........................................................................ .....99
Tabel 4.12 Hal yang diperhatikan responden pada sebuah kantor ................ .....99
Tabel 4.13 Tingkat penting desain interior dalam perencanaan kantor ........ ...100

| xv
Tabel 4.14 Warna Utama pada desain interior kantor PT. Insastama ........... ...102
Tabel 4.15 Warna tambahan pada desain interior kantor PT. Insastama ...... ...102
Tabel 4.16 Konsep dinding pada desain interior kantor PT. Insastama ........ ...103
Tabel 4.17 Konsep lantai pada desain interior kantor PT. Insastama ........... ...103
Tabel 4.18 Penerapan desain kursi pada kantor PT. Insastama..................... ...104
Tabel 4.19 Penerapan desain meja pada kantor PT. Insastama ..................... ...105
Tabel 4.20 Penerapan desain hanging lamp pada kantor PT. Insastama ...... ...106
Tabel 5.1 Pengaplikasian Konsep pada Permasalahan ................................ ...121
Tabel 6.1 Weighted Method Value .............................................................. ...123
Tabel 6.2 Hasil Weighted Method Value ..................................................... ...127

| xvi
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Struktur Organisasi PT.Insatama .............................................. .....55


Bagan 3.1 Diagram Metode Desain ............................................................. .....61
Bagan 4.1 Matriks Hubungan Ruang ........................................................... .....79
Bagan 4.2 Interraction Net kantor PT. Insastama ........................................ .....80
Bagan 4.3 Bubble Diagram 1 ....................................................................... .....79
Bagan 5.1 Skema Objek Desain ................................................................... ...107
Bagan 5.2 Bagan Konsep Desain ................................................................. ...108
Bagan 5.3 Trasformasi Penerapan Bentuk ................................................... ...110
Bagan 6.1 Alur Masuk Pengunjung pada Area Terpilih 1 ........................... ...130
Bagan 6.2 Alur Masuk Pengunjung pada Area Terpilih 2 ........................... ...134
Bagan 6.3 Alur Masuk Staff pada Area Terpilih 2 ...................................... ...134

| xvii
( Halaman ini sengaja dikosongkan )

| xviii
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Diagram Faktor Kenyamanan terhadap Kantor ........................ ...101


Diagram 4.2 Diagram Faktor Ketidak nyamanan terhadap Kantor ............... ...101

| xix
( Halaman ini sengaja dikosongkan )

| xx
DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Harga Satuan Pengerjaan ..................................................................... ...157


Rencana Anggaran Biaya Ruang Terpilih 2 ................................................... ...161
Rencana Anggaran Biaya Furniture ................................................................ ...163
Denah Lokasi Kantor PT.Insastama ................................................................ ...165
Siteplan Kantor PT.Insastama ......................................................................... ...166
Denah Eksisting Basement .............................................................................. ...167
Denah Eksisting Lantai 1 ................................................................................ ...168
Denah Eksisting Lantai 2,3 dan 4 ................................................................... ...169
Denah Eksisting Rooftop ................................................................................ ...170
Lantai 1 Denah Terpilih .................................................................................. ...171
Lantai 2 Denah Terpilih .................................................................................. ...172
Lantai 3 Denah Terpilih .................................................................................. ...173
Lantai 4 Denah Terpilih .................................................................................. ...174
Denah Furnitur Ruang Terpilih 1 .................................................................... ...175
Rencana Lantai Ruang Terpilih 1 ................................................................... ...176
Rencana ME Ruang Terpilih 1 ........................................................................ ...177
View 1 Ruang Terpilih 1 .................................................................................. ...178
View 2 Ruang Terpilih 1 .................................................................................. ...179
View 3 Ruang Terpilih 1 .................................................................................. ...180
Denah Furnitur Ruang Terpilih 2 .................................................................... ...181
Rencana Lantai Ruang Terpilih 2 ................................................................... ...182
Rencana ME Ruang Terpilih 2 ........................................................................ ...183
View 1 Ruang Terpilih 2 : Showroom ............................................................. ...184
View 2 Ruang Terpilih 2 : Showroom ............................................................. ...185
View 1 Ruang Terpilih 2 : Ruang Bagian Operasional.................................... ...186
View 2 Ruang Terpilih 2 : Ruang Bagian Operasional.................................... ...187
Denah Furnitur Ruang Terpilih 3 .................................................................... ...188
Rencana Lantai Ruang Terpilih 3 ................................................................... ...189
Rencana ME Ruang Terpilih 3 ........................................................................ ...190

| xxi
View 1 Ruang Terpilih 2 : Ruang Tunggu Direktur ......................................... ...191
View 2 Ruang Terpilih 2 : Ruang Tunggu Direktur ......................................... ...192
View 1 Ruang Terpilih 2 : Ruang Presiden Direktur ....................................... ...193
View 2 Ruang Terpilih 2 : Ruang Presiden Direktur ....................................... ...194
Lembar Asistensi Tugas Akhir ......................................................................... ...195
Formulir Revisi Kolokium ............................................................................... ...201
Surat Pernyataan Tidak Plagiat......................................................................... ...213

| xxii
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengingat pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, perusahaan-
perusahaan di Indonesia semakin banyak bermunculan. Dalam menghadapi
persaingan era global, maka perusahaan harus menyusun strategi yang tepat agar
perusahaan memiliki keunggulan daya saing, salah satunya adalah melakukan
pembangunan gedung perkantoran pada area CBD di kota-kota besar Indonesia,
seperti Jakarta, Surabaya dan Makassar. Central Business District (CBD) atau
Daerah Pusat Kegiatan (DPK) adalah bagian kecil dari kota yang merupakan
pusat dari segala kegiatan politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi.[1]
Kantor berperan penting bagi perusahaan, karena sebagai wadah kegiatan
penunjang pemasaran produk perusahaan tersebut. Selain untuk meningkatkan
dan mengembangkan bisnis perusahaan, juga berguna untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dan bertujuan untuk mendekatkan perusahaan dengan konsumen.
Dengan adanya hal tersebut, tentunya juga harus diiringi dengan peningkatan
dalam usaha pemenuhan berbagai ketersediaan sarana prasarana fasilitas pada
gedung perkantoran tersebut.

1.1.1 Pemilihan Lokasi di Jakarta


Setiap tahunnya angka pembangunan gedung perkantoran milik perusahaan
swasta maupun non swasta di kota-kota besar di Indonesia terus bertambah, salah
satunya di wilayah Jakarta. Jakarta adalah ibu kota negara Republik Indonesia
yang memiliki luas sekitar 661, 52 km (lautan : 6.977,5 km), dengan jumlah
penduduk sebanyak 10.187.595 jiwa (2011). Jakarta merupakan kota metropolitan
terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia. [2]
Sebagai Central Business District, menjadikan Jakarta sebagai pusat bisnis,
politik, dan kebudayaan. Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat
BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Jakarta tampaknya akan terus

[1]
Teori Konsentris (Burgess, 1925), diambil dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kota
[2]
DKI Jakarta, diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta

|1
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

membangun ratusan gedung tinggi baru. Saat ini terdapat 133 bangunan tinggi
yang sedang dalam proses konstruksi. Menurut data Colliers International
Indonesia, 43 pembangunan di antaranya merupakan gedung perkantoran.[3]
Salah satu perusahaan yang ingin mengembangkan pembangunan gedung
perkantoran di Jakarta adalah PT. Insastama. PT. Insastama adalah sebuah
perusahaan industri yang spesialis memproduksi mur dan baut, serta produk metal
lainnya. Selain memiliki pabrik dan kantor pusat yang terletak di Kota Kediri,
Jawa Timur, PT. Insastama juga memiliki kantor cabang di Kota Surabaya.
Sebagai salah satu perusahaan yang berkembang pesat dan ingin terus
mengembangkan usahanya, PT. Insastama membutuhkan tidak hanya satu tempat
yang digunakan sebagai wadah kegiatan penunjang pemasaran produknya.
Dengan adanya hal tersebut, PT. Insastama ingin memperluas kantor cabang
produknya ke wilayah Jakarta.
Jakarta merupakan pilihan yang tepat sebagai lokasi yang sangat strategis
bagi PT. Insastam. Kantor pemasaran ini nantinya dapat mewadahi berbagai
aktifitas pengorganisasian, manajerial, perencanaan, pengolahan dan penyimpanan
data, pergudangan, pemasaran, dan fungsi-fungsi perkantoran lainnya. Gedung
yang digunakan sebagai perkantoran tersebut harus mencitrakan karakter berbagai
kegiatan produksi dan jasa yang menjadi bidang usaha perusahaan ini, yakni yang
berhubungan dengan mur, baut, paku dan produk metal lainnya.

1.1.2 Penilaian Masyarakat terhadap Sebuah Kantor


Pada persepsi umum masyarakat, kebanyakan dari mereka yang datang ke
kantor sebagai pengunjung, mengatakan bahwa mereka merasa bosan dan kurang
nyaman saat berada dalam kantor. Hal ini juga dirasakan oleh para pegawai
kantoran. Persepsi pegawai mengenai kantor yang merupakan suatu hal
menakutkan, karena seluruh tenaga mereka setiap harinya tecurah disana,
digunakan untuk bekerja. Selain itu mereka juga merasa bosan saat berada dalam
kantor, karena tidak adanya aktifitas lain selain bekerja. Desain kantor yang
kurang menarik, serta suasana kantor yang kaku dan menegangkan, semakin
membuat para pegawai merasa lelah dan jenuh akan pekerjaan mereka.

[3]
Data Colliers International Indonesia, diambil dari http://www.colliers.com/en-gb/indonesia

|2
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Berdasarkan latar belakang inilah, penulis akan mendesain sebuah kantor


dengan konsep desain yang fresh dan inovatif, guna meningkatkan daya tarik serta
tingkat kenyamanan konsumen dan staff kantor, maka diperlukan suatu desain
interior yang menarik dan dapat memberikan citra baru sesuai dengan corporate
image perusahaan. Konsep yang akan dipakai pada desain interior kantor
PT.Insastama mengusung konsep modern dan industrial, sesuai dengan karakter
dan corporate image perusahaan.
Desain interior pada kantor PT. Insastama masih dapat dikaji dan ditinjau
kembali, serta dapat dikembangkan penataan layout dan desainnya. Kantor ini
menarik untuk menjadi bahan kajian interior karena terdapat suatu tantangan baru
bagi penulis, dimana mendesain kantor mur dan baut yang sangat maskulin dan
industrialis. Dengan adanya pengolahan elemen elemen desain interior akan
berpengaruh besar pada citra PT. Insastama.

1.2 Tema dan Judul


1.2.1 Latar Belakang Tema
Berdasarkan hasil kuisioner yang telah dilakukan oleh penulis, sebanyak
53,3% responden memilh Desain interior kantor yang tidak menarik sebagai
jawaban atas pertanyaan mengapa mereka tidak nyaman saat berada di kantor.
Dari hasil kuisioner tersebut, dapat disimpulkan bahwa desain interior kantor yang
menarik juga mempengaruhi tingkat kenyamanan konsumen serta staff kantor.
Sehingga pada Tugas Akhir Desain Interior Kantor PT. Insastama ini, penulis
memilih langgam industrial modern, agar dapat menarik minat dan meningkatkan
kenyamanan konsumen serta staff kantor PT. Insastama.
Langgam Industrial merupakan konsep yang tepat untuk dapat
merepresentasikan corporate image dari PT. Insastama. Produk mur, baut dan
metal lainnya erat kaitannya dengan langgam Industrial yang maskulin.
Sedangkan langgam modern cocok jika diterapkan pada gedung perkantoran yang
terletak di kota besar, karena filosofi dari desain interior modern itu sendiri adalah
bersih, simpel, dan fokus pada fungsi. Pengelolaan tata ruang yang baik mengikuti

|3
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

geometri dasar membuat ruangan tampak lebih luas dengan penggunaan material
yaitu bahan metal, chrome, maupun kaca.
Konsep Industrial Modern nantinya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi
konsumen yang datang ataupun staff yang bekerja pada perusahaan tersebut.
Kedua langgam tersebut akan memberikan kesan fresh dan membuat suasana
kantor tidak membosankan. Hal ini sangat baik bagi dampak psikologis dari
konsumen serta staff kantor.

1.2.2 Definisi Judul


Dari latar belakang diatas, maka judul yang tepat pada Tugas Akhir Desain
Interior yang dipilih adalah : Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan
konsep Industrial Modern. Judul tersebut memiliki definisi sebagai berikut :
Desain :
Gagasan awal, rancangan, perencanaan pola susunan, kerangka bentuk
suatu bangunan, motif bangunan, pola bangunan, corak bangunan.[4]
Interior :
Bagian dalam gedung atau ruang, tatanan perabot atau hiasan di dalam
ruang bagian dalam gedung.[4]
Kantor :
Menurut Ulbert Silalahi, kantor adalah tempat diselenggarakannya kegiatan
atau aktivitas ketatausahaan, yaitu sebuah unit kerja yang terdiri dari ruangan,
peralatan dan pekerja nya. [5]
PT. Insastama :
Sebuah perusahaan nasional yang memproduksi mur dan baut. PT.
Insastama merupakan objek eksisting yang akan di rancang oleh Penulis.
Dengan :
Memakai (menggunakan) ; kata penghubung menyatakan hubungan kata
kerja dengan pelengkap atau keterangannya ; kata penghubung untuk menerang
kan cara (bagaimana terjadinya atau berlakunya). [6]

[4]
Tim Penyusun Pusat Kamus, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
[5]
Diambil dari : http://dilihatya.com/3213/pengertian-kantor-menurut-para-ahli-adalah
[6]
Diambil dari : http://artikata.com/arti-324822-dengan.html

|4
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Konsep :
Rancangan ; ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret ;
gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang
digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. [7]
Industrial :
Berkaitan dengan industri, atau seni dan produk industri; tentang mereka
yang bekerja di tenaga kerja, terutama tenaga kerja manual, dan upah mereka,
tugas, dan hak.[8]
Modern :
Terbaru ; mutakhir ; sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai
dengan tuntutan zaman. [7]

Dari definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa judul Desain


Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern adalah
merancang bagian dalam ruangan kantor PT. Insastama dengan menggunakan
konsep atau ide yang menggabungkan langgam industrial dengan langgam
modern. Dua karakter yang berbeda tersebut di padukan agar terjadi penyesuaian
untuk mencapai satu kesatuan ruang yang baik dan menarik.

1.3 Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam laporan ini terdiri atas :
1. Dapat menciptakan sebuah desain yang dapat merepresentasikan
identitas atau image dari perusahaan.
2. Dapat menemukan dan mengetahui cara untuk meningkatkan daya tarik
serta kenyamanan fisik konsumen dan staff selama berada di dalam
kantor PT.Insastama.
3. Dapat menciptakan efisiensi penggunaan ruang berupa peletakan layout
furniture, alur serta sirkulasi pada luasan kantor yang terbatas.

[7]
Penyusun Pusat Kamus, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, Jakarta, Balai Pustaka.
[8]
Diambil dari : http://artikata.com/arti-95333-industrial.html

|5
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

1.3.2 Manfaat
Laporan ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu :
1. Bagi pihak mahasiswa :
- Sebagai proses pembelajaran dan penciptaan sebuah desain interior
pada kantor.
- Sebagai bahan referensi, bahan pertimbangan dan tolak ukur
keberhasilan dalam merancang interior kantor yang baik dan
ergonomis, serta memberikan masukan yang bermanfaat bagi studi
interior kantor.
2. Bagi pihak kantor :
- Menawarkan alternatif konsep desain kantor yang baru, dengan
memberikan suasana berbeda, fresh dan menarik, serta dapat
merepresentasikan corporate image dari PT. Insastama
- Meningkatkan rating serta nama baik perusahaan di tengah
persaingan industri yang semakin kompetitif.
- Dengan adanya efisiensi peletakan layout furniture pada kantor yang
memiliki luasan terbatas, kantor menjadi terlihat lebih luas dan
tertata.
- Memberikan solusi dan upaya dalam meningkatkan kenyamanan fisik
konsumen dan staff kantor.
- Dengan adanya alur serta sirkulasi yang baik, aktifitas konsumen dan
staff menjadi lebih mudah dan tidak terganggu.

1.4 Permasalahan
1.4.1 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahan pada kantor, antara lain :
1. Visualisasi ruangan kantor tidak menggambarkan corporate image.
2. Konsumen serta staff kantor kebanyakan merasa bosan saat berada dalam
kantor.

|6
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

3. Kantor membutuhkan perubahan desain interior, untuk dapat meningkatkan


daya tarik konsumen dan staff.
4. Kantor perlu meningkatkan kenyaman baik secara fisik ataupun non fisik
bagi konsumen dan staff kantor.
5. Perubahan layout eksisting sangat dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi
penggunaan ruang yang terbatas.

1.4.2 Batasan Masalah


Agar tidak menyimpang dari tujuan laporan dan permasalahan menjadi
jelas, maka laporan ini perlu pembatas masalah yaitu :
1. Objek desain adalah kantor PT. Insastama.
2. Batasan area desain kantor minimal seluas 800m2
3. Analisa desain meliputi elemen interior.
4. Desain tidak boleh menghilangkan karakteristik dari perusahaan tersebut.
5. Desain tidak boleh mengubah fungsi pokok dan struktur bangunan.

1.4.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, berikut adalah
rumusan masalah dalam laporan yang akan penulis bahas :
1. Bagaimana menciptakan interior kantor yang dapat mencitrakan corporate
image PT. Insastama ?
2. Bagaimana cara untuk meningkatkan daya tarik konsumen dan staff
terhadap kantor ?
3. Bagaimana cara untuk meningkatkan kenyamanan baik secara fisik ataupun
non fisik bagi konsumen dan staff kantor.
4. Bagaiamana menciptakan efisiensi penggunaan ruang yang terbatas pada
kantor PT. Insastama?

1.5 Sistematika Laporan


Berikut ini sistematika laporan yang digunakan oleh penulis dalam
menyusun laporan :

|7
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

- BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang desain, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat, dan sistematika laporan laporan yang akan dilakukan dalam
laporan ini.

- BAB II. STUDI PUSTAKA, EKSISTING DAN PEMBANDING


Bab ini berisi tinjauan-tinjauan pustaka, beserta data eksisting serta
pembanding, guna mendukung laporan. Pada bab ini, akan dijadikan sebagai
bahan referensi dan bahan pertimbangan dalam melakukan tahapan laporan.

- BAB III. METODOLOGI DESAIN


Bab ini berisi metode-metode yang digunakan dalam laporan ini. metode ini
juga berisikan rencana tahapan laporan yang dilakukan oleh penulis untuk
mendapatkan hasil dari laporan.
- BAB IV. DATA DAN ANALISA
Bab ini berisi hasil data berupa data observasi, data wawancara dan
kuisioner. Pada bab ini juga terdapat analisa yang dibahas oleh penulis dari
sampel data yang telah terkumpul.

- BAB V. KONSEP DESAIN


Bab ini berisi konsep desain interior secara keseluruhan, yang sesuai dengan
corporate image dari PT. Insastama. Konsep desain tersebut meliputi
pemilihan konsep pada elemen interior seperti lantai, furniture, elemen
estetis, dinding, plafon, pencahaayan, penghawaan, material, dan warna.

- BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini merupakan bab akhir, yang berisi kesimpulan dan saran.
Kesimpulan ini disimpulkan dari semua kegiatan yang sudah dilakukan
dalam menganalisa dan memberikan konsep pada objek yang dipilih.
Sedangkan saran mengenai kelebihan dan kekurangan yang ada pada objek
yang diambil. Tujuan saran diberikan agar kegiatan selanjutnya agar lebih
baik.

|8
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

BAB II
STUDI PUSTAKA, EKSISTING DAN PEMBANDING

2.1 Studi Pustaka


2.1.1 Desain Interior
Desain interior pada dasarnya terkait dengan hal merencanakan, menata, dan
merancang ruang ruang interior didalam sebuah bangunan agar menjadi sebuah
tatanan fisik untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam hal penyediaan
sarana bernaung dan berlindung. Sebagai perpanjangan dari bagian perencanaan,
desain dalam sebuah interior merupakan hal yang penting untuk menciptakan
hirarki visual untuk membantu dalam penekanan ruangan yang digunakan untuk
ruang membaca. Pengertian desain interior menurut D.K. Ching (2002:46) :
Interior design is the planning, layout and design of the interior space
within buildings. These physical settings satisfy our basic need for shelter and
protection, they set the stage for and influence the shape of our activities, they
nurture our aspirations and express the ideas which accompany our action, they
affect our outlook, mood and personality.The purpose of interior design ,
therefore, is the functional improvement, aesthetic enrichment, and psychological
enhancement of interior space.

Terjemahan :
Desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang
dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan
naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi
aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita,
disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati
dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior adalah
pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior
. [9]

[9]
Website : http://arsitekturinteriorku.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-desain-interior-dan.html

|9
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2.1.2 Kantor
2.1.2.1 Pengertian Kantor
Kantor, berasal dari bahasa Belanda kantoor, adalah sebutan untuk tempat
yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin.
Kantor bisa hanya berupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan
[10]
bertingkat tinggi. Menurut Maryati, Kantor merupakan unit organisasi yang
terdiri atas tempat, staf personil dan ketatausahaan, guna membantu pimpinan. [11]
Sedangkan menurut Sedarmayanti, kantor adalah tempat dilaksanakannya
kegiatan menangani informasi. Proses menangani informasi, mulai dari menerima,
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkan/ mendistribusikan
informasi. [12]

2.1.2.2 Aktivitas Kerja Kantor


1. Perencanaan Perkantoran (Office Planning)
- Perencanaan gedung, yang meliputi: letak gedung dan bentuk gedung
- Tata suara, tata warna, tata ruang kantor
- Ventilasi dan penerangan/cahaya
- Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor
- Perlengkapan perabotan kantor dan peralatan kantor
- Anggaran (Budgeting) perkantoran

2. Pengorganisasian Perkantoran (Office Organizing)


Pengorganisasian menghubungkan berbagai macam fungsi suatu organisasi
serta orang atau pelaksana yang melaksanakan fungsi-fungsi organisasi tsb.

3. Pengawasan Perkantoran (Office Controling)


Objek pengawasan dalam bidang manajemen perkantoran meliputi :
1. Waktu dan kualitas pekerjaan kantor
2. Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor.
3. Biaya perkantoran, Alat perlengkapan dan perabotan kantor
4. Pelayanan kantor dan pengawasan dokumentasi
[10]
Diambil dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor
[11]
Maryati. 2008 : 8. Manajemen Perkantoran Efektif. Yogyakarta : Unit Penerbit STIM YKPN.
[12]
Sedamayanti, 2001. Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran, Bandung, CV.Mandar Maju.

| 10
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

2.1.2.3 Sarana dan Fasilitas Kantor


Kantor yang baik adalah kantor yang memiliki sarana dan fasilitas yang
lengkap serta mendukung aktivitas kerja staff kantor ataupun aktivitas yang
dilakukan oleh konsumen atau pengunjung kantor. Dalam mencapai sarana dan
fasilitas kantor yang memenuhi syarat, berikut poin penting yang perlu
diperhatikan :
a. Lokasi : Dalam menentukan lokasi pembangunan kantor, terdapat faktor-
faktor yang perlu diperhatikan menentukan lokasi kantor, antara lain yaitu
faktor lingkungan tetangga, harga, jarak dengan labour market, jalan keluar
masuk pegawai, dan faktor keamanan.

b. Gedung : Dalam mendesain sebuah gedung perkantoran, gedung harus


memenuhi beberapa kriteria seperti dapat memberikan fasilitas yang baik,
menjamin kesehatan, memiliki kesan yang baik dan fleksibel, serta juga
mempertimbangkan keseimbangan biaya keuntungan.

c. Interior : Interior adalah perangkat kantor yang menunjang pelaksanaan


kerja dalam ruang kantor adalah: ventilasi, plafon, jendela, penerangan, dan
hiasan kantor.

d. Peralatan : Peralatan perkantoran digolongkan dalam dua kelompok, yaitu:


- Perabotan kantor (office furniture), seperti meja, kursi, rak, laci-laci, dsb
yang mempunyai peranan penting.
- Bekal kantor (office supplies), seperti kertas, pena, tinta, pita mesin tik,
penghapus dan peralatan habis pakai lainnya.

e. Mesin-mesin Kantor
Perencanaan kegiatan kantor harus pula dirumuskan, mesin- mesin kantor
yang akan digunakan dan tergantung pada prosedur kerja, metode kerja dan
kebutuhan kantor. [13]

[13]
http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-manajemenperkantoran.html

| 11
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2.1.2.4 Prinsip dan Pertimbangan Perancangan Kantor


Kantor merupakan bangunan komersial, yang oleh sebab itu aspek utama
yang harus diperhatikan dan dipenuhi adalah efisiensi. Pada perencanaan maupun
perancangan harus dipertimbangkan pengaturan /layout-nya. Faktor pertimbangan
dalam perencanaan bangunan kantor dapat diklasifikaskan menjadi tiga kelompok
yakni, faktor ekonomi, faktor konstruksi, dan faktor lingkungan ekologi.
George Terry membuat batasan bahwa yang dimaksud dengan tata ruang
kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan pengunaan
secara terperinci dari ruang tersebut untuk menyiapkan suatu susunan yang
praktis dan faktor- faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan pekerjaan
kantor dengan biaya yang layak. Tujuan umum dari kegiatan penataan ruang
kantor adalah : [14]
a. Pekerjaan kantor dapat menempuh jarak sependek mungkin
b. Rangkaian kegiatan pekerjaan kantor mengalir secara efektif dan efisien
c. Penggunaan ruangan kantor efektif dan efisien:
d. Kenyamanan kerja terjamin dan terpelihara:
e. Menimbulkan kesan baik
f. Mudah dilakukan perubahan letak jika diperlukan
g. Mudah dilakukan pengawasan.

2.1.2.5 Macam-Macam Tata Ruang Kantor


Menurut Harry L. Wylie dalam bukunya Office Manajement Handbook
(1958), membedakan tata ruang menjadi dua macam yaitu tata ruang yang
terpisah dan tata ruang yang terbuka. Sedangkan menurut para ahli yang lain tata
ruang dibedakan menjadi tiga yaitu tata ruang kantor terbuka, tata ruang kantor
tertutup, dan tata ruang kantor gabungan. [14] Berikut penjelasannya :
1. Tata ruang terpisah, biasa juga disebut tata ruang tertutup, yaitu apabila unit
kerja yang satu tetapkan secara terpisah dari unit kerja lainya. Pemisahan
dapat berupa kamar-kamar terdiri atau dibuat kamar-kamar dengan penyekat
pembuatan misalnya kayu.

[14]
https://oyarchie.wordpress.com/pertimbangan-dalam-sebuah-perencanaan-gedung-kantor-sewa/

| 12
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Gambar 2.1 : Tata Ruang Kantor Terpisah


(Sumber : https://www.google.co.id/ )

a. Kebaikan Tata Ruang Terpisah :


- Keamanan dan kerahasiaan pekerjaan lebih terjamin, misalnya pekerjaan
penanganan uang tunai, dan pekerjaan-pekerjaan rahasia.
- Suasana kerja lebih tenang karena tidak terganggu oleh pegawai unit lain.
- Kebisingan dapat dikurangi karena terhalang oleh sekat-sekat.
- Bagi para pegawai senior / pimpinan tidak merasa kehilangan status,
karena ia menempati tempat terpisah dari tempat bawahannya.
- Dapat menimbulkan rasa memiliki, karena pegawai yang ada dalam satu
ruangan merasa bertanggung jawab atas peralatan kantor yanga ada
diruangannya.

b. Kelemahan Tata Ruang Terpisah :


- Perlu biaya besar untuk keperluan membuat sekat, lampu-lampu, alat
pengatur suhu, pelayanan dan pemeliharaan umum lainnya.
- Ruangan tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
- Pengawasan pegawai sulit dilaksanakan.
- Komunikasi antar pegawai, komunikasi antara atasan dan bawahan tidak
mudah dilaksanakan.
- Fleksibilitas tata ruang rendah ( tidak mudah di adakan perubahan )

| 13
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2. Tata ruang terbuka, yaitu ruangan untuk bekerja tidak dipisah pisahkan
tetapi semua aktivitas dilaksanakan pada satu ruangan besar.

Gambar 2.2 : Tata Ruang Kantor Terbuka


(Sumber : https://www.google.co.id/ )

a. Kebaikan tata ruang terbuka :


- Biaya lebih rendah karena tidak diperlukan biaya pembuatan penyekat,
juga terhindar dari tambahan biaya perawatannya.
- Bidang-bidang ruangan dapat dimanfaatkan secara maksimal.
- Ada fleksibilitas bagi pegawai, bagian/seksi dapat berpindah dengan
mudah disesuaikan, sehingga pengawasan pegawai dan komunikasi
mudah dilaksanakan
- Penggunaan mesin kantor dapat bergantian
- Tata ruang mudah diubah
- Kerjasama antara atasan dengan bawahan lebih erat.

b. Kelemahan tata ruang terbuka :


- Keamanan dan kerahasiaan pekerjaan kurang terjamin misalnya bagi
pekerjaan yang berhubungan dengan uang dan yang bersifat rahasia
- Kebisingan dan gangguan tempat kerja, karena suara dari bagian ruangan
lainya, disamping itu lalu lintas pegawai dan orang luar dapat
mengganggu pegawai yang sedang melakukan pekerjaan.
- Letak meja kerja yang selalu tetap, dapat menimbulkan rasa bosan dan
menurunkan semangat kerja. Disamping itu mengakibatkan rasa kurang
bertanggung jawab atas peralatan kantor karena dipakai bersama-sama.
- Bagi staf senior dan pimpinan dapat mengakibatkan rasa statusnya
kurang, karena ia sehari-hari bersatu dengan bawahannya

| 14
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

3. Tata Ruang Gabungan


Kombinasi antara tata ruang terbuka dan tertutup. Untuk tetap
menjaga wibawa pimpinan maka dibuatlah satu ruang kerja untuk
seorang pimpinan. Adapun para pegawai ditempatkan dalam satu
ruang kerja sehingga sistem pengawasan lebih mudah untuk
dilakukan.

2.1.2.6 Ruangan Kerja kantor


Mengingat beragamnya pekerja dan tugas yang dikerjakan, tidaklah selalu
mudah untuk memilih ruang kantor yang cocok. Guna membantu pengambilan
keputusan desain ruang kerja, dapat dibedakan tiga jenis ruang kantor [10] :
1. Ruang Kerja (work space)
Ruangan kerja dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan kantor yang lazim, seperti membaca, menulis dan pekerjaan dengan
komputer. Ada sembilan jenis generik ruangan kerja, masing-masing mendukung
aktivitas-aktivitas yang berbeda.

Gambar 2.3 : Macam-macam Ruang Kerja


(Sumber : https: //id.wikipedia.org/wiki/Kantor )

[10]
Diambil dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor

| 15
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2. Ruangan Pertemuan (meeting space)


Ruangan pertemuan dalam sebuah kantor biasanya digunakan untuk proses
interaktif, dapat berupa percakapan singkat atau pertukaran
pendapat brainstorm intensif. Ada enam jenis generik ruangan pertemuan,
masing-masing mendukung aktivitas-aktivitas yang berbeda.

Gambar 2.4 : Macam-macam Ruang Pertemuan


(Sumber : https: //id.wikipedia.org/wiki/Kantor )

3. Ruangan Pendukung (support space)


Ruangan pendukung dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk aktivitas
sekunder seperti pengarsipan dokumen atau beristirahat. Ada dua belas jenis
generik ruangan pendukung, masing-masing mendukung aktivitas-aktivitas yang
berbeda.

Gambar 2.5 : Macam-macam Ruang Pendukung


(Sumber : https: //id.wikipedia.org/wiki/Kantor )

| 16
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

2.1.2.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang Kantor


1. Cahaya
Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan
menambah efisiensi kerja para pegawai. Karena mereka dapat bekerja dengan
lebih cepat, lebih sedikit membuat kesalahan, dan matanya tidak lekas menjadi
lelah. Banyak ketidak beresan pekerjaan tatausaha disebabkan oleh penerangan
yang buruk, misalnya ruangan terlampau gelap atau pegawai-pegawai harus
bekerja dibawah penerangan yang menyilaukan.[15]

2. Warna
Warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja
para pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka.
Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainya,
kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan terpelihara. Selain itu
warna yang tepat juga akan mencegah kesilauan yang mungkin timbul karena
cahaya yang berlebihan.

3. Udara
Mengenai faktor udara ini, yang penting sekali ialah suhu udara dan banyak
uap air pada udara itu. Adapun untuk mengatasi suhu udara dapat dilakukan
dengan :
a. Memasang AC (Air Conditioning)
b. Membuat ventilasi udara
c. Pakaian kerja dari bahan dingin dan mudah menyerap keringat.

4. Suara
Letakkan ruangan kantor sejauh mungkin dijauhkan dari sumber kebisingan.
Jika perlu digunakan bahan peredam suaru pada langit atau dinding ruangan.

[15]
http://anizalatifadinar08.wordpress.com/2013/04/15/tata-ruang-perkantoran/

| 17
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2.1.2.8 Ciri-Ciri Kantor Yang Menyenangkan


Suasana kerja yang sehat tak hanya membantu pekerjanya bebas dari stres,
tapi juga meningkatkan produktivitas. Dengan kondisi kantor yang sehat,
pekerjaan berjam-jam tak akan membuat stres dan tubuh tetap bugar. Berikut ini
beberapa tanda suasana kerja di kantor tergolong sehat seperti
dikutip Magforwomen, Kamis (2/5/2013) : [16]

1. Lingkungan bersahabat yang membuat hati bahagia


Jika suasana kerja riang dan jenaka maka pekerjaan semuanya menjadi lebih
menyenangkan. Jika bekerja dengan suasana yang serius, maka itu bisa
mempengaruhi produktivitas kerja. Jika tak ada perasaan menyesal telah berbagi
ide dengan bos atau rekan kerja, ini menunjukkan tempat kerja yang
menyenangkan. Berbagi ide akan membantu meningkatkan output dari
produktivitas kerja. Bekerja dengan suasana yang menyenangkan bisa membantu
mencapai hasil yang lebih baik.

2. Rapat dengan tujuan


Jika menghadiri rapat tanpa tujuan, itu hanya akan membuat orang jengkel.
Ini akan memengaruhi produktivitas kerja. Saat rapat, memiliki tujuan spesifik itu
sangat penting karena membantu menciptakan lingkungan kerja yang andal.

3. Lokasi kerja bersih


Bekerja di tempat yang segala sesuatunya tersusun rapi dan bersih juga
membuat kita kerasan. Sebaliknya, bekerja di tempat yang berantakan akan
memengaruhi produktivitas kerja. Jika meja berantakan, akan menyebabkan
pikiran negatif. Bersihkan lokasi kerja dengan benar agar tercipta lingkungan
kerja yang sehat.

[16]
Diambil dari : http://10507276.blog.unikom.ac.id/ciri-ciri-kantor.6m
| 18
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

4. Manajemen lebih baik


Manajemen bermain penting. Umumnya konflik di tempat kerja terjadi
karena perbedaan pendapat. Namun, dengan manajemen yang lebih baik,
semuanya bisa dalam kendali. Jika memiliki manajemen yang hebat di tempat
kerja maka semua konflik internal bisa teratasi. Inilah yang akan menciptakan
lingkungan kerja yang sehat.

5. Kenyamanan kantor
Tingkat kenyamanan di kantor memiliki peranan penting. Jika merasa
nyaman di kantor yang semuanya terlihat terorganisir, maka akan terciptalah
lingkungan kerja yang sehat di dalamnya.

2.1.2.9 Jenis-jenis Perlengkapan Kantor


Berikut jenis-jenis perlengkapan kantor yang sering digunakan pada suatu
instansi, diantaranya [17]:

1. Perbekalan Kantor (office suplies)


Perbekalan kantor (office suplies) yaitu benda-benda yang akan habis
pemakaiannya sehari-hari di kantor. Benda ini biasanya digunakan untuk kegiatan
tulis menulis dan biasanya tidak tahan lama. Pengertian habis bukan berarti tidak
ada bekasnya numun bisa masih ada tapi tidak dapat digunakan kembali. Contoh
perbekalan kantor :
a) Macam-macam kertas (HVS, Stensil, karton, dorslagh, karbon dll)
b) Tinta, lem, karet penghapus, pita mesin tik.
c) Paper clip, jepitan kawat, staples.

2. Peralatan Kantor (office appliences)


Peralatan kantor (office appliences) adalah segenap alat yang digunakan
dalam pekerjaan tata usaha. Misalnya alat-alat bukan mesin, atk. Contoh peralatan
kantor yaitu kalender, penggaris, pena/ bolpoin, gunting, cap tanggal (band date),
bantalan cap (stamp pad), dan lain-lain.

[17]
Diambil dari : http://anugerahdino.blogspot.com/2014/02/jenis-jenis-perlengkapan-kantor.html

| 19
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

3. Mesin-mesin Kantor (office machine)


Segenap alat yang digunakan untuk menghimpun, mencatat, mengolah
bahan-bahan keterangan dalam pekerjaan tata usaha yang bekerja secara
maknetik, elektronik dan mekanik. Contoh mesin-mesin kantor adalah sebagai
berikut :
a) Mesin penghitung (calculating machine)
b) Mesin tulis (type writer)
c) Mesin pengganda (reproducing machine)
d) Mesin label (labeling machine)
e) Mesin-mesin komunikasi (pesawat kantor) misalnya telephone, fax,
intercom.
f) Mesin perekam misalnya tape recorder, dictaphone, transcriber.
g) OHP, LCD
h) Komputer atau Laptop

4. Perabot Kantor (office furniture)


Benda-benda kantor yang umumnya terbuat dari bahan yang kuat seperti
kayu atau baja yang digunakan untuk pekerjaan tata usaha.
a. Meja kantor
Meja kantor yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya :
- Dari permukaan meja sampai lantai tidak seluruhnya tertutup, bagian
bawahnya harus mempunyai kaki-kaki yang cukup terbuka untuk tempat
peredaran udara.
- Permukaan meja tidak berkilat-kilat agar tidak menyilaikan para pegawai
yang memakainya.
- Luas meja tidak terlampau berlebihan, karena luas meja yang berlebihan
biasanya tidak dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tapi digunakan
untuk fungsi yang lain.
- Meja kantor ada beberapa jenis, dilihar dari ukuranya dan fungsinya jenis-
jenis meja kantor adalah :

| 20
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Tabel 2.1: Jenis Meja Kantor berdasarkan ukuran dan fungsi

Meja besar atau satu biro dengan ukuran p = 121,5


cm, l = 71 80 cm, t = 74 cm biasanya digunakan
oleh direktur.

Meja sedang atau meja biro dengan ukuran p =


96,5 cm, l = 71 cm, t = 74 cm biasanya digunakan
oleh kepala bagian

Meja biasa dengan ukuran p = 120 cm. l = 70 72


cm, t = 75 cm meja ini digunakan oleh pegawai biasa

Meja khusus sesuai dengan kegunannya seperti juru


TIK, insinyur, desainer, dan lain sebagainya.

Meja rapat sesuai dengan jumlah peserta rapat


kegiatan rapat atau pertemuan baik dalam jumlah
besar maupun dalam jumlah kecil

(Sumber : http://anugerahdino.blogspot.com/2014/02/jenis-jenis-perlengkapan-kantor.html)

| 21
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

b. Kursi.
Menurut Ralph Barnes kursi kantor yang baik harus memenuhi persyaratan :
- Dapat diatur tinggi rendahnya.
- Dibuat secara kokoh dan disesuaikan dengan bentuk badan orang.
- Mempunyai penyangga belakang.

c. Lemari
Lemari di kantor dapat dibedakan berdasarkan kegunaanya, macam-macam
lemari atau alat penyimpan di kantor antara lain :
- Lemari-lemari warkat, lemari ini biasanya digunakan untuk menyimpan
warkat atau dokumen yang belum difile atau belum disimpan.
- Lemari rak, lemari yang digunakan untuk menyimpan dokumen seperti
buku, laporan yang sudah dibundel atau dimasukan dalam odner.
- Lemari brandkas (cash box) lemari ini digunakan untuk menyimpan uang
atau dokumen-dokumen penting dan surat berharga perusahaan.
- Filling cabinet, alat untuk menyimpan dokumen yang telah selesai diproses
dan dijadikan sebagai arsip perusahaan.

5. Hiasan Kantor (office ornament)


Hiasan kantor adalah benda-benda kantor yang dapat menambah suasana
menyenangkan dan suasana indah di dalam kantor sehingga semangat kerja
pegawai dapat meningkat, dengan adanya hiasan di kantor diharapkan dapat
mengurangi stress pegawai. Beberapa contoh hiasan kantor antara lain bunga
hidup atau pohon hidup, lukisan, akuarium, lampu hias, dll.

6. Alat Bantu Peraga


Alat bantu peraga adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu
kelancaran komunikasi antara penyaji dan pendengar misalnya tape recorder,
LCD, televisi dll. Alat ini berguna untuk membantu meningkatkan pemahaman
antar komunikan dan komunikator.

| 22
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

2.1.2.10 Kantor Modern

Modern dalam hal ini bukan berarti gedung mewah atau pegawai dengan
pakaian rapi. Modern yang dimaksud, dapat dilihat dari bagaimana prinsip-prinsip
pelaksanaan kerjanya. Suatu kantor disebut modern jika setiap aktivitas telah
diperhitungkan secara rasional sesuai kebutuhan kantor. Ciri-ciri kantor modern
dari segi aktivitasnya antara lain[18] :
1. Merupakan alat penyambung panca indera dan ingatan pimpinan.
2. Membantu pimpinan dalam mengambil keputusan dan pengaturan pekerjaan.
3. Membantu pimpinan dalam penyederhanaan kerja dan system.
4. Membantu efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan.
5. Memiliki pegawai yang melaksanakan tugas dengan disiplin dan akuntabel
6. Bekerja analitis, sistematis, rational, terbuka dan demokratis
7. Memiliki sikap, cara berpikir, dan bertindak sesuai perkembangan jaman
8. Pelaksanaan kerja mengutamakan profesionalisme.
9. Menggunakan teknologi baru dalam komunikasi, pengumpulan, pengolahan
dan pengelolaan data yang terus berkembang
10. Organisasinya dibangun berdasarkan fungsi sehingga diharapkan dapat
menuntaskan segala macam pekerjaan tanpa harus khawatir tumpang tindih
dengan pekerjaan lainnya
11. Tugas-tugas dibagi habis sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya
penumpukan kekuasaan di satu tangan
12. Setiap pekerjaan dilengkapi dengan SOP (Standart Operating Procedure),
untuk memudahkan pelaksanaannya

Selain dari segi aktivitasnya, ciri-ciri kantor juga dapat dilihat dari segi
sarana dan prasarana yang digunakan, diantaranya adalah :

1. Punya bangunan dan tata ruang yang baik serta modern


2. Seluruh sitem administrasinya dibangun berbasis Teknologi Informasi
(TI) sehingga pelaksanaan pekerjaan lebih efisien, aman, dan akurat
3. Perlengkapan kantor sesuai dengan keperluan terkini, misalnya komputer

[18]
Diambil dari : http://mukhtar17luthfy.wordpress.com/2012/08/13/ciri-ciri-kantor-modern/

| 23
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2.1.3 Warna

Gambar 2.6 : Palet Warna


( Sumber : https://www.google.co.id/)

2.1.3.1 Pengertian Warna


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, warna adalah kesan yang
diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang
dikenainya.[4] Menurut Eiseman (2000), warna merupakan bentuk komunikasi non
verbal yang berfungsi sebagai metode penyampaian pesan dan makna yang paling
instan atau menghasilkan pengaruh dengan seketika. [19]
Definisi lain tentang warna, warna adalah mutu cahaya yang dapat
ditangkap oleh indra penglihatan atau mata kita. Warna merupakan unsur penting
dalam desain, karena dengan warna, suatu karya desain akan mempunyai arti atau
nilai lebih (added value) dari utilitas karya tersebut. Keindahan sebuah warna
tidak akan ada artinya apabila hadir sendiri tanpa kehadiran warna-warna lain
disekitarnya. Karena warna-warna tersebut akan saling mempengaruhi. [19]

[4]
Tim Penyusun Pusat Kamus, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
[19]
Diambil dari : http://putrilupita.blogspot.co.id/2011/10/sejarah-teori-dan-fungsi-warna.html

| 24
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

2.1.3.2 Warna dalam Proses Berkomunikasi

Penggunaan warna di dalam proses komunikasi dapat dikategorikan sebagai


pesan non verbal artifaktual melalui penampilan untuk membangun image atau
citra tertentu terhadap diri kita. Pesan non verbal mempunyai makna yang
universal (universal meaning) yang seringkali merupakan display emosional dari
komunikator (pengirim pesan dalam proses komunikasi - Little John, 2005).[20]
Dalam kaitannya dengan warna, penggunaan warna seringkali menunjukkan
suasana emosional, cita rasa, afiliasi politik, dll (Mulyana, 2007). Dalam tiap
budaya terdapat konvensi tidak tertulis mengenai makna warna. Pemberian makna
atas warna tidak berlaku universal, meski mirip dengan versi yang berlaku dalam
budaya lain. Hingga derajat tertentu, ada hubungan antara warna dengan kondisi
fisiologis dan psikologis manusia (Deddy Mulyana,2007). [21]
Pemilihan warna oleh seseorang, menurut teori atribusi, dapat disebabkan
oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor personal erat kaitannya dengan
ketertarikan atau kesukaan terhadap suatu hal, sedangkan faktor situasional
seringkali tindakan seseorang dipengaruhi oleh lingkungan seseorang.
Dalam hal pemilihan warna pada tampak depan kantor dan pada interior
ruang kantor, ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu, pertama kesukaan
atau ketertarikan pada warna tertentu, ke dua mengikuti trend yang berkembang di
masyarakat.

2.1.3.3 Psikologi Warna


Psikologi warna adalah suatu hal yang terbentuk dalam diri manusia ketika
melihat warna tertentu. Dari sisi psikologi, warna memiliki dampak yang kuat
terhadap emosi dan mood manusia dan merupakan aspek yang mempengaruhi
penampilan visual suatu ruang. Pada masa sekarang orang memilih warna tidak
hanya sekedar mengikuti selera pribadi berdasarkan perasaannya saja tapi telah
memilih warna berdasarkan kesadaran penuh akan kegunaan warna tersebut
(Darmaprawira, 2002). [22]

[20]
Arniti Kusmiati dan Pramudji Suptandar. (1997:1). Definisi Warna.
[21]
Riptek, Vol.4, No.1, Tahun 2010, Hal.: 37 44
[22]
Http://bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/2013/12/5.aplikasi-semiotik.pdf
| 25
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Dalam aktivitas manusia, warna membangkitkan kekuatan perasaan untuk


bangkit atau pasif, baik dalam penggunaan untuk interior maupun untuk
berpakaian. Setiap warna memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik dalam hal
ini adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas yang dimiliki oleh suatu warna.
Sebagaimana rujukan dari Buku The Design of Medical and Dental Facilities (21)
(Sumber: Malkin, 1982), Simbolisme warna-warna secara detail dapat disimak
dalam tabel berikut ini. [23]

Tabel 2.2 : Tabel Simbolisme warna dalam pandangan psikologi

WARNA KARAKTER PENGARUH


- Bersemangat
- Mendorong cepatnya denyut nadi
- Enerjik
- Menaikkan tekanan darah
- Dinamis
- Mempercepat pernafasan
- Komunikatif
Merah - Menaikkan produktifitas
- Kegembiraan
- Romantisme - Membuat ketenangan fisik
- Feminim - Memelihara kehangatan
- Kewanitaan - Menyebabkan kurang bersemangat
Pink - Kelembutan - Menyebabkan melemahnya energi
- Cinta / Kasih sayang
- Kehangatan - Meningkatkan kemauan seseorang
- Sosialis - Meningkatkan semangat
- Agresif dan aktif - Memberikan rasa nyaman.
- Eksentrik - Memberikan kehangatan dan
Orange - Percaya diri kesenangan
- Kreativitas
- Membuat sikap dapat berubah
- Spontan
- Menjadikan seseorang perasa
- Keceriaan
- Membuat pengharapan
- Kenangan
- Meningkatkan keceriaan
Kuning - Investigatif
- Meningkatkan semangat
- Menonjol
- Meningkat kan rasa bangga

[23]
Http://www.si-pedia.com/2014/12/psikologi-warna-arti-warna-dan-dampak-nya.html

| 26
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

- Bertahan - Memberikan keteguhan


- Protektif - Membuat sering bangga diri
Biru Muda - Ketenangan - Membuat berpendirian tetap
- Kepercayaan
- Keseriusan
- Menenangkan denyut nadi
- Professional
- Menstabilkan tekanan darah dan nafas
- Stabil dan Efisiensi
Biru - Memberikan efek kepercayaan
- Kooperatif
- Menurunkan emosi
- Integritas
- Maskulin
- Menunjukan perasaan mendalam
- Konsentrasi - Memberikan kebijaksanaan
- Cerdas - Membuat seseorang menjadi tidak
Biru Tua - Perasa mudah tersinggung
- Integratif - Meningkatkan kesan cerdas pada
penggunaannya.
- Segar - Memberikan kesan alam natural
- Harapan & Empati - Memberikan kesan tenang dan sejuk
- Kehidupan - Menurunkan stress
- Harmoni - Melambangkan kesehatan.
Hijau
- Pemulihan - Mendorong perasaan empati.
- Lingkungan - Terkadang dapat menimbulkan rasa
- Kedamaian tersesat, bosan dan ambisi.
- Stabilitas - Memberikan kehangatan, rasa aman
- Kenyamanan dan nyaman.
- Kedewasaan - Merupakan simbol warna bumi dan
- Elegan warna alam
Coklat - Akrab - Dampak negatif menunjukkan ciri-ciri
- Kekuatan : kurang toleran, pesimis terhadap
- Kaku dan kolot kesejahteraan.
- Mampu memberi kesan elegan
- Emosional
- Jika digunakan dalam intensitas besar,
- Potensi
menimbulkan perasaan tertekan
- Pelindung
- Melambangkan berhentinya
- Misteri / Horor
kehidupan
- Kegelapan
Hitam
- Memberikan pemaknaan kondisi
- Kesedihan
hampa, kematian, kegelapan,
- Kematian
kebinasaan, kerusakan, duka,
- Melankolis
kemurungan, atau kepunahan.

| 27
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

- Memberikan kesan ringan, dan bersih


- Kejujuran - Memberikan efek meredakan rasa nyeri
- Kemurnian - Menghadirkan aura kebebasan dan
- Kesucian keterbukaan
- Kesopanan - Dalam memberikan perasaan dingin,
Putih - Kesederhanaan steril, atau terisolasi
- Persahabatan - Dapat pula memberi efek rasa sakit
kepala dan kelelahan mata, karena
cahaya yang dipantulkan warna ini
- Memberikan pemaknaan abstrak, atau
- Kerendahan hati tidak menyatakan tujuan dengan jelas.
- Kesedihan - Memberikan kesan stabil.
- Umur - Memberikan kesan netral
- Tidak jelas / Suram - Memberikan kesan bertanggung jawab
Abu-abu - Ketakutan - Dampak negatif jika warna abu-abu
- Kematangan terlalu mendominasi, akan memberi kan
- Tanpa emosi kesan tidak komunikatif / membosankan.
- Isolasi - Memberikan kesan kurang percaya diri

( Sumber : Http://www.si-pedia.com/2014/12/psikologi-warna-arti-warna-dan-dampak-nya.html )

2.1.3.5 Warna Untuk Kantor


Warna adalah salah satu elemen dalam lingkungan perkantoran yang
mempunyai dampak penting bagi pegawai. Meskipun sebagian besar pegawai
sadar akan dampak fisik warna, namun banyak yang tidak sadar akan dampak
psikologisnya baik positif maupun negatif pada produktivitas, kelelahan, moral,
tingkah laku, dan ketegangan (McShane, 1997). Warna pada perkantoran tidak
hanya mempunyai nilai estetika tetapi juga mempunyai nilai fungsi. Menurut
Grandjean (1988) warna di dalam atau di sekitar tempat kerja memiliki
beberapa fungsi :
- Keteraturan dan sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi.
- Untuk mengindikasikan perlengkapan keamanan.
- Kontras warna yang membuat pekerjaan menjadi lebih mudah.
- Efek psikologis pada operator.

| 28
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Sebelum memulai untuk merencanakan warna ruangan harus


dipertimbangan terlebih dahulu fungsi ruangan dan siapa yang akan menggunakan
ruangan tersebut. Setelah itu merencanakan warnanya dan hubungannya dengan
faktor-faktor psikologis dan fisiologisnya Pertimbangan juga harus diperhatikan
pada pekerjaannya apakah pekerjaannya monoton atau pekerjaan yang sangat
membutuhkan konsentrasi.
Jika pekerjaannya monoton sebaiknya memasukkan beberapa area dengan
warna yang menarik tetapi bukan area yang besar seperti dinding utama ataupun
langit-langit, area yang diberi warna menarik seperti pilar, pintu ataupun dinding
pemisah (Grandjean, 1988).
Jika ruang kerjanya sangat besar dapat dibagi dengan warna-warna yang
berbeda sehingga membuatnya lebih anonim. Jika pekerjaan yang dilakukan
dalam ruangan membutuhkan konsentrasi maka seharusnya memilih warna yang
lebih berhati-hati untuk menghindari distraksi. Dalam kasus ini, dinding, langit-
langit, dan elemen struktural lain seharusnya dicat dengan warna yang terang
tetapi tidak mengganggu penglihatan (Grandjean, 1988).
Beberapa faktor yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
pemilihan warna di kantor (Quible, 2001), antara lain : [24]

a. Efek cahaya pada warna


Karena berbagai jenis cahaya buatan mempunyai spektrum yang berbeda,
sistem pencahayaan yang digunakan pada kantor juga memiliki efek yang
signifikan terhadap pilihan warna. Sumber cahaya hanya akan meningkatkan
warna yang sesuai dengan spektrumnya.

b. Pengaruh Warna Ruang Kerja terhadap Kenyamanan


Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang dimana
lingkungan yang sesuai dapat memberikan kesan nyaman dan berfungsi sebagai
sarana yang harus diperhatikan terhadap efektivitas dan efisensi kerja (Hammer,
1999). Menciptakan lingkungan fisik kerja yang nyaman, sehat, dan
menyenangkan adalah salah satu cara dalam meningkatkan kenyamanan para

[24]
Diambil dari : http :// repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41143/4/chapter%2011.pdf

| 29
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

karyawan sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap produktivitas


kerja mereka khususnya karyawan yang menghabiskan banyak waktu untuk
bekerja di kantor setiap harinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman adalah keindahan. Dalam hal
kenyamanan, keindahan dapat diperoleh dari segi bentuk ataupun warna (Hakim,
2006).
Dalam aktivitas manusia, warna membangkitkan kekuatan perasaan untuk
bangkit atau pasif khususnya dalam penggunaan interior. Penelitian telah
membuktikan adanya reaksi tubuh manusia terhadap warna baik secara psikologis
maupun fisiologis (Allen dan Stimpson, 1994). Riset tersebut membuktikan
bahwa warna mempengaruhi suasana hati dan perasaan seseorang dalam
hubungannya dengan ruang.
Menurut penelitian ahli mata (opthamologist) dan ahli pencahayaan, warna
yang baik untuk kantor sebaiknya mempunyai daya pantul sekitar 30% karena
warna demikian bersifat netral, tidak akan menimbulkan kekacauan, dan
meningkatkan kenyamanan serta efisiensi kerja (Darmaprawira, 2002).
Hal ini telah dibuktikan oleh hasil penelitian bahwa warna yang sering
digunakan dalam gedung perkantoran yaitu 88% warna putih, 88% campuran
warna putih dan hijau, 83% warna abu-abu, dan 81% warna gading dimana
warna-warna tersebut memiliki daya pantul yang rendah sehingga tidak
menganggu penglihatan karyawan selama berada di ruang kerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Darul Amin Jemmy (2009) juga
membuktikan bahwa warna lembut seperti abu-abu cerah, kream, dan warna
gading yang memiliki tingkat pantul cahaya yang rendah akan cocok dengan
suasana kerja dan secara langsung warna interior kantor yang tidak menganggu
penglihatan tersebut mempengaruhi kinerja pekerja. Juga terdapat sebuah
penelitian dari Creighton University (1999) mengungkapkan bahwa warna dapat
mempengaruhi efisensi dan emosi para pekerja dimana karyawan yang berada di
dalam ruang kantor berwarna biru memiliki perasaan tenang dalam mengerjakan
tugas. [25]

[25]
Diambil dari : http :// repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41143/4/chapter%2011.pdf

| 30
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

2.1.4 Langgam Desain Industrial


2.1.4.1 Pengertian Langgam Desain industrial

Gambar 2.7 : Desain Interior berlanggam Industrial


Sumber: https://www.google.co.id/

Langgam desain interior industrial (Industrial design) adalah seni terapan


dimana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan) suatu barang
disempurnakan. Desain interior industri menghasilkan kreasi tentang bentuk,
konfigurasi atau komposisi garis dan warna, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi dan
yang memberi kesan estetis. Dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang,
komoditas industri atau kerajinan tangan. [26]
Langgam desain interior industrial memang memiliki penggemarnya
sendiri. Langgam Industrial adalah langgam desain interior yang di dalamnya
memiliki nuansa dunia industri nan maskulin. Bagi para penggemar yang ingin
suasana huniannya tampil rough dan maskulin, pilihan langgam desain ini sangat
mewakili kepribadian.
Bangunan industrial sendiri sesuai namanya memang tempat untuk
mewadahi segala proses atau pekerjaan industri, dalam hal ini pabrik, gudang, dan
semacamnya. Sejarahnya, dari tahun 1700-an pun bangunan ini sudah ada. Pada
awalnya langgam industrial ini muncul karena banyaknya bangunan industri yang
terbengkalai. [27]
Di era modern, negara-negara di Eropa di awal tahun 2000-an lebih dulu
mengembangkan desain ini. Mereka memanfaatkan bangunan-bangunan seperti
bekas pabrik dan gudang. Karena kosong dan tidak terpakai, bangunan tersebut
ditata ulang dan direnovasi, mulai dari dialih fungsikan jadi kantor, studio kreatif,
sampai rumah tinggal. Beberapa bagian bangunan asli tetap dipertahankan, agar
tampilan kasar bangunan terlihat jelas pada desain ini.
[26]
Diambil dari : http://www.wirata.com/pages/artikel2.html
[27]
https://121904dewamadeteguhsuradipa.wordpress.com/konsep-eksplorasi-design-interior/
| 31
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2.1.4.2 Material pada Langgam Desain Industrial

Gambar 2.8 : Material pada Langgam Desain Industrial


Sumber: https://www.google.co.id/

Langgam desain industrial didominasi dengan material keras seperti baja,


besi, aluminium hingga logam. Dapat juga menggunakan material seperti bambu
dan kaca yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan elemen interior
yang menarik. Langgam industrial identik dengan material yang terekspos atau
pemilihan material yang tampak apa adanya
Material lantai kebanyakan menggunakan plesteran semen dan untuk
dinding menggunakan dinding bata ekspos. Kemudian pada plafon dapat
diaplikasikan sistem open, dimana nantinya tidak tertutup oleh gipsum, sehingga
kabel-kabel listrik akan tampak diatasnya. Dapat pula menggunakan rangka atap
berbahan kayu, dapat menimbulkan kesan yang alami.
Untuk material furniture yang digunakan bisa juga memakai bahan-bahan
yang didaur ulang. Menurut desainer Interior Alvin Tjitrowirjo, langgam
industrial biasanya menggunakan bahan material yang upcycle dan recycle.
Upcycle adalah barang bekas yang diaplikasikan dengan barang lain sehingga
mendapatkan fungsi yang baru, misalnya seperti batang besi yang dipasangi
bohlam. Dapat menggunakan kursi bekas metromini untuk kursi tunggu
dirumah. Selain barang upcycle, barang-barang recycle juga bisa digunakan untuk
aksesoris pelengkap rumah industrial. [28]

[28]
http://mozaic.co.id/female/bakal-hits-di-2016-gaya-rumah-dengan-desain-industrial/

| 32
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

2.1.4.3 Warna pada Langgam Desain Industrial


Langgam industrial biasanya menggunakan warna-warna monokromatik
dan terkesan maskulin. Penggunaan warna-warna netral dan kebumian, seperti
hitam, abu-abu, putih, coklat dan gradasinya. Untuk warna utama pada langgam
desain industrial, hindari warna-warna dinamis seperti pink, magenta, ungu, biru
muda dan toska. Karena warna-warna tersebut kurang pas jika diterapkan pada
langgam industrial. Jika terlalu mendominasi, menyebabkan tabrakan pada warna
dan membuat kesan terlalu ramai. Namun warna-warna dinamis tersebut dapat
diterapkan sebagai warna aksen pada sprei atau sarung bantal.[29]
.

Gambar 2.9 : Penerapan Warna utama pada Langgam Desain Industrial

2.1.4.4 Dekorasi pada Langgam Desain Industrial


Agar langgam industrial terlihat lebih detail, berikan dekorasi pada
dinding. Misalnya dengan grafis bold, mural, atau lukisan pada dinding ekspos di
bagian ruang tamu atau kamar tidur. Elemen dekorasi lainnya adalah kabel-kabel
listrik yang terlihat dengan jelas. Dapat membiarkan kabel listrik terlihat dengan
jelas namun tetap disusun rapi agar tidak menimbulkan bahaya.[30]

Gambar 2.10 : Dekorasi pada Langgam Desain Industrial


Sumber: https://www.google.co.id/

[29]
http://www.rumahku.com/berita/read/mengubah-ruangan-dengan-gaya-industrial-409534
[30]
http://www.kompasiana.com/nugroho/tampil-beda-dengan-desain-industrial-yangmenggoda

| 33
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2.1.4.5 Pencahayaan pada Langgam Desain Industrial


Unsur cahaya dalam desain industrial merupakan bagian penting.
Bangunan industri identik dengan pencahayaan dari lampu dengan bohlam dan
kepala lampu yang besar. Pilihlah kepala lampu yang berwarna putih atau yang
terbuat dari logam. Biasanya lampu yang digunakan ini digantung di langit-langit.
Adapun jenis lampu yang menggambarkan pabrik-pabrik tua lainnya seperti
lampu gantung berlapis warna porselen, kerangkeng aluminium bohlam, dan kaca
bergaris. [31]

Gambar 2.11 : Desain Lampu pada Langgam Industrial


Sumber: https://www.google.co.id/

[31]
http://mozaic.co.id/female/bakal-hits-di-2016-gaya-rumah-dengan-desain-industrial
| 34
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

2.1.5 Langgam Desain Modern


2.1.5.1 Definisi Modern
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, modern memiliki definisi yaitu
terbaru ; mutakhir ; sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan
tuntutan zaman.[7] Modern berhubungan dengan kata baru dan barat. Hingga saat
ini, segala sesuatu dianggap modern bila mengadopsi dari apa yang dilakukan
oleh masyarakat dunia barat, walaupun paradigma tersebut tidak sepenuhnya
benar. Kata modern juga berhubungan dengan hal-hal yang baru, yang ter up to
date, tidak kuno, dan memiliki teknologi tinggi.
Menurut Henry S. Sabari, modern merupakan sebuah era di mana
kemajuan dan optimisme menjadi sebuah keniscayaan. Menurut R. Soekmono,
modern merupakan jaman yang coraknya ditentukan oleh pengaruh Eropa Barat.
Menurut Gatot P. Soemartono, modern akan selalu berkaitan dengan revolusi
industry.[32]

2.1.5.2 Pengertian Langgam Desain Modern


Langgam modern adalah langgam desain yang
simple, bersih, fungsional, stylish dan selalu
mengikuti perkembangan jaman. Langgam hidup
modern ditopang oleh kemajuan teknologi, dimana
banyak hal yang sebelumnya tidak bisa dibuat dan
didapatkan menjadi tersedia bagi banyak orang.
Dalam mendesain konsep dan langgam
modern selalu melihat nilai benda berdasarkan besar

Gambar 2.12 : fungsi dan banyaknya fungsi benda tersebut, serta


Desain Rumah Modern
( Sumber : http://arsitektur.me berdasarkan kesesuaiannya dengan gaya hidup yang
)
menuntut serba cepat, mudah dan fungsional. Dalam arsitektur, gaya hidup
modern berimbas kepada keinginan untuk memiliki bangunan yang simple,
bersih, efisien dan fungsional, sebagai symbol dari semangat modern. [33]

[7]
Penyusun Pusat Kamus, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, Jakarta, Balai Pustaka.
[32]
Diambil dari : http://carapedia.com/pengertian_definisi_modern_info2170.html
[33]
Diambil dari : http://www.sanfranciscomirror.com/

| 35
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2.1.5.3 Sejarah Langgam Desain Modern

Desain Interior modern berasal dari gerakan modernisme yang dimulai pada
abad 20. Modernisme awalnya merupakan desain yang timbul akibat kejenuhan
manusia akan bentuk yang rumit seperti ornament, ragam hias, ukiran. Desain-
desain modern pada awalnya banyak terinspirasi dari gerakkan kubisme. Oleh
karena itu karyanya banyak menghasilkan bentuk desain seperti kubus.
Modernisme dipopulerkan oleh Bauhaus. Awalnya modernisme dicemooh
oleh seniman dan desainer yang ada namun Amerika memiliki pola pikirnya
berbeda. Mereka terbuka akan sebuah langgam desain dan karya seni yang ada.
Oleh karena itu desain modernisme lebih banyak ditemui di Amerika dan
berkembang pesat. [34]
Seiring dengan berkembangnya jaman termasuk desain dan karya seni,
modernisme pun berkembang menjadi bermacam langgam dan bentuk. Ada yang
sebagian diakui dan ada yang tidak diakui. Dari modern asli yang sifatnya
berbentuk kubus mulai berubah menggunakan lengkung dan pengetahuan modern
yang baru seperti konstruksi yang modern, bentuk yang modern, dan ragam seni
yang modern.

2.1.5.1 Arsitektur Modern


Dalam mendesain konsep dan langgam modern selalu melihat nilai benda-
benda (furniture) berdasarkan besar fungsi dan banyaknya fungsi benda tersebut,
serta berdasarkan kesesuaian nya dengan gaya hidup yang menuntut serba cepat,
mudah dan fungsional. Dalam arsitektur, gaya hidup modern berimbas kepada
keinginan untuk memiliki bangunan yang simple, bersih dan fungsional, sebagai
symbol dari semangat modern. Namun, gaya hidup semacam ini hanya dimiliki
oleh sebagian masyarakat saja terutama yang berada di kota besar, dimana
kehidupan menuntut gaya hidup yang lebih cepat, fungsional dan efisien. [35]
Arsitektur modern memiliki ornament yang sangat minim. Pada arsitektur
modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di
Indonesia rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan

[34]
http://rosadesain.blogspot.com/2010/03/desain-interior-modern-modern.html
[35]
http://arsitektur-mudasukoharjo.blogspot.com/2010/07/pengertian-dan-ciri-ciri-arsitektur.html

| 36
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

pada awal tahun 70-an. Pelopor Arsitektur Modern adalah Adolf Loos, Alvar
Aalto, Frank Lloyd Wright, I. M. Pei, Le Corbusier, Louis Kahn, Louis Sullivan,
Ludwig Mies van der Rohe, Oscar Niemeyer, Otto Wagner, Peter and Alison
[36]
Smithson, Philip Johnson, Ralph Tubbs,Walter Gropius. Beberapa pendapat
tentang arsitektur Modern :

- Suatu penolakan terhadap gaya lama


- Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah
menentukan hasil dalam suatu bangunan.
- Suatu yang menyangkut tentang mesin
- Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam bangunan
- Menyederhanakan bangunan sehingga format detail menjadi tidak perlu
- Bentuk mengikuti fungsi ( Form follows function ) yang dicetuskan oleh
pemahat Horatio Greenough atau yang lebih dikenal sebagai Louis Sullivan
- Arsitek Mies van der Rohe mengatakan, sedikit adalah lebih (Less is more)
- Sedikit adalah lebih dan lebih adalah terlalu banyak (Less is more only
when more is too much ) yang dikatakan oleh Frank Llyod Wright.
- Sedikit itu membosankan (Less is a bore) yang dicetuskan oleh Robert
Venturi, pelopor arsitektur Postmodern sebagai jawaban atas Gaya
Internasional yang tidak menarik yang dipopulerkan Mies van der Rohe.

Adapun beberapa ciri arsitektur modern adalah asimetris, orientasi pola


horizontal, atap datar, tidak ada cornice atau profil atap, bentuk kotak, tekstur
halus, penampilan efisien, sudut lengkung, jendela kaca, alumunium dan stainless
steel trim pada pintu dan jendela, deretan jendela atau garis gari, panel
mengkilap, baluster metal, sedikit atau bahkan tidak ada hiasan, denah terbuka. [37]

[36]
http://rurucoret.blogspot.com/2008/12/architecture-modern.html
[37]
https://www.academia.edu/4409200/Identifikasi_Desain_Interior

| 37
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2.1.4.5 Desain Interior Modern


A. Bentuk
Filosofi dari desain interior modern diantaranya adalah bersih, simpel, dan
fokus pada fungsi. Desain interior berlanggam modern memilik kesan tenang dan
kesederhanaan sangat tampak. Bentuk bangunan lebih tegas dan simetris. Bentuk
banguan seringkali memiliki liku-liku kotak yang tajam dan bukan dengan bentuk
dinding yang lurus seperti persegi. Pengelolaan tata ruang yang apik mengikuti
geometri dasar membuat ruangan tampak lebih luas. Interior ruang pada bangunan
berlanggam modern umumnya transparan, menerus, ruang-ruang saling terhubung
dengan ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masiv. Bagian
jendela biasa berbentuk persegi panjang yanng memanjang dengan tegas. [38]

B. Material
Bahan-bahan interior rumah modern biasanya lebih ringan dan praktis,
sesuai dengan ciri utama masyarakat modern yang menyukai hal yang praktis.
Pemakaian material biasanya berupa bahan bangunan metal dan chrome, seperti
stainless steel finishing polished dan aluminum anodized. Juga kebanyakan
menggunakan kaca berwarna / tinted glass yang merupakan bahan dengan jenis
finishing dimana akan mencirikan desain interior modern. Material-material
tersebut dimunculkan untuk dapat merefleksikan karakternya. Metal dan chrome,
untuk menampilkan kesan massif dan dingin. Sedangkan kaca untuk kesan ringan,
transparan, melayang. Terdapat juga menggunakan material kayu / wood untuk
kesan natural simpel. Penggunaan material jenis keramik dapat juga diterapkan di
lantai agar memiliki kesan modern elegan.

Gambar 2.13 : Material pada Langgam Desain Modern


Sumber: https://www.google.co.id/

[38]
Diambil dari : http://prodezign.web.id/?p=292

| 38
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

C. Warna
Pengaplikasian warna pada elemen pembentuk ruang interior menggunakan
warna warna netral sebagai analogi dari dunia modern. Warna putih, hitam
ataupun warn abu-abu adalah ciri langgam ini. Jika memilih warna cokelat kayu,
pilihlah warna yang solid dan tegas. Cat warna yang digunakan tidak hanya
menggunakan satu warna, melainkan dengan menggunakan minimal dua paduan
warna yang disesuaikan dengan lekuk ruangan.
Untuk memperkuat kesan tegas pada ruangan diperlukan aplikasi warna
non-klasik seperti warna-warna cerah dan terang seperti biru dan merah sebagai
warna aksen atau elemen pembeda yang memberikan ciri khas. Warna-warna
cerah dan terang ini mampu menciptakan kesan lapang pada ruangan. Aplikasi
warna cerah dan terang boleh di terapkan pada furnitur maupun dinding / lantai
rumah . [39]

: Palet Warna Utama

: Palet Warna Komplementer

Gambar 2.14 : Penerapan Palet Warna pada Langgam Desain Modern


Sumber : Penulis

Tabel 2.3 : Dampak Aplikasi Warna Modern pada Kantor


WARNA DAMPAK
Hitam membuat suasana serius dan tegas pada para konsumen dan
staff kantor.
Abu-abu memberikan warna kenyamanan terhadap konsumen dan
staff kantor.
Putih dapat menetralkan suasana dan memberikan kesan bersih pada
kantor.

[39]
http://www.popeti.com/architecture/ciri-khas-desain-interior-untuk-rumah-minimalis-modern/

| 39
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Coklat memberikan kesan hangat dan natural pada kantor


Merah memberikan kesan terbuka, berani dan cerah. Pengaplikasian
warna ini pada ruang kerja menjadikan suasana hidup, akrab, penuh
sukacita, mengalirkan energi positif, dapat meningkatkan kemampuan
aktivitas motorik pekerja. Merah dan gradasinya seperti maroon dan
burgundy cocok untuk diaplikasikan ke ruang resepsionis kantor.
Hijau memberikan kesan yang sejuk, segar dan meneduhkan di mata.
Warna ini dapat menstimulasi dan meningkatkan kondisi kerja yang
menenangkan dan juga memberi nuansa keharmonisan.
Biru memberikan kesan maskulin dan membuat pekerja untuk fokus
dan berkonsentrasi. Warna ini menimbulkan perasaan aman dan dapat
mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah.
Warna kuning menghadirkan suasana hangat, riang dan menambah
kesan luas pada ruang-ruang sempit. Kuning dapat merangsang mata
dan saraf untuk lebih memunculkan kesan hidup yang membuat
karyawan bersemangat.
Sumber : http://www.si-pedia.com/2014/12/psikologi-warna-arti-warna-dan-dampak-nya.html

D. Furniture
Ciri dari furnitur modern interior ini biasanya didesain sederhana, plain
dengan bentuk yang persegi atau bentuk lain yang geometris, garisnya jelas, lurus
atau lengkung, tegas, bersih tanpa banyak hiasan. Apabila diinginkan ada aksen
juga berupa garis atau massa yang senada. Furnitur modern sebagai perabot
interior yang fungsional, walaupun simpel, juga harus ergonomis, enak atau
nyaman digunakan dan sesuai dengan fungsinya. [40]
Bentuk dari furnitur diusahakan mempunyai proporsi sebaik mungkin antara
bagian-bagiannya, disamping proporsinya sesuai dengan furnitur lain dalam
ruangan. Ruangan akan terlihat sederhana dengan penempatan beberapa furnitur
yang diperlukan saja. Furnitur yang kiranya kurang fungsional sebaiknya tidak
perlu ditempatkan.

[40]
Diambil dari : http://bebibluu.blogspot.co.id/2009/05/desain-interior-modern.html

| 40
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Gambar 2.15 : Desain furniture pada Langgam Modern


Sumber: https://www.google.co.id/

E. Elemen Estetis

Gambar 2.16 : Desain elemen estetis pada Langgam Modern


Sumber: https://www.google.co.id/

Elemen estetis yang dipilih untuk hiasan bagian dalam ruangan dipilih yang
sederhana serta tidak terkesan rumit. Untuk mempertinggi nilai estetika ruangan,
dapat menambahkan aksesoris warna-warna terang serta pernak-pernik dekorasi.
Faktor elemen estetis sebagai sentuhan yang diperuntukan guna memberi warna
dan nuansa yang ingin dicapai oleh perancangnya dan diinginkan oleh pemakai
atau pemiliknya. Elemen estetis ini bisa berupa hal-hal yang bersifat pribadi
ataupun universal baik berupa permainan warna, motif, maupun ukiran atau relief.

| 41
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2.1.6 Antropometri
2.1.6.1 Resepsionis

Gambar 2.17 : Studi Antropometri Meja Resepsionis


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga.

Dalam sebuah kantor publik, area resepsionis sangatlah penting. Selain


berfungsi sebagai penerima tamu, juga dapat berfungsi sebagai customer service.
Hal yang penting dalam penetapan tinggi meja resepsionis secara antropometrik
adalah ukuran tinggi siku, dengan rentang tinggi sebesar 86,4 99,1 cm.

Gambar 2.18 : Studi Antropometri Tinggi Konter / Meja Resepsionis


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga..

Gambar 2.18 menunjukkan tinggi meja resepsionis. Tinggi duduk dan


tinggi mata merupakan hal yang penting dalam menciptakan daerah pandangan
yang tak terhalangi. Gambar yang ditunjukkan dengan garis putus-putus,
merupakan elemen permukaan sebuah konter yang sering kali diperlukan untuk
keamanan atau sebagai tirai visual dari bagian atas permukaan meja.

| 42
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Gambar 2.19 : Studi Antropometri Peletakan Logo Perusahaan


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga.

Logo perusahaan merupakan tanda pengenal secara grafis bagi sebuah


perusahaan, oleh karena itu harus diletakkan pada tempat yang mencolok secara
visual. Logo perusahaan seringkali dipamerkan di dalam ruang penerima tamu.
Pengukuran antropometri tinggi mata dari orang yang bertubuh kecil atau lebih
besar, yang sedang memandang baik dengan posisi duduk maupun posisi berdiri,
menentukan berbagai rentang visual yang harus dipertimbangkan. Ukuran-ukuran
tertentu secara horizintal dan vertikal dari identitas perusahaan atau hal-hal yang
ingin dipamerkan, akan bervariasi menurut jarak objek tersebut dan orang yang
memandangnya, serta tujuan rancangan grafik tersebut.

2.1.6.2 Ruang Tunggu

Gambar 2.20 : Studi Antropometri A pada Ruang Tunggu dan Lounge


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga.

| 43
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Gambar 2.20 menunjukkan hubungan antara dimensi tubuh pria dan


wanita dengan posisi duduk di sofa, tujuannya untuk menentukan banyaknya
ruang yang diperlukan bagi tubuh dalam posisi duduk. Pengukuran antropometri
yang penting adalah rentang tubuh dan jarak pantat ke lipatan lutut. Pemilihan
penerapan ukuran sebaiknya memakai ukuran yang terbesar yaitu ukuran pria.

Gambar 2.21 : Studi Antropometri B pada Ruang Tunggu dan Lounge


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga

Tabel 2.4 : Tabel Antropometri B pada Ruang Tunggu dan Lounge

Gambar 2.21 menunjukkan kemungkinan keadaan pada sudut ruang tunggu


dan lounge. Dari gambar tersebut, terdapat dua keadaan, yaitu :
1. Sudut ruang tunggu dan lounge dengan sirkulasi untuk orang berjalan
2. Sudut ruang tunggu dan lounge dengan pot tumbuhan / bunga.

Gambar 2.22 : Studi Antropometri C pada Ruang Tunggu dan Lounge


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga

| 44
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Tabel 2.5 : Tabel Antropometri C pada Ruang Tunggu dan Lounge

Gambar 2.22 menunjukkan jarak bersih utama yang dilibatkan dalam suatu
tata letak ruang tunggu atau lounge, dengan jarak bersih antara sisi muka tempat
duduk dan tepian meja dibatasi antara 16 dan 18 inci atau 40,6 dan 45,7cm. Jarak
bersih ini mungkin memerlukan beberapa tingkat kontak tubuh atau langkah
menyamping untuk sirkulasi dan jalan masuk. Secara antropometri, hal ini
memungkinkan jangkauan manusia, serta memungkinkan subyek yang sedang
duduk untuk mencapai meja tanpa harus bangkit dari tempat duduknya.

2.1.6.3 Ruang Kantor ( Ruang Staff dan Ruang Direktur )


Pada gambar 2.23 dan 2.24 menunjukkan dimensi ukuran pada beberapa
kursi, diantaranya kursi kerja staff, kursi pengguna umum dan kursi eksekutif
yang biasa digunakan oleh direktur. Secara antropometri, dua pengukuran yang
paling penting adalah jarak pantat-lipatan dalam, serta tinggi lipatan dalam lutut.
Kursi kerja staff dan kursi eksekutif adalah jenis kursi yang didesain untuk
penggunaan yang cukup lama. Jarak pantat ke bagian dalam lutut menentukan
panjang tempat duduk. Panjang ini, untuk 95% kelompok pria dan wanita adalah
sebesar 17 inci atau 43,2 cm atau lebih.

Gambar 2.23 : Studi Antropometri Kursi pada Ruang Kantor-1


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga

| 45
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Gambar 2.24 : Studi Antropometri Kursi pada Ruang Kantor-2


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga

Kursi pengguna umum ditujukan pada klien atau pengunjung kantor.


Penggunaan kursi dalam waktu yang tidak terlalu lama / singkat. Dimensi tinggi
tempat duduk sebesar 17 inci atau 43,2cm. Pemilihan dimensi ukuran kursi dipilih
pada ukuran yang terbesar, karena jika yang dipilih adalah dimensi ukuran
terkecil, maka jika manusia yang memiliki dimensi besar duduk di kursi tersebut,
manusia itu tidak dapat muat dalam kursi.

Gambar 2.25 : Studi Antropometri Ruang Staff


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga

Tabel 2.6 : Tabel Antropometri Ruang Staff

| 46
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Pada gambar 2.25 memberikan ilustrasi kebutuhan dimensi dasar dari


sebuah lingkungan kerja yang biasanya diterapkan pada ruangan staff. Penataan
jarak meja dengan lampu gantung yaitu 55,9-81,3cm. Kemudian juga terdapat
keadaan pada gambar, dimana kursi tamu dapat ditambahkan hingga sebanyak 3
kursi, dengan jarak yang juga sudah ditentu kan.

Gambar 2.26 : Studi Antropometri Rak Penyimpanan Arsip pada Ruang Staff
Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga

Tabel 2.7 : Tabel Antropometri Rak Penyimpanan Arsip pada Ruang Staff

Dalam banyak perkantoran, penyimpanan arsip seringkali ditempatkan


membatasi zona sirkulasi. Pada gambar 2.26 menunjukkan ruang yang dibutuhkan
dalam penyimpanan arsip umum, tanpa menggunakan sirkulasi sebagai
pertimbangan utama. Figur pria dalam posisi berlutut membutuhkan ruang dengan
jarak bersih sebesar 91,4 cm.

| 47
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Gambar 2.27 : Studi Antropometri Ruang Direktur


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga

Tabel 2.8 : Tabel Antropometri Ruang Direktur

Gambar 2.27 memberikan ilustrasi kebutuhan dimensi dasar yang biasanya


diterapkan pada ruangan eksekutif atau ruangan direktur. Zona kebutuhan kerja
haruslah cukup besar untk mengakomodasi kertas-kertas kerja, peralatan dan
aksesoris lain. Jarak ini haruslah tidak boleh kurang dari 30 inci atau 76,2cm,
yang dibutuhkan untuk pengadaan ruang zona jarak bersih kursi. Zona tempat
duduk tamu dengan lebar 30 - 42 inci atau 76,2 - 106,7 cm.

2.1.6.1 Ruang Meeting

Gambar 2.28 : Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Kecil


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga

| 48
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Tabel 2.9 : Tabel Antropometri Ruang Meeting Skala Kecil

Gambar 2.28 memberikan ilustrasi penataan meja rapat berbentuk bundar


dan segi empat untuk empat orang, biasanya digunakan pada ruangan yang tidak
terlalu besar atau pada kantor dengan sistem ruang terbuka (open space). Jarak
yang di sarankan sebesar 45,7 61 cm sebagai jarak yang diperlukan dari tepian
meja hingga belakang kursi. Untuk menunjukkan hubungan yang umum dari dua
orang yang sedang duduk berseberangan pada sebuah meja rapat. Ukuran meja
yang disarankan sebesar 91,4-137,2cm. Tinggi meja juga harus dianalisa
sehubungan dengan tinggi lipatan dalam lutut, tinggi siku, dan jarak bersih paha.

Gambar 2.29 : Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Besar


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga

Tabel 2.10 : Tabel Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Besar

| 49
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Gambar 2.29 digunakan dalam sebuah ruang meeting berskala besar.


Dalam situasi yang ditunjukkan, zona kerja meja rapat menyediakan sebuah zona
sirkulasi internal untuk 2 orang, dengan rentang tubuh maksimal sebesar 137,2-
152,4cm. Garis pandang dan sudut pandang merupakan fungsi dari jarak tepian
meja hingga dinding audiovisual, disarankan sebesar 182,8 cm.

2.1.6.2 Pantry dan Mini Bar

Gambar 2.30 : Studi Antropometri Pantry dan Mini Bar


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga

Tabel 2.11 : Tabel Studi Antropometri Pantry dan Mini Bar

Untuk mendapatkan jarak antar orang yang nyaman, jarak ruang horisontal
antara setiap orang yang sedang duduk harus diupayakan sebesar 76,2 cm.
Kemudian untuk tinggi meja bar yaitu 91,4 cm, diperlukan untuk
mengakomodasikan tempat duduk dengan tempat istirahat kaki.
Pada sentra persiapan, batas lebarnya ditentukan oleh jangkauan horisontal
dari ujung ibu jari tangan seorang pemakai dengan tubuh berukuran kecil. Zona
kerja konter yang penting sebesar 45,7 x 76,2 cm menyatakan area kerja yang
berada langsung di depan seorang pemakai, dan dapat dicapai dengan nyaman.

| 50
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

2.1.6.3 Showroom

Gambar 2.31 : Studi Antropometri Showroom


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga

Gambar 2.31 menunjukkan hubungan antara dimensi manusia dengan


display pada suatu showroom. Tinggi mata merupakan yang terpenting pada
pengukuran ini. Namun harus dicatat, bahwa sudut pandang mata untuk melihat
detil-detil kecil dengan jelas adalah hanya sekitar 1 derajat. Garis pandang
horizontal hanyalah bersifat teoritis. Tubuh dan kepala sering berada dalam posisi
santai dan posisi garis mata berada dibawah garis horizontal.

Gambar 2.32 : Studi Antropometri Tempat Peletakan Barang yang umum


Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga

Pada showroom hendaknya memperhatikan meja kasir agar antara staff


kasir dengan konsumen dapat nyaman saat bertransaksi. Terdapat rak pajang,
dimana rak adalah komponen interior yang sering digunakan sebagai tempat untuk
mendisplay benda pada suatu showroom. Selain harus dapat dijangka secara
antropometri, namun juga harus dapat dilihat dengan baik. Tinggi yang ditetapkan
harus sesuai dengan jangkauan genggaman vertikal serta tinggi mata.

| 51
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2.2 Studi Eksisting


2.2.1 Identitas Perusahaan

Gambar 2.33 : Logo PT.Insatama


Sumber : Website PT. Insastama

Nama Objek : Kantor PT. Insastama


Produk Perusahaan : Mur, baut, paku serta metal product lainnya.
Business hours : Senin - Jumat (08:00 - 17:00), Sabtu (08:00 - 15:00)
Owner : Rudy Soegijono, Slamet Soegijono, Bientarti Soegijono,
Yinny Risye
Alamat : - Jl. Gadungan Satak 7, Kediri, Jawa Timur (Kantor
Pusat dan Pabrik)
- Jl Raden Saleh 7-7 A, Surabaya, Jawa Timur ( Kantor
Cabang )
- Jl. Juanda No.01, Jakarta ( Kantor Cabang )
-

2.2.2 Sejarah PT. Insastama


Sejarah berdirinya PT. Insastama dimulai pada tahun 1970. Berawal dari
Soegijono Group mendirikan PT. Insastama. Sebuah usaha kecil membuat mesin
sederhana dari barang bekas, kemudian terjadi peningkatan berkelanjutan dalam
hal alat perkakas dan pengetahuan metalurgi, yang memungkinkan untuk
membuat presisi dan teknologi yang canggih.
Sukses dalam usaha kecil, Soegijono Group mempertimbangkan untuk
memperluas bisnis ke manufaktur field, yaitu memproduksi bisnis mur dan baut.
Pada tahun 1987 mulai merencanakan dan menyiapkan, bangunan pabrik yang
dibangun, serta mengimport beberapa mesin. Butuh tiga tahun dalam persiapan
perusahaan secara matang dan memulai produksi pada tahun 1990. Produksi
mulai dari baut baja dan mur berkarbon rendah. Kualitas dan kehandalan

| 52
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

meningkatkan produksi kami menjadi 6000 MT lebih per tahun dan meningkat
lagi setiap tahunnya. Akhirnya pada tahun 1999 PT. Insastama benar-benar aktif
memproduksi dengan memulai grade produksi sebesar 8,8.
Menjadi produsen yang paling dapat diandalkan dari baut dan mur di dalam
negeri, PT Insastama mencapai reputasi nasional dengan berpartisipasi dalam
proyek pembangunan nasional khususnya di daerah konstruksi (misalnya, baut
dan mur aplikasi untuk konstruksi bangunan, jembatan baja konstruksi, juga
automative dan teknis, mesin ). PT. Insastama mendapatkan "ISO 9001"
sertifikasi sejak bulan Mei 2006.

Gambar 2.34 : Kantor Pusat PT. Insastama


Sumber : Website PT. Insastama

Gambar 2.35 : Pabrik PT. Insastama


Sumber : Website PT. Insastama

| 53
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Gambar 2.36 : Produk PT. Insastama


Sumber : Website PT. Insastama

2.2.3 Makna Logo PT. Insastama

Gambar 2.37 : Makna Logo PT.Insatama


Sumber : Website PT. Insastama

- Warna merah dapat memperkuat motivasi, membangkitkan emosi dan


menyebarkan rasa gembira. Merah dapat membawa hoki.
- Warna biru dilambangkan sebagai kepercayaan, ketenangan, keseriusan, kesan
kecerdasan dan profesional. Dengan menggunakan warna biru pada logo, dapat
mendorong konsumen dan klien untuk yakin terhadap perusahaan dan melihat
keseriusan pada bisnis tersebut.
- Bentuk segi enam atau hexagonal pada logo, melambangkan sifat yang efisien.
Pola heksagonal juga diyakini sebagai salah satu bentuk dasar alam semesta.
- Bentuk yin dan yang mendeskripsikan sifat kekuatan yang saling berhubungan,
saling membangun satu sama lain, dan saling melengkapi. Arti Yin Yang
dalam hubungan keluarga dan hubungan relasi. Sehingga diharapkan
perusahaan dapat menjalin banyak relasi dan kerja sama dengan perusahaan
lain, baik dari perusahaan kecil ataupun perusahaan besar.

| 54
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

2.2.4 Visi dan Misi PT. Insastama

1. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan yang terbaik dalam bidang manufacture dan bidang
industri mur baut di Indonesia ataupun di luar Indonesia
2. Misi Perusahaan
- Bertekad untuk menyediakan produk yang berkualitas tinggi dan handal
secara berkesinambungan.
- Menjaga hubungan baik dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dan memberikan layanan terbaik.
- Mengembangkan karyawan yang berkompeten dengan menciptakan
lingkungan kerja yang baik, serta mengembangkan operasi pasar perusahaan
yang sehat dalam segala aspek.

2.2.5 Struktur Organisasi PT. Insastama

Bagan 2.1 : Struktur Organisasi PT.Insatama


Sumber : Dok. Pribadi PT. Insastama

| 55
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

2.3 Studi Pembanding


Untuk mendapatkan referensi mengenai bangunan kantor, dan untuk
menemukan kelebihan dan kekurangan dari kantor PT. Insastama, maka dilakukan
observasi terhadap kantor lainnya yang dijadikan acuan untuk meningkatkan
konsep desain. Berikut ini adalah hasil analisa dari perbandingan tersebut :

Tabel 2.12: Studi Pembanding pada beberapa kantor

Kantor PT. Wahana


Pembanding Kantor PT. Insastama Kantor Conclave
Sentra Niaga

Logo
Perusahaan

Alamat Jl Raden Saleh 7-7 A, Jl. Sentong Asri Blok A Jl. Wijaya I No. 5C, Jakarta
Lokasi Surabaya, Jawa Timur No.1, Tandes, Surabaya. Selatan.

Denah Lokasi

Gambar Area
Sekitar

1. Tempat Parkir 1. Tempat Parkir 1. Tempat Parkir


2. Area Resepsionis 2. Area Resepsionis 2. Area Resepsionis
3. Ruang Tunggu 3. Ruang Tunggu 3. Ruang Tunggu
4. Ruang Staff 4. Ruang Staff 4. Ruang Staff
5. Ruang Direktur 5. Ruang Direktur 5. Ruang Direktur
6. Ruang Meeting 6. Ruang Meeting 6. Ruang Meeting
Fasilitas
7. Dapur 7. Dapur 7. Coworking Space
8. R. Makan Direktur 8. Musholla 8. Audiotorium
9. Musholla 9. Kamar Mandi 9. Entertainment Room
10. Kamar Mandi 10. Ware House / Gudang 10. Ruang Event
11. Ware Hous / Gudang 11. Kamar Mandi
12. Ruang serbaguna 12. Perpustakaan

| 56
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Eksterior Eksterior kantor Tampilan eksterior Bangunan kantor


PT. Insastama masih perlu pada kantor PT. Wahana Conclave merupakan
untuk diredesain. Warna Sentra Niaga tampak bangunan baru, dari tampak
pada bangunan yang modern dan kekinian. depan sudah terlihat kesan
berwarna putih tersebut Warna biru dan putih industrialnya. Bangunan
perlu di cat ulang karena mendominasi pada bagian gedung dengan finishing
terkena sinar matahari eksterior ini, sehingga semen ekspose sangat
sudah cukup lama. Dapat tampak segar dan eye memberi ciri khas bahwa
dilihat bahwa bentuk catching. Tampilan bangunan tersebut milik
eksterior kantor tersebut eksterior tersebut sangat Conclave.
perlu untuk di redesain, memvisualkan corporate
agar dapat meningkatkan image dari PT. Wahana
daya tarik konsumen. Sentra Niaga

Resepsionis kantor Area resepsionis pada


PT.Insastama masih perlu kantor PT. Wahana Sentra
diredesain. Pada area Niaga tampak tertata rapi
Interior : masuk kantor tersebut dan memiliki kesan yang
Resepsionis hanya menyediakan cukup modern. Warna pada
sebuah meja ber bentuk L dinding dominan putih.
Area lobby kantor di
dan 2 buah kursi untuk Untuk pemilihan warna
dominasi dengan suasana
konsumen yang datang. pada meja resepsionis yaitu
hangat yang berasal dari
Terdapat ruang tunggu perpaduan coklat tua dan
pencahayaan berwarna
yang berada disebelah coklat muda. Pemilihan
kuning. Dinding pada area
area meja tersebut. bentuk sofa simple
resepsionis menggunakan
berwarna abu-abu.
finishing cat polos berwarna
putih dan pada area ruang
tunggu menggunakan
dinding dengan semen
ekspose.

| 57
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Pada dinding ruang Warna pada ruangan


kantor PT. Insastama kantor PT. Wahana Sentra
Interior : hanya dominan berwarna Niaga dominan biru,
Ruang Staff putih, tanpa sedikitpun sehingga menimbulkan
ornamen ataupun kesan fresh. Penataan
pajangan. Sangat terasa ruangan tidak terlalu padat
monoton dan membosan dan lebih tertata rapi. Pada ruang staff
kan, sehingga perlu untuk Banyak bukaan jendela kantor Conclave memilih
di redesain. Penataan besar di dalam ruanganstaff. penataan meja yang sejajar
meja juga perlu untuk di dengan sistem ruang open
kaji kembali. space. Pencahayaan kuning
memberikan kesan hangat
pada ruangan.

Pada ruangan kantor Pada ruangan kantor Pada ruangan kantor


direktur PT.Insastama, direktur PT. Wahana Sentra direktur Conclave sangat
selain meja kerja dan Niaga memiliki kesan yang luas dan nyaman.
lemari untuk menimpan cukup luas karena tidak Pencahayaan warm white
berkas, terdapat meja terlalu banyak barang dan memberikan kesan nyaman.
Interior makan dan juga mesin furniture. Penataannya juga Didalam ruang tersebut
R. Direktur fotokopi. Penataannya cukup baik dan ergonomis. dilengkapi dengan sofa
masih dapat ditingkatkan. Pemilihan warna dominan yang berfungsi untuk santai
Dalam satu ruangan cream dan untuk lantai atau melakukan pertemuan
semua kegiatan dicampur diberi karpet berwarna biru dengan klien.
jadi satu tanpa adanya keabu-abuan. Kekurangan
space ruang. Sehingga nya adalah lantai dengan
jika ada konsumen yang karpet akan lebih mudah
bertemu direktur, akan kotor dan pembersihannya
merasa kurang nyaman lebih sulit jika dibanding
dengan adanya meja kan dengan penggunaan
makan dan mesin lantai keramik.
fotokopi yang berada
dekat pintu masuk
tersebut.

| 58
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Interior
R. Meeting
Untuk ruang meeting Ruang meeting PT. Ruang meeting pada
kantor cukup luas, Wahana Sentra Niaga kantor Conclave mengguna
nyaman dan ergonomis, memiliki kesan modern, kan dinding material bata
namun penataannya perlu ergonomis dan cukup ekspose, dan juga
menggunakan sistem plafon
ditingkatkan kembali nyaman.
eskpose.

Gudang pada kantor Gudang PT. Wahana


PT. Insastama berada di Sentra Niaga sangat luas
Interior : depan kantor. Peletakan -
dan tertata rapi. Peletakan
Ware House /
nya kurang tepat karena rak juga tersusun dengan
Gudang
mengganggu konsumen baik.
yang akan datang.
Pemanfaatan gudang
kurang maksimal,
sehingga banyak space
yang kosong. Sehingga
perlu untuk di redesain
agar dapat meningkatkan
efisiensi ruang kantor.

Penggunaan AC pada Penggunaan AC pada ruang


ruang : :
1. Ruang Direktur 1. Resepsionis Penggunaan AC pada
Penghawaan 2. Ruang Staff 2. Ruang Direktur seluruh ruangan, kecuali
3. Ruang Meeting 3. Ruang Staff area kamar mandi.
4. Ruang Meeting

Penggunaan cahaya Penggunaan cahaya Penggunaan cahaya


buatan pada seluruh alami pada siang hari alami pada siang hari,
ruangan di lantai 2,3, dan karena terdapat banyak hanya beberapa ruangan
4 karena minim bukaan bukaan pada ruang staff. saja yang menggunakan
Pencahayaan Untuk lantai 1 mengguna Ruang direktur, pada siang pencahayaan buatan..
kan pencahayaan alami hari menggunakan cahaya
pada siang hari dan pada buatan, karena tidak ada
malam hari mengguna jendela.
kan pencahayaan buatan

| 59
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

( Halaman ini sengaja dikosongkan )

| 60
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

BAB III
METODOLOGI DESAIN

Untuk mendapatkan desain dengan hasil yang baik diperlukan metode


desain yang tepat dan berurutan. Hal ini berguna memberikan kemudahan dalam
pembuktian kebenaran, analisa, dan perbaikan kesalahan dan juga berguna bagi
pengembangan selanjutnya.
3.1 Diagram Metode Desain

Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern

Latar Belakang

Permasalahan :
Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Data Primer : Pengumpulan Data Sekunder :


Data
Observasi Studi Literatur
Wawancara mengenai objek
Kuisoner dan teori
penunjang
Analisis Data

Konsep Desain

Industrial Modern

Kesimpulan

Pengembangan Desain :
Alternatif Desain, Skema Material

Desain Akhir

Bagan 3.1 : Diagram Metode Desain


Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

| 61
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

3.2 Objek Penelitian


Objek dari penelitian ini adalah kantor cabang PT. Insastama yang berada di
Surabaya. Lokasi objek berada di Jl Raden Saleh 7-7 A, Surabaya, Jawa Timur,

3.3 Tahap Pengumpulan Data


Tahap pengumpulan dan pengolahan data ini dilakukan untuk memperoleh
bahan laporan sesuai dengan tujuan laporan yang telah ditetapkan. Dalam tahap
ini data yang dikumpulkan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

3.3.1 Data Primer


Data primer merupakan data yang didapatkan secara langsung, seperti
observasi pada objek ataupun melalui interaksi penulis dengan pihak yang
bersangkutan, baik berupa wawancara atau melalui kuisioner. Data ini dibutuhkan
agar kita dapat mengerti kondisi lingkungan, isu dan permasalahan yang terdapat
pada objek yang sedang diteliti.
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung untuk memperoleh data yang berkaitan dengan objek
desain. Metode obeservasi dilakukan di awal penelitian. Untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan penulis dalam laporan ini, penulis mengamati segala sesuatu
yang berhubungan dengan kantor.
Observasi berupa pencatatan, peninjauan dan pengamatan terhadap bentuk,
material dan interior kantor. Juga mengamati bagaimana serangkaian perilaku dan
suasana yang berkenaan dengan kegiatan di kantor. Objek penelitian adalah
Kantor PT. Insastama yang terletak di Jl Raden Saleh 7-7 A, Surabaya, Jawa
Timur.

2. Wawancara ( Interview )
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan
seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang dengan mengajukan
pertanyaan- pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2001).

| 62
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Interview atau wawancara yang digunakan oleh penulis dalam laporan ini
adalah wawancara terbuka (Opended interview). Wawancara ini dapat digunakan
untuk mengumpulkan informasi yang tidak diperoleh lewat observasi dan
mengakuratkan hasil observasi dengan hasil wawancara dengan pihak yang
bersangkutan. Melalui wawancara penulis bisa mendapatkan informasi yang
intensif sehubungan dengan struktur organisasi kantor serta bagaimana
standarisasi kantor yang baik dan benar. Pihak yang menjadi narasumber antara
lain yaitu para staff kantor PT. Insastama.
Narasumber : Ibu Sugiowati
Jabatan : Manager Operasional PT. Insastama
Tanggal : 18 September 2014
Pukuk : 06.30 WIB
Lokasi : Jl Raden Saleh 7-7 A, Surabaya, Jawa Timur.

Berikut merupakan protokol wawancara terhadap Ibu Sugiowati :

Tabel 3.1 : Tabel Protokol Wawancara dengan Ibu Sugiowati


Fokus
Perkembangan pada Kantor PT. Insastama
Penelitian

Pertanyaan 1. Berapakah jumlah staff di kantor PT. Insastama ?


2. Bagaimana job decription masing-masing staff tersebut?
3. Bagaimana aktivitas dan sistem kerja kantor PT. Insastama ?
4. Fasilitas apa saja yang ada dan disediakan oleh kantor PT.
Insastama ?
5. Konsumen seperti apa saja, yang mengunjungi kantor PT.
Insastama ?
6. Pelayanan apa saja yang diberikan kantor PT. Insastama terhadap
konsumen ?
7. Permasalahan apa yang sering dialami oleh konsumen ataupun staff
kantor ?
8. Apa harapan dan keinginan untuk kantor di masa mendatang ?
9. Apakah anda setuju apabila kantor PT. Insastama di desain dengan
konsep modern industrial ?
Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

| 63
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

3. Kuisioner
Kuisioner dilakukan secara langsung kepada 75 responden, dengan target
umur < 25 tahun yang merupakan pegawai negeri ataupun badan swasta.
Kuisioner digunakan untuk mengerti bagaimana opini atau pendapat responden
mengenai interior bangunan serta pelayanan suatu kantor. Kuisioner berupa
susunan pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab.
Responden menjawab kuisioner dengan jawaban sebenarnya tanpa ada setting
kondisi terlebih dahulu. Dibawah ini adalah penjelasan mengenai pertanyaan
penelitian yang diajukan kepada responden dalam bentuk kuisioner:

- Jenis Kelamin
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui presentase segmen pria dan
wanita yang diwakili oleh responden yang mengisi kuisioner.

- Umur
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui presentase segmen umur calon
konsumen yang diwakili oleh responden yang telah mengisi kuisioner

Tabel 3.2 : Tabel Umur Responden


Umur Jumlah
<25 tahun 30
25-30 tahun 7
30-40 tahun 32
40-50 tahun 5
>50 tahun 1
Jumlah 75

Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

- Pekerjaan
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui presentase jenis pekerjaan calon
konsumen yang berdampak pada klasifikasi segmen kantor.

| 64
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Tabel 3.3 : Tabel Pekerjaan Responden

Pekerjaan Responden Jumlah


Pegawai Negeri 12
Pegawai Swasta 63
Jumlah 75

Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

Tabel 3.4 : Tabel Konten Kuisioner pada Responden

Fokus
Pandangan responden terhadap desain pada Kantor PT. Insastama
Penelitian

Pertanyaan 1. Berapakah jumlah staff di kantor PT. Insastama ?


2. Bagaimana job decription masing-masing staff tersebut?
3. Bagaimana aktivitas dan sistem kerja kantor PT. Insastama ?
4. Fasilitas apa saja yang ada dan disediakan oleh kantor PT.
Insastama ?
5. Konsumen seperti apa saja, yang mengunjungi kantor PT.
Insastama ?
6. Pelayanan apa saja yang diberikan kantor PT. Insastama
terhadap konsumen ?
7. Permasalahan apa yang sering dialami oleh konsumen ataupun
staff kantor ?
8. Apa harapan dan keinginan untuk kantor di masa mendatang ?
9. Apakah anda setuju apabila kantor PT. Insastama di desain
dengan konsep modern industrial ?

Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

| 65
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

3.3.2 Data Sekunder

Data ini diperoleh dari buku, literatur, jurnal, internet, dll yang tidak
langsung berhubungan dengan pihak yang menjadi objek desain. Data sekunder
didapatkan dari pihak yang tidak berkaitan langsung dan data ini diperlukan untuk
menganalisa serta mendukung data primer yang ada.
Data sekunder yang penulis pilih berupa studi literatur atau kajian pustaka,
yang merupakan teknik mengumpulkan data teoritis sebagai dasar pemecahan
masalah dalam pembahasan. Cara yang dilakukan untuk memperoleh data tersebut
adalah dengan mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai bahan bacaan
(literature). Pencarian data penulis didapat melalui jurnal-jurnal serta contoh-
contoh laporan pada website serta buku. Studi literatur, dapat mengantarkan
adanya pemecahan permasalahan pada interior kantor terhadap konsumen serta
staff kantor. Penulis dapat mencari atau menggali informasi atau pengetahuan
yang berhubungan dengan laporan ini.

3.4 Tahap Analisa Data


Setelah semua data penelitian didapatkan, selanjutnya adalah tahapan
analisa data. Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini
dengan menganalisa semua data yang telah didapatkan dari tahap pengumpulan
data. Setelah data dianalisa, nantinya akan didapatkan hasil dari penelitian ini
yakni berupa konsep desain yang sesuai dengan Kantor PT. Insastama
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.

3.4.1 Analisa Hasil Observasi


Hasil dari observasi penulis, akan di analisa lebih lanjut mengenai
bagaimana kelebihan dan kekurangan dari kantor PT. Insastama.Dari hasil
observasi, penulis dapat mengetahui karakteristik dan segmen dari kantor PT.
Insastama. Data observasi yang akan di analisa, diantaranya :
- Denah Eksisting dan Bentuk bangunan ( eksterior dan interior )
- Karakteristik pengunjung dan staff kantor
- Kebutuhan fasilitas ruang kantor

| 66
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

3.4.2 Analisa Hasil Wawancara


Dari wawancara yang didapat penulis dengan narasumber, akan dilakukan
analisa pada fokus penelitian bagaimana perkembangan kantor PT. Insastama

3.4.3 Analisa Hasil Kuisioner


Setelah mendapatkan semua data hasil kuisioner, maka data tersebut akan
diolah dan di hitung berapa jumlah persentase yang di dapatkan. Untuk
menghitung persentase jawaban yang di dapatkan dari responden, penulis
menggunakan hitungan berdasarkan rumus dari Hartono dalam Azizi (2002 : 37-
38) yaitu sebagai berikut :
P = Persentase
F x 100% F = Frekuensi Jawaban Responden
P=
N N = Jumlah responden

Dari rumus diatas, N merupakan jumlah responden yang berjumlah 75orang.


Terdapat 6 pertanyaan mengenai identitas responden dan 11 pertanyaan mengenai
pendapat responden mengenai konsep yang akan diterapkan pada kantor PT.
Insastama.

| 67
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

( Halaman ini sengaja dikosongkan )

| 68
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

BAB 4
DATA DAN ANALISA

Setelah proses pengambilan data-data dari objek desain dilakukan, dalam


proses mendesain sebuah interior bangunan diperlukan tahapan selanjutnya yaitu
proses analisa data. Hasil analisa data tersebut akan dijadikan acuan dalam
menyelesaikan masalah yang ada dan menentukan solusi.

4.1 Data
Pengumpulan data non fisik dibagi dalam dua tahapan, yaitu pengamatan
terhadap kondisi objek desain, pembagian kuisioner kepada pengunjung, dan
pembagian kuisioner kepada masyarakat umum. Berikut adalah tabel mengenai
variabel permasalahan beserta metode dan data yang diterapkan :

Tabel 4.1: Tabel Variabel Permasalahan beserta metode dan data yang diterapkan
Metode Penelitian
No Permasalahan
Observasi Interview Kuisioner

1. Corporate Image PT.


Insastama yang Melakukan Melakukan interview
mempengaruhi pengamatan pada kepada salah satu staff
karakteristik perusahaan. objek secara kantor mengenai
langsung profil perusahaan

2. Struktur organisasi PT.


Insastama, hal ini Melakukan interview
mempengaruhi zoning dan meminta data
area pada kantor. kepada staff kantor
mengenai struktur
organisasi beserta job
description

3. Denah eksisting seluruh


ruangan pada kantor, Melakukan
yang berhubungan de- pengukuran dan
ngan penataan layout. pengamatan secara
langsung pada
setiap ruang kantor

4. Menentukan klasifikasi
target konsumen dan Melakukan kuisioner
segmen kantor. mengenai identitas
responden

| 69
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

5. Fasilitas-fasilitas yang
tersedia pada kantor PT. Melakukan Melakukan interview
Insastama pengamatan secara kepada salah satu staff
langsung mengenai kantor mengenai
fasilitas yang ada / fasilitas apa saja yang
tidak ada serta disediakan oleh
penilaian tingkat perusahaan
kelayakan fasilitas
tersebut

6. Desain interior yang


seperti apa yang dapat Melakukan kuisioner
meningkatkan daya tarik kepada konsumen dan
serta kenyamanan staff kantor mengenai
konsumen dan staff desain interior yang
selama berada dalam menarik dan sesuai
kantor untuk kantor.

7. Mengetahui tingkat
kenyamanan konsumen Melakukan kuisioner
dan staff kantor saat kepada konsumen dan
berada dalam kantor staff kantor mengenai
hal-hal yang membuat
konsumen serta staff
merasa nyaman / tidak
nyaman pada saat
berada dalam kantor.

Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

| 70
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

4.2 Analisa Data


4.2.1 Data Eksisting
Sesuai dengan keinginan dam harapan pemilik perusahaan, PT. Insastama
ingin mengembangkan perusahaan dengan membuka kantor pemasaran di kota
Jakarta. Jakarta merupakan pilihan yang tepat sebagai lokasi yang sangat strategis
bagi PT. Insastam, karena Jakrta sebagai Central Business District, menjadikan
Jakarta sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan. Jakarta merupakan tempat
berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing.
Berikut denah lokasi kantor baru PT. Insastama di Jakarta :

Gambar 4.1 : Denah Lokasi Baru Kantor PT. Insastama


Sumber : Dok. Pribadi Penulis

Letak kantor tersebut sangat strategis, dekat dengan pusat kota, hotel,
perkantoran, stasiun, dan lainnya. Hal ini sangat menguntungkan bagi perusahaan.
Lokasi yang strategis akan membuat masyarakat mengetahui letak kantor. Hal ini
dapat meningkatkan daya tarik konsumen serta jumlah kunjungan. Selain itu dapat
meningkatkan omset penjualan produk PT. Insastama

Gambar 4.2 : Foto Lokasi Eksisting Baru Kantor PT. Insastama


Sumber : Dok. Pribadi Penulis

| 71
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

4.2.2 Data Observasi


A. Bentuk Bangunan pada kantor PT.Insastama

-
Gambar 4.3 : Bentuk Fasad Bangunan Kantor PT. Insastama
Sumber : Dok. Pribadi Penulis

Gambar diatas adalah tampak eksterior bangunan kantor PT.Insastama.


Kantor ini terdiri 4 lantai, dimana pada area depan bangunan digunakan untuk
area parkir. Karena terkena sinar matahari sudah cukup lama, warna pada
bangunan tersebut perlu untuk di cat ulang. Dapat dilihat bahwa bentuk luar
bangunan kantor tersebut perlu untuk di redesain, agar dapat meningkatkan daya
tarik konsumen.

B. Desain Interior pada kantor PT.Insastama

Gambar 4.4 : Area Resepsionis Kantor PT. Insastama


Sumber : Dok. Pribadi Penulis

| 72
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Pada gambar 4.4 kantor PT.Insastama tidak memiliki area resepsionis


seperti pada umumnya. Pada area masuk kantor tersebut hanya menyediakan
sebuah meja berbentuk L dan 2 buah kursi untuk konsumen yang datang. Terdapat
ruang tunggu yang berada disebelah area meja tersebut.

Gambar 4.5 : Ruang Staff Kantor PT. Insastama


Sumber : Dok. Pribadi Penulis

Pada gambar 4.5 merupakan ruang staff pada kantor PT.Insastama. Jika
dibandingkan antara luas ruang dengan banyaknya staff serta furniture yang
berada dalam ruang tersebut, dirasa perlu ditata kembali agar lebih ergonomis.
Penataan jarak antar meja juga dirasa belum ergonomis, sehingga ruang terasa
padat dan kurang luas.

Gambar 4.6 : Ruang Direktur Kantor PT. Insastama


Sumber : Dok. Pribadi Penulis

Pada gambar 4.6 adalah ruang direktur PT. Insastama. Pada ruangan kantor
direktur tersebut selain meja kerja dan lemari untuk menimpan berkas, terdapat
meja makan dan juga mesin fotokopi. Area makan khusus untuk direktur

| 73
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

dilengkapi dengan kulkas dan dining set. Mengenai penataan layout ruang kurang
baik dan ergonomis. Dalam satu ruangan semua kegiatan dicampur jadi satu tanpa
adanya space ruang. Sehingga jika ada konsumen yang bertemu direktur, akan
merasa kurang nyaman dengan adanya meja makan dan mesin fotokopi yang
berada dekat pintu masuk tersebut.

Gambar 4.7 : Interior Ruang Meeting Kantor PT. Insastama


Sumber : Dok. Pribadi Penulis

Untuk ruang meeting kantor cukup luas dan ergonomis, namun penataannya
perlu ditingkatkan kembali agar lebih rapi. Dapat dilihat bahwa terdapat kursi
berjumlah 12 dan meja berbentuk oval. Dalam ruang tersebut juga terdapat 2
meja, satu untuk moderator, dan satu lagi untuk tempat meletakkan dispenser,
serta terdapat sebuah storage untuk meletakkan alat-alat kantor yang dibutuhkan
pada saat meeting.

C. Karakteristik pengunjung dan staff kantor


- Target : - Perusahaan-perusahaan kecil hingga besar ( CV, PT, dsb )
- Perusahaan baik negeri ataupun swasta
- Digunakan untuk proyek pembangunan nasional ( konstruksi
bangunan, konstruksi jembatan, dll )
- Digunakan untuk proyek otomotif dan teknis mesin
- Usia : Dewasa
- Gender : Pria dan Wanita
- Strata sosial : Universal segala kelas. Melayani konsumen baik pada strata
menengah ke atasa ataupun menengah kebawah

| 74
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

D. Analisa Aktifitas

Tabel 4.2: Tabel Aktivitas Umum Staff dan Pimpinan Kantor

Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

Tabel 4.3: Tabel Aktivitas Umum Pengunjung Kantor

Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

| 75
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Tabel 4.4: Tabel Aktivitas Khusus Staff dan Pimpinan Kantor

Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

Tabel 4.5 : Tabel Aktivitas Khusus Pengunjung Kantor

Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

E. Analisa Kebutuhan Ruang


Setelah mengetahui bagaimana dan apa saja aktivitas yang dilakukan oleh
pimpinan, staff ataupun pengunjung, penulis dapat mengetahui kebutuhan ruang
serta kebutuhan furniture. Berikut ini adalah data kebutuhan ruang serta
kebutuhan furniture yang di perlukan pada konsep desain kantor PT. Insastama.

| 76
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Tabel 4.6 : Tabel Kebutuhan Ruang

| 77
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

F. Analisa Alur dan Sirkulasi

Gambar 4.8 : Area Masuk Kantor PT. Insastama


Sumber : Dok. Pribadi Penulis

| 78
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni pada area masuk,
hendaknya tidak langsung tersaji area kosong yang merupakan area jika produk
datang. Sesuai dengan hasil observasi penulis, banyak alur dan sirkulasi ruangan
kantor PT. Insastama yang harus dibenahi. Hendaknya pada area masuk langsung
tersaji meja security, meja resepsionis dan ruang tunggu.

Bagan 4.1 : Matriks Hubungan Ruang

Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

Dalam menganalisa alur dan sirkulasi berdasarkan pada aktivitas staff dan
konsumen kantor. Alur dan sirkulasi ruangan kantor agar menjadi baik,
memerlukan zoning area yang jelas dan teratur. Berdasarkan aktifitas-aktifitas
yang ada dan meninjau standart hubungan ruang padakantor PT. Insastama
didapatkan analisa hubungan ruang pada bagan 4.1
Kemudian dalam melakukan pembagian ruangan yang disesuaikan dengan
kelompok tingkat privasi akan membuat sebuah ruangan memiliki keamanan dan
kenyamanan ruang baik untuk pimpinan, staff ataupun pengunjung kantor.
Berikut ini pada bagan 4.2 merupakan Interravtion Net atau interaksi antar ruang
sesuai dengan jalur umum dan jalur khusus serta tingkat privasi sebuah ruangan :

| 79
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Bagan 4.2 : Interraction Net kantor PT. Insastama

Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

Bagan 4.3 : Bubble Diagram 1

Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015

| 80
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

4.2.3 Data Hasil Interview / Wawancara


Wawancara dilakukan pada salah satu staff kantor PT. Insastama. Pihak yang
menjadi narasumber antara lain yaitu Ibu Sugiowati yang merupakan Manager
Operasional PT. Insastama. Berikut pertanyaan dan jawaban pada saat
melakukan wawancara.

1. Berapakah jumlah staff di kantor PT. Insastama ?


Jawaban :
Jumlah seluruh pimpinan dan staff ada 40 orang. Terdiri dari presiden direktur,
wakil presiden direktur, asisten presiden direktur, direktur operasional, direktur
administrasi, manager dan staff bagian dokumen controller, manager dan staff
bagian operasional, staff administrasi, staff bagian showroom, ruang simpan
produk, bagian respsionis hingga satpam dan OB.

2. Bagaimana job decription masing-masing staff tersebut?


Jawaban :
Untuk job description nanti akan saya beri lembaran nya, dapat dilihat lebih
lengkapnya disitu.

3. Bagaimana aktivitas dan sistem kerja kantor PT. Insastama ?


Jawaban :
Aktivitas dimulai pukul 06.30 WIB biasanya para staff sudah pada datang.
Kemudian pulangnya pukul 17.00 WIB. Sistem kerja disini tidak telalu padat,
karena kantor yang berada di Surabaya ini merupakan kantor cabang dan
pemasaran. Jadi tidak sama seperti dengan yang dikantor pusat, tidak ada
aktifitas pengolahan pabrik, tidak ada ware house yang besar, jadi produk-
produk yang datang hanya sementara disini. Istilahnya hanya singgah sejenak
sebelum dikirim kepada konsumen.

| 81
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

4. Fasilitas apa saja yang ada dan disediakan oleh kantor PT. Insastama ?
Jawaban :
Disini hanya kantor sederhana, tidak banyak fasilitas yang disediakan. Ada
pantry diatas, dan pada lantai 4 ada ruangan yang belum selesai dibangun.
Rencananya akan digunakan sebagai ruangan gym atau ruang serbaguna.

5. Konsumen seperti apa saja, yang mengunjungi kantor PT. Insastama ?


Jawaban :
Biasanya yang datang kesini itu perusahaan dari yang terkecil perseorangan,
CV sampai yang perusahaan besar. Ada yang badan pemerintahan juga
maupun badan swasta. Produk kami banyak dDigunakan untuk proyek
pembangunan nasional ( konstruksi bangunan, konstruksi jembatan, dll.

6. Pelayanan apa saja yang diberikan kantor PT. Insastama terhadap konsumen ?
Jawaban :
Kami menjual produk-produk metal seperti mur, baut, paku dan sebagainya.
Kami disini menerima grosir maupun ecer tapi dengan syarat tertentu. Kami
menerima pengiriman barang dengan jumlah tertentu yang telah disepakati
dengan konsumen. Biasanya konsumen yang datang boleh tanya-tanya dulu,
tidak harus membeli produk kami.

7. Permasalahan apa yang sering dialami oleh konsumen ataupun staff kantor ?
Jawaban :
Menurut saya permasalahannya yang kurang pada kantor ini yaitu tata letak
kantor kurang baik, minimnya ruangan yang tersedia, tidak ada ruang untuk
beribadah, kurangnya luasan ruang membuat sirkulasi aktivitas staff kurang
leluasa, tidak adanya area santai untuk staff, desain interiornya tidak menarik
dan terasa membosankan.

| 82
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

8. Apa harapan dan keinginan untuk kantor di masa mendatang ?


Jawaban :
Harapannya ingin PT. Insastama dapat semakin maju, lebih baik dan
berkembang lebih besar lagi. Menjadi perusahaan terdepan dan dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh konsumennya. Kemudian
untuk keinginan saya ingin dibangunnya sebuah showroom yang berfungsi
untuk memajang dan memamerkan produk-produk perusahaan. Kemudian
terdapat sebuah ruang santai untuk staff, area rooftop. Adanya perluasan kantor
beserta ruangannya dan tata letak ruang antara direktur dengan staff lebih
diatur dan dibedakan agar ada privasi satu sama lain.

9. Apakah anda setuju apabila kantor PT. Insastama di desain dengan konsep
modern industrial ?
Jawaban :
Ya saya sangat setuju, karena industrial itu kan cocok ya sama produk mur dan
baut yang diproduksi oleh perusahaan ini. Saya rasa sangat menarik

4.2.3 Data Kuisioner


Kuisioner disebarkan secara online dan manual, total responden sebanyak
75 responden, dengan target umur < 25 tahun yang merupakan pegawai negeri
ataupun badan swasta. Penulis membuat pertanyaan kuisioner sebanyak 6 butir
pertanyaan berupa identitas responden dan terdapat 11 butir pertanyaan mengenai
bagaimana opini responden mengenai interior bangunan sebuah kantor.

A. Pertanyaan Kuisioner
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bertujuan untuk mendapatkan hal-hal
apa saja yang dirasakan konsumen serta staff kantor selama berkunjung atau
berada dalam kantor. Dari pertanyaan kuisioner juga akan diketahui konsep desain
apa yang sesuai untuk Kantor PT. Insastama Berikut ini pembahasan mengenai 11
butir pertanyaan bagaimana opini responden mengenai interior sebuah kantor :

| 83
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

1. Hal apa yang paling anda perhatikan dalam sebuah kantor ?


Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui hal-hal apa yang paling sering
diperhatikan oleh responden. Apakah dekorasi, penghawaan, pencahayaan,
alur sirkulasi ataukah furniture dalam kantor yang paling banyak diperhatikan
oleh responden. Jawaban yang banyak diberikan oleh responden dapat
menjadi acuan fokus mana yang menjadi acuan dalam mendesain kantor.

2. Hal apa yang membuat anda merasa nyaman saat berada di kantor
tempat anda bekerja?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui tingkat kenyamanan responden dan
untuk mengetahui faktor-faktor apa yang membuat responden merasa nyaman
dalam sebuah kantor. Hal ini nantinya dapat diterapkan pada konsep kantor
yang akan di desain penulis.

3. Hal apa yang membuat anda tidak nyaman saat berada di kantor tempat
anda bekerja?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang membuat
responden merasa tidak nyaman dalam sebuah kantor. Hasil jawaban dapat
dijadikan sebagai bahan analisa agar permasalahan-permasalahan tersebut
dapat dihindari dan diatasi pada konsep kantor yang akan di desain penulis.

4. Menurut anda, pentingkah Desain Interior yang terencana dengan baik


untuk kantor?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui seberapa penting sebuah desain
interior untuk kantor menurut pandangan responden.

5. Menurut pendapat anda, warna dominan apakah yang paling sesuai


dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan
corporate image dari kantor PT. Insastama?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui warna utama apa yang cocok untuk
kantor PT. Insastama yang sesuai dengan corporate image, dan warna
tersebut banyak dipilih atau diminati oleh responden sebagai konsumen atau
staff kantor.

| 84
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

6. Menurut pendapat anda , warna tambahan apakah yang sesuai dengan


konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate
image dari kantor PT. Insastama?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui warna tambahan apa yang cocok
untuk kantor PT. Insastama, yang sesuai dengan corporate image perusahaan
tersebut. Warna ini menjadi corak atau sebagai color refreshing pada.

7. Menurut pendapat anda, dinding seperti apakah yang sesuai dengan


konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate
image dari kantor PT. Insastama?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui konsep dinding apa yang cocok
dan yang akan diterapkan pada kantor PT. Insastama.

8. Menurut pendapat anda, material lantai seperti apakah yang sesuai


dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan
corporate image dari kantor PT. Insastama?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui bahan material apa saja yang
cocok dan yang akan digunakan pada kantor PT. Insastama.

9. Menurut pendapat anda, desain kursi seperti apakah yang sesuai


dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan
corporate image dari kantor PT. Insastama?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui desain kursi apa yang sesuai dan
yang akan diterapkan pada kantor PT. Insastama.

10. Menurut pendapat anda, desain meja seperti apakah yang sesuai
dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan
corporate image dari kantor PT. Insastama?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui desain meja apa yang sesuai dan
yang akan diterapkan pada kantor PT. Insastama.

| 85
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

11. Menurut pendapat anda, desain hanging lamp (lampu gantung) seperti
apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat
merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama ?
Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui desain lampu gantung apa yang
sesuai dan yang akan diterapkan pada kantor PT. Insastama.

B. Hasil Kuisioner
1. Jenis Kelamin

2. Umur

3. Pekerjaan

| 86
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

4. Perusahaan tempat bekerja


PT. Insastama CV. Merdeka Jaya
PT. Sari Melati Kencana CV Dafa Trans Utama
PT. Ciomas Adisatwa Bank Jatim
PT. Asuransi Bangun Askrida BNI
Perusahaa Netting Performance Citibank
PT. Len Industri Bank Mandiri
PT. Recon Sarana Utama Dinas Perhubungan Provinsi Jatim
PT. Gunnebo Chubb Safes Dinas Kebudayaan DIY
PT. Cheil Jedang Infomedia Telkomindo
Space Design Garuda Indonesia
Yucas Design Hotel Neo+ Awana Yogyakarta
Gendhis Gentari Interior Design Taspen
CV. Wrchitects RSI Siti Hajar

5. Penghasilan perbulan

6. Kendaraan yang digunakan saat pergi ke kantor

| 87
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

7. Hal apa yang paling anda perhatikan dalam sebuah kantor ?

8. Hal apa yang membuat anda merasa nyaman saat berada di kantor tempat
anda bekerja?

| 88
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

9. Hal apa yang membuat anda tidak nyaman saat berada di kantor tempat
anda bekerja?

10. Menurut anda, pentingkah desain interior yang terencana dengan baik
untuk kantor?

| 89
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

11. Menurut pendapat anda, warna dominan apakah yang paling sesuai
dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan
corporate image dari kantor PT. Insastama?

12. Menurut pendapat anda , warna tambahan apakah yang sesuai dengan
konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image
dari kantor PT. Insastama?

| 90
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

13. Menurut pendapat anda, dinding seperti apakah yang sesuai dengan
konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image
dari kantor PT. Insastama?

| 91
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

| 92
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

14. Menurut pendapat anda, material lantai seperti apakah yang sesuai
dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan
corporate image dari kantor PT. Insastama?

| 93
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

15. Menurut pendapat anda, desain kursi seperti apakah yang sesuai dengan
konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image
dari kantor PT. Insastama?

| 94
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

16. Menurut pendapat anda, desain meja seperti apakah yang sesuai dengan
konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image
dari kantor PT. Insastama?

| 95
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

17. Menurut pendapat anda, desain hanging lamp (lampu gantung) seperti apakah
yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan
corporate image dari kantor PT. Insastama?

| 96
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

C. Analisa Kuisioner
Data kuisioner yang diperoleh akan diolah dan di hitung berapa jumlah
persentase yang di dapatkan. Seperti yang sudah dijelaskan dalam bab metode
laporan sebelumnya, yaitu untuk menghitung persentase jawaban yang di
dapatkan dari responden, penulis menggunakan hitungan berdasarkan rumus dari
Hartono dalam Azizi (2002: 37-38) yaitu sebagai berikut :
P = Persentase
F = Frekuensi Jawaban Responden
N = Jumlah responden ( 75 orang )

1. Klasifikasi Segmentasi Kantor

Tabel 4.7 : Jenis Pekerjaan Responden


Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)
Pegawai Negeri 12 16%
Pegawai Swasta 63 84%
Jumlah 75 100%
Sumber : Penulis, 2015

Tabel 4.8 : Total Pendapatan Perbulan Responden


Pendapatan Frekuensi (f) Persentase (%)
Rp. 500.000,00. - Rp. 2.000.000,00. 9 12%
Rp. 2.000.000,00. - Rp. 4.000.000,00. 11 14,7%
Rp. 4.000.000,00. - Rp. 6.000.000,00 37 49,3%
> Rp. 6.000.000,00. 18 24%
Jumlah 75 100%
Sumber : Penulis, 2015

| 97
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Tabel 4.9 : Jenis Kendaraan yang digunakan


Kendaraan Frekuensi (f) Persentase (%)
Tidak Menggunakan 3 4%
Angkutan umum 4 5,3%
Sepeda Kayuh 1 1,3%
Sepeda Motor 49 65,4%
Mobil 18 24%
Jumlah 75 100%
Sumber : Penulis, 2015

Pada tabel 4.7 dapat diketahui sebanyak 84% responden merupakan pegawai
pada perusahaan swasta. Kemudian pada tabel 4.8 menunjukkan total pendapatan
perbulan responden. Pendapatan disini terhitung sebagai pendapatan bruto,
dimana berupa pendapatan secara keseluruhan yang belum terpotong oleh biaya
hidup apapun. Pendapatan responden terbanyak dengan persentase 49,3% yaitu
dengan rentang nominal Rp.4.000.000,00. - Rp.6.000.000,00. perbulan.
Tabel 4.9 menunjukkan jenis kendaraan apakah yang digunakan responden
pada saat ke kantor. Dapat dilihat pada tabel, persentase kendaraan yang paling
banyak digunakan adalah sepeda motor, dan di posisi persentase terbanyak kedua
adalah mobil. Dengan mengetahui jenis kendaraan yang digunakan, hasil tersebut
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pihak kantor dalam menyediakan
lahan parkir untuk sepeda motor dan mobil dengan luasan yang ergonomis. Data
jenis kendaraan responden juga dapat menentukan strata sosial seseorang.
Segmentasi kantor dapat diperoleh dari 3 data diatas, diantaranya jenis
pekerjaan, total penghasilan perbulan, dan jenis kendaraan yang digunakan.
Ketiga tabel tersebut menunjukkan bahwa tingkat ekonomi responden sebagai
pegawai dapat dikatakan pada kelas menengah hingga menengah keatas, yang
artinya merupakan taraf atau kapasitas mampu pada manusia.

| 98
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

2. Minat Konsumen dan Staff terhadap Kantor


Tabel 4.10 : Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)


Laki-laki 42 56%
Perempuan 33 44%
Jumlah 75 100%
Sumber : Penulis, 2015

Tabel 4.11 : Umur Responden


Umur Frekuensi (f) Persentase (%)
< 25 tahun 30 40%
25 30 tahun 7 9,3%
30 40 tahun 32 42,7%
40 50 tahun 5 6,7%
> 50 tahun 2 1,3%
Jumlah 75 100%
Sumber : Penulis, 2015

Tabel 4.12 : Hal yang diperhatikan responden pada sebuah kantor

Hal yang diperhatikan Frekuensi (f) Persentase (%)


Dekorasi Kantor 26 34,7%
Penghawaan Kantor 8 10,7%
Pencahayaan Kantor 21 28%
Alur dan Sirkulasi 15 20%
Furniture Kantor 5 6,6%
Jumlah 75 100%
Sumber : Penulis, 2015

| 99
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Tabel 4.13 : Tingkat penting desain interior dalam perencanaan kantor


Tingkat penting Frekuensi (f) Persentase (%)
Sangat Penting 62 82,7%
Cukup Penting 13 17,3%
Tidak Penting 0 0%
Sangat Tidak Penting 0 0%
Jumlah 75 100%

Sumber : Penulis, 2015

Tabel 4.10 menunjukkan sebagian besar responden yang didapatkan melalui


kuisioner yang tersebar lebih banyak berjenis kelamin laki-laki daripada
perempuan. Hal ini dikarenakan kantor PT. Insastama merupakan sebuah kantor
yang memproduksi mur dan baut, sehingga kebanyakan konsumennya adalah
berjenis kelamin laki-laki.
Kemudian pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa sebanyak 42,7% responden
adalah berumur 30-40 tahun. Dimana pada umur tersebut bukan merupakan
kategori umur remaja melainkan pada kategori umur dewasa. Hal ini dapat
mempengaruhi desain yang akan dibuat dan diterapkan pada kantor.
Tabel 4.12 menunjukkan hal yang diperhatikan responden saat berada dalam
kantor. Penulis mengambil tiga persentase tertinggi pada tabel tersebut, yaitu :
1. Dekorasi Kantor
2. Pencahayaan Kantor
3. Alur dan Sirkulasi
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui tingkat penting desain interior dalam
perencanaan sebuah kantor. Sebanyak 82,7% responden berpendapat bahwa
desain interior dalam sebuah kantor sangatlah penting, kemudian sisanya
sebanyak 17,3% mengatakan cukup penting.
Keempat hal tersebut nantinya akan diperhatikan secara lebih signifikan oleh
penulis, guna mencapai suatu konsep desain yang baik dan dapat meningkatkan
minat konsumen serta staff kantor.

| 100
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

3. Tingkat Kenyamanan Kantor


Diagram 4.1 : Diagram Faktor Kenyamanan terhadap Kantor

Sumber : Penulis, 2015

Diagram 4.2 : Diagram Faktor Ketidak nyamanan terhadap Kantor

Sumber : Penulis, 2015

Diagram 4.1 menunjukkan persentase kenyamanan responden terhadap


sebuah kantor. Penulis mengambil tiga persentase tertinggi pada hasil kuisioner
tersebut. Hal-hal yang membuat responden nyaman pada sebuah kantor adalah :
1. Fasilitas lengkap
2. Penghawaan sejuk
3. Alur pengunjung dan staff jelas
Pada diagram 4.2 sebagian besar responden yaitu sebanyak 53,3% responden
merasa tidak nyaman saat berada dalam sebuah kantor, dikarenakan desain
interior kantor yang tidak menarik. Dari kedua hasil pada diagram tersebut,
penulis dapat mengetahui faktor-faktor apa yang perlu ditambahkan dan dibenahi
pada konsep desain yang akan dibuat, agar ergonomis dan dapat memberikan
kenyamanan pada konsumen dan staff kantor.

| 101
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

4. Penerapan konsep Modern Industrial pada kantor PT. Insastama


Tabel 4.14 : Warna Utama pada desain interior kantor PT. Insastama
Warna Utama Frekuensi (f) Persentase (%)
Hitam 3 4%
Abu-abu 18 24%
Putih 42 56%
Crem 10 13,3%
Coklat Tua 2 2,7%
Jumlah 75 100%
Sumber : Penulis, 2015

Tabel 4.14 menentukan penggunaan warna utama yang akan diterapkan pada
konsep desain. Sebanyak 42 responden memilih warna putih sebagai warna utama
yang diterapkan dalam desain kantor. Hasil data tersebut nantinya akan diterapkan
pada konsep desain yang akan dirancang penulis. Objek desain berupa kantor dari
PT.Insastama akan didesain dengan pemilihan warna utama yaitu putih.

Tabel 4.15 : Warna tambahan pada desain interior kantor PT. Insastama
Ranking Warna Warna Tambahan Frekuensi (f) / 75
1 Biru 51
2 Merah 41
3 Kuning 44
4 Hijau 45
5 Orange 41

Sumber : Penulis, 2015

Tabel 4.15 menentukan penggunaan warna tambahan yang akan diterapkan


pada konsep desain kantor. Pada peringkat pertama, kebanyakan dari responden
memilih warna biru sebagai warna tambahan. Penulis mengambil dua peringkat
teratas pada tabel tersebut, yaitu warna biru dan warna merah. Kedua warna
tersebut akan menjadi aksen membantu warna putih yang sebagai warna utama
agar menjadi lebih cerah dan segar.

| 102
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Tabel 4.16 : Konsep dinding pada desain interior kantor PT. Insastama
Ranking Konsep dinding Frekuensi (f) / 75
1 Dinding Cat Polos 47
2 Dinding Bata Putih 47
3 Dinding Semen Concrete 41
4 Dinding Bata Merah 46
5 Dinding Kayu 38
Sumber : Penulis, 2015

Tabel 4.16 adalah tabel pengaplikasian konsep dinding pada desain interior
kantor PT. Insastama. Pada peringkat pertama, kebanyakan dari responden
memilih dinding cat polos sebagai konsep dinding utama. Penulis mengambil tiga
peringkat teratas pada tabel tersebut, yaitu konsep dinding bercat polos, dinding
bata putih dan dinding semen concrete.

Tabel 4.17 : Konsep lantai pada desain interior kantor PT. Insastama

Ranking Konsep dinding Frekuensi (f) / 75


1 Lantai Keramik 47
2 Lantai Semen Concrete 45
3 Lantai Parket 39
4 Lantai Vinyl 42
5 Lantai Karpet 45
Sumber : Penulis, 2015

Tabel 4.17 adalah tabel pengaplikasian konsep desain lantai pada desain
interior kantor PT. Insastama. Pada peringkat pertama, kebanyakan dari responden
memilih lantai keramik sebagai konsep lantai utama. Penulis mengambil tiga
peringkat teratas pada tabel tersebut, yaitu konsep lantai keramik, lantai semen
concrete dan lantai parket yang akan diterapkan pada desain interior kantor.

| 103
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Tabel 4.18 : Penerapan desain kursi pada kantor PT. Insastama


Ranking Desain Kursi Gambar Frekuensi (f) / 75

1 Molded Chair 51

Modern Swivel
2 40
Chair

3 Pouf 44

4 Barrel Chair 42

French Industrial
5 39
Metal Chair

Sumber : Penulis, 2015

Tabel 4.18 adalah tabel pengaplikasian konsep desain kursi pada desain
interior kantor PT. Insastama. Pada peringkat pertama, kebanyakan dari responden
memilih desain kursi molded chair sebagai desain kursi utama. Penulis
mengambil tiga peringkat teratas pada tabel tersebut, yaitu desain kursi molded
chair , pouf dan Modern Swivel Chair yang akan diterapkan pada desain interior
kantor.
Kemudiaan pada tabel 4.19 adalah tabel pengaplikasian konsep desain meja
pada desain interior kantor PT. Insastama. Pada peringkat pertama, kebanyakan
dari responden memilih desain meja A sebagai desain meja yang akan diterapkan
pada kantor. Penulis mengambil tiga peringkat teratas pada tabel tersebut, yaitu
desain meja A, C dan D yang akan diterapkan pada desain interior kantor. Berikut
tabel penerapan desain meja pada kantor PT. Insastama :

| 104
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Tabel 4.19 : Penerapan desain meja pada kantor PT. Insastama


Ranking Desain Meja Frekuensi (f) / 75

1 49

2 46

3 39

4 38

5 38

Sumber : Penulis, 2015

| 105
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Kemudiaan pada tabel 4.20 adalah tabel pengaplikasian konsep desain


hanging lamp pada desain interior kantor PT. Insastama. Pada peringkat pertama,
kebanyakan dari responden memilih desain hanging lamp A sebagai desain
hanging lamp yang akan diterapkan pada kantor. Berikut tabel penerapan desain
hanging lamp pada kantor PT. Insastama :

Tabel 4.20 : Penerapan desain hanging lamp pada kantor PT. Insastama

Ranking Desain Hanging Lamp Frekuensi (f) / 75

1 52

2 38

3 40

4 38

5 41

Sumber : Penulis, 2015

| 106
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

BAB 5
KONSEP DESAIN

5.1 Objek Desain


Objek desain yang diambil merupakan sebuah perkantoran milik perusahaan
yang bernama PT. Insastama. Sebuah perusahaan industri yang spesialis
memproduksi mur, baut dan produk metal lainnya. Pada suatu perkantoran, selain
memperhatikan aspek desain interior pada ruangan, juga terdapat standar-standar
yang harus dipenuhi demi mencapai fasilitas kantor yang layak dan terpenuhi bagi
seluruh konsumen dan staff kantor.

1. Standar Ergonomis
2. Aktifitas dan Suatu tempat untuk
ObjekKantor Kebutuhan Ruang penyelenggaraan
3. Fasilitas Penunjang kegiatan manajemen,
tata usaha, dengan
terdiri dari unit
organisasi, staf
Kantor PT.
personil, pimpinan
Insastama
juga pengunjung
kantor. Dilengkapi
1. Tempat Bekerja dengan fasilitas yang
Aktifitas yang
2. Tempat pengenalan menunjang segala
mewadahi
produk aktivitas kantor
bisnis dan
manajemen 3. Tempat transaksi

Bagan 5.1 : Skema Objek Desain


Sumber : Dok. Penulis, 2015

5.2 Konsep Awal


Dari jenis produk yang di produksi oleh PT. Insastama dapat diketahui
bahwa perusahaan ini memiliki image yang industrial, maskulin, dan dinamis.
Dari image tersebut, penulis memiliki gagasan ide konsep awal, diantaranya :
- Fresh Concept, yaitu menghadirkan suasana baru pada kantor untuk
meningkatkan minat konsumen dan staff kantor
- Inovasi, yaitu menghadirkan desain dan bentuk furniture serta elemen estetis
yang baru pada kantor PT. Insastama

| 107
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Desain Interior
Desain InteriorKantor
Kantor PT. Insastamadengan
PT. Insastama dengan konsep
konsep Industrial
Industrial Modern
Modern

Bagan 5.2 : Bagan Konsep Desain


Sumber : Dok. Penulis, 2015

5.3 Tema
5.3.1 Latar Belakang Tema
Pemilihan tema pada konsep desain di dasari pada beberapa hal, yaitu :
- Industrial menampilkan karakteristik dunia industrial pada pemilihan
konsep desain kantor. Konsep ini sesuai dengan corporate image atau

| 108
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

karakteristik perusahaan, dan sangat sesuai dengan produk perusahaan yang


berupa mur, baut dan produk metal lainnya.
- Modern, sangat cocok diterapkan pada sebuah konsep desain kantor.
Dimana sebuah kantor yang ergonomis adalah desain kantor tersebut
fungsional, ergonomis, alur dan sirkulasi baik, simple, namun tetap stylish
mengikuti perkembangan jaman dan dapat memberikan kenyamanan kepada
konsumen serta staff kantor tersebut.

5.3.2 Definisi dan Karakteristik Tema


Langgam industrial adalah langgam desain interior yang di dalamnya
memiliki nuansa dunia industri yang identik dengan maskulin. Furniture dapat
menggunakan benda recycle atau daur ulang. Langgam ini didominasi dengan
material seperti baja, besi, aluminium, logam, semen concrete, bata merah dan
bata putih. Langgam industrial identik dengan material yang terekspos atau
pemilihan material yang tampak apa adanya.
Langgam modern adalah langgam desain yang simple, bersih, fungsional,
stylish dan selalu mengikuti perkembangan jaman. Bentuk bangunan lebih tegas
dan simetris. Bagian jendela biasa berbentuk persegi panjang yanng memanjang
dengan tegas. Pemakaian material biasanya berupa bahan bangunan metal dan
chrome, seperti stainless steel finishing polished dan aluminum. Juga kebanyakan
menggunakan kaca berwarna / tinted glass yang merupakan bahan dengan jenis
finishing dimana akan mencirikan desain interior modern. Penggunaan material
jenis keramik dapat juga diterapkan di lantai agar memiliki kesan modern elegan.
Kemudian pada plafon dapat diaplikasikan sistem open atau plafon ekspose,
sehingga kabel-kabel listrik, sprinkle, dll akan tampak diatasnya. Langgam
industrial biasanya menggunakan warna-warna monokromatik, seperti hitam,
putih, abu-abu, dan coklat. Untuk warna utama pada langgam desain industrial,
hindari warna-warna dinamis seperti pink, magenta, ungu, biru muda dan toska.
Karena warna-warna tersebut kurang pas jika diterapkan pada langgam industrial.
Jika terlalu mendominasi, menyebabkan tabrakan pada warna dan membuat kesan
terlalu ramai.

| 109
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

5.4 Konsep Desain


Secara keseluruhan konsep yang akan diterapkan pada desain interior kantor
PT. Insastama adalah menciptakan desain interior kantor yang dikembangkan
berdasarkan latar belakang, permasalahan dan tujuan. Konsep ini berfokus pada
langgam dan elemen desain baru yang akan menarik perhatian konsumen dan staff
kantor, serta meningkatkan kenyamanan baik secara fisik ataupun non fisik saat
berada dalam kantor. Konsep interior ini juga memberikan penataan layout baru
pada ruang kantor, sehingga ruang kantor dapat lebih fungsional dan ergonomis.

5.4.1 Konsep Makro


Pemilihan konsep dengan tampilan yang berkarakter maskulin, perpaduan
langgam industrial yang berani tampil apa adanya dengan langgam modern yang
stylish dan kekinian. Dengan pemilihan warna-warna netral yang tidak mencolok
sehingga memberikan kesan tenang bagi konsumen dan staff kantor.
Pada beberapa area kerja menggunakan sistem ruang open space agar area
terkesan lebih luas. Dengan sistem ruang open space, manager secara langsung
dapat mengawasi sistem kerja para staff. Selain itu agar tercipta keakraban serta
kedekatan antara atasan dengan bawahan, namun tetap dapat memperoleh privasi
antar area.

5.4.1.1 Bentuk

Bagan 5.3 : Trasformasi Penerapan Bentuk


Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 110
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Bentuk layout bangunan diadopsi dari logo perusahaan yang berbentuk


gabungan antara lambang yin dan yang dengan bentuk hexagonal atau segi enam.
Karakter garis lurus memberikan kesan tegas dan minimalis. Penambahan dengan
transformasi bentuk yin dan yang dubah menjadi bentuk lingkaran memberikan
kesan yang tidak terlalu kaku.

5.4.1.2 Fasilitas e-KiosK


Pada konsep desain kantor PT. Insastama terdapat penambahan fasilitas
penunjang yaitu fasilitas e-KiosK pada area resepsionis. Didalam mesin e-KiosK
tersebut terdapat tampilan visual baik 2D maupun 3D, mengenai profil
perusahaan, sejarah perusahaan, produk yang dimiliki perusahaan, dll. Terdapat
juga fitur wayfinding yang akan membantu konsumen untuk menemukan produk
mur baut yang akan dicari dengan menggunakan aplikasi yang terhubung dengan
google search engine. Konsumen secara langsung dapat mencari dan mengakses
web perusahaan untuk mencari produk yang akan dicari beserta harga Hal ini
sangat membantu konsumen dalam melakukan proses pencarian produk.
Jaringan teknologi informasi melalui e-KiosK dapat dikombinasikan
dengan dengan berbagai macam konten multimedia dari gambar, data statistik,
video, online news, dan banyak lainnya, tentu saja ini menjadi suatu tontonan
media informasi yang kaya dengan fitur, dinamis dan atraktif.

Class A Metal Body


LCD Touchscreen

Keyboard

Company Branding

Gambar 5.1 : Desain e-KiosK


Sumber : http://www.touchscreen-me.com/images/products/kiosk.com

| 111
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Gambar 5.2 : Cara penggunaan e-KiosK oleh pengunjung


Sumber : http://www.touchscreen-me.com/images/products/kiosk.com

5.4.2 Konsep Mikro


5.4.2.1 Dinding

Dinding Bata Merah

Dinding Cat Polos


Dinding Semen Ekspose

Gambar 5.3 : Penerapan dinding pada konsep desain


Sumber: https://www.google.co.id/

Dinding yang digunakan pada konsep desain kantor PT.Insastama ada 3


jenis, yaitu dinding semen concrete, dinding bata merah dan dinding cat polos.
Untuk dinding semen dan bata merah dibiarkan terekpose karakter asli dari
material dinding tersebut, agar menampilkan kesan industrialis.
.

Gambar 5.4 : Penggunaan warna cat pada dinding

| 112
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Pemilihan warna dinding untuk penerapan cat polos yaitu warna-warna


netral dan dingin seperti warna hitam, putih dan abu-abu. Tidak memilih warna-
warna mencolok seperti pink, kuning, dsb karena akan menimbulkan kesan yang
terlalu ramai. Pemilihan warna-warna netral digunakan agar ruangan memiiki
kesan luas dan bersih.
. Terdapat beberapa spot dinding yang memilih pengaplikasian berupa cat
polos dengan warna biru, hal ini agar menggambarkan corporate image dari
perusahaan. Kemudian penggunaan warna biru juga memberikan kesan maskulin.
Tidak lupa memberi logo identity pada beberapa spot dinding di beberapa
area, seperti area resepsionis dan area showroom. Dinding didesain dengan tidak
terlalu banyak ornamen agar tidak memiliki kesan ramai dan terlalu padat.
Material dinding lainnya yang digunakan adalah material yang memiliki sifat
penyerap suara atau yang bersifat absorbent. Material material ini akan
diaplikasikan pada ruangan kantor seperti ruang meeting dan ruang direktur, serta
ruangan yang memerlukan penanganan tata suara khusus lainnya dan dipadukan
dengan material yang bersifat reflector.

Gambar 5.5 : Penerapan dinding kedap suara pada ruang meeting


Sumber: https://www.google.co.id/

| 113
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

5.4.2.2 Lantai

Gambar 5.6 : Penerapan lantai semen concrete pada konsep desain


Sumber: https://www.google.co.id/
Penerapan lantai semen concrete diterapkan pada area kantor yang cukup
luas dan bersifat publik, seperti pada resepsionis. Pengaplikasian semen concrete
memberikan kesan luas pada area tersebut. Selain itu kesan industrial dan kesan
unik anti mainstream akan terlihat pada area tersebut.

Gambar 5.7 : Penerapan lantai karpet pada konsep desain


Sumber: https://www.google.co.id/

Pada gambar 5.7 penerapan lantai karpet dilakukan pada area ruang tunggu
di lobby lantai 1. Pengaplikasian karpet ini dapat membuat konsumen yang sedang
menunggu, dapat merasa lebih nyaman dan lebih santai. Karpet yang dipilih
dengan motif geometri dengan perpaduan warna-warna netral, juga terdapat
karpet dengan warna polos biru, agar mencirikan corporate image dan agar tidak
berkesan terlalu kaku dan monoton.

Gambar 5.8 : Penerapan lantai parket pada konsep desain


Sumber: https://www.google.co.id/

| 114
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Penerapan lantai parket pada area showroom dan pada area tunggu direktur
yang berada di lantai 4 bangunan kantor. Pengaplikasian lantai dengan parket ini
memberikan kesan santai, hangat dan nyaman. Parket yang dipilih dengan motif
sejajar memanjang, dan dengan warna-warna kayu yang tidak terlalu gelap, agar
ruangan tampak luas dan hangat.

Gambar 5.9 : Motif lantai parket yang akan diterapkan pada konsep desain
Sumber: https://www.google.co.id/

Penggunaan lantai keramik diterapkan pada area ruang kerja, seperti pada
ruang staff bagian manager operasional dan ruang presiden direktur. Lantai
keramik dipilih, agar ruangan nampak bersih, stylish, dan berkesan modern.
Untuk pemilihan warna yaitu warna netral seperti hitam dan putih. Lantai keramik
juga diterapkan pada area kamar mandi. Pemilihan keramik pada area kamar
mandi harus memperhatikan permukaan anti-slip, tidak glossy, dan berglasur
dengan tekstur pada permukaannya, sehingga tidak licin pada waktu basah dan
mudah dibersihkan.

Gambar 5.10 : Penerapan lantai keramik pada konsep desain


Sumber: https://www.google.co.id/

| 115
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

5.4.2.3 Plafon
Penerapan plafon ekspose pada kantor yaitu memperlihatkan langit-langit
tanpa plafon. Pipa saluran air atau kabel listrik sengaja dibiarkan terlihat. Hal ini
sangat mencirikan karakter industrial yang tampil apa adanya. Dalam penerapan
plafon ekspose akan terlihat kolom-kolom pada bangunan kantor. Kolom-kolom
tersebut dibiarkan berwarna abu-abu semen tanpa finishing atau dapat juga diberi
cat dengan warna hitam atau putih.

Penerapan plafon ekpose pada ruang kantor

Gambar 5.11 : Penerapan plafon ekpose pada konsep desain


Sumber: https://www.google.co.id/

5.4.2.4 Furnitur
Pengaplikasian furnitur pada kantor memadukan furnitur yang simple
modern dengan furnitur khas industrial yang memiliki karakter unik dan tampil
apa adanya. Kebanyakan menggunakan furniture yang bermaterialkan besi,
stainlessteel, dan kayu. Furnitur didesain sederhana, plain dengan bentuk yang
persegi atau bentuk lain yang geometris, garisnya jelas, lurus atau lengkung,
tegas, bersih tanpa banyak hiasan. Furnitur juga harus mempertimbangkan segi
antropometri, ergonomis, dan nyaman digunakan dan sesuai dengan fungsinya.
Pada gambar 5.12 adalah beberapa desain furnitur yang akan diterapkan
pada konsep desain kantor PT.Insastama. kemudian pada gambar 5.13 terdapat
pengaplikasian beberapa jenis vitrin yang akan digunakan pada area showroom.

| 116
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Desain meja untuk Desain meja Modern Office Modern Swivel Chair,
staff, material kayu untuk area Chair, pengaplikasian pada
dan kaki meja terbuat tunggu, material pengaplikasian kursi direktur
dari besi full besi pada kursi staff

Gambar 5.12 : Penerapan furniture pada konsep desain


Sumber: https://www.google.co.id/

Jenis vitrin harac

Gambar 5.13 : Jenis vitrin yang akan digunakan pada desain showroom
Sumber: https://www.google.co.id/

5.4.2.5 Elemen Estetis


Elemen estetis yang dipilih tidak terlalu banyak macamnya. Pemberian
dekorasi pada dinding berupa typography dapat memberikan kesan industrial.
Dapat juga memasang beberapa pigura pada dinding atau meletakkan lampu yang
terbuat dari benda upcycle seperti pipa.

Gambar 5.14 : Elemen estetis berupa typhography pada dinding


Sumber: https://www.google.co.id/

| 117
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Gambar 5.15 : Elemen estetis berupa pigura pada dinding


Sumber: https://www.google.co.id/

Gambar 5.16 : Elemen estetis lampu dinding terbuat dari pipa


Sumber: https://www.google.co.id/

Kemudian agar apat mempresentasikan corporate image perusahaan,


dipilihlah elemen estetis untuk pajangan di meja menggunakan mini sculpture
terbuat dari mur dan baut yang disusun dengan bentuk bermacam-macam. Selain
itu, juga terdapat elemen estetis metal figure yang memberikan kesan maskulin.

Gambar 5.17 : Elemen estetis terbuat dari mur dan baut


Sumber: https://www.google.co.id/

Gambar 5.18 : Elemen estetis berupa metal figure


Sumber: https://www.google.co.id/

| 118
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

5.4.2.6 Pencahayaan
Adanya banyak bukaan dalam suatu bangunan merupakan salah satu
karakter modern. Pada bangunan kantor ini saat siang hari tidak memerlukan
bantuan lampu dalam ruangan kantor, karena kantor didesain dengan memiliki
banyak bukaan. Sehingga pencahayaan alami yang didapat dari sinar matahari
dapat dimanfaatkan secara optimal.

Gambar 5.19 : Pencahayaan alami pada kantor


Sumber: https://www.google.co.id/

Kemudian untuk pencahayaan buatan utama yaitu menggunakan lampu


jenis LED. Lampu LED dapat menghemat energi sampai dengan 60% jika
dibandingkan dengan lampu biasa. Lampu LED 4 watt setara dengan lampu pijar
24 watt. Lampu LED memang lebih mahal daripada lampu pijar, tetapi untuk
pemakaian pada jangka panjang, pemakaian listrik akan lebih murah. Pada konsep
ini, pengaplikasian pada kantor kebanyakan menggunakan lampu LED jenis tube,
ada yang menggunakan armatur juga.

Gambar 5.20: Penerapan Lampu LED jenis tube pada konsep desain
Sumber: https://www.google.co.id/

Pada beberapa titik spot dinding, terdapat lampu pijar yang digunakan
sebagai lampu aksen yang mempercantik tampilan ruangan. Penggunaan jenis
lampu ini tidak terlalu sering dinyalakan, karena lampu tersebut tidak sehemat
lampu LED.

| 119
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Gambar 5.21 : Penggunaan lampu pijar pada kosep desain


Sumber: https://www.google.co.id/

5.4.2.7 Penghawaan
Konsep penghawaan pada desain interior kantor PT. Insastama ini
kebanyakan menggunakan penghawaan buatan. Karena bangunan memiliki
banyak bukaan berupa jendela mati, sehingga penghawaan alami yang masuk
sangat sedikit. Pada area kantor dari lantai 1 hingga lantai 4, secara keseluruhan
menggunakan penghawaan buatan. Untuk basement dan rooftop menggunakan
penghawaan alami.
Penghawaan buatan yang digunakan adalah AC jenis central. Penggunaan
AC central dikarenakan sistem kantor yang menggunakan plafon ekspose,
sehingga AC central sangat cocok dan dapat memberikan penghawaan secara
menyeluruh. Dengan AC central, pengunjung maupun para staf dapat merasa
sejuk dan merasa nyaman didalam kantor.

Gambar 5.22 : Penerapan penghawaan buatan pada kantor


Sumber: https://www.google.co.id/

Setelah mengetahui konsep makro dan mikro tersebut diatas, dapat


diketahui konsep desain apa yang nantinya akan diterapkan. Penulis memberikan
gambaran dalam berupa tabel, mengenai pengaplikasian konsep yang nantinya
akan menyelesaikan permasalahan pada kantor PT. Insastama. Berikut tabel 5.1 :

| 120
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Tabel 5.1 : Pengaplikasian Konsep pada Permasalahan


Masalah :
1. Menciptakan desain interior yang sesuai dengan Corporate image perusahaan
Elemen Desain

Warna Bentuk Material


Bernuansa putih dan
Pemberian logo
biru menggambarkan
Dinding identity pada dinding -
karakter maskulin
beberapa ruangan
perusahaan
Elemen interior

Lantai - - -

Plafon - - -
Bentuk furniture
Furniture - modern, simpel dan -
stylish
Pengaplikasian mur
Penggunaan material
Estetis - baut menjadi suatu
metal dan sejenisnya.
elemen estetis
Masalah :
2. Meningkatkan daya tarik konsumen dan staff.
Elemen Desain

Warna Bentuk Material


Material ekspose
Dinding - - semen concrete
dan bata putih
Pada beberapa
area
Lantai menggunakan
- -
sistem lantai
ekspose semen
concrete
Elemen interior

Plafon ekspose
Plafon - memberikan kesan anti -
mainstream
Beberapa furniture Material furniture
Furniture terbuat dari bahan dibiarkan tampil
-
recycle seperti ban apa adanya tanpa
bekas dan drum minyak finising
Penggunaan elemen
estetis dengan bentuk
Estetis yang simpel namun
- -
unik, bisa terbuat dari
bahan recycle seperti
pipa bekas.

| 121
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Masalah :
3.Meningkatkan kenyaman baik secara fisik ataupun non fisik bagi konsumen dan staff kantor.

Elemen Desain
Warna Bentuk Material
Tidak terlalu banyak
Tidak memilih warna
Dinding ornamen agar tidak Dinding dengan
mencolok seperti
memiliki kesan material kedap suara
pink, kuning, dsb.
ramai.
Lantai Keramik anti glossy
- -
Elemen interior

agar tidak licin


Tidak terlalu banyak
Plafon - kabel ME yang -
terpasang diatasnya
Furniture yang tetap
Material yang tidak
Furniture mempertimbangkan
- licin agar furniture
ukuran antropometri
nyaman digunakan
agar tetap ergonomis
Estetis - - -
Masalah :
4. Meningkatkan efisiensi penggunaan ruang yang terbatas.

Elemen Desain

Warna Bentuk Material


Terdapat beberapa
Penggunaan warna-
ruang kantor yang
Dinding warna netral agar -
menerapkan sistem
memiiki kesan luas
open space
Pengunaan keramik
pada beberapa
Lantai - ruangan dengan -
Elemen interior

ukuran besar agar


memiiki kesan luas
Plafon - - -
Peletakan furniture
Furniture memaksimalkan dan
- -
menyesuaikan
bentuk area
Peletakan elemen
Estetis estetis tidak terlalu
- -
banyak, agar
ruangan tidak padat
Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 122
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

BAB VI
PROSES DAN HASIL DESAIN

6.1 Alternatif Layout


Pada proses pembuatan desain dipilih empat kriteria yang nantinya menjadi
acuan untuk menemukan desain yang terbaik. Kriteria yang diambil yaitu :
modern, industrial, nyaman dan tata ruang baik.

Tabel 6.1 : Weighted Method Value

Sumber : Dok. Penulis, 2016

Dari empat kriteria penilaian weighted methode diatas, berdasarkan bobot


relatif yang menjadi acuan dalam proses mendesain yaitu kriteria kenyamanan.
Kriteria ini menjadi acuan yang paling penting dalam mendesain kantor
PT.Insastama. Dalam menentukan desain layout yang terbaik, dilakukan proses
pembuatan sebanyak tiga alternatif layout. Dimana ketiga alternatif layout
tersebut akan dipilih yang terbaik sesuai dengan pertimbangan penilaian weighted
methode yang telah dibuat. Berikut alternatif layout yang dibuat :

| 123
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

6.1.1 Alternatif Layout 1

Gambar 6.1 : Alternatif Layout 1


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Pada alternatif layout satu, saat konsumen dan staff yang akan memasuki
bangunan kantor disambut oleh dua elemen estetis metal figure di dekat pintu
masuk. Secara keseluruhan penataan ruang sudah cukup baik, namun masih
kurang teratur alur dan sirkulasi nya. Serta kurang memaksimal kan penataan
layout furniture. Kekurangan lain pada alternatif ini adalah pada area lobby tidak
terdapat area jaga untuk satpam, kemudian tidak ada fasilitas e-KiosK untuk
konsumen. Selain itu pintu masuk masih bersifat manual, tidak otomatis membuka
ketika pengunjung ataupun staff akan masuk.

| 124
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

6.1.2 Alternatif Layout 2

Gambar 6.2 : Alternatif Layout 2


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Pada alternatif layout dua, tidak banyak perubahan pada area lobby, hanya
terdapat penambahan elemen estetis di dekat meja resepsionis. Total elemen
estetis metal figure di area lobby menjadi 3 buah. Kekurangan pada area lobby
tidak terdapat area jaga untuk satpam, kemudian tidak ada fasilitas e-KiosK untuk
konsumen. Selain itu pintu masuk masih bersifat manual, tidak otomatis membuka
ketika pengunjung ataupun staff akan masuk. Pada alternatif layout dua, terjadi
banyak perubahan di lantai 2, 3 dan 4 yaitu pada penataan layout furniture beserta
dinding. Penataan layout sudah baik, namun alur sirkulasi masih perlu dibenahi.

| 125
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

6.1.3 Alternatif Layout 3

Gambar 6.3 : Alternatif Layout 3


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Pada alternatif layout tiga, terjadi perubahan layout pada area lobby lantai
satu. Elemen estetis berupa metal figure hanya terdapat satu, terletak diarea pintu
masuk. Kelebihan alternatif layout ini adalah terdapat area jaga untuk satpam,
tersedia fasilitas e-KiosK untuk konsumen. Selain itu pintu masuk sudah bersifat
otomatis membuka ketika pengunjung ataupun staff akan masuk ke kantor.
Alternatif layout tiga, secara keseluruhan sirkulasi dan alurnya sudah baik dan
teratur. Penataan layout furniture juga lebih maksimal dan memanfaatkan ruang
dengan baik.

| 126
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Dari beberapa alternatif desain diatas maka disimpulkan berupa nilai tertinggi
yang didapatkan oleh tiga alternatif layout diatas :
Tabel 6.2 : Hasil Weighted Method Value
Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Kriteria Bobot Aspek Penilaian
Magnitude Score Value Magnitude Score Value Magnitude Score Value
Bentuk Furniture Enough 6 1,74 Good 7 2,03 Very Good 9 2,61
Modern 0,29
Penerapan Warna Poor 4 1,16 Enough 5 1,45 Very Good 9 2,61
Material Ekspose Enough 6 1,26 Good 7 1,47 Good 8 1,68
Industrial 0,21
Elemen Estetis Enough 5 1,05 Good 7 1,47 Good 8 1,68
Pertimbangan Segi
Good 7 2,24 Good 7 2,24 Good 8 2,56
Nyaman 0,32 Antropometri
Suasana Ruang Good 7 2,24 Good 8 2,56 Good 8 2,56
Alur dan Sirkulasi Poor 4 0,72 Good 7 1,26 Very Good 9 1,62
Tata Ruang
0,18 Tata Letak
Baik Poor 4 0,72 Enough 6 1,08 Very Good 9 1,62
Furniture
TOTAL VALUE 11,13 13,56 16,94
Sumber : Dok. Penulis, 2016

6.1.4 Layout Terpilih

Denah Lantai 1 (Layout Terpilih) Denah Lantai 2 (Layout Terpilih)

Denah Lantai 3 (Layout Terpilih) Denah Lantai 4 (Layout Terpilih)

Gambar 6.4 : Denah dan Layout Furniture Terpilih


Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 127
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Dari hasil penelitian dengan mempertimbangkan dari nilai weighted method,


diperoleh alternatif layout ketiga merupakan desain yang paling baik dan
memenuhi keempat kriteria yang ada. Alternatif layout terpilih ditentukan
berdasarkan kriteria industrial, modern, nyaman dan tata ruang yang baik. Namun
pada layout ini mengalami beberapa perbaikan pada tata letak layout furniture dan
terdapat penyempurnaan didalam nya. Kemudian dapat dilihat pada gambar 6.3
dan 6.4, terdapat perbedaan antara alternatif layout 3 dengan layout terpilih yaitu
perubahan pola lantai pada beberapa ruangan yaitu pada ruang tunggu direktur
dan ruang presiden direktur.

6.2 Pengembangan Layout Terpilih


Tahapan desain selanjutnya adalah pemilihan area pada layout terpilih.
Terdapat 3 area terpilih, yaitu :
1. Lobby
2. Showroom dan ruang bagian operasional
3. Ruang tunggu direktur dan ruang presiden direktur

Area pada layout terpilih kemudian dilakukan pengembangan desain yang


sesuai dengan konsep yang telah di dapat melalui proses analisa data. Hasil dari
pengembangan desain tersebut nantinya akan di terapkan pada area layout terpilih.
Berikut adalah pengembangan desain pada area layout terpilih :

6.2.1 Area Terpilih 1 : Lobby

Gambar 6.5 : Layout Area Terpilih 1


Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 128
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Lobby merupakan area penting pada suatu kantor. Saat konsumen pertama
kali masuk, yang akan dilihat pertama kali adalah bagian lobby. Lobby harus
memberikan citra dan mencirikan corporate image PT.Insastama. Lobby kantor
PT.Insastama berfungsi sebagai pusat informasi dan ruang tunggu konsumen.

Keterangan :
: Security
: Fasilitas e-KiosK
: Resepsionis
: Ruang Tunggu
: Kamar Mandi
: Ruang Genset
Gambar 6.6 : Pembagian Zoning Area Terpilih 1
Sumber : Dok. Penulis, 2016

A. Alur dan Sirkulasi Lobby


Sirkulasi dalam kantor merupakan kriteria pertama untuk mencapai
kenyamanan pengunjung maupun staf. Terlebih lagi pada lobby, karena lobby
merupakan area masuk awal pengunjung pada suatu kantor. Dapat dilihat pada
gambar 6.7 panah berwarna merah merupakan alur masuk pengunjung dan staff,
sedangkan panah berwarna biru merupakan alur keluar pengunjung dan staff.
Berikut penjelasan dari alur panah tersebut:

Gambar 6.7 : Alur Masuk dan Keluar pada Area Terpilih 1


Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 129
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Alur masuk dimulai dari pengunjung datang, kemudian masuk kedalam


kantor. Pengunjung dapat bertanya ke bagian resepsionis, atau jika sudah pernah
berkunjung sebelumnya, dapat langsung menggunakan fasilitas e-KiosK atau
dapat langsung menuju ke lantai 2. Berikut adalah bagan alur masuk pengunjung :

Bagan 6.1 : Alur Masuk Pengunjung Area Terpilih 1

Mesin e-KiosK Ruang Tunggu Kamar Mandi Lantai 2

Resepsionis Security

Pengunjung Masuk

Mesin e-KiosK Ruang Tunggu Kamar Mandi Lantai 2

Keterangan :
: Alur Konsumen / Pengunjung Baru (belum pernah datang ke kantor sebelumnya)
: Alur Konsumen / Pengunjung Lama (sudah pernah datang ke kantor sebelumnya)

B. Fasilitas Lobby

(Resepsionis) (Security) (Fasilitas e-KiosK)

(Ruang Tunggu) (Kamar Mandi) (Lift dan Tangga)

Gambar 6.8 : Fasilitas pada Area Terpilih 1


Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 130
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

C. Sistem Keamanan Lobby


Pada area lobby terdapat security dan staff resepsionis yang dapat
melakukan pengawasan terhadap keamanan kantor PT.Insastama. Berikut adalah
jarak jangkauan pandang pengawasan lobby oleh staff bagian resepsionis dan
security :

Keterangan :
: Jarak Jangkauan Pandang Pengawasan pada Area Security
: Jarak Jangkauan Pandang Pengawasan pada Area Resepsionis
Gambar 6.9 : Jarak Jangkuan Pandang Pengawasan pada Area Terpilih 1
Sumber : Dok. Penulis, 2016

Selain itu juga terdapat beberapa kamera CCTV yang diletakkan di atap
pada beberapa titik sudut ruangan. Terdapat 4 cctv yang dioperasikan pada area
lobby ini yang berfungsi untuk memantau seluruh aktifitas selama 24jam full.

Keterangan :

Gambar 6.10 : Sistem ME pada Area Terpilih 1


Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 131
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

6.2.2 Area Terpilih 2 : Showroom dan Ruang Bagian Operasional

B
C

Keterangan :
A
A : Showroom

B : R.Bagian
Operasional
C : Koridor

Gambar 6.11 : Layout Area Terpilih 2


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Layout terpilih 2 terletak di bangunan lantai 2, terdiri dari 3 area yaitu area
showrooom, ruang kantor bagian operasional dan koridor. Showroom merupakan
area terpilih, karena ruangan tersebut berperan dalam proses branding atau
pengenalan produk mur dan baut apa saja yang diproduksi dan dijual oleh
PT.Insastama. Sehingga konsumen dapat mengerti produk apa yang akan dibeli.
Dengan adanya showroom yang memiliki desain menarik, konsumen akan merasa
nyaman berada didalamnya dan merasa tertarik akan produk-produk yang
ditampilkan didalam showroom. Secara tidak langsung hal tersebut membantu
dalam peningkatan angka penjualan produk PT. Insastama.
Kemudian untuk ruang bagian operasional dapat diakses melalui koridor
yang terdapat disebelah showroom. Koridor ini khusus untuk staff atau
pengunjung yang berkepentingan. Koridor menghubungkan antara ruang simpan
produk dengan showroom dan ruang bagian operasional. Berikut adalah zoning
area terpilih 2 :

| 132
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

Keterangan :
: Area Pajang Produk
: Area Duduk Pengunjung
: Bagian Administrator
: Area Staff Operasional
: Area Manajer Operasional
: Area Temu Klien
: Koridor
Gambar 6.12 : Pembagian Zoning Area Terpilih 2
Sumber : Dok. Penulis, 2016

A. Alur dan Sirkulasi Showroom dan Ruang Bagian Operasional


Dapat dilihat pada gambar 6.13 merupakan arah alur masuk dan keluar
pengunjung dan staff. Panah berwarna merah merupakan alur masuk pengunjung
dan staff, sedangkan panah berwarna biru merupakan alur keluar pengunjung dan
staff. Berikut penjelasan dari alur panah tersebut:

Gambar 6.13 : Alur dan Sirkulasi Area Terpilih 2


Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 133
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Alur masuk dimulai dari pengunjung dari lantai satu, naik ke lantai dua.
Setelah sampai dilantai 2, pengunjung bisa langsung masuk ke showroom atau
menuju koridor jika sebelumnya sudah membuat janji bertemu dengan staff.
Berikut adalah alur masuk pengunjung dan staff PT. Insastama :

Bagan 6.2 : Alur Masuk Pengunjung Area Terpilih 2

Manajer Staff
Operasional Operasional

R. Bagian Operasional
(Jika sudah membuat janji terlebih dahulu )

Koridor
Showroom (jika ada kepentingan )

Pengunjung Masuk

Sumber : Dok. Penulis, 2016

Bagan 6.3 : Alur Masuk Staff Area Terpilih 2

Manajer Staff
Operasional Operasional

R. Simpan Produk R. Bagian Operasional

Showroom Koridor

Staff Masuk

Sumber : Dok. Penulis, 2016

Keterangan :
: Alur Pengunjung Masuk
: Alur Staff Masuk

| 134
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

B. Fasilitas Showroom dan Ruang Bagian Operasional

(Administrator) (Kursi duduk pengunjung)

(Etalase) (Rak Pajang dan Vitrin)

Gambar 6.14 : Fasilitas pada Showroom


Sumber : Dok. Penulis, 2016

(Area Staff Operasional) (Coffee Maker Table) (Storage Staff)

(Area Temu) (Area Manajer Operasional)


Gambar 6.15 : Fasilitas pada Ruang Bagian Operasional
Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 135
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

C. Sistem Keamanan Showroom dan Ruang Bagian Operasional


Pada area showroom terdapat staff administrator yang dapat melakukan
pengawasan terhadap keamanan showroom saat jam operasional berlangsung.
Sedangkan pada ruang bagian operasional, manajer juga berfungsi sebagai
pengawas ruangan dan mengawasi kinerja para staff operasional. Berikut adalah
jarak jangkauan pandang pengawasan showroom dan ruang bagian operasional :

Keterangan :
: Jarak Jangkauan Pandang Pengawasan pada Area Resepsionis
: Jarak Jangkauan Pandang Pengawasan pada Area Security

Gambar 6.16 : Jarak Jangkuan Pandang Pengawasan pada Area Terpilih 2


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Selain itu juga terdapat beberapa kamera CCTV yang diletakkan di atap
pada beberapa titik sudut ruangan. Terdapat 6 cctv yang dioperasikan pada area
ini yang berfungsi untuk memantau seluruh aktifitas selama 24jam full.

Keterangan :

Gambar 6.17 : Sistem ME pada Area Terpilih 2


Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 136
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

6.2.3 Area Terpilih 3 : Ruang Tunggu Direktur dan Ruang Presiden Direktur

A B
Keterangan :
A : R.Tunggu Direktur

B : R.Presiden Direktur

Gambar 6.18 : Layout Area Terpilih 3


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Layout terpilih 3 terletak di bangunan lantai 4, terdiri dari 2 area yaitu area
ruang tunggu direktur dan ruang presiden direktur. Area ini merupakan satu
kesatuan, karena saling berkesinambungan. Pada saat klien ingin menemui
presiden direktur, klien dapat menunggu di ruang tunggu tersebut. Berikut adalah
zoning area terpilih 3 :

Keterangan :
: Area Tunggu
: Area Resepsionis
: Area Temu Klien
: Area Presiden Direktur
Gambar 6.19 : Pembagian Zoning Area Terpilih 3
Sumber : Dok. Penulis, 2016

A. Alur dan Sirkulasi Ruang Tunggu Direktur dan Ruang Presiden Direktur
Dapat dilihat pada gambar 6.19 merupakan arah alur masuk dan keluar klien
dan staff. Panah berwarna merah merupakan alur masuk klien dan staff,
sedangkan panah berwarna biru merupakan alur keluar klien dan staff. Berikut
penjelasan dari alur panah tersebut :

| 137
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

Gambar 6.20 : Alur dan Sirkulasi Area Terpilih 3


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Alur masuk dimulai ketika pengunjung tiba di lantai 4, pengunjung atau


klien yang memiliki kepentingan khusus atau sudah terlebih dahulu membuat
janji, dapat langsung menuju ke area resepsionis. Melalui staff resepsionis,
pengunjung atau klien dapat mengetahui apakah presiden direktur ada ditempat
atau tidak, kemudian apakah pengunjung atau klien tersebut harus menunggu atau
tidak, saat akan bertemu.

D. Fasilitas Ruang Tunggu Direktur dan Ruang Presiden Direktur

(Staff Resepsionis) (Area Tunggu)


Gambar 6.21 : Fasilitas pada Ruang Tunggu Direktur
Sumber : Dok. Penulis, 2016

(Area Presiden Direktur) (Area Tamu)

Gambar 6.22 : Fasilitas pada Ruang Presiden Direktur


Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 138
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

E. Sistem Keamanan Showroom dan Ruang Bagian Operasional


Pada area showroom terdapat staff administrator yang dapat melakukan
pengawasan terhadap keamanan showroom saat jam operasional berlangsung.
Sedangkan pada ruang bagian operasional, manajer juga berfungsi sebagai
pengawas ruangan dan mengawasi kinerja para staff operasional. Berikut adalah
jarak jangkauan pandang pengawasan showroom dan ruang bagian operasional :

Keterangan :
: Jarak Jangkauan Pandang Pengawasan pada Area Resepsionis

Gambar 6.23 : Jarak Jangkuan Pandang Pengawasan pada Area Terpilih 3


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Selain itu juga terdapat beberapa kamera CCTV yang diletakkan di atap
pada beberapa titik sudut ruangan. Terdapat 4 cctv yang dioperasikan pada area
lobby ini yang berfungsi untuk memantau seluruh aktifitas selama 24jam full.

Keterangan :

Gambar 6.24 : Sistem ME pada Area Terpilih 3


Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 139
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

6.3 Pengembangan Desain dan Gagasan Ide


Dari pengembangan area layout terpilih kemudian dikembangkan desain
ruangan melalui proses sketsa yang menghasilkan beberapa gagasan ide. Konsep
industrial modern diterapkan ke dalam beberapa sketsa desain, diaplikasikan
melalui bentuk maupun warna pada elemen interior dan elemen desain yang
disesuaikan dengan corporate image dari PT. Insastama. berikut adalah beberapaa
sketsa desain tersebut :

(1) (2) (3)

Gambar 6.25 : Sketsa Area Lobby


Sumber : Dok. Penulis, 2016

(1) (2) (3)

Gambar 6.26 : Sketsa Area Manager Operasional


Sumber : Dok. Penulis, 2016

(1) (2) (3)

Gambar 6.27 : Sketsa Ruang Meeting


Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 140
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

6.4 Hasil Desain


Dari proses membuat alternatif layout, pemilihan dan pengembangan layout,
kemudian melalui tahapan pengembangan desain dan gagasan ide pada konsep
desain. Semua tahapan dimaksudkan agar menghasilkan konsep desain yang
terbaik untuk kantor PT.Insastama. Dengan mempertimbangkan segala aspek
desain, hal ini dapat menciptakan interior kantor yang dapat mencitrakan
corporate image PT. Insastama. Selain itu dapat meningkatkan daya tarik, serta
meningkatkan kenyamanan konsumen dan staff terhadap kantor. Berikut adalah
desain akhir dari proses desain yang telah dilewati :

6.4.1 Area Terpilih 1 : Lobby


A. View 1 : Area Resepsionis dan Security

Gambar 6.28 : Sudut Tampak View 1, Area Resepsionis dan Security


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.29 : Visualisasi Tampak View 1, Area Resepsionis dan Security


Sumber : Dok. Penulis, 2016

| 141
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

B. View 2 : Fasilitas e-KiosK

Gambar 6.30 : Sudut Tampak View 2, Fasilitas e-KiosK


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.31 : Visualisasi Tampak View 2, Fasilitas e-KiosK


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.31 nampak area tunggu dan area fasilitas e-KiosK. Poin dalam
view 2 ini terletak pada fasilitas e-KiosK. Pada desain mesin e-KiosK memilih
warna biru dan putih sebagai warna utama mesin e-KiosK. Kemudian pada
tampak depan mesin diberi logo PT. Insastama sebagai branding perusahaan.
Mesin tersebut nantinya akan dapat membantu konsumen untuk mencari dan
mengetahui produk serta bertransaksi.

| 142
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

C. View 3 : Area Tunggu

Gambar 6.32 : Sudut Tampak View 3, Area Tunggu


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.33 : Visualisasi Tampak View 3, Area Tunggu


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.29, gambar 6.31 dan gambar 6.33 suasana pada area terpilih 1
yaitu area lobby kantor PT. Insastama. Jenis material lantai yang digunakan
adalah polished concrete warna abu-abu, dengan tekstur semen yang halus dan
rata. Material semen ekspose dipilih agar diperoleh nuansa industrial dalam area
ini. Pada kolom-kolom dinding menggunakan produk dari Conblog, yaitu produk
flexitile tipe facebricks. Kemudian pemilihan warna biru sebagai warna aksen
pada ruangan memberikan kesan sejuk dan tenang, selain itu warna biru sebagai
warna yang mencirikan image dari PT. Insastama.

| 143
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

6.4.2 Area Terpilih 2 : Showroom dan Ruang Bagian Operasional


A. View 1 : Area Showroom

Gambar 6.34 : Sudut Tampak View 1, Area Showroom


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.35 : Visualisasi Tampak View 1, Area Showroom


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Pada area showroom pemilihan material lantai menggunakan jenis parket


merk Wood Like Tile, tipe K 2010-301. Pada kolom-kolom dinding menggunakan
produk dari Conblog, yaitu produk flexitile tipe facebricks. Untuk dinding
menggunakan finisihing warnaputih polos dengan dihiasi elemen estetis berbentuk
mur. Kemudian pemilihan warna biru pada meja admin, digunakan sebagai warna
aksen pada ruangan agar tidak terlalu monoton.

| 144
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

B. View 2 : Area Showroom

Gambar 6.36 : Sudut Tampak View 2, Area Showroom


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.37 : Visualisasi Tampak View 2, Area Showroom


Sumber : Dok. Penulis, 2016

View 2 difokuskan pada rak dan vitrin yang diletakkan pada area
showroom. Vitrin yang dipilih merupakan vitrin jenis single, dimana berfungsi
sebagai tempat pajang mur dan baut. Vitrin dipilih dengan model yang simple,
dengan material pada bagian atas menggunakan kaca putih transparan, sedangkan
pada bagian bawah menggunakan material fiber glass finishing duco glossy.
dengan pilihan warna hitam agar berkesan modern. Kemudian untuk rak
digunakan untuk memajang sertifikat atau penghargaan apa saja yang telah diraih
oleh PT. Insastama, serta pada bagian bawah digunakan untuk memajang produk-
produk lainnya. Pemilihan rak berbentuk seperti pada gambar 6.37 dengan
tampilan kayu dan besi apa adanya agar berkesan industrial.

| 145
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

C. View 1 : Ruang Bagian Operasional

Gambar 6.38 : Sudut Tampak View 1, Ruang Bagian Operasional


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.39 : Visualisasi Tampak View 1, Ruang Bagian Operasional


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.39 merupakan suasana pada ruang bagian operasional, tepatnya


pada bagian staff. Ruangan ini terletak pada lantai 2. Jenis material lantai yang
digunakan pada area staff adalah polished concrete warna abu-abu, dengan tekstur
semen yang halus dan rata. Untuk kolom-kolom dinding menggunakan produk
dari Conblog, yaitu produk flexitile tipe facebricks. Pada material meja
menggunakan perpaduan kayu dan besi. Pemilihan bentuk kursi simple berwarna
hitam dan berkesan modern. Secara keseluruhan desain pada view 1 ini
menggambarkan suasana industrial modern pada kantor PT. Insastama.

| 146
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

D. View 2 : Ruang Bagian Operasional

Gambar 6.40 : Sudut Tampak View 2, Ruang Bagian Operasional


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.41 : Visualisasi Tampak View 2, Ruang Bagian Operasional


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.41 merupakan suasana pada ruang bagian operasional, tepatnya


pada area temu klien. Biru sebagai warna aksen dipilih agar menampilkan
corporate image dari PT. Insastama. Pada dinding dihiasi dengan elemen estetis
berbentuk mur serta diletakkan lampu dinding yang terbuat dari pipa bekas.
Karpet motif geometris dengan warna monochrome dipilih untuk menghiasi lantai
pada area ini. Pemilihan bentuk meja serta peletakkan barrel kayu dan papan kayu
membuat tampilan area ini semakin industrial. Untuk pemilihan single sofa dan
double sofa dipilih dengan bentuk yang simple dan modern.

| 147
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

6.4.3 Area Terpilih 3 : Ruang Tunggu Direktur dan Ruang Presiden Direktur
A. View 1 : Ruang Tunggu Direktur

Gambar 6.42 : Sudut Tampak View 1, Ruang Tunggu Direktur


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.43 : Visualisasi Tampak View 1, Ruang Tunggu Direktur


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.43 merupakan suasana pada ruang tunggu direktur yang terletak
dilantai 4. Jenis material lantai yang digunakan adalah polished concrete dan
lantai parket. Papan signage pada area resepsionis dipilih berwarna biru, sebagai
warna aksen. Pemilihan bentuk meja terbuat dari besi serta peletakkan elemen
estetis sculpture yang berbentuk mur baut membuat tampilan area ini semakin
industrial.

| 148
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

B. View 1 : Ruang Presiden Direktur

Gambar 6.44 : Sudut Tampak View 1, Ruang Presiden Direktur


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.45 : Visualisasi Tampak View 1, Ruang Presiden Direktur


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.45 merupakan suasana pada ruang presiden direktur, terletak di


lantai 4. Dapat dilihat pada gambar diatas, kebanyakan furniture menggunakan
material berbahan kayu dan besi. Untuk lantai pada area presiden direktur,
mengunakan bahan keramik marmer berwarna abu-abu. Terdapat pemilihan
elemen estetis berupa lampu yang diletakkan pada topless kaca.

| 149
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

C. View 2 : Ruang Presiden Direktur

Gambar 6.46 : Sudut Tampak View 2, Ruang Presiden Direktur


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.47 : Visualisasi Tampak View 2, Ruang Presiden Direktur


Sumber : Dok. Penulis, 2016

Gambar 6.47 merupakan suasana pada ruang presiden direktur, tepatnya


pada area temu klien. Lantai pada area ini mengunakan material parket. Untuk
pemilihan bentuk sofa dipilih dengan bentuk yang simple, berwarna krem agar
senada dengan lantai dan furniture. Terdapat karpet berwarna biru polos sebagai
warna aksen pada area.

| 150
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501
Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098

BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan
Dalam Tugas Akhir Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep
Industrial Modern ini, dapat diambil kesimpulan diantaranya :
a. PT. Insastama kurang dikenal oleh masyarakat, oleh karena itu dibutuhkan
konsep desain baru yang menarik dan dapat mencitrakan corporate image PT.
Insastama yang merupakan sebuah perusahaan produsen mur dan baut.
b. Menampilkan interior dengan konsep baru yang fresh melalui perpaduan
langgam Industrial dan langgam modern, dengan tidak menghilangkan image
dari perusahaan. Dengan adanya konsep baru tersebut, dapat meningkatkan daya
tarik serta minat konsumen dan staff kantor.
c. Peningkatan kenyaman baik secara fisik ataupun non fisik bagi konsumen dan
staff kantor dapat dilakukan melalui beberapa hal seperti penciptaan efisiensi
ruang yang terbatas, serta penataan alur dan sirkulasi kantor. Juga dapat
dilakukan melalui penambahan fasilitas serta pelayanan dalam kantor.

7.2 Saran
Beberapa saran yang menjadi pertimbangan dalam mendesain interior kantor
PT. Insastama dengan konsep industrial modern ini adalah sebagai berikut :
a. Perlu diadakan peninjauan terhadap corporate image perusahaan sebagai
objek yang akan di desain, agar terdapat kesinambungan antara corporate
image perusahaan dengan konsep desain yang akan diterapkan.
b. Penelitian terhadap karakter serta minat konsumen dan staff terhadap
sebuah kantor sangatlah penting, karena sebagai bahan acuan dan bahan
referensi dalam mengolah sebuah konsep kantor yang baik dan benar.
c. Perlunya penambahan fasilitas yang dapat menunjang dan mempermudah
pemenuhan kebutuhan konsumen, karena hal ini dapat mempengaruhi image
dan tingkat pendapatan perusahaan.
d. Perubahan layout eksisting sangat dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi
penggunaan ruang yang terbatas.

| 151
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern

( Halaman ini sengaja dikosongkan )

| 152
DAFTAR PUSTAKA

[1]
Burgess, 1925. Teori Konsentris. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kota.
Di akses pada 01 Februari 2015.
[2]
Anonim, 2015. DKI Jakarta. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_
Khusus _Ibukota_Jakarta. Di akses pada 30 Juli 2015.
[3]
Anonim, 2015. Data Colliers Indonesia. Sumber : http://www.colliers.com/
en-gb/ indonesia. Di akses pada 30 Juli 2015.
[4]
Tim Penyusun Pusat Kamus, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta,
Balai Pustaka.
[5]
Aditya, 2013. Pengertian kantor. Sumber : http://dilihatya.com/3213/
pengertian-kantor-menurut-para-ahli-adalah. Di akses pada 24 April 2015.
[6]
Anonim, 2014. Arti kata dengan. Sumber : http://artikata.com/arti-324822-
dengan.html. Di akses pada 24 April 2015.
[7]
Tim Penyusun Pusat Kamus, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3,
Jakarta, Balai Pustaka.
[8]
Anonim, 2014. Pengertian Industrial. Sumber : http://artikata.com/arti-95333-
industrial.html. Di akses pada 24 April 2015.
[9]
Anonim, 2013. Pengertian Desain Interior. Sumber : http://arsitektur
interiorku.blogspot. co.id/ 2013/04/pengertian-desain-interior-dan.html. Di
akses pada 01 Februari 2015.
[10]
Anonim, 2013. Pengertian Kantor. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/
Kantor. Di akses pada 01 Agustus 2015.
[11]
Maryati. 2008. Manajemen Perkantoran Efektif, Yogyakarta, Unit Penerbit
STIM YKPN.
[12]
Sedamayanti, 2001. Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran,
Bandung, CV.Mandar Maju.
[13]
Anonim, 2013. Pengertian Manajemen Perkantoran. Sumber : http://
pengertianadalahdefinisi.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-manajemen
perkantoran.html. Di akses pada 01 Agustus 2015.
[14]
Anonim, 2014. Perencanaan Perkantoran. Sumber : https://oyarchie.word
press. com / pertimbangan- dalam-sebuah-perencanaan-gedung-kantor-sewa/.
Di akses pada 01 Agustus 2015.

| 153
[15]
Dinar, Aniza. 2014. Tata Ruang Perkantoran. Sumber : http://anizalatifa
dinar08. word press.com/2013/04/15/tata-ruang-perkantoran/. Di akses pada
01 Mei 2015.
[16]
Unikom, 2014. Ciri-ciri Kantor. Sumber : http://10507276.blog.unikom.ac.id/
ciri-ciri-kantor.6m. Di akses pada 06 Agustus 2015.
[17]
Anonim, 2015. Jenis Perlengkapan Kantor. Sumber : http://anugerahdino.
blogspot. com/2014/02/jenis-jenis-perlengkapan-kantor.html. Di akses pada
06 Mei 2015.
[18]
Anonim, 2015. Ciri kantor modern. Sumber : http://mukhtar17luthfy.word
press.com/2012/08/13/ciri-ciri-kantor-modern/. Di akses pada 06 Mei 2015.
[19]
Lupita, 2015. Sejarah Warna. Sumber : http:// putrilupita.blogspot.co.id/2011/
10/sejarah-teori-dan-fungsi-warna.html. Di akses pada 01 Mei 2015.
[20]
Kusmiati, Arniti. Pramudji Suptandar, 1997 : 1. Definisi Warna.
[21]
Anonim, 2010. Riptek, Vol.4, No.1, Hal.: 37 44.
[22]
Anonim, 2015. Warna dalam proses komunikasi. Sumber : http://bappeda.
semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/2013/12/5. aplikasi- semiotik.
pdf. Di akses pada 01 Februari 2015.
[23]
Anonim,2014. Psikologi Warna. Sumber : http://www.sipedia.com /2014/ 12/
psikologi-warna-arti-warna-dan-dampak-nya.html. Di akses 06 Agustus 2015.
[24]
Anonim,2014. Pertimbangan warna pada desain kantor. Sumber : http ://
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41143/4/chapter%2011.pdf. Di
akses pada 06 Agustus 2015.
[25]
Anonim, 2015. Pengaruh warna pada ruang kerja. Sumber : http ://
repository.usu.ac.id/ bitstream/123456789/41143/4/chapter%2011.pdf. Di
akses pada 06 Mei 2015.
[26]
Anonim, 2013. Langgam Industrial. Sumber : http://www.wirata.com/pages/
artikel2.html. Di akses pada 30 Juli 2015.
[27]
Suradipa, 2013. Ciri desain industrial. Sumber : https://121904dewamade
teguhsuradipa.wordpress.com/konsep-eksplorasi-design-interior/. Di akses
pada 30 Juli 2015.
[28]
Anonim, 2015. Gaya Industrial. Sumber : http://mozaic.co.id/female/ bakal -
hits-di-2016-gaya-rumah-dengan-desain-industrial/. Di akses 30 Juli 2015.

| 154
[29]
Anonim, 2015. Ruangan bergaya industrial. Sumber : http://www.rumahku.
com /berita/read/mengubah-ruangan-dengan-gaya-industrial-409534. Di
akses pada 30 Juli 2015.
[30]
Anonim, 2015. Ruangan bergaya industrial. Sumber : http://www.kompasi-
ana.com/nugroho/tampil-beda-dengan-desain-industrial-yangmenggoda. Di
akses pada 30 Juli 2015.
[31]
Anonim, 2015. Gaya Desain Industrial. Sumber : http://mozaic.co.id/female/
bakal-hits-di-2016-gaya-rumah-dengan-desain-industrial/. Di akses pada 30
Juli 2015.
[32]
Anonim, 2014. Definisi Modern. Sumber : http://carapedia.com/pengertian
_ definisi_modern_info2170.html. Di akses pada 06 Juni 2016.
[33]
Anonim, 2014. Arsitektur modern. Sumber : www.sanfranciscomirror.com/.
Di akses pada 06 Juni 2016.

[34]
Anonim, 2015. Desain Interior modern. Sumber : http://rosadesain.blogspot.
com/2010/03/desain-interior-modern-modern.html. Di akses 06 Juni 2016.
[35]
Anonim, 2015. Ciri Arsitektur Modern. Sumber : http://arsitektur-mudasuko
harjo.blogspot.com/2010/07/pengertian-dan-ciri-ciri-arsitektur.html. Di akses
pada 06 Juni 2016.
[36]
Ruru, 2016. Arsitektur Modern. Sumber : http://rurucoret.blogspot.com/
2008/12/architecture-modern.html. Di akses pada 06 Juni 2016.
[37]
Anonim, 2015. Desain Modern. Sumber : https://www.academia.edu/ 4409
200/Identifikasi_Desain_Interior. Di akses pada 06 Juni 2016.
[38]
Anonim, 2015. Bentuk desain interior modern. Sumber :
http://prodezign.web.id/?p=292. Di akses pada 06 Juni 2016.
[39]
Anonim, 2013. Ciri Desain Arsitektur Modern. Sumber : http://www.popeti.
com/architecture/ciri-khas-desain-interior-untuk-rumah-minimalis-modern/.
Di akses pada 06 Juni 2016.
[40]
Anonim, 2013. Desain Interior modern. Sumber : 40http://bebibluu.blogspot.
co.id/2009/05/desain-interior-modern.html. Di akses pada 06 Juni 2016.

| 155
( Halaman ini sengaja dikosongkan )

| 156
LAMPIRAN
HARGA SATUAN PENGERJAAN RUANG TERPILIH 2

Pekerjaan : Mendesain Interior Showroom dan Ruang Kantor Bagian


Operasional PT. Insastama
Lokasi : Jakarta
Tahun Anggaran : 2017

PENGERJAAN DINDING SEMEN


No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
1. Batako 1500 buah Rp. 2.800,00. Rp. 4.200.000,00.
2. Semen 0,3 50kg/zak Rp. 70.000,00. Rp. 22.500,00.
3. Pasir Beton 0.2 m3 Rp. 275.000,00. Rp. 55.000,00.
4. Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp. 85.000,00. Rp. 85.000,00.
5. Tukang Terampil 1 o/h (7jam) Rp. 70.000,00. Rp. 70.000,00.
Rp. 4.432.500,00.
PENGERJAAN DINDING PARTISI
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
2
1. Dinding Partisi Jayaboard 45 m Rp. 170.000,00.Rp. 7.650.000,00.
2. Skrup Gypsum 0,2 kg Rp. 65.000,00.Rp. 13.000,00.
Paku Gypsum 0,2 kg Rp. 25.000,00.Rp. 5.000,00.
3. Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp. 85.000,00.Rp. 85.000,00.
4. Tukang Terampil 2 o/h (7jam) Rp. 70.000,00.Rp. 140.000,00.
Rp. 7.893.000,00.
PENGERJAAN DINDING KACA ( CURTAIN WALL)
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
Kaca Rayban ( tinted
glass) warna white blue
1. 43 m2 Rp. 300.000,00. Rp. 12.900.000,00.
8mm + coating reflektif
one way (sunblasting)
2. Kaca Clear Tempered 5mm 9,12 m2 Rp. 210.000,00. Rp. 1.915.200,00.
Kusen Aluminium 4inch
141 m2 Rp. 10.000,00. Rp. 14.100.000,00.
Alexindo warna silver
Lem kaca (silikon). Dow
10 buah Rp. 42.000,00. Rp. 420.000,00.
Corning 732- Bening
Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp. 85.000,00. Rp. 85.000,00.
Tukang Kaca Terampil 1 o/h (7jam) Rp. 75.000,00. Rp. 75.000,00.
Rp. 29.495.200,00.

| 157
PENGECATAN DINDING
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
1. Plamur Eco Emultion 4 kg Rp. 15.000,00. Rp. 60.000,00.
2. Thinner Laba-laba hitam 4ltr/galon Rp. 101.600,00. Rp. 101.600,00.
Cat Nippon Paint
3. Easywash with Teflon TM 10 @25kg Rp. 450.000,00. Rp. 180.000,00.
warna Lilac White
Cat Nippon Paint Vinilex
4. 5 @25kg Rp. 450.000,00. Rp. 90.000,00.
5000 warna Bright Blue
5. Kepala Tukang Cat 1 o/h (7jam) Rp. 85.000,00. Rp. 85.000,00.
6. Tukang Cat Terampil 2 o/h (7jam) Rp. 70.000,00. Rp. 140.000,00.
Rp. 656.600,00.
PEMASANGAN TILE DINDING
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
Semen Mortar MU-400
1. 4 40kg/zak Rp. 205.000,00. Rp. 20.500,00.
Perekat Keramik Dinding
Conblog flexitile tipe
2. 38 m2 Rp. 250.000,00. Rp 9.500.000,00.
facebricks
3. Proseal(Sealant&gap Filler) 5 Pcs Rp. 25.000,00. Rp. 125.000,00.
4. Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp. 85.000,00. Rp. 85.000,00.
5. Tukang Terampil 1 o/h (7jam) Rp. 70.000,00. Rp. 70.000,00.
Rp 9.800.500,00.
PEMASANGAN PINTU
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
Pintu Single Slidding (rail,
1. hollow,cover rail, kaca 1 buah Rp. 1.550.000,00. Rp. 1.550.000,00.
5mm + ass)
Pintu Single Swing silver
2. 1 buah Rp. 1.300.000,00. Rp. 1.300.000,00.
+ kaca polos 5mm
Pintu Double Swing silver
3. 1 buah Rp. 2.500.000,00. Rp. 2.500.000,00.
+ kaca polos 5mm
4. Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp.
85.000,00. Rp. 85.000,00.
5. Tukang Terampil 1 o/h (7jam) Rp.
70.000,00. Rp. 70.000,00.
Rp. 5.505.000,00.
PEMASANGAN LANTAI SEMEN
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
1. Semen Biasa 10 50kg/zak Rp. 70.000,00. Rp. 14.000,00.
Semen Mortar MU-840
2. 10 40kg/zak Rp. 325.000,00. Rp. 81.250,00.
Finishing Coat Repair
3. Pasir Biasa 10 m3 Rp. 260.000,00. Rp. 260.000,00.
4. Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp. 85.000,00. Rp. 85.000,00.
5. Tukang Terampil 1 o/h (7jam) Rp. 70.000,00. Rp. 70.000,00.
Rp. 510.250,00.

| 158
PEMASANGAN LANTAI PARKET
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
Parket Flooring FJL
Merbau UV Coating, by
1. 160 m2 Rp. 420.000,00. Rp. 6.720.000,00.
PT. Rajawali Parket
Indonesia
2. Mur, baut, skrup 0,2 kg Rp. 30.000,00. Rp. 6.000,00.
3. Paku Kayu 0.1 kg Rp. 16.000,00. Rp. 1.600,00.
4. Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp. 85.000,00. Rp. 85.000,00.
5. Tukang Terampil 1 o/h (7jam) Rp. 70.000,00. Rp. 70.000,00.
Rp. 6.887.600,00.
PEMASANGAN KERAMIK
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
Semen Mortar MU-450
1. 2 40kg/zak Rp. 205.000,00. Rp. 410.000,00.
Perekat Keramik Lantai
Keramik Platinum, warna m2
2. 21 Rp. 50.500,00. Rp 1.060.500,00.
Dark Grey uk. 40x40 (6/dos)
3. Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp.
85.000,00. Rp. 85.000,00.
4. Tukang Terampil 1 o/h (7jam) Rp.
70.000,00. Rp. 70.000,00.
Rp. 1.625.500,00.
PENGERJAAN ME : KOMPUTER
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
Asus PC All in one
1. 11 set Rp. 8.650.000,00. Rp. 95.150.000,00.
EETOP-B0004C
Lenovo Core i7 type : IP
2. 2 unit Rp. 9.547.000,00. Rp. 19.094.000,00.
500-151SK-80NT00HDID
Broco Stop Kontak (2slot)
+ Outlet Data CAT5e
3. 3 buah Rp. 323.000,00. Rp. 969.000,00.
(1slot) D25474-99. Warna
Silver
4. Jasa Pasang Outlet Data 3 titik Rp.
50.000,00. Rp. 150.000,00.
5. Jasa Instalasi Stop Kontak 3 titik Rp.
50.000,00. Rp. 150.000,00.
Rp. 115.513.000,00.
PENGERJAAN ME : TELEPON DAN FAKSIMILE
Telepon Panasonic KX-
1. 3 buah Rp. 3.285.000,00. Rp. 9.855.000,00.
TES824ND
Faksimile KX-
2 buah Rp. 2.200.000,00. Rp. 4.400.000,00.
MB20856CX
Broco Stop Kontak (2slot)
2. + Outlet Telepon (1slot) 3 buah Rp. 316.000,00. Rp. 948.000,00.
D25471-99. Warna Silver
3. Jasa Pasang Outlet Telepon 3 titik Rp. 50.000,00. Rp. 150.000,00.
4. Jasa Instalasi Stop Kontak 3 titik Rp. 50.000,00. Rp. 150.000,00.
Rp. 15.503.000,00.

| 159
PENGERJAAN ME : LAMPU
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
1. Lampu Pijar 5 watt 25 buah Rp. 5.000,00. Rp. 125.000,00.
Philip Ecofit LED Tube
2. 2 pcs Rp. 121.700,00. Rp. 243.400,00.
600mm 8 watt
Philip Essentials LED
3. 12 pcs Rp. 191.800,00. Rp. 2.301.600,00.
Tube 16 watt 840-865
Kabel Lintasan Lampu :
4. ETERNA Type Eterna 50 50m Rp. 332.000,00. Rp. 332.000,00.
NYY 2 x 1,5mm2
Broco Saklar Ganda +
5. stop kontak - Atlantic 3 buah Rp. 95.000,00. Rp. 285.000,00.
Series
7. Jasa instalasi titik lampu 14 titik Rp.
50.000,00. Rp. 700.000,00.
Rp. 3.978.000,00.
PENGERJAAN ME : FIRE DETECTOR
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
Tandalone Smoke and
1. Heat Detector 26 unit Rp. 145.500,00. Rp. 3. 783.000,00.
Combination 4 Wire
3. Jasa Ahli 26 titik Rp. 30.000,00. Rp. 780.000,00.
Rp. 4.563.000,00.
PENGERJAAN ME : SPEAKER
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
TOA ZS-2369 Ceiling
1. 3 unit Rp. 273.000,00. Rp. 819.000,00.
Speaker 6W 6
Kabel Lintasan Speaker :
2. ETERNA Type Eterna 25 50m Rp. 332.000,00. Rp. 166.000,00.
NYY 2 x 1,5mm2
3. Jasa Ahli 3 titik Rp. 50.000,00. Rp. 150.000,00.
Rp. 1.135.000,00.
PENGERJAAN ME : CCTV
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
CP PLUS CCTV Analog
1. Camera (SWS1015-LAC- 4 unit Rp. 812.500,00. Rp. 3.250.000,00.
DC90L25A)
CP PLUS Dome Camera
2. 2 unit Rp. 840.000,00. Rp. 1.680.000,00.
(CP-VCG-D20L2)
Kabel Lintasan CCTV :
3. ETERNA Type Eterna 40 50m Rp. 332.000,00. Rp. 265.600,00.
NYY 2 x 1,5mm2
4. Jasa Ahli 6 titik Rp. 50.000,00. Rp. 300.000,00.
Rp. 5.495.600,00.

| 160
PENGERJAAN ME : AC
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
AC Casette General 2 Pk
1. 8 unit Rp.11.500.000,00. Rp. 92.000.000,00.
Auy Abab
2. Return Air Grill Aluminium 7 unit Rp. 12.000,00. Rp. 84.000,00.
3. Supply Air Grill Aluminium 8 unit Rp. 13.000,00. Rp. 104.000,00.
4. Damper Galvanis 37,5 m Rp. 25.000,00. Rp. 937.500,00.
2
5. Pemasangan Pipa 37,5 m Rp. 50.000,00. Rp. 187.500,00.
6. Pemasangan AC 8 unit Rp. 250.000,00. Rp. 2.000.000,00.
Rp. 95.313.000,00.
KEBUTUHAN FURNITURE : SHOWROOM
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
1. Sculpture 2 buah Rp. 3.650.000,00. Rp. 7.300.000,00.
2. Etalase 2 buah Rp. 1.350.000,00. Rp. 2.700.000,00.
3. Vitrin Harac 1 buah Rp. 1.600.000,00. Rp. 1.600.000,00.
4. Single Vitrin 1 buah Rp. 800.000,00. Rp. 800.000,00.
5. Rak Display 2 buah Rp. 2.250.000,00. Rp. 4.500.000,00.
6. Kursi Pengunjung 1 buah Rp. 1.400.000,00. Rp. 1.400.000,00.
7. Kursi Staff Admin 1 buah Rp. 600.000,00. Rp. 600.000,00.
8. Meja Admin 1 buah Rp. 1.300.000,00. Rp. 1.300.000,00.
Rp. 20.200.000,00.
KEBUTUHAN FURNITURE : R. BAG.OPERASIONAL
No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah
1. Kursi Staff 12 buah Rp. 600.000,00. Rp. 7.200.000,00.
2. Meja Staff 12 buah Rp. 1.115.000,00. Rp. 13.380.000,00.
3. Storage Staff 6 buah Rp. 625.000,00. Rp. 3.750.000,00.
4. Coffee Table 1 buah Rp. 910.000,00. Rp. 910.000,00.
5. Kursi Manajer 1 buah Rp. 1.250.000,00. Rp. 1.250.000,00.
6. Meja Manajer 1 buah Rp. 1.230.000,00. Rp. 1.230.000,00.
7. Kursi Klien 1 buah Rp. 1.900.000,00. Rp. 1.900.000,00.
8. Storage Manajer 1 buah Rp. 960.000,00. Rp. 960.000,00.
9. Rak Manajer 1 buah Rp. 1.150.000,00. Rp. 1.150.000,00.
10. Brankas Manajer 1 buah Rp. 425.000,00. Rp. 425.000,00.
11. Double Sofa 1 buah Rp. 1.845.000,00. Rp. 1.845.000,00.
12. Single Sofa 2 buah Rp. 1.240.000,00. Rp. 2.480.000,00.
13. Meja Tamu 1 buah Rp. 1.686.000,00. Rp. 3.372.000,00.
Table Lamp 2 buah Rp. 210.000,00. Rp. 420.000,00.
14. Barrel Kayu 2 buah Rp. 375.000,00. Rp. 750.000,00.
Karpet Tile Kelas 1, Motif
15. 1 buah Rp. 835.000,00. Rp. 835.000,00.
Minimalis Cubical Loop
18. Coffee Maker 1 buah Rp. 950.000,00. Rp. 950.000,00.
Rp. 42.807.000,00.

| 161
LAMPIRAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA RUANG TERPILIH 2

Pekerjaan : Mendesain Interior Showroom dan Ruang Kantor Bagian


Operasional PT. Insastama
Lokasi : Jakarta
Tahun Anggaran : 2017

PENGERJAAN INTERIOR
No Item Satuan Harga / Unit
2 Rp. 4.432.500,00.
1. Pengerjaan Dinding Semen m
2. Pengerjaan Dinding Partisi m2 Rp. 7.893.000,00.
3. Pengerjaan Dinding Kaca m2 Rp. 29.495.200,00.
4. Pengecatan Dinding m2 Rp. 656.600,00.
5. Pemasangan Tile Dinding m2 Rp 9.800.500,00.
6. Pemasangan Pintu m2 Rp. 5.505.000,00.
7. Pengerjaan Lantai Semen m2 Rp. 510.250,00.
8. Pemasangan Lantai Parket m2 Rp. 6.887.600,00
9. Pemasangan Keramik m2 Rp. 1.625.500,00.
TOTAL Rp. 66.805.550,00.
PENGERJAAN ME
No Item Volume Satuan
1. Pengerjan ME : Komputer m2 Rp. 115.513.000,00.
2. Pengerjan ME : Telepon dan Faksimile m2 Rp. 15.503.000,00.
3. Pengerjan ME : Lampu m2 Rp. 3.978.000,00.
4. Pengerjan ME : Fire Detector m2 Rp. 4.563.000,00.
5. Pengerjan ME : Speaker m2 Rp. 1.135.000,00.
6. Pengerjan ME : CCTV m2 Rp. 5.495.600,00.
7. Pengerjan ME : AC m2 Rp. 95.313.000,00.
TOTAL Rp. 241.500.600,00.
PENGADAAN
No Item Volume Satuan
1. Kebutuhan Furniture : Showroom m2 Rp. 20.200.000,00.
2. Kebutuhan Furniture : R. Bag.Operasional m2 Rp. 42.807.000,00.
TOTAL Rp. 63.007.000,00.

GRAND TOTAL Rp. 371.313.150,00.

| 162
LAMPIRAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PENGERJAAN FURNITUR MEJA PADA RUANG TERPILIH 2

NO KETERANGAN VOL SAT HARGA SATUAN TOTAL HARGA


EMCO Lux Synthetic
Enamel, No.92, warna
1. 0,50 Kg Rp. 72.000,00.- Rp. 36.000,00.-
merah delima / Chinnese
Apple
EMCO Lux Synthetic
2. 0,50 Kg Rp. 72.000,00.- Rp. 36.000,00.-
Enamel, warna hitam
Altex Super Gloss Enamel,
3. 0,25 Kg Rp. 80.000,00.- Rp. 20.000,00.-
warna putih
San Palac, Special
4. 0,50 Kg Rp. 72.000,00.- Rp. 36.000,00.-
Polyester Putty
5. Tiner A 2 Liter Rp. 17.000,00.- Rp. 34.000,00.-

6. Mur Baut, uk 12mm 12 Unit Rp. 600,00.- Rp. 7.200,00.-


7. Roda Karet 12cm 4 Unit Rp. 35.000,00.- Rp. 140.000,00.-
8. Besi Siku uk.5x5cm 12 Meter Rp. 10.000,00.- Rp. 120.000,00.-

9. Plat Galvanis, uk 3mm 2 Lembar Rp. 350.000,00.- Rp. 700.000,00.-


Nikko Steel Welding
10. Electrodes, tipe RD-460, 1 Pack Rp. 60.000,00.- Rp. 60.000,00.-
uk 2mm
11. Amplas 2 Meter Rp. 6.000,00.- Rp. 18.000,00.-
Amplas Grenda, Merk
12. 2 Unit Rp. 10.000,00.- Rp. 20.000,00.-
Flap Disc
Cutting Grenda, Merk
13. 2 Unit Rp. 16.000,00.- Rp. 32.000,00.-
WD
14. Cutting Tipis, Merk WD 6 Unit Rp. 4.500,00.- Rp. 27.000,00.-
15. Biaya Tukang - - - Rp. 400.000,00.-
TOTAL Rp.1.686.000,00.-

| 163
( Halaman ini sengaja dikosongkan )

| 164
| 165
| 166
| 167
| 168
| 169
| 170
| 171
| 172
| 173
| 174
| 175
| 176
| 177
| 178
View 1 : Area Terilih 1
| 179
View 2 : Area Terilih 1
| 180
View 3 : Area Terilih 1
| 181
| 182
| 183
| 184
View 1 : Area Terilih 2
View 2 : Area Terilih 2

| 185
| 186
View 3 : Area Terilih 2
View 4 : Area Terilih 2

| 187
| 188
| 189
| 190
View 1 : Area Terilih 3

| 191
| 192
View 2 : Area Terilih 3
View 3 : Area Terilih 3

| 193
| 194
View 4 : Area Terilih 3
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

Gambar A : Proses Pembuatan Maket Ruang Terpilih 2

Gambar B : Hasil Jadi Maket Ruang Terpilih 2

| 195
Gambar C : Proses Pembuatan Furniture Terpilih

Gambar D : Dokumentasi Pameran Tugas Akhir

| 196
BIODATA PENULIS

Nikita Bunga Pratiwi, lahir di Surabaya, 30 Oktober


1994. Merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Telah
menempuh pendidikan formal yaitu di TK Cendekia
Sidoarjo, SDN Lemah Putro III Sidoarjo, SMPN 1 Sidoarjo
dan SMAN 4 Sidoarjo. Kemudian melanjutkan pendidikan
kuliah di Jurusan Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya.
Penulis sempat aktif di beberapa kegiatan kemahasiswaan, diantaranya
anggota Student Champion with Google Student Ambassador, panitia Gerakan
Integralistik ITS, anggota dance Selazar Despro ITS, staff Himpunan Mahasiswa
Desain Produk Industri (HIMA IDE) periode 2013-2014, sekretaris Departemen
Komunikasi dan Informasi Himpunan Mahasiswa Desain Interior periode 2014-
2015, anggota World Merit Indonesia Surabaya City Chapter dan masih banyak
lagi. Selain aktif dibeberapa organisasi kemahasiswaan, penulis juga seringkali
mengikuti seminar-seminar dalam bidang desain interior, guna menambah
pengalaman dan wawasan.
Penulis bercita-cita ingin menjadi seorang desainer interior yang handal dan
karyanya dapat dikenal masyarakat luas, tidak hanya dalam negeri, tetapi juga di
mancanegara. Penulis ingin terus belajar dan mengembangkan potensi yang
dimiliki serta menambah pengalaman dan wawasan dalam mendesain.

| 215

Anda mungkin juga menyukai