Anda di halaman 1dari 5

SOAL UTS 2015

Mata Kuliah : ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN & BAYI BARU LAHIR

Semester : III ( TIGA ) BM

Dosen : NITYAJATI SST, MMKES

Pilih Jawaban yang benar & beri tanda silang ( X ) di depan jawaban yang benar

1. Plasenta lepas dari dinding uterus karena :


a. Terhentinya aliran darah uterus menuju plasenta.
b. Kontraksi uterus.
c. Tarikan pada tali pusat.
d. Dorongan tenaga meneran dari ibu.

2. Pernyataan dibawah ini adalah sesuai dengan manajemen aktif kala tiga adalah:
a. Kala tiga berlangsung normal dan plasenta lahir spontan.
b. Kejadian retensio plasenta sedikit meningkat karena pemberian uterotonika.
c. Perdarahan relative lebih sedikit.
d. Sebagai tindakan kuratif pada perdarahan pasca persalinan.

3. Manakah diantara pernyataan berikut ini sesuai dengan deskripsi manajemen aktif
kala tiga :
a. Satu tangan menegangkan dengan menegangkan tali pusat ujungnya dijepit
dengan klem dan tangan lainnya menekan fundus kearah dorso-kranial
sesudah adanya tanda-tanda pelepasan plasenta.
b. Pemberian oksitosin segera setelah bayi lahir, melakukan penegangan tali
pusat terkendali ketika uterus mulai kontraksi dan rangsangan taktil
(massase) fundus segera sesudah plasenta lahir.
c. Memotong tali pusat sesegera mungkin, lakukan penegangan tali pusat
terkendali dan berikan oksitosin setelah plasenta lahir.
d. Segera berikan oksitosin setelah setelah bayi lahir, lakukan rangsangan taktil
( masase ) fundus uteri dan perhatikan tanda-tanda lepasnya plasenta
kemudian lakukan penegangan tali pusat terkendali untuk mengeluarkan
plasenta.

4. Pernyataan manakah dibawah ini yang menunjukan asuhan sayang ibu pada kala IV
a. Meletakkan pasu sorong di bawah bokong ibu selama 1-2 jam setelah plasenta
lahir untuk mengukur jumlah perdarahan yang terjadi.
b. Membatasi jumlah makan dan minum agar ibu tidak sesak akibat
kekenyangan.
c. Mengajarkan ibu dan suami untuk menilai apakah uterus berkontaksi baik.
d. Memberikan bayi suami untuk menguatkan hubungan emosional.

5. Masase fundus uteri TIDAK dianjurkan pada keadaan dibawah ini :


a. Sesudah bayi lahir dan sebelum plasenta lahir.
b. Segera sesudah plasenta lahir.
c. Setiap 15-20 menit pada 1-2 jam pertama pascapersalinan jika uterus tidak
berkontraksi.
d. Jika terjadi atonia uteri.

6. Yang TIDAK termasuk dalam gejala-gejala atonia uteri adalah:


a. Perdarahan terus menerus.
b. Uterus lembek.
c. Uterus tidak berkontraksi.
d. Ibu merasa mules dan nyeri pada perut bawah.

7. Bila terjadi perdarahan segera setelah plasenta lahir, tindakan pertama yang anda
lakukan adalah:
a. Masase uterus.
b. Liaht kembali plasenta untuk memastikan plasenta lahir lengkap.
c. Memasang infuse.
d. Menyiapkan transportasi untuk rujukan.

8. Ketika melaksanakan penjahitan pada laserasi perineum derajat 1-2 jam atau luka
episiotomi, jahitan selalu dimulai pada:
a. Lingkaran hymen.
b. 1 cm di atas puncak luka.
c. Ujung perineum.
d. Subkutis.

9. Disebut rupture perinci tingkat dua, apabila terjadi perlakukaan pada:


a. Mukosa vagina dan kulit perineum.
b. Mukosa vagina, kulit dan otot perineum.
c. Mukosa vagina, kulit & otot perineum serta otot sphincter ani.
d. Mukosa vagina, kulit & otot perineum, otot sphincter ani dan meluas hingga
mukosa rectum.
10. Bila 15 menit setelah bayi lahir dan sudah dilakukan penatalaksanaan aktif
persalinan kala tiga plasenta belum lahir, maka tindakan yang pertama kali anda
lakukan adalah:
a. Memeriksa tanda-tanda vital, mulai memasang infus dan merujuk.
b. Melakukan masase fundus dan meminta ibu untuk meneran.
c. Lahirkan plasenta secara manual.
d. Memberikan 10 unit oksitosin intramuskular.

11. Bila plasenta belum lahir dengan penanganan Manajemen Aktif Kala II, maka
tindakan bidan adalah memberikan oksitosin lagi 10 UI setelah Menit dari
pemberian yang pertama.
a. 2 menit.
b. 5 menit.
c. 10 menit.
d. 15 menit.

12. Pernyataan di bawah ini sesuai dengan manajemen kala III adalah
a. Kala III berlangsung normal dan plasenta lahir spontan.
b. Kejadian retensio plasenta sedikit meningkat karena pemberian uterotonika.
c. Perdarahan relative sedikit.
d. Sebagai tindakan kuratif pada perdarahan pasca persalinan.

13. Tanda-tanda lepasnya plasenta.


a. Tali pusat melembek.
b. Ukuran uterus tetap plasenta membesar.
c. Ukuran uterus tidak berubah, plasenta tetap.
d. Tali pusat memanjang, terjadi semburan darah tiba-tiba.

14. Pernyataan dibawah ini yang termasuk laserasi tingkat III adalah.
a. Laserasi pada mucosa dan kulit perineum.
b. Laserasi mengenai mucosa vagina, kulit dan jaringan perineum.
c. Laserasi pada mucosa dan mucosa rectum.
d. Laserasi pada mucosa vagina, perineum dan spinkterani
15. Pernyataan dibawah ini merupakan prinsip penjahitan adalah
a. Untuk mengurangi rasa sakit pasca persalinan.
b. Untuk member rasa nyaman pada ibu.
c. Untuk mendekatkan jaringan supaya cepat sembuh dan menghentikan
perdarahan.
d. Untuk mempercepat ambulasi dini.

16. Kondisi yang berbahaya untuk melakukan pemecahan selaput ketuban adalah..
a. Presentasi belakang kepala.
b. Pembukaan lengkap tetapi selaput ketuban belum pecah spontan.
c. Teraba tali pusat dan pulsasinya di belakang selaput ketuban.
d. Kepala sudah membuka vulva dan ketuban menonjol.

17. Tindakan yang dapat menyebabkan tindakan terjadinya robekan perineum adalah:
a. Menahan vulva menggunakan handuk hangat.
b. Meminta ibu meneran lebih kuat saat kepala bayi keluar dengan cepat.
c. Menaha perineum ibu dengan regangan jari telujuk dan ibu jari pada saat
pengeluaran kepala.
d. Menahan kepala bayi menggunakan telapak tangan agar kepala bayi tidak
lahir dengan defleksi terlalu cepat.

18. Indikasi tindakan episiotomy adalah:


a. Pada setiap ibu primigravida.
b. Tingginya elastisitas perineum.
c. Grandemultipara.
d. Gawat janin dan bayi akan segera dilahirkan dengan tindakan pervaginam.

19. Menahan belakang kepala dan menjaga posisi tetap defleksi pada saat lahirnya
kepala bertujuan untuk:
a. Mencegah cederanya muara uretra ibu yang disebabkan oleh gesekan kepala
bayi.
b. Mencegah sektensi kepala agar tidak tertahan oleh rektrum dan simfisis kepala
c. Menjaga agar vulva dan perineum dilewati oleh diameter terkecil dari lingkar
kepala.
d. Menjaga mulut bayi tetap tertutup sehingga tidak dimasuki lendir, darah dan
cairan ketuban.
20. Pada jam 12.00 WIB, Ibu Ida merasa ingin meneran, dilakukan VT lengkap, ket
(+), kepala H III, eff 100%, DJ 140x/mnt. Tindakan bidan.
a. Pimpin persalinan.
b. Lakukan amniotami.
c. Lakukan episiotomy.
d. Atur posisi.

21. Salah satu tujuan manajemen aktif kala III adalah


a. Kejadian plasenta Akreta dapat dicegah.
b. Menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif.
c. Menghindari kemungkinan terjadinya rupture perineum.
d. Bila terjadi robekan jalan lahir dapar segera dilakukan penjahitan.

22. Segera setelah plasenta lahir maka yang harus segera dilakukan adalah
a. Message uterus.
b. Menyuntikan oxytocin.
c. Melakukan peregangan, tali pusat terkendali.
d. Melahirkan placenta.

23. Apabila dalam pelaksanaan Manajemen Kala III tidak tersedia oksitosin, maka
tindakan bidan adalah
a. Segera mengeluarkan plasenta.
b. Segera lakukan massage uterus.
c. Anjurkan ibu untuk segera menyusunkan bayinya.
d. Segera member obat metergin 0.2 mg ( 1M).

24. Pada penatalaksanaan aktif kala III yang harus dihindari adalah tindakan
a. Pastikan janin tunggal.
b. Pantau tanda lepasnya plasenta.
c. Massage fundus perlahan.
d. Kaji da tidaknya kontraksi uterus.

25. Untuk mengetahui pelepasan plasenta, bidan menegangkan tali pusat dan menekan
perut di atas simpisis. Test separatis plasenta ini adalah metode..
a. Klien. c. Schultze.
b. Kutsner d. Strassman.

Anda mungkin juga menyukai