SKRIPSI
LISA KHAIRANI
1110102000048
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi
LISA KHAIRANI
1110102000048
NIM : 1110102000048
~
Tanda Tangan :
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
;U~
Dr. Nurrneilis, M.Si., Apt
!'
Pcmbimbing 2 Ahmad Subhan, S.Si, IV1.Si., Apt
~
Penguji 1 Dr. M. Yanis Musdja, M.Si., Apt ~
IW.~~
Penguji 2 Yardi, Ph. D., Apt .. :<J~ .............
Mcngetabui,
Ketua Program Studi Farmasi
Ditetapkan Jakarta
Tanggal 18 Juli 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan obat pada pasien
penyakit Ensefalitis berdasarkan faktor penyebabnya. Penelitian ini bersifat
Observasional dengan desain Cross Sectional terhadap rekam medik dan
dikerjakan secara Retrospektif. Subjek pada penelitian ini adalah pasien
Ensefalitis rawat inap yang menggunakan obat Ensefalitis di Rumah Sakit Umum
Pusat (RSUP) Fatmawati Jakarta periode tahun 2012-2015.
Dari 159 data rekam medik yang berada dipoli syaraf bagian neurologi pasien
yang menderita Ensefalitis berjumlah 67 pasien (42%) yang menjalani rawat inap
di RSUP Fatmawati tahun 2012 2015. Dari 67 pasien Ensefalitis, ditemukan
pasien paling banyak yang menderita Ensefalitis adalah kelompok umur >5 tahun.
Penggunaan obat yang paling banyak digunakan pada pasien penderita Ensefalitis
adalah Seftriakson (45%) dan Asiklovir (40,2%). Hasil setelah melakukan
pengobatan pasien sembuh atau berobat jalan (73,1%), pasien yang meninggal
(25,4%) dan pasien yang pulang atas permintaan sendiri (1,5%).
Kata kunci : Ensefalitis, anak-anak >5 tahun, Faktor penyebab, Penggunaan Obat,
RSUP Fatmawati
vi
ABSTRACT
Encephalitis is an inflammation that occurs in the brain tissue factor which the
common cause is a virus. Clinical symptoms that occur in Encephalitis patients
have some similarities with the diseases caused by viral infections. Encephalitis
patients usually experience symptoms such as fever, headache, muscle aches,
nausea and vomiting. If the disease continues evolving, encephalitis patients will
have seizures and loss of consciousness.
This study is aimed to determine the profile of drug use in patients with
encephalitis disease according to the causative factor. This study is observational
with cross sectional design toward the medical record and it is done
retrospectively. Subjects in this study were hospitalized Encephalitis patient who
use Encephalitis drugs in the General Hospital Center (RSUP) Fatmawati Jakarta-
year period 2012-2015.
From 159 medical records from the neurology section, there were 67 patients
(42%) suffering Encephalitis hospitalized at Fatmawati Hospital in 2012 - 2015.
From the 67 encephalitis patients, it was found that the most patients suffering
from Encephalitis is from the age group > 5 years old. The drug which are most
widely used by Encephalitis patients are Ceftriaxone (45%) and Acyclovir
(40.2%). The results after the medical treatment are patients who recover or out-
patients care (73,1%), patients who died (25,4%) and patients who go home at
their own request (1,5%).
vii
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang teramat sangat senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-Nya serta segala nikmat-Nya
kepada kita berupa kesehatan, pendidikan, kesempatan, serta umur sehigga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, Salawat dan salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan
pengikutnya yang senantiasa setia mengikuti ajaran yang disampaikannya
sehingga menuntun umatnya untuk selalu berada dijalan yang benar hingga akhir
zaman.
Penulisan skripsi ini dilakukan sebagai salah satu syarat yang telah
ditentukan oleh Universitas Islam Negeri Jakarta pada Program Studi Farmasi
untuk memperolah gelar Sarjana Farmasi. Adapun judul skripsi ini adalah
PROFIL PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN PENYAKIT
ENSEFALITIS BERDASARKAN FAKTOR PENYEBABNYA DI RSUP
FATMAWATI JAKARTA PERIODE TAHUN 2012 2015
1. Dr. Delina Hasan, M.Kes., Apt selaku pembimbing I dan Ahmad Subhan, S.Si,
M.Si., Apt selaku pembimbing II, yang telah meluangkan banyak waktu,
pikiran dan tenaga serta dengan sabar membimbing dan mengajari sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Dinas Pendidikan Sumatera Selatan yang telah memberikan beasiswa, sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Prof. Dr. H. Arief Sumantri, M.Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Dr. Nurmeilis, M.Si., Apt selaku ketua Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
5. Ibu / Bapak dosen dan staff Akademik Program Studi Farmasi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakart.
6. Seluruh staff Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta yang telah
membantu selama pengambilan data di RSUP Fatmawati.
7. Ayahanda tercinta, Drs. Hamdan Effendi dan Ibunda tercinta, Niah Laila S.Pd.I
terimakasih papa dan mama selalu memberikan doa, kasih sayang, cinta,
bimbingan, dukungan dan semangat. Karena merekalah yang menumbuhkan
semangat penulis untuk menyelesaikan skipsi ini.
8. Kakak tersayang Heni Riana S.E, Rully Ikhsan Bayumi A.Md, Octa Perdana
S.Pd.I dan adikku Rahmat Shafari Abdillah yang selalu membantu baik secara
fisik maupun mental dan selalu memberikan semangat selama penulisan skripsi
ini. Serta adikku tercinta M. Syaifuddin (alm) yang telah mendahului kami
semoga ia bahagia disana disisi ALLAH SWT, Amin. Kami mencintaimu.
9. Teman satu perjuangan, teman teman penelitian, dan teman teman beasiswa
Sumsel. Sahabat seperjuangan Luluatil hayati, Isa desi, Khulfah Lativatuz,
Lukluk Khoiriyah, Shofiah Malik dan khususnya kepada Mbak Fitri Nurmayati
yang selalu memberikan saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
Terimakasih.
10. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat
disebutkan namanya satu persatu.
Dengan sangat sadar penulis mengakui dalam skripsi ini masih banyak
sekali kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan dalam pembuatan skripsi ini.
Penulis
ix
HALAMAN PERNYA T AAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media digital lain yaitu
Digital Library perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta untuk kepentingan akademik scbatas sesuai dengan Undang-Undang Hak
Cipta.
Dibuat di Jakarta
Yang menyatakan,
bt-
(Lisa Khairani)
X
DAFTAR ISI
Halaman
xi
2.8.1.4 Golongan Beta Laktam Lainnya...................... 24
2.8.1.5 Kloramfenikol ................................................. 25
2.8.2 Obat Ensefalitis Virus ................................................ 26
2.8.2.1 Golongan Antiviral ......................................... 26
2.8.3 Obat Ensealitis Parasit ................................................ 28
2.8.3.1 Golongan Linkosamida .................................. 28
2.8.3.2 Kotrimoksazol ............................................... 29
2.8.4 Obat Ensefalitis Jamur ................................................ 31
2.8.4.1 Golongan Triazol ............................................ 31
2.8.4.2 Golongan Polien ............................................. 33
2.8.4.3 Mikonazol Nitrat ............................................ 35
2.8.4.4 Fosfomisin Na ................................................ 36
2.9 Gejala Sisa dan Komplikasi ................................................ 38
2.10 Prognosis ............................................................................. 38
xii
5.1.6 Hasil Analisis Pasien Ensefalitis Berdasarkan Profil
Penggunaan Obat dalam Mengatasi Gejala Klinis di
RSUP Fatmwati Periode Tahun 2012 2015 .......... 47
5.1.7 Hasil Analisis Pasien Ensefalitis Berdasarkan Profil
Penggunaan Obat dilihat dari Faktor Penyebab
Ensefalitis di RSUP Fatmawati Periode Tahun
2012 2015 ................................... 48
5.1.8 Hasil Analisis Kondisi Pasien Ensefalitis Pada Saat
Setelah Melakukan Pengobatan di RSUP
Fatmawati Periode Tahun 2012 2015 ................... 49
5.6 Pembahasan ........................................................................... 50
5.6.1 Keterbatasan Penelitian ............................................... 50
5.6.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................... 50
1. Karakteristik Pasien Ensefalitis Berdasarkan
Umur dan Jenis Kelamin ........................................ 50
2. Karakteristik Pasien Ensefalitis Berdasarkan Latar
Belakang Pendidikan ............................................. 51
3. Analisis Diagnosa Penyakit Ensefalitis
Berdasarkan Gejala Klinis ..................................... 52
4. Distribusi Pasien Penderita Ensefalitis
Berdasarkan Komplikasi atau Penyakit
Penyertanya ............................................................ 53
5. Distribusi Pasien Ensefalitis Berdasarkan Jenis
Komplikasi atau Penyakit Penyertanya ................. 54
6. Distribusi Profil Penggunaan Obat Pada Pasien
Penyakit Ensefalitis Berdasarkan Gejala Klinis .... 55
7. Distribusi Profil Penggunaan Obat Pada Pasien
Penyakit Ensefalitis Berdasarkan Faktor
Penyebabnya .......................................................... 56
8. Distribusi Kondisi Pasien Ensefalitis Pada Saat
Setelah Melakukan Pengobatan ............................ 65
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 66
6.1 Kesimpulan ........................................................................... 66
6.2 Saran ...................................................................................... 67
xiii
TABEL GAMBAR
Halaman
Gambar 5.1 Grafik Pasien Penyakit Ensefalitis Berdasarkan Latar
Belakang Pendidikan Pasien .............................................. 44
Gambar 5.2 Diagram Distribusi Pasien Ensefalitis Berdasarkan Jenis
Komplikasi atau Penyertanya ............................................. 46
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Terapi Kausatif Dapat disesuaikan Dengan Etiologi
Penyebabnya ......................................................................... 13
Tabel 2.2 Ikatan Asosiasi Infeksi Amerika US Sistem Peringkat
Pelayanan Kesehatan Masyarakat untuk Rekomendasi
Dalam Pedoman Klinis ......................................................... 17
Tabel 2.3 Farmakologi Obat Ensefalitis Golongan Sefalosporin ......... 19
Tabel 2.4 Farmakologi Obat Ensefalitis Golongan Aminoglikosida ... 22
Tabel 2.5 Farmakologi Obat Ensefalitis Golongan Penisilin Spektrum
Luas .... 23
Tabel 2.6 Farmakologi Obat Ensefalitis Golongan Beta Laktam
Lainnya ................................................................................. 24
Tabel 2.7 Farmakologi Obat Ensefalitis Golongan Kloramfenikol ...... 25
Tabel 2.8 Farmakologi Obat Ensefalitis Golongan Antiviral ............... 26
Tabel 2.9 Farmakologi Obat Ensefalitis Golongan Linkosamida ........ 28
Tabel 2.10 Farmakologi Obat Ensefalitis Kotrimoksazol (Trimetoprim
Sulfametoksazol) ............................................................... 29
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Diagram Persentase Jumlah Data Rekam Medik Pasien
Ensefalitis yang Menjalani Rawat Inap Terhadap Pasien
Penyakit Saraf Lainnya di RSUP Fatmawati Periode
Tahun 2012 2015 ............................................................. 72
Lampiran 2. Diagram Distibusi Pasien Ensefalitis Berdasarkan Umur
di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 2015 .. 72
Lampiran 3. Diagram Distibusi Jumlah Pasien Ensefalitis Berdasarkan
Jenis Kelamin di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun
2012 2015 ........................................................................ 73
Lampiran 4. Tabel Distibusi Pasien Ensefalitis Berdasarkan Latar
Belakang Pendidikan di RSUP Fatmawati Jakarta Periode
Tahun 2012 2015 ............................................................. 73
Lampiran 5. Diagram Distibusi Pasien Ensefalitis Berdasarkan Gejala
Klinis di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012
2015 .................................................................................... 74
Lampiran 6. Diagram Distibusi Jumlah Pasien Ensefalitis dibedakan
Berdasarkan Komplikasi atau Penyakit Penyertanya di
RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 2015 ...... 74
Lampiran 7. Diagram Distibusi Penggunaan Obat Dalam Mengatasi
Gejala Klinis di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun
2012 2015 ................................... 75
Lampiran 8. Diagram Distibusi Penggunaan Obat Pasien Ensefalitis
Berdasarkan Faktor Penyebabnya di RSUP Fatmawati
Jakarta Periode Tahun 2012 2015 ................................... 76
Lampiran 9. Diagram Distibusi Kondisi Pasien Penyakit Ensefalitis
Pada Saat Setelah Melakukan Pengobatan di RSUP
Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 2015 ................. 76
Lampiran 10. Form Pengambilan Data ..................................................... 77
Lampiran 11. Surat Izin Penelitian di RSUP Fatmawati Jakarta .............. 78
Lampiran 12. Surat Keterangan Izin Penelitian di RSUP Fatmawati
Jakarta ................................................................................ 79
xvi
DAFTAR ISTILAH
EEG : Electroencephalography
Supp : Suppositoria
xvii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ensefalitis
2.2 Etiologi
2.3 Klasifikasi
1. a. Ensefalitis Supurativa
Bakteri penyebab ensefalitis supurativa adalah : Staphylococcus aureus,
Streptococcus, E. Coli dan M. Tuberculosa.
- Manifestasi klinis
Secara umum gejala berupa trias Ensefalitis : demam, kejang dan
penurunan kesadaran. Bila berkembang menjadi abses serebri akan
timbul gejala-gejala infeksi umum, tanda-tanda meningkatnya tekanan
intrakranial yaitu : nyeri kepala yang kronik dan progresif, muntah,
penglihatan kabur, kejang, kesadaran menurun, pada pemeriksaan
mungkin terdapat edema papil. Tanda-tanda defisit neurologis
tergantung pada lokasi dan luas abses.
b. Ensefalitis Sifilis
2. Ensefalitis Virus
a. Malaria Serebral
b. Toxoplasmosis
c. Amebiasis
d. Sistiserkosis
5. Riketsiosis Serebri
Riketsia dapat masuk ke dalam tubuh melalui gigitan kutu dan dapat
menyebabkan Ensefalitis. Gejala-gejalanya ialah nyeri kepala, demam,
mula-mula sukar tidur, kemudian kesadaran menurun. Gejala-gejala
neurologik menunjukan lesi yang tersebar.
2.4 Patofisiologi
- EEG
- Foto thorax
- Foto roentgen kepala
- CT-Scan Arteriografi7
2.6.1 Diagnosis
Gangguan kesadaran
Hemiparesis
Tonus otot meninggi
Reflek patologis positif
Reflek fiisiologis menningkat
Klonus
Gangguan nervus kranialis
Ataksia
c. Pemeriksaan laboratorium
1. Pungsi lumbal
untuk menyingkirkan gangguan-gangguan lain yang akan memberikan
respons terhadap pengobatan spesifik. Pada Ensefalitis virus umumnya
cairan serebro spinal jernih, jumlah lekosit berkisar antara nol hingga
beberapa ribu tiap mili meter kubik, seringkali sel-sel polimorfonuklear
mula-mula cukup bermakna. Kadar protein meningkat sedang atau
normal, kadar protein mencapai 360% pada Ensefalitis yang disebabkan
virus herpes simplek dan 55% yang disebabkan oleh toxocara canis.
Kultur 70-80 % positif dan virus 80% positif.
2. Darah
- Al (angka lekosit) : normal atau meninggi tergantung etiologi
- Hitung jenis : normal/dominasi sel polimorfenuklear
- Kultur : 80-90 % positif
d. Pemeriksaan pelengkap
Isolasi virus
Virus terdapat hanya dalam darah pada infeksi dini. Biasanya timbul
sebelum munculnya gejala. Virus diisolasi dari otak dengan inokulasi
intraserebral mencit dan diidentifikasi dengan tes-tes serologik dengan
antiserum yang telah diketahui.
Serologi
CT scan kepala
2.7 Penatalaksanaan
5. Pengobatan
Untuk pengobatan dapat dibagi menjadi 2 macam terapi : terapi kausatif dan
terapi simptomatis.
Tabel 2.1 Terapi kausatif dapat disesuaikan dengan etiologi penyebabnya diadaptasi
dari jurnal The Management of Encephalitis : Clinical Practice Guidelines by The
Infectious Diseases Society of America. Clin Infect Dis 2008
1. Oksigen
2. Nutrisi baik enteral maupun parenteral
3. Analgetik dan antipiretik : parasetamol 10 mg/kgBB/dosis
4. Antikonvulsi : Diazepam supp 0,5-0,75 mg/kgBB/dosis atau iv 0,3-
0,5 mg/kgBB/dosis saat kejang. Kemudian apabila tidak berhenti
dapat diberikan loading Fenitoin 15-20 mg/kgBB dan Fenitoin
maintenance 6-8 mg/kgBB/hari.
3 Sefuroksim Indikasi :
Profilaksis tindakan bedah, lebih aktif terhadap bakteri gram
negatif. Lebih tahan terhadap penisilinase dan memiliki aktivitas
yang lebih besar terhadap H. Influenzae dan N. Gonorrhoaea.
ESO : Lihat Sefotaksim
Dosis :
Oral : untuk sebagian besar kasus termasuk infeksi saluran nafas
atas dan bawah : 250mg 2x sehari. Untuk kasus berat, dapat
ditingkatkan 2x lipat.
Parenteral : Injeksi i.m, bolus iv atau infus : 750mg tiap 6-8 jam,
pada infeksi berat : 1,5gr tiap 6-8 jam. Pemberian lebih dari 750mg
hanya boleh sacara iv.
Anak : 30-100 mg/kg/hari (rata-rata 60 mg/kg/hari) dibagi dalam 3-
4 dosis. Injeksi i.v : tiap 8 jam anak : 200-240 mg/kg/hari dibagi
dalam 3-4 dosis. Dosis diturunkan menjadi 100mg/kg/hari atau
setelah adanya perbaikan klinis.
Neonates : 100 mg/kg/hari kemudian diturunkan menjadi
50mg/kg/hari.10
4 Seftazidim Indikasi :
Infeksi bakteri gram positif dan gram negatif. Profilaksis pada
pembedahan, Epiglotitis karena hemofilus.
ESO : Lihat Sefotaksim
Dosis :
Pemberian injeksi i.m dalam i.v atau infus : 1gr tiap 8 jam, 2gr tiap
12 jam. Pada infeksi berat : 2 gram tiap 8-12 jam, pemberian lebih
dari 1gr hanya secara i.v. Usia lanjut : dosis maksimum 3 gr/hari.
Bayi sampai 2 bulan : 25-60 mg/kg/hari dalam 2x pemberian.
Diatas 2 bulan : 30-100 mg/kg/hari dibagi 2-3 kali pemberian. Pada
meningitis atau imonodefisiensi : maksimum 6 gr/hari dibagi 3x
pemberian.11
Tabel 2.3 Farmakologi Obat Ensefalitis Golongan Sefalosporin
Amikasin Indikasi :
Infeksi gram negatif yang resisten terhadap gentamisin
ESO :
Gangguan vestibuler dan pendengaran, nefrotoksisitas, hipomagnesemia
pada pemberian jangka panjang, koalitis karena antibiotik.
Dosis :
Injeksi i.m, i.v lambat atau infus : 2-5 mg/kg/hari dibagi dalam 2 kali
pemberian.
Note : kadar puncak 91 jam tidak boleh lebih dari 30 mg/liter dan kadar
lembah tidak boleh lebih dar 10 mg/liter dan kadar lembah tidak boleh
lebih dari 10 mg/liter
Tabel 2.4 Farmakologi Obat Ensefalitis Golongan Aminoglikosida
2.8.1.5 Kloramfenikol
2.8.4.4 Fosfomisin Na
2.10 Prognosis
BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
Rekam Medik
Pasien Ensefalitis
Pemeriksaan Data
a. Rekam Medik adalah suatu dokumen yang berisikan tentang catatan pasien
seperti karakteristik pasien, pemeriksaan (test kultur),
tindakan dan pengobatan.
c. Obat adalah Suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah,
mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau
gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah
pada manusia atau hewan, termasuk memperelok tubuh atau
bagian tubuh manusia.15
BAB 4
METODE PENELITIAN
Populasi pada penelitian ini adalah catatan data rekam medik pasien
Ensefalitis yang menggunakan obat dan terdapat datanya di RSUP
Fatmawati Jakarta periode tahun 2012 2015.
1. Data Pasien
2. Rekam medik pasien Ensefalitis
3. Catatan penggunaan obat di depo farmasi
Setelah data didapat dari rekam medik kemudian analisis data dilakukan
secara deskriptif untuk melihat sebaran data yang ada, antara lain:
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Proses pengambilan data di rekam medik RSUP Fatmawati dimulai
dengan mengelompokkan data rekam medik pasien yang menderita penyakit
Ensefalitis yang dirawat inap pada tahun 2012 215. Data yang diambil
meliputi data karakteristik pasien sesuai dengan inklusi (pasien dengan
diagnosa Ensefalitis dan penyertanya, data rekam medik lengkap, pasien yang
mendapatkan pengobatan dan rawat inap). Dari 159 data rekam medik yang
berada dipoli syaraf bagian neurologi jumlah pasien yang menderita Ensefalitis
berjumlah 67 pasien yang menjalani rawat inap di RSUP Fatmawati tahun
2012 2015. Selebihnya adalah pasien Meningitis, Ensefalopati, Paraparese,
Myelitis, Meningoensefalitis dan Infeksi Intrakranial.
Tabel 5.1 Distribusi Pasien Penyakit Ensefalitis Berdasarkan Umur dan Jenis
Kelamin di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 2015
Jenis Kelamin
Umur Laki Laki Perempuan Jumlah
(Tahun)
N % N % N %
6 15 4 12.5 7 20 11 16.4
5% 2%
13%
10%
53.8%
16%
Gejala Klinis N %
Kejang 58 86.5
Penurunan Kesadaran 40 59.7
Tangan dan Kaki Kaku 10 15
Leher Kaku 2 3
Mata Melotot 10 15
Sulit Berkomunikasi (Bicara Kacau) 7 10.4
Demam 40 59.7
Batuk 11 16.4
Sakt Kepala 9 13.4
Muntah Mual 37 55.2
Diare 25 37.3
Sesak Nafas 8 12
Tidak Nafsu Makan 3 4.5
Pucat 2 3
Selalu Mengantuk 2 3
Gelisah 2 3
Lemas 6 9
BB Menurun 1 1.5
Keterangan : N = Pasien
Tabel diatas menunjukkan bahwa gejala klinis yang terjadi pada pasien
Ensefalitis yang paling banyak adalah yang mengalami gejala klinis seperti
kejang (86.5%), demam (59.7%) dan penurunan kesadaran (59.7%).
Perbedaan N %
Jumlah 67 100
Keterangan : N = Pasien
10 10
7 7
5 4 4 4 4 5 4 5 5
2 2 2 2 2
Komplikasi
Pneumonia Diare Akut Dehidrasi Berat Suspec Immunocomprised
Sepsis TBC Paru HIV Aids
HFMD Hipokalami Gizi Kurang
Gagal Nafas Infeksi Saluran Kemih Hidrosefalu
Anemia Hiperglikemia Hipokalemi
Hemiparese Dextra SLE Bronkapneumonia
Demam 31 45 Parasetamol 30 45
Caferzon drop 1 1.5
9 13.4 - - -
Kejang 53 79.1 Fenitoin 30 45
Bactofen 2 3
Sibital 6 9
Piracetam 2 3
Diazepam 6 9
Luminal 3 4.5
Kalsetin 1 1.5
5 7.46 - - -
Batuk 11 10.4 Ambroxol 6 9
Proress Supp 1 1.5
4 6 - - -
Sakit Kepala 9 10.4 Parasetamol 5 7.4
Diare 25 37 Ranitidin 10 15
Zinkid 5 7.4
L Bio 4 6
Bicnat 1 1.5
Omeprazole 6 9
2 3 - - -
Mual/muntah 37 55.2 Ranitidin 8 12
29 43.2 - - -
Mengurangi 10 15 Citicholin 10 15
Kerusakan Otak
Memulihkan gejala 2 3 Piracetam 2 3
pasca trauma
Diuretik Osmotik 4 6 Manitol 4 6
Dari data tabel diatas menunjukkan bahwa obat yang paling banyak
digunakan pasien Ensefalitis dalam mengatasi gejala klinis adalah Fenitoin
(45%) dan Parasetamol (45%).
Ampisilin 1 1.5
Virus 27 40.2 Asiklovir 27 40.2
Jamur 3 4.5 Fluconazole 2 3
Mikonazole nitrat 1 1.5
Fosmycin 1 1.5
Parasit 4 6 Pirimetamin 4 6
Klindamisin 2 3
Mengatasi radang 34 50.7 Deksametason 34 50.7
Keterangan : N = Pasien
5.1.8 Hasil Analisis Kondisi Pasien Penyakit Ensefalitis Pada Saat Setelah
Melakukan Pengobatan di RSUP Fatmawati Periode Tahun 2012
2015
Tabel 5.6 Distribusi Kondisi Pasien Penyakit Ensefalitis Pada Saat Setelah
Melakukan Pengobatan di RSUP Fatmawati Jakarta Periode Tahun 2012 2015
Keadaan Sewaktu Umur (Tahun)
Pulang 0 5 th 6 15 th > 15 th Jumlah
N % N % N % N %
Pulang Sembuh atau 28 41.7 10 14.9 11 16.4 49 73.1
Pulang Berobat Jalan
Pindah Rumah Sakit - - - - - - - -
Pulang Atas Permintaan - - 1 1.5 - - 1 1.5
Sendiri
Pulang Meninggal 10 14.9 1 1.5 6 8.9 17 25.4
Dunia
Jumlah 38 56.7 12 17.9 17 25.4 67 100
Keterangan : N = Pasien - = Tidak diketahui
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, dari 67 pasien Ensefalitis yang
dirawat di RSUP Fatmawati lebih banyak yang pulang sembuh atau berobat
jalan (73.1%) dengan rentang umur tertinggi berada pada umur 0-5th dengan
jumlah persentasi (41.7%).
5.6 Pembahasan
Hal ini dikarenakan pada umur tiga bulan pertama, bayi memiliki risiko
yang lebih tinggi untuk terkena infeksi bakteri yang serius. Pada anak dengan
usia di antara dua bulan sampai dengan 3 tahun, terdapat peningkatan risiko
terkena penyakit yang serius akibat berkurangnya IgG yang merupakan bahan
bagi tubuh untuk membentuk sistem komplemen yang berfungsi mengatasi
infeksi. Pada anak dibawah usia tiga tahun pada umumnya terkena infeksi virus
yang berakhir sendiri, tetapi bisa juga terjadi bakteremia yang tersembunyi
(bakteremia tanpa tanda fokus). Bakteremia yang tersembunyi biasanya
bersifat sementara dan dapat sembuh sendiri akan tetapi juga dapat menjadi
pneumonia, meningitis, ensefalitis, arthritis dan pericarditis.17
Menurut data yang telah diambil penyakit penyerta atau komplikasi yang
terjadi pada pasien dengan Ensefalitis di RSUP fatmawati bermacam-macam.
TB Paru merupakan penyakit penyerta atau komplikasi yang paling banyak
dialami oleh pasien penderita Ensefalitis di RSUP Fatmawati dengan nilai
persentase sebesar 10% dan umumnya menyerang anak-anak. Hal tersebut
sama dengan yang diungkapkan oleh Antoni Lamini (2002) bahwa TB paru
pada anak anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak). Gejalanya adalah demam tinggi,
adanya penurunan kesadaran dan kejang.22
Pada bayi baru lahir, pneumonia seringkali terjadi karena aspirasi, infeksi
virus Varicella-zoster dan infeksi berbagai bakteri gram negatif seperta bakteri
Coli, TORCH, Streptokokus dan Pneumokokus. Pada Bayi, pneumonia
biasanya disebabkan oleh berbagai virus, yaitu Adenovirus, Coxsackie,
Parainfluenza, Influenza A or B, Respiratory Syncytial Virus (RSV), dan
bakteri yaitu B. streptococci, E. coli, P. aeruginosa, Klebsiella, S. pneumoniae,
S. aureus, Chlamydia. Pneumonia pada balita dan anak pra-sekolah disebabkan
oleh virus, yaitu: Adeno, Parainfluenza, Influenza or B, dan berbagai bakteri
yaitu: S. pneumoniae, Hemophilus influenzae, Streptococci A, Staphylococcus
aureus, Chlamydia. Pada anak usia sekolah dan usia remaja, pneumonia
disebabkan oleh virus, yaitu Adeno, Parainfluenza, Influenza A or B, dan
berbagai bakteri, yaitu S. pneumoniae, Streptococcus A dan Mycoplasma.24
mempunyai waktu paruh yang lebih panjang daripada sefalosporin lainnya dan
hanya diberikan sekali sehari.
disebabkan oleh infeksi virus herpes. Obat yang lebih baru, terutama asiklovir
adalah antivirus yang lebih efektif karena tetap inaktif sampai difosforilasi oleh
enzim yang cenderung disintesis oleh virus. Interferon alfa adalah suatu protein
antivirus yang normalnya dihasilkan oleh leukosit. Interferon alfa rekombinan
diberikan melalui suntikan pada terapi hepatitis B kronis persisten dan dalam
kombinasi dengan ribavirin pada hepatitis C kronis.
nyamuk). Penyakit karena parasit banyak terjadi dan tersebar luas. Kepadatan
penduduk, malnutrisi dan kurangnya sanitasi memudahkan penyebaran
penyakit dan sebanyak 100 juta orang dapat terinfeksi parasit. Obat-obatan
memegang bagian penting dalam terapi dan pengendalian penyakit karena
parasit, tetapi metode lain, misalnya kontrol vektor oleh insektisida dan
drainase tanah juga penting.
dapat pula digunakan untuk mengatasi edema trakea sebelum dan setelah
ekstubasi pipa endotrakeal dan sebagai terapi penguat (ajuvan). Dosis untuk
Deksametason sebagai Anti inflamasi dapat diberikan secara oral, im, iv :
0,08-0,3 mg/kgBB/hari atau 2,5-10 mg/m2/dosis dalam dosis terbagi setiap 6-
12 jam. Meningitis bakterial : > 2 tahun diberikan secara iv 0,6 mg/kgBB/hari
dibagi setiap 6 jam selama 4 hari pertama. Deksametason diberikan bersamaan
dengan dosis pertama antibiotik.12
BAB 6
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Berdasarkan pada penelitian, saran yang dapat diberikan adalah:
DAFTAR PUSTAKA
9. Tunkel AR, Glaser CA, Bloch KC, Sejvar JJ, Marra CM, Roos KL et
al. The Management of Encephalitis : Clinical Practice Guidelines by
The Infectious Diseases Society of America. Clin Infect Dis 2008
15. Anief, M. 1991. Apa yang Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogjakarta :
Gadjah Mada Universiy Press.
17. Jenson, H.B., and Baltimore, R.S., 2007. Infectious Disease : Fever
without a focus. In: Kliegman, R.M., Marcdante, K.J.
18. Laili, N et al. 2013. Kejang Berulang dan Status Epileptikus Pada
Ensefalitis Sebagai Faktor Risiko Epilepsi Pascaensefalitis. Sari
Pediatri, Vol. 15, N. 3 Oktober 2013
22. Antoni Lamini (2002) TBC penyakit yang dapat disembuhkan dan
bukan penyakit keturunan. http://antonilamini.word press.com/
23. Prof. Dr. Mardjanis Said, SpA (K). Pengendalian Phemonia Anak
Balita dalam Rangka Pencapaian MDG4. Departemen Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran Universits Indonesia. [Departemen
Kesehatan RI, Pheumonia Balita. Volume 3, September 2010]
24. Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, dr, SpA (K), M.Sc. Pneumonia
Pembunuh Balita. Ka Divisi Respirologi Departemen Kesehatan Anak,
Universitas Padjajaran. [Departemen Kesehatan RI, Pheumonia Balita.
Volume 3, September 2010]
25. Shorvon SD. Epilepsi. Dalam : Epilepsi Untuk Dokter Umum. Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta : 1 32
http://dokmud.wordpress.com.fenitoin diakses tanggal 8 mei 2016.
29. Kang, J.S., dan Lee, M.H., 2009, Overview of Therapeutic Drug
Monitoring, The Korean Journal of Internal Medicine.
Diakses dari Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. Vol.5
No.1/Maret 2015
30. Soegijanto, S., 2010, Kumpulan Makalah Penyakit Tropis Dan Infeksi
Di Indonesia, 8th Ed, Airlangga University Press, Surabaya.
Diakses dari Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. 2015. Vol.5
No.1
31. Decroli, E., J. Karimi, dkk. 2008. Profil ulkus diabetik pada penderita
rawat inap di bagian penyakit dalam RSUP Dr. M Djamil Padang.
Diakses dari Jurnal Biologi Papua, 2014. Vol 6, Nomor 2
38. Yuliantini, T., dkk. 2013. Diagnosa dan Tata Laksana Ensefalitis
Herpes Simpleks. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana. RSUP Sanglah Denpasar
Pasien Ensefalitis
53.8
29.8
(%)
16.4
Jenis Kelamin
36
34
32 Jenis Kelamin
30
Laki-laki
Perempuan
Pendidikan N %
SD 11 16
SLTP 7 10
SLTA 9 13
Universitas 4 5,8
Pensiun 1 1,4
Jumlah 67 100
Kejang
Penurunan Kesadaran
Leher Kaku
Mata Melotot
Sulit Komunikasi
Demam
Batuk
Sakit Kepala
Mual Muntah
68.57
31.43
(%)
Pasien Ensefalitis
Penggunaan Obat
Seftriakson
Sefotaksim
Seftrazidim
Gentamisin
Meropenem
Kloramfenikol
Mikasin
Ampisilin
Asiklovir
Deksametason
Fluconazole
Mikonazole
Diflucan
Penggunaan Obat
(%)
No RM
Tgl MRS.
Tgl KRS..
Nama :
Umur :...
Berat Badan :
Tinggi Badan :