Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KELOMPOK AGAMA ISLAM

MATERI

KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM DAN KEDUDUKANNYA DIANTARA AGAMA

DIDUNIA

Dosen : Khamim, S.HI, S.H, M.H

DISUSUN OLEH

ANDINI FEBRISKI FAJAR

BUDI GUNAWAN

NURROHMAN

SEMESTER II KELAS C

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR D-III

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2012

1
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kelompok kami mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Agama sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji
melalui berbagai sudut pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang dan
menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan pemikiran
keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat
teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan
Karakteristik Agama Islam dan kedudukannya diantara Agama didunia, yang kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan referensi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Politeknik Negeri
Pontianak. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pembimbing, kami meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

BAB I Pendahuluan ............................................................................................................. 1

Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1-2


Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
Tujuan Masalah ................................................................................................... 3

BAB II Pembahasan ..............................................................................................................4

Pengertian Agama Islam ................................................................................... 4-6


Karakteristik Islam ........................................................................................... 6-10
Kedudukan Islam diantara agama didunia ...................................................... 10-12
Islam dan Pluralisme agama ............................................................................ 12-14

BAB III Kesimpulan ........................................................................................................... 15


Saran ................................................................................................................... 15
Pendapat ............................................................................................................. 15

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam menentukan atau menetapkan hukum-hukum ajaran Islam para mujtahid telah berpegang
teguh kepada sumber-sumber ajaran Islam. Sumber pokok ajaran Islam adalah Al-Quran yang
memberi sinar pembentukan hukum Islam sampai akhir zaman. Disamping itu terdapat as-
Sunnah sebagai penjelas Al-Quran terhadap hal-hal yang masih bersifat umum. Selain itu para

3
mujtahidpun menggunakan Ijma, Qiyas. Sebagai salah satu acuan dalam menentukan atau
menetapkan suatu hukum.

Untuk itu, perlu adanya penjabaran tentang sumber-sumber ajaran Islam tersebut seperti Al-
Quran, Hadist, Ijma, Qiyas, dan Ijtihad. Agar mengerti serta memahami pengertian serta
kedudukannya dalam menentukan suatu hukum ajaran Islam.

Islam adalah agama yang dibawa oleh para nabi dan Rasul. Bahwa Allah SWT tidak mengutus
para nabi dan Rasul-Nya kecuali mengajak manusia untuk menganut agama Islam dengan artian
berserah diri kepada Allah, mengesakan Allah dan beribadah hanya kepada Allah semata.Oleh
karena itulah, ketika Allah SWT mengutus Nabi akhir zaman, fokus yang dibawa oleh dibawa
adalah mengajak manusia untuk berislam seperti yang telah diajarkan oleh nabi-nabi dan rasul-
rasul sebelumnya. Lalu Allah memproklamirkan bahwa hanya Islamlah yang diridhai oleh Allah
SWT.

Setiap agama mempunyai karakteristik ajaran yang membedakan dari agama-agama lain. Agama
yang didakwahkan secara sungguh-sungguh diharapkan dapat menyelamatkan dunia yang
terpecah-pecah dalam berbagai bagian. Perpecahan saling mengintai dan berbagai krisis yang
belum diketahui bagaimana cara mengatasinya.

Tidak mudah membahas karakteristik ajaran Islam, karena ruang lingkupnya sangat luas,
mencakup berbagai aspek kehidupan umat Islam. Untuk mengkaji secara rinci semua
karakteristik ajaran Islam perlu ditelusuri, mulai dari risalah Allah terakhir dan menjadi agama
yang diridhai Allah, untuk dunia dan seluruh umat manusia sampai datangnya hari kiamat.

Islam adalah agama yang memiliki karakteristik yang khusus dan sempurna, karena ia
diturunkan dari yang Maha sempurna. Allah Swt. Menurunkan Islam semata-mata untuk
mengangkat, meninggikan, memuliakan, dan menyempurnakan hamba-hamba-Nya.

Agar Islam ini terpelihara ajarannya dari perubahan dan tambahan-tambahan, maka seorang
Muslim diwajibkan untuk berpegang teguh pada dua pusaka yang sangat mulia, yakni; al-Quran
dan Hadits/Sunnah.

Oleh karena itu perlu dipahami bahwa Islam adalah agama yang memiliki karakteristik yang
universal sehingga mampu menjangkau lapisan masyarakat yang berlainan dan beragam model

4
dan bentuknya; dari ras, suku, bangsa, warna kulit, bahasa, jenis, dan kedudukan. Dan dengan
itulah, Islam memberikan banyak solusi dalam berbagai kehidupan di sepanjang zaman. Dan
inilah yang merupakan karakteristik dari ajaran Islam yang hakiki.

Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah
Karakteristik Agama Islam dan kedudukannya diantara agama didunia.
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam
makalah ini masalahnya dibatasi pada :

1. Pengertian Agama Islam


2. Karakteristik Islam
3. Kedudukan Islam diantara agama didunia
4. Islam dan pluralisme agama

Tujuan Masalah

1. Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan
umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :
2. Untuk mengetahui pengertian Agama Islam
3. Untuk mengetahui karakteristik Agama Islam
4. Untuk mengetahui kedudukan Agama Islam diantara agama didunia
5. Untuk mengetahui Islam dan pluralisme agama

5
BAB II

Pembahasan

Pengertian Agama Islam

Agama Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia, baik dalam hal aqidah, syariat,
ibadah, muamalah dan lainnya. Allah SWT menyuruh manusia untuk menghadap dan masuk ke
agama fitrah. Allah SWT berfirman : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
Islam, sesuai fitrah Allah SWT yang Dia telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak
ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.

6
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Tidaklah seorang bayi dilahirkan
kecuali dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi,
Nasrani, atau Majusi. Tidak mungkin Allah SWT yang telah menciptakan manusia, kemudian
Allah SWT memberikan beban kepada hamba-hamba-Nya apa yang mereka tidak sanggup
lakukan.

Islam (bahasa Arab, al-islam) berserah diri kepada Tuhan) adalah agama yang mengimani satu
Tuhan, yaitu Allah SWT. Agama ini termasuk agama samawi (agama-agama yang dipercaya
oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim.

Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan
rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad SAW. adalah
nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

Umat Muslim percaya bahwa Allah SWT menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para
nabi dan rasul utusan-Nya, seperti Nabi Adam as, Nuh as, Ibrahim as, Musa as, Isa as, dan nabi
lainnya yang diakhiri oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagai nabi dan rasul utusan Allah terakhir
sepanjang masa (khataman-nabiyyin). Umat Islam juga meyakini Al-Quran sebagai kitab suci
dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW
melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (QS Al-
Baqarah:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-Quran hingga akhir zaman
dalam suatu ayat.

Umat Islam juga percaya bahwa Islam adalah agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul
utusan Allah sejak masa Nabi Adam as, dengan demikian tentu saja Nabi Ibrahim as juga
menganut Islam (QS Al-Baqarah:130-132) 2:130.

Agama dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari kata A/tidak dan gama/kacau. Agama
adalah peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan serta mengantar mereka hidup
dalam keteraturan dan ketertiban.

Bahasa Bali Agama= aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan. Igama=
Hubungan manusia dengan Tuhan/Dewa. Ugama= Hubungan manusia dengan sesamanya.

7
Bahasa Arab = Din = menggambarkan hubungan antara dua pihak yang satu lebih tinggi
kedudukannya dari yang lain.

Definisi Agama

Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus
dipatuhi
Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu
sumber yang berada di luar diri manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan
manusia
Kepercayaan kepada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu
Suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yang berasal dari kekuatan gaib
Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber dari kekuatan
gaib.

Kesulitan Mendefinisikan Agama

Pengalaman agama adalah soal batini, subjektif dan sangat individualis sifatnya.
Tidak ada orang yang begitu bersemangat dan emosional dari pada orang yang
membicarakan agama.
Konsepsi tentang agama dipengaruhi oleh tujuan dari orang yang mendefinisikan agama.

Ada dua sisi yang dapat kita gunakan untuk memahami pengertian agama Islam, yaitu sisi
kebahasaan dan sisi peristilahan. Kedua sisi pengertian tentang ini dapat dijelaskan sebagai
berikut.
Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi
bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian.

Dengan demikian, perkataan Islam sudah menggambarkan kodrat manusia sebagai makhluk
yang tunduk dan patuh kepada "I'uhan. Keadaan ini membawa pada timbulnya pemahaman
terhadap orang yang tidak patuh dan tunduk sebagai wujud dari penolakan terhadap fitrah
dirinya sendiri. Demikianlah pengertian Islam dari segi kebahasaan sepanjang yang dapat

8
kita pahami dari berbagai sumber yang dikemukakan para ahli.

Karakteristik Islam

Sebagai muslim, kita tentu ingin menjadi muslim yang sejati. Untuk itu, seorang muslim harus
menjalankan ajaran Islam secara kaffah (total, menyeluruh), bukan hanya mementingkan satu
aspek dari ajaran Islam lalu mengabaikan aspek yang lainnya. Oleh karena itu, pemahaman kita
terhadap ajaran Islam secara syamil (menyeluruh) dan kamil (sempurna) menjadi satu keharusan.
Disinilah letak pentingnya kita memahami karakteristik atau ciri-ciri khas ajaran Islam dengan
baik.

Islam menyebutkan bahwa karakteristik ajaran Islam itu terdiri dari tujuh hal penting yang tidak
terdapat dalam agama lain, dan ini pula yang menjadi salah satu sebab mengapa hingga sekarang
ini begitu banyak orang yang tertarik kepada Islam sehingga mereka menyatakan diri masuk ke
dalam Islam. Ini pula yang menjadi sebab, mengapa hanya Islam satu-satunya agama yang tidak
takut dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, ketujuh karakteristik
ajaran Islam sangat penting untuk kita pahami.

1. Robbaniyyah.

Allah Swt merupakan Robbul alamin (Tuhan semesta alam), disebut juga dengan Rabbun nas
(Tuhan manusia) dan banyak lagi sebutan lainnya. Kalau karakteristik Islam itu adalah
Robbaniyyah, itu artinya bahwa Islam merupakan agama yang bersumber dari Allah Swt, bukan
dari manusia, sedangkan Nabi Muhammad Saw tidak membuat agama ini, tapi beliau hanya
menyampaikannya. Karenanya, dalam kapasitasnya sebagai

Nabi, beliau berbicara berdasarkan wahyu yang diturunkan kepadanya, Allah berfirman dalam
Surah An-Najm : 3-4 yang artinya: Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa
nafsunya, ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Karena itu,

9
ajaran Islam sangat terjamin kemurniannya sebagaimana Allah telah menjamin kemurnian Al-
Quran, Allah berfirman dalam Surah Al-Hijr : 9 yang artinya: Sesungguhnya Kami telah
menurunkan Al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. Disamping itu,
seorang muslim tentu saja harus mengakui Allah Swt sebagai Rabb (Tuhan) dengan segala
konsekuensinya, yakni mengabdi hanya kepada-Nya sehingga dia menjadi seorang yang rabbani
dari arti memiliki sikap dan prilaku dari nilai-nilai yang datang dari Allah Swt, Allah berfirman
dalam Surah Al-Imran : 79 yang artinya: Tidak wajar bagi manusia yang Allah berikan
kepadanya Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia, hendaklah kamu
menjadi penyembah-penyembahku, bukan penyembah Allah, tapi dia berkata, hendaklah kamu
menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan kamu tetap
mempelajarinya.

Insaniyyah

Islam merupakan agama yang diturunkan untuk manusia, karena itu Islam merupakan satu-
satunya agama yang cocok dengan fitrah manusia. Pada dasarnya, tidak ada satupun ajaran Islam
yang bertentangan dengan jiwa manusia. Seks misalnya, merupakan satu kecenderungan jiwa
manusia untuk dilampiaskan, karenanya Islam tidak melarang manusia untuk melampiaskan
keinginan seksualnya selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. Prinsipnya,
manusia itu kan punya kecenderungan untuk cinta pada harta, tahta, wanita dan segala hal yang
bersifat duniawi, semua itu tidak dilarang di dalam Islam, namun harus diatur keseimbangannya
dengan kenikmatan ukhrawi, Allah berfirman dalam Surah Al-Qashash : 77 yang artinya:Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia dan berbuat baikklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka
bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Syumuliyah

10
Islam merupakan agama yang lengkap, tidak hanya mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan
aspek lainnya. Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep Islam dalam berbagai bidang
kehidupan, mulai dari urusan pribadi, keluarga, masyarakat sampai pada persoalan-persoalan
berbangsa dan bernegara. Kesyumuliyahan Islam tidak hanya dari segi ajarannya yang rasional
dan mudah diamalkan, tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dengan metodologi yang
islami. Karena itu, di dalam Islam kita dapati konsep tentang dakwah, jihad dan sebagainya.
Dengan demikian, segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam, Allah berfirman dalam
Surah An-Nahl : 89 yang artinya: Dan Kami turunkan kepadamu al kitab (Al-Quran) untuk
menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri.

Al Waqiiyyah

Karakteristik lain dari ajaran Islam adalah al waqiiyyah (realistis), ini menunjukkan bahwa
Islam merupakan agama yang dapat diamalkan oleh manusia atau dengan kata lain dapat
direalisir dalam kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia meskipun mereka
berbeda latar belakang, kaya, miskin, pria, wanita, dewasa, remaja, anak-anak, berpendidikan
tinggi, berpendidikan rendah, bangsawan, rakyat biasa, berbeda suku, adat istiadat dan
sebagainya.

Disamping itu, Islam sendiri tidak bertentangan dengan realitas perkembangan zaman bahkan
Islam menjadi satu-satunya agama yang mampu menghadapi dan mengatasi dampak negatif dari
kemajuan zaman. Ini berarti, Islam agama yang tidak takut dengan kemajuan zaman.

Al Wasathiyah.

Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan pada persoalan-persoalan tertentu, ada yang
lebih mengutamakan masalah materi ketimbang rohani atau sebaliknya. Ada pula yang lebih
menekankan aspek logika daripada perasaan dan begitulah seterusnya. Allah Swt menyebutkan
bahwa umat Islam adalah ummatan wasathan (umat yang pertengahan), umat yang seimbang

11
dalam beramal, baik yang menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran
maupun kebutuhan rohani.

Manusia memang membutuhkan konsep agama yang seimbang, hal ini karena tawazun
(kesimbangan) merupakan sunnatullah. Di alam semesta ini terdapat siang dan malam, gelap dan
terang, hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga terjadi keseimbangan dalam hidup ini.
Dalam soal aqidah misalnya, banyak agama yang menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit
sehingga penganutnya membuat simbol-simbol dalam bentuk patung. Islam mempunyai konsep
bahwa Tuhan merupakan sesuatu yang ada, namun adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala
kita, keberadaannya bisa dibuktikan dengan adanya alam semesta ini yang konkrit, maka ini
merupakan konsep ketuhanan yang seimbang. Begitu pula dalam masalah lainnya seperti
peribadatan, akhlak, hukum dan sebagainya.

Al Wudhuh

Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adalah konsepnya yang jelas (Al Wudhuh).
Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan
ajaran Islam, bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab dengan jelas, apalagi
kalau pertanyaan tersebut mengarah pada maksud merusak ajaran Isla itu sendiri. Dalam masalah
aqidah, konsep Islam begitu jelas sehingga dengan aqidah yang mantap, seorang muslim menjadi
terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Konsep syariah atau hukumnya juga
jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan peribadatan dengan baik dan mampu
membedakan antara yang haq dengan yang bathil, begitulah seterusnya dalam ajaran Islam yang
serba jelas, apalagi pelaksanaannya dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Al Jamu Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah.

Di dalam Islam, tergabung juga ajaran yang permanen dengan yang fleksibel (al jamu baina ats
tsabat wa al muruunah). Yang dimaksud dengan yang permanen adalah hal-hal yang tidak bisa
diganggu gugat, dia mesti begitu, misalnya shalat lima waktu yang mesti dikerjakan, tapi dalam
melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel, misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa

12
shalat dengan duduk atau berbaring, kalau dalam perjalanan jauh bisa dijama dan diqashar dan
bila tidak ada air atau dengan sebab-sebab tertentu, berwudhu bisa diganti dengan tayamum. Ini
berarti, secara prinsip Islam tidak akan pernah mengalami perubahan, namun dalam
pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dengan situasi dan konsidinya, ini bukan berarti kebenaran
Islam tidak mutlak, tapi yang fleksibel adalah teknis pelaksanaannya. Dengan demikian, menjadi
jelas bagi kita bahwa, Islam merupakan satu-satunya agama yang sempurna dan kesempurnaan
itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yang setia.

Kedudukan Islam diantara agama didunia

Sebelum Islam datang ke dunia ini, telah terdapat sejumlah agama yang dianut oleh umat
manusia. Para ahli Ilmu Perbandingan Agama membagi agama secara garis besar kedalam dua
bagian. Pertama, kelompok agama yang diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu-wahyunya
sebagaimana termaksud dalam kitab suci Al-quran. Kedua, kelompok agama yang didasarkan
pada hasil renungan mendalam dari tokoh yang membawanya sebagaimanaterdokumentasikan
dalam kitab suci yang disusunnya. Islam adalah agama yang terakhir di antara agama besar di
duniayang semuanya merupakan kekuatan raksasa yang menggerakkan revolusi dunia, dan
mengubah nasib sekalian bangsa. Selain itu, Islam bukan saja agama yang terakhir melainkan
agama yang melengkapi segala-galanya dan mencakup sekalian agama yang datang sebelumnya.
Mengenai kedudukan Islam terhadap agama-agama yang datang sebelumnya dapat dikemukakan
sebagai berikut :

Pertama, dapat dari ciri khas agama islam yang paling menonjol yaitu bahwa Islam menyuruh
para pemeluknya agar beriman dan mempercayai bahwa seklian agama besar di dunia yang
dating sebelumnya diturunkan dan diwahyukan oleh Allah. Didalam Al-quran dijumpai ayat-ayat
yang menyuruh umat Islam mengakui Agama agama yang diturunkan sebelumnya sebagian dari
rukun iman. Berdasarkan ayat ayat tersebut terlihat dengan jelas bahwa posisi Islam di antara
agama-agama lainnya dari sudut keyakinan adalah agama yang menyakini dan mempercayai
agama-agama yang dibawa oleh para rasul sebelumnya. Dengan demikian orang Islam bukan
saja beriman kepada NabiMuhammad SAW, melainkan beriman kepada semua nabi.menurut
ajaran Al-quran yang terang benderang, bahwa semua bangsa telah kedatangan Nabi tidak ada

13
satu umat, melainkan seorang juru ingat telah berlalu di kalangan mereka. Dengan demikian
orang Islam adalah orang yang beriman kepada para nabi dan Kitab Suci dari semua bangsa.
Karena itu didalam Agama Islam mengakui kitab yang dibawa agama sebelumnya, namun tidak
wajib mengikutinya karena, ajaran dalam kitab tersebut telah disempurnakan oleh Al Qur'an.
Bahkan pemimpin agama sebelum Islam datang telah mengetahui akan datangnya ajaran yang
akan menyempurnakan ajaran yangmereka bawa.

Kedua, posisi Islam di antara agama-agama besar di dunia dapat pula dilihat dari ciri khas agama
Islam yang memberinya kedudukan istimewa diantara sekalian agama. Selain menjadi agama
yang terakhir dan yang meliput semuanya, Islam adalah pernyataaan kehendak Ilahi yang
sempurna.

Ketiga, posisi Islam diantara agama-agama lainya dapat dilihatdari peran yang dimainkannya.
Dalam hubungan ini agama Islam memiliki tugas besar, yaitu :

1. Mendatangkan perdamaian dunia dengan membentuk persaudaraan diantara sekalian


agama di dunia
2. Menghimpun segala kebenaran yang termuat dalam agamayang telah ada sebelumnya
3. Memperbaiki kesalahankesalahan yang diperbuat oleh parapenganut agama sebelumnya
yang kemudian dimasukkan kedalam agamanya itu
4. Mengerjakan kebenaran abadi yang sebelumnya tak pernahdiajarkan, berhubung keadaan
bangsa atau umat pada waktu itumasih dalam tarap permulaan dari tingkat
perkembanganmereka dan yang terakhir ialah memenuhi segala kebutuhanmoral dan
rohani bagi umat manusia yang selalu bergerak maju.

Keempat, posisi Islam di antara agama-agama lain dapat pula dilihat dari adanya unsur
pembaruan didalamnya.

Kelima, Posisi agama Islam terhadap agama-agama lainnya dapat dilihat dari dua sifat yang yang
dimiliki oleh ajaran Islam, yaitu akomodatif dan persuasif.

14
Islam berada di posisi anti klimaks dimana banyak umat Islam yang acuh tak acuh terhadap
ajaran agama Islam yang seharusnya bisa membawa kearah kehidupan yang lebih baik. Hal
tersebut diperparah dengan anggapan miring yang tercitrakan oleh orientalis barat terhadap
ajaran Islam. Hal ini disebabkan Islam dapat membahayakan sistem yang selama ini mereka
anggap menguntungkan mereka secara materil.Anggapan bahwa agama Islam mengajarkan
kekerasan dan keterbelakangan terpatri dalam pikiran para orientalis tersebut, namun disatu sisi
mereka mengakui kebenaran ajaran Islam yang mereka khawatirkan apabila diterapkan oleh
seluruh penduduk di dunia akan menyingkirkan mereka sebagai penguasa peradaban saat ini.

Islam dan pluralisme agama

Pengertian pluralisme agama

Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan
penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang berlain-
lainan pula. Ataupun Secara sederhana pluralisme dapat diartikan sebagai paham yang
mentoleransi adanya keragaman pemikiran, peradaban, agama, dan budaya. Bukan hanya
menoleransi adanya keragaman pemahaman tersebut, tetapi bahkan mengakui kebenaran masing-
masing pemahaman, setidaknya menurut logika para pengikutnya.

Latar belakang Pluralisme Agama

Latar belakang munculnya gerakan Pluralisme, Paham ini muncul akibat reaksi dari tumbuhnya
klaim kebenaran oleh masing-masing kelompok terhadap pemikirannya sendiri. Persoalan klaim
kebenaran inilah yang dianggap sebagai pemicu lahirnya radikalisasi agama, perang dan
penindasan atas nama agama. Konflik horisantal antar pemeluk agama hanya akan selesai jika
masing-masing agama tidak menganggap bahwa ajaran agama meraka yang paling benar. Itulah
tujuan akhir dari gerakan pluralisme yaitu untuk menghilangkan keyakinan akan klaim
kebenaran agama dan paham yang dianut, sedangkan yang lain salah.

15
Bantahan atas Argumen Pluralisme

Dengan kemampuan mereka memahami bahasa Arab yang cukup baik, mereka suka memelintir
makna ayat sehingga kaum intelektual-awam agama percaya kepada mereka. Jika kita lihat ayat
62 surat al-Baqarah, sekilas memang ayat ini menjelaskan bahwa orang Yahudi jika tetap
beriman dan beramal shaleh akan masuk sorga. Orang Nasrani, orang Shabiin, selama tetap
beriman dan beramal shaleh ia akan masuk sorga.

Dalam memahami suatu ayat, para ulama telah menganjurkan agar menggunakan riwayat
turunnya ayat, yang disebut dengan asbab nuzul. Adapun asbab nuzulnya ayat ini adalah; Salman
al-Farisi yaitu sahabat Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Persia tatkala ia menceritakan
kepada Nabi saw kebaikan-kebaikan guru-gurunya dari golongan Nasrani dan Yahudi. Tatkala
Salman selesai memuji para sahabatnya, Nabi saw bersabda, Ya Salman, mereka termasuk ke
dalam penduduk neraka. Selanjutnya, Allah swt menurunkan ayat ini. Lalu hal ini menjadi
keimanan orang-orang Yahudi; yaitu, siapa saja yang berpegang teguh terhadap Taurat, serta
perilaku Musa as hingga datangnya Isa as (maka ia selamat). Ketika Isa as telah diangkat
menjadi Nabi, maka siapa saja yang tetap berpegang teguh kepada Taurat dan mengambil
perilaku Musa as, namun tidak memeluk agama Isa as, dan tidak mau mengikuti Isa as, maka ia
akan binasa. Demikian pula orang Nashraniy. Siapa saja yang berpegang teguh kepada Injil dan
syariatnya Isa as hingga datangnya Muhammad saw, maka ia adalah orang Mukmin yang amal
perbuatannya diterima oleh Allah swt. Namun, setelah Mohammad saw datang, siapa saja yang
tidak mengikuti Nabi Mohammad saw, dan tetap beribadah seperti perilakunya Isa as dan Injil,
maka ia akan mengalami kebinasaan.

Seandainya ide pluralisme agama ini memang diakui di dalam Islam, berarti, tidak ada satupun
orang yang dikatakan kafir. Tetapi al-quran dengan sangat tegas menyebut orang ahli kitab
yang tidak menerima Islam dengan sebutan kafir.

Demikianlah, Islam sama sekali tidak mengakui kebenaran ide pluralisme. Islam hanya
mengakui adanya pluralitas agama dan keyakinan. Maknanya Islam hanya mengakui adanya
agama dan keyakinan di luar agama islam, serta mengakui adanya identitas agama-agama selain
Islam. Islam tidak memaksa pemeluk agama lain untuk masuk Islam. Mereka dibiarkan memeluk
keyakinan dan agama mereka. Hanya saja, pengakuan Islam terhadap pluralitas agama tidak

16
boleh dipahami bahwa Islam juga mengakui adanya kebenaran pada agama selain Islam. Islam
tetap mengajarkan bahwa agama di luar Islam adalah kesesatan, meskipun diijinkan hidup
berdampingan dengan Islam.

Akhirnya, pluralisme adalah paham sesat yang bertentangan dengan aqidah Islam. Islam
mengajarkan keyakinan bahwa islam sajalah agama yang benar, yang diridlai Allah. Orang yang
masih mencari agama selain Islam, ia akan rugi, karena amalnya tidak diterima oleh Allah.
Siapapun yang mengakui kebenaran agama selain Islam, atau menyakini bahwa orang Yahudi
dan Nashrani masuk ke surga, maka dia telah mengingkari ayat-ayat al-Quran yang tegas dan
jelas. Dan pengingkaran tersebut akan berakibat pada batalnya keislaman seseorang.

BAB III

KESIMPULAN

Saran

Setelah membahas pendidikan islam yang bertemakan karakteristik Agama Islam dan
kedudukannya diantara agama didunia maka kami berharap pendidikan islam lebih di utamakan
dan di pelajari lebih mendalam, khususnya dalam kehidupan sehari- hari dan menanamkannya
pada generasi muda agar syariat dan ajaran islam dapat di mengerti dan di pahami oleh generasi
muda dalam mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari- hari.

Pendapat

17
Jadi, Agama Islam di ajarkan untuk dapat membawa manusia ke jalan yang benar dan yang di
ridhoi oleh Allah SWT. Agar mereka dapat hidup dengan damai dan sentausa. Islam meliputi
banyak aspek yang akan dituju yang akan dilaksanakan oleh umat manusia yang
menjalankannya, dan arti dari agama ini sangat bearrti dan berguna bagi manusia karena tidak
hanya pada arti melainkan islam mempunyai tujuan, sumber, ruang lingkup dan karakteristik
tersendiri yang telah di bahas pada sub bab sebelumnya. Semua aspek tersebut memiliki makna
yang sangat luas jika dipahami dengan sungguh sungguh dan benar.

Karena islam bertujuan untuk membimbing manusia ke jalan yang benar maka islam
menurunkan Al-quran dan Al-hadist, dengan berpedoman pada Al-quran dan Al-hadist manusia
pasti akan menemukan jalan untuk mengatasi masalah hidupnya dan menuntun ke jalan yang di
ridhoi oleh Allah SWT.

18

Anda mungkin juga menyukai