Anda di halaman 1dari 3

Abses Septum

Definisi
Abses septum nasi merupakan suatu kumpulan pus yang terdapat di antara
kartilago atau tulang septum dengan mukoperikondrium atau mukoperiosteum.
(jurnal). Abses septum merupakan suatu infeksi bakteri yang biasanya sekunder dari
hematoma septum atau pembedahan. Biasanya terdapat riwayat trauma pada hidung
(BIOS & THT UI)
Epidemologi
Abses septum adalah suatu kondisi yang jarang terjadi. Usia yang paling
sering terkena adalah di bawah 15 tahun diikuti usia 16-31 tahun dan jarang usia
lanjut. Laki-laki lebih sering dibandingkan wanita. Hal ini dihubungkan dengan
agresivitas dan aktivitas yang memungkinkan trauma terjadi ( THT UI & jurnal )
Etiologi dan Patogenesis
Penyebab abses septum nasi tersering adalah sekunder dari trauma hidung
yang mengakibatkan hemtoma septum. Trauma hidung dapat terjadi akibat
kecelakaan, perkelahian, olahraga atau trauma yang ringan seperti mengorek kotoran
hidung atau mencabut bulu hidung. Abses juga dapat terjadi akibat furunkel
intranasal, sinusitis, komplikasi operasi hidung dan penyakit sistemik serta secara
spontan pada pasien sindrom imunodefisiensi. (jurnal & THT UI)
Staphylococcus aureus merupakan organisme yang paling sering ditemukan
pada hasil kultur abses septum nasi. Begitu pula Streptococcus pneumoniae,
streptococcus milleri, Streptococcus viridians, Staphylococcus epidermis,
Haemophillus influenza dan kuman anaerob juga ditemukan pada abses septum nasi
(jurnal)
.
Gambar. Hematoma septum dan abses septum.

Patologi ini biasanya merupakan akibat dari hematom septum yang terinfeksi yang
merupakan komplikasi serius trauma hidung dengan atau tanpa fraktur tulang hidung
atau pembedahan. Pecahnya pembuluh darah kecil yang mensuplai hidung membentuk
hematom septum yang memisahkan mukoperikondrium dari tulang rawan (kartilago)
septum. Kartilago yang mengalami devaskularisasi dan hematoma didekatnya sering
terkontaminasi melalui air mata pada mukosa, sehingga dapat terbentuk abses. Kartilago
dapat mengalami resorbsi dan nekrosis sehingga penyokong hidung menjadi hilang dan
terjadi deformitas pelana (BIOS & THT UI)

Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Keluhan yang dapat terjadi berupa hidung tersumbat progresif disertai rasa nyeri yang
hebat terutama didaerah puncak hidung. Dari pemeriksaan tampak ada pembengkakan
septum yang bulat dengan permukaan yang licin. Untuk memastikan abses septum nasi
cukup dengan aspirasi pada daerah yang paling fluktuasi. Pada aspirasi akan didapatkan
pus pada abses septum nasi, sedangkan dari hematoma septum nasi akan keluar darah. (
THT UI & jurnal)

Terapi
Abses septum merupakan kasus darurat dan harus segera diterapi. Terapi yang
dapat diberikan adalah insisi dan drainase dengan pemberian antibiotik sistemik dosis
tinggi. Rekonstruksi septum perlu dilakukan jika sudah terjadi dekstrusksi tulang rawan
untuk mencegah deformitas hidung( BIOS & THT UI)
Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi jika terapi ditunda atau mengalami infeksi berat.
Komplikasi yang terjadi berupa dekstruksi tulang rawan yang dapat menyebabkan
perforasi septum atau hidung pelana. Komplikasi intrakranial dan septikemia juga dapat
terjadi. (Bios & THT UI)

DAFTAR PUSTAKA

Adams GL, Boeis LR, Higler PA. BOEIS Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke-6.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1997; hal: 208-209

Budiman BJ, Prijadi J. Diagnosis dan Penatalaksanaan Abses Septum Nasi. Dikutip
dari www.repository.unand.ac.id. Diakses 12 Juni 2017

Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi ke-7. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI; 2014; hal: 105

Anda mungkin juga menyukai