Hipertensi Dengan Konsep Keluarga
Hipertensi Dengan Konsep Keluarga
A. Konsep Penyakit
1. Pengertian Hipertensi
diatas 140 mmhg dan tekanan diastole diatas 90 mmhg. Pendapat yang
Prof. Dr. dr. Budhi Setianto (Depkes, 2007), yang menyatakan bahwa
hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 150 mmHg
diajukan oleh kaplan (1990:205) yaitu pria, usia kurang dari 45 tahun,
dikatakan hipertensi bila tekanan darah waktu berbaring diatas atau sama
hipertensi bila tekanan darah diatas 145/95 mmhg. Sedangkan pada wanita
tekanan darah diatas sama dengan 160/95 mmhg. Hal yang berbeda
40 tahun dikatakan sistolik lebih dari 140 mmhg dan untuk usia antara 60-
9
besar dari 140 mmHg dan atau tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg
ditemukan dua kali atau lebih pada dua atau lebih pemeriksaan yang
Untuk usia kurang dari 18 tahun dikatakan hipertensi bila dua kali
mmHg atau lebih, atau apabila tekanan darah sistolik pada beberapa
sistolik lebih dari 140 mmhg dan atau diastolik lebih dari 90 mmhg.
2. Klasifikasi hipertensi
kerusakan atau gangguan dari alat atau organ lain. Tingkat III tekanan
darah meningkat dengan gejala gejala yang jelas dari kerusakan dan
10
hipertensi adalah :
(mmHg) (mmHg)
Normal < 130 <85
Normal Tinggi 130-139 85-89
Hipertensi:
tingkatan yaitu normal (SBP = Sistole Blood Pressure < 120 mm Hg dan
Distole Blood Pressure = DBP < 80 mm Hg), pra hipertensi (SBP 120-139
dan DBP 90-99 mm Hg) dan hipertensi tahap 2 (SBP >= 160 dan DBP >=
100. mm Hg.)
dari 120 mmHg yang disertai gangguan fungsi target organ. Hipertensi
membahayakan jiwa, hal ini terjadi karena disfungsi atau kerusakan organ
target. Yang kedua adalah hipertensi urgensi yaitu hipertensi berat tanpa
ada gangguan organ target akan tetapi tekanan darah perlu diturunkan
dengan segera atau secara bertahap dalam waktu 24-48 jam, sebab
3. Etiologi
tinggi yang disebabkan karena retensi air dan garam yang tidak normal,
cranial, yang disebabkan tumor otak, dan pengaruh obat tertentu missal
obat kontrasepsi.
cranial, yang disebabkan tumor otak, pengaruh obat tertentu missal obat
diketahui penyebabnya.
4. Patofisiologi
vasomotor ini mulai saraf simpatik yang berlanjut ke bawah korda spinalis
darah.
aldosteron ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal dan
menyebabkan hipertensi.
perlahan yang meluas dan mengambil tempat pada pembuluh darah besar
dan pembuluh darah kecil pada organ organ seperti jantung, ginjal dan
pembuluh darah otak. Pembuluh seperti aorta, arteri koroner, arteri basiler
menurun, bergitu juga ke otak dan ekstremitas bawah bisa juga terjadi
5. Manifestasi Klinik
bahwa manifestasi klinik yang sering tidak tampak. Pada beberapa pasien
(Depkes, 2007) hipertensi esensial kadang tampa gejala dan baru timbul
gejala setelah terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal,
mata, otak dan jantung. Namun terdapat pasien yang mengalami gejala
6. Penatalaksanaan
gemuk, diet rendah garam dan rendah lemak, mengubah kebiasaan hidup,
olah raga secara teratur dan kontrol tekanan darah secara teraut.
obatan anti hipertensi seperti diuretik seperti HCT, Higroton, Lasix. Beta
7. Komplikasi
menurut TIM POKJA RS Harapan Kita (2003:64) dan Dr. Budhi Setianto
8. Pemeriksaan Penunjang
16
menentukan adanya kerusakan organ dan factor resiko lain atau mencari
hipertensi.
9. Pathways
PATHWAYS
Elastisitas , arteriosklerosis
hipertensi
Perubahan struktur
vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
edema
edema.
postural.
19
B. Konsep Keluarga
1. Pegertian Keluarga
20
dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Pakar
orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang
laki-laki atau perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak,
baik anaknya sendiri atau adopsi yang tinggal dalam sebuah rumah
tangga.
dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam
21
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
(1988), Bailon dan Maglaya (1989) dan Effendi (2005) yaitu keluarga
dua orang atau lebih yang hidup bersama, adanya aturan didalamnya,
b. Struktur keluarga
istri.
d. Type-type keluarga :
(Nuclear Family) yaitu keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan
nenek, paman-bibi).
yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anaknya akibat
(The single adult living alone), keluarga dengan anak tanpa pernikahan
yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Keluarga besar (Exstended
sebagainya.
keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu
jika suami meninggal maka yang ada adalah keluarga janda dan bila
istri meninggal maka yang terbentuk adalah keluarga duda, bila bentuk
berpoligami dan hidup secara bersama, poligami yaitu satu orang pria
dengan lebih dari satu istri dan masih hidup bersama. Keluarga kabitas
keluarga yang memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai
menikah, keluarga dengan anak baru lahir (usia anak tertua sampai 30
tahun), keluarga dengan anak usia sekolah (usia anak tertua 6-12
anak baru lahir. Yaitu ditandai dengan kelahiran anak pertama sampai
dan lingkungan lebih luas ( yang tidak diperoleh dari sekolah atau
pihak ibu lebih dominan dan sebagai pemegang kekuasaan. Dan yang
g. Peran Keluarga
29
keluarga dalam tiga peranan yaitu peranan ayah, peranan ibu dan juga
peranan anak. Peranan ayah adalah sebagai suami dari istri dan ayah
dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
Peranan ibu adalah sebagai istri dari suami dan ibu dari anak-
h. Fungsi keluarga
30
dalam sosialisasi.
terkontrol.
(rumah).
kesehatan keluarga.
masyarakat.
1998:35).
1998:35).
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki
baik di rumah maupun diluar rumah dengan cara mendidik anak sesuai
tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggotanya yaitu asih, asuh dan
menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan
(UU No. 10. tahun 1992 jo PP No.21 tahun 1994:14) yaitu: fungsi
memberi dan menerima kasih sayang sebagai pola hidup yang ideal.
pelestarian lingkungan.
mewujudkan keluarga yang penuh dengan sifat asah, asih dan asuh
sejahtera.
dampak dari lingkungan yang tidak sehat baik didalam maupun diluar
terkecil d\atau satu kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagi tujuannya
yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan yang
kerangka referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah (Yora &
evaluasi perawatan.
a. Pengkajian
a. Kebiasaan makan
c. Pengobatan tradisional
a. Pendidikan
stres(friedmen, 1998:125).
41
5) Aktiftas
6) Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
hipertensi.
b. Karakteristik Lingkungan
hipertensi
7) Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi
tinggi.
b. Struktur Kekuasaan
hipertensi.
c. Struktur peran
8) Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi .
stress.
c. Fungsi kesehatan
terjadinya komplikasi.
b) Mengambil keputusan.
(Eendy, 1998:50).
keluarga.
hipertensi.
b. Diagnosa keperawatan
sebagai berikut :
injuri (diplopia).
1) Prioritas masalah
masalah penyakit.
didefinisikan.
khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan
maksud luas yang yang diharapkan oleh perawat maupun keluarga agar
dapat tercapai.
51
dapat diangkat tiga respon yaitu respon verbal, kognitif, afektif atau
menjadi dua yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang
(Effendy, 1998:57).
(1998:67) bahwa:
d. Implementasi
yang lain, keluarga luas dan orang-orang lain dalam jaringan kerja sosial
respon dan penerimaan keluarga serta sarana dan prasarana yang ada
dalam keluarga.
e. Evaluasi
melihat keberhasilannya.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes. M. E, Et. All. Nursing Care Plans Guidelines for Planning and
Documenting Patient Care, Edisi 3. Alih Bahasa: I Made Kariasa, Et. All.
2000. Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne, and Bare. (2001), Buku Saku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC
FKUI. (1990). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI. Jakarta