OLEH :
KELOMPOK 9
KELAS : PAI / 3C
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Modernisasi Pendidikan Islam Serta Latar Belakang Dan Pola
Pembaruan Pendidikan Islam ini sesuai waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kami meminta maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
tugas ini, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan guna untuk
perbaikan pada tugas berikutnya.
Akhirnya, kami hanya berharap, agar tugas ini dapat meransang kami
untuk membuat tugas yang lebih baik lagi.Di samping itu kami sangat berharap
semoga dengan adanya Makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
Aamiin.
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL1
KATA PENGANTAR .2
DAFTAR ISI3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.................10
B. Saran...................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagasan program modernisasi pendidikan islam mempunyai akar-akarnya
tentang modernisasi pemikiran dan institusi Islam secara keseluruhan. Dengan
kata lain, modernisasi pendidikan Islam tidak bisa dipisahkan dengan gagasan
dan program modernisasi islam. Kerangka dasar yang berada di balik
modernisasi Islam secara keseluruhan adalah modernisasi pemikiran dan
kelembagaan Islam merupakan persyaratan bagi kebangkitan kaum Muslimin di
masa modern. Karena itu, pemikiran dan kelembagaan Islam termasuk pendidikan
haruslah dimodernisasi, sederhananya harus disesuaikan dengan kerangka
modernitas, mempertahankan kelembagaan Islam tradisioanl hanya akan
memperpanjang nestapa ketidakberdayaan kaum muslim dalam berhadapan
dengan kemajuan dunia modern.
Sebagaimana disimpulkan oleh Shipman (1972:33-35), fungsi pokok
pendidikan dalam masyarakat modern terdiri dari tiga bagian: sosialisasi,
penyekolahan, dan pendidikan. Sebagai lembaga sosialisasi, pendidikan adalah
wahana bagi integrasi anak didik ke dalam nilai-nilai kelompok atau nasional yang
dominan. Adapun penyekolahan mempersiapkan mereka untuk menduduki posisi
sosial-ekonomi tertentu. Oleh karena itu, penyokolahan harus mempelajari anak
didik dengan kualifikasi-kulifikasi pekerjaan dan profesi yang akan membuat
mereka mampu memainkan peran dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami, yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengertian modernisasi pendidikan islam ?
2. Apa latar belakang dan pola pembaruan pendidikan islam ?
C. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran dalam makalah kami, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian modernisasi pendidikan islam.
2. Untuk mengetahui latar belakang dan pola pembaruan pendidikan islam.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Modernisasi Pendidikan Islam
Secara etimologis modernisasi berasal dari kata modern, yang telah baku
menjadi bahasa indonesia dengan arti pembaruan pendek kata, modernisasi juga
bisa disebut pembaruan. Dalam masyarakat barat modernisasi mengandung arti
pikiran, aliran, gerakan, dan usaha-usaha untuk merubah paham-paham, adat
istiadat, institusi-institusi lama dan lain sebagainya, agar semua itu dapat
disesuaikan dengan pendapat-pendapat dan keadaan baru yang timbul oleh
kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Modernisasi atau pembaruan bisa diartikan apa saja yang belum dipahami ,
diterima, atau dilaksanakan oleh penerima pembaruan, meskipun bukan hal baru
bagi orang lain. Pembaruan biasanya dipergunakan sebagai proses perubahan
untuk memperbaiki keadaan yang ada sebelumnya ke cara atau situasi dan kondisi
yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan kata lain, pembaruan sesungguhnya
lebih merupakan upaya atau usaha perbaikan keadaan, baik dari segi cara, konsep,
dan serangkai metode yang baik ditetapkan dalam rangka mengantarkan keadaan
yang lebih baik. Dalam bahasa Arab modernisasi diterjemahkan
menjadi tajdid.Modernisasi atau pembaruan juga berarti proses pergeseran sikap
dan mentalitas mental sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan
tuntunan hidup masa kini.
Menurut Soerjono Soekanto, Modernisasi adalah suatu bentuk dari
perubahan sosial. Biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah (directed
change) dan didasarkan suatu perencanaan (social palnning). Definisi lain
mengenai modernisasi dikemukakan oleh Menurut Wibert E. Moore, Modernisasi
adalah suatu transformasi total kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan
organisasi sosial dari yang tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang
didahului oleh negara-negara Barat yang telah stabil.
Menurut Schoorl, Modernisasi adalah penggantian teknik produksi dari
cara-cara tradisional ke cara-cara yang tertampung dalam pengertian Revolusi
5
Industri. Secara umum modernisasi adalah " suatu perubahan masyarakat dalam
seluruh aspeknya dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern ".
Namun ada beberapa ahli yang mendefinisikan modernisasi dengan versinya
masing-masing.
6
Pembaharuan pendidikan Islam mempunyai akar-akarnya tentang
Modersetnisasi pemikiran dan instituisi Islam secara keseluruhan. Dengan kata
lain modernisasi pendidikan Islam tidak bisa dipisahkan dengan gagasan dan
program modernisasi Islam. Kerangka dasar yang berada dibalik modernisasi
Islam secara keseluruhan adalah modernisasi pemikiran dan kelembagaan Islam
merupakan persyarat bagi kebangkitan kaum muslim di masa modern. Setelah
Napoleon memasuki Mesir pada tahun 1798, kemudian beliau mendirikan sebuah
lembaga ilmiah yang diberi nama dengan Institu d Egypte. Lembaga ini memiliki
empat bidang kajian pokok, yaitu kajian ilmu pasti, ilmu alam, ekoonomi politik
sastra dan seni. Di lembaga ini ditemukan beberapa perlengkapan yang belum
dimiliki masyarakat mesir ketika itu, seperti mesin cetak, teleskop, mikroskop dan
alat-alat untuk percobaan kimiawi. Jika dipandang dari sudut masuknya ide-ide
pembaruan pemikiran islam ke dalam dunia pendidikan, setidaknya ada tiga hal
yang perlu diperbarui, yaitu:
1. Metode yang tidak puas hanya dengan metode tradisional pesantren, tetapi
diperlukan metode-metode baru yang lebih merangsang untuk berfikir.
2. Isi/Materi pelajaran sudah perlu diperbarui, tidak hanya mengandalkan materi
agama semata-mata yang bersumber dari kitab-kitab klasik. Sebab masyarakat
muslim sejak awal abad ke 20 telah merasakan peranan ilmu pengetahuan
umum bagi kehidupan individu maupun kolektif.
3. Manajemen pendidikan adalah keterkaitan antara system lembaga pendidikan
dengan bidang-bidang lainnya di pesantren.
7
1. Sistem lama
a. Pelajaran ilmu-ilmu itu diajarkan satu demi Satu
b. Pelajaran ilmu sharaf didahulukan dari ilmu nahwu.
c. Buku pelajaran yang mula-mula dikarang oleh ulama Indonesia serta
terjemahkan dengan bahasa Melayu.
d. kitab-kitab itu umumnya tulis tangan.
e. Pelajaran suatu ilmu, hanya dikerjarakan dalam satu macam kitab saja.
f. Toko kitab belum ada, hanya ada orang pandai menyalin kitab dengan
tulisan tangan.
g. Ilmu agama sedikit sekali, karena sedikit bacaan.
h. Belum lahir aliran baru dalam Islam.
2. Masa Pembaruan
a. Pelajaran ilmu-ilmu itu dihimpun 2 sampai 6 ilmu sekaligus.
b. Pelajaran ilmu Nahwu di dahulukan / disamakan dengan ilmu sharaf.
c. Buku Pelajaran semuanya karangan ulama Islam dahulu kala dan dalam
bahasa Arab.
d. Kitab-kitab itu semuanya dicetak ( dicap).
e. Pelajaran suatu ilmu di ajarkan dalam beberapa macam kitab : rendah,
menengah dan tinggi.
f. Toko kitab telah ada yang memesan kitab-kitab ke Mesir / Mekkah.
g. Ilmu agama telah luas berkembang, karena telah banyak kitab bacaan.
h. Mulai lahir aliran baru dalam Islam yang bawa oleh majalah Al-Manar di
Mesir.
Menurut Haidar Putra Daulay dalam bukunya yang berjudul Sejarah Pertumbuhan
dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia mengatakan bahwa ada beberapa
indikasi pendidikan Islam sebelum dimasuki ide-ide pembaruan, yaitu:
a. Pendidikan yang bersifat non klasikal. Pendidikan ini tidak dibatasi atau
ditentukan lamanya belajar seseorang berdasarkan tahun. Jadi seorang bias
tinggal di suatu pesantren satu tahun atau dua tahun atau boleh jadi beberapa
bulan saja, bahkan mungkin juga belasan tahun.
8
b. Mata pelajaran adalah semata-mata pelajaran agama yang bersumber dari
kitab-kitab klasik. Tidak ada diajarkan mata pelajaran umum.
c. Metode yang digunakan adalah metode sorogan, wetonan, hafalan dan
muzakarah.
d. Tidak mementingkan ijazah sebagai bukti yang bersangkutan telah
menyelesaikan atau menamatkan pelajarannya.
e. Dalam proses pembelajaran, biasanya tidak menggunakan meja, kursi
(lesehan)
f. Struktur keorganisasiannya bersifat dinasti.
g. Tradisi kehidupan pesantren amat dominan dikalangan santri dan kiai.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara etimologis modernisasi berasal dari kata modern, yang telah baku
menjadi bahasa indonesia dengan arti pembaruan pendek kata, modernisasi
juga bisa disebut pembaruan. Dalam masyarakat barat modernisasi
mengandung arti pikiran, aliran, gerakan, dan usaha-usaha untuk merubah
paham-paham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan lain sebagainya, agar
semua itu dapat disesuaikan dengan pendapat-pendapat dan keadaan baru
yang timbul oleh kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Modernisasi atau pembaruan bisa diartikan apa saja yang belum dipahami ,
diterima, atau dilaksanakan oleh penerima pembaruan, meskipun bukan hal
baru bagi orang lain. Pembaruan biasanya dipergunakan sebagai proses
perubahan untuk memperbaiki keadaan yang ada sebelumnya ke cara atau
situasi dan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan kata lain,
pembaruan sesungguhnya lebih merupakan upaya atau usaha perbaikan
keadaan, baik dari segi cara, konsep, dan serangkai metode yang baik
ditetapkan dalam rangka mengantarkan keadaan yang lebih baik. Dalam
bahasa Arab modernisasi diterjemahkan menjadi tajdid.Modernisasi atau
pembaruan juga berarti proses pergeseran sikap dan mentalitas mental sebagai
warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntunan hidup masa kini.
2. Latar Belakang dan Pola Pembaruan Islam, yaitu :
a. Menurut Ibn Taimiyah, secara umum pembaruan dalam islam timbul
karena:
1) membudayakan khurafat di kalangan kaum Muslimin.
10
2) kejumudan atau ditutupnya pintu ijtihad dianggap telah membodohkan
umat islam
3) terpecahnya persatuan umat islam sehingga sulit membangun dan
maju.
4) kontak antar Barat dengan islam telah menyadarkan kaum Muslimin
akan kemunduran.
b. Pola-pola pembaruan dalam islam, khususnya dalam pendidikan
mengambil tempat sebagai:
1) Golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern Barat,
2) Gerakan pembaruan pendidkan islam yang berorientasi pada sumber
islam yang murni, dan
3) Pembaruan pendidikan yang berorientasi pada nasionalisme.
B. Saran
Sebagai penyusun, kami merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran dari pembaca. Agar
kami dapat memperbaiki makalah kami selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-modernisasi-menurut-10-para-ahli/
12