Anda di halaman 1dari 1

Bencana longsor di Indonesia merupakan bencana yang paling sering terjadi

setelah bencana banjir dan puting beliung (BNPB, 2016). Kabupaten Kulon Progo
merupakan salah satu dari 3 kabupaten di Yogyakarta yang sebagian wilayahnya berada
di daerah perbukitan. Menurut data statistik dari BNPB tahun 2016 provinsi Yogyakarta,
Kabupaten Kulon Progo menduduki peringkat pertama pada kategori jumlah kejadian
bencana longsor. Selama tahun 2016 telah terjadi 25 kali longsor lahan. Dari beberapa
kejadian longsor yang terjadi dan terpublikasi di Kabupaten Kulon Progo salah satunya di
Kelurahan Purwosari, Kecamatan Girimulyo yang membuat terputusnya jalan
penghubung Yogyakarta dan Kabupaten Purworejo. Disekitar area longsor tersebut
timbul rekahan tanah yang mulai terbentuk tahun 2009 di Dusun Gedong sepanjang
hampir 800 meter, di dusun Ngaglik terjadi rekahan hingga 800 m, dan di dusun Ngroto
timbul rekahan baru yang lebih lebar dengan pangjang hampir 350 meter. Hal ini sangat
membahayakan mengingat panjang rekahan yang semakin meningkat. Berdasarkan
kenampakan tersebut, salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi dampak atau
resiko yang ditimbulkan rekahan tanah pada daerah Purwosari adalah dengan melakukan
pemetaan kerentanan tanah mengunakan metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral
Ratio). Dari pengukuran tersebut akan diketahui frekuensi dominan (f0) yang muncul di
daerah tersebut sehingga dapat diklasifikasikan sebagai daerah stabil atau daerah rawan
rekahan / longsor yang didukung oleh analisis geomorfologi dan pemetaan rekahan tanah
pada daerah tersebut. Penelitian di lakukan pada wilayah Dusun Gedong, Dusun Ngroto
dan Dusun Wonosari, Desa Purwosari kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo
Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan jumlah titik pengukuran sebanyak

Anda mungkin juga menyukai