PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari karya ilmiah ini untuk mendeskripsikan :
a) Untuk meningkatkan kemampuan dalam menulis karya ilmiah.
b) Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana
transformasi pengetahuan antara mahasiswa dengan masyarakat, atau
orang-orang yang berminat membacamya.
c) Melatih keterampilan dasar untuk menulis karya ilmiah.
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan jawaban dari permasalahan-
permasalahan yang telah dirumuskan dan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut.
a) Melatih untuk mengembangkan keterampilan menyusun karya ilmiah.
b) Melatih untuk menulis karya ilmiah dengan format yang baik dan
benar.
c) Sebagai bahan acuan untuk makalah selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengantar
2.2 Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan
topik. Hal ini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan.
Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan
diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus,
mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya,
berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan
kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Dalam tahap persiapan kita terlebih dahulu menentukan suatu
topik karena topik hal penting dalam penulisan karya ilmiah. Dalam menuliskan
topik kita harus memahami dan mengerti hal-hal yang memudahkan kita untuk
menguraikan topik yang kita buat itu.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan topik
antaralain adalah sebagai berikut:
a. Topik itu ada manfaatnya dan layak untuk dibahas. Ada manfaatnya,
mengandung pengertian bahwa bahasaan topik tersebut akan memberikan
sumbangan bagi ilmu. Layak dibahas, mengandung pengertian topik
tersebut layak dibahas dan sesuai bidang yang ditekuni penulis ;
b. Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis, karena
memudahkan penulis untuk melakukan suatu penelitian dan memudahkan
penulis mengetahui hal-hal sekitar penelitiannya;
c. Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yang ada,
terutama bagi penulis dan pembaca. Karena jika suatu karya tulis memiliki
topik yang menarik membuat seseorang mempunyai keinginan yang besar
untuk membaca sehingga jika banyak pembaca maka banyak saran yang
masuk sehingga menyempurnakan karya ilmiah kita;
d. Bahan yang diperlukan dapat diperoleh dan cukup memadai.
Bahan tersebut harus memilki data dan fakta yang obyektif dan
mencukupi, sehingga memudahkan kita untuk mengembangkan karya
ilmiah kita;
e. Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas, karena
jika pembahasan tidak terpusat maka karya ilmiah akan menuju ke hal-hal
yang tidak penting yang sehingga banyak kata atau kalimat yang terbuang
secara mubazir dan tidak sesuai dengan topik yang sudah di buat. Namun,
topik yang terlalu sempit akan menyebabkan topik terlalu khusus dan tidak
dapat digeneralisasikan
f. Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit dan harus
memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan
referensi;
Agar karya ilmiah memiliki masalah yang tidak terlalu luas dan dan tidak
terlalu sempit, judul karya ilmiah di atas harus dibatasi lagi, misalnya dengan
menyebut suatu tempat. Pertanyaan di mana akan menjawab mengenai objek
yang diteliti.
Maka langkah selanjutnya adalah membuat daftar isi. Dalam daftar isi,
kerangka karangan diletakkan pada bab 2 karya ilmiah. Pembuatan daftar isi
disesuaikan dengan jenis penelitian kuantitatif atau kualitatif. Daftar isi juga harus
sesuai dengan referensi kita mengambil dari manakah kita mengambil
referensinya, dan penulisan daftar isi harus benar dan sesuai dengan ketentuan.
Misalnya penulisan dari daftar pustaka :
1. Gunawan AW, Achmadi SS, Arianti L. 2004, Pedoman Penyajian Karya Ilmiah.
Bogor : IPBPr.
2. http://abacus.bates.edu/~gandserso/biology/resources/writing/HTW general.html
Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara lain sebagai
berikut :
1. Pencarian berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya
tulis yang kita buat.
3. Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema
dari karya ilmiah.
Setelah tahap reduksi data dirasa cukup, maka penulis melakukan analisis
data sesuai permasalahan karya ilmiah kita. Tapi pada tahap pengonsepan karya
ilmiah harus sesuai dengan urutan dalam kerangka karanagan yang telah
ditetapkan.
2. Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman
pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar gambar,
daftar pustaka, dll.
3. Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misal standar
penulisan kutipan, catatan kaki, dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.