Nama saya Hikmah Nurfitri, usia 31 tahun pertanggal 23 Juni 2016 lalu, saya berasal dari keluarga

yang hampir sebagian besar pendidik, mulai dari Nenek yang seorang Guru Tata Boga sekolah
keputrian di era 1970an, Paman seorang kepala sekolah sebuah sekolah dasar (SD) di Kecamatan
Pakis, salah satu daerah terpencil di Kabupaten Karawang yang saat ini masih dalam tahap
perkembangan baik dalam pembangunan desa maupun pendidikan.

Saya anak keempat dari empat bersaudara yang semuanya juga berkecimpung di dunia pendidikan,
Kakak pertama saya seorang konselor pada Perguruan Tinggi Swasta di Kota bekasi sedang kakak
kedua dan ketiga saya adalah Guru sekolah Dasar yang telah bergelar pegawai negeri sipil di kota
yang sama. Berasal dari keluarga yang mayoritas tenaga pendidik tidak membuat saya terjun di
dunia pekerjaan yang sama, walau pada saat ini saya sedang tidak terikat pada Perusahaan atau
Institusi manapun, tapi sebelum ini saya bekerja di perusahaan Trading Jerman yang bergerak dalam
penjualan mesin dan spare part alat pembangkit tenaga listrik dengan posisi Staff Logistics (Import),
dan sebelumnya pula saya bekerja pada Pelayaran (Shipping Line) milik Taiwan .

Di awal karir setelah lulus dari Universitas Negeri Jakarta, dengan gelar S1 dibidang Pendidikan Tata
Boga, saya dipercaya menempati posisi sebagai Marketing dan staff Logistik diPerusahaan Kaca
Nasional. Posisi yang tentu bertolak belakang dengan apa yang saya pelajari selama di Universitas
dulu tapi saya percaya bahwa tak ada satu halpun yang tidak dapat dipelajari dan sebagai pemula
saya sadar ada banyak hal dasar dalam pekerjaan yang tidak saya ketahui. Perjalanan panjang juga
melelahkan buat saya yang tahu nol tentang apa itu logistik tapi pengalaman mengajarkan saya
banyak hal tak hanya arti harfiah dari bidang yang saya geluti tapi juga banyak hal dan faktor
pendukung bagaimana proses logistik itu sendiri dapat terlaksana.

Namun di era perdagangan global dimana banyak orang dari berbagai bangsa dan negara dapat
keluar masuk dengan bebas, kualitas kerja tak hanya dilihat dari berapa lama kita bekerja atau
seberapa pengalaman kita pada satu bidang tertentu, kita butuh ilmu dan cara dimana kita bisa
beradaptasi dan menyesuaikan diri pada satu lingkungan yang tak hanya terdiri dari satu bangsa dn
satu bahasa saja. Pengalaman bekerja pada Perusahaan multinasional membuat saya tersadar,
bahasa adalah satu hal yang sederhana namun vital tak hanya untuk sosialisasi dan adaptasi tapi
juga alat