Kelompok B : Struktur
Kelompok C : Transportasi
Kelompok D : Geoteknik
Kelompok E : Lingkungan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------0-------------------
Published on Feb 26, 2013 , Metode ini cukup efektif dipakai untuk dekonstruksi di kota-kota
yang populasi gedungnya cukup padat.
Foto: The Grand Prince Hotel Akasaka di Tokyo, Jepang (News Australia)
Gedung hotel itu dibangun pada tahun 1980-an dengan tinggi 140 meter sebagai simbol glamor
masyarakat Jepang yang saat itu kaya raya. Namun mulai tahun lalu, bangunan gedung tersebut
menyusut 2 lantai atau 6,4 meter tiap 10 hari. TECOREP mengembangkan cara baru
menghancurkan sebuah gedung tanpa perlu suara bising dan sampah material yang berlebihan.
Tak hanya itu, TECOREP juga mendaur ulang energi yang ada pada bangunan-bangunan
tersebut.
Caranya, para pekerja mengaplikasikan balok baja di lantai teratas. Mereka menggunakan 15
jack hidrolik dan beberapa teknologi lain sehingga bisa mengenyahkan 1 lantai sekaligus dalam
1 waktu. Menggunakan prinsip katrol, sampah materialnya didaur ulang menjadi energi listrik
untuk penerangan dan sistem ventilasi.
"Dengan adanya baja di bagian atas gedung, kami bisa mengurangi bising dan debu secara
signifikan. Polusi debu berkurang hingga 90%, sehingga dampak buruk terhadap lingkungan
sangat kecil," tambah Ichihara.
(dhn/dhn)