1 Teori Dasar
Software power station adalah software yang dapat digunakan dalam menganalisa
perencanaan sistem distribusi dan transmisi dan rancangan tersebut dapat diuji melalui
software tersebut. Pada software ini terdapat dua bagian yaitu utilities untuk alternating
current dan utilities untuk direct current. Dalam merancang sistem distribusi dan line
transmisi, harus memenuhi etika standar yang diizinkan agar software dapat
diimplementasikan pada rancangan yang telah dibuat.
Setiap kesalahan dalam suatu rangkaian yang menyebabkan terganggunya aliran arus
yang normal disebut gangguan. Kebanyakan dari gangguan-gangguan yang terjadi pada
saluran transmisi bertegangan 115 KV atau lebih disebabkan oleh petir yang
mengakibatkan terjadinya percikan bunga api (flashover) pada isolator-isalator. Tegangan
tinggi yang ada diantara penghantar dan menara atau tiang penyangga yang ditanahkan
(ground) menyebabkan terjadinya ionisasi.
Suatu gangguan dapat menimbulkan kerusakan besar pada suatu sistem tenaga.
Banyak sekali studi-studi, pengembangan alat-alat, dan desain-desain sistem pelindung
yang telah dibuat, sehingga pencegahan kerusakan pada saluran transmisi dan peralatan
lain serta cara pemutusan arus pada saat ada gangguan selalu mengalami perbaikan.
Tegangan pada generator besar biasanya berkisar di antara 13,8 KV dan 24 KV. Tetapi
generator besar yang modern dibuat dengan tegangan yang bervariasi antara 18 dan 24 KV.
tidak ada suatu standart yang umum diterima untuk tegangan generator.
Tegangan generator dinaikkan ketingkat yang dipakai untuk transmisi yaitu antara
115 dan 765 KV. Tegangan tinggi standart adalah 115, 138 dan 230 KV. Tegangan tinggi
ekstra adalah 345, 500 dan 765 KV. Kini dilakukan penelitian untuk pemakaian tegangan
ultra tinggi yaitu diantara 1000 dan 1500 KV, keuntungan dari transmisi dengan tegangan
yang lebih tinggi akan menjadi jelas jika kita melihat pada kemampuan transmisi dari suatu
saluran transmisi. Kempuan ini biasanya dinyatakan dalam Megavolt-Ampere (MVA)
kemampuan transmisi dari saluran yang sama panjangnya berubah-ubah kira-kira
sebanding dengan kuadrat tegangan, tetapi kemampuan transmisi dari suatu saluran dengan
tegangan tertentu tidak dapat ditetapkan dengan pasti, karena kemampuan ini masih
tergantung lagi pada batasan-batasan (limit) thermal dari penghantar, jatuh tegangan
(Voltage Drop) yang diperbolehkan dan persyaratan-persyaratan kestabilan sistem,
kebanyakan faktor ini masih tergantung pula pada panjangnya saluran.
Kabel transmisi di bawah tanah (Under Ground) untuk suatu tegangan tertentu
kelihatanya baru dikembangkan 10 tahun setelah saluran transmisi terbuka untuk tagangan
yang sama mulai diopersaikan, dilihat dari keseluruhan panjangnya transmisi dibawah
tanah hampir dapat diabaikan saja, tetapi pertumbuhan yang diperlihatkannya cukup tinggi.
Pemakaian kabel semacam ini kebanyakan terbatas pada daerahdaerah yang padat
penduduknya atau di daerah-daerah perairan yang luas.
Dalam saluran transmisi jarak pendek, kapasitansi dan resistansi bocor diabaikan,
oleh karena itu saluran transmisi ini dapat diperlakukan sederhana, dimana impedansi
tetapnya mengumpul pada suatu tempat dan dapat dinyatakan oleh:
Z = R + jXL = zl = rl + jxl
Saluran transmisi pendek memiliki jarak sampai dengan 50 mil atau 80 Km. Pada
saluran ini arus masuk pada sisi pengiriman sama dengan arus yang keluar pada sisi
penerima.
Gambar 1.1 Saluran Transmisi
Tenaga listrik sangat berguna karena tenaga listrik itu dapat dengan mudah disalurkan dan juga
mudah diatur. Tenaga listrik dibangkitkan di pusat-pusat listrik tenaga (PLT), seperti : tenaga air
(PLTA), tenaga uap (PLTU), tenaga panas bumi (PLTP), tenaga gas (PLTG), tenaga diesel
(PLTD), tenaga nuklir (PLTN) dan lain sebagainya.
Pusat-pusat listrik tenaga itu, terutama yang menggunakan tenaga air (PLTA) umumnya terletak
jauh dari tempat pemukiman, terutama tenaga listrik itu digunakan atau pusat-pusat beban (load
centers). Karena itu tenaga listrik yang dibangkitkan harus disalurkan melalui kawat atau saluran
transmisi. Karena tegangan generator pada umumnya rendah antara 6 KV sampai dengan 24 KV,
maka tegangan ini biasanya dinaikkan dengan pertolongan transformator daya ke tingkat
tegangan yang lebih tinggi antara 30 KV sampai 500 KV (di beberapa negara maju bahkan sudah
sampai 1.000 KV).
Tingkat tegangan yang lebih tinggi ini, selain untuk memperbesar daya hantar dari saluran yang
berbanding lurus dengan kuadrat tegangan, juga untuk memperkecil rugi-rugi daya dan jatuh
tegangan pada saluran. Sudah jelas, dengan mempertinggi tegangan tingkat isolasipun harus
lebih tinggi dengan demikian biaya peralatan juga tinggi.
Penurunan tegangan dari tingkat tegangan transmisi pertama-tama dilakukan pada gardu induk
(GI) dimana tegangan diturunkan ke tegangan yang lebih rendah, misalnya: dari 500 KV ke 150
KV atau dari 150 KV ke 70 KV. Kemudian penurunan kedua dilakukan pada gardu induk
distribusi dari 50 KV ke 20 KV atau dari 70 KV ke 20 KV. Tegangan 20 KV ini disebut tegangan
distribusi primer.
Ada dua kategori saluran transmisi: saluran udara (overhead lines) dan saluran kabel tanah
(underground cable), yang pertama menyalurkan tenaga listrik melalui kawat yang digantung
pada menara atau tiang transmisi dengan perantaraan isolator-isolator, sedang kategori kedua
menyalurkan tenaga listrik melalui kabel yang ditanam dibawah permukaan tanah. Kedua cara
penyaluran di atas mempunyai untung ruginya masing-masing. Dibandingkan dengan saluran
udara saluran tanah tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, hujan, angin, bahaya petir dan
sebagainya. Lain pula saluran bawah tanah lebih eksitesis karena tidak mengganggu pandangan.
Karena alasan terakhir ini saluran bawah tanah lebih disukai terutama untuk daerah yang padat
penduduknya dan kota-kota besar. Namun biaya pembangunannya jauh lebih besar dibanding
dengan saluran udara dan perbaikannya jauh lebih sukar jika ada gangguan hubung singkat dan
gangguan-ganguan yang lain.
Menurut jenis arusnya dikenal sistem arus bolak-balik (AC = Alternating Current) dan sistem
arus searah (DC = Direct Current). Didalam sistem AC kenaikan dan penurunan tegangan mudah
dilakukan yaitu dengan menggunakan transformator, itulah sebabnya pada dewasa ini saluran
transmisi di dunia adalah saluran transmisi AC. Ada sistem satu phasa dan tiga phasa. Sistem tiga
phasa mempunyai keuntungan dibandingkan dengan satu phasa karena :
Tegangan Transmisi
Untuk daya yang sama maka daya guna penyaluran akan naik oleh karena rugi-rugi transmisi
turun apabila tegangan transmisi ditinggikan namun peninggian tegangan transmisi berarti juga
penaikan isolasi dan biaya peralatan dan gardu induk. Oleh karena itu pemilihan tegangan
transmisi dilakukan dengan memperhitungkan daya yang disalurkan jumlah rangkaian jarak
penyaluran dan keandalan biaya peralatan untuk tegangan tertentu, serta tegangan yang sekarang
ada dan yang direncanakan, kecuali itu penentuan tegangan harus juga dilihat dari segi
standarisasi peralatan yang ada. Penentuan tegangan merupakan bagian dari perencanaan sistem
secara keseluruhan.
Tegangan tertinggi untuk perlengkapan (KV) : (36) 72,5 170 245 420 525.
Tegangan nominal 30 KV hanya diperkenankan untuk daerah asuhan dimana tegangan distribusi
20 KV tidak dipergunakan. Penentuan deretan tegangan di atas disesuaikan dengan rekomendasi
International Electronical Commission (IEC).
Sehubungan bertambah panjangnya saluran transmisi dan juga tingginya tegangan maka
menggunakan persamaan yang ada pada saluran pendek tentu tidak efektif dan hasilnya tidak
teliti. Untuk itu efek dari arus bocor melalui kapasitansi harus diperhitungkan sebagai analisis
pendekatan yang lebih teliti. Jadi admitansi pararel yang digambarkan berkumpul pada beberapa
titik sepanjang saluran, dapat digambarkan oleh salah satu dari dua rangkaian yaitu untai nominal
T atau untai nominal seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.
b. Isolator isolator
c. Kawat penghantar
d. Kawat tanah.
Menara atau tiang transmisi adalah suatu bangunan penopang saluran transmisi yang biasa
berupa menara baja, tiang baja atau beton pada umumnya digunakan pada saluran saluran
dengan tegangan kerja relatif rendah (dibawah 70 KV) sedang untuk saluran transmisi tegangan
tinggi atau ekstra tinggi digunakan menara baja. Menara baja dibagi sesuai dengan fungsinya
yaitu menara dukung, menara sudut, menara ujung, menara percabangan dan menara transposisi.
Isolator Isolator
Jenis isolator yang digunakan pada umumnya adalah jenis porselin atau gelas. Menurut
penggunaan dan konstruksinya dikenal tiga jenis isolator yaitu: isolator jenis pasak, isolator jenis
pos-saluran dan isolator gantung. Isolator jenis pasak dan jenis pos-saluran digunakan pada
saluran transmisi dengan tegangan kerja relatif rendah (kurang dari 22 33 KV) sedang isolator
gantung dapat digandeng menjadi rentengan isolator yang jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
Kawat Penghantar
Jenis jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada saluran transmisi adalah tembaga
dengan konduktivitas 100% (Cu 100%), tembaga dengan konduktivitas 97,5% atau aluminium
dengan konduktivitas 61% (AL 61%). Kawat penghantar aluminium terdiri dari berbagai jenis
dengan lambang sebagai berikut:
ACC = All-Aluminium Conductor yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari
aluminium.
AAAC = All-Aluminium Alloy Conductor yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat
dari campuran aluminium.
Untuk memperbesar kuat tarik dari aluminium digunakan campuran aluminium (aluminium
Alloy). Untuk saluran saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara dua tiang atau
menara jauh (ratusan meter) dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi. Untuk itu digunakan kawat
penghantar ACSR.
Kawat Tanah
Kawat tanah atau ground wires juga disebut sebagai kawat pelindung gunanya untuk melindungi
kawat penghantar atau kawat phasa terhadap sambaran petir. Jadi kawat tanah itu dipasang diatas
kawat phasa. Sebagai kawat tanah umumnya digunakan kawat baja (stell wires) yang lebih
murah, tetapi tidaklah jarang digunakan ACSR.
Resistansi
Resistansi pengantar saluran transmisi adalah penyebab yang terpenting dari rugi daya ( power
losses ) pada saluran transmisi. Jika tidak ada keterangan lain, maka yang dimaksud dengan
istilah resistansi adalah resistansi efektif. Resistansi efektif dari suatu penghantar adalah
R=
dimana daya dinyatakan dalam watt dan I adalah arus rms. Pada penghantar dalam ampere.
Resistansi efektif sama dengan resistansi arus searah ( DC ) dari saluran jika terdapat distribusi
arus yang merata (uniform) di seluruh penghantar. Kita akan membahas sedikit tentang distribusi
arus yang tidak merata sesudah kita mengulang beberapa konsep dasar dari resistansi DC.
Di mana
Untuk soal soal ketenagaan di amerika serikat, I biasanya diberikan dalam kaki (feet), A dalam
circular mils (cmils) dan dalam ohm cmil per foot, yang kadang kadang disebut ohm per
circular mil foot dalam unit unit SI, I adalah dalam meter, A dalam meter persegi, dan dalam
ohm meter.
Sehubungan bertambah panjangnya saluran transmisi dan juga tingginya tegangan maka
menggunakan persamaan yang ada pada saluran pendek tentu tidak efektif dan hasilnya tidak
teliti. Untuk itu efek dari arus bocor melalui kapasitansi harus diperhitungkan sebagai analisis
pendekatan yang lebih teliti. Jadi admitansi pararel yang digambarkan berkumpul pada beberapa
titik sepanjang saluran, dapat digambarkan oleh salah satu dari dua rangkaian yaitu untai nominal
T atau untai nominal .