Anda di halaman 1dari 7

III.

1 Teori Dasar

Software power station adalah software yang dapat digunakan dalam menganalisa
perencanaan sistem distribusi dan transmisi dan rancangan tersebut dapat diuji melalui
software tersebut. Pada software ini terdapat dua bagian yaitu utilities untuk alternating
current dan utilities untuk direct current. Dalam merancang sistem distribusi dan line
transmisi, harus memenuhi etika standar yang diizinkan agar software dapat
diimplementasikan pada rancangan yang telah dibuat.

Program ini dapat dikembangkan dengan menghubungkan sebuah personal computer


dengan peralatan sistem distribusi dan transmisi sehingga peralatan tersebut dapat
dikontrol melalui komputer tersebut. Operasi program menyerupai sistem elektrik real.
Sebagai contoh, kapan anda membuka suatu pemutus suatu kontak, menempatkan suatu
unsur keluar dari suatu jasa layanan atau mengubah status operasi motor, de-energized
unsur-unsur dan sub-sistem ditandai pada one-line diagram pada sebuah perubahan. Power
station telah terdapat data menyangkut data terperinci untuk masing-masing peralatan
elektrik. Editor data dapat mempercepat proses masukan data dan harus memasukan data
minimum untuk studi tertentu. Dalam rangka mencapai software ini mempunyai editor
yang tersusun sendiri dalam cara yang paling logis untuk memasukan data untuk jenis
analisa yang berada atau dalam merancang sebuah sistem.

Setiap kesalahan dalam suatu rangkaian yang menyebabkan terganggunya aliran arus
yang normal disebut gangguan. Kebanyakan dari gangguan-gangguan yang terjadi pada
saluran transmisi bertegangan 115 KV atau lebih disebabkan oleh petir yang
mengakibatkan terjadinya percikan bunga api (flashover) pada isolator-isalator. Tegangan
tinggi yang ada diantara penghantar dan menara atau tiang penyangga yang ditanahkan
(ground) menyebabkan terjadinya ionisasi.

Suatu gangguan dapat menimbulkan kerusakan besar pada suatu sistem tenaga.
Banyak sekali studi-studi, pengembangan alat-alat, dan desain-desain sistem pelindung
yang telah dibuat, sehingga pencegahan kerusakan pada saluran transmisi dan peralatan
lain serta cara pemutusan arus pada saat ada gangguan selalu mengalami perbaikan.
Tegangan pada generator besar biasanya berkisar di antara 13,8 KV dan 24 KV. Tetapi
generator besar yang modern dibuat dengan tegangan yang bervariasi antara 18 dan 24 KV.
tidak ada suatu standart yang umum diterima untuk tegangan generator.

Tegangan generator dinaikkan ketingkat yang dipakai untuk transmisi yaitu antara
115 dan 765 KV. Tegangan tinggi standart adalah 115, 138 dan 230 KV. Tegangan tinggi
ekstra adalah 345, 500 dan 765 KV. Kini dilakukan penelitian untuk pemakaian tegangan
ultra tinggi yaitu diantara 1000 dan 1500 KV, keuntungan dari transmisi dengan tegangan
yang lebih tinggi akan menjadi jelas jika kita melihat pada kemampuan transmisi dari suatu
saluran transmisi. Kempuan ini biasanya dinyatakan dalam Megavolt-Ampere (MVA)
kemampuan transmisi dari saluran yang sama panjangnya berubah-ubah kira-kira
sebanding dengan kuadrat tegangan, tetapi kemampuan transmisi dari suatu saluran dengan
tegangan tertentu tidak dapat ditetapkan dengan pasti, karena kemampuan ini masih
tergantung lagi pada batasan-batasan (limit) thermal dari penghantar, jatuh tegangan
(Voltage Drop) yang diperbolehkan dan persyaratan-persyaratan kestabilan sistem,
kebanyakan faktor ini masih tergantung pula pada panjangnya saluran.

Kabel transmisi di bawah tanah (Under Ground) untuk suatu tegangan tertentu
kelihatanya baru dikembangkan 10 tahun setelah saluran transmisi terbuka untuk tagangan
yang sama mulai diopersaikan, dilihat dari keseluruhan panjangnya transmisi dibawah
tanah hampir dapat diabaikan saja, tetapi pertumbuhan yang diperlihatkannya cukup tinggi.
Pemakaian kabel semacam ini kebanyakan terbatas pada daerahdaerah yang padat
penduduknya atau di daerah-daerah perairan yang luas.

Penurunan tegangan dari tingkat tegangan transmisi pertama-tama terjadi pada


stasium pembangkit bertenaga besar, di mana tegangan diturunkan ke daerah antara 34,5
dan 138 KV, sesuai dengan tagangan saluran transmisinya. Beberapa pelanggan yang
memakai tenaga untuk keperluan industri sudah dapat dicatuh dengan tegangan ini.
Penurunan tegangan berikutnya terjadi pada stasiun pembantu distribusi, di mana tegangan
diturunkan lagi menjadi 4 sampai 34,5 KV dan biasanya teganggan pada saluran yang
keluar dari stasiun pembantu tersebut berkisar antara 11 dan 15 KV. Hal ini yang biasa
disebut sistem distribusi primer. Kebanyakan beban untuk industri dicatu dari sistem
primer, yang juga mencatu transformator distribusi. Transformator ini menyediakan
tegangan sekunder pada rangakaian tiga-kawat berfasa tunggal untuk pemakaian di rumah-
rumah tempat tinggal. Di sini tegangannya adalah 240 Volt antara dua kawat, dan 120 Volt
di atara masing-masing kawat tersebut dan kawat ketiga diketanahkan. rangkaian lainnya
ialah sistem empat kawat berfasa tiga yang dinyatakan dengan 208 Y/120 V, atau 480
Y/277 V.

Suatu saluran transmisi listrik mempunyai empat parameter yang mempengaruhi


kemampuannya untuk berfungsi sebagai bagian dari suatu sistem tenaga, yaitu : resistansi,
induktansi, kapasitansi, dan konduktansi.

Dalam saluran transmisi jarak pendek, kapasitansi dan resistansi bocor diabaikan,
oleh karena itu saluran transmisi ini dapat diperlakukan sederhana, dimana impedansi
tetapnya mengumpul pada suatu tempat dan dapat dinyatakan oleh:

Z = R + jXL = zl = rl + jxl

Saluran transmisi pendek memiliki jarak sampai dengan 50 mil atau 80 Km. Pada
saluran ini arus masuk pada sisi pengiriman sama dengan arus yang keluar pada sisi
penerima.
Gambar 1.1 Saluran Transmisi

Tenaga listrik sangat berguna karena tenaga listrik itu dapat dengan mudah disalurkan dan juga
mudah diatur. Tenaga listrik dibangkitkan di pusat-pusat listrik tenaga (PLT), seperti : tenaga air
(PLTA), tenaga uap (PLTU), tenaga panas bumi (PLTP), tenaga gas (PLTG), tenaga diesel
(PLTD), tenaga nuklir (PLTN) dan lain sebagainya.

Pusat-pusat listrik tenaga itu, terutama yang menggunakan tenaga air (PLTA) umumnya terletak
jauh dari tempat pemukiman, terutama tenaga listrik itu digunakan atau pusat-pusat beban (load
centers). Karena itu tenaga listrik yang dibangkitkan harus disalurkan melalui kawat atau saluran
transmisi. Karena tegangan generator pada umumnya rendah antara 6 KV sampai dengan 24 KV,
maka tegangan ini biasanya dinaikkan dengan pertolongan transformator daya ke tingkat
tegangan yang lebih tinggi antara 30 KV sampai 500 KV (di beberapa negara maju bahkan sudah
sampai 1.000 KV).

Tingkat tegangan yang lebih tinggi ini, selain untuk memperbesar daya hantar dari saluran yang
berbanding lurus dengan kuadrat tegangan, juga untuk memperkecil rugi-rugi daya dan jatuh
tegangan pada saluran. Sudah jelas, dengan mempertinggi tegangan tingkat isolasipun harus
lebih tinggi dengan demikian biaya peralatan juga tinggi.

Penurunan tegangan dari tingkat tegangan transmisi pertama-tama dilakukan pada gardu induk
(GI) dimana tegangan diturunkan ke tegangan yang lebih rendah, misalnya: dari 500 KV ke 150
KV atau dari 150 KV ke 70 KV. Kemudian penurunan kedua dilakukan pada gardu induk
distribusi dari 50 KV ke 20 KV atau dari 70 KV ke 20 KV. Tegangan 20 KV ini disebut tegangan
distribusi primer.

Ada dua kategori saluran transmisi: saluran udara (overhead lines) dan saluran kabel tanah
(underground cable), yang pertama menyalurkan tenaga listrik melalui kawat yang digantung
pada menara atau tiang transmisi dengan perantaraan isolator-isolator, sedang kategori kedua
menyalurkan tenaga listrik melalui kabel yang ditanam dibawah permukaan tanah. Kedua cara
penyaluran di atas mempunyai untung ruginya masing-masing. Dibandingkan dengan saluran
udara saluran tanah tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, hujan, angin, bahaya petir dan
sebagainya. Lain pula saluran bawah tanah lebih eksitesis karena tidak mengganggu pandangan.
Karena alasan terakhir ini saluran bawah tanah lebih disukai terutama untuk daerah yang padat
penduduknya dan kota-kota besar. Namun biaya pembangunannya jauh lebih besar dibanding
dengan saluran udara dan perbaikannya jauh lebih sukar jika ada gangguan hubung singkat dan
gangguan-ganguan yang lain.

Saluran Transmisi AC Atau DC

Menurut jenis arusnya dikenal sistem arus bolak-balik (AC = Alternating Current) dan sistem
arus searah (DC = Direct Current). Didalam sistem AC kenaikan dan penurunan tegangan mudah
dilakukan yaitu dengan menggunakan transformator, itulah sebabnya pada dewasa ini saluran
transmisi di dunia adalah saluran transmisi AC. Ada sistem satu phasa dan tiga phasa. Sistem tiga
phasa mempunyai keuntungan dibandingkan dengan satu phasa karena :

a. Daya yang disalurkan lebih besar.

b. Nilai sesaatnya (instantaneous value) konstan

c. Mempunyai medan magnet putar.

Berhubung dengan keuntungan-keuntungannya, hampir seluruh penyaluran tenaga listrik


dilakukan dengan arus bolak-balik. Namun sejak beberapa tahun terakhir ini penyaluran arus
searah mulai dikembangkan di beberapa bagian di dunia ini. Penyaluran DC mempunyai
keuntungan karena misalnya isolasi yang lebih sederhana, daya guna yang lebih tinggi karena
faktor dayanya sama dengan 1 serta tidak adanya masalah stabilitas, sehingga dimungkinkan
penyaluran jarak jauh. Tetapi persoalan ekonomisnya harus dipertimbangkan. Penyaluran dengan
sistem tenaga listrik DC baru dapat dianggap ekonomis (bila dapat bersaing dengan sistem AC)
bila jarak saluran udara lebih jauh antara 400 sampai 600 Km, atau untuk saluran bawah tanah
lebih panjang dari 50 Km. Ini disebabkan karena biaya peralatan pengubah dari AC ke DC dan
sebaliknya (converter and inverter equipment) sangat mahal.

Tegangan Transmisi

Untuk daya yang sama maka daya guna penyaluran akan naik oleh karena rugi-rugi transmisi
turun apabila tegangan transmisi ditinggikan namun peninggian tegangan transmisi berarti juga
penaikan isolasi dan biaya peralatan dan gardu induk. Oleh karena itu pemilihan tegangan
transmisi dilakukan dengan memperhitungkan daya yang disalurkan jumlah rangkaian jarak
penyaluran dan keandalan biaya peralatan untuk tegangan tertentu, serta tegangan yang sekarang
ada dan yang direncanakan, kecuali itu penentuan tegangan harus juga dilihat dari segi
standarisasi peralatan yang ada. Penentuan tegangan merupakan bagian dari perencanaan sistem
secara keseluruhan.

Meskipun tidak jelas meyebutkan keperluannya sebagai tegangan transmisi di Indonesia,


pemerintah tidak menyeragamkan deretan tegangan tinggi sebagai berikut:

Tegangan nominal (KV) : (30) 66 150 220 380 500.

Tegangan tertinggi untuk perlengkapan (KV) : (36) 72,5 170 245 420 525.

Tegangan nominal 30 KV hanya diperkenankan untuk daerah asuhan dimana tegangan distribusi
20 KV tidak dipergunakan. Penentuan deretan tegangan di atas disesuaikan dengan rekomendasi
International Electronical Commission (IEC).

Sehubungan bertambah panjangnya saluran transmisi dan juga tingginya tegangan maka
menggunakan persamaan yang ada pada saluran pendek tentu tidak efektif dan hasilnya tidak
teliti. Untuk itu efek dari arus bocor melalui kapasitansi harus diperhitungkan sebagai analisis
pendekatan yang lebih teliti. Jadi admitansi pararel yang digambarkan berkumpul pada beberapa
titik sepanjang saluran, dapat digambarkan oleh salah satu dari dua rangkaian yaitu untai nominal
T atau untai nominal seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

Komponen-Kompenen Utama Dari Saluran Udara

Komponen komponen utama dari saluran transmisi terdiri dari:

a. Menara transmisi atau tiang transmisi beserta fondasinya

b. Isolator isolator

c. Kawat penghantar

d. Kawat tanah.

Menara Atau Tiang Transmisi

Menara atau tiang transmisi adalah suatu bangunan penopang saluran transmisi yang biasa
berupa menara baja, tiang baja atau beton pada umumnya digunakan pada saluran saluran
dengan tegangan kerja relatif rendah (dibawah 70 KV) sedang untuk saluran transmisi tegangan
tinggi atau ekstra tinggi digunakan menara baja. Menara baja dibagi sesuai dengan fungsinya
yaitu menara dukung, menara sudut, menara ujung, menara percabangan dan menara transposisi.

Isolator Isolator
Jenis isolator yang digunakan pada umumnya adalah jenis porselin atau gelas. Menurut
penggunaan dan konstruksinya dikenal tiga jenis isolator yaitu: isolator jenis pasak, isolator jenis
pos-saluran dan isolator gantung. Isolator jenis pasak dan jenis pos-saluran digunakan pada
saluran transmisi dengan tegangan kerja relatif rendah (kurang dari 22 33 KV) sedang isolator
gantung dapat digandeng menjadi rentengan isolator yang jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan.

Kawat Penghantar

Jenis jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada saluran transmisi adalah tembaga
dengan konduktivitas 100% (Cu 100%), tembaga dengan konduktivitas 97,5% atau aluminium
dengan konduktivitas 61% (AL 61%). Kawat penghantar aluminium terdiri dari berbagai jenis
dengan lambang sebagai berikut:

ACC = All-Aluminium Conductor yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari
aluminium.

AAAC = All-Aluminium Alloy Conductor yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat
dari campuran aluminium.

ACSR = Aluminium Conductor, Alloy-Reinforced. yaitu kawat penghantar aluminium yang


diperkuat dengan logam campuran.

Kawat penghantar tembaga mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan kawat


penghantar aluminium karena konduktivitas dan kuat tariknya lebih tinggi. Tetapi kelemahannya
ialah, tembaga lebih berat dari aluminium dan juga lebih mahal. Untuk itu kawat penghantar
aluminium lebih banyak menggantikan kawat penghantar tembaga

Untuk memperbesar kuat tarik dari aluminium digunakan campuran aluminium (aluminium
Alloy). Untuk saluran saluran transmisi tegangan tinggi dimana jarak antara dua tiang atau
menara jauh (ratusan meter) dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi. Untuk itu digunakan kawat
penghantar ACSR.

Kawat Tanah

Kawat tanah atau ground wires juga disebut sebagai kawat pelindung gunanya untuk melindungi
kawat penghantar atau kawat phasa terhadap sambaran petir. Jadi kawat tanah itu dipasang diatas
kawat phasa. Sebagai kawat tanah umumnya digunakan kawat baja (stell wires) yang lebih
murah, tetapi tidaklah jarang digunakan ACSR.

Resistansi

Resistansi pengantar saluran transmisi adalah penyebab yang terpenting dari rugi daya ( power
losses ) pada saluran transmisi. Jika tidak ada keterangan lain, maka yang dimaksud dengan
istilah resistansi adalah resistansi efektif. Resistansi efektif dari suatu penghantar adalah
R=

dimana daya dinyatakan dalam watt dan I adalah arus rms. Pada penghantar dalam ampere.
Resistansi efektif sama dengan resistansi arus searah ( DC ) dari saluran jika terdapat distribusi
arus yang merata (uniform) di seluruh penghantar. Kita akan membahas sedikit tentang distribusi
arus yang tidak merata sesudah kita mengulang beberapa konsep dasar dari resistansi DC.

Resistansi DC diberikan oleh rumus dibawah ini

Di mana

Satuan apapun boleh dipakai disini, asal tetap konsisten.

Untuk soal soal ketenagaan di amerika serikat, I biasanya diberikan dalam kaki (feet), A dalam
circular mils (cmils) dan dalam ohm cmil per foot, yang kadang kadang disebut ohm per
circular mil foot dalam unit unit SI, I adalah dalam meter, A dalam meter persegi, dan dalam
ohm meter.

Sehubungan bertambah panjangnya saluran transmisi dan juga tingginya tegangan maka
menggunakan persamaan yang ada pada saluran pendek tentu tidak efektif dan hasilnya tidak
teliti. Untuk itu efek dari arus bocor melalui kapasitansi harus diperhitungkan sebagai analisis
pendekatan yang lebih teliti. Jadi admitansi pararel yang digambarkan berkumpul pada beberapa
titik sepanjang saluran, dapat digambarkan oleh salah satu dari dua rangkaian yaitu untai nominal
T atau untai nominal .

Anda mungkin juga menyukai