Anda di halaman 1dari 5

Akhir akhir ini gue banyak sekali pikiran, banyak sekali hal-hal yang ada dalam otak gue,

kata abg abg jaman sekarang istilahnya lagi error, gue udah coba beberapa cara, salah satunya
minum minuman yang bikin kita oke, katanya sih gitu.

Akhirnya waktu itu gue beli di toko terdekat di rumah gue dan sampailah gue di toko itu.mas
mau beli sesuatu sapa gue ke penjaga toko tersebut, dan dengan ramahnya penjaga toko tersebut
bilang iya mas memang disini toko bukan servis hape sambil tersenyum.

Karna waktu itu gue gak tau nama minuman tersebut akhirnya gue langsung frontal aja
nyatain maksud gue ke penjaga tersebut. anu mas, cari obat yang yang bisa bikin kita oke yang
kaya di iklan gitu sebentar mas katanya. mau yang silver apa yang gold? dan saat
mendengar pertanyaan itu, perasaan gue langsung gak enak.

Dan akhirnya gue bilang dengan polosnya yang paling murah mas yang murah ga
ada mas yang ada yang silver sama yang gold akhirnya karna agak sedikit kesal, gue langsung
bilang coba sini saya lihat dulu dan datanglah si penjaga dengan kedua botol ditangannya. ini
mas, katanya seraya menaruh botol tersebut diatas lemari kaca. Dan alangkah terkejutnya gue
saat gue tulisan pada botol tersebut yang bertuliskan obat kuat susu kuda liar asli sumbawa
jlebb akhirnya gue tidak bisa berkata apa apa. gimana mas? Pilih yang mana? tanya penjaga
toko itu sekali lagi, karna tidak enak dengan penjaga toko tersebut akhirnya gue mas, permen
ada? dan dengan spontan heh lo macem macem ya? bentak penjaga itu, gue gak tau kenapa
dia tiba tiba menjadi kuat, apa karena dia kebanyakan mengkonsumsi susu tadi, mungkin juga.

Dan yang ada dipikiran gue saat itu adalah gue harus menyelamatkan diri gue sendiri.
akhirnya gue kabur lari sekuat tenaga sambil membayangkan penjaga tersebut berlari mengejar
gue dengan berbadan kuda liar. dan akhirnya gue gak minum apapun buat ngilangin eror gue.
Dan pada hari itu, yang berketepatan hari minggu ibu datang menghampiriku yang sedang duduk
duduk, ibu minta tolong, kamu pergi kepasar dan tolong belikan ini seraya memberikan daftar
yang ditulis oleh tangan.

Tak lama setelah itu, bapak gue dateng eh, sekalian beliin paku ya tapi bukan paku
biasa, namanya paku baja, paku yang keras itu yang bisa buat tembok katanya. Bagaikan
menerima tugas dengan beban yang berat yang harus gue jalankan dan dengan tanpa ada
kesalahan, gue akhirnya berangkat kepasar dan membeli barang barang yang di pesan ibu tadi.
Dan juga berhati hati untuk tidak lupa kepada titipan bapak juga.

Sepulang dari pasar gue mampir ke toko bangunan yang letaknya tak jauh dari pasar
tersebut. Dan gue langsung nanya ada paku baja sepertinya orang itu bingung paku baja yang
mana maksudnya? itu paku yang keras, kataku,orang itu sepertinya mengerti dan mulai
tampak tersenyum oo gitu, semua paku keras mas, kalo gak percaya coba kunyah sialan, gue
kira udah ngerti apa yang gue maksud.
akhirnya si pemilik toko bangunan tersebut datang dan langsung menegur kepada si
penjagatoko. Lalu, ia mengambil paku baja tersebut dan menyerahkannya padaku. semuanya
enam ribu gue langsung menyerahkan uang dan langsung pergi pulang.

Setelah sampai depan rumah, bapak sudah menunggu di depan pagar dan meminta
titipannya, wah kamu memang hebat, kamu tidak salah beli katanya. Telinga gue seakan
berjatuhan mendegar pujian tersebut. gue langsung menuju dapur untuk menyerahkan barang
barang yang ibu titipkan tadi. Pikiran gue gue akan dipuji seperti bapak gue memuji gue tadi.
Tapi Astaga!! Kenapa kamu beli lombok besar!! Kan tadi sudah bilang untuk beli cabe
rawit!! Kamu ini yaa!! ya akan gue pikir ga ada bedanya mungkin saja itu belum masak tapi
sudah di panen, jadinya kecil kecil soalnya orang kan beda beda, ada yang suka yang kecil tapi
juga ada yang suka sama yang besar besar, mungkin penjualnya berpikir begitu. omongan gue
kacau, gue tidak tau harus bicara apa lagi dan ibu, masih memarahi gue bener bener kamu ya
akhirnya gue tanpa bicara apa apa langsung meninggalkan ibu yang sepertinya tidak suka gue
ada disitu.

Siang itu seperti biasanya, gue berbaring di sawah deket rumah untuk ngeliat awan, gue
suka sama awan karena awan itu seperti hati kita, kadang dia cerah, kadang mendung, kadang
ber petir, tapi dia tetap menjalani hidup ini dengan bahagia. Sepertinya hari minggu akan segera
berakhir dan hal yang biasanya di benci anak sekolahan adalah pada minggu sore, mereka
menganggap hari senang mereka sudah habis. Gue juga sempat mikir kenapa kalo minggu ke
senin itu cepet banget tapi kalo senin ke minggu serasa lama sekali.

Tanpa sadar berbaring di pohon dekat sawah akhirnya gue tertidur dan pada saat gue
bangun hari sudah menjelang malam. Gue bangun dan bergegas untuk pulang. Dan biasanya
pada malam harinya gue belajar beberapa mata pelajaran yang besok akan dia ajarkan oleh para
guru. Meskipun gue tidak mengerti apa yang gue baca. Gue rasa sekolah itu aneh di kelas
diterangkan pengertian laju reaksi adalah ini bla bla bla dan sebagainya, dan setelah gue buka
soal soalnya yang ditanyakan adalah berapa laju reaksi jika bla bla bla, itu. Tapi tak apalah
kewajiban gue memang belajar. Sudah seharusnya gue menjalankan tugas gue dengan baik. Gue
bukan merupakan tergolong siswa yang pandai dalam pelajaran, kadang gue merasa bahwa gue
ngecewaiin orang tua gue. Orang tua gue bukanlah orang yang kaya, kadang gue juga kerja
serabutan supaya dapat memenuhi kebutuhan gue.

Lama kelamaan melamun akhirnya gue putuskan untuk pergi tidur, banyak sekali
kejadian yang telah gue alami. Kemarin adalah sejarah dan esok adalah masa depan dan sekarang
gue berada di tengah tengahnya.

Dan pagi itu jam menunjukkan sudah pukul tujuh buset telat lagi tanpa sarapan gue
langsung nyalaiin sepeda motor butut peninggalan kakek gue dan mengendarainya sekuat
tenanga, sepertinya sepeda motor ini sudah habis masa jayanya sepertinya dia sudah batuk batuk
tak kuat tapi masih saja gue paksa. Saat tiba di depan perempatan jalan ada polisi yang sedang
bertugas sbagaimana mestinya. Gue tidak peduli apakah lampu merah atau hijau setau gue masih
merah. Tapi karna rasa takut gue telat lebih besar daripada takut gue terhadap polisi tersebut
akhirnya gue nekat melewati lampu merah tersebut dan polisi tersebut hanya memandang kearah
gue mungkin dia tidak menilang gue karena mungkin tidak tega terhadap sepeda motor yang gue
kendarai.

Akhirnya gue sampai ke depan gerbang sekolah tercinta gue yang tampak dari jauh
sudah menutup pintu pagarnya erat erat seaakan tidak merelakan gue untuk masuk kedalamnya.
Namun setelah nego beberapa saat dengan petugas satpam akhirnya gue boleh masuk. Tidak
sampai disitu, saat gue intip kelas gue ternyata guru itu sudah masuk dan mulai mengajar. Gue
harus bisa mengalahkan rasa takut ini.

Gue memberanikan diri masuk kelas dan pak guru itu langsung membentak kearahku kenapa
telat!? ampun pak kataku, gue gak tau harus memberikan alasan apa karena memang posisi
gue bersalah saat ini dan seketika itu gue ingat dulu di pengajian kata pak ustad. Kalo kamu
bertemu seseorang yang membuat kamu takut , jnagan kahawatir, maka baca doa ini, dan gue
inget betul doa tersebut. Pak ustad menjelaskan bahawa doa itu adalah doa yang digunakan nabi
musa ketika menghadapi firaun. Dan gue tau harus gimana sekarang he he he dan gue baca
dengan nada pelan dan sialnya pak guru tersebut mendengar gue berkata sesuatu heh ngomong
apa kamu?! gue waktu itu udah siap untuk menerima segala reaksi dari bapak guru tersebut.
Dan akhirnya gue dikeluarkan dan tidak boleh ikut pelajaran sampai setelah istirahat.

Ketika gue sedang duduk duduk meratapi nasib datanglah seorang wanita yang tak lain
itu adalah adik kelasku sendiri, spontan duni gue langsung berubah, gue merasa sejuk, dan
darahku seakan akan mengalir dengan deras,, gue terlarut dalam lamunan dan tersadar seketika
ketika dia menyapa gue suara halusnya menyejukkan ku lagi ngapain mas? sapanya sambil
tersenyum. Gue yang salah tingkah seakan tidak bisa berbicara sepatah katapun ee anu pasti
telat ya ejeknya haha tau saja, kamu sendiri ngapain? Kok ada di luar kan sekarang jam
pelajaran? owh gue tadi ulangan dan yang selesai boleh keluar gue berpikir pasti dia anak
yang pinter , dia juga lumayan cantik,.

Dan tiba tiba loh mas? Ngelamun ya? sambil tertawa, nga siapa juga kat gue
berbohong yasudah mas gue ke kantin dulu ya sampai nanti eh iya kat gue. Sejak saat gue
mulai merasa ada sesuatu yang terjadi pada diri gue, seperti angin yang berhembus, bunga yang
beterbangan, gue merasa sangat bahagia. Namun dibalik semua itu ada banyak masalah yang
menimpa gue, ulangan gue ancur, nilai gue turun dan terlebih lagi menjelang ujian akhir nasional
dan tes masuk perguruan tinggi. Gue tidak tau harus bagaimana dengan semua beban yang ada
pada gue sekarang. Itulah sebabnya kadang gue kurang konsentrasi dan sering melamun.

Gue ingin masuk jurusan favorit dan perguruan yang faforit juga tentunya tapi nilai
nilaiku sat ini,. Akhirnya tak lama kemudian bel istirahat pun berbunyi. Seolah isyarat yang
sudah di tunggu tunggu oleh anak anak sekolah yang dengan gembira untuk menuju kantin. Gue
beda dari mereka, gue tidak punya uang untuk pergi ke kantin gue hanya memperhatikan mereka
dari jauh.

Setelah kurang lebih 25 menit istirahat, bel masuk pun berbunyi dan akhirnya gue
mengikuti pelajaran sampai pulang. Di gang depan sekolah, guru bk menberhntikan langkah gue.
andi katanya iya pak ada apa? katgue. akhir akhir ini nilai kamu hancur iya pak saya
tau, saya akan berusaha lebih keras lagi kalau kamu seperti ini terus, bukan hanya tidak dapat
kursi di bangku kuliah, kamu juga terancam gagal ujian nasional baiklah pak saya akan
mencobanya semoga kamu dapat yang terbaik ya termimakasih pak seraya pergi. Di ujung
parkiran gue bertemu lagi dengan senyum itu lagi, senyum yang mampu mengubah duni gue,
yang mampu membuatku bahagia,gak pulang mas? katanya. ia ini lagi mau kat gue. kenapa
kok kayak lesu gitu ? biasa masalah sekolah semangat mas, pasti bisa kok, gue yakin mas
pasti sukses mendengar itu hatiku langsung tersentuh dan bergejolak terimakasih ya, kamu
baik banget, udah gitu cantik lagi kat gue sambil bergurau, pipinya memerah dia hanya berkata
ah pasti mas bohong, gue pulang dulu ya mas sudah ditunggu soalnya oh iya, hati hati
yadan dia Cuma tersenyum. Kata katanya masih terngiang ngiang di telingague, sepertinya telah
masuk ke otakku untuk menjadi sinyal bahwa gue harus bangkit dari keterpurukan ini.

Malamnya gue langsung belajar dengan giat, gue paksakan untuk bisa, gue tidak ingin
mengecewakan orang tuaku, dan saat itu gue rasa gue mulai menyukai gadis itu, dia
penyemangat hidupku. Dia mampu menyihirku sehingga gue bisa berpikir positif dan kembali
ke jalan yang benar.

Setelah beberpa bulan tiba saat nya bagiku untuk untuk melaksanakan ujian nasional. Ketika gue
sedang berangkat kesekolah gue bertemu dia lagi dijalan, dan sekali lagi di amenyemangatiku
semanagt maas, mas pasti bisa iya dek doain mas ya kat gue seraya berteriak. iya katanya
sambil mengangguk. Dan setelah pengumuman unas gue pun lulus dengan hasil yang
memuaskan. gue juga behasil lolos seleksi masuk perguruan tinggi. Dan pada kahirnya hari itu
adalah hari terakhir gue di sma itu yang tak lain adalah hari perpisahan sekolah. gue mencari
cari dia, dimanakah dia, dan akhirnya kutemukan dia sedang duduk termenung. Ku hampirinya
dan duduk di dekatnya tanpa mengatakan sepatah katapun. Tiba tiba dia berkata sesuatu selamat
ya mas, mas udah berhasil iya, terimakasih banyak kataku. mas akan pergi dari sekolah ini
kan ya? iya hatiku pun terpukul, gue tak tau harus berkata apa.

Tiba tiba dia berkata sesuatu selamat ya mas, mas udah berhasil iya, terimakasih
banyak kataku. mas akan pergi dari sekolah ini kan ya? iya hatiku pun terpukul, gue tak tau
kenapa tiba tiba sepertinya wajahnya mulai sedih. Tanpa terbendung lagi akhirnya tanpa gue
mengatakan, sebenarnya kenapa mas? sebenarnya gue suka sama kamu dik tiba tiba dia
langsung meneteskan air mata loh, maafkan gue, gue gak bermaksud buat kamu sedih sambil
mengusap air matanya. gue gak sedih kok mas, gue Cuma bahagia, aku juga suka sama mas,
aku kagum sama mas. Tapi aku juga sedih gue gabakal ketemu mas lagi trus mas lupa sama
aku rasanya gue juga ingin menagis nga bukan gitu, mas gak akan lupa kok sma adek, mas
selalu ingat, mas janji kalo pulang bakal ngunjungi adek janji ya? katanya agak sedikit manja
iya kataku seraya tersenyum akhirnya malam lepas pisah itu berakhir dan esoknya gue harus
bersiap siap berangkat untuk mempersiapkan kuliahku, dan tak lupa gue membawa fotonya,
seseorang yang gue sayang, semoga kami dipertemukan nanti. Sambil memandangi foto
tersebut. Bidadari mungilku yang menyemagatiku disaat gue terjatuh. Ya, dialah bidadari kala
senja

Anda mungkin juga menyukai