Anda di halaman 1dari 5

1.

Pemeliharaan
Adalah kegiatan yang meliputi rangkaian tahapan kerja mulai dari perencanaan, pel;aksanaan
hingga pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan instalasi dan sistem distribusi yang
dilakukan secara terjadwal (schedul) ataupun tanpa jadwal
2. TUJUAN PEMELIHARAAN :
Agar instalasi jaringan distribuasi beroperasi dengan :
a. Aman ( safe) bagi manusia dan lingkungannya.
b. Andal (Reable).
c. Kesiapan (Avaibility) tinggi.
d. Unjuk kerja (Performance) baik.
e. Umur (Live Time) sesuai desain.
f. Waktu pemeliharaan (Down time) Efektif.
g. Biaya pemeliharaan (Cost) Efisien / Ekonomis
Selain itu ada faktor diluar teknis, tujuan pemeliharaan adalah mendapatkan simpati serta
kepuasan pelanggan dalam pelayanan tenaga listrik
Untuk melaksanakan pemeliharaan yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut
Sistem harus direncanakan dengan baik dan benar memakai bahan / peralatan yang
berkualitas baik sesuai standar yang berlaku
Sistem distribusi yang baru di bangun harus diperiksa secara teliti, apabila terdapat kerusakan
kecil segera diperbaiki pada saat itu juga
Staf / petugas pemeliharaan harus terlatih dengan baik dan dengan jumlah petugas cukup
memadai
Mempunyai peralatan kerja yang cukup memadai untuk melaksanakan pemeliharaan dalam
keadaan tidak bertegangan maupun pemeliharaan dalam bertegangan.
Mempunyai buku / brosur peralatan pabrik pembuat peralatan tersebut dan harus diberikan
kepada petugas terutama pada saat pelaksanaan pemeliharaan
Gambar (peta) dan catatan pelaksanaan pemeliharaan dibuat dan di pelihara untuk bahan pada
pekerjaan pemeliharaan berikutnya
Jadwal yang telah dibuat sebaiknya dibahas ulang untuk melihat kemungkinan
penyempurnaan dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
Harus diamati tindakan pengamanan dalam pelaksanaan pemeliharaan, gunakan peralatan
keselamatan kerja yang baik dan benar
3. MACAM MACAM PEMELIHARAAN
3.1. Berdasarkan waktu pelaksanaannya :
Pemeliharaan terencana ( Planed maintenance) : preventif dan korektif.
Pemeliharaan tidak direncanakan (Unplaned Maintenance).
3.2. Berdasarkan metodanya
Pemeliharaan berdasarkan waktu ( Time Base Maintenance )
Pemeliharaan berdasarkan kondisi ( On Condition base Maintenance)
Pemeliharaan darurat / Khusus ( Break Down Maintenace ).
Bila dari macam-macam pemeliharaan tersebut digabungkan, maka pemeliharaan dibedakan
menjadi :
Pemeliharaan Rutin : merupakan pemeliharaan yang terencana berdasarkam waktu yang
terjadwal
Pemeliharaan Korektif : merupakan pemeliharaan yang terencana dikarenakan faktor waktu
dimana peralatan memerlukan perbaikan atau pemeliharaan yang tidak terencana tetapi
berdasarkan kondisi peralatan yang menunjukkan gejala kerusakan ataupun sudah terjadi
kerusakan
Pemeliharaan Darurat : merupakan pemeliharaan karena keadaan yang darurat tanpa
diketahui gejala kerusakan sebelumnya .
3.3. Pemeliharaan Rutin
Disebut juga dengan pemeliharaan preventip, yaitu pemeliharaan untuk mencegah terjadinya
kerusakan peralatan yang lebih parah dan untuk mempertahankan unjuk kerja jaringan agar
tetap beroperasi dengan keandalan dan efisiensi yang tinggi. Kegiatan pemeliharaan rutin
meliputi kegiatan :
Pemeriksaan / inspeksi rutin
Pemeliharaan rutin
Prediktif
Perbaikan / penggantian peralatan
Perubahan / penyempurnaan jaringan
Contoh pemeriksaan rutin antara lain :
1. Inspeksi jaringan SUTM : Memeriksa dan melaporkan keadaan tiang, Bracket, Cross
Arm, Pentanahan, Penghantar ,Isolator, Cut Out, Arrester, PT-LBS / PTS dll.
2. Inspeksi gardu Distribusi : Memeriksa dan melaporkan keadaan inspeksi gardu
distribusi ; Sipil, Ruang gardu, kubikel, Trfao, Panel TR, Terminal, Sepatu Kabel dll.
3. Inspeksi jaringan SUTR : Memeriksa dan melaporkan keadaan tiang, Hantaran,
Terminal Out Door, Konektor hantaran dll
4. Pemeriksaan instalasi dengan Infrared / Thermo Vision.
5. Pemeriksaan Partial Discharge pada terminal indoor penyulang 20 KV di gadu induk /
gardu hubung.
6. Pengukuran beban pada trafo Distribusi.
7. Pengukuran beban jurusan pada PHB TR gardu Distribusi
8. Pengukuran Tegangan ujung pada JTR.
9. Test Trip pada PMT Penyulang 20 KV di gardu induk Dl
Contoh pemeliharaan rutin antara lain :
1. Pengecatan tiang pd SUTM dan SUTT
2. Pemeotongan ranting / dahan pada pohon yang dapat mengganngu SUTM.
3. Pengecatan gardu sipil.
4. Revisi instalasi gardu distribusi dan gardu hubung.
5. Revisi Instalasi gardu induk disisi 20 KV.
3.4. Pemeliharaan Korektif
pemeliharaan korektif adalah pekerjaan pemeliharaan dengan maksud untuk memperbaiki
kerusakan yaitu suatu usaha untuk memperbaiki kerusakan hingga kembali kepada kondisi /
kapasitas semula dan perbaikan untuk penyempurnaan yaitu , suatu usaha untuk
meningkatkan / penyempurnaan jaringan dengan cara mengganti / mengubah jaringan agar
dicapai daya guna atau keandalan yang lebih baik dengan tidak mengubah kapasitas semula.
Contoh perbaikan kerusakan :
1. Penggantian jointing yang meledak
2. Perbaikan JTM andongannya rendah
3. Penggantian bushing Trafo Distribusi yang pecah
4. Penggantian Tiang yang bengkok tertabrak mobil
Contoh perbaikan untuk penyempurnaan :
Rehabilitasi gardu distribusi
Rehabilitasi JTM
Rehabilitasi JTR
3.5.Pemeliharaan Darurat
Pemeliharaan ini sifatnya mendadak, tidak terencana ini akibat gangguan atau kerusakan atau
hal-hal lain di luar kemampuan kita sehingga perlu dilakukan pemeriksaan / pengecekan
perbaikan maupun penggantian peralatan, tetapi masih dalam kurun waktu pemeliharaan
Contoh pemeliharaan darurat :
Perbaikan / penggantian JTR yg rusak akibat kebakaran.
Perbaikan / penggantian instalasi gardu yang rusak akibat banjir.
Perbaikan / penggantian gardu dan jaringan yang rusak akibat huru-hara.

Tujuan Pemeliharaan
Ada beberapa tujuan pemeliharaan dilakukan yaitu sbb:
1. memastikan kondisi mesin dalam keadaan baik sehingga dapat bekerja dengan maksimal.
2. mengurangi downtime yang tidak diperlukan
3. menghemat biaya perbaikan yang mungkin timbul bila tidak melakukan perawatan
4. membuat umur pakai suatu peralatan tercapai sesuai perancangan pabrikan
5. meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh suatu industri
6. menemukan suatu modifikasi baru yang dapat membuat proses produksi bisa berjalan
dengan lebih baik
7. meningkatkan performansi suatu mesin atau peralatan
8. memperbaiki efisiensi suatu proses

Macam-macam pemeliharaan

Ada beberapa macam perawatan yaitu sbb:

1. Pemeliharaan yang terencana(Planned maintenance)


Terdiri atas :
a. Preventive maintenance
b. Predictive maintenance
c. Proactive maintenance

2. Pemeliharaan yang tidak terencana(Unplanned maintenance)


Terdiri atas breakdown maintenance(Reactive maintenance)

3. Pemeliharaan Korektif(corrective maintenance)

Penjelasan:

1.a. Preventive maintenance


Pemeliharaan ini dilakukan terhadap peralatan secara regular dan terencana. Kegiatan
pemeliharaan ini seperti pemeriksaan rutin, pembersihan, pelumasan, penggantian/perbaikan
komponen secara berkala. Kegiatan ini bisa dilakukan secara harian, mingguan, bulanan atau
tahunan

Kelebihan Preventive maintenance yaitu:


- mengurangi kegagalan peralatan
- lebih baik bila dibandingkan pemeliharaan reaktif
- meningkatkan umur pakai(life time) suatu peralatan

Kekurangan Preventive maintenance yaitu:


- lebih banyak waktu yang terpakai untuk pemeliharaan ini.
- melibatkan banyak tenaga kerja
- timbulnya potensi kerusakan karena melakukan pekerjaan yang tidak perlu

1.b Pemeliharaan Prediktif


Pemeliharaan jenis ini menggunakan semua data diagnose dan kinerja, sejarah
kerusakan, data operasi dan data desain yang tersedia untuk mebuat keputusan tentang
kegiatan pemeliharaan terhadap sebuah peralatan kritikal

Kelebihan:
- mengurangi downtime peralatan
- meningkatkan umur operasional komponen
- meningkatkan performansi suatu peralatan

Kekurangan:
- menaikkan biaya untuk membeli peralatan diagnostic
- menambah biaya training staff agar lebih terampil

1.c Pemeliharaan Proaktif


Pemeliharaan proaktif adalah proses penghilangan kondisi yang menyebabkan
terjadinya kerusakan melalui identifikasi akar penyebab(Root cause failure analysis) yang
memicu siklus kerusakan. Acuan dalam mencari akar penyebab timbulnya masalah dapat
dicari dari beberapa pertanyaan berikut ini:
- apa fungsi peralatan?
- penyebab apa yang membuat suatu peralatan gagal berfungsi dengan semestinya?
- apa pengaruh bila suatu peralatan mengalami kegagalan?
- tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah kegagalan?

Kelebihan pemeliharaan jenis ini


- Mengurangi biaya karena adanya pengurangan kegiatan pemeliharaan atau overhaul yang
tidak diperlukan.
- Meminimalisir frekuensi overhaul
- Mengurangi kemungkinan kegagalan peralatan yang tiba-tiba.
- Memungkinkan untuk fokus kegiatan pemeliharaan pada komponen-komponen kritis.
- Meningkatkan reliability komponen

Kekurangannya :
- timbulnya biaya riset yang diperlukan
- memerlukan biaya untuk pelatihan para staff

2. Breakdown maintenance
Pemeliharaan jenis ini merupakan jenis pemeliharaan yang paling sederhana. Kegiatan
pemeliharaan ini dilakukan hanya bila timbul kerusakan pada peralatan. Ini merupakan jenis
pemeliharaan yang sudah ditinggalkan sekarang ini. Kerusakan yang timbul berarti hilangnya
waktu produktif untuk memproduksi barang dan jasa ditambah lagi biaya yang harus
dikeluarkan untuk melakukan perbaikan.

3. Pemeliharaan Korektif (Run To Failure)


Pemeliharaan ini membiarkan sebuah peralatan hingga rusak berdasarkan pertimbangan yang
matang (kritikalitas, redundancy, biaya penggantian yang rendah, tidak memberikan efek ke
proteksi, keselamatan, dll). Dengan metode ini, tidak ada tindakan pencegahan sebelum
kerusakan terjadi. Hal ini berarti setiap kerusakan memang sudah diketahui dan dikelola.
Tidak ada kerusakan yang tidak diketahui sebelumnya, dan setiap tindakan korektif memang
telah direncanakan dengan matang, hanya menunggu kapan kerusakan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai