Askep Tumor Wilm
Askep Tumor Wilm
COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.3.1 Tujuan Umum 2
1.3.2 Tujuan khusus 2
1.4 Manfaat 2
1.5 Manfaat
Agar mahasiswa dapat menerapkan asuhan keperawatan dari tumor wilms dan juga dapat
membantu masyarakat yang ada di sekitar. Dan juga supaya dapat memcegah penyakit tumor
wilms dari sejak dini.
BAB 2
PEMBAHASAN
Satuan anatomi fungsi ginjal adalah nefron, suatu struktur yang trdiri atas berkas kapiler
yang dinamai glomerulus, tempat darah d saring, dan tubulus ginjal, tempat air dan garam
dalam filtrat diserap kembali. Setiap ginjal manusia memiliki skitar 1 juta nefron.
Glomerulus terdiri atas arteriol aferen dan eferen serta suatu berkas kapiler di antaranya
yang dilapisin oleh sel endotel dan dibungkus oleh sel epitel yang membentuk suatu lapisan yang
berhubungan dengan lapisan yang membentuk simpai bowman dan tubulus ginjal. Ruang antara
kapiler kapiler di glomerulus disebut mesangium. Di antara sel epitel dan kapiler terdapat zat
yang membentuk suatu membran basal.
Pemeriksaan yang lebih mendetail terhadap histopatologi dan biologi sel glomerulus
mengingkapkan gambaran-gambaran yang tidak ditemukan di kebanyakan kapiler perifer.
Pertama, endotel kapiler glomerulus memliki polili-pori (fenestrasi). Namun, karena sel endotel
memiliki suatu selubung glikoprotein dan glikosaminoglikan yang bermuatan negatif, sel endotel
tersebut normalnya menolak protein plasma seperti albumin. Di sisi lain membran basal
glomerulus terdapat sel epitel. Sel sel ini dinamakan podosit karena memiliki banyak tonjoln
atau foot processes sertaberhubungan satu sama lain melalui desmosom yang termodifikasi.
Mesangium adalan perluasan membran basalglomerulus tetapi kurang padat dan
mengandug dua jenis sel berbeda: sel glomerulus dan makrofag jaringa. Kedua jenis sel
berperan dalam timbulnya penyakit glomerulus imunologis melalui pembentukan , dan respons
terhadap, beragam sitokin seperti transforming glowth factor (TGF).
Organisasi glomerulus yang kompleks merupakan hal yang krusial tidak saja untuk
fungsi ginjal tetapi juga untuk menjelaskan perbedaan yang diamati pada penyakit
glomerulus.karena itu, pada beberapa penyakit dapat terjadi penimbunan kompleks imun di
bawah sel epitel,sementara pada yang lain akumulasi tersebut terjadi dibawah sel endotel.
Demikian juga, karena sel imun tidak dapat menebus membran basal glomerulus, pengedapan
kompleks imun diwah sel epitel umumnya tidk disertai olh reaksi peradangan seluler(lihat
penbahasan selanjutnya).
Tubulus ginjal itu sendiri memiliki sejumlah regio struktural yang berlainan: tubulus
cotortus proxi-malis, tempat sekitar 80% elektolit danair diserap kembali: ansa henle dan
tubulus contortus distalis serta ductus colligens, tempat urine dipekatkan dan tempat
terjadinyaperubahan tambahan pada elektrolit dan air sebagai respons terhadap pengaturan
hormonal.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
3.1.1 Biodata
1. Identitas Klien
a. Nama/Nama panggilan
b. Tempat tanggal/ Usia
c. Jenis Kelamin
d. Agama
e. Pendidikan
f. Alamat
g. Tanggal Masuk
2. Identitas Orang tua
1) Ayah
a. Nama
b. Usia
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
e. Agama
f. Alamat
2) Ibu
a. Nama
b. Usia
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
e. Agama
f. Alamat
3. Identitas Saudara Kandung
NO. NAMA
Klien anak ke-
3.3 Intervensi
3.3.1 Pre Operasi
1. Nyeri akut b.d agen cedera
Tujuan :
1. Pain control
2. Pain level
Kriteria Hasil :
1. Mampu mengenali serangan nyeri akut dan melaporkan factor penyebab terjadinya nyeri.
2. Melaporkan perubahan tingkatan nyeri
3. Menunjukan rasa nyaman dengan perbaikan istrahat dan aktivitas
4. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
Intervensi :
1. Lakukan pengkajian secara komprehensif terhadap nyeri, meliputi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,intensitas atau tingkat keparahan dari nyeri dan factor pencetus nyeri.
2. Observasi respon non verbal dari rasa ketidaknyamanan, khususnya ketidakmampuan untuk
komunikasi yang efektif
3. Kaji tentang pengetahuan dan kepercayaan klien akan nyeri yang terjadi.
4. Anjurkan keluarga untuk memberikan dukungan kepada klien
5. Kurangi factor yang menjadi pemicu timbulnya nyeri.
6. Ajarkan tentang teknik manajemen nyeri
7. Kolaborasi pemberian analgesic
3. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan cairan anak dipuasakan sebelum dan
sesudah operasi, dan muntah
Tujuan :
1. Fluid balance
2. Nutritional Status : Food and Fluid intake
Kriteria Hasil :
1. Mempertahankan urin output sesuai dengan usia dan BB, BJ, urine normal.
2. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal.
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
Intervensi :
1. Perhatikan kepatenan infus
2. Monitor tetesan infus
3. Kaji intake dan output
4. Kaji bising usu setelah operasi
5. Berikan cairan oral sedikit sedikit segera bila toleran
6. Berikan minuman yang disukai anak, minuman segar
7. Berikan obat antiemetik bila ada muntah
8. Kaji tanda tanda dehidrasi
BAB 4
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Wilms tumor adalah merupakan yumor ginjal yang terjadi pada anak. ( Suriadi & Rita
Yulianni, 2006). Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah kanker pada ginjal dan banyak terjadi
pada anak-anak (kanak-kanak, batita/bawah lima tahun). Tumot ini merupakan tumor ganas yang
berasal dari embryonal ginjal. (Eko Prabowo & Andi Eka Pranata, 2014).
Wilms tumor ini terjadi pada parenchyema renal, tumor tersebut tumbuh dengan cepat
dengan lokasi dapat unilateral atau bilateral, pertumbuhan tumor tersebut akan meluas atau
menyimpang luar renal. Mempunyai gambaran khas, berupa glomerolus dan tubulus yang
primitif atau abortif, dengan ruangan bowman yang tidak nyata, dan tubolus abortif dikelilingi
stroma sel kumparan, pertama tama jaringan ginjal hanya mengalami distorsi, tetapi kemudian
diinvasi oleh sel tumor. Tumor ini pada sayatan memperlihatkan warna yang putih atau
keabuabuan homogen, lunak dan encepaloid (menyerupai jaringan otak). Tumor trsebut akan
menyebar aatau meluas hingga ke abdomen dan dikatakan sebagai suatu massa abdomen, akan
teraba pada abdomenal saat dilakukan palpasi. Munculnya tumor wilmm sejak dalam
perkembangan embrio dan akan tumbuh dengan cepat setelah lahir. Pertumbuhan tumor akan
mengenai ginjal atau pembuluh vena renal dan menyebar ke organ lain, tumor yang biasanya
baik terbatas dan sering terjadi nekrosis, cystic dan pendarahan, terjadinya hipertensi biasanya
terkait dengan iskemik pada renal. Metastase tumor secara hematogen dan limfogen: paru, hati,
otak dan bone marrow. ( Suriadi & Rita Yulianni, 2006).
Jika secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di sebelah
kontalateral normal dilakukan pebedahan, ini kadang kala diawali dengan pemberian
Chemotherapy dengan atau tanpa radiasi. Lanjutkan dengan pemberian analgesia secara sering
untuk nyeri dan tukak pada otot. Serta mengingatkan pasien dan keluarga mengenai pentingnya
perawatan tindak lanjut guna mendeteksi tanda-tanda metastasis. ( Brunner & Suddarth, 2014).
1.2 Saran
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami
pada sebenarnya penyakit tumor wilms itu dan dapat menjelaskan pada orang-orang ada di
sekitarnya, dan juga dapat mengomentari isi dari makalah ini, mungkin dalam makalan ini
terdapat kesalahan baik dari kata-kata maupun dari segi peraturan pembuatan makalah.
Daftar Pustaka
Brunner, Suddarths. 2014. Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 12. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Prabowo, Eko & Eka, Andi Pranata. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan. Nuha
Medika. Yogyakarta.
Suriadi & Rita Yuliani. 2006. Asuhan Keperawatan pada Anak. Penebar Swadaya. Jakarta.
Stephen J. MoPhee & William F. Ganong. 2010. Patofisiologi Penyakit Pengantar Menuju Kedokteran
Klinis. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.
Syaifuddin. 2014. Anatomi Tubuh Manusia. Salemba Medika.Jakarta.