Identifikasi Sektor Unggulan Dan Andalan 2
Identifikasi Sektor Unggulan Dan Andalan 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
yang ada. Ketiga komponen pokok dari defenisi tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Ini adalah kondisi yang sangat diperlukan, tetapi tidak cukup itu saja
yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah
denganb sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
dalam wilayah atau daerah (Arsyad, 1999 : 298). Tujuan utama dari
motivasi)
kewiraswastaan)
Dari keempat hal tersebut masing-masing mempunyai kontribusi
dihasilkan oleh wilayah lain di pasar nasional atau domestik (Wijaya, 1996).
persaingan atau memproduksi apa yang laku di jual. Jika indeks dominasi
suatu sektor di daerah (Kabupaten Sumba Barat) lebih besar dari indeks
sama pada daerah bagian yang lain. Tapi kalau indeks dominasinya lebih
Tenggara Timur), artinya sektor daerah bagian itu kalah bersaing jika
himpunan (Provinsi Nusa Tenggara Timur). Dalam suatu daerah, sektor yang
sama pada daerah lain dalam daerah himpunan. Hal ini dapat dilihat pada
pangsa / kontribusi setiap sektor pada PDRB atas dasar harga konstan.
Alasan digunakannya PDRB atas dasar harga konstan karena PDRB atas dasar
daerah himpunan tersebut. Jika pangsa suatu sektor di daerah lebih besar
dari pangsa sektor itu di daerah himpunan artinya pangsa sektor itu lebih
daerah bagian yang lain. Tetapi jika pangsanya lebih rendah dibandingkan
rata-rata pangsa seluruh daerah bagian dari daerah himpunan maka sektor
analisis :
b. Indeks Dominasi Sektor (IDS) adalah untuk mengetahui sektor dan sub
adalah bahwa sifat statis, yaitu hanya menganalisis satu titik waktu saja.
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku yang
yang terjadi.
2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan yaitu
mana yang harus dipacu dan kebijakan apa yang ditempuh untuk
dengan produktivitas sumber daya manusia dan potensi sumber daya alam
Penelitian ini:
1. Penelitian Yohanis (2006) yang berjudul Analisis Sektor Dan Sub Sektor
sektoral (Pi) yaitu pada sektor pertanian dan sub sektor tanaman bahan
makanan. (ii) Indeks Dominasi Sektor (IDS) yaitu pada sektor pertanian
dengan sub sektor peternakan. (iii) Laju Pertumbuhan Sektoral (gi) yaitu
pada sektor listrik, gas dan air minum dengan sub sektor listrik, (iv)
gas dan air minum dengan sub sektor listrik. Secara eksternal sektor
dan sub sektor yang unggul di Kabupaten Sumba Barat adalah sektor
perkebunan rakyat.
2. Penelitian Kiha (2006) yang berjudul Penentuan Sektor Dan Sub Sektor
PDRB di Provinsi Nusa Tenggara Timur dilihat dari : (i) pangsa sektoral
(Pi) yaitu pada sektor pertanian dan secara sub sektor adalah sub sektor
tanaman bahan makanan, (ii) laju pertumbuhan sektoral (gi) yaitu pada
dominasi sektor (IDS) yaitu pada sektor pertanian dengan sub sektor
sektor dan sub sektor yang menjadi unggulan yaitu: (i) static location
quotient (SLQ) yaitu pada sektor pertanian dengan sub sektor tanaman
bahan makanan, (ii) dinamic location quotient (DLQ) yaitu pada sektor
Kabupaten Sumba Barat dilihat dari : (i) Locationt Quostiont (LQ) yaitu
pada sektor pertanian dan sub sektor tanaman bahan makanan. Sektor
dan sub sektor yang mempunyai pangsa lebih besar (LQ>1) yaitu :
bank dan pemerintahan umum. (ii) Shift Share Analiysis (SSA) yaitu
pengolahan.
Sumba Timur dilihat dari : (i) Indeks Dominasi Sektor (IDS) yaitu pada
sektor pertanian, (ii) Laju Pertumbuhan Sektoral (gi) yaitu pada sektor
listrik, gas dan air bersih, (iii) Indeks Potensi Perkembangan Sektoral
(IPPS) yaitu pada sektor listrik, gas dan air bersih. Secara eksternal
sektor dan sub sektor yang unggul di Kabupaten Sumba Timur adalah
jenis data dan alat analisis yang akan digunakan adalah Indeks Dominasi
melihat sektor basis dan non basis serta komoditi yang perlu