Anda di halaman 1dari 14

UPAYA PERKESMAS Disahkan oleh Kepala UPTD

No. Kode : Puskesmas Jongaya


Terbitan : 2015
No. Revisi :
Tgl Mulai berlaku :
SPO Halaman :
PUSKESMAS JONGAYA dr.Hj. Hatase Nurna
Nip. 19591113 198902 2 001

1.Pengertian : Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan


dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu,
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk
ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal,
sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya masyarakat.
2.Tujuan : Umum
Meningkatnya kemandirian individu, keluarga, kelompok/masyarakat
(rawan Kesehatan) untuk mengatasi masalah
kesehatan/keperawatan sehingga tercapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal
Khusus
Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
Kemampuan individu, kelompok, keluarga, masyarakat untuk
melaksanakan keperawatan dasar dalam mengatasi masalah
kesehatan
Tertanganinya keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan
pelayanan keperawatan
Terlayaninya kelompok khusus yang memerlukan pembinaan
dan pelayanan keperawatan
Terlayaninya kasus yang memerlukan tindak lanjut dan
pelayanan keperawatan
Terlayaninya Kasus-kasus resti yang perlu pelayanan
keperawatan di puskesmas dan di rumah.

3.Kebijakan : SK Kepala UPTD Puskesmas Jongaya


4.Referensi : 1.Depkes RI. 2006. Pedoman kegiatan perawat kesehatan
masyarakat di Puskesmas, Jakarta.
2. Kemenkes No. 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat
5.Prosedur/langkah-langkah : Bagan Alir :
Melakukan kunjungan rumah Petugas melakukan Petugas
ke keluarga rawan resiko. Kunjungan Rumah Memperkenalkan
Petugas melakukan ke keluarga rawan diri
Kunjungan rumah ke
keluarga rawan
Petugas memperkenalkan Petugas Melakukan
pengkajian
diri - Pemeriksaan
Petugas Melakukan vital sign
Pengkajian - Anamnesa
Petugas menentukan
- Pemeriksaan vital - Pemeriksaan
diagnose keperawatan
fisik
sign - Observasi
- Anamnesa lingkungan
- Pemeriksan fisik jika rumah
dibutuhkan Petugas membuat
- Observasi lingkungan
Perencanaan Kep
rumah
Petugas Menentukan
Diagnose keperawatan
Petugas Membuat Petugas Melakukan Petugas
Perencanaan tindakan Mengevaluasi askep
keperawatan
keperawatan
Petugas Melakukan
Tindakan keperawatan
Petugas mengevaluasi
Petugas melakukan
asuhan keperawatan pendokumentasian
Petugas melakukan
Pendokumentasian
Hal yang perlu diperhatikan
Unit terkait KIA/KB, Manula, Homecare, P2M, Gizi,
Dokumen terkait
TRIAGE Disahkan oleh Kepala UPTD
No. Kode : Puskesmas Jongaya
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl Mulai berlaku :
Halaman :
PUSKESMAS JONGAYA dr.Hj. Hatase Nurna
Nip. 19591113 198902 2 001

1.Pengertian : Memilah dan menentukan derajat kegawatan penderita/pasien


2.Tujuan : Sebagai acuan dalam menentukan prioritas dan tempat
pelayanan medic penderita/pasien

3.Kebijakan : SK Kepala UPTD Puskesmas Jongaya


4.Referensi : Brigade Siaga Bencana. 2013. Buku Panduan BBasic Trauma
Cardiac Life Support. Makasar
5.Prosedur/langkah-langkah : Bagan Alir :
Petugas
- Petugas menerima Pasien
- Petugas melakukan anamnesa Petugas menerima melakukan
pasien anamnesa dan
dan pemeriksaan singkat untuk pemeriksaan
menentukan derajat kegawatan singkat
pasien
- Petugas memisahkan dan
memberi kode pasien Petugas
memisahkan
berdasarkan derajat Petugas memberikan dan memberi
prioritas pelayanan kode pasien
kegawatannya
dengan urutan berdasarkan
PIII (Pasien tidak gawat dan
kode/warna : PI, PII, PIII derajat
tidak darurat) kegawatannya
PII (pasien dengan (PI, PII, PIII)
kegawatdaruratan tidak
urgen) Pada waktu jam kerja, penderita
PI (Pasien gawat darurat pasien dengan kode PIII dirujuk
ke BP/rawat jalan
yang mengancam)
- Petugas memberikan prioritas
pelayanan dengan urutan
kode/warna : PI, PII, PIII
- Pada waktu jam kerja, penderita
pasien dengan kode PIII dirujuk
ke BP/rawat jalan
6.Hal yang perlu diperhatikan
7.Unit terkait UGD Petugas melakukan
8.Dokumen terkait pendokumentasian
RUJUKAN Disahkan oleh Kepala UPTD
No. Kode : Puskesmas Jongaya
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl Mulai berlaku :
Halaman :
PUSKESMAS JONGAYA dr.Hj. Hatase Nurna
Nip. 19591113 198902 2 001

1.Pengertian : Suatu kegiatan yang atas pertimbangan dokter/perawat/bidan


pasien memerlukan pelayanan kesehatan pada fasilitas
kesehatan lanjutan (RS) baik untuk diagnostic penunjang atau
terapi.
2.Tujuan : Sebagai acuan penatalaksanaan pengantar rujuk sampai RS
tujuan dengan cepat dan aman

3.Kebijakan : SK Kepala UPTD Puskesmas Jongaya


4.Referensi :
5.Prosedur/langkah-langkah : Bagan Alir :
Petugas UGD /
- Petugas UGD / Rawat Inap Petugas UGD / rawat inap
Rawat Inap menjelaskan dan
menyatakan pasien perlu dirujuk
menyatakan pasien meminta
- Petugas UGD / rawat inap
perlu dirujuk persetujuan
menjelaskan dan meminta kepada keluarga
pasien untuk
persetujuan kepada keluarga
pasien untuk dirujuk
- Keluarga Pasien Setuju Petugas UGD/rawat Keluarga Pasien
inap merincikan biaya Setuju
- Petugas UGD/rawat inap
administrasi
merincikan biaya administrasi
- Keluarga pasien membayar biaya
administrasi, menerima kwitansi Keluarga pasien
Petugas menyiapkan
membayar biaya
dan surat rujukan pasien untuk dirujuk dan
administrasi,
- Petugas menyiapkan pasien menghubungi supir
menerima kwitansi
ambulans
untuk dirujuk dan menghubungi dan surat rujukan

supir ambulans Petugas mendampingi


- Petugas mendampingi pasien pasien yang dirujuk
yang dirujuk sampai ke RS Petugas sampai ke RS
- Petugas melakukan melakukan
pendokumentasian pendokumentasia
6.Hal yang perlu diperhatikan n
7.Unit terkait UGD, ruang rawat inap, supir ambulance
8.Dokumen terkait Buku laporan petugas

Petugas melakukan
pendokumentasian
ANESTHESI LOKAL Disahkan oleh Kepala UPTD
No. Kode : Puskesmas Jongaya
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl Mulai berlaku :
Halaman :
PUSKESMAS JONGAYA dr.Hj. Hatase Nurna
Nip. 19591113 198902 2 001

1.Pengertian : Tindakan untuk menghilangkan atau mengurangi sensasi di


bagian tubuh tertentu
2.Tujuan : Mengurangi rasa tidak nyaman atau rasa sakit pada saat
tindakan tertentu dilakukan, misalnya hecting atau bedah
minor.

3.Kebijakan : SK Kepala UPTD Puskesmas Jongaya


4.Referensi :

5.Bahan dan alat : : -Spoit 3 cc 1 buah


-Gaas Bethadine
-Doek steril 1 buah
-Handschoen 1 buah
-Lidocain 1% 1 ampul
6.Prosedur /langkah-langkah: Bagan Alir :
-Pasien menandatangani informed
Pasien
concern menandatangani
-Petugas menyiapkan alat dan pasien informed concern
Petugas menyiapkan
-Petugas menjelaskan tindakan yang alat dan pasien
akan dilakukan
-Petugas menggunakan handschoen
Petugas menjelaskan
-Petugas mendesinfeksi area yang
tindakan yang akan
akan dilakukan tindakan dengan dilakukan
gaas bethadine Petugas mendesinfeksi
area yang akan Petugas
-Petugas memasang doek steril dilakukan tindakan menggunakan
-Petugas menyuntikkan obat dengan gaas handschoen
bethadine
anesthesia secara SC dengan
menyemprotkan secara perlahan
cairan anestesi sambil menarik
jarum keluar, kemudian ulangi Petugas memasang doek
steril
penyuntikan ke sisi luka yang lain
dengan membengkokan ujung
Petugas menyuntikkan
jarum ke arah lain tanpa
obat anesthesia secara
mengeluarkan ujung jarum dari SC
tempat insersi atau ulangi proses
injeksi di sisi luka yang lain.
Petugas mengetes efek
-Petugas mengetes efek obat obat anesthesia dengan
anesthesia dengan melakukan melakukan penekanan
penekanan dengan gaas pada dengan gaas pada luka.

luka.
7.Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait UGD
9.Dokumen terkait Status pasien
ANAFILAKTIK SYOK Disahkan oleh Kepala UPTD
No. Kode : Puskesmas Jongaya
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl Mulai berlaku :
Halaman :
PUSKESMAS JONGAYA dr.Hj. Hatase Nurna
Nip. 19591113 198902 2 001

1.Pengertian : Syok adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem
kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) tidak mampu
mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang
memadai; syok biasanya berhubungan dengan tekanan darah
rendah dan kematian sel maupun jaringan. Syok terjadi akibat
berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran
darah, termasuk kelainan jantung (misalnya serangan jantung
atau gagal jantung), volume darah yang rendah (akibat
perdarahan hebat atau dehidrasi) atau perubahan pada
pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi).
2.Tujuan : Sebagai acuan dalam penatalaksanaan syok anafilaktik di
Puskesmas.

3.Kebijakan : SK Kepala UPTD Puskesmas Jongaya


4.Referensi : Purwadianto, A, sampurna, Budi.2000. Kedaruratan Medic
Pedoman Pelaksanaan Praktis.Bina Rupa aksara, Jakarta
5.Bahan dan alat : : -Tabung Oksigen dengan slang.
-Tensimeter.
-Stetoscope.
-Ambulance (Jika di rujuk).
-Adrenalin ampul.
-Dexamethason Vial
-Jarum suntik disposibel 2,5 ml, 3 ml.
-Kapas alkohol.
-Cairan infus sesuai kebutuhan.
-Set infus lengkap.
6.Prosedur /langkah-langkah: Bagan Alir :
-Petugas membaringkan pasien Petugas
dengan posisi kaki lebih tinggi. membaringkan
pasien dengan posisi
-Petugas memberikan ADRENALIN kaki lebih tinggi.
inj. 0,3 cc (1 : 1000) secara IM
Petugas memberikan ADRENALIN
pada lengan atas. inj. 0,3 cc (1 : 1000) secara IM
-Bila perlu dapat diulang tiap 15 pada lengan atas.
menit, umumnya diperlukan 1-4
kali pemberian.
Bila perlu dapat diulang tiap 15
-Petugas memasang tornikuet menit, umumnya diperlukan 1-4
kali pemberian.
proksimal dari tempat suntikan
(untuk mencegah penyebaran),
tornikuet dikendurkan tiap 10 Petugas memasang tornikuet
menit proksimal dari tempat suntikan (untuk
mencegah penyebaran), tornikuet
-Jaga sistem pernapasan dan dikendurkan tiap 10 menit
sistem kardiovaskuler agar
Jaga sistem
berjalan baik pernapasan dan Pemberian cairan bila
sistem kardiovaskuler diperlukan
-Pemberian cairan bila diperlukan
agar berjalan baik
-Bila perlu Kortikosteroid dapat
Bila perlu Kortikosteroid
diberikan secara intravena
dapat diberikan secara
-Dosis Dexametason 5 mg / kg BB, intravena
dapat diulang tiap 4 6 jam Dosis Dexametason 5 mg /
kg BB, dapat diulang tiap 4
-Bila keadaan tidak membaik, 6 jam
persiapkan rujukan ke fasilisas
Bila keadaan tidak
kesehatan yang lebih lengkap.
membaik, persiapkan
rujukan ke fasilisas
kesehatan yang lebih
lengkap.
7.Hal yang perlu diperhatikan
8.Unit terkait UGD, Unit Pelayanan KIA/KB, Imunisasi, Poli Gigi
ruang rawat inap
9.Dokumen terkait Status pasien
INFORMED CONCERN Disahkan oleh Kepala UPTD
No. Kode : Puskesmas Jongaya
Terbitan :
No. Revisi :
SPO Tgl Mulai berlaku :
Halaman :
PUSKESMAS JONGAYA dr.Hj. Hatase Nurna
Nip. 19591113 198902 2 001

1.Pengertian : Memberikan materi informasi yang berkaitan dengan tindakan


yang akan dilakukan kepada pasien dan atau keluarga berkaitan
dengan kondisi kesehatan pasien
2.Tujuan : Pasien dan atau keluarga memahami tujuan tindakan, dan
semua aspek yang terkait dengan tindakan tersebut

3.Kebijakan : SK Kepala UPTD Puskesmas Jongaya


4.Referensi :

5.Prosedur /langkah-langkah: : -Tabung Oksigen dengan slang.


-Petugas memberi salam dan -Tensimeter.
memperkenalkan diri termasuk -Stetoscope.
profesi dan unit kerja -Ambulance (Jika di rujuk).
-Petugas memastikan identitas -Adrenalin ampul.
pasien -Dexamethason Vial
-Petugas harus menciptakan
-Jarum suntik disposibel 2,5 ml, 3 ml.
suasana yang nyaman
-Kapas alkohol.
-Petugas menjelaskan hal-hal yang
-Cairan infus sesuai kebutuhan.
terkait dengan informed
-Set infus lengkap.
concern kepada pasien dan
atau keluarga
-Lakukan verifikasi kepada pasien
dan atau keluarga bahwa
mereka telah memahami hal-
hal yang telah disampaikan
-Petugas memberikan formulir
informed concern untuk ditanda
tangani oleh pasien dan atau
keluarga
-Beri kesempatan pasien dan atau
keluarga untuk berunding
sebelum memberikan
keputusan
-Setelah ada keputusan, berikan
formulir persetujuan atau
penolakan tindakan kedokteran
sesuai keputusan yang ada
-Berikan no. telp yang bias
dihubungi jika sewaktu-waktu
diperlukan
-Tawarkan bantuan kembali apakah
masih ada yang dapat dibantu.

-Petugas membaringkan pasien Bagan Alir :


dengan posisi kaki lebih tinggi. Petugas
-Petugas memberikan ADRENALIN membaringkan
pasien dengan posisi
inj. 0,3 cc (1 : 1000) secara IM kaki lebih tinggi.
pada lengan atas.
Petugas memberikan ADRENALIN
-Bila perlu dapat diulang tiap 15 inj. 0,3 cc (1 : 1000) secara IM
menit, umumnya diperlukan 1-4 pada lengan atas.
kali pemberian.
-Petugas memasang tornikuet
Bila perlu dapat diulang tiap 15
proksimal dari tempat suntikan menit, umumnya diperlukan 1-4
kali pemberian.
(untuk mencegah penyebaran),
tornikuet dikendurkan tiap 10
menit Petugas memasang tornikuet
-Jaga sistem pernapasan dan proksimal dari tempat suntikan (untuk
mencegah penyebaran), tornikuet
Bila keadaan
dikendurkan tiap tidak
10 menit
membaik, persiapkan
rujukan ke fasilisas
Jaga
Dosis sistem
Dexametason Bila perlu Kortikosteroid
5 mg / kesehatan yangcairan
Pemberian lebih bila
kg pernapasan dan tiap 4
BB, dapat diulang dapat diberikan secara
lengkap.
diperlukan
sistem kardiovaskuler
6 jam intravena
sistem kardiovaskuler agar
berjalan baik
-Pemberian cairan bila diperlukan
-Bila perlu Kortikosteroid dapat
diberikan secara intravena
-Dosis Dexametason 5 mg / kg BB,
dapat diulang tiap 4 6 jam
-Bila keadaan tidak membaik,
persiapkan rujukan ke fasilisas
kesehatan yang lebih lengkap.
6.Hal yang perlu diperhatikan
7.Unit terkait UGD, Unit Pelayanan KIA/KB, Imunisasi, Poli Gigi
ruang rawat inap
8.Dokumen terkait Status pasien

Anda mungkin juga menyukai