Anda di halaman 1dari 5

PEDOMAN UPAYA PERKESMAS

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks,
seperti upaya kesehatan yang belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat
adanya berbagai tantangan dalam pembangunan kesehatan, adanya pergeseran pola
penyakit berupa semakin meningkatnya penderita penyakit degeneratif di satu sisi
namun di sisi lain penyakit infeksi yang berbasis lingkungan masih tinggi. Kondisi ini
diperparah dengan munculnya penyakit-penyakit baru. Adanya pergeseran penyebab
kematian dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, hal ini terjadi baik di
perkotaan maupun di pedesaan, misalnya stroke, dan beberapa penyakit tidak
menular lainnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya untuk
memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan mutu pelayanan yang baik, berkelanjutan dan dapat menjangkau seluruh
lapisan masyarakat terutama keluarga miskin rawan kesehatan/risiko tinggi.
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Salah satu upaya kesehatan
pengembangan yang bisa dilakukan oleh Puskesmas adalah program Perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor: 128/Menkes/SK/II/Tahun 2004 tentang kebijakan dasar Puskesmas, upaya
perawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya program pengembangan yang
kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan.
Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Perkesmas
dilakukan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan dasar. Pelaksanaan
Perkesmas bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapi, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mengupayakan terbinanya kesehatan masyarakat, maka diharapkan 40 %
keluarga rawan kesehatan memperoleh kunjungan rumah dan pembinaan kesehatan
oleh tenaga kesehatan melalui kegiatan perkesmas.

B. Tujuan Pedoman
1. Diperoleh persepsi yang sama dalam penyelenggaraan keperawatan kesehatan
masyarakat di Puskesmas
2. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama,
kelompok rentan dan resiko tinggi
3. Meningkatnya keterpaduan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
puskesmas

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Melaksanakan / asuhan keperawatan kepada pasien / klien baik individu,
keluarga, kelompok khusus, masyarakat secara utuh / holistic (pelayanan dengan
memperhatikan aspek biologis, psikologis, kondisi social dan spiritual) serta
komprehensif yang meliputi pencegahan tingkat pertama ( primary prevention) yaitu
pencegahan penyakit, pencegahan tingkat kedua ( secondary promotion) yaitu
peningkatan kesehatan, pencegahan tingkat ketiga ( tertiary prevention) dan terpadu

D. Batasan Operasional
Batasan operasional pelayanan Upaya Perkesma berdasarkan standar
pelayanan operasional (SPO).
E. Landasan Hukum
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457/MENKES/SK/X/ Tahun 2003
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/MENKES/SK/II /Tahun 2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131/MENKES/SK/II/ Tahun 2004 tentang
Sistem Kesehatan Nasional
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM
Sumber daya manusia yang bertugas dalam pelayanan kegiatan perkesmas
adalah :
1. S-2 Keperawatan : 1 orang
2. S-1 Keperawatan : 1 orang
3. D-3 Keperawatan : 1 orang

B. Distribusi Ketenagaan
Jumlah tenaga perawat yang bertugas melaksanakan kegiatan perkesmas
sebanyak 3 (tiga) orang, yang masing-masing bertanggung jawab terhadap 1
kelurahan.

C. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Upaya Pelayanan Perkesmas dilakukan 24 kali dalam sebulan
yang dilaksanakan oleh 3 (tiga) orang penanggung jawab kelurahan

BAB III
STANDAR FASILITAS
Standar fasilitas yang digunakan dalam kegiatan Perkesmas adalah PHN Kit,
yang terdiri dari : Tensi meter, Stetoscope, Gluco test, minor set dan timbangan BB digital

BABIV
TATA LAKSANA PELAYANAN
1. Kunjungan rumah ke keluarga rawan
2. Melakukan Pengkajian
Pemeriksaan vital sign
Anamnesa
Pemeriksan fisik jika dibutuhkan
Observasi lingkungan rumah
3. Menentukan Diagnose keperawatan
4. Membuat Perencanaan keperawatan
5. Melakukan Tindakan keperawatan
6. Evaluasi asuhan keperawatan
7. Pendokumentasian

BABV
LOGISTIK
Dana pelaksanaan semua pelayanan yang terkait dengan kegiatan Perkesmas
bersumber dari dana operasional JKN.

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Dalam setiap kegiatan pelayanan Perkesmas, petugas perlu memperhatikan
keselamatan dan keamanan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi kepada setiap pasien pada saat pelaksanaan pelayanan
Perkesmas.

BABA VII
KESELAMATAN KERJA
Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan Perkesmas, petugas perlu
memperhatikan keamanan dan keselamatan diri sendiri dengan melakukan identifikasi
resiko pada semua jenis pelayanan terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada
saat melakukan pelayanan. Oleh karena itu penggunaan APD perlu menjadi perhatian
bagi semua petugas yang akan melakukan pelayanan Perkesmas sebagai bentuk upaya
perlindungan diri.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pelaksanaan pelayanan dilakukan dengan cara :
1. Pelaksanaan pelayanan sesuai dengan jadwal kegiatan yang sudah ditetapkan
2. Kepatuhan petugas dalam melaksanakan pelayanan harus sesuai dengan pedoman
pelayanan dan SPO
3. Berperan serta aktif dalam menjaga mutu pelayanan Perkesmas
4. Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pelayanan akan dibahas dalam
pertemuan / rapat internal lingkup puskesmas.

BAB IX
PENUTUP
Pedoman Upaya Kegiatan Perkesmas di Puskesmas ini diharapkan dapat menjadi
acuan dalam melaksanakan pelayanan kegiatan perkesmas, sehingga pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai