Anda di halaman 1dari 10

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 1. Tang rivet atau Riveter

Gambar 2. Mesin bor


Keterangan:

1. Gagang : Untuk memegang atau menekan tang rivet

2. Pengatur lubang paku : Untuk mengatur besarnya lubang masukan paku rivet

3. Lubang paku rivet : Untuk memasukkan bagian paku rivet agar dipompa untuk

dipatahkan

4. Paku rivet : sebagai bahan penyambung

Cara kerja:

1. Melubangi benda kerja yang akan dirivet

2. Memasukkan paku keling kebagian lubang pada benda kerja

3. Pasang riveter pada paku rivet

4. Pompa riveter dan patahkan paku

Keterangan:

1. Mata bor : Untuk melubangi benda kerja

2. Chuck drill : Pengencang atau pengunci mata bor

3. Pengatur putaran : Untuk mengatur putaran CW/CCW

4. Pengatur saklar : Untuk menghidupkan atau mematikan bor

5. Pengunci saklar : Sebagai pengaman saklar

6. Kabel atau stop kontak : untuk menyalurkan listrik

Cara kerja:

1. Tentukan lubang yang akan dibor pada benda kerja

2. Menancapkna mata bor pada benda kerja

3. Menghidukan mesin dengan putaran CW(clock wise)


4. Saat pengeboran, mesin ditekan ke benda kerja dan mata bor diberi oli untuk

mengurangi tumpul pada mata bor


B. Pembahasan

Makna sambungan yang difahami dalam bidang pemesinan, tidak jauh berbeda

dengan apa yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menghubungkan

antara satu benda dengan lainnya.

Ada dua jenis sambungan yang dikenal secara umum:

1. Sambungan tetap (permanent joint).

Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dapat dilepas

selamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu.

Contohnya : sambungan paku keling (rivet joint) dan sambungan las (welded

joint).

2. Sambungan tidak tetap (semi permanent).

Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dapat dibongkar-

pasang selagi masih dalam kondisi normal.

Contohnya : sambungan mur-baut / ulir (screwed joint) ,paku rivet, dan

sambungan pasak (keys joint).

Sambungan ulir adalah sambungan yang menggunakan konstruksi ulir untuk

mengikat dua atau lebih komponen permesinan. Sambungan ulir merupakan jenis dari

sambungan semi permanen (dapat dibongkar pasang). Sambungan ulir terdiri dari dua

bagian yaitu baut yakni yang memiliki ulir di bagian luar dan mur yakni yang memiliki

ulir di bagian dalam.

Sambungan solder merupakan penyambungan dari logam (besi, baja, tembaga,

kuningan, seng, dan baja paduan) dengan pengikatan oleh bahan yang dicairkan,
dimana titik cair bahan tambah lebih rendah dari titik cair logam yang disambungkan.

Untuk sambungan yang membutuhkan kekuatan, kerapatan, dan ketahanan terhadap

korosi maka permukaan logam yang akan disolder harus benar-benar dibersikan. Pada

permukaan logam juga ditambahkan bahan pengalir untuk membantu pengaliran

bahan tambah ke seluruh permukaan bidang yang disolder.

Berdasarkan cara penyambungan, penyolderan dikelompokkan menjadi dua

jenis yaitu:

1. Penyolderan lunak, titik lebur bahan tambah 300C

2. Penyolderan keras, titik lebur bahan tambah 720C

Gambar 3. Riveter

Paku keling adalah batang silinder pendek dengan sebuah kepala di bagian atas,

silinder tengah sebagai badan dan bagian bawahnya yang berbentuk kerucut

terpancung sebagai ekor, seperti gambar di bawah. Konsruksi kepala (head) dan ekor

(tail) dipatenkan agar permanen dalam menahan kedudukan paku keling pada

posisinya. Badan (body) dirancang untuk kuat mengikat sambungan dan menahan

beban kerja yang diterima benda yang disambung saat berfungsi.

Langkah awal pemasangan rivet pada saat praktikum ini adalah

dengan mengebor terlebih dahulu kedua pelat yang akan disambung, lobang dan
penggunaan mata bor disesuaikan dengan diameter rivet yang digunakan, bersihkan

serpihan bekas pengeboran pada pelat, masukan rivet diantara kedua pelat, tarik rivet

dengan memasukan inti rivet pada penarik yang ada di gun rivet, dan penarikan

dilakukan dengan menekan tangkai gun secara berulang-ulang sampai inti rivet putus.

Pemakaian paku keling ini digunakan untuk :

1. Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler ( boiler, tangki dan pipa-pipa

tekanan tinggi ).

2. Sambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan, jembatan dan crane ).

3. Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa

tekanan).

4. Sambungan pengikat, untuk penutup chasis ( misalnya ; pesawat terbang, kapal).

5. Sambungan kuat pada penyambungan gagang penggorengan dengan

penggorengannya.

Pada praktikum kali ini praktikan mencoba membuat ulir dalam dan ulir luar

dengan menggunakan tap dan snei. Tap adalah suatu alat yang berfungsi untuk

membuat ulir dalam (ulir untuk mur). Khususnya ulir yang berdiameter kecil. Macam-

macam tap antra lain: Tap nomer 1 (taper) yaitu ujung sangat tirus ,dipergunakan untuk

mengetap permukaan benda kerja, Tap nomer 2 ( plug) yaitu ujung agak tirus atau

hanya sedikit pemakaianya setelah tap nomer 1 dan tap nomer 3 (dhoming) yaitu

ujungnya tidak tirus dipakai setelah tap nomer 1 dan 2 juga untuk membuat ulir pada

lubang yang tidak tembus. Pada tap ini selain gigi ulir dan alur terdapat juga tanda

ukuranya. Misal: HSS-5/8-11. tanda ini mempunyai arti sebagai berikut ; HSS yaitu
bahan Tap terbuat dari baja cepat tinggi, 5/8 yaitu garis tengah tap yaitu 5/8 dan 11

yaitu banyak ulir tiap inchi.

Gambar 4. Tap.

Cara menggunakan tap antara lain:

1. Borlah permukaan benda kerja sampai tembus/ sesuai ukuran. Diameter (d) Bor

sesuai diameter nominalnya. misal akan membuat ulir dengan ukuran M10x1.25

maka d bor yang digunakan d=8.75 (10-1.25). Gerakan naik turun oleh selubung

mata bor dilakukan dengan pertolongan roda gigi dan batang gigi, pengeboran

dapat dilakukan dengan tangan atau gerakan otomatis. Poros yang menjepit mata

bor dalam perputarannya akan membawa mata bor ikut berputar dimana poros

sewaktu diam (tidak berputar) atau dalam keadaan berputar dapat digerakkan

keatas atau kebawah dalam sarungnya. Gerakan tegak lurus dari poros (sarung

atau selubung) adalah dilakukan oleh roda gigi yang berhubungan dengan batang

bergigi yang terika pada sarung pada sarung poros sehingga hubungan roda-roda

gigi menyebabkan mata bor menyayat benda kerja.


Gambar 5. Mesin bor.

2. Tap nomer 1 dipasang pada pemutar tap di tengah benda kerja.

3. Taplah benda tersebut dengan langkah langkah :

a. Kedudukan tap harus tegak lurus terhadap benda kerja.

b. Tekanlah tap itu dengan pelan pelan.

c. Apabila susah terasa makan 1 maka seterusnya tidak perlu lagi tap itu ditekan.

d. Putarlah tap itu kembali setiap sesudah makan maksudnya agar tatalnya putus

dan meringankan tap dan daya tahan tap setiap.

e. Putarlah tap secara balak balik sampai pada tat yang terakhir.

Untuk hasil pekerjaan yang lebih bagus dalam pemakaian tap tersebut harus

berulang ulang dan bergantian. Misal untuk pemakaian yang pertama kita harus

memakaia tapper, setelah pemakaian tapper (tap nomer1) dilanjutkan pekerjaan proses

(work procesing) dengan tap plug (tap nomer 2), stelah kita memkai tap nomer 2

pekerjaan selanjutnya yaitu pekerjaan dengan tap dhomming ( tap nomer 3).

Snei adalah suatu alat yang berfungsi untuk membuat ulir luar (ulir untuk baut).

Khususnya ulir yang berdiameter kecil. Cara mengunakan Sney antara lain:

a. Benda kerja yang akan disnei harusnya sudah memiliki diameter nominal yang

sesuai, misal M10x1.25 maka benda kerja harus berdiameter 10 mm.


b. Benda kerja dijepit pada ragum. Posisi benda yang dijepit pada ragum tidak boleh

miring sedikitpun. Jika miring sedikit maka hasil snei tidak akan sejajar dan tidak

akan cocok apabila dimasukan mur serta jika telah selasai disnei maka snei tersebu

tidak akan masuk ke baut atau hasil sney yang kita snei.

c. Sebelum kita jepit pada ragum benda yang kita akan sney kita champer dahulu

dengan alasan pada waktu sney dimasukkan terhadap benda kerja akan dampang

untuk memutar atau menekan sney pada waktu pengerjaan pertama kali.

d. Benda keja terhadap ragum haru 90 derajat.

e. Tekanlah sney itu dengan pelan pelan.

f. Apabila susah terasa makan 1 maka seterusnya tidak perlu lagi tap itu ditekan.

g. Putarlah sney itu kembali setiap sesudah makan maksudnya agar tatalnya putus

dan meringankan sney dan daya tahan tap setiap.

h. Pemutaran sney tersebut dengan bolak balik setelah pemakanan atau setiap selesai

sney setia 45 derajat.

i. Putarlah sney secara balak balik sampai pada tat yang terakhir.

Alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan dimanakan TAP

dalam hal ini disebut saja tap tangan untuk membedakan penggunaannya dengan

yang dipakai mesin hasil alatnya seperti pada mur dengan cara kerja tap yaitu

memakan bagian lubang pada benda kerja yang sudah di bor dengan menekan dan

memutar tap secara bolak-balik sampai pada yang terakhir dan terbentuk ulir.

Alat yang dipakai untuk membuat ulir luar (baut) dengan tangan yaitu snei

dengan cara kerja snei yaitu benda kerja yang berada pada sney yang diputar searah
jarum jam akan dibentuk ulir dengan memakan benda kerja maka terbentuklah ulir

luar.

Kegunaan ulir luar maupun ulir dalam banyak digunakan dalam kehidupan

sehari-hari. Pada umumnya, ulir digunakan untuk penyambungan dua benda yang

disatukan menggunakan mur atau baut. Contoh lainnya adalah kegunaan ulir untuk

memlubangi benda (bor), kunci motor kendaraan, sebagai pemegang atau baut

penegang, sebagai penutup lubang, sebagai pengatur kedudukan, dam macam-macam

kegunaan lainnnya.

Proses berjalannya praktikum acara pembuatan ulir dan paku rivet berjalan

dengan lancar dan sesuai dengan yang ada pada literatur. Pembuatan ulir dalam

menggunakan tap sedangkan untuk pembuatan ulir luar menggunakan snei. Kemudian

dilakukan penyambungan paku keling untuk menyambungkan plat dengan seng.

Pertama kali melubangi dengan bor, dan kemudian paku rivet disambungkan dengan

menggunakan riveter.

Kendala yang didapatkan pada saat praktikum yaitu:

1. Praktikan belum terlalu memahami tentang acara ini.

2. Kurangnya pengkondisian praktikan oleh asisten.

3. Asisten diharapkan untuk memberikan penjelasan dengan baik agar praktikan

mudah cepat memahaminya dan menambahkan peralatan dan perlengkapan.

Anda mungkin juga menyukai