Anda di halaman 1dari 5

MAAG

Makalah

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mata kuliah Simulasi Apotek

Oleh

Nia Agustina

Akfar IV A

NIM 14135

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG

TAHUN 2016
1. Penyakit Maag
1.1 Definisi Maag
Maag atau gastritis berasal dari bahasa Yunani yakni gastro (perut atau lambung) dan
itis (peradangan). Jadi gastritis adalah peradangan atau inflamasi dari mukosa lambung yang
disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Gastritis diklasifikasikan menjadi dua yaitu sebagai
berikut.
a. Gastriris akut, adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan
kerusakan erosi pada bagian supervicial.
b. Gastritis kronik, adalah suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat menahun.
Gastritits kronik di klasifikasikan dengan tiga perbedaan yaitu:
a) Gastritis supervicial: dengan manifestasi kemerahan, edama, serta pendarahan dan
erosi mukosa.
b) Gastritis atrovik: dimana perdagan terjadi pada seluruh lapisan mukosa. Pada
perkembangannya dihungkan dengan ulkus dan kanker lambung serta anemia
penisiosa. Hal ini merupakan karakteristik dari penurunan jumlah sel variental dan sel
chief.
c) Gastritis hipertrivik: suatu kondisi dengan terbentuknya nodulnodul pada mukosa
lambung yang bersifat irregular, tipis dan homoragik.
1.2 Gejala Maag
Pada tukak lambung gejala permulaan berupa perasaan terbakar dan perih dilambung
15-60 menit setelah makan, adakalanya menjalar ke punggung. Selain itu, rasa terbakar
dilambung akan semakin parah ketika sedang makan. Gejala lainnya yaitu mualmual,
muntah, kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, sendawa, demam, kesulitan dalam
menelan, nyeri ulu hati, rasa panas dibagian dada.
1.3 Penyebab Maag
Penyakit gastritis ini sering disebabkan oleh meningkatnya asam lambung. Peningkatan
produksi asam lambung dapat terjadi karena:
a. Makanan atau minuman yang merangsang lambung yaitu makanan yang pedas atau
asam, kopi dan alkohol.
b. Faktor stress baik stress fisik (setelah pembedahan, penyakit berat, luka bakar)
maupun stress mental.
c. Obat-obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama (misal obat rematik,
inflamasi).
d. Jadwal makan yang tidak teratur
e. Faktor lain seperti infeksi bakteri (paling sering ditemukan oleh Helicobacter pylori
dan jenis Helicobacter spp), infeksi jamur (paling sering ditemukan pada penderita
imunodefisiensi), infeksi parasit (paling sering oleh Anisakis spp pada makanan laut
yang kurang masak).
f. Merokok
2. Pengobatan
2.1 Terapi Non-farmakologis (tanpa obat)
- Makan-makanan yang berserat, misalnya mengonsumsi buah-buahan
- Banyak minum air putih
- Kontrol stress
- Hindari rokok
- Makanan tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin
- Perbaiki pola makan
- Hindari makanan yang asam dan pedas
- Istirahat yang cukup
2.2 Terapi dengan Obat sintesis
a. Penekan sekresi asam
- H2 reseptor antagonis
Cara kerja adalah menghambat sekresi asam dengan memblok ikatan antara
histamin dengan reseptornya. Contoh obat golongan ini adalah simetidin,
famotidin, nizatidin, dan ranitidin.
- Pompa proton inhibitor
Cara kerja adalah mengikat K+/H+-ATPase secara irreversibel sehingga
menghambat pompa proton (H+) dan selanjutnya menghambat sekresi HCl.
Contoh obat golongan ini adalah omeprazol, pantoprazol, lansoprazol,
esomeprazoldan rabeprazol.
- Antasid
Merupakan suatu antiasam yang mengandung alumunium hidroksida,
magnesium hidroksida dan beberapa mengandung simetikon. Mekanisme kerja
Al(OH)3 dan Mg(OH)2 yaitu mengikat asam lambung dan meningkatkan
ketahanan mukosa terhadap asam, sedangkan simetikon bersifat flatulen dan
mendorong terjadinya platus.
- Sukralfat
Mekanisme obat ini adalah berikatan dengan jaringan yang mengalami tukak
atau erosi membentuk lapisan yang dapat melindungi tukak dari asam lambung
sehingga memberi kesempatan tukak untuk sembuh (terjadi regenerasi sel).
- Misoprostol
Adalah suatu analog prostaglandin E1 yang bersifat antisektori dan
sitoprotektif yang dapat mencegah ulcer karena penggunaan AINS.
- Antimikroba
Digunakan untuk eredikasi H. pylori, yaitu amoksisilin, klaritromisin,
metranidazol dan tetrasiklin.
3. Pemerian Obat
3.1 Nama obat
Polysilene tab
3.2 Indikasi
Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan asam lambung, gastritis,
tukak lambung, tukak usus dua belas jari, dengan gejala seperti mual, nyeri lambung,
nyeri ulu hati, kembung dengan perasaan penuh pada lambung.
3.3 Dosis
Dewasa yaitu sehari 3 4x 1-2 sdtk susp. atau 1-2 tab
1
Anak 6-12 tahun yaitu sehari 3-4x - 1 sdtk susp. atau 1 tab diminum 1-2 jam setelah
2

makan dan menjelang tidur, tab sebaiknya dikunyah dahulu.


3.4 Kontraindikasi
Jangan diberikan pada penderita gangguan fungsi ginjal yang berat karena dapat
menimbulkan hipermagnesia. Tidak dianjurkan digunakan terus-menerus lebih dari 2
minggu, kecuali atas petunjuk dokter. Bila sedang menggunakan obat tukak lambung
lain seperti simetidine atau antibiotika tetrasiklin, harap diberikan selang waktu 1 2
jam. Tidak dianjurkan pemberian anak-anak dibawah usia 6 tahun, kecuali atas
petunjuk dokter. Hati-hati pemberian pada penderita diet fosfor rendah dan pemakian
lama karena dapat mengurangi fosfor dalam darah.
3.5 Efek samping
Deplesi fosfat, diare, konstipasi, mual, sakit kepala, pusing, ruam kulit.
4. Simulasi Apotek
Apoteker : Selamat siang bu, ada yang bisa saya bantu?
Konsumen : Siang, iya mbak saya merasa sakit perut terutama pada saat sedang makan
perut saya terasa terbakar mbak sehingga saya kehilangan selera untuk makan. Selain itu,
perut saya juga kembung mbak.
Apoteker : Apakah ibu sering mengonsumsi makanan yang pedas dan asam ?
Konsumen : Iya mbak, itu makanan favorit saya.
Apoteker : Sudah berapa lama ibu merasakan sakit seperti ini ?
Konsumen : Sekitar sehari yang lalu mbak tadinya saya kira akan sembuh dengan
sendirinya tapi ternyata semakin sakit dan saya juga mengalami demam mbak.
Apoteker : Sebelumnya sudah mengonsumsi obat yang berhubungan dengan sakit
ibu?
Konsumen : Belum mbak, saya baru datang kesini.
Apoteker : Baik bu, setelah mendengar keluhan tersebut ibu menderita sakit maag
atau gastritis jika tidak segera ditangani maka dapat berakibat fatal. Jadi saya sarankan
ibu untuk membeli obat polysilene dan parasetamol. Obat ini sangat efektif untuk sakit
maag dan menurunkan demam. Karena perut ibu juga kembung saya sarankan untuk
mengolesi minyak kayu putih.
Konsumen : Iya mbak, saya pesan obat polysilen, parasetamol dan minyak kayu putih
kebetulan minyak kayu putih saya juga habis. Oh iya mbak ini cara minum sebelum
makan atau sesudah makan ?
Apoteker : Baik bu, tunggu sebentar saya ambilkan obatnya. Ini obat polysilene dan
parasetamolnya sesudah makan.
Konsumen : Iya mbak, totalnya berapa mbak ?
Apoteker : Ini bu obatnya, totalnya Rp. 35.000
Konsumen : Iya mbak, terimakasih.
Apoteker : Iya bu, semoga lekas sembuh dan jaga kesehatan terutama atur pola
makan.
5. Catatan Pengobatan Pasien
Pasien mengalami gejala sakit perut terutama pada saat makan terasa terbakar sehingga
hilangnya nafsu makan, perutnya kembung disertai demam, sering mengonsumsi
makanan pedas dan asam. Hal ini merupakan gejala dan tanda secara umum untuk
penyakit maag/gastritis sehingga diberikan obat polysilene yang berisi alumunium
hidroksida, magnesium hidroksida dan dimetilpolisiloksan yang berkhasiat sebagai
gastritis, kembung dan perasaan penuh pada lambung, mengurangi gejala yang
berhubungan dengan kelebihan asam lambung, tukak lambung.

Anda mungkin juga menyukai