Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

PENJELASAN TENTANG
METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
DAN
CONTOH KERANGKA PROPOSAL

Oleh :

NAMA : BOBIE

NIM : DBB 114 020

PROGAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
TAHUN 2016
1. METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang


spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau
tampilan lainnya.

Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode


penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,
2012: 7). Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional, positivistik,
ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,
karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode
untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada
filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini
telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value
free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip
objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telah
diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi
sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan
nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif
akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002: 35).

Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih
menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat
melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen
masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan
simbol-simbol angka yang berbedabeda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan
dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbolsimbol angka tersebut, teknik
perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu
kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini
ialah menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu
kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di
perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui
suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif.
Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang
lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut sample dalam penelitian kuantitatif.
Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering
disebut data. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke tingkat
realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian kuantitatif
mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-teori yang
timbul.

2. METODE PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif merupakan metode baru karena popularitasnya belum lama,


metode ini juga dinamakan postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat post
positifisme, serta sebagai metode artistic karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang
terpola), dan disebut metode interpretive karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan
interprestasi terhadap data yang di temukan di lapangan.metode penelitian kuantitatif dapat di
artikan sebagai metode penelitian yang di gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode
penelitian kualitatif sering di sebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di
lakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), di sebut juga metode etnographi, karena
pada awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi
budaya.

Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode


kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya sendiri dan berhubungan
dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut
Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku Moleong (2004:3) mengemukakan metode kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Miles and Huberman (1994) dalam
Sukidin (2002:2) metode kualitatif berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat
dalam individu, kelompok, masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari
secara menyeluruh, rinci, dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih


menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada
melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka
menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah secara
kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan
berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.

3. CIRI-CIRI KARAKTERISTIK DARI PENELITIAN KUANTITATIF DAN


PENELITIAN KUALITATIF

Ciri Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif dilakukan untuk mngukur satu atau lebih variable
penelitian. Lebih dari itu penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur hubungan
atau korelasi atau pengaruh antara dua variabel atau lebih
Metode penelitian kuantitatif Permasalahan penelitiannya adalah menanyakan tentang
tingkat pengaruh atau keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih
Penelitian muantitatif dilakukan untuk menguji teori yang sudah ada yang dipilih oleh
peneliti
Metode penelitian kuantitatif memfungsikan teori sebagai titik tolak menemukan
konsep yang terdapat dalam teori tersebut, yang kemudian dijadikan variabel.
Penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis sejak awal ketika peneliti telah
menetapkan teori yang digunakan.
Penelitian kuantitatif lebih mengutamakan teknik pengumpulan data kuesioner.
Penelitian kuantitatif penyajian datanya berupa table distribusi pilihan jawaban para
responden yang ditentukan oleh peneliti berupa angka.
Penelitian kuantitatif menggunakan prespektif etik, yaitu data yang dikumpulkan
dibatasi atau ditentukan oleh peneliti dalam hal pilihan indicator atau atribut variabel
bai jumlah maupun jenisnya.
Metode penelitian kuantitatif menggunakan definisi operasionalisasi kerana hendak
mengukur variabel, karena definisi operasional pada dasarna merupakan petunjuk
untuk mengukur variabel
Penelitian kuantitatif penentu ukuran jumlah responden atau sampel dengan
menggunakan presentase, rumus atau table populasi-sampel, sebagai penerapan prinip
keterwakilan.
Peneliti kuantitatif menggunakan alur penarikan kesimpulan berproses secara
deduktif, yaitu konsep, variabel ke data.
Metode penelitian kuantitatif instrument penelitiannya berupa kuesioner atau angket,
yang juga berfungsi sebagai teknik pengumpulan data
Analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dilakukan setelah data
terkumpul, dengan menggunakan perhitungan angka-angka atau analisis statistic.
Penelitian kuantitatif kesimpulannya berupa timgkat hubungan antar variabel,
sedangkan dalam penelitian kualitatif kesimpulannya berupa temuan konsep yang
tersembunyi di balik data rinci berdasarkan interpretasi atau kesepakatan dari para
responden atau informan.

Ciri Karakteristik Penelitian Kualitatif

Pada penelitian kualitatif teori atau hipotesis tidak secara apriori diwajibkan ada.
Penelitian kualitatif dilaksanakan pada latar alamiah (bukan dibuat-buat/artifisial),
yaitu tempat di mana kejadian dan perilaku manusia berlangsung.
Asumsi-asumsi pada penelitian kualitatif amat berbeda dengan penelitian kuantitatif.
Dalam melaksanakan penelitian kualitatif, justru peneliti-lah yang merupakan
instrumen utama penelitian untuk mengumpulkan data.
Data yang dikumpulkan pada penelitian kualitatif lebih cenderung bersifat deskriptif
atau penggambaran dalam bentuk kata-kata, bukan dominan angka-angka.
Penelitian kualitatif berfokus pada menggali persepsi dan pengalaman partisipan
(pihak-pihak yang terlibat dalam) penelitian.
Pada penelitian kualitatif, proses pelaksanaan penelitian sama pentingnya dengan
hasil penelitian (produk). Peneliti, selama prosesnya berusaha memahami bagaimana
suatu kejadian berlangsung.
Data pada penelitian kualitatif ditafsirkan dalam pemahaman idiografis, bukan untuk
membuat atau merumuskan generalisasi.
Dalam merancang desain penelitian, peneliti pada penelitian kualitatif harus mencoba
merekonstruksi penafsiran dan pemahaman dengan sumber data, yaitu manusia.
Proses penelitian kualitatif hingga menghasilkan produk penelitian, lebih
mengandalkan pada tacit knowledge (intuisi dan perasaan), hal ini disebabkan oleh
karena data tidak dapat dikuantifikasi. Data adalah apresiasi dari majemuknya suatu
keadaan (kenyataan kejadian).
Pada penelitian kualitatif amat perlu menjunjung tinggi objektivitas dan kebenaran.
Akan tetapi ktiterianya berbeda dengan penelitian kuantitatif, karena derajat
kepercayaannya diperoleh dari verifikasi berdasarkan koherensi, wawasan, dan
manfaat..

4. PERSAMAAN ANATARA PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN


KUALITATIF
1. Merupakan sebuah metode yang digunakan dalam penelitian guna
memecahkan sebuah masalah
2. Memiliki obyek dan subyek
3. Memiliki variabel
4. Menerapkan metode pengumpulan data yang sistematis dan terbuka hingga
bisa dinilai pihak lain.
5. Melibatkan inferensi (simpulan) detil-detil pengamatan empiris ke suatu
kesimpulan umum
6. Membandingkan data, mencari kesamaan dan perbedaan untuk menemukan
pola tertentu pada data.
7. Menggunakan prosedur untuk menghindari kesalahan analisis dan penarikan
inferensi.
5. PERBEDAAN ANATARA PENELITIAN KUANTITATIF DAN PENELITIAN
KUALITATIF

1. Bedasarkan jenis data

Metode kulitatif jenis datanya adalah data kualitatif sedangkan metode kuantitatif
jenis datanya adlah data kuantitatif. Data (yang bersifat) Kualitatif merupakan data yang
dihasilkan dari cara pandang yang menekankan pada ciri-ciri, sifat dan mutu obyek
(subyek) yang bersangkutan. Berbeda dari data kuantitatif yang bersifat numerik, data
kualitatif bersifat non-numerik (kata-kata deskriptif), seperti cantik, tampan, gagap,
tampak kurang berpendidikan, reponsif, bagus sekali, lincah, mewakili anak muda zaman
sekarang, dan lain-lain.

2. Berdasarkan Tujuan

Penelitian kualitatif bertujuan untuk melakukan penafsiran terhadap fenomena


sosial. Metodologi penelitian yang dipakai adalah multi metodologi, sehingga sebenarnya
tidak ada metodologi yang khusus. Para periset kualitatif dapat menggunakan semiotika,
narasi, isi, diskursus, arsip, analisis fonemik, bahkan statistik. Di sisi yang lain, para
periset kualitatif juga menggunakan pendekatan, metode dan teknik-teknik
etnometodologi, fenemologi, hermeneutic, feminisme, rhizomatik, dekonstruksionisme,
etnografi, wawancara, psikoanalisis, studi budaya, penelitian survai, dan pengamatan
melibat (participant observation) (Agus Salim, 2006). Dengan demikian, tidak ada
metode atau praktik tertentu yang dianggap unggul, dan tidak ada teknik yang serta merta
dapat disingkirkan. Kalau dibandingkan dengan metodologi penelitian yang dikemukakan
oleh Feyerabend (dalam Chalmers, 1982) mungkin akan mendekati ketepatan, karena
menurutnya metodologi apa saja boleh dipakai asal dapat mencapai tujuan yang
dikehendaki. Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan
model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan denganfenomena alam.
Penelitian kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan
suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antarvariabel,
dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau
mendeskripsikan banyak hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial.
3. Berasarkan Obyek penelitian

Metode kualitatif leebih berfokus pada satu obyek penelitian saja sedangkan
metode kuantitatif bisa lebih dari satu obyek penelitian.

4. Berdasarkan Instrumen yang digunakan

Pada metode kuantitatif instrument penelitian yang biasa digunakan adalah


angket, kuesioner, atau instrument yang lain. Namun pada metode kualitatif instrument
yang digunakan adalah peneliti itu sendiri artinya peneliti sendiri lah yang harus terjun
langsung kedalam penelitian agar bisa melihat dan merasakan fakta yang sebenarnya.

5. Berdasarkan orientasi

Penelitian kualitatif lebih beroreintasi pada proses penelitian sedangkan penelitian


kuantitatif lebih berorientasi pada hasil penelitian.

6. Berdasarkan Proses

Metode kuantitatif mengunakan proses deduktif-induktif. Sedangkan metode


kualitatif adalah induktif

7. Berdasarkan sifat realitas

Dalam metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat positivism, realitas


dipandang sebagai suatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca indera, dapat
dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan
diverivikasi. Dengan demikian dalam metode ini, peneliti dapat menentukan hanya
beberapa variabel saja dari objek yang diteliti, dan kemudian dapat membuat instrument
untuk mengukurnya. Dalam penelitian kualitatif yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme atau paradigma interpretive, suatu realitas atau objek tidak dapat dilihat
secara parsial dan dipecah kedalam variabel. Penelitian ini memandang objek sebagai
sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interprestasi terhadap gejala yang
diamati, serta utuh ( holistic) karena stiap aspek dari objek itu mempunyai satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Realitas dalam penelitian kualitatif tidak hanya yang tampak
( teramati ), tetapi sampai dibalik yang tampak tersebut.
8. Berdasarkan hubungan Variabel

Pada netode kualitatif hubungan antara variabel adalah timbal balik atau interaksi.
Pada metode kauntitatif lebih kepada sebab akibat.

9. Berdasarkan penggunaan

Metode kuantitatif digunakan apabila :

a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan
dengan pelaksanaannya, antara teori dengan praktek, antara rencana dengan
pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukkan
dengan data, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan
meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka data orang miskin
sebagai masalah yang harus ditunjukkan.
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode
penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi
tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, amak penelitian dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi tersebut.
c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/ treatment tertentu terhadap yang lain. Untuk
kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya pengaruh jamu
tertentu terhadap derajat kesehatan.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat
berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan assosiatif.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang
empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ anak- anak dari masyarakat
tertentu, maka dilakukan pengukuran dengan test IQ.
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu- raguan tentang validitas pengetahuan,
teori dan produk tertentu.

Metode Kualitatif digunakan apabila :

a. Bila masalah penelitian belum jelas , masih remang- remang atau mungkin malah
masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena
peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan
grant tour question, sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui
penelitian model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek.
Ibarat orang akan mencari sumber minyak, tambang emas, dan lain lain.
b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala social sering tidak
bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap
ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh,
orang yang menangis, tertawa, cemberut, mengedipkan mata, memiliki makna
tertentu. Sering terjadi, menurut penelitian kuantitatif benar tetapi menjadi tanda
tanya bagi peneliti kualitatif. Sebagai contoh ada 99 orang yang mengatakan
bahwa A adalah pencuri, sedangkan satu orang menyatakan tidak. Mungkin yang
satu orang ini yang benar. Menurut penelitian kuantitatif, cinta suami kepada istri
dapat diukur dari banyaknya sehari dicium. Menurut penelitian kualitatif, semakin
banyak suami mencium istri, maka malah menjadi tanda tanya, jangan jangan
hanya pura- pura. Data untuk mencari makna dari stiap perbuatan tersebut hanya
ocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam dan
observasi berperan serta, dan dokumentasi.
c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat
diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara
ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut.
Dengan demikian akan dapat ditemukan pola- pola hubungan yang jelas.
d. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti
dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data, wawancara mendalam
dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang
tersebut.
e. Untik mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cock digunakan untuk
mengambangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui
lapangan. Teori yang demikian dibangun melalui grounded research. Dengan
metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan,
selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat
ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut
selanjutnya diverivikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila
hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori.
f. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara
triangulasi/gabungan ( karena dengan teknik pengumpulan data tertentu belum
dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian akan
lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji
kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data
akan dapat diperoleh. Ibarat mencari siapa yang menjadi provokator, maka
sebelum ditemukan siapa provokator yang dimaksud maka penelitian dinyatakan
belum selesai.
g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seorang tokoh
atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan
menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang
yang dipandang tahu. Misalnya akan meneliti sejarah perkembangan kehidupan
raja- raja di Jawa, sejarah perkembangan masyarakat tertentu sehingga masyarakat
tersebut menjadi masyarakat yang etos kerjanya tinggi atau rendah. Penelitian
perkembangan ini juga bisa dilakukan dibidang pertanian, bidang teknik seperti
meneliti kinerja mobil dan sejenisnya, dengan melakukan pengamatan secara
terus- menerus yang dibantu kamera terhadap proses tumbuh dan berkembangnya
bunga tertentu, atau mesin mobil tertentu.
KESIMPULAN

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang sistematis, jelas, terencana
sejak awal hingga akhir penelitian. Di mulai dari peneliti yang menemukan sebuah masalah
dan mengembangkan masalahnya melalui membaca beberapa referensi yang nantinya akan
memunculkan hipotesis yang akan di buktikan melalui kuesioner/angket yang diberikan
kepada responden atau sampel dari beberapa populasi yang dipilih melalui random. Hasil
penelitian dari metode kuantitatif secara umum akan berupa data-data/angka-angka. Pada
metode ini analisis data akan dilakukan setelah semua data terkumpul.

Sedangkan metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang dikembangkan


berdasarkan hasil penelitian di lapangan, secara langsung peneliti melakukan penelitian
kepada sumber data/responden. Hasil yang diperoleh dalam metode penelitian kualitatif ini
akan berupa dokumen-dokumen, baik dokumen pribadi peneliti, catatan lapangan, ucapan
dan tindakan responden, dll. Analisis dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian.
KERANGKA PROPOSAL UNTUK PENELITIAN LAPANGAN (FIELD
RESEARCH) DENGAN PENDEKATAN KUALITATIF

Contoh Judul:

ANALISIS PERILAKU KEAGAMAAN JAMAAH MAJLIS DZIKIR DAARUS


SALAM PATI

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penenelitian
D. Manfaat / Kegunaan Penelitian
E. Telaah Pustaka
F. Kerangka Teori dan Hipotesis
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
2. Sumber Data
a. Lokasi dan waktu Penelitian
b. Subyek Penelitian
3. Metode Pengumpulan Data (antara lain:)
a. Wawancara
b. Observasi
c. Tes
d. Dokumentasi
e. Triangulasi (artinya pengecekan)
1) Sumber data
2) Metode pengumpulan data
3) Waktu
4. Metode Analisis Data
a. Display data
b. Reduksi data
c. Deskripsi data
d. Menarik kesimpulan
H. Sistematika Penulisan
KERANGKA PROPOSAL UNTUK PENELITIAN LAPANGAN (FIELD
RESEARCH) DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF

Contoh judul:

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR BERIBADAH


DALAM KELUARGA
TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN F I Q I H K E L A S V
DI MI MIFTAHUL HUDA TAYU WETAN KEC. TAYU KAB. PATI

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penenelitian
D. Manfaat / Kegunaan Penelitian
E. Telaah Pustaka
F. Kerangka Teori dan Hipotesis
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
2. Popupasi dan Sampel (dalam uraian ini, dijelaskan juga teknik yang digunakan dalam
menentukan sampel)
3. Variabel dan Indikator
4. Metode Pengumpulan Data (antara lain:)
a. Wawancara
b. Observasi
c. Angket
d. Dokumentasi
5. Metode Analisis Data
a. Analisis Pendahuluan
b. Analisis Uji Hipotesis (pilih rumus statistik yang tepat)
c. Analisis Lanjutan
H. Sistematika Penulisan
KERANGKA PROPOSAL UNTUK PENELITIAN KEPUSTAKAAN(LIBRARY
RESEARCH) DENGAN PENDEKATAN KUNTITATIF

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penenelitian
D. Manfaat / Kegunaan Penelitian
E. Telaah Pustaka
F. Landasan Teori
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
2. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
3. Metode Pengumpulan Data
a. Dokumentasi (dengan mengkaji terhadap sumber data)
4. Metode Analisis Data
a. Analisis induktif
b. Analisis deduktif
H. Sistematika Penulisan
KERANGKA PROPOSAL UNTUK PENELITIAN KEPUSTAKAAN(LIBRARY
RESEARCH) DENGAN PENDEKATAN KUALITATIF

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penenelitian
D. Manfaat / Kegunaan Penelitian
E. Telaah Pustaka
F. Landasan Teori
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
2. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
3. Metode Pengumpulan Data
a. Dokumentasi (dengan mengkaji terhadap sumber data)
4. Metode Analisis Data
a. Analisis induktif
b. Analisis deduktif
c. Conten Analisys
H. Sistematika Penulisan

Anda mungkin juga menyukai