Anda di halaman 1dari 14

PROSES PEMURNIAN CPO (CRUDE PALM OIL) MENJADI OLEIN DAN STARIN

Proses Proses pemurnian CPO (Crude Palm Oil) menjadi Olein dan Starin
1. Production Section
Proses pemurnian CPO (Crude Palm Oil) menjadi Olein dan Stearin dilakukan dengan dua tahap proses utama
yaitu Refinery Section dan Fracsinasi Section.

1.1 Refinery Section

Proses Refinery merupakan proses pemurnian minyak sawit crude palm oil (CPO) untuk meghilangkan Free Fatty
Acid (FFA), bau, serta menurunkan wana, sehingga memenuhi syarat mutu gunanya.

Tahap proses pada Refinery section terdiri dari empat section, diantaranya adalah :
1.1.1 Pretreatment Section

Perlakuan pendahuluan yang umum dilakukan terhadap pemurnian minyak kelapa sawit (CPO) yaitu
mempersiapkan bahan baku yang akan dikelola menjadi minyak goreng. Dimana CPO dari Storage Tank
dipompakan dengan menggunakan pompa sentrifugal menuju HE (E.600A dan E.600B), dimana pada alat ini
terjadi co-current, karena didalamnya terjadi perpindahan panas antara CPO dan RBDPO, sehingga alat ini sering
disebut heat exchanger economizer. CPO masuk berkisar 40 500C menuju E.600A, dan keluar pada suhu 78
800C, lalu masuk ke E.600B dan keluar pada suhu 1050C. RBDPO yang berasa dari P.716 (penampungan RBDPO)
masuk menuju E.600B pada suhu 1050C dan keluar pada suhu 1280C kemudian masuk menuju ke E.600A dan
keluar pada suhu 1000C lalu menuju T.706 sebagai tempat penyimpanan RBDPO untuk dikelola pada proses
Fraksinasi.

Alat kontrol pada Preatment Section diantaranya yaitu:


a. Feed Pump (P.760)

Pompa yang digunakan untuk mentransfer CPO dari thank Heat Exchanger Economizir (E.600A/B), menuju Heat
Exchanger Steam E.601, knife mixer (M.680A/B/C), kemudian paddle mixer (M.686) dan ke bleacher
thank (B.601). Didalam mixer M.686 terjadi pengadukan antara crude palm oil,citrid acid dan phosporic acid yang
sudah ditambah pada tiap mixer (M.680A/B/C)
b. Heat Exchanger Economizer (E.600A/B)

Heat Exchanger Economizer merupakan alat penukar panas yang dapat meningkatkan temperatur CPO masuk dari
40 500C dan temperatur keluar 78 1050C. CPO akan menukar panas dari RBDPO yang memiliki temperatur
125 1500C dari P.716 melalui E.600A/B.
c. Heat Exchanger Steam (E.601)

Heat Exchangger Steammerupakan alat penukar panas dimana CPO dari E.600B akan menerima panas sehingga
temperaturnya meningkat 115 1200C. Steam sebagai media pemanas dengan suhu 180 1850C. Temperatur
masuk CPO ke E.601 100 1050C dan temperatur keluar 115 1200C. Temperatur steam masuk 180 1900C dan
temperatur keluarnya 130 1400C.
1.1.2 Degumming Section

Degumming meruakan suatu proses pemisahan kotoran, logam logam, dan getah atau lendir yang terdiri
dari phospatida, protein, residu, karbohidrat, air, dan resin tanpa mengurangi asam lemak bebas dalam minyak.
Pada prinsipnya proses degumming adalah proses pembentukan dan pengaktifan flok flok dari zat tersebut di atas
yang bereaksi dengan asam Phosporit (H3PO4), sehingga flok flok yang terbentuk cukup besar untuk dipisahkan
dari minyak. Proses degummingyang paling banyak digunakan adalah proses degumming dengan phosporic
acid (H3PO4) dan Citrid Acid. Pengaruh yang timbul dari asam tersebut adalah penggumpalan dan pengendapan
zat zat seperti phospatida, protein, residu, karbohidrat, air dan resin yang terdapat pada minyak.

CPO dari E.601 dialirkan ke mixer M.680 yang berjenis knife mixer. Di dalam mixer ini terjadi
pencampuran phosporic acid dengan penggunaan 0,03 0,045% dan citric acid dengan penggunaan 100 200
ppm ke dalam minyak CPO panas secara teratur, pencampuran ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu dengan mixer
M.680 A/B/C dan mixer M.686, di dalam mixer M.686 terjadi pengadukan secara sempurna antara Phosporic acid,
Citric Acid dan Crude PalmOil secara homogen, dimanaknife yang bersilang berjajar ke bawah di bagian tengah
mixer. Hal ini Bertujuan agar diperoleh hasil campuran yang homogen. Operasi berlangsung pada tekanan 1 atm.
Hasil dari proses ini adalah Degumming Palm Oil (DPO), yaitu minyak sawit yang bebas gum dan selanjutnya
dialirkan ke dalam bleacher tank untuk proses pemucatan.

Kontrol alat Degumming Section meliputi :


a. Phosporic Acid Tank (T.623)

Phosporic Acid Tank merupakan tangki penyediaan H3PO4 (asam posfat)yang berkapasitas 2000 liter dengan
temperatur 30 320C.
b. Phosporic Acid Pump (P.623 A/B/C)

Phosporic Acid Pump merupakan pompa yang mengtur storage untuk presentasi pemakaianphosporicacid dari
T.623 menuju knife mixer M.680 A/B/C.

c. Knife Mixer (M.680 A/B/C)

Knife Mixer merupakan alat untuk mengaduk campuran phosporic acid dan CPO dengan kapasitas 0,2 Ton.
Pisau mixer yang saling bersilangan sejajar ke bawah berfungsi untuk mengaduk campuran. Temperatur CPO 105
1150C sedangkan temperatur phosporic acid 30 320C, di knife mixer temperatur tetap dijaga pada suhu 1050C
dengan jaket agar panasnya tetap stabil.
d. Paddel Mixer

Paddle Mixer merupakan alat yang digunakan untuk mencampur


kembali phosporic acid dan CPO dari M.686 A/B/C, dengan lama
pencampuran 3 5 menit. Alat ini berkapasitas 10 Ton dengan
temperatur CPO tetap di jaga pada suhu 105 1150C.
e. Citric Acid Tank (T.724)

Citric Acid Tank merupakan tangki penyediaan citric acid 4000 Ton.
1.1.3 Bleaching Section

Setelah phosporic acid dan CPO bercampur secara homogen, kemudian campuran ini selanjutnya dialirkan
ke bleacher tank B.610yang bekerja pada tekanan vacuum 40 Torr agar uap air dan udara yang terkandung dalam
CPO dapat ditarik oleh sistem vacuum PT.611. CPO yang berada dalam bleacher bercampur dengan bleaching
earth (tanah pemucat) yang berasal dari BT.661 ditarik keatas oleh EP.661 A menuju ke bleacher
tank melalui valve V.660A1 dan V.660A2 selama 20 detik kemudian campuran tersebut turun ke B.610.
Pencampuran beacher earth dengan CPO dibantu dengan spurging steam bertekanan 0.7 1.5 Bar dan temperatur
175 1800C. Bleacher earth berfungsi unruk mengikat heavy metals (Fe dan Cu), kotoran dan memucatkan warna.

Kapasitas CPO yang diolah sangat besar yaitu 2600 Ton/hari. Akibat besarnya kapasitas CP yang akan diolah
sementara waktu kontak bleacher earth dengan CPO hanya berkisar 20 detik dan dapat mempengaruhi kualitas
pemucatan, maka ditambah satu tangki lagi yaitu buffer tank T.611. Tangki ini juga bekerja pada tekanan vacuum,
dari bleacher section akan didapatkan bleacher earth. Uap air dan udara yang terkandung pada CPO ditarik oleh
sistem vacuum PT.611. Agar tetap terjadipencampuran secara homogen dalam tangki ini maka diberi steam antara
B.610 dan T.6111 berdasarkan prinsip bejana berhubungan. Minyak yang keluar dari B.610 inlah yang
disebur Bleacher Palm Oil (BPO).

Untuk memisahkan BPO dari bleaching earth dan gum gum maka minyak dialirkan melalui bagian bawah T.661
ke Niagara Filter F.691, F.692, F.693, F.694, F.695, F.696, F.697 dengan menggunakan pompa P.691, P.692,
P.693, P.694, P.695, P.696, P.697 melalui valve V. 691P, V. 692P, V. 693P, V. 694P, V. 695P, V. 696P, V. 697P
untuk dibersihkan, sehingga minyak bebas daribleachibg earth yang mengandung partikel minyak,
sehingga bleaching earth terjebak pada filter leaf tersebut. Lembaran filter (filter leaf) sebanyak 18 lembar disusun
secara vertikal agar pemisahan efektif. Bleaching earth harus bersih dari filter setelah 45 menit operasi untuk
mendapatkan filtrasi yang baik. Tetapi di dalam minyak masih terdapat bleching earth yang belum terpisahkan.

Selanjutnya bleacher palm oil yang berwarna merah darah dipompakan dari Niagara Filter kericket fiter F.681 dan
F.682, untuk menyaring bleaching earth yang masih terkandung dalam BPO. Minyak yang telah diperoleh
dialirkan ke dalam bleaching oil tank (T.770) sebagai penyimpan sementara sebelum proseslebih lanjut dengan
temperatur 1150C.

Proses penyaringan yang terjadi pada Niagara Filter adalah sebagai berikut :
1. Stand By

Artinya Niagara Filter dalam keadaan kosong dan siap untuk digunakan, tidak ada valve yang dibuka dan pompa
dalam keadaan off.
2. Vacuum

Pada tahap ini NiagaraFilter dikosongkan dengan cara menghisap/menarik udara/steam keluar oleh Valve V.02
menuju tank T.611. Udara harus dikeluarkan karena dapat menyebabkan proses oksidasi pada minyak selama
proses penyaringan sehingga minyak menjadi hangus. Minyak yang hangus pada proses ini akan mengurangi
kualitasnya dan oengolahan lebih lanjut akan membutuhkan energi dan biaya yang lebih tinggi.
3. Filling

Setelah mencapai tekanan Vacuum, maka proses selanjutnya adalah proses pengisian minyak ke
dalam NiagaraFilter. CPO dan bleaching dari T.611 dipompakan oleh pompa P.691, P.692, P.693, P.694, P695,
P.696, P697 ke NiagaraFilter sampai penuh (highlevel). Valveyang dibuka agar sisa-sisa udara pada minyak dan
tangki dapat dikeluarkan. Proses ini memerlukan waktu 10 menit.
4. Coating

Pada proses ini terjadi penjernihan minyak agar minyak yang keluar dan Niagara Filter bebas dari bleaching earth.
Minyak dari T.611 dipompa ke Niagara Filter F.691, F.692, F.693, F.694, F.695, F.696, F697 dengan
menggunakan pompa P.691, P.692, P.693, P.694, P.695, P.696, P.697 melalui valve V.691P, V.692P, V.693P,
V.694P, V.695P, V.696P, V.697P ke bagian bawah Niagara Filter. Minyak lalu disaring oleh leaf filter yang
dipasang vertikal berjajar dalam Niagara Filter. Bleaching earth yang ada di dalam minyak akan tersaring
pada leaf filter sehingga minyak yang keluar bebas dari bleaching earth. Hasil penyaringan akan kembali lagi ke
T.611 melalui V.6811, V.6814, V.6821, V.6824. Pompa dalam kondisi on proses ini berlangsung sekitar 4 menit.
5. Filtration

Agar minyak yang didapat benar-benar jernih (bebas dari bleaching earth), maka dilakukan proses filtrasi. Minyak
dari T.611 dipompa masuk ke Niagara Filter oleh pompa P.691, P.692, P.693, P.694, P.695, P.696, P.697
melalui valve V.691P, V.692P, V.693P, V.694P, V.695P, V.696P, V.697P, lalu disaring pada leaf filter. minyak
keluar dari Niagara Filter melalui V.6811, V.6814, V.6824, menuju T.777. Untuk penyaringan yang lebih baik
maka disaring lagi didalam 2 filter bag kemudian masuk ke polishing filter F.681 dan F.682. Pompa dalam kondisi
on proses ini berlangsung 90-100 menit.
6. Circulation
Proses circulation tidak terjadi pada setiap proses filtrasi (filtration section). Tetapi hanya terjadi apabila minyak
dalam T.611 atau T.770 yang kepenuhan. Proses circulation ini dilakukan secara manual, misalnya pada
saat bleacher tank dihentikan sebentar operasinya atau pada keadaan tertentu. Valve yang terbuka 0,1, 0,3 dan
pompa on. Proses akan terus berlangsung hingga ada tanda low level pada T.611 atau alrm high level T.770 dan
proses kembali lagi ke step filtration.

7. Emptying

Proses ini adalah proses pengeluaran/pengosongan minyak yang telah difilter dengan mengalirkan melalui valve
V.6813, V.6823, V.6814, V.6824 dengan bantuan menggunakan steam dengan tekanan 3-3,5 bar melalui V.09.
Minyak yang berada pada leaf filter akan dikeluarkan melalui valve 07 menuju C.641 dan valve 06 melalui T.611.
Di C.601 terjadi pemisahan antara minyak dengan steam. Steam naik ke atas sedangkan minyak mengalir ke T.641.
Disini minyak dipanaskan agar tidak membeku dengan menggunakan steam, lalu dipompa oleh P.641 (centrifugal
pump) melalui V.643. valve yang terbuka 0,9, 0,6, 0,7 dan pompa off. Proses ini memerlukan waktu sekitar 6-7
menit.
8. Full Empying

Proses pengosongan keseluruhan minyak yang ada di dalam niagara Filter.


9. Cake Drying

Cake drying merupakan proses pengeringan cake (bleaching earth yang menempel pada filter) agar minyak yang
terdapat pada cake dapat dikeluarkan. Untuk mengeringkan bleaching earthpada leaf filter dialirkan dengan steam
bertekanan 3 - 3.5 bar melalui V.9 valve yang terbuka 0,7, 0,8, 0,9 dan pompa off. Proses ini berlangsung 20 - 25
menit atau sampai kandungan minyak dalam spend earth lebih kurang 15-16%.

10. Post Emptying

Proses ini dimaksudkan untuk mengeluarkan sisa-sisa minyaka dar prosses cake drying yang terdapat di bagian
bawah Niagara Filter (bagian cekungnya) masuk ke C.641 melalui V.6105, V.6205, V.6305 yang terbuka 0,5
dan pompa off. Proses ini berlangsung hanya 1 menit.
11. Ventilation

Proses ini bertujuan untuk menyamakan tekanan di dalam Niagara Filter dengan tekanan luarcake yang keluar
tidak bertebaran ke segala arah karena tekanan dalam Niagara Filter yang besar. Hal ini dilakukan dengan cara
memasukan melalu V. 6811, V.6814, V.6821, V.6824. Valve yang terbuka 11 dan pompa off. Proses ini
berlangsung selama 2 menit.
12. Discharge

Jika tekanan di dalam Niagara Filter telah sama dengan tekanan udara luar maka proses selanjutnya adalah cake
discharge yaitu proses pengeluaran spent earth (cake discharge) melalui bawah Niagara Filter. proses ini
dilakukan dengan menggetarkan vibrator oleh compressed airmelalui valve V. 681a dan V.681b. Spent earth akan
ditampung di dalam bak dan selebihnya akan dibuang. Valve yang terbuka 10 dan pompa off. Proses ini merupakan
proses akir penyaringan dan memerlukan sekitar 11 menit.

Kontrol alat di bleaching section meliputi:


a. Bleacher tank (B.610)

Bleacher tank merupakan tangki tempat proses pencampuran antara CPO dan bleaching erth dengan cara
pengadukan campuran menggunakan spurging stea spiral. Temperatur tangki 105-120o C, kapasitasnya 30 ton dan
tekanan 1-1,5 bar.
b. Buffer tank

Buffer tank merupakan tangki penampung campuran bleaching earth dari bleaching tank B.601 serta mengaduk
campuran tersebut kembali sehingga diperoleh campuran yang lebih homogen. Temperatur alat 100-105o C,
kapasitasnya 12 ton dan tekanan 50-100 torr.
c. Bleaching earth pump (P.691-P697)

Bleaching earth pum merupakan alat yang digunakan untuk memompakan campuran ke Niagara Filter, Filter
bag, polishing filter dan buffer tank (T.701) temperatur pompa normal 30-32o C dengan tekanan 3-4 bar.
d. Niagara Filter

Niagara Filter merupakan alat untuk menyaring Bleaching earth, gum, residu logam, pengotor sehingga minyak
yang dihasilkan benar-benar bersih dan jernih. Berbentuk tabung silinder yang terdiri dari leaf filter, vibrator dan
corong pembuang limbah. Temperatur alat 100 105o C, kapasitas 5 ton dan tekanan 2 - 3,5 bar.
e. Bleaching tank (BT.661)

Bleaching tank merupakan tangki sumber bleaching earth yang akan digunakan dalam prosesbleaching section.
f. Blower pump (EP.661A/B)

Blower pump merupakan alat untuk menghisap bleaching earth dari tempat pencurahan ke tangki
penampungan bleaching (BT.660A/B).
g. Bleaching feesd flopper (BT. 660A/B)

Bleaching feed flopper merupakan alat penampung bleaching earth dari BT.661 A untuk pengisian menuju ke
B.610.
h. Filter bag

Filter bag merupakan tangki yang di dalamnya terdapat saringan yang digunakan untuk menyaring
kebali bleaching earth dan kotoran yang masih lolos dari Niagara Filter.
i. Polishing Filter (F.681, F.682)

Sama seperti filter bag, polishing berfungsi untuk penyaringan ulang agar minyak yang dihasilkan lebih jernih.
Temperatur alat 100 -105o C, dengan kapasitas 1,5 ton dan tekanan0,2 -0,5 bar.
j. Knock down drum (C.641)

Knock down drum merupakan sebuah tangki yang pada bagian bawahnya terdapat corong untuk pengeluaran steam
sedangkan bagian bawahnya digunakan untuk minyak mengalir ke slop oil tank (T.641). Alat ini digunakan sebagai
tempat penampungan sementara minyak dan tempat pemisahan steam dengan minyak. Temperatur alat 100
105o C, dengan tekanan 2 2,5 bar dan kapasitas 1,7 ton.

1.1.4 Deodorisasi
CPO yang telah mengalami proses degumming (pengikat gu atau lendir) dan pemucatan wara (bleaching) maka
CPO disebut bleaching palm oil (BPO). BPO akan diproses lagi untuk mendapatkan reffined bleached deodorized
palm oil (RBDPO) atau sering disebut RPO. Agar diproses penghilangan zat penyebab rasa dan bau yang tidak
disukai dalam minyak berlangsung dengan baik, minyak yang akan mengalami deodorisasi sudah bersih
dari bleaching earth. Proses deodorisasi adalah siste destilasi proses di bawah vacuum yang tujuannya untuk
mengeluarkan free fatty acid (FFA), aldehid, keton, alkohol dan bleaching color yang tidak dapat dikeluarkan pada
proses bleaching.

Pada tahapan Pretripper BPO dari proses bleaching dipanaskan pada heat exchanger E.701 dari temperatur 110o C
menjadi 130o C dengan menggunakan sumber panas dari steam. Dalam prosesdeoderization di design supaya
terjadi waktu tinggal (residence time) yang lama, kondisi vacuum, fasilitas spurging steam untuk pengadukan dan
suhu yanag tinggi untuk menghilangkan free faty acid serta bau yang masih ada pada minyak tersebut.

1.1.4.1 Deodorization Section 1 (preheating)

BPO yang berasal dari tangki T.770 dipompa dengan P.770 menuju ke dearator D.710. tetapi sebelumnya
mengalami kenaikan suhu dari 110o C menjadi 120o C dengan menggunakan heat exchangerE.701 dimana media
pemanasnya adalah steam. Dearator D.710 dilengkapi dengan steam ejector yang berguna untuk menghilangkan
kadar air dan gas-gas yang masih ada dalam minyak, misalnya oksigen dan air serta menahan mutu minyak.
Proses deodorization bekerja di bawah tekanan vacuum antar 1,5 -2,5 torr, tekanan uap BPO akan turun sehingga
uap air dan gas-gas akan terhisap oleh vacuum. Temperatur minyak di dearator (115o C) sudah cukup untuk
menghilangkan uap air dan gas-gas (volatil matter).

BPO dari D.770 dipompa oleh P.770 untuk dialirkan menuju spiral heat exchanger E.703 A/B/C secara continue
untuk dinaikan temperaturnya dengan memanfaatkan panas RBDPO yang berasal dari D.710. Di dalam spiral heat
exchanger ini terjadi perpindahan panas antar BPO dengan temperatur 110 135o C sehingga BPO yang keluar
dengan temperatur 225 -240o C sedangkan suhu RBDPO yang masuk 240 260oC dan temperatur keluar 125 -
135o C. Heat exchanger E.703 A/B/C ini sering disebut heat exchanger economizer. BPO yang telah dipanaskan
di E.703 A/B/C akan dialirkan menuju oil heater VHE.704 A/B dengan sumber panas dari boiler dengan
temperatur 265oC kemudian minyak BPO dialirkan ke dalam pretripper PR.711 untuk dipanaskan kembali hingga
mencapai temperatur 265 268o C (minyak akan terdistilasi dan volatile matter akan menguap pada suhu
teersebut). Model heat exchnger VHE 704 A/B adalah shell dengan media pemanas saturated steam yang dihasilkan
oleh high pressure boiler (HP Boiler). HP Boiler dapat menghasilkan suhu steam dan tekanan tinggi sehingga
minyak yang dipanaskan dapat mencapai suhu optimal.

Kontrol alat di Deodorization Section 1 (Preheating) meliputi:


a. Dearator Feed Pump (P.770)

Dearator Feed Pump merupakan pompa yang digunakan untuk memompakan minyak BPO dari buffer tank
menuju dearator heater E.701 dan ke dearator D.710. jenis pompa ini centrifugal pumpdengan temperatur 95
100o C, dengan tekanan pompa 4,5 5,5 bar.
b. High temperatur economizer (E.703A/B/C)

Alat penukar panas yang berupa spiral exchanger dimana minyak BPO akan bertukar panas dengan minyak
RBDPO yang keluar dari P.703. temperatur BPO masuk 110o C 135o C mengalami perpindahan panas dengan
RBDPO dengan temperatur 240o C 260o C. Temperatur BPO menjadi 225 240o C sedangkan temperatur keluar
RBDPO menjadi 125 -130o C.

c. Final oil heater (VHE.704 A/B)

Final oilheater merupakan heat exchanger yang terdiri dari shell and tube. Minyak BPO akan dipanaskan lagi
sampai 265-268o C di E.703 dengan pemanas steam dry saturated dari HP boiler (G.760). Temperatur BPO 225
240oC mengalami perpindahan panas dengan RBDPO bertemperatur 240 260o C.

d. Free Heater System High Pressure Boiler (G.760)

Suatu tangki yang terdiri dari burner untuk memanaskan spiral-spiral pemanas membuat air menjadisteam dry
saturated untuk dipakai sebagai pemanas VHE.704 A/B.

1.1.4.2 Deodorization section 2

Bleached palm oil (BPO) dengan tempratur 265-268oC masuk ke cyclone tank PR.711. Di dalam PR.711 ini terjadi
pemisahan antara air, FIFA, dan semua volatile matter serta minyak. Air,FFA, volati le matter dari PR.771. keluar
menuju D. 710 melalui top cyclone, sedangkan minyak BPO keluar menuju distributor D.710 melalui bottom
cyclone. Pada D.710 terjadi proses distilasi dimana uap, FFA, bau, volatile matter akan memisah dari minyak.
Pemisahan terjadi karena suhu yang tinggi.

Dearator (D.710) dilengkapi dengan dua packed column yang berguna pada proses distilasi. Satu untuk PFAD (
palm fatty Acid Distilasi) dan satu lagi untuk minyak serta tray yang berfungsi untuk memisahkan FFA, bau,
volatile matter yang masih ada dalam minyak dengan spurging steam.

Dari D.710 BPO akan menjadi RBDPO dan PFAD dan PFAD. D.710 ini bekerja pada tekanan vacum (1,5-2,5
torr).PFAD ini di dapat dari penguapan FFA, aldehid, keton, peroksida, bau, pigment, dan air pada packed colum
PFAD. PFAD akan menguap dan akan di tangkap dengan cara mengkondensasi uap tersebut dengan PFAD dingin
( 60-70oC). PFAD hasil kondensasi akan mengalir masuk ke T.775. jika T.775 sudah penuh, maka secara otomatis
V.775 terbuka dan minyak mengalir menuju storage tank dengan tenaga dari pompa P.775 A/B. Sebagian dari
PFAD ( karena tidak semua PFAD di kirim storage tank) akan di turunkan suhunya dengan menggunakan heat
exchanger E.705 dimana media pendinginnya adalah air, hingga suhunya menjadi 60-70oC, dan digunakan lagi
untuk menangkap PFAD uap dengan cara menspraykan PFAD yang bersuhu rendah/dingin pada top PR.711 PFAD
akan bersikulasi secara continue.

D.710 pada bagian bawahnya di lengkapi dengan 13 buah spurging steam bekerja pada tekanan 0,7- 1,5 bar. Fungsi
dari spurging steam ini adalah untuk mengaduk minyak sehingga semakin sempurna pemisahan FFA, volatile
matter dan bau. Minyak pada bagian bawah D.710 di sebut refined bleached deodorized Palm Oil ( RBDPO) yang
di pompa oleh P.710 A/B menuju heat exchenger E.703 A/B/C untuk di manfaatkan panasnya. Spurging
steam menyebabkan minyak mengalir secara turbulan pada masing- masing tray. Aliran ini menyebabkan adanya
percikan-percikan minyak yang keluar dari tray. Minyak tersebut lalu di alirkan ke tank T.770 yang kemudian di
pompa oleh P.703 B ke tank T.701 untuk di proses lagi.

Minyak RBDPO yang keluar dari D.710 mengalami dua kali pemanfaatan panas ( E.703 A/B/C dan E.600)
sehingga suhunya turun menjadi 75oC. Untuk hasil terakhir,RBDPO di turunkan lagi suhunya menjadi 68oC di
E.706. Heat exchanger ini di sebut final Oil cooler dengan air sebagai media pendinginnya. Lalu selanjutnya,
RBDPO di saring lagi di polishing filter F.784, F.785, F.786 sehingga di hasilkan RBDPO yang lebih murni lalu
di kirim ke buffer tank untuk difraksinasi.

Fungsi alat deodorization (D.710) adalah:


1. Memisahkan FFA ( free fatty Acid) secara aktual.

2. Mengeluarkan pigmen warna (carotene).

3. Menghilangkan bau yang terkandung dalam minyak sawit.

4. Menghilangkan secodary oxidation seperti aldehid, keton,peroxide.

5. Menghilangkan air, volatile matter tahap kedua yang masih ada pada BPO.

Kontrol alat di deodorization section 2 meliputi:


a. Splash cyclone (PR.711)

Splash cyclone merupakan tanki yang di dalamnya terdapat spray nozzel. Digunakan sebagai tempat pemisah
FFA,moist dan volatile matter yang akan mengalir ke bagian atas cyclone. Tempatkan 265-268oC.
b. Deodorizer (D.710)

Deodorizer merupakan suatu alat yang berbentuk seperti botol besar di mana di bagian atasnya di lengkapi dengan
packed coloum dan bagian bawahnya dengan 13 set tray. Packed coloum pertama tempat memisahkan PFAD
dengan tempratur in 60-70oC dan tempratur out 80-90oC.
Packed coloum kedua di gunakan untuk tempat pemisahan RBDPO dengan tempratur in 265-2680C dan out 255-
259oC.
c. Hot Oil Discharge Pump (P.710 A/B)

Pompa yang di lengkapi dengan pendingin body motor dan pendingin minyak untuk pendingin seal Pump.
Digunakan untuk memompakan minyak RBDPO dari D.710 ke high temperatur Economizer E.703 A/B/C, ke
crude oil Economizer E.001, ke final oil cooler E.706 dan ke polishing filter F.784, F.785, F786. Tempratue alat
225 259oC, tekanan 5,5 6 Bar, dengan kapasitas 98 ton/hr.
d. Final Oil Heater (E.706)

Heat exchanger yang berupa plate exchanger dimana RBDPO dari E.600 akan melepaskan panas yang kemudian
di terima oleh air dari cooling tower. Tempratur in RBDPO 70o 75oC dan tempratur out 65 68oC . tempratur in
air 28oC 30oC dan tempratur out 60 65oC.
e. Bouster Pump

Pompa yang di gunakan untuk memompakan minyak RBDPO dari E.706 ke polishing filter F.784, F.785, F.786
dan ke buffer fract tank atau ke stroge tank.

f. Polishing Filter (F.784, F.785, F.786 )

Suatu tanki berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat cartridge cartridge tempat menyaring minyak agar minyak
dapat di pastikan bebas dari kotoran dll.

g. Splash Oil Tank ( T.776)

Tanki slender tempat menampung minyak yang berasal dari D.710 yang keluar dari tray. Tempratur alat 140
150oC.

h. Splash Oil Pimp ( P.711A dan P.711B )

Berfungsi untuk mentransfer minyak RBDPO dari PR.711 ke D.710. tempratur pompa 140 150oC, tekanan 3.5
4 Bar.
i. Fatty Acid tank ( P.775 )

Tanki tempat menampung fatty acidd yang dispray dalam packed coloum vetsil deodorizer. Tempratur alat 78
90oC, tekanan 1.5 3 bar.
j. Fatty Acid Pump ( P. 775A dan P.775B)

Untuk memompa fatty acid dari T. 775 ke fatty acid cooler E. 705 ke packed coloum vetsil deodorizer dan
sebagian PFAD dingin ke stroage tank. Tempratur alat 80 90oC, tekanan 3 3.5 Bar.
k. Fatty Acid Cooler ( E.705 )

Heat exchanger yang berupa Plate exchanger dimana fatty Acid mengalami penurunan suhu oleh air dari cooling
tower sehingga suhunya menjadi 60oC. Tempratur in fatty acid 80 90oC dan tempratur out fatty acid 60 70oC.
Tempratur in air 28 30oC dan tempratur out 60 65oC.
l. Fatty Acid cooler Pump (P. 706 )

Di gunakan untuk memompakan air dari cooling tower masuk ke fatty acid cooler E. 705. Tempratur alat 30oC,
tekanan 3 3.5 Bar.

4.1.2 Dry Fractination station


Fraksinasi adalah proses pemisahan minyak menjadi dua fraksi ( fraksi olein dan fraksi stearin ) berdasarkan sifat
fisiknya atau berdasarkan perbedaan titik beku. Proses pemisahan minyak di PT. Wilmar nabati indonesia
menggunakan sistem fraksinasi tanpa bahan pelarut atau lebih di kenal dengan istilah Dry fracsination.
Pada proses Fraksinasi terjadi pemisahan yaitu:
a. Refined Bleaced deodorized Palm Oil ( RBDPO) menjadi refined Bleaced Deodorized Olein ( RBDOL) dan
refined Bleached deodorized stearin ( RBDST).
b. RBDST menjadi soft stearin 1 dan hard stearin 1.

c. RBDOL menjadi super olein dan stearin.

d. RBDST ( 25%) + soft stearin 1 ( 75%) menjadi soft stearin 2 dan hard stearin 2.

Pada fraksinasi ini minyak RBDPO produk dari Refiney plant yang masih mengandung dua fraksi yaitu fraksi olein
(RBDOL) dan fraksi stearin (RBDST) di pisahkan berdasarkan sifat fisiknya, fraksi olein mempunyai titik beku
lebih rendah dan fraksi stearin dengan titik beku lebih tinggi.

Proses Dry Fractination meliputi tiga tahap yaitu:


1. Tahap persiapan dan pengkondisian minyak.

2. Tahap kristalisai.

3. Tahap penyaringan ( Filtration).

Diagram alir proses fraksinasi dapat di lihat pada gambar 4.1.2 berikut ini.

Gambar 4.1.2 Diagram alir proses fraksinasi


4.1.2.1 tahapan persiapan dan kondisi minyak
Minyak RBDPO dari tanki timbun ( R.102) di pompa oleh feed pump (P.202) masuk ke Cristalizer tank (CR.401,
CR.402, CR.403, CR.404, CR.405, CR.406, CR.407, CR.408, CR.409, CR. 410, CR.411, CR.412, CR.413,
CR.414, CR.415, CR.416, CR.417, CR 418, CR.419, CR420,CR.21, CR.422).
Cristalizer tank ini merupakan kapasitas sebesar 40 ton. Apabila suhu RBDPO belum mencapai 65 68oC, RBDPO
akan di panaskan terlebih dahulu untuk menaikkan suhu dengan menggunakan heat exchanger ini dilengkapi
dengan peneumatic control valve yang berfungsi untuk mengatur secara otomatis masuk tidaknya steam.
Apabila tempratur RBDPO telah mencapai 65oC, maka valve akan membuka dan steam akan masuk untuk
menaikkan tempratur RBDPO tersebut.
Kontrol alat pada tahapan persiapan dan kondisi minyak meliputi:
a. Tanki timbun (R.102)

Alat yang di gunakan untuk menampung minyak RBDPO dari refinery atau tank farm. Tempratur 65 68oC.

b. Feed Pump For Oil ( P.202)

Pompa ini di gunakan untuk mentransfer minyak RBDPO dari tanki timbun ( R.102) ke feed Oil Heater (E.202)
dan ke Crystalizer tank ( CR.401, CR.402, CR.403, CR.404,CR.405, CR.406, CR.407, CR.408, CR.409, CR.410,
CR.411, CR.412, CR.413, CR.414, CR.415, CR.416, CR.417, CR.418, CR.419, CR.420, CR.421, CR.422).
tempratur alat 65 68oC dengan tekanan 3,5 bar.
c. Feed Oil Header

Feed Oil Heater merupakan alat penukar panas berupa plate exchanger di mana minya RBDPO akan menerima
panas dari steam. tempratur masuk minyak RBDPO 60oC sedangkan tempratur keluar 65 68oC. Tempratur
steam masuk 150oC sedangkan tempratur keluar steam 80 90oC.
4.1.2.2 Crystalization section
Minyak RBDPO dari E.201 langsung di pompakan ke Crystalizer tank. Tahap kristalisasi adalah tahap
pembentukan kristal kristal stearin karena perbedaan titik beku. Pengkristalan ini di lakukan dengan cara
mendinginkan minyak secara bertahap dalam beberapa segmen tempratur. Segmen tempratur yang di maksud
adalah perubahan tempratur pada media pendinginan yang di gunakan untuk mendinginkan minyak di dalam
Crystalizer.
Media pendingin yang di gunakan adalah air dan di bedakan menjadi cooling water dan chilled Water. Cooling
water di gunakan untuk mendinginkan minysk hingga tempraturnya menjadi 45oC. Kemudian di dinginkan lagi
dengan chilled water hingga tempratur minyak menjadi 25oC. Jadi pergantian antara cooling water dengan chilled
water terjadi pada saat tempratur minyak 45oC. Tempratur cooling water dari cooling tower berkisar antara 29
30oC, sedangkan tempratur chilled water dari balanced tank chiller berkisar antara 12 17oC. Minysk masuk dan
keluar dari bawah tanki, sedangkan air pendingin masuk tanki melalui bawah tanki dan keluar melaui bagian atas
tanki.
Pada Crystalizer ini terdapat double coil, yaitu tempat media pendingin di alirkan dengan tujuan agar air pendingin
tersebut tidak bercampur dengan minyak RBDPO. Pronsip double coil ini adalah 2 aliran masukdan 2 aliran keluar.
Air tersebut tidak langung memenuhi coil tersebut melainkan sedikit demi sedikit agar rasio suhu antara air dam
minyak RBDPO sesuai dengan setting tempratur . di dalam Crystalizer ini terdapt control valve, yaitu untuk
mengatur aliran coil agar delta T tercapai atau perbandingan suhu air dan suhu minyak sesuai dengan setting
tempratur.
Sistem pendingin pada Cristalizer di PT.wilmar nabati indonesia di kendalikan secara otomatis oleh program logic
control (PLC). Laju alir pendingin di atur oleh modulating control valve (MCV). Pergantian air pendingin yaitu
dari cooling water menjadi chilled water, di atur dengan dengan penemuatic control valve (PCV) untuk
memerintahkan control valve terbuka atau tertutup dengan dengan persentase tertentu sesuai dengan yang di setting.
Minyak keluar dari bagian bawah crystalizer tidak lagi berbentuk liquid, tetapi sudah berbentuk liquid, tetapi sudah
berbentuk bubur yang terdiri dari kristal kristal stearin dan olein.

Crystalizer tank di lengkapi dengan peralatan pembantu lainnya, yaitu:


1. Alarm untuk menunjukkan levevl tertinggi, level terendah dan alarm untuk cyclone complate serta pergantian
cooling water dengan chilled water.

2. Level transmiter yang mengirimkan sinyal ke komputer untuk mengetahui level setiap crystalizer tank.

3. Thermocouple yang berfungsi untuk mengukur tempratur minyak atau tempratur air pendingin.

4. Pipa pipa air pendingin, peneumatic valve, modulating control valve untuk membantu pengoprasian
Crystalizer.

Kontrol alat pada crystalizer section meliputi:


1. Feed Pump untuk cooling Liquid ( Pu. 120A dan Pu.120B)

Pompa ini di gunakan untuk memompakan atau mentransfer chilled water dari balance tank ke crystalizer tank.
Tampratur chilled water in 12 17oC sedangkan tempratur chilled water out 24 35oC, tekanan 7 7,5 bar.
2. Chilling Pump ( Pu.332B)
Pompa ini di gunakan untuk memompakan atau mentransfer air cooling tower ke condensor chilled dan cooling
tower. Tempratur in 12 17oC sedangkan chilled water out 24 35oC, tekanan 5 6 bar.
3. Cooling Wate Pump (Pu.331A dan Pu.331B)
Pompa ini digunakan untuk memompa atau menransfer air cooling tower ke Condensor Chiller dan ke Coolong
Tower. Temperatur ini 38 400C, tekanan 5 6 bar.
4. Crystalizer Tank (CR.401 CR.422)
Tangki ini digunakan untuk proses pengkristalan RBDPO dengan cara pendinginan. Median pendingin yang
digunakan adalah chilled tower. Di dalam tangki ini dilengkapi dengan pengaduk (agitator) yang digunakan untuk
mengaduk minyak RBDPO pada proses pengkristalan dan spiral spiral untuk pendingin. Temperatur RBDPO ini
65 680C sehingga temperatur RBDPO out 23 240C, kapasitas tangki 40 Ton/hr.
5. Recirculation Pump untuk Cooling Liquid (Pu.401 Pu.422)
Pompa ini digunakan untuk memompakan atau mentransfer cooling water dari cooling tower ke Crystalizer Tank
dan dari Crystalizer Tank ke Cooling Tower. Temperatur 23 240C dan tekanan 1,5 2 Bar.

4.1.2.3 filtration section


Proses penyaringan adalah proses pemisahan fraksi stearin yang telah mengkristal dan fraksi olein yang masih
berwujud cair.tujuan proses ini adalah untuk memisahkan fraksi stearin yang telah mengkristal dari fraksi olein
yang masih berwujud cair.proses ini menggunakan membrane filter press yang terdiri dari 84 buah plate,dimana
setiap plate dilengkapi dengan plate chamber,plate membrane,filter cloth dan rubber membran.stearin dan olein
tersebut akan mengalami dua kali proses penyaringan sehingga akan dihasilkan stearin yang benar-benar halus
dan olein yang benar-benar jernih.
Pemisahan fraksi stearin dengan fraksi olein dalam membran filter press terdiri dari beberapa tahap,yaitu:
a.C lose Filter
pada tahap ini membran filter yang terbuka akan ditutup dan ditekan oleh unit hidrolik sampai tekanan mencapai
120 360 Bar.Proses ini berlangsung selama 135 detik.
b.Filtration
Pada tahap ini RBDPO yang telah mengalami proses kristalisasi dipompakan oleh filter pump Pu.510
hingga mencapai tekanan 2,0 2,5 Bar.Minyak yang masuk ke membran sebanyak 30 32 ton.Didalam membran
akan mengalami pemisahan stearin dan olein karena adanya plate chamber,membran dan cloth ilter.Olein akan
mengalir melalui selang-selang dibagian plate chamber dan membran menuju ke intermediate tank T.512 dan
T.522 sedangkan stearin akan tertinggal diantara filter cloth.

c.Squeezing
Tahap ini dimakssudkan untuk memadatkan stearin yang ada pada cloth filter dengan memasukkan angin
kompresor kemembran karet (rubber). Rubber akan menekan stearin yang ada pada cloth filter sehingga olein yang
masih terperangkap di cloth filter terdesak dan mengalir ke intermediate tank.Pada proses ini stearin yang ada pada
filter cloth akan padat.

d.Blowing Filtrate
Pada tahap ini membrane filter press dikosongkan dari sisa-siasa minyak RBD olein yang masih ada pada lubang-
lubang bagian atas plate.Lalu dialirkan melalui pipa menuju intermediate tank.Tahap ini dilakukan dengan
menghembuskan angin bertekanan 4.5 5.0.Bar melalui control valve V.1411.Proses ini berlangsung selama 60
detik.

e.Blowing Care
Tahap ini dilakukan untuk mengkosongkan bagian tengah membran filter press dari minyak RBDPO.Angin
dihembuskan dari kompresor dengan tekanan 2,5 Bar dari control Valve V.1412 sehingga minyak mengalir ke
cyclon tank melalui valve V.1403 kemudian menuju ke buffer Tank RBDPO untuk diproses kembali.

f.Cake Discharge
Tahap ini dimakdsudkan untuk membuang stearin yang telah dipadatkan ke melting Tank yang terletak dibawah
membran filter press.Stearin-stearin padat yang jatuh ke Melting Tank akan dicairkan dengan steam-steam yang
dialirkan melalui pipa-pipa steam sehingga minyak stearin mencair.kemudian stearin ini dialirkan ke storage tank
stearin,margerin plant,proses soft stearin 1 dan soft stearin 2.

Kontrol alat pada tahap Filtration Section meliputi:


a. Feed Pump Filter (Pu.510)
Berfungsi untuk mendapatkan RBDPO crystal di filter press F.511 dan F.521 menuju tank T.512 dan ke melting
stearin receiving tank T.513 dan T.523 dengan temperatur 23-240c,tekanan 1- 2 bar.
b. Membran Filter press (F.511 dan F.521)
Alat ini terdiri dari plate chamber,plate membran,filter cloth,rubber membran,dan hydrolic pump yang
berfungsi untuk memisahkan RBDPO crystal menjadi RBDPO olein dan stearin.Temperatur 65-680c dengan
tekanan 1.8- 2.2 Bar.
c. Olein Receiving Tank (T.512 dan T.522)
Tanki ini berfungsi sebagai penampung RBDOL dari Membran Filter Press,dengan temperatur 24 -25oC.
d. Cyclone Tank (521)
Dalam alat ini terdapat spiral pemanas dan crystal dari membran filter proses blowing core.Temperatur RBDPO in
23 240c sedangkan temperatur out 40 800C.

e. Cyclone pump (Pu.521)


Alat ini digunakan untuk memompakan RBDPO dari cyclone tank ke buffer tank dengan temperatur 65 -680C dan
tekanan 3 3.5 bar.
f. Stearin Melting receiving Tank (T.513 dan T.523)
Tangki ini berbentuk empat persegi untuk menampung stearin yang telah diproses ,didalam tanki ini terdapat pipa-
pipa yang berfungsi untuk mencairkan stearin sebelum dialirkan receiving Tank.Temperaturnya 50 600C dengan
kapasitas 2000 MT2.
g. Stearin Melting Receiving Pump (P.513 dan P.523)
Pompa ini berfungsi untuk mentransfer stearin dari stearin melting dan receiving tank receiving tank
stearin,Temperatur 50 600c dengan kapasitas 100 m3/hr.

Anda mungkin juga menyukai