karena informasi akuntansi itu tidak dapat dipisahkan dari peranan perilaku manusia
yang mengahasilkan informasi tersebut. Sejak 60 tahun lalu penelitian tentang perilaku
telah dikeluarkan oleh Argyris (1952) yang meneliti dampak anggaran pada
masyarakat, penelitian ini membahas sikap individu terhadap anggaran dan khususnya
hubungan antara proses penetapan anggaran dan perilaku manusia. Namun demikian
penelitian terkait perilaku dengan akuntansi tidak sebanyak penelitian tentang akuntansi
non-perilaku. Padahal informasi akuntansi tersebut tercipta tidak dapat dipisahkan dari
Riset gap nya adalah dimana teori akuntansi manajemen tradisional sudah layak
untuk dimodifiaksi dengan memasukan unsur perilaku yang nantinya akan muncul teori
organisasi modern. Namun pihak akuntansi manajemen tradisional masih kaku dan
menganggap bahwa unsur prilaku tidak relevan jika diterapkan ke dalam organisasi
akuntansi modern. Karena diduga sangat relevan memasukan unsur prilaku ke dalam
riset akuntansi tradisional, hal tersebut karena akuntansi tidak terlepas dari adanya unsur
Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan isu yang sangat cocok untuk
perilaku tersebut seperti dalam topik-topik penelitan tentang anggaran dengan faktor
penentu dan karkteristiknya; manajemen kinerja dan penghargaan; serta informasi dan
pengambilan keputusan.
- Pada topik anggaran dengan faktor penentu dan karakteristiknya, ada isu yang sangat
anggaran.
- Pada topik manajemen kinerja dan penghargaan, ada isu yang sangat cocok untuk
atas keberhasilan perusahaan. Kinerja perusahaan tidak akan tercapai jika kinerja per
individu tidak digabungkan. Artinya bahwa kinerja perusahaan tidak hanya dapat
diukur dari laba perusahaan saja, melainkan ada unsur lain yaitu kinerja non
keuangan.
- Pada topik informasi dan pengambilan keputusan, ada isu yang sangat cocok untuk
mengubah metode perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing ke
Implikasi dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat berbagai isu yang dapat
diteliti dengan memasukan unsur perilaku ke dalam akuntansi tradisional. Sehingga akan
menghasilkan hasil yang bervariasi antara teori dengan praktiknya. Misalnya sistem
dengan mengukur kinerja keuangan perusahaan seperti ROA dan ROA dll, padahal
pengukuran kinerja perusahaan sudah layak memasukan pengukuran non keuangan, itu
berdasar dari adanya unsur perilaku manusia, sehingga munculah pengukuran kinerja
modern yang menilai kinerja perusahaan dari ukuran keuangan dan non keuangan, yaitu
sistem pengukuran kinerja perusahaan yang dikenal dengan nama Balanced Scorecard.
Pandangan saya tentang kualitas dari artikel tersebut secara keseluruhan sudah
sangat berkualitas, hal ini ditunjukan dari paparan dalam penelitian terebut yang
memaparkan riset gap, sehingga muncul motivasi untuk adanya penelitian tersebut.
Selanjutnya dilanjutkan dengan adanya metode penelitian, adanya hasil penelitian, dan
ditutup dengan implikasi dari penelitian. Kemudian ditinjau dari sumber dalam setiap
kalimat dalam penelitian tersebut, telah memasukan semua sumber atas berbabai kutipan
yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini mencerminkan salah satu penelitian yang
berkualitas.