Anda di halaman 1dari 1

SLIDE 4

GAMBAR 1
Danau Tempe tampak bagaikan sebuah wadah raksasa yang diapit oleh tiga kabupaten
yaitu Wajo, Soppeng, dan Sidrap. Danau Tempe merupakan penghasil ikan air tawar
terbesar di dunia, karena dasar danau ini menyimpan banyak sumber makanan ikan. Selain
itu, danau ini juga memiliki spesies ikan tawar yang tidak dapat ditemui di tempat lain. Hal
ini diperkirakan karena letak danau ini berada tepat di atas lempengan Benua Australia
dan Asia.

GAMBAR 2
Ditengah-tengah Danau Tempe, tampak ratusan rumah terapung milik nelayanyang
berjejer dengan dihiasi bendera yang berwarna-warni. Dariatas rumah terapung itu,
wisatawan dapat menyaksikan terbit dan terbenamnya matahari di satu posisi yang sama,
serta menyaksikanberagam satwa burung, bunga-bungaan, dan rumput air yang terapung
diatas permukaan air. Di malam hari, para pengunjung dapat menyaksikan indahnya
rembulan yang menerangi Danau Tempe sambil memancing ikan.

GAMBAR 3
Berjalan-jalan menyusuri danau dengan menggunakan perahu motor katinting hingga ke
Sungai Walanae, dan Desa Salotangah serta Desa Batu Batu yang berada di tengah danau.
Pekerjaan seharian masyarakat pesisir danau adalah Nelayan ikan dan tengah danau
itu berlatar belakang rumah terapung, merupakan pemandangan yang sangat menarik.

SLIDE 5
GAMBAR 1
Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi seperti lomba perahu tradisional,
lomba perahu hias, lomba permainan rakyat (lomba layangan tradisional, pemilihan anak
dara dan kallolona Tanah Wajo), lomba menabuh lesung (padendang), pagelaran musik
tradisional dan tari bissu yang dimainkan oleh waria, dan berbagai pagelaran tradisional
lainnya.

GAMBAR 2
Lomba perahu dayung merupakan tradisi yang turun temurun dan terpelihara di kalangan
para nelayan. Maccera Tappareng merupakan bentuk kegiatan ritual yang dilaksanakan di
atas Danau Tempe oleh masyarakat yang berdomisili di pinggir Danau Tempe, biasanya
ditandai dengan pemotongan kurban sapi yang dipimpin oleh seorang ketua nelayan.

SLIDE 10
GAMBAR 1
Keunikan arsitektur bangunan ini menjadi daya tarik bagi pengunjung, terutama bagi para
pendatang yang baru berkunjung ke kota santri. Tampak pekarangan museum ini cukup
asri dan bersih, dengan balutan cat berwarna coklat, saoraja ini menggunakan lantai dan
dinding yang terbuat dari kayu pilihan.

GAMBAR 2
Bentuk Saoraja di Kabupaten Wajo umumnya tidak seperti bangunan Saoraja yang ada di
daerah lain. Bangunan ini kata dia memiliki filosofi yang menggambarkan kedekatan
seorang raja dengan rakyatnya. Hal itu katanya dibuktikan dengan tidak diperkenankannya
ada pagar pembatas bangunan ini, tidak boleh menampilkan kemegahan atau terlalu besar,
dan tidak boleh tinggi serta pintu harus selalu terbuka lebar. Karena itu rumah raja ini
selalu terbuka untuk siapa saja. Berbagai barang-barang peninggalan Arung Bettengpola
yang dipajang di museum ini, seperti peralatan upacara adat, peralatan dapur, keramik
antik, Serta berbagai jenis keris dan tombak

Anda mungkin juga menyukai