Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat ALLAH SWT karena berkat hidayah

dan petunjuknya jualah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat dan taslim semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabiullah

Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam

yang terang benderang. Tugas disusun ini merupakan tugas dari mata

perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar dimana saya diamanahkan untuk membahas

salah satu materi pada Alam Semesta dan Tata Surya.

Tugas disusun ini masih sangat jauh dari kata kesempurnaan karena saya

hanya manusia biasa yang memiliki batas kemampuan. Maka dari itu saya

berharap baik kepada rekan-rekan ataupun dosen pembimbing sekiranya ada

kesalahan dalam tugas ini kami mohon saran dan kritiknya demi kesempurnaan

pembuatan tugas-tugas berikutnya. Terima kasih

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .........................................................................................................................

Daftar Isi ......................................................................................................................................

Bab I Pendahuluan ..................................................................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................................................................

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................

Bab II Pembahasan ..................................................................................................................

A. Sejarah ..................................................................................................................................

B. Orbit dan Rotasi ................................................................................................................

C. Struktur Internal ...............................................................................................................

D. Iklim .......................................................................................................................................

E. Pembentukan .....................................................................................................................

Bab III Penutup .........................................................................................................................

Kesimpulan ................................................................................................................................

Daftar Pustaka ..........................................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga
dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa langit
Yunani kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari
Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima
planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala
karena redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William Herschel
mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas
yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern.
Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan
teleskop.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah dari planet Uranus ?

2. Seperti apa orbit dan rotasi dari Planet Uranus ?

3. Bagaimana struktur internal dari Planet Uranus?

4. Bagaimana iklim di Planet Uranus?

5. Seperti apa pembentukan dari Planet Uranus ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga
dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa langit
Yunani kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari
Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima
planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala
karena redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William Herschel
mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas
yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern.
Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan
teleskop.
Uranus komposisinya sama dengan Neptunus dan keduanya mempunyai
komposisi yang berbeda dari raksasa gas yang lebih besar, Jupiter dan Saturn.
Karenanya, para astronom kadang-kadang menempatkannya dalam kategori
yang berbeda, "raksasa es". Atmosfer Uranus, yang sama dengan Jupiter dan
Saturnus karena terutama terdiri dari hidrogen dan helium, mengandung
banyak "es" seperti air, amonia dan metana, bersama dengan jejak hidrokarbon.
Atmosfernya itu adalah atmofer yang terdingin dalam Tata Surya, dengan suhu
terendah 49 K (−224 °C). Atmosfer planet itu punya struktur awan berlapis-lapis
dan kompleks dan dianggap bahwa awan terendah terdiri atas air dan lapisan
awan teratas diperkirakan terdiri dari metana. Kontras dengan itu, interior
Uranus terutama terdiri atas es dan bebatuan.
Seperti planet raksasa lain, Uranus mempunyai sistem cincin, magnetosfer
serta banyak satelit alami. Sistem Uranian konfigurasinya unik di antara planet-
planet karena sumbu rotasi miring ke sampingnya, hampir pada bidang
revolusinya mengelilingi Matahari. Sehingga, kutub utara dan selatannya

4
terletak pada tempat yang pada banyak planet lain merupakan ekuator mereka.
Dilihat dari Bumi, cincin Uranus kadang nampak melingkari planet itu seperti
sasaran panah dan satelit-satelitnya mengelilinginya seperti jarum-jarum jam,
meskipun pada tahun 2007 dan 2008 cincin itu terlihat dari tepi. Tahun 1986,
gambar dari Voyager 2 menunjukkan Uranus sebagai planet yang nampak tidak
berfitur pada cahaya tampak tanpa pita awan atau badai yang diasosiasikan
dengan raksasa lain. Akan tetapi, pengamat di Bumi melihat tanda-tanda
perubahan musim dan aktivitas cuaca yang meningkat pada tahun-tahun
belakangan bersamaan dengan Uranus mendekati ekuinoksnya. Kecepatan angin
di planet Uranus dapat mencapai 250 meter per detik (900 km/jam, 560 mil per
jam).

A. SEJARAH
1. Penemuan
Uranus telah diamati pada banyak kesempatan sebelum penemuannya
sebagai planet, namun ia dianggap secara salah sebagai bintang. Pengamatan
yang tercatat paling awal adalah pada tahun 1690 saat John Flamsteed
mengamati planet itu sedikitnya enam kali, mengkatalogkannya sebagai 34
Tauri. Astronom Perancis, Pierre Lemonnier, mengamati Uranus setidaknya dua
puluh kali antara tahun 1750 dan 1769, termasuk pada empat malam berturut-
turut.
Sir William Herschel mengamati planet itu pada 13 Maret 1781 saat berada
di taman di rumahnya di 19 New King Street di kota Bath, Somerset (sekarang
Herschel Museum of Astronomy), namun mulanya melaporkannya (pada 26
April 1781) sebagai sebuah "komet". Herschel "melakukan serangkaian
pengamatan terhadap paralaks pada bintang-bintang yang tetap", menggunakan
teleskop yang ia desain sendiri.

5
Sementara Herschel secara hati-hati terus menggambarkan objek baru ini
sebagai sebuah komet, para astronom lain sudah mulai menduga secara lain.
Astronom Rusia Anders Johan Lexell memperkirakan jaraknya 18 kali jarak
Matahari dari Bumi dan belum satu kometpun yang diamati dengan perihelion
empat kali jarak Bumi-Matahari. Astronom Berlin Johann Elert Bode
mendeskripsikan penemuan Herschel sebagai "bintang bergerak yang dapat
dianggap hingga sekarang ini objek tak diketahui mirip planet yang berkeliling
di luar orbit Saturnus". Bode menyimpulkan bahwa orbitnya yang hampir
berbentuk lingkaran lebih mirip sebuah planet daripada komet.
Objek itu dengan segera diterima secara universal sebagai sebuah planet.
Tahun 1783, Herschel sendiri mengakui fakta ini kepada direktur Royal Society
Joseph Banks: "Dengan pengamatan dari para Astronom paling terkenal di Eropa
nampaknya bintang baru itu, yang membuatku dihormati karena kutunjukkan
kepada mereka pada Maret 1781, adalah sebuah Planet Primer pada Tata Surya
kita." Untuk mengakui pencapaian ini, Raja George III memberi Herschel gaji
tetap tahunan £200 dengan syarat ia pindah ke Windsor sehingga Keluarga
Kerajaan mendapat kesempatan untuk melihat melalui teleskopnya.

2. Penamaan
Nama yang diusulkan Herschel tidak populer di luar Britania dan beberapa
alternatif segera diusulkan. Astronom Jérôme Lalande mengusulkan planet itu
dinamai Herschel untuk menghormati penemunya. Namun, Bode, memilih
Uranus, versi Latin dewa langit Yunani, Ouranos. Bode berargumen bahwa
seperti Saturnus yang merupakan ayah dari Jupiter, planet baru itu mesti diberi
nama dari nama ayah Saturnus. Pada tahun 1789, kolega Bode dari Royal
Academy, Martin Klaproth menamai unsur yang baru ditemukan dengan
"uranium" untuk mendukung pilihan Bode. Pada akhirnya, saran Bode menjadi
yang paling luas digunakan dan menjadi universal pada 1850 saat HM Nautical

6
Almanac Office, yang terakhir yang tidak menggunakannya, beralih dari
menggunakan Georgium Sidus kepada Uranus.

3. Tata nama
Uranus merupakan satu-satunya planet yang namanya berasal dari tokoh
dari mitologi Yunani bukan dari mitologi Romawi. Adjektif dari Uranus adalah

"Uranian". Simbol astronomisnya adalah . Simbol itu merupakan gabungan


dari simbol untuk Mars dan Matahari karena Uranus adalah Langit dalam
mitologi Yunani, yang dianggap didominasi oleh gabungan kekuatan Matahari

dan Mars. Simbol astrologisnya adalah , disarankan oleh Lalande tahun 1784.
Dalam sebuah surat kepada Herschel, Lalande mendeskripsikannya sebagai "un
globe surmonté par la première lettre de votre nom" ("sebuah globe yang
diatasnya adalah huruf pertama namamu"). Dalam bahasa Cina, Jepang, Korea
dan Vietnam, nama planet Uranus secara literal dialihbahasakan sebagai bintang

raja langit (天王星).

B. Orbit dan rotasi


Uranus mengitari Matahari sekali dalam 84 tahun. Jarak rata-ratanya dari
Matahari kira-kira 3 milyar km (sekitar 20 SA). Intensitas sinar Matahari di
Uranus sekitar 1/400 yang ada di Bumi. Elemen orbitnya dihitung pertama kali
tahun 1783 oleh Pierre-Simon Laplace. Dengan berjalannya waktu, perbedaan
mulai terlihat antara orbit yang diprediksikan dan yang diamati dan pada tahun
1841, John Couch Adams pertama kali mengajukan bahwa perbedaan itu
mungkin disebabkan sentakan gravitasi oleh sebuah planet yang tidak terlihat.
Pada tahun 1845, Urbain Le Verrier mulai riset mandirinya sendiri tentang orbit
Uranus. Pada 23 September 1846, Johann Gottfried Galle menemukan lokasi satu

7
planet baru, yang kemudian diberinama Neptunus, hampir pada posisi yang
diprediksikan oleh Le Verrier.
Periode rotasi interior Uranus adalah 17 jam, 14 menit. Akan tetapi, seperti
semua raksasa gas lainnya, atmosfer atasnya mengalami angin badai yang sangat
kuat pada arah rotasi. Akibatnya, pada beberapa garis lintang, seperti dua per
tiga lintang dari khatulistiwa ke kutub selatan, fitur-fitur atmosfer itu yang
nampak bergerak jauh lebih cepat, menjadikan rotasi penuhnya sekecil 14 jam.

1. Kemiringan sumbu
Sumbu rotasi Uranus terletak pada sisinya dipandang dari bidang Tata
Surya, dengan kemiringan sumbu 97,77°. Ini memberinya perubahan musim
yang sama sekali tidak seperti planet utama lain. Planet-planet lain dapat
dibayangkan sebagai gasing yang berputar termiring-miring relatif terhadap
bidang tata surya, sementara Uranus berotasi lebih seperti bola yang
menggelinding termiring-miring. Berdekatan dengan waktu solstis Uranian, satu
kutubnya menghadap Matahari terus-menerus sedangkan kutub lainnya
menghadap ke arah sebaliknya. Hanya segaris daerah sempit di sekitar ekuator
yang mengalami pergantian siang-malam dengan cepat, namun dengan Matahari
sangat rendah dari kaki langit seperti di daerah kutub di Bumi. Pada sisi orbit
Uranus yang lain orientasi kutub-kutubnya terhadap Matahari adalah
sebaliknya. Tiap kutub terus-menerus disinari Matahari sekitar 42 tahun, diikuti
dengan 42 tahun yang gelap. Dekat waktu ekuinoks, Matahari menghadap
ekuator Uranus memberi periode pergantian siang-malam sama seperti yang
terlihat pada kebanyakan planet lain. Uranus mencapai ekuinoks terkininya
pada tanggal 7 December 2007.

C. Struktur internal

8
Secara kasar Uranus massanya 14,5 kali massa Bumi, menjadikannya planet
yang paling ringan di antara planet-planet raksasa, sementara itu kerapatannya
1,27 g/cm³ membuatnya planet paling tidak padat kedua setelah Saturnus.
Meskipun bergaristengah sedikit lebih besar daripada Neptunus (kira-kira garis
tengah Bumi), Uranus lebih ringan. Nilai ini menandakan bahwa ia terutama
terdiri dari beragam es, seperti air, amonia dan metana. Massa total es di bagian
dalam Uranus tidak diketahui secara tepat, dengan munculnya gambaran-
gambaran berbeda tergantung dari model yang dipilih; namun pasti antara
9,3 dan 13,5 massa Bumi. Hidrogen dan helium hanya menyusun sebagian kecil
dari keseluruhan, sebesar antara 0,5 dan 1,5 massa Bumi. Massa sisanya (0,5
hingga 3,7 massa Bumi) diperhitungkan untuk massa material batuan.
Model standar struktur Uranus adalah ia terdiri dari tiga lapisan: inti di
bagian tengah, mantel ber-es di lapisan tengah dan selubung hidrogen/helium
gas. Intinya relatif kecil, dengan massa hanya 0,55 massa Bumi dan jari-jari
kurang dari 20 persen jari-jari Uranus; mantelnya merupakan bagian terbesar
planet tersebut, dengan sekitar 13,4 massa Bumi, sementara itu atmosfer atas
relatif kecil, dengan berat sekitar 0,5 massa Bumi dan meluas sampai 20 persen
terakhir jari-jari Uranus. Inti Uranus kerapatannya sekitar 9 g/cm³, dengan
tekanan di tengahnya 8 juta bar (800 GPa) dan suhu sekitar 5000 K. Mantel
esnya nyatanya tidak terdiri dari es dalam pengertian pada umumnya, tetapi
dari fluida panas dan rapat yang terdiri atas air, amonia dan volatil lain.

1. Panas internal
Panas internal Uranus jelas nampak lebih rendah daripada planet raksasa
lain; dalam istilah astronomi, fluks panasnya rendah. Penyebab begitu
rendahnya suhu internal Uranus masih tidak dimengerti. Neptunus, yang hampir
merupakan kembaran Uranus dalam hal ukuran dan komposisi, meradiasikan
sebanyak 2,61 kali energi yang diterimanya dari Matahari ke angkasa.

9
Kontrasnya, Uranus, hampir tidak meradiasikan panas berlebih sama sekali.
Daya total yang diradiasikan oleh Uranus dalam bagian inframerah jauh dari
spektrum adalah 1,06 ± 0,08 kali energi Matahari yang diserap dalam
atmosfernya. Kenyataannya, fluks panas Uranus hanya 0,042 ± 0,047 W/m²,
yang lebih rendah daripada panas internal Bumi yang sekitar 0,075 W/m². Suhu
terendah yang tercatat di tropopause Uranus adalah 49 K (−224 °C),menjadikan
Uranus sebagai planet terdingin dalam Tata Surya.

2. Cincin planet
Uranus mempunyai sistem cincin planet yang rumit, yang merupakan sistem
demikian yang kedua yang ditemukan di Tata Surya setelah cincin Saturnus.
Cincin-cincin tersebut tersusun dari partikel yang sangat gelap, yang beragam
ukurannya dari mikrometer hingga sepersekian meter. Tiga belas cincin yang
berbeda saat ini diketahui, yang paling terang adalah cincin ε (epsilon). Semua
cincin Uranus (kecuali dua) sangat sempit—umumnya mereka lebarnya
beberapa kilometer. Cincin tersebut mungkin cukup muda; pertimbangan
dinamis menandakan bahwa mereka tidak terbentuk bersamaan dengan
pembentukan Uranus. Materi di cincin-cincin itu mungkin dulu adalah bagian
dari satu (atau beberapa) satelit yang terpecah oleh tubrukan berkecepatan
tinggi. Dari banyak pecahan-pecahan yang terbentuk sebagai hasil dari tabrakan
itu hanya beberapa partikel yang bertahan dalam jumlah terbatas zona stabil
yang bersesuaian dengan cincin yang ada sekarang.

D. Iklim
Pada panjang gelombang ultraviolet dan cahaya nampak, atmosfer Uranus
nampak biasa sekali dibandingkan dengan raksasa gas lain, bahkan dengan
Neptunus, yang sangat mirip dengannya dari segi lain. Saat Voyager 2 terbang
mendekati Uranus pada 1986, ia mengamati total 10 fitur awan di seluruh

10
bagian planet itu. Satu penjelasan yang diajukan atas kurangnya fitur ini adalah
bahwa panas internal Uranus nampak jelas lebih rendah daripada panas internal
planet-planet raksasa lain. Suhu terendah yang tercatat di tropopause Uranus
adalah 49 K, menjadikan Uranus planet terdingin dalam Tata Surya, lebih dingin
daripada Neptunus.

1. Variasi musim
Untuk periode singkat dari Maret hingga Mei 2004, sejumlah awan besar
muncul di atmosfer Uranian, memberinya penampilan yang mirip Neptunus.
Pengamatan-pengamatan termasuk kecepatan angin pemecah rekor 229 m/s
(824 km/jam) badai petir yang bertahan lama yang disebut sebagai "Fourth of
July fireworks" ("kembang api empat Juli") . Pada tanggal 23 Augustus, 2006,
peneliti-peneliti di Space Science Institute (Boulder, CO) dan University of
Wisconsin mengamati sebuah bintik gelap di permukaan Uranus, memberi para
astromon pengetahuan lebih terhadap aktivitas atmosfer planet tersebut. Sebab
kenaikan aktivitas secara tiba-tiba ini mesti terjadi tidak sepenuhnya diketahui,
tetapi nampak bahwa kemiringan sumbu Uranus yang ekstrem menyebabkan
variasi musim yang ekstrem pada cuacanya. Menentukan sifat variasi musim ini
adalah sulit karena data yang baik tentang atmosfer ini telah ada kurang dari 84
tahun, atau satu tahun Uranian penuh. Sejumlah penemuan telah dibuat.
Fotometri selama masa setengah tahun Uranian (mulai pada tahun 1950-an)
menunjukkan variasi yang beraturan dalam kecerahan pada dua pita spektrum,
dengan nilai maksimal terjadi saat soltis dan nilai minimal saat ekuinoks. Variasi
periodik yang mirip, dengan nilai maksimal saat soltis, telah diketahui dalam
pengukuran gelombang mikro dari troposfer dalam yang dimulai tahun 1960-an.
Pengukuran suhu stratosfer yang dimulai tahun 1970-an juga menunjukkan nilai
minimum dekat soltis 1986.

11
Akan tetapi ada beberapa alasan untuk dipercaya bahwa perubahan-
perubahan musim fisik terjadi di Uranus. Sementara planet tersebut diketahui
memiliki daerah kutub selatan yang terang, kutub utaranya cukup redup, yang
tidak cocok dengan model perubahan iklim yang diuraikan di atas.
Mekanisme perubahan-perubahan fisik itu masih tidak jelas. Berdekatan
dengan solstis musim panas dan musim dingin, belahan-belahan Uranus terletak
secara bergantian pada penyinaran penuh Matahari atau menghadap angkasa
jauh. Menjadi terangnya belahan yang disinari Matahari itu dipekirakan hasil
dari penebalan lokal awan dan kabut metana yang terletak troposfer. Kerah yang
terang pada garis lintang −45° juga berhubungan dengan awan-awan metana.
Perubahan-perubahan lain di daerah kutub selatan dapat dijelaskan oleh
perubahan-perubahan pada lapisan awan rendah. Variasi pancaran gelombang
mikro dari planet itu mungkin disebabkan oleh suatu perubahan pada sirkulasi
troposfer dalam, karena awan dan kabut yang tebal mungkin menghambat
konveksi. Sekarang dengan sedang tibanya ekuinoks musim semi dan musim
gugur di Uranus, dinamikanya juga berubah dan konveksi dapat berlangsung
lagi.

E. Pembentukan
Banyak yang berargumen bahwa perbedaan antara raksasa es dengan
raksasa gas berlanjut pada pembentukan mereka. Tata Surya dipercaya
terbentuk dari bola gas dan debu raksasa yang berotasi yang dikenal sebagai
nebula pramatahari. Sebagian besar gas nebula itu, terutama hidrogen dan
helium, membentuk Matahari, sementara butiran debu berkumpul bersama
membentuk protoplanet pertama. Saat planet-planet tersebut tumbuh, beberapa
dari mereka akhirnya mengumpulkan cukup materi untuk gravitasi mereka
untuk menarik gas nebula itu yang ditinggalkan. Semakin banyak gas yang
mereka tarik, mereka menjadi semakin besar; semakin besar mereka, semakin

12
banyak gas yang mereka tarik sampai titik kritis tercapai dan ukuran mereka
mulai meningkat secara eksponensial. Raksasa-raksasa es, dengan gas nebular
hanya bermassa beberapa kali Bumi, tidak pernah mencapai titik kritis itu.
Simulasi terbaru migrasi planet menyarankan bahwa kedua raksasa es itu
terbentuk lebih dekat kepada Matahari daripada posisi mereka sekarang dan
bergerak ke arah luar setelah pembentukannya, satu hipotesis yang terperinci
dalam model Nice.

1. Satelit
Uranus memiliki 27 satelit alam yang telah diketahui. Nama bagi satelit-
satelit ini dipilih dari karakter karya Shakespeare dan Alexander Pope. Lima
satelit utamanya adalah Miranda, Ariel, Umbriel, Titania dan Oberon. Sistem
satelit Uranian adalah yang paling kurang masif di antara raksasa gas; memang,
massa gabungan kelima satelit utamanya itupun hanya kurang dari setengah
massa Triton. Satelit yang terbesar, Titania, radiusnya hanya 788,9 km, atau
kurang dari setengah jari-jari Bulan, tetapi sedikit lebih besar daripada Rhea,
satelit kedua terbesar Saturnus, menjadikan Titania satelit berukuran terbesar
kedelapan dalam Tata Surya. Satelit itu memiliki albedo yang relatif rendah;
berkisar dari 0,20 untuk Umbriel hingga 0,35 untuk Ariel (dalam cahaya hijau).
Satelit itu merupakan kumpulan es-batu yang kira-kira terdiri lima puluh persen
es dan lima puluh persen batu. Es itu mungkin termasuk amonia dan karbon
dioksida
Di antara satelit-satelit itu, Ariel nampak memiliki pemukaan termuda
dengan kawah tabrakan paling sedikit, sedangkan Umbriel nampaknya yang
tertua. Miranda memiliki ngarai patahan sedalam 20 kilometer, lapisan-lapisan
berpetak dan variasi yang kacau dalam umur dan fitur permukaan. Aktivitas
geologis Miranda pada masa lalu dipercaya didorong oleh pemanasan pasang-
surut pada suatu ketika saat orbitnya lebih eksentrik daripada sekarang,

13
mungkin hasil dari resonansi orbital dengan Umbriel yang dulu ada.[106] Proses
perenggangan yang diasosiasikan dengan diapir yang naik mungkin merupakan
asal dari korona-korona yang mirip 'lintasan balap' di satelit itu. Sama dengan
itu, Ariel dipercaya pernah berada dalam resonansi 4:1 dengan Titania.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Planet apakah yang memiliki cincin? Mungkin jawaban pertama yang di
dapat adalah Saturnus. Tak salah memang namun Saturnus bukan satu-satunya
planet yang punya cincin. Ayahnya Saturnus yang berada tak jauh darinya juga
memiliki sebuah cincin.
Loh ayahnya? Siapa? Siapa lagi kalau bukan Uranus. Uranus atau Ouranos
dalam bahasa Yunani diartikan sebagai dewa langit dan dipersonifikasikan
sebagai anak dan suami dari Gaia, dewi Bumi. Hujan yang ia turunkan memberi
kesuburan dan kehidupan makhluk-makhluk di Bumi. Uranus juga merupakan
ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter). Uranus, planet ke-7
yang bertahta di Tata Surya juga memiliki cincin tipis dan gelap yang melingkar
indah di tubuhnya, sama seperti anak dan cucunya.
Dalam kegelapan malam, Uranus memang terlihat dengan mata telanjang
seperti halnya kelima planet klasik lainnya. Memang dulu tak pernah terpikir
oleh para pengamat langit jaman itu kalau Uranus itu sebuah planet karena
cahayanya yang redup dan orbitnya yang lambat.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Uranus
http://sains.kompas.com/read/2011/10/31/1725051/Bintik.Misterius.di.Plane
t.Uranus

15

Anda mungkin juga menyukai