Anda di halaman 1dari 6

Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor
Halaman 243-249

Info Artikel:
Diterima14/02/2013
Direvisi20/01/2013
Dipublikasikan 25/02/2013

STUDI TENTANG PERILAKU AGRESIF SISWA DI SEKOLAH

Yoshi Restu1, Yusri2

Abstract Teens are developing will show a positive attitude. In fact, most adolescents exhibit
negative behaviors, one of which aggressive behavior. This study aims to gain an overview of types
of aggressive behavior, aggressive behavior and the factors that cause counselors attempt to address
students' aggressive behavior. This research is a qualitative case study approach, with the finding that
subjects behave aggressively, there are four factors that cause aggressive behavior of students,
assistance can be given related to the aggressive behavior of students is to provide services BK.
Keyword: Aggressive Behavior

PENDAHULUAN Menurut Elida Prayitno (2006: 8),


Masa remaja merupakan salah satu tingkah laku negatif bukan merupakan ciri
periode dalam rentangan kehidupan manusia, di perkembangan remaja yang normal, remaja yang
mana individu meninggalkan masa anak-anaknya berkembang akan memperlihatkan perilaku yang
dan mulai memasuki masa dewasa. Oleh karena positif. Sekarang ini sebagian remaja
itu, periode remaja dapat dikatakan periode menunjukkan perilaku negatif, salah satunya
transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa atau adalah perilaku agresif, yaitu suatu tindakan yang
bisa dikatakan periode rentangan antara masa dilakukan secara sengaja pada individu lain
anak-anak ke masa dewasa. Dalam masa ini sehingga menyebabkan sakit fisik dan psikis pada
individu mengalami banyak tantangan dalam individu lain. Perilaku agresif menurut Moore dan
perkembangannya, baik Fine (dalam Koeswara, 1988: 5), merupakan
dari dalam diri maupun dari luar diri terutama tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara
lingkungan sosial. verbal terhadap individu lain atau terhadap objek-
Mitos yang sering dipercaya tentang ciri objek.
remaja yang sedang berkembang adalah sebagai Perilaku agresif bisa disebabkan oleh
permunculan tingkah laku yang negatif, seperti berbagai faktor, misalnya merasa kurang
suka melawan, gelisah, periode badai, tidak stabil diperhatikan, tertekan, pergaulan buruk dan efek
dan berbagai label buruk lainnya. Remaja dari tayangan kekerasan di media masa. Dampak
memperlihatkan tingkah laku negatif, karena dari perilaku agresif bisa dilihat dari dampak
lingkungan yang tidak memperlakukan mereka pelaku dan korban. Dampak dari pelaku, misalnya
sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan pelaku akan dijauhi dan tidak disenangi oleh
perkembangan mereka. orang lain. Sedangkan dampak dari korban,

1
Yoshi Restu (1), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang,
email: yoshirestu@gmail.com
2
Yusri (2), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang

243
2013 oleh Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
245

misalnya timbulnya sakit fisik dan psikis serta penelitian ini yaitu (a) Data Reduction (Reduksi
kerugian akibat perilaku agresif tersebut. Data), (b) Data Display (Penyajian Data), (c)
Permasalahan yang ditemukan di Conclusion Drawing/verification
lapangan adalah terdapat beberapa siswa di
sekolah yang secara sengaja berperilaku agresif HASIL
seperti memukul dan mencubit temannya, berkata Berdasarkan temuan penelitian tentang
kasar, menghina dan mengejek serta merusak jenis perilaku agresif siswa dan faktor penyebab
benda milik sekolah dan milik teman-temannya, perilaku agresif siswa di sekolah serta upaya yang
sehingga menyebabkan sakit fisik seperti memar dilakukan guru BK/ konselor untuk mengatasi
dan luka bagi yang mendapatkan perlakuan fisik perilaku agresif, diperoleh hasil seperti berikut:
dan sakit hati bagi siswa yang dihina serta
rusaknya benda milik sekolah dan milik teman- Tabel 1. Jenis perilaku agresif dan faktor
penyebab perilaku agresif siswa
temannya. Perilaku agresif ini tidak hanya
Su Perilaku
N
dilakukan siswa terhadap temannya saja, namun b- Agresif Faktor Penyebab
o
juga terhadap guru seperti melawan dan jek Siswa
1 A 1. Memuk 1. a. Provokasi
mencemooh guru ketika belajar. Hal ini ul b.Kekuasaan dan
mengakibatkan siswa yang berperilaku agresif 2. Melemp kepatuhan
ar 2. Suhu dan udara
dijauhi oleh teman-temannya dan membuat guru- 3. Menghi 3. a. Provokasi
guru tidak senang dengan siswa tersebut. na b. Kekuasaan dan
kepatuhan
Berdasarkan data yang ditemukan, 2 B 1. Melemp 1. a. Kekuasaan dan
permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ar kepatuhan
2. Memuk b. Suhu dan udara
ini adalah bagaimana gambaran perilaku agresif ul 2. a. Provokasi
siswa di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk 3. Mengej b. Kekuasaan dan
ek kepatuhan
memperoleh gambaran mengenai perilaku agresif 4. Menen- c. Suhu dan udara
siswa di sekolah yang terkait dengan (a) jenis dang 3. a. Kekuasaan dan
5. Mengge kepatuhan
perilaku agresif siswa, (b) faktor penyebab r-tak b. Suhu dan udara
perilaku agresif siswa, (c) upaya yang dilakukan 6. Menarik 4. a. Kekuasaan dan
teman kepatuhan
guru BK/ konselor untuk mengatasi perilaku sampai b. Suhu dan udara
agresif siswa. ke luar 5. Kekuasaan dan
kelas kepatuhan
METODOLOGI PENELITIAN 7. Berkata 6. a. Kekuasaan dan
Penelitian ini digolongkan pada jenis kotor kepatuhan
8. Mendo- b. Suhu dan udara
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi rong 7. a. Frustasi
kasus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga b. Provokasi
c. Kekuasaan dan
orang dengan karakteristik, yaitu siswa yang kepatuhan
menunjukkan perilaku agresif dan siswa yang 8. a. Kekuasaan dan
kepatuhan
pernah dipanggil oleh guru BK/ konselor karena b. Suhu dan uadara
perilaku agresif tersebut. Alat pengumpulan data 3 C 1. Mencor 1. Suhu dan udara
et meja 2. Kekuasaan dan
dalam penelitian ini, yaitu pedoman wawancara, 2. Mengge kepatuhan
pedoman observasi, sosiometri, studi dokumenter r-tak 3. a. Kekuasaan dan
3. Mence- kepatuhan
dan AUM Umum SLTP. Analisis data dalam mooh b. Suhu dan udara

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013


246

4. Menjew 4. Kekuasaan dan c. Empati


er kepatuhan 3 Layanan Individual Perilaku
5. Memuk 5. a. Kekuasaan dan Konse- agresif siswa
ul kepatuhan ling
6. Menen- b. Suhu dan udara Indivi-
dang 6. Kekuasaan dan dual
7. Mengeje kepatuhan 4 Layanan Kelompok Perilaku
k 7. Kekuasaan dan Bimbi- agresif
8. Meramp kepatuhan ngan
as 8. Kekuasaan dan Kelom-
9. Menen- kepatuhan pok
dang 9. a. Kekuasaan dan
pintu kepatuhan
10. Menja b. Suhu dan udara
m-bak 10. Kekuasaan dan Dari tabel sebelumnya dapat dilihat bahwa,
11. Mele kepatuhan upaya yang dapat dilakukan oleh guru BK/
mpar 11. Kekuasaan dan
12. Menar kepatuhan konselor untuk mengatasi perilaku agresif siswa
ik dasi 12. Kekuasaan dan adalah dengan cara memberikan layanan
kepatuhan
bimbingan dan konseling, yaitu layanan informasi,

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat penguasaan konten, konseling individual dan

bahwa ketiga subjek menunjukkan perilaku agresif bimbingan kelompok. Layanan ini dapat diberikan

yang bermacam-macam, baik secara fisik, verbal dengan tiga format yaitu individual, kelompok dan

maupun terhadap benda dan kemudian dapat klasikal. Materi yang diberikan terkait dengan

dilihat faktor yang menyebabkan siswa perilaku agresif siswa.

berperilaku agresif.
PEMBAHASAN
Pembahasan ini dilakukan berdasarkan

Tabel 2. Upaya guru BK/ konselor untuk pertanyaan penelitian yaitu apa jenis perilaku
mengatasi perilaku agresif agresif siswa, apa faktor penyebab perilaku
N Jenis
Format Materi agresif siswa dan apa upaya yang dilakukan guru
o Layana
Layanan Layanan
n BK/ konselor untuk mengatasi perilaku agresif
1 Layanan 1. Individual a. Perilaku
siswa.
Infor- 2. Kelompok agresif
masi 3. Klasikal b. Sosok yang 1. Jenis perilaku agresif siswa
disenangi
Berdasarkan hasil observasi dan
dalam
pergaulan wawancara yang peneliti lakukan dengan
c. Sikap
subjek dan pihak-pihak terkait, diketahui
positif dan
negatif bahwa:
d. Kiat sukses
a. Subjek I (A)
berteman
tanpa Berdasarkan hasil observasi dan
konflik
wawancara yang telah dilakukan,
2 Layanan 1. Individual a. Cara
Pengua- 2. Kelompok berkomuni diketahuilah bahwa A menunjukkan
saan 3. Klasikal kasi yang
perilaku agresif, seperti menghina,
Konten baik
b. Komunika- memukul, melempar dan berkata kasar.
si
interperso-
nal

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013


247

b. Subjek II (B) Robert Baron (dalam Koeswara, 1988: 5),


Berdasarkan hasil observasi dan mengemukakan bahwa agresif merupakan tingkah
wawancara yang telah dilakukan, laku individu yang ditujukan untuk melukai atau
diketahuilah bahwa B menunjukkan mencelakakan individu lain yang tidak
perilaku agresif, seperti melempar, menginginkan datangnya tingkah laku tersebut.
memukul, mengejek, menendang, Dalam definisi dari Baron ini empat faktor, yaitu
menggertak, menarik teman sampai ke tingkah laku, tujuan untuk melukai atau
luar kelas, berkata kotor, mendorong, mencelakakan (termasuk mematikan atau
berkata kasar, mengolok-olok teman dan membunuh), individu yang menjadi pelaku dan
guru, menghina, mencubit dan merusak individu yang menjadi korban dan ketidakinginan
fasilitas sekolah (memukul papan tulis, si korban menerima tingkah laku si pelaku.
menendang meja dan merusak penghapus Jadi, perilaku agresif merupakan perilaku
papan). yang secara sengaja diniatkan untuk menyakiti
c. Subjek III (C) orang lain, baik secara fisik maupun verbal dan
Berdasarkan hasil observasi dan terhadap objek-objek, dimana perilaku tersebut
wawancara, diketahuilah bahwa C tidak diinginkan oleh orang yang menjadi
berperilaku agresif, seperti mencoret korbannya.
meja, menggertak, mencemooh, Dari faktor yang mencakup dalam
menjewer, memukul, menendang, definisi agresif yang dikemukakan Baron, maka
mengejek, merampas, menendang pintu, dapat dilihat dari hasil observasi dan wawancara
menjambak, melempar dan menarik dasi yang peneliti lakukan dengan subjek dan pihak-
teman. pihak terkait, bahwa adanya tingkah laku agresif,
Jadi, ketiga subjek menunjukkan perilaku yaitu menyakiti individu lain secara fisik, seperti
agresif, baik secara fisik, verbal dan terhadap memukul, menjambak, mencubit, menarik dasi
benda, yaitu merusak dan menghancurkan orang lain sehingga membuat orang tersebut
fasilitas sekolah atau benda milik orang lain. menjadi tercekik, melempar, menjewer dan
Perilaku agresif siswa tersebut membuat guru menendang. Secara verbal yaitu berkata kasar,
dan teman-temannya merasa kesal, sakit hati berkata kotor, mengejek dan menghina,
dan sakit yang terjadi akibat perlakuan fisik. menggertak dan mencemooh. Kemudian agresif
Sesuai dengan pendapat Moore dan Fine terhadap benda yaitu merusak dan menghancurkan
dalam Koeswara (1988: 5), yang menyatakan fasilitas sekolah atau merusak benda milik orang
bahwa perilaku agresif merupakan perilaku lain, seperti mencoret meja, menendang pintu,
kekerasan secara fisik ataupun verbal terhadap memukul papan tulis dan merampas benda milik
individu lain atau terhadap objek-objek. Atkinson orang lain.
dalam Muhartini Rosa Putri (2005: 19), Tujuan untuk menyakiti yaitu
menjelaskan agresif adalah perilaku yang secara berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan
sengaja bermaksud melukai orang lain (secara dengan ketiga subjek, bahwa subjek secara sengaja
fisik atau verbal) atau menghancurkan harta melakukan perilaku agresif dengan alasan sakit
benda. hati, kesal dengan tujuan untuk menyakiti orang
lain. Kemudian individu yang menjadi pelaku dan

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013


248

korban, berdasarkan observasi dapat dilihat bahwa informasi yang kemudian diolah dan
adanya pelaku agresif yaitu subjek dan korban digunakan oleh individu untuk kepentingan
yaitu teman yang menjadi sasaran subjek untuk hidup dan perkembangannya. Layanan
berperilaku agresif. Kemudian, ketidak inginan informasi diselenggarakan oleh konselor yang
korban untuk menerima tingkah laku si pelaku. diikuti oleh seseorang atau lebih peserta
2. Faktor penyebab perilaku agresif siswa (Prayitno, 2012: 50). Materi yang dapat
Berdasarkan data yang telah diperoleh, diberikan melalui layanan informasi ini yaitu
peneliti menemukan 4 dari 6 faktor yang perilaku agresif, sosok yang disenangi dalam
dikemukakan oleh Koeswara (1988: 82- pergaulan, sikap positif dan negatif dan kiat
113), yaitu frustasi, kepatuhan dan sukses berteman tanpa konflik, (b) layanan
kekuasaan, efek senjata, provokasi, alkohol penguasaan konten, merupakan layanan
dan obat-obatan dan suhu udara. Faktor yang bantuan kepada individu (sendiri-sendiri
peneliti temukan yaitu frustasi, kekuasaan ataupun kelompok) untuk menguasai
dan kepatuhan, provokasi dan suhu udara. kemampuan atau kompetensi tertentu melalui
a. Subjek I (A) kegiatan belajar. Melalui layanan penguasaan
Terdapat 3 faktor penyebab konten, guru BK/ konselor di sekolah bisa
perilaku agresif yang ditunjukkan A memberikan materi yang terkait dengan
berdasarkan faktor yang dikemukakan perilaku agresif dan usaha yang bisa
oleh Koeswara, yaitu provokasi, dilakukan siswa untuk mengurangi dan
kekuasaan dan kepatuhan dan suhu menghindari perilaku agresif serta apa saja
udara. dampak yang bisa terjadi seandainya siswa
b. Subjek II (B) terus berperilaku agresif. Sehingga siswa
Terdapat 4 faktor penyebab dapat memahami dan menerapkan materi
perilaku agresif yang ditunjukkan B tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Materi
berdasarkan faktor yang dikemukakan yang dapat diberikan, yaitu cara
oleh Koeswara, yaitu frustasi, berkomunikasi yang baik, komunikasi
provokasi, kekuasaan dan kepatuhan interpersonal dan empati, (c) Layanan
dan suhu udara. konseling individual, merupakan layanan
c. Subjek III (C) konseling yang diselenggarakan oleh seorang
Terdapat 2 faktor penyebab konselor terhadap seorang klien dalam rangka
perilaku agresif yang ditunjukkan C pengentasan masalah pribadi klien. Melalui
berdasarkan faktor yang dikemukakan layanan konseling individual ini, guru BK/
oleh Koeswara, yaitu kekuasaan dan konselor dapat membantu subjek agar mau
kepatuhan dan suhu udara. dan mampu untuk menghidari diri dan
3. Upaya yang dilakukan guru BK/ konselor mengendalikan diri dari perilaku agresif,
untuk mengatasi perilaku agresif karena perilaku agresif merupakan perilaku
(a) Layanan informasi, berusaha memenuhi yang dapat merugikan orang lain, (d) Layanan
kekurangan individu akan informasi yang bimbingan kelompok, layanan bimbingan dan
mereka perlukan. Dalam layanan ini, kepada konseling yang memungkinkan siswa secara
peserta layanan disampaikan berbagai bersama-sama memperoleh berbagai hal yang

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013


249

bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, diri ke arah yang lebih baik, seperti bersosialisasi
memperoleh kesempatan bagi pembahasan yang baik, ikut merasakan apa yang dirasakan
dan pengentasan masalah yang dialami oleh orang lain dan mampu memahami dampak
melalui kelompok. Melalui layanan dari perilaku agresif tersebut serta dapat
bimbingan kelompok ini, guru BK/ konselor menghindari diri dan mengendalikan diri dari
dapat memberikan topik tugas mengenai perilaku agresif, (b) guru mata pelajaran
perilaku agresif, sehingga siswa dapat secara diharapkan mampu menciptakan suasana yang
aktif dalam mengungkapkan pendapat dalam menyenangkan di dalam kelas dan menggunakan
kelompok serta siswa dapat mengambil media yang menarik serta menggunakan bahasa
kesimpulan mengenai perilaku agresif yang baik dan mudah dipahami oleh siswa,
tersebut. sehingga siswa lebih fokus dan tertarik dalam
belajar serta menjadikan siswa menjadi lebih
KESIMPULAN tenang dan dapat mengurangi terjadinya perilaku
Berdasarkan hasil penelitian mengenai agresif dalam pelajaran berlangsung, (c) guru
studi tentang perilaku agresif siswa di sekolah, BK/ konselor diharapkan mampu menjalin
maka dapat disimpulkan bahwa: (a) dari ketiga kerjasama dengan guru mata pelajaran dan wali
subjek yang diteliti ternyata ketiga subjek kelas dalam memberikan perhatian terhadap
berperilaku agresif, yang terdiri dari agresif fisik, siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas,
verbal dan terhadap benda, (b) dari enam faktor seperti mengajak siswa aktif dalam belajar,
yang peneliti teliti, terdapat empat faktor yang sehingga dapat mengurangi terjadinya faktor
menjadi penyebab terjadinya perilaku agresif dari perilaku agresif siswa. Selanjutnya, dapat
ketiga subjek, yaitu frustasi, kekuasaan dan meningkatkan perhatian khusus dan pendekatan
kepatuhan, provokasi dan suhu udara, (c) terhadap siswa, seperti berinteraksi serta dapat
bantuan layanan BK yang dapat diberikan terkait meningkatkan pelayanan ke arah yang lebih baik
dengan perilaku agresif siswa adalah lagi, sehingga siswa yang berperilaku agresif
memberikan bantuan berupa layanan bimbingan mampu memahami dan mengendalikan diri dari
dan konseling seperti layanan informasi, layanan perilaku agresif.
penguasaan konten, konseling individual dan
bimbingan kelompok, yang terkait dengan DAFTAR RUJUKAN
perilaku agresif siswa. Koeswara. 1988. Agresi Manusia. Bandung:
Rosda Offset
Prayitno, Elida. 2006. Psikologi Perkembangan
SARAN Remaja. Padang: Angkasa Raya
Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Pendukung Konseling. Padang: FIP UNP
dipaparkan di atas, maka dapat dikemukakan Putri, Muhartini Rosa. 2005. Hubungan Antara
Konsep Diri dengan Agresivitas (skripsi).
saran sebagai berikut: (a) ketiga subjek
Padang: FIP UNP
penelitian hendaknya berusaha untuk merubah

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013

Anda mungkin juga menyukai