Anda di halaman 1dari 2

INTRODUCTION

1. Background
Berbagai studi dilakukan untuk mengoptimalkan eksplorasi hidrokarbon. Pengoptimalan
dilakukan karena kenyataannya cadangan hidrokarbon pada batuan reservoir pada backarc
basin sudah semakin berkurang. Pada akhirnya muncul sebuah ide untuk melakukan
penelitian pada daerah depan yaitu Fore-arc basin.

Menurut Presentasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknlogi Potensi HC di daerah


Cekungan Busur Muka Sumbar (2008) Beberapa telah menjadi contoh produksi hidrokarbon
di dunia yang berasal dari Forearc basin:
1. Sacramento Valley, Northern California
2. Cook Inlet, Southen Alaska
3. Talara Basin, NW Peru
4. Progreso Basin, Equador
5. Central Basin, Myanmar (with backarc position)
6. Mergui Terrace, Andaman (Backarc position)
7. Honshu Shelf Japan

Berdasarkan beberapa kajian sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti dikawasan
ini seperti kajian seismik stratigrafi beberapa cekungan busur muka di cekungan southwest
Sumatera dan southwest Java (postdoc project Susilohadi bersama BGR, 2005) menggunakan
data RV Sonne SO137 juga tidak memperlihatkan potensi hidrokarbon yang signifikan pada
cekungan-cekungan busur muka. Demikian pula, hasil review beberapa publikasi yang
berkaitan dengan potensi hidrokarbon pada cekungan busur muka, diantaranya Cruise Report
and Preliminary Result SO186-2 (Gaedicke, dkk., 2006); Cruise Report SO200-2 (2009); dan
Techtonics and Structural Style of Lombok and Savu Basins, Snellius II Expedition (van
Weering, dkk., 1986) juga tidak menunjukan kemungkinan adanya potensi hidrokarbon yang
berlimpah. (dalam Lubis, Subaktian, dkk. (2009)).

2. Objective
Pada
3. Scoop or work
Pegkajian dilakukan dengan studi literature meliputi karya tulis ilmiah yang telah publish dan
4. Available Data

EXPLORATION HISTORY
1. Cekungan Simeulue
Menjadi target eksplorasi potensi hidrokarbon sejak tahun 1968 hingga 1978 ketika
perusahaan Union Oil melaksanakan kontrak kerjasama eksplorasi. Selama waktu tersebut
beberapa pemboran eksplorasi telah dilaksanakan, terutama di daerah dekat pantai pada
kedalaman laut kurang dari 200 m (Rose, 1983). Tiga sumur menemukan indikasi adanya
akumulasi gas dalam batuan karbonat, tetapi tidak satupun mengindikasikan nilai komersial.
Menurut Lubis, Subaktian, dkk. (2009) Besarnya cadangan migas hasil hitungan BPPT yaitu
antara 107-320 milyar barrel, mungkin merupakan hasil hitungan sangat spekulatif untuk
seluruh batuan reservoir yang dianggap homogen (asumsi volume total dari batuan karbonat
Miocene sebagai kontainernya), jadi bukan cadangan terukur pada reservoar yang lazim
terperangkap pada antiklin atau perangkap struktur lainnya.

2. Cekungan Sibolga
1969 1973 : Marathon Jenny Oil Group
- Have a 2D Seismic Survey Surrounding Simeuleu
1969 1999 : Caltex (Nias PSC)
- Drilled by 1 exploration well (Objective Carbonate in Miocene Late)
- Have a 2D Seismic (1959) and Gravity Data

3. Cekungan Bengkulu

Anda mungkin juga menyukai