Plta
Plta
Plta
Di susun oleh:
DEPARTEMEN FISIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Rahmat
dan Karunia-Nya kami bisa menyusun makalah berjudul Pembangkit Listrik
Tenaga Air ini dengan tepat waktu, guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika
Energi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro.
Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Fisika Energi, Universitas Diponegoro yang sudah memberikan
kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang
khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika
terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Akhir kata, harapan kami makalah ini bisa memberikan manfaat untuk
pembaca dan kita sekalian.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan..........................................................................................16
3.2 Saran ....................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini adalah :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan pembangkit listrik tenaga air?
1.2.2 Bagaimana konsep kerja pembangkit listrik tenaga air?
1.2.3 Bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga air?
1.2.4 Apa saja komponen-komponen dasar pada pembangkit listrik
tenaga air?
1.2.5 Bagaimana prinsip PLTA dan konversi energinya?
1.2.6 Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga air?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1.3.1 Mengetahui pengertian dari pembangkit listrik tenaga air.
1.3.2 Mengetahui konsep kerja pembangkit listrik tenaga air.
1.3.3 Mengetahui cara kerja pembangkit listrik tenaga air.
1.3.4 Mengetahui komponen-komponen dasar pada pembangkit listrik
tenaga air.
1.3.5 Mengetahui prinsip PLTA dan konversi energinya.
1.3.6 Mengetahui kelebihan dan kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA)
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :
1.4.1 Mengetahui mengenai pembangkit listrik tenaga air.
1.4.2 Memenuhi tugas mata kuliah Teknik Tenaga Listrik dan Penggerak
Motor (TTL & PM).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Peralatan yang umum digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Air tersebut adalah turbin. Turbin lah yang nantinya akan dikenai
tenaga besar dari air sehingga mampu membangkitkan listrik.
Turbin yang berguna dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Air
ini merupakan sebuah mesin. Mesin ini mendapatkan energy dari
aliran fluida. Aliran fluida tersebut bisa untuk menggerakkan baling-baling
yang ada di dalam mesin turbin. Baling-baling itulah yang berperan untuk
menggerakkan rotor.
Di Indonesia, Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah salah satu
upaya yang dilakukan untuk memenuhi seluruh kebutuhan pasokan listrik
bagi masyarakat Indonesia. Upaya ini cukup cerdas untuk menyiasati
keberadaan bahan bakar batu bara sebagai salah satu bahan utama dalam
membangkitkan tenaga listrik.
Banyaknya persediaan air yang dimiliki oleh Negara Indonesia
menjadi salah satu alasan yang paling mendasar mengapa sistem
pembangkitan listrik melalui tenaga air ini didirikan. Oleh karena itu, tidak
mengherankan jika Indonesia pada akhirnya memiliki beberapa waduk serta
bendungan. Hal itu karena waduk serta bendungan adalah rangkaian sistem
dari Pembangkit Listrik Tenaga Air. Dengan upaya menciptakan
Pembangkit Listrik Tenaga Air ini, kebutuhan masyarakat Indonesia
terhadap listrik diharapkan mampu terpenuhi.
4
Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya
didapat dari sungai yang dibendung. Pada bagian bawah dam
tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada lubang-lubang
tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik
dari gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan
generator listrik. Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air
disebut "hydroelectric". Hydroelectric ini menyumbang sekitar
715.000 MW atau sekitar 19% kebutuhan listrik dunia.
5
Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga mikrohidro biasa
disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, disingkat
PLTMH.
6
2.3 Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air / PLTA
7
Air dari sungai atau air yang ditampung disuatu tempat untuk
mendapat ketinggian tertentu dengan jalan dibendung, dialirkan melalui
saluran terbuka melalui pintu air ke saluran tertutup yang selanjutnya
melalui pipa pesat menggerakan turbin untuk membangkitkan tenaga listrik.
Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara
mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada
teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant .
Pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:
Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional.
Air dialirkan langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.
Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin
ditampung di lower reservoir sebelum dibuang disungai.
Pada saat beban air mencapai puncak dalam lower reservoir, air akan di
pompa ke upper reservoir sehingga cadangan air pada Waduk utama tetap
stabil.
Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara
dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik
dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang.
PLTA merubah energi yang disebabkan oleh gaya jatuh air untuk
menghasilkan listrik. Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam
daya mekanik. Kemudian generator mengkonversi daya mekanik tersebut
dari turbin ke dalam tenaga elektrik.
Jenis PLTA bermacam-macam, mulai yang berbentuk mikro-hidro
dengan kemampuan mensupalai untuk beberapa rumah saja sampai
berbentuk raksasa seperti Bendungan Karangkates yang menyediakan listrik
untuk berjuta-juta orang-orang.
Komponen PLTA dan Cara kerjanya :
Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk
menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga
dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
8
Turbin, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan
turbin berputar. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik yang
disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga
ketika baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar.
Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi
energi elektrik.
Pipa pesat (penstock) , berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan
air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak
penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan
ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat
yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi
1 m diatas permukaan air bak penenang.
Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat
tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat.
Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari
dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH mulai dioperasikan.
Diameter pipa udara inch.
Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA
menuju rumah-rumah dan pusat industri.
2.4.1 Waduk/Bendungan
Bendungan, berfungsi untuk menampung air dalam jumlah
besar karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil,
dan menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi
jatuh air. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir.
9
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun
untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat
rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke
sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki
bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak
diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan
antara lain:
a Bendungan Beton
Bendungan Gravitasi
Bendungan Busur
Bendungan Rongga
b Bendungan Urugan
Bendungan Urugan Batu
Bendungan Tanah
c Bendungan Kerangka Baja
d Bendungan Kayu
2.4.2 Turbin
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi
energi mekanik. Air akan memukul sudt-sudu dari turbin sehingga
turbin berputar. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.
Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis, Kaplan,
Pelton, dll.
Gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan
turbin berputar. Selanjutnya turbin merubah energi kinetik yang
disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
Turbin merupakan peralatan yang terdiri dari beberapa
peralatan, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah
turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft
tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor
listrik. Menurut momentum air, turbin dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls.
10
Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin
impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.
2.4.3 Generator
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi
putar sehingga ketika baling-baling turbin berputar maka generator
juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energi mekanik
dari turbin menjadi energi elektrik. Generator dihubungkan ke
turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
11
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet
didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang
membangkitkan arus AC.
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi
energi listrik dari sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua
bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari kutub utara
dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic
Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor
terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar
maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi
tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati "coil" yang
terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi
listrik. Agar generator bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
a Putaran
Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah
pasang kutub pada rotor, sesuai dengan persamaan:
n = 60 . f / P
dimana:
n : putaran
f : frekuensi
P : jumlah pasang kutub
b Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator
mempengaruhi besarnya daya listrik yang bisa dihasilkan oleh
pembangkit
c Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet
permanen, melainkan dihasilkan dari besi yang dililit kawat.
Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan
timbul magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
12
E=B.V.L
dimana:
E : Gaya elektromagnet
B : Kuat medan magnet
V : Kecepatan putar
L : Panjang penghantar
2.4.3 Transmisi
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke
rumah rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai
tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.
13
b Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya
aliran air sehingga timbul air dengan kecepatan tertentu, yang
dirumuskan
Ek = m . v
dimana:
Ek : Energi kinetis
m : massa (kg)
v : kecepatan (m/s)
c Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya
pergerakan turbin. Besarnya energi mekanis tergantung dari besarnya
energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi mekanis
dirumuskan:
Em = T . . t
dimana:
Em : Energi mekanis
T : torsi
: sudut putar
t : waktu (s)
d Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga
menghasilkan energi listrik sesuai persamaan:
El = V . I . t
dimana:
El : Energi Listrik
V : tegangan (Volt)
I : Arus (Ampere)
t : waktu (s)
14
2.6 Kelebihan dan Kekurangan PLTA
Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air
(PLTA) yang dapat dirangkum secara garis besar sebagai berikut :
a Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan
kebutuhan beban. Sehingga pembangkit listrik ini sangat cocok
digunakan sebagai pembangkit listrik untuk kondisi beban puncak
maupun saat terjadi gangguan di jaringan.
b Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan
pembangkit energi terbarukan lainnya dan teknologinya bisa
dikuasai dengan baik oleh Indonesia.
c PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
d Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan
untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan
pariwisata.
e Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga
bagi lingkungan.
Selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, ada juga efek
negatif pembangunan PLTA/kerugiannya yaitu sebagai berikut:
a Pada lingkungan, yaitu mengganggu keseimbangan ekosistem
sungai/danau akibat dibangunnya bendungan.
b Biaya investasi paling mahal.
c Pembangunan bendungan memakan waktu yang lama.
d Memerlukan lahan yang luas.
e Di samping itu terkadang, kerusakan pada bendungan dapat
menyebabkan resiko kecelakaan dan kerugian yang sangat besar
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
a Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga
listrik yang mengubah energi potensial air ( energi gravitasi air )
menjadi energi listrik.
b Konsep kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air menggunakan tenaga yang
dimiliki oleh air untuk dapat beroperasi.
c Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan cara
merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi
mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi
energi listrik(dengan bantuan generator).
d Komponen komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan
transmisi.
e Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa
tahapan perubahan energy
f Indonesia mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
sebesar 70.000 mega watt (MW). Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar
14,2 % dari jumlah energi pembangkitan PT PLN.
g PLTA memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada pembahasan ini adalah agar Indonesia
dapat lebih memanfaatkan energi air sehingga dapat menjadi sumber energi
alternatif untuk pembangkit listrik masa depan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17