Anda di halaman 1dari 13

NASKAH PUBLIKASI

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI


DIARE ANAK USIA 6-24 BULAN DI DESA ARGOREJO SEDAYU
BANTUL

Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana


Keperawatan di Program Studi Ners Alma Ata Yogyakarta

Oleh :

Ahmad Antoni
110100164

PROGRAM STUDI NERS


STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA
2015
PERNYATAAN

Dengan ini kami selaku pembimbing Skripsi Mahasiswa Program Studi

Ners Stikes Alma Ata Yogyakarta atas :

Nama : Ahmad Antoni

NIM : 110100164

Judul : Hubungan Pemberian ASI eksklusif dengan Frekuensi

Diare pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Desa Argorejo

Sedayu Bantul

Setuju/ tidak setuju*) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh

mahasiswa yang bersangkutan diublikasikan dengan/ tanpa*)

mencantumkan nama pembimbing sebagai co- author. Demikian

peryataan ini dibuat untuk dijadikan koreksi bersama.

Yogyakarta, Juli 2015

Pembimbing I Pembimbing II

Wahyuningsih, M.Kep. Sulistiyawati, M.Kep., Sp,Kep. An.

*) Coret yang tidak perlu


Lembar Pengesahan

Naskah Publikasi

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI


DIARE ANAK USIA 6-24 BULAN DI DESA ARGOREJO SEDAYU
BANTUL

Telah disahkan pada tanggal..........Juli 2015

Disusun Oleh :

Ahmad Antoni
110100164

Telah disetujui Oleh :

Pembimbing I

PEMBIMBING I
Wahyuningsih, M.Kep.
Tanggal.......................... .....................................

PEMBIMBING II
Sulistiyawati, M.Kep., Sp,Kep. An.
Tanggal.......................... .....................................

Ketua Program Studi Ners


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata

Edi Sampurno Ridwan, BN., M.Nurs


Lembar Pengesahan

Naskah Publikasi

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI


DIARE ANAK USIA 6-24 BULAN DI DESA ARGOREJO SEDAYU
BANTUL

Telah disahkan pada tanggal..........Juli 2015

Disusun Oleh :
Ahmad Antoni
110100164

Telah Disetujui oleh :

PEMBIMBING I
Wahyuningsih, M.Kep
Tanggal.......................... .....................................

PEMBIMBING II
Sulistiyawati, M.Kep., Sp, Kep. An.
Tanggal........................... .....................................

PENGUJI
Susiana Sariyati, S.ST., M.Kes.
Tanggal........................... .....................................

Mengetahui,
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata

Prof. Dr. H. Hamam Hadi, MS., Sc.D.


PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI
DIARE ANAK USIA 6-24 BULAN DI DESA ARGOREJO SEDAYU BANTUL

Ahmad Antoni1, Wahyuningsih2, Sulistiyawati3.


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta
Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Email : ahmadantoni710@gmail.com

Intisari
Latar Belakang Masalah : Diare merupakan salah satu penyakit utama pada
bayi di Indonesia sampai saat ini dan menempati urutan ke tiga penyebab
kematian bayi. Dilihat dari distribusi umur balita penderita diare di tahun 2010
didapatkan proporsi terbesar adalah kelompok umur 6-11 bulan yaitu sebesar
21,65%, lalu kelompok umur 12-17 bulan sebesar 14,43%. Salah satu
penyebabnya adalah tidak diberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan.
Persentase pola menyusui pada bayi umur 0 bulan adalah 39,8% menyusui
eksklusif, 5,1% menyusui predominan, dan 55,1% menyusui parsial. Persentase
menyusui eksklusif semakin menurun dengan meningkatnya kelompok umur
bayi. Pada bayi yang berumur 5 bulan menyusui eksklusif hanya 15,3%,
menyusui predominan 1,5% dan menyusui parsial 83,2%.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif
dengan frekuensi diare pada anak usia 6-24 bulan di Desa Argorejo
Sedayu Bantul.
Metode penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif.
Dengan menggunakan rancangan Cross Sectional. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh anak yang berusia 6 sampai dengan 24 bulan
di Desa Argorejo Sedayu Bantul. Diambil dengan Tabel Krejcie yang
berjumlah 62 orang. Teknik pengambilan sampel dengan tehnik Cluster
Random Sampling.
Hasil Penelitian : Penelitian ini dianalisa dan disimpulkan uji statistik Chi-
Square di dapatkan nilai p=0,001 (<0,05) yang berarti nilai p < , Ho =
ditolak, Ha = diterima yang artinya ada hubungan antara pemberian ASI
eksklusif dengan frekuensi diare pada anak usia 6-24 bulan di Desa
Argorejo Sedayu Bantul.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian ASI
ekslusif dengan frekuensi diare pada anak usia 6-24 bulan di Desa
Argorejo Sedayu Bantul.

Kata Kunci: ASI eksklusif, Anak Usia 6-24 Bulan, Frekuensi Diare.

1
Mahasiswa Program Studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta
2
Dosen Program Studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta
3
Dosen Program Studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta
THE PROVISION OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING RELATIONSHIP WITH
THE FREQUENCY OF DIARRHEA IN CHILDREN AGED 6-24 MONTHS IN
THE VILLAGE ARGOREJO SEDAYU BANTUL

Ahmad Antoni1, Wahyuningsih2, Sulistiyawati3


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta
Jalan Ringroad Barat Daya No.1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
Email : ahmadantoni710@gmail.com

Abstract
Background Problem: Diarrhea is one of major diseases in infants in indonesia
until now and ranked into three the cause of infant mortality .Viewed from the
distribution of patients age toddler diarrhea in 2010 was obtained is the
proportion of the largest age group 6-11 months namely $ 21,65 % , then 12-17
age group months worth 14,43 % .One cause was not given exclusively breast-
fed for 6 months .The percentage of the pattern of breastfeeding in infants age 0
moon is 39,8 % exclusive breastfeeding , 5.1 % breastfeeding predominan , and
lactation 55.1 % partial .The percentage of exclusive breast-feeding skids with
increasing age group baby .In infants who aged 5 months breastfeeding
exclusively only 15.3 % , breastfeeding predominan 1.5 % and lactation partial
83,2 %.
Research Objectives: To know the relationship the provision of
breastfeeding exclusively with the frequency of diarrhea in children aged
6-24 months in the village argorejo sedayu bantul.
Methods: The research is quantitative the kind of research .Using cross
sectional design .Population in this study population in this study were
those with children ages six to 24 months in the village argorejo sedayu
bantul .Taken with krejcie table which consisted of 62 people .The sample
collection technique technique with clusters of random sampling .
Results: This study were analysed and it can be concluded in the value of
statistical tests chi-square, get the value of p = 0.001 (<0.05), which
means the value of p <, Ho = rejected, Ha = accepted that means that
there is the relationship between the provision of breastfeeding exclusively
with the frequency of diarrhea in children aged 6-24 months in the village
argorejo sedayu bantu.
Conclusion: There are a significant relation between granting exclusive
breastfeeding with the frequency of diarrhea in children aged 6-24 months
in the village of argorejo sedayu bantul.

Keywoard : Children aged 6-24 months, Exclusive breastfeeding , The


frequency of diarrhea
1
Student course of study ners stikes alma ata yogyakarta
2
Lecturers course of study ners stikes alma ata yogyakarta
3
Lecturers course of study ners stikes alma ata yogyakarta
Pendahuluan diberikan makanan pendamping/MPASI
Diare adalah defekasi encer lebih dari terlalu dini (3).
3 kali sehari, kadang - kadang disertai Berdasarkan hasil Rikesdas
(1)
dengan darah atau lender . Jadi diare persentase pola menyusui pada bayi umur
adalah kondisi seseorang dimana buang 0 bulan adalah 39,8% menyusui eksklusif,
air besar dengan defekasi encer atau cair 5,1% menyusui predominan, dan 55,1%
yang lebih dari 3 kali sehari dan kadang- menyusui parsial. Persentase menyusui
kadang disertai dengan darah atau eksklusif semakin menurun dengan
lendir(2,3). Diare hingga kini masih meningkatnya kelompok umur bayi. Pada
merupakan penyebab utama kesakitan dan bayi yang berumur 5 bulan menyusui
kematian pada bayi dan anak-anak. eksklusif hanya 15,3%, menyusui
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan predominan 1,5% dan menyusui parsial
Dasar (Riskesdas), didapatkan bahwa 83,2%(3).
penyebab kematian bayi diIndonesia (usia ASI memang sangat bermanfaat bagi
29 hari-11 bulan) yang terbanyak adalah anak usia dibawah 2 tahun karena
diare (31,4%) dan pneumonia (23,8%). kompoponennya mampu memenuhi gizi
(4).
Dilihat dari distribusi umur balita penderita anak dan meningkatkan imunitas anak .
diare di tahun 2010 didapatkan proporsi Adapun dukungan pemerintah dalam
terbesar adalah kelompok umur 6-11 bulan pemberian ASI eksklusif yaitu dengan
yaitu sebesar 21,65%, lalu kelompok umur menyediakan fasilitas khusus untuk
12-17 bulan sebesar 14,43% (1). menyusui seperti yang disebutkan pada
Sebagai akibat diare akut maupun peraturan pemerintah No.33 Tahun 2012
(5)
kronis akan terjadi kehilangan air dan tetang ASI eksklusif . Selain itu, ASI
elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan merupakan komponen penting pada sistem
terjadinya gangguan keseimbangan asam- imun mukosa gastrointestinal maupun
basa (asidosis metabolik, hipokalemia dan mukosa lain. Karena alasan-alasan itulah
sebagainya), gangguan gizi sebagai akibat angka kejadian diare pada bayi yang
kelaparan (masukan makanan kurang, mendapatkan ASI eksklusif lebih rendah
pengeluaran bertambah), hipoglikemia, apabila dibandingkan dengan bayi yang
dan gangguan sirkulasi darah(2). Tingginya tidak mendapatkan ASI eksklusif (6).
angka kejadian diare disebabkan karena Berdasarkan hal-hal di atas, maka
beberapa hal, yaitu faktor perilaku dan penulis ingin membuktikan Apakah
faktor lingkungan. Faktor yang paling terdapat hubungan pemberian ASI
dominan dalam meningkatkan resiko eksklusif dengan frekuensi diare pada anak
terjadinya diare adalah karena tidak usia 6-24 bulan di Desa Argorejo Sedayu
diberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan Bantul tahun 2015?

1
Tujuan dari penelitan ini adalah untuk bayi berumur 13-18 bulan dan 19-24 bulan
mengetahui hubungan pemberian ASI karena pada umur 13-24 bulan ASI perlu
eksklusif dengan frekuensi diare pada anak ditambah dengan Makanan Pendamping
usia 6-24 bulan. ASI (MP-ASI) pada umur 13-24 bulan
untuk pemberian ASI hanya bisa
Bahan dan Metode Penelitian memenuhi 30% dari kebutuhan bayi(10).
Penelitian ini menggunakan metode 2) Jenis Kelamin.
penelitian Cross Sectional. Penelitian ini Dari tabel 1.1 juga didapatkan hasil
dilakukan di Desa Argorejo Sedayu Bantul. bahwa persentase ASI eksklusif
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret berdasarkan karakteristik jenis kelamin
& April 2015. Populasi pada penelitian ini berada pada katagori berjenis kelamin laki.
adalah seluruh anak yang berusia 6 Sebagian besar responden yang tidak
sampai dengan 24 bulan di Desa Argorejo diberikan ASI ekslusif berada pada
Sedayu Bantul dengan jumlah populasi katagori berjenis kelamin laki-laki. Jadi
373 anak. Pengambilan sampel jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap
menggunakan tehnik Cluster Random pemberian ASI eksklusif pada anak. Dan
Smpling didapatkan jumlah sebanyak 62 juga tidak berpengaruh terhadap frekuensi
orang. Instrumen penelitian ini berupa diare. Hal ini sesui dengan penelitian,
kuesioner dan pengambilan data tentang faktor faktor yang berhubungan
menggunakan teknik wawancara yang dengan pemberian asi eksklusif pada balita
berpedoman pada kuesioner tersebut. di kelurahan padang bulan Kecamatan
medan baru (13).
Hasil Dan Pembahasan 3) Pendidikan Ibu
ASI eksklusif berdasarkan karakteristik Dari tabel 1.1 juga didapatkan hasil
1) Umur bahwa persentase ASI eksklusif
Dari tabel 1.1 didapatkan hasil bahwa berdasarkan karakteristik jenis kelamin
persentase ASI eksklusif berdasarkan berada pada katagori berjenis kelamin laki-
karakteristik umur berada pada katagori laki. Sebagian besar responden yang tidak
umur 6-12 bulan. Sebagian besar diberikan ASI ekslusif berada pada
responden yang tidak diberikan ASI katagori berjenis kelamin laki-laki. Dan Dari
ekslusif berada pada katagori umur 13-18 tabel 1.1 juga didapatkan hasil bahwa
bulan. Anak balita yang berumur 6-12 persentase ASI eksklusif berdasarkan
bulan masih banyak yang mengkonsumsi karakteristik pendidikan ibu berada pada
ASI. Pada bayi umur 6-12 bulan ASI katagori pendidikan ibu SMA. Sebagian
bertindak sebagai makanan utama bayi, besar responden yang tidak diberikan ASI
karena mengandung lebih dari 60% ekslusif berada pada katagori pendidikan
kebutuhan bayi. Berbeda dengan yang ibu SMA. Dengan demikian pendidikan ibu

2
menjadi sangat penting karena dengan pada anak balita di wilayah kerja
pendidikan yang lebih baik, ibu mempunyai Puskesmas Matiti tahun 2012. Penyakit
pengetahuan tentang kesehatan, diare tersebar di semua kelompok umur
pencegahan penyakit, gizi, dan perawatan dengan insidensi tertinggi terdeteksi pada
anak yang lebih baik pula. Peningkatan anak balita (1-4 tahun) (4).
pengetahuan ibu dapat di upayakan 2) Jenis Kelamin.
melalui penyuluhan melalui organisasi Dari tabel 1.2 didapatkan hasil bahwa
sosial atau media masa. persentase frekuensi diare berdasarkan
Tabel 1.1 Distribusi ASI eksklusif karakteristik jenis kelamin berada pada
berdasarkan Umur Anak, Jenis Kelamin, katagori tidak diare yaitu jenis kelamin laki-
Pendidikan orang Tua pada anak Usia 6-
24 bulan didesa Argorejo Sedayu Bantul laki. Sedangkan sebagian besar responden
(n : 62) yang jarang diare berada pada katagori
ASI Eksklusif berjenis kelamin laki-laki, dan sebagian
Jenis Variabel Eksklusif Tidak
Eksklusif besar responden yang sering terkena diare
f % f %
Umur :
berada pada katagori berjenis kelamin laki-
1. 6-12 bulan. 18 81,8 4 18,2
2. 12-18 bulan. 17 70,8 7 29,2
laki. Berdasarkan Rikesdas insidensi diare
3. 19-24 bulan. 12 75 4 25
menurut jenis kelamin hampir sama, yaitu
Jenis Kelamin :
1. Laki-laki 27 73 10 27 8,9% pada laki-laki dan 9,1 % pada
2. Perempuan 20 80 5 20
(2)
Pendidikan Orang perempuan . Hal ini juga sejalan dengan
tua :
1. SMP 12 80 3 20 penelitian yang dilakukan di Kota
2. SMA 28 75,7 9 24,3
3. Akademi 2 100 Lhokseumawe Provinsi Nangroe Aceh
4. Sarjana 7 87,5 1 12,5
(15)
Sumber : Data Primer, 2015 Darussalam .
3) Pendidikan Ibu.
Frekuensi Diare berdasarkan
Dari tabel 1.2 didapatkan hasil bahwa
karakteristik
persentase frekuensi diare berdasarkan
1) Umur
karakteristik pendidikan ibu berada pada
Dari tabel 1.2 didapatkan hasil bahwa
katagori pendidikan SMA. Sedangkan
persentase Frekuensi Diare berdasarkan
sebagian besar responden yang jarang
karakteristik umur berada pada katagori
diare berada pada katagori pendidikan ibu
tidak diare yaitu umur 6-12 bulan.
berada pada katagori SMA, dan sebagian
Sedangkan sebagian besar responden
besar responden yang sering sering
yang jarang diare berada pada katagori
terkena diare berada pada katagori SMA.
umur 13-18 bulan, dan sebagian besar
Hal ini karena apabila pendidikan yang
responden yang sering sering terkena
tinggi akan berdampak pada tingkat
diare berada pada katagori umur 13-18
pengetahuan seseorang. Demikian halnya
bulan. Hal ini menunjukkan bahwa umur
dengan tingkat pendidikan ibu akan
bukan sebagai faktor resiko kejadian diare
berpengaruh terhadap seberapa besar

3
tingkat pengetahuan ibu tentang kejadian menunjukkan bahwa terdapat hubungan
diare pada anaknya. Apabila tingkat antara pemberian ASI eksklusif dengan
pendidikan ibu tinggi kemungkinan besar frekuensi diare.
pengetahuan ibu juga tinggi. Akan tetapi, Tabel 1.3 Tabulasi silang dan uji Chi-
Square Antara Pemberian ASI eksklusif
belum tentu ibu tersebut memiliki pola
dengan Frekuensi Diare pada Anak Usia 6-
prilaku yang sama dengan tingkat 24 bulan di Desa Argorejo Sedayu Bantul
Tahun 2015 (n : 62)
pengetahuannya yaitu sikap dan tindakan
yang berhubungan dengan kesehatan
anak balita dan juga lingkungannya. Dalam
penelitian ini dapat diasumsikan walaupun
ibu dari tingkat pendidikan tinggi yang tidak
sama akan tetapi memiliki pola perilaku
Sumber : Data Primer, 2015
yang sama terhadap kesehatan dan
Hal ini sama seperti penelitian yang
memiliki fasilitas lingkungan dalam
dilakukan di Puskesmas Kuranji Kota
keadaan buruk tetapi anak balita memiliki
Padang juga menunjukkan p value sebesar
resiko untuk mengalami diare.
0,001 dan angka ini bersifat signifikan
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Diare
berdasarkan Umur Anak, Jenis Kelamin, (p<0,05), bahwa terdapat hubungan yang
Pendidikan orang Tua pada anak Usia 6- signifikan antara pemberian ASI eksklusif
24 bulan didesa Argorejo Sedayu Bantul
(n : 62) dengan angka kejadian diare akut pada
Frekuensi Diare
bayi usia 6-12 bulan(16).
Jenis Variabel Tidak Jarang Sering
f % f % f % Pemberian ASI ekslusif adalah
Umur :
1. 6-12 bulan. 17 77,3 3 13,6 2 9,1 pemberian ASI sedini mungkin setelah
2. 12-18 bulan. 9 37,5 5 20,8 10 41,7
3. 19-24 bulan. 6 37,5 4 25 6 37,5 persalinan, diberikan tanpa jadwal dan
Jenis Kelamin :
1. Laki-laki 16 43,2 7 18,9 14 37,8 tidak diberi makanan lain, walaupun hanya
2. Perempuan 16 64 5 20 4 16
Pendidikan Orang air putih sampai bayi berumur 6 bulan,
tua : 8 53,3 3 20 4 26,7
1. SMP 22 59,5 5 13,5 10 27 kemudian setelah 6 bulan bayi dikenalkan
2. SMA 2 100
3. Diploma 2 25 4 50 2 25 dengan makanan lain dan tetap diberi ASI
4. Sarjana
sampai berumur dua tahun. Bayi yang baru
Sumber : Data Primer, 2015
lahir tidak memiliki sistem kekebalan tubuh
Analisis Bivariate
yang baik seperti orang dewasa. Tubuh
Berdasarkan tabel 1.3 menunjukkan
bayi belum mampu untuk melawan bakteri
bahwa hasil dari tabulasi silang dengan
atau virus penyebab penyakit. Pada
menggunakan Chi-Square antara
umumnya, tubuh bayi dilindungi oleh
pemberian ASI ekslusif dengan frekuensi
antibodi yang diterima melalui air susu ibu.
diare didapatkan diadapatkan nilai P<0,05
Bayi yang diberi ASI secara penuh
dengan nilai signifikasi 0,001 yang berarti
mempunyai daya lindung 4 kali lebih besar
hasil tersebut bermakna. Hal ini

4
terhadap diare daripada pemberian ASI bulan pertama adalah hal yang penting
yang disertai dengan susu formula. bagi bayi mereka. Sehingga ibu mau untuk
Semakin banyaknya ibu yang mau memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan
memberikan ASI eksklusif pada bayinya pertama untuk bayi mereka(9). Dengan
menyebabkan semakin sedikit bayi yang meningkatnya ibu yang sadar untuk
mengalami kejadian diare(11). Penelitian memberikan ASI diharapkan frekuensi
lain juga menyimpulkan bila dalam dua diare pada anak usia 6-24 bulan dapat
bulan kehidupan bayi tidak mendapat ASI berkurang. Hasil penelitian ini mendukung
eksklusif, maka bayi beresiko meninggal hipotesis yang dikemukakan pada BAB
25 kali lebih besar akibat diare sebelumnya, yaitu ada hubungan yang
dibandingkan bayi yang mendapat ASI signifikan antara pemberian ASI eksklusif
eksklusif. ASI selain mengandung zat dengan frekuensi diare pada anak usia 6-
kekebalan yang sangat dibutuhkan bagi 24 bulan di Desa Argorejo Sedayu Bantul.
bayi ASI juga memiliki banyak manfaat Hal ini disebabkan karena anak yang
baik bagi bayi maupun bagi ibu yang mendapatkan ASI selama 6 bulan memiliki
menyusui diantaranya: daya tahan tubuh lebih tinggi dari pada
1) ASI dapat melindungi bayi dari diare, anak yang tidak mendapatkan ASI selama
infeksi telinga, infeksi kandung 6 bulan. ASI berfungsi menghambat
kemih, diabetes, infeksi paru-paru, pertumbuhan mikroorganisme seperti
dan kegemukan. bakteri E.colli yang sering menyebabkan
2) ASI bisa mencegah terjadinya infeksi diare pada anak. Anak yang masih
pada bayi, serta endukung menyusu ASI eksklusif umumnya jarang
perkembangan sistem pertahanan terkena penyakit diare karena tidak
tubuh. terkontaminasi dari luar, namun susu
3) Bayi yang memperoleh ASI eksklusif formula dan makanan pendamping ASI
selama lebih dari 3 bulan memiliki IQ dapat terkontaminasi bakteri dan virus.
lebih tinggi ketimbang bayi yang Jadi, pemberian ASI selama 6 bulan
diberi susu formula. pertama kehidupan sangat diperlukan oleh
4) Menyusui bayi dapat melindungi ibu anak usia 6-24 bulan. Hal ini sama seperti
dari kanker overium dan payudara, penelitian tentang perbedaan frekuensi
serta diperetakan pinggul. diare yang diberikan ASI eksklusif dan Non
5) Menyusui bayi bisa mengurangi eksklusif dangan nilai signifikas 0,002 yang
lemak yang menumpuk dalam tubuh artinya terdapat perbedaan padaa bayi
ibu hamil. yang diberikan ASI eksklusif dan Non ASI
Dalam memberikan ASI ibu perlu eksklusif . Bayi yang diberikan ASI ekslusif
memperhatikan hal tersebut supaya ibu dapat meningkatkan daya tahan tubuh bagi
mengerti bahwa pemberian ASI pada 6 bayi sehingga tidak mudah terserang

5
berbagi penyakit infeksi yang menjadi
3. Masri, S.H. 2006. Diare Penyebab
sebab timbulnya diare. ASI mengandung
Kematian 4 Juta Balita Per Tahun.
berbagai macam zat anti yang akan http://www.waspada.co.id/serbaser
bi/kesehatan/artikel.,php?artikelid=6
melindungi bayi terhadap antigen dan
1175-35k.
mikroba, ASI juga mengandung zat-zat gizi
4. Kemenkes. 2011. Profil Kesehatan
yang penting dalam pencegahan maupun
Indonesia 2010. Jakarta.
penatalaksanaan diare (12).
5. Depkes RI. 2006. Strategi Nasional
Peningkatan Pemberian ASI tahun
Simpulan 2001-2005. Makalah disampaikan
pada Workshop Peningkatan
1. Hasil analisis bahwa ASI eksklusif
Pemberian ASI.Jakarta.
berdasarkan karakteristik, distribusi
6. Permenkes No.15. 2013. Tentang
umur sebagian besar yaitu berumur 6-
Fasilitas khusus menyusui dan
12 bulan, distribusi berdasarkan jenis Memerah Asi.
kelamin sebagian besar yaitu berjenis
7. Matondang C, S. Dkk. 2008. Aspek
kelamin laki-laki dan distribusi Imunologi Air Susu Ibu.
berdasarkan pendidikan orang tua
8. Astuti, R. 2014. Hubungan Antara
sebagian besar berpendidikan SMA. Sikap dan Status Pekerjaan dengan
Pemberian ASI Ekslusif di
2. Hasil analisis bahwa frekuensi diare
Posyandu
berdasarkan karakteristik, distribusi
9. Wong , D.L, Marilyn, H.E., David,
umur sebagian besar yaitu berumur 6-
W., & Patricia, S. 2009. Buku Ajar
12 bulan, distribusi berdasarkan jenis Keperawatan Pediatrik : Wongs
Essential of Pediatric Nursing,
kelamin sebagian besar yaitu berjenis
edidsi 6, Volume 1. Jakarta : EGC.
kelamin perempuan dan distribusi
10. Prasetyono, D.S. 2013. Buku Pintar
berdasarkan pendidikan orang tua
ASI Eksklusif, DIVA Press.
sebagian besar berpendidikan SMA. Banguntapan. Jogjakarta.
3. Hasil analisis uji chi-square bahwa ada
11. Roesli, U. 2005. Mengenal ASI
hubungan antara pemberian ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus
Agriwidya.
Eksklusif dengan Frekuensi diare pada
anak usia 6-24 bulan di desa Argorejo 12. Hedirson (2006) cit Prasetyono,
D.S. 2013. Buku Pintar ASI
Sedayu Bantul.
Eksklusif, DIVA Press.
Rujukan Banguntapan. Jogjakarta.
1. Maryunani, A. 2010. Ilmu
13. Rahmadhani, E.P. 2013. Hubungan
Kesehatan Anak Dalam
Pemberian ASI Eksklusif dengan
Kebidanan,CV.Trans Info
Angka Kejadian Diare Akut pada
Media(TIM). Jakarta.
Bayi Usia 0-1 Tahun di Puskesmas
Kuranji Kota Padang.
2. Depkes RI. 2008. Buku Saku lintas
http://jurnal.fk.unand.ac.id. Fakultas
Diare edisi 2011. Departemen
Kedokteran Universitas Andalas.
Kesehatan. R.I. Jakarta

6
14. Sinaga, D.P. 2010. Faktor faktor
yang Berhubungan dengan
Pemberian ASI Eksklusif pada
Balita di Kelurahan Padang bulan
Kecamatan Medan Baru. Fakultas
Kesehatan masyarakat.Universitas
Sumatra Utara.

15. Zakaria. 2005. Strategi


Penanggulangan Kejadian Diare
Berdarah pada Balita dengan
Pendekatan Faktor Resiko di Kota
Lhokseumawe Provinsi Nangroe
Aceh Darussalam. Tesis Program
Pasca Sarjana USU. Medan.

16. Rahmadhani, E.P. 2013. Hubungan


Pemberian ASI Eksklusif dengan
Angka Kejadian Diare Akut pada
Bayi Usia 0-1 Tahun di Puskesmas
Kuranji Kota Padang.
http://jurnal.fk.unand.ac.id. Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas

Anda mungkin juga menyukai