Anda di halaman 1dari 7

PAPER I (revisi)

RUANG LINGKUP AGROINDUSTRI DAN UNIT


AGROINDUSTRI

Kelas TEP-B
Kelompok 1

1. Malinda Dwi Cahyani (151710201012)


2. Andre Prasetyo (151710201003)
3. Siti Rivatullah (151710201116)
4. M. Lutfan Fauzi (151710201090)

TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1

1.1 Pengertian Agroindustri


Agroindustri berasal dari dua kata yaitu agricultural dan industry yang
berarti suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku
utamanya. Definisi agroindustri suatu kegiatan industri yang memanfaatkan hasil
pertanian sebagai bahan baku selanjutnya berkembang menuju kegiatan untuk
mengolah hasil pertanian dengan tujuan memperpanjang daya simpan komoditas
sehingga dapat menghasilkan produk olahan, baik setengah jadi maupun produk
jadi dengan sentuhan teknologi (Udayana,2011:3).
Agroindustri dilihat dari sistem agribisnis merupakan bagian (subsistem)
agribisnis yang termasuk dalam subsistem pengolahan hasil pertanian dengan
menekankan pada proses dan mentranformasikan bahan-bahan hasil pertanian
(Maulida, Tanpa Tahun). Secara konsepsional sistem agribisnis dapat diartikan
sebagai semua aktivitas, mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi
(input) sampai dengan pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usaha tani
serta agroindustri, yang saling terkait satu sama lain.
Didalam sistem agribisnis terdiri dari empat subsistem yaitu:
1. Subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, teknologi dan
pengembangan sumberdaya manusia.
2. Subsistem budidaya dan usaha tani.
3. Subsistem pengolahan hasil pertanian (agroindustri), dan
4. Subsistem pemasaran hasil pertanian.
Dalam agroindustri terdapat dua dasar arah yang berbeda yaitu industri
berbasis pertanian dan pertanian berbasis industri keduanya memiliki pengertian
yang berbeda. Industri berbasis pertanian (agroindustri) adalah kegiatan yang
memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan
peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut (Anonimous, 1983). Proses yang
digunakan mencakup pengubahan secara fisik dan kimia, penyimpanan,
pengemasan, dan distribusi. Industri berbasis pertanian merupakan bagian
kompleks industri pertanian mulai produksi bahan pertanian primer. Agroindustri
juga merupakan sub sektor yang luas meliputi industri hulu sektor pertanian
sampai dengan industri hilir. Industri hulu adalah industri yang memproduksi alat-
alat dan mesin pertanian serta industri sarana produksi yang digunakan dalam
proses budidaya pertanian. Sedangkan industri hilir merupakan industri yang
mengolah hasil pertanian menjadi bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi
dan pengolahan hasil pertanian. Jadi secara keseluruhan industri berbasis
pertanian adalah memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya
untuk kegiatan industri (Udayana, 2011:3). Sedangkan pertanian berbasis industri
merupakan pertanian yang organisasi dan manajemennya secara rasional
dirancang secara rasional untuk mendapatkan nilai tambah komersial secara
maksimaldengan mengoptimalkan subsistem yang ada didalamnya yang
berorientasi pasar, dikelola secara profesional, memanfaatkan sember saya secara
optimal serta didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, teknologi
tepat, dan kelembagaan yang kokoh.
Agroindustri digolongkan menjadi 4 (Suprapto, Tanpa Tahun):
1. Agroindustri hasil pertanian
Bagian dari agroindustri yang mengolah bahan baku bersumber
dari tanaman, binatang, dan ikan. Pengolahan dalam hal ini adalah
adanya proses transformasi dan pengawetan melalui fisik maupun kimia
sampai dengan pendistribusian. Pelaku agroindustri pengolahan hasil
pertanian adalah pengguna hasil agroindustri (petani). (Udayana,
2011:4)
2. Agroindustri produksi peralatan dan mesin pertanian
3. Agroindustri input pertanian
4. Agroindustri jasa sektor pertanian

1.2 Karakteristik Unit Agroindustri


Dapat dikatakan unit agroindustri apabila mempunyai tiga komponen dasar ,
yaitu pengadaan bahan baku, pengolahan dan pemasaran produk.
Industri

Pengadaan bahan baku Pemasaran


Pengolahan
Pemasaran biasanya merupakan titik awal dalam analisis proyek
agroindustri. Analisis pemasaran mengkaji respon terhadap produk agroindustri
yang akan ditetapkan dengan melakukan karakteristik konsumen, pengaruh
kebijaksanaan pemerintah dan pasar internasional. Kelangsungan agroindustri
ditentukan pula oleh kemampuan dalam pengadaan bahan baku karena baik
pemasaran maupun pengadaan bahan baku secara bersama menentukan
keberhasilan agroindustri (Suprapto, Tanpa Tahun).
Agroindustri harus dipandang sebagai suatu sistem yang didalamnya terdiri
dari empat keterkaitan sebagai berikut:
1. Keterkaitan mata ranti produksi, yaitu antara tahapan-tahapan
operasional mulai dari arus bahan baku sampai ke prosesing dan
kemudian ke konsumen
2. Ketekaitan kebijakan makro-mikro, adalah keterkaitan berupa pengaruh
kebijakan makro pemerintah terhadap kinerja agroindustri.
3. Keterkaitan kelembagaan, dengan adanya hubungan antar berbagai jenis
organisasi yang beroperasi dan berinteraksi dengan mata rantai produksi
agroindustri.
4. Keterkaitan internasional, adalah kesaling ketergantungan antara pasar
nasional dan pasar internasional dimana agroindustri berfungsi.
1.3 Karakterustik Bahan Baku Pertanian Dalam Agroindustri
Pengelolaan agroindustri dapat dikatakan unik, karena bahan bakunya yang
berasal dari pertanian (tanaman, hewan, ikan). Namun dalam pengembangan
agroindustri harus disesuaikan dengan karakteristik bahan hasil pertanian, yaitu
musiman (seasonality) yang sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim, mudah rusak
(perishabelity), beragam (variability).
Bahan baku agroindustri

Musiman Mudah rusak Beragam


Selain tiga karakteristik yang perlu mendapat perhatian adalah komponen
biaya bahan baku umumnya merupakan komponen terbesar dalam agroindustri,
dan produk-produk agroindustri merupakan komoditas penting bagi
perekonomian suatu negara. Salah satu permasalahan yang timbul akibat sifat
karakteristik bahan baku agroindustri dari pertanian adalah tidak kontinunya
pasokan bahan baku, sehingga seringkali terjadi kesenjangan antara ketersediaan
bahan baku dengan produksi dalam kegiatan agroindustri (idle investment).
Strategi pengembangan agroindustri yang dapat ditempuh harus
disesuaikan dengan karakteristik dan permasalahan agroindustri yang
bersangkutan. Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan
agroindustri sebagai berikut:
1. sifat produk pertanian yang mudah rusak dan bulky sehingga
diperlukan teknologi pengemasan dan transportasi yang mampu
mengatasi masalah tersebut
2. sebagian besar produk pertanian bersifat musiman dan sangat
dipengaruhi oleh kondisi iklim sehingga aspek kontinuitas produksi
agroindustri menjadi tidak terjamin
3. kualitas produk pertanian dan agroindustri yang dihasilkan pada
umumnya masih rendah sehingga mengalami kesulitan dalam
persaingan pasar baik didalam negeri maupun di pasar internasional
4. sebagian besar industri berskala kecil dengan teknologi yang rendah.
Karakteristik dari agroindustri yang memiliki kelebihan dibandingkan
dengan industri lainnya, antara lain:
a. Memiliki keterkaitan yang kuat baik dengan industri hulunya maupun
ke industri hilir
b. Menggunakan sumberdaya alam yang ada dan dapat diperbaharui
c. Mampu memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif baik di pasar
internasional maupun di pasar domestik
d. Dapat menampung tenaga kerja dalam jumlah besar
e. Produk agroindustri pada umumnya bersifat cukup elastis sehingga
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang berdampak semakin
luasnya pasar khususnya pasar domestik. (Suprapto, Tanpa Tahun).

BAB 2
Unit Agroindustri Pembuatan Susu Sari Kedelai

BAHAN BAKU
(Kedelai)
BAHAN LAINNYA
(Gula pasir, vanili,
garam, maizena, dan air
mineral)

PENGOLAHAN
Kedelai disortasi & direndam (air bersih)

Kedelai ditiriskan & direbus


Diremas-remas (kulit terkelupas)
Kedelai digiling
Burr Mill (Penggiling kedelai)
Bubur kedelai dg tambahan air
Panci perebus & kain saring
Fitrat kedelai + cita rasa
Rebus lagi selama 20 menit (api
kecil)
Diamkan sampai produk benar-benar dingin

SUSU
SARI KEDELAI
DAFTAR PUSTAKA

Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Kedelai:EbookPangan.com


[http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Teknologi-
Pengolahan-Kedelai-Teori-dan-Praktek.pdf][14 September 2016].

Maulidah, S. Tanpa Tahun. Rancangan Usaha


Agribisnis.[http://riyanti.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/RUA_1_R.Lingkup-
RUA.doc][Diakses 09 September 2016].

Suprapto. Tanpa Tahun. Karakteristik, Penerapan,dan Pengembangan


Agroindustri Hasil Pertanian Di Indonesia.
[https://referensiagribisnis.files.wordpress.com/2011/12/karakteristik-
penerapan-dan-pengembangan-agroindustri-hasil-pertanian-di-
indonesia.pdf][Diakses 09 September 2016].

Udayana, I.G.B. 2011. Peran Agroindustri Dalam Pengembangan Pertanian.[


https://referensiagribisnis.files.wordpress.com/2011/12/karakteristik-
penerapan-dan-pengembangan-agroindustri-hasil-pertanian-di-
indonesia.pdf][Diakses 15 September 2016].

Anda mungkin juga menyukai