Anda di halaman 1dari 8

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Judul Percobaan : Percobaan jenis-jenis gelombang


2. Tujuan : Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
3. Alat dan Bahan :
1. Slinki
2. Benang kasur panjang 3 m
3. Karet gelang
4. Teori Dasar :
Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang dapat
berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak
terus-menerus. Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat
bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara, maka
partikel-partikel udara akan bergerak osilasi (lokal) saja.
5. Cara Kerja :
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada tiang yang
cukup kokoh untuk menahannya atau di[egang oleh teman anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat
ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut.
Amatilah gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang
merambat pada slinki?
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2. Amati arah getar (arah usikan) dan
arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimana
arah getar dan arah gelombang tersebut?
4. Ikatkan karet gelang tersebut di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang anda
pegang berulang-ulang. Amatilah karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut
pindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Jika ada,
darimanakah asalnya?
5. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang ynag cukup
kokoh atau dipegang dengan anda. Ujung yang lain dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda
pegang berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain
kedepan seperti gambar di berikut.
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi di sebut
gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang longitudinal
tersebut?
6. Apa perbedaan antara gelombang transversal dengan gelombang longitudinal?
6. Data Pengamatan :
Apabila diusik ke kanan dan kekiri maka rambatan gelombang sama ke kanan dan kekiri/
gelombang transversal.
Apabila di slinki di ikat karet maka karet akan berpindah saat bergetar lalu ke tempat
semula.
Apabila slinki di gerakan maju mundur maka rambatan gelombang lurus / longitudinal.

7. Kesimpulan :
Jenis gelombang yang ditimbulkan oleh slinki tergantung pada besaran gaya yang diberikan dan
arah usikan
8. Pertanyaan dan Jawaban :
1. Apakah perbedaan gelombang transversal dan longitudinal?
Jawab :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus dengan
arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah getar gelombang
adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah getar dan arah rambatnva
satins.
Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah
rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur.
2. Percobaan Gerhana

Cara Kerja:

a. Menuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik sebagai globe (bumi)

b. Masing masing alat atau bahan diatur pada sebuah garis lurus dengan posisi diurutkan dan tegak dari kiri
matahari, bumi dan bulan, dengan cara diturutkan dan diikatkan pada statis berkawat runcing.

c. Alat/bahan tersebut disusun dalam ruang gelap.

d. Senter/matahari dinyalakan dan diamati bayangan yang dihasilkan

e. Dengan cara yang sama lalu merubah posisi bulan.bola pingpong.

Lampu senter/proyektor film Globe/bola plastik bola pingpong

Gambar 9.7

Percobaan Gerhana Matahari

Lampu senter bola pingpong Globe

Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka kedudukan bulan berada pada
bidang ekliptika, hampir keududkan matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis lurus, lalu ayang-bayang
bulan akan jatuh pada permukaan bumi dan sinar-sinar matahari akan tersembunyi bagi pengamat dalam daerah
bayang-bayang. Hal inilah yang menyebabkan terjaidnya gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan dan bumi
pada garis lurus dimana bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga bulan menutup sebagian atau seluruh
matahari. Biasanya gerhana matahari terjadi pada siang hari.

Jawaban Pertanyaan

1. Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda langit lainnya.

2. Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut:

Bulan berada pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga
sinar matahari tertutup oleh bulan.

Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada fase purnama dan pada satu garis lurus dengan bumi dan
matahari sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap kemerahan.

3. Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan inti.

Penumbra adalah daerah saat gerhana sebagian/bayangan kabur.

Lengkapi dasar teori, gambar dan tujuan percobaan


LAPORAN PEMBIASAN PADA LENSA CEKUNG DAN LENSA CEMBUNG

I. Tujuan
Menunjukkan hubungan antara titik focus, jarak benda, dan jarak bayangan pada pembiasan lensa
cekung dan lensa cembung.
II. Landasan Teori
Cahaya mempunyai sifat dapat dibiaskan, yaitu pembelokan cahaya sehubungan dengan perubahan kelajuan
cahaya rambat dari satu medium ke medium yang lain. Pembiasan cahaya dapat terjadi pada lensa. Lensa adalah
benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung atau satu bidang lengkung dan satu bidang datar. Lensa
dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Lensa cekung
adalah lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke dalam dan bersifat menyebarkan sinar atau
divergen. Pada lensa cekung terdapat tiga sinar istimewa yaitu:
a. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa, dibiaskan seolah-olah berasal dari titik focus f.
b. Sinar menuju titik focus f, dibiaskan sejajar sumbu utama.
c. Sinar dating melalui titik pusat O tiak dibiaskan melainkan diteruskan.
Untuk melukiskan pembentukan bayangan pada lensa cekung cukup diperlikan minimal dua sinar
istimewa. Sinar istimewa jika diwujudkan dalam bentuk gambar adalah:

Hubungan antara titik focus dengan jarak lensa dan bayangan adalah

Dimana :
f(-) : titik focus (cm)
Su : jarak benda ke lensa (cm)
S : jarak bayangan ke lensa (cm)
Focus pada lensa cekung dalam perhitungannya diberikan tanda negative karena bayangan yang ditimbulkan
oleh lensa cekung selalu maya, tegak, dan diperkecil.
2. Lensa cembung
adalah lensa yang permukaan lengkungnya menghadap keluar dan bersifat mengumpulkan sinar atau
konvergen. Pada lensa cembung terjadi tiga sinar istimewa yaitu:
1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa, dibiaskan melalui titik focus (f).
2. Sinar dating dari titik focus (f), dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar dating melalui titik pusat optic (o), tidak dibiaskan melainkan diteruskan.
Untuk melukis pembentukan bayangan pada lensa cembung cukup diperlukan minimal dua sinar istimewa.
Sinar istimewa jika diwujudkan dalam bentuk gambar adalah:
Bayangan yang dihasilkan dari lensa cembung adalah nyata, terbalik, diperbesar. Namun lensa cembung dapat
membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak, diperbesar ketika benda berada di ruang satu. Hubungan
antara titik focus dan jarak benda dapat dituliskan dalam bentuk:

Dimana:
f : titik focus (cm)
Su : jarak benda ke lensa (cm)
S : jarak bayangan ke lensa (cm)

Pembentukan bayangan yang terjadi yaitu :

Sehingga bayangan yang dihasilkan pada pembiasan lensa cembung adalah nyata, terbalik, diperbesar.
Penggunaan yang memanfaatkan pembiasan pada lensa cekung dan lensa cembung terutama dalam hal sifatnya
adalah
1. Penggunaan lensa cekung pada baterai yang menyebabkan sinar yang dikeluarkan oleh lampu dapat disebarkan.
2. Penggunaan lensa cembung pada lup dapat membakar kertas dibawah teriknya matahari karena sifatnya yang
konvergen atau mngumpulkan panas.
3. Penggunaan lensa cekung pada kacamata pada penderita cacat mata miopi, dan penggunaan lensa cembung
pada kacamata pada penderita hipermetropi.
III. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah:

1. Lensa cekung
2. Lensa cembung
3. Meja
4. Penggaris
5. Bulpoint
6. Layar (kertas berwarna hitam)

IV. Langkah Kerja


Lensa Cekung
1. Meletakkan lensa cekung di depan lilin dengan jarak 2 cm, 10 cm, dan 20 cm
2. Meletakkan bulpoint di belakang cermin cekung dan menggesernya sehingga bayangan lilin tepat pada bulpoint
3. Mengukur jarak bayangan dengan cara mencocokkan bayangan yang dihasilkan dengan alat bantu seperti
bulpoint dan amati bayangan yang dihasilkan
4. Mencatat hasil pengamatan
5. Mengukur titik focus lensa cekung
Lensa Cembung
1. Meletakkan layar, lensa cembung, dan lilin secara berurutan
2. Mengatur jarak benda 2cm(tanpa menggunakan bantuan layar), 10 cm, 20 cm dan 25 cm
3. Mengamati bayangan yang dihasilkan, dan mengukur jarak bayangan yang dihasilkan
4. Mencatat hasil pengamatan
5. Mengukur titik focus pada masing-masing kegiatan
V. Hasil Kegiatan
Hasil kegiatan disajikan dalam table berikut:
a. Pengukuran pada lensa cekung
Jarak benda Sifat bayangan
Jarak bayangan
(lilin) ke lensa
5 cm 3 cm
maya, tegak dan
10 cm 2cm
diperkecil
20 cm 1 cm
b. Pengukuran pada lensa cembng
Jarak benda Jarak
Sifat bayangan
(lilin ke lensa) bayangan
2 cm - Maya, tegak, diperbesar
10 cm 35 cm Nyata, terbalik, diperbesar
20 cm 20 cm Nyata, terbalik, diperbesar
25 cm 16 cm Nyata, terbalik, diperbesar

VI. Pembahasan
Percobaan pada Lensa Cekung
Pembiasan cahaya pada lensa ceknng menghasilkan bayangan yang maya, tegak, diperkecil dengan masing-
masing titik focus yang dihasilkan yaitu:

1. Jarak benda 5 cm dan jarak bayangan 3 cm


1 = 1 + 1
-f S S
1 = 1 + 1
-f 5 cm 3 cm

1 = 3 + 5
-f 15 cm 15 cm
1 = 8
-f 15cm
-8 f = 15 cm
f = 15 cm
-8
= -1, 875 cm
2. Jarak benda 10 cm dan jarak bayangan 2cm
1 = 1 + 1
-f S S
1 = 1 + 1
-f 10cm 2cm
1 = 1 + 5
-f 10cm 10cm
1 = 6
-f 10cm
-6 f = 10 cm
-f = 10 cm
6
f = -1,66cm
3. Jarak benda 20 cm dan jarak bayangan 1 cm
1 = 1 + 1
-f S S
1 = 1 + 1
-f 20cm 1cm
1 = 1 + 20
-f 20cm 20cm
1 = 21
-f 20cm
-21 f = 20 cm
f = 20 cm
-21
= -0,95 cm

Percobaan pada Lensa Cembung


Bayangan yang dihasilkan pada jarak 2 cm adalah maya, tegak, diperbesar karena bayangan berada pada ruang
1, sedangkan pada jarak yang lain, bayangan yang dihasilkan adalah nyata, terbalik, diperbesar dengan masing-
masing titik focus yang dihasilkan yaitu :

1. Jarak benda 10cm dan jarak bayangan 35 cm


1 = 1 + 1
f S S
1 = 1 + 1
f 10cm 35cm
1 = 7 + 2
f 70cm 70cm
1 = 8
f 70cm
8 f = 70 cm
f = 70 cm
8
= 0,75cm
2. Jarak benda 20 cm dan jarak bayangan 20 cm
1 = 1 + 1
f S S
1 = 1 + 1
f 20cm 20cm
1 = 2
f 20cm
2 f = 20 cm

f = 20 cm
20
= 1cm
3. Jarak benda 25 cm dan jarak bayangan 16 cm
1 = 1 + 1
f S S
1 = 1 + 1
f 25cm 16cm
1 = 16 + 25
f 400cm 400cm
1 = 41
f 400cm
41 f = 400 cm
f = 400 cm
41
= 9,75cm

VII. Kesimpulan
Hubungan antara jarak benda, jarak bayangan, dan titik focus adalah
1 = 1 + 1
f S S
Dengan f pada lensa cekung dalam perhitungannya selalu negative karena sifat bayangan yang
ditimbulkan yaitu maya. Sedangkan pada lensa cembung f positif karena sifat bayangan yang ditimbulkan
adalah nyata.
Pada lensa cembung semakin jauh jarak benda semakin dekat jarak bayangan, maka fokus semakin besar, dan
pada lensa cekung semakin jauh jarak benda semakin dekat jarak bayangan, dan titik fokus semakin rendah

Anda mungkin juga menyukai