PENDAHULUAN
Dalam suatu unit usaha, biasanya perhatian pimpinan ada pada laba. Laba ini
dihitung dengan cara membandingkkan antara pendapatan dan biaya yang terjadi pada
suatu pusat laba. Jika pendapatan lebih besar dari pada biaya maka dikatakan laba,
sebaliknya jika biaya lebih besar dari pendapatan maka disebut rugi. Dalam jenis unit
usaha lainnya, setelah diperoleh data tentang laba maka dibandingkan ddengan aktiva yang
digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Perbandingan antara laba dan aktiva yang
digunakan (investasi) inilah yang disebut pusat investasi. Pusat investasi diukur dengan
membandingkan antara laba dan jumlah investasi yang digunakan untuk memperoleh laba
tersebut. Dengan demikian pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang diukur
prestasinya atas dasar laba yang diperoleh yang dibandingkan dengan investasi yang
digunakan.
1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah :
a. Apa yang dimaksud dengan pusat pertanggungjawaban?
b. Apa yang dimaksud dengan pusat pertanggungjawaban pusat investasi?
c. Bagaimanakah proses pusat pertanggungjawaban pusat investasi dalam suatu
perusahaan?
d. Apa manfaat dari pusat pertanggungjawaban pusat investasi?
Tulisan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi pembaca yang
ingin lebih memperdalam pengetahuan tentang pusat investasi, sehingga dapat memperoleh
2
BAB 2
LANDASAN TEORITIS
Suatu pusat pertanggungjawaban dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah
masukan menjadi keluaran. Setiap pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan
aktivitasnya memerlukan masukan yang berasal dari sumber daya dan keluaran yang
berasal dari masukan dengan bantuan masukan lain.
3
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pusat
pertanggungjawaban merupakan unit organisasi yang bertanggungjawab atas serangkaian
kegiatan tertentu yang menybabkan terjadinya biaya, pendapatan atau invrestasi.
2) Pusat pendapatan
Pusat pendapatan merupakan suatu unit organisasi atau pusat pertanggungjawaban
yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Sebagai
contoh departemen pemasaran yang bertanggungjawab terhadap keberhasilan
perusahaan dalam mencapai penjualan tertentu. Pusat pendapatan tidak
bertanggungjawab terhadap investasi atau produksi karena pusat pendapatan bukan
pusat laba. Prestasi keuangan dari pimpinan pusat pendapatan diukur dengan
membandingkan penghasilan sesungguhnya dengan anggaran.
3) Pusat Laba
Pusat laba (profit center) merupakan unit organisasi yang manajernya memilki
pertanggungjawaban atas pendapatan maupun biaya perusahaan. Pusat laba
umumnya terdapat pada organisasi yang dibagi-bagi berdasarkan divisi-divisi
penghasil laba (organisasi divisional). Pusat pertanggungjawaban ini mendapat
perhatian penting dalam penentuan jumlah laba yang diperoleh dengan
membandingkan biaya sebagai input dengan penghasilan sebagai out-put. Pusat
4
laba dalam hal ini bertanggungjawab terhadap asset yang diinvestasikan oleh
perusahaan.
4) Pusat Investasi
Pusat pertanggungjawaban yang paling lengkap adalah pusat investasi.
Pusatinvestasi memiliki semua hak keputusan pusat biaya dan pusat laba serta hak
keputusan atah jumlah modal yang akan diinvestasikan. Pengertian pusatinvestasi
menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan
Rekayasa menerangkan bahwa: Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya
diukur prestasinya dengan menghubungkan laba yang diperoleh pusat
pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang bersangkutan.
5
dana. Tujuan investasi ini adalah untuk memperoleh keuntungan. Hal ini erat kaitannya
dengan penanaman investasi di bidang pasar modal.
Pengertian Investasi Menurut Salim HS dan Budi Sutrisno, investasi ialah penanaman
modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai
bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan
(laba).
Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian investasi, sehingga pada makalah pusat
pertanggungjawaban pada pusat investasi ini, pembaca sudah mendapat gambaran
mengenai apa itu investasi dan hubungannya dengan pusat investasi.
6
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Pusat Investasi
Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
untuk menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan
dihubungkan dengan dana investasi. Setiap pusat investasi mempunyai seorang manajer
utama dan bertanggungjawab atas setiap unit kegiatan atau program yang terjadi didalam
semua divisi yang dipimpinnya. Kemudian secara periodik manajer tersebut akan
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pimpinan perusahaan.
Para manajer pusat dapat menilai prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing
manajer. Berdasarkan informasi dan model analisis yang digunakan manajer tersebut
berupaya mencari jawaban jika hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Pada umumnya dilakukan dengan suatu model pengukuran
kinerja.
Informasi dari Pusat Investasi dapat digunakan memotivasi Manajer Divisi dalam :
7
b. Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut
memberikan kembalian (return) yang memadai.
Dalam hal investasi, EVA mampu mendorong manajer berpikir dan bertindak yaitu
memilih investasi yang memaksimumkan pengembalian dengan biaya modal yang
minimum sehingga nilai perusahaan bisa ditingkatkan (misalnya para pemegang saham).
Selain itu, factor biaya modal yang terdapat dalam EVA mendorong manajer untuk
berhati-hati dalam menentukan kebijakan struktur modal perusahaannya.
EVA merupakan laba operasi setelah pajak dikurang total biaya modal tahunan.
Jika EVA positif, berarti perusahaan sedang menghasilkan kekayaan. Jika negatif, maka
perusahaan sedang menghancurkan modal. EVA adalah metode untuk mengukur kinerja
atau prestasi manajer pusat investasi, yang merupakan selisih antara Laba Operasi Setelah
Pajak dengan Rata-Rata Tertimbang biaya Modal dari Modal Total yang digunakan.
EVA = Laba operasi setelah pajak (rata-rata tertimbang biaya modal x total modal yang
dipakai)
8
B. Return On Investment (ROI)
Return On Investment dihitung dengan membagi laba yang diperoleh oleh pusat
investasi dengan aktiva yang diinvestasikan untuk memperoleh laba tersebut. Namun
dalam penentuan return on investment pusat investasi timbul masalah dalam pemilihan
konsep laba dan masalah penentuan aktiva yang dimasukkan dalam unsure investasi serta
pemilihan metode penilaian aktiva yang digunakan oleh pusat investasi. Konsep laba yang
tepat digunakan sebagai pengukur prestasi suatu pusat investasi adalah laba yang
terkendali oleh divisi.
Masalah yang timbul pada Pusat Investasi adalah berkaitan dengan pengukuran dan
tolok ukur prestasi pusat investasi:
a. Pada umumnya tujuan manajer unit usaha adalah memperoleh laba yang
memuaskan dari investasi yang ditanamkan.
b. Laba yang yang diperoleh, berasal dari modal yang ditanam untuk memperoleh laba
tersebut.
c. Makin besar modal yang ditanam belum tentu makin besar pula labanya.
Terdapat dua metode dalam mengukur prestasi Pusat Investasi. Pertama, pusat investasi
diukur prestasinya dengan menghitung laba yang diperoleh dengan investasinya
(investment base). Perhitungan ini disebut dengan Return on Investmen atau ROI. Kedua,
pengukuran prestasi dilakukan dengan menghitung Economic Value Added (EVA) yang
sering disebut juga sebagai residual income.
9
Keuntungan ROI :
Kelemahan ROI :
a. Manajer pusat investasi cenderung menolak investasi yang bisa menurunkan ROI
pusat pertanggungjawabannya, walaupun akan meningkatkan profitabilitas
perusahaan secara keseluruhan.
a. Manajer pusat investasi cenderung menerima investasi yang menurut ROI tidak
menguntungkan ROI sehingga tidak diterima walaupun secara perusahaan
keseluruhan menguntungkan.
Seperti halnya ROI, Residual Income mendorong hanya pencapaian jangka pendek, tanpa
memperhatikan pencapaian jangka panjang.
a. Kas :
Pengendalian Kas secara terpusat cenderung menginginkan saldo kas yang lebih
kecil dari pada yang ingin dipegang oleh Manajer Unit Usaha. Sehingga Kas yang
ada di Unit usaha lebih kecil dari pada sebenarnya, jika unit usaha tersebut berdiri
secara independen.
10
b. Piutang :
Manajer Unit Usaha dapat mempengaruhi tingkat piutang secara tidak langsung,
melalui kemampuan melakukan penjualan dan memberikan batas kredit dan
penagihannya dilakukan oleh Unit Penagihan. Masalah piutang yang dimasukkan
pada unit investasi apakah sebesar Harga Pokok Penjualan atau ditambah laba,
karena uang yang diperoleh dapat diinvestasikan lagi, sedangkan pencatatannya
hanya dengan nilai buku.
c. Persediaan :
Perlakuannya sama dengan Piutang yaitu dicatat pada akhir periode dengan
metode yang dipilih untuk tujuan akuntansi keuangan. Oleh sebab itu perlu
digunakan sistem biaya standard atau rata-rata dan biaya yang sama yang juga
digunakan untuk mengukur Harga Pokok Penjualan pada perhitungan Laba/Rugi.
Beberapa aktiva juga akan dinilai lebih rendah apabila dikapitalisasi. Walaupun
harga beli dari aktiva tetap pada dasarnya dikapitalisasi, jumlah investasi sebenarnya untuk
pengembangan produk baru, tidak muncul pada dasar investasi. Situasi ini sering terjadi
pada bagian pemasaran, dimana jumlah investasi terbatas pada persediaan piutang dan
perlengkkapan dan peralatan kantor. Pada unit usaha pemasaran ini rendahnya nilai
11
investasi yang disebutkan biasanya telah jelas; akibatnya, residual Income sering
diabaikan. Dapat disimpulkan, apabila suatu grup unit usaha dengan pusat
pertanggungjawaban pemasaran yang berpariasi diukur, maka unti yang mempunyai
operasi ppemasaran yang lebih luas akan menghasilkan tingkat residual Income yang
tinggi.
Alasan untuk mengevaluasi investasi laba dan modal secara terpisah karena dengan
cara ini konsisten dengan apa yang diinginkan oleh manajer puncak yakni memenuhi aliran
kas jangka panjang secara maksimum dari investasi yang dapat dikendalikan manajer unit
usaha dan menambah investasi hanya jika mendatangkan laba bersih lebih dari biaya untuk
mendapatkan dana investasi tersebut.
12
3.5. Evaluasi Prestasi Ekonomi
Seperti diketahui ada dua laporan kinerja terhadap unit usaha. Pertama, laporan
manajemen yang dibuatkan bulanan atau kuartal. Kedua, laporan investasi ekonomi yang
dibuat tidak secara regular, biasanya sekali beberapa tahun.
Perbedaan terpenting dari dua bentuk laporan ini adalah laporan ekonomi
memfokuskan keuntungan apa yang diharapkan pada masa depan, bukan pada saat ini atau
masa lampau. Nilai buku aktiva dan depresiasi berdasar atas harga historis dari aktiva
tersebut akan digunakan dalam pelaporan prestasi. Informasi ini tidak relevan dalam
pelaporan untuk memperkirakan masa depan.
Secara konsep nilai dari suatu unit usaha adalah nilai saat ini dari aliran pendapatan
dimasa depan. Ini dihitung dengan mengestimasi Cas Flow untuk masing-masing tahun
dan dipotong masing-masing aliran tahunan pada tingkat pendapatan yang diinginkan.
Analisa yang dilakukan bisa meliputi 5 bahkan 10 tahun kedepan. Aktiva yang ditangani
pada akhir periode diasumsikan mempunyai nillai tertentu, yakni nilai akhir dimana nilai
ini dipotong dan ditambahkan pada aliran kas tahunan. Walau estimasi ini baru dihitung
kasar, namun akan menyediakan cara yang berbeda untuk melihat suatu unit usaha dari
laporan kinerja yang disampaikan.
13
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari pembahsan diatas dapat diambil point-point kesimpulan sebagai berikut :
1) Pusat Pertanggungjawaban adalah setiap unit kerja organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan atau unit
organisasi yang dipimpinnya.
2) Pusat pertanggungjawaban dapat dibagi menjadi 4 janis, yaitu: Pusat Biaya, Pusat
Pendapatan, Pusat Laba, dan Pusat Investasi.
3) Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
untuk menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan
dihubungkan dengan dana investasi.
4) Dua tolak ukur evaluasi kinerja untuk pusat investasi adalah Economic Value
Added (EVA) dan Return On Investment (ROI).
5) Alasan untuk mengevaluasi investasi laba dan modal secara terpisah karena
dengan cara ini konsisten dengan apa yang diinginkan oleh manajer puncak yakni
memenuhi aliran kas jangka panjang secara maksimum dari investasi yang dapat
dikendalikan manajer unit usaha dan menambah investasi hanya jika
mendatangkan laba bersih lebih dari biaya untuk mendapatkan dana investasi
tersebut.
4.2. Saran
Perusahaan sebaiknya selalu melakukan pusat pertanggungjawaban khususnya pada pusat
investasi untuk menghitung seberapa besar kontribusi investasi atau aktiva yang digunakan
dalam memperoleh laba dalam suatu periode, sehingga dapat dijadikan pertimbangan
dalam melakukan investasi atau melakukan manajemen terhadap aktiva untuk memperoleh
laba atau keuntungan yang lebih besar.
14
DAFTAR PUSTAKA
Halim, A., dkk. (2009). Sistem Pengendalian Manajemen. UPP STIM YKPN. Jakarta.
www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-dan-jenis-investasi-menurut-pakar.html, di
akses pada tanggal 30/09/2016
15