Anda di halaman 1dari 17

KUMPULAN JURNAL

INTERNASIONAL SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI

Oleh
FITRI SURYANI
1 40420160

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2016

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................
1.1. Latar Belakang ........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan Makalah .....................................................................
1.4. Manfaat Penulisan Makalah ...................................................................

1
2
2
2
2

BAB 2 LANDASAN TEORITIS ........................................................................


2.1. Pusat Pertanggungjawaban (Responsibility Centre) ...............................
2.1.1. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban ........................................
2.1.2. Jenis-Jenis Pusat Pertanggungjawaban ........................................
2.2. Pengertian Investasi ................................................................................

3
3
3
4
5

BAB 3 PEMBAHASAN ......................................................................................


3.1. Pengertian Pusat Investasi ......................................................................
3.2. Ukuran Kinerja Investasi ........................................................................
3.3. Bentuk Pusat Investasi ............................................................................
3.4. Beberapa Alternatif untuk Evaluasi Manajer..........................................
3.5. Evaluasi Prestasi Ekonomi .....................................................................

7
7
8
9
11
13

BAB 4 PENUTUP ............................................................................................... 14


4.1. Kesimpulan ............................................................................................. 14
4.2. Saran ....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada era globalisasi seperti saat ini kompetensi dalam berbagai usaha menjadi
kompetensi global, dimana perusahaan dituntut untuk selalu siap untuk menghadapinya
jika ingin mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Setiap perusahaan
mempunyai tujuan yang akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan
hidup, pertumbuhan perusahaan maupun menciptakan kesejahteraan karyawan perusahaan.
Dalam suatu unit usaha, biasanya perhatian pimpinan ada pada laba. Laba ini
dihitung dengan cara membandingkkan antara pendapatan dan biaya yang terjadi pada
suatu pusat laba. Jika pendapatan lebih besar dari pada biaya maka dikatakan laba,
sebaliknya jika biaya lebih besar dari pendapatan maka disebut rugi. Dalam jenis unit
usaha lainnya, setelah diperoleh data tentang laba maka dibandingkan ddengan aktiva yang
digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Perbandingan antara laba dan aktiva yang
digunakan (investasi) inilah yang disebut pusat investasi. Pusat investasi diukur dengan
membandingkan antara laba dan jumlah investasi yang digunakan untuk memperoleh laba
tersebut. Dengan demikian pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang diukur
prestasinya atas dasar laba yang diperoleh yang dibandingkan dengan investasi yang
digunakan.
Pusat investasi merupakan pusat pertanggungjawaban yang bertugas untuk
mengatur investasi guna mencapai laba yang seoptimal mungkin. Kewenangan Pusat
Investasi adalah menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya)
serta mengelola aset yang dipergunakan untuk memperoleh laba. Dengan demikian, Pusat
Investasi diukur prestasinya berdasarkan perbandingan antara laba yang diperoleh dengan
aset (investasi) yang dipergunakan.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah :
a. Apa yang dimaksud dengan pusat pertanggungjawaban?
b. Apa yang dimaksud dengan pusat pertanggungjawaban pusat investasi?
c. Bagaimanakah proses pusat pertanggungjawaban pusat investasi dalam suatu
perusahaan?
d. Apa manfaat dari pusat pertanggungjawaban pusat investasi?

1.3. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Pembaca dapat mengetahui bagaimana pusat investasi dalam suatu perusahaan
dilakukan.
b. Pembaca dapat mengetahui jenis-jenis dari pusat pertanggungjawaban
c. Pembaca dapat mengetahui manfaat dari pusat pertanggungjawaban pusat investasi
d. Sebagai salah satu tugas yang harus penulis kumpulkan

1.4. Manfaat Penulisan Makalah


Memperkaya literatur tentang Pusat Pertanggungjawaban khususnya pada pusat investasi.
Tulisan ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi pembaca yang
ingin lebih memperdalam pengetahuan tentang pusat investasi, sehingga dapat memperoleh
keuntungan (laba) yang optimal.

BAB 2
LANDASAN TEORITIS

2.1 Pusat Pertanggungjawaban (Responsibility Centre)


Pada saat suatu unit usaha berkembang semakin besar, pimpinan biasanya
menciptakan berbagai wilayah tanggung jawab yang disebut sebagai pusat-pusat
pertanggungjawaban, dan menegaskan manajer dibawahnya untuk menangani wilayah
tersebut. Pusat-pusat ini merupakan suatu segmen atau bagian yang dipimpin oleh seorang
dan diberi wewenang dan tanggungjawab terhadap pengaturan kegiatan tertentu.
Suatu pusat pertanggungjawaban dapat dipandang sebagai suatu sistem yang mengolah
masukan menjadi keluaran. Setiap pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan
aktivitasnya memerlukan masukan yang berasal dari sumber daya dan keluaran yang
berasal dari masukan dengan bantuan masukan lain.
2.1.1 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin
oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan atau unit
organisasi yang dipirnpinnya. Dalam kaitan ini, suatu organisasi terdiri dari kumpulan dari
beberapa pusat pertanggungjawaban. Keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini
membentuk jenjang hirarki dalam organisasi tersebut. Pada tingkatan yang terendah bentuk
dan pusat pertanggungjawaban ini kita dapatkan sebagai seksi, regulernya bergilir, serta
unit-unit kerja lainnya, Pada tingkatan yang lebih tinggi pusat pertanggungjawaban
dibentuk dalam departernen-departemen ataupun divisi-divisi. Biasanya istilah pusat
pertanggungjawaban hanya kita terapkan untuk unit-unit kecil dalam organisasi ataupun
unit-unit kerja yang terletak pada tingkat bawah dalam suatu lingkup organisasi.
Berikut ini adalah pengertian pusat pertanggungjawaban menurut para ahli.
Menurut Hansen dan Mowen, Pusat pertanggungjawaban merupakan sebuah segmen
bisnis yang manajernya bertanggungjawab atas hasil kegiatan unit bisnisnya. Sedangkan
menurut Samryn, Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu bagian dalam organisasi
yang memiliki kendali atas terjadinya biaya, perolehan pendapatan, atau penggunaan dana
investasi.

Berdasarkan

definisi-definisi

tersebut

dapat

disimpulkan

bahwa

pusat

pertanggungjawaban merupakan unit organisasi yang bertanggungjawab atas serangkaian


kegiatan tertentu yang menybabkan terjadinya biaya, pendapatan atau invrestasi.
Pusat-pusat pertanggungjawaban pada dasarnya diciptakan untuk mencapai sasaran
tertentu. Sasaran-sasaran dari setiap pusat pertanggungjawaban haruslah selaras dan
seimbang dalam usaha untuk pencapaian sasaran umum perusahaan.
2.1.2 Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban terbagi menjadi 4 jenis:
1) Pusat biaya
Pusat biaya merupakan suatu unit organisasi atau pusat pertanggungjawaban yang
diukur berdasarkan pengeluaran atau biaya-biaya. Dalam pusat biaya seorang
manajer diberikan wewenang dan tanggungjawab untuk mengendalikan biaya yang
dikeluarkan

dan

otoritas

untuk

mengambil

keputusan-keputusan

yang

mempengaruhi biaya tersebut. Kemampuan dalam mengendalikan biaya sesuai


rencana merupakan ukuran prestasi manajer pusat biaya.
2) Pusat pendapatan
Pusat pendapatan merupakan suatu unit organisasi atau pusat pertanggungjawaban
yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Sebagai
contoh departemen pemasaran yang bertanggungjawab terhadap keberhasilan
perusahaan dalam mencapai penjualan tertentu. Pusat pendapatan tidak
bertanggungjawab terhadap investasi atau produksi karena pusat pendapatan bukan
pusat laba. Prestasi keuangan dari pimpinan pusat pendapatan diukur dengan
membandingkan penghasilan sesungguhnya dengan anggaran.
3) Pusat Laba
Pusat laba (profit center) merupakan unit organisasi yang manajernya memilki
pertanggungjawaban atas pendapatan maupun biaya perusahaan. Pusat laba
umumnya terdapat pada organisasi yang dibagi-bagi berdasarkan divisi-divisi
penghasil laba (organisasi divisional). Pusat pertanggungjawaban ini mendapat
perhatian penting dalam penentuan jumlah laba yang diperoleh dengan
membandingkan biaya sebagai input dengan penghasilan sebagai out-put. Pusat

laba dalam hal ini bertanggungjawab terhadap asset yang diinvestasikan oleh
perusahaan.
4) Pusat Investasi
Pusat

pertanggungjawaban

yang paling lengkap

adalah

pusat

investasi.

Pusatinvestasi memiliki semua hak keputusan pusat biaya dan pusat laba serta hak
keputusan atah jumlah modal yang akan diinvestasikan. Pengertian pusatinvestasi
menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan
Rekayasa menerangkan bahwa: Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya
diukur

prestasinya

dengan

menghubungkan

laba

yang

diperoleh

pusat

pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang bersangkutan.


sebuah

pusat

investasi

merupakan

pengembangan

utama

dari

ide

pusat

pertanggungjawaban karena pusat ini mencakup semua elemen yang terdapat dalam tujuan
perusahaan untuk memperoleh kembalian investasi yang memuaskan. Laporan kinerja
suatu pusat investasi tidak hanya terbatas pada laba yang diperoleh tapi juga jumlah yang
digunakan dalam memperoleh laba.

2.2 Pengertian Investasi


Secara sederhana Investasi dapat diartikan

sebagai penanaman sejumlah dana

dalam bentuk uang maupun barang yang diharapkan akan memberikan keuntungan (laba)
di kemudian hari. Untuk memahami lebih jauh tentang investasi, berikut beberapa defini
dari para pakar mengenai pengertian investasi:
Pengertian Investasi menurut Fitzgeral, investasi adalah suatu aktivitas yang
berhubungan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk
mengadakan barang modal pada saat sekarang dan dengan barang modal akan dihasilkan
aliran produk baru di masa yang akan datang. Dari definisi ini investasi dikonstruksikan
sebagai sebuah kegiatan untuk :
1. Penarikan sumber dana yang digunakan untuk pembelian barang modal.
2. Barang modal itu akan dihasilkan produk baru.
Pengertian Investasi Menurut Kamaruddin Ahmad, investasi adalah menempatkan
uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas
uang atau dana tersebut. Pengertian investasi ini menekankan pada penempatan uang atau
5

dana. Tujuan investasi ini adalah untuk memperoleh keuntungan. Hal ini erat kaitannya
dengan penanaman investasi di bidang pasar modal.
Pengertian Investasi Menurut Salim HS dan Budi Sutrisno, investasi ialah penanaman
modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai
bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan
(laba).
Pengertian Investasi dalam Ensiklopedia Indonesia, investasi yaitu penanaman modal
atau penanaman uang dalam proses produksi dengan membeli gedung-gedung, mesinmesin, bahan-bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya. Dalam
hal ini cadangan modal barang diperbesar selama tidak ada modal barang yang harus
diganti.
Selanjutnya Kamarauddin memberikan pengertian investasi dalam tiga artian, yaitu :
(1) Investasi yaitu suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau suarat
penyertaan lainnya.
(2) Investasi merupaan suatu tindakan untuk membeli barang-barang modal.
(3) Investasi adalah pemanfaatan dana yang tersedian untuk dipergunakan dalam
produksi dengan pendapatan di masa yang akan datang.
Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian investasi, sehingga pada makalah pusat
pertanggungjawaban pada pusat investasi ini, pembaca sudah mendapat gambaran
mengenai apa itu investasi dan hubungannya dengan pusat investasi.

BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Pusat Investasi
Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
untuk menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan
dihubungkan dengan dana investasi. Setiap pusat investasi mempunyai seorang manajer
utama dan bertanggungjawab atas setiap unit kegiatan atau program yang terjadi didalam
semua divisi yang dipimpinnya. Kemudian secara periodik manajer tersebut akan
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pimpinan perusahaan.
Para manajer pusat dapat menilai prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing
manajer. Berdasarkan informasi dan model analisis yang digunakan manajer tersebut
berupaya mencari jawaban jika hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Pada umumnya dilakukan dengan suatu model pengukuran
kinerja.
Pengukuran kinerja pusat investasi merupakan perluasan dari pengukuran kinerja
pusat laba. Pengukuran kinerja ini diperlukan karena suatu divisi yang memperoleh laba
tinggi tidak berarti mempunyai kinerja yang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan
investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Disini prestasi manajer dinilai
atas laba dan investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba.
Tujuan pengukuran prestasi suatu pusat investasi, adalah :
a. Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
mengenai investasi yang digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi mereka
untuk melakukan keputusan yang tepat.
b. Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan usaha yang berdiri sendiri.
c. Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi
sumber ekonomi.
Informasi dari Pusat Investasi dapat digunakan memotivasi Manajer Divisi dalam :
a. Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang mengambil keputusan
tentang sumber ekonomi dan fasilitas fisik yang digunakan.

b. Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut


memberikan kembalian (return) yang memadai.
c. Mengambil keputusan untuk melepas/mengurangi investasi yang tidak
memberikan kembalian (return) yang memadai.
3.2. Ukuran Kinerja Investasi
Pengembangan model ukuran-ukuran kinerja dan spesifikasi struktur penghargaan
merupakan isu utama dalam organisasi yang didesentralisasi. Karena tolak ukur kinerja
dapat mempengaruhi perilaku para manajer, pemilihan tolak ukur dapat mendukung
tingginya tingkat keserasian tujuan. Dua tolak ukur evaluasi kinerja untuk pusat investasi
adalah Economic Value Added (EVA) dan Return On Investment (ROI).
A. Economic Value Added (EVA)
Istilah EVA pertama kali dipopulerkan oleh G. Benet Stewart dan Joel M. Stern.
EVA merupakan suatu metode untuk menentukan apakah perusahaan telah menciptakan
nilai ekonomis yang diatas atau dibawah dari biaya modal yang dimiliki perusahaan dalam
pengoperasian kekayaan yang dimilikinya.
Dalam hal investasi, EVA mampu mendorong manajer berpikir dan bertindak yaitu
memilih investasi yang memaksimumkan pengembalian dengan biaya modal yang
minimum sehingga nilai perusahaan bisa ditingkatkan (misalnya para pemegang saham).
Selain itu, factor biaya modal yang terdapat dalam EVA mendorong manajer untuk
berhati-hati dalam menentukan kebijakan struktur modal perusahaannya.
EVA merupakan laba operasi setelah pajak dikurang total biaya modal tahunan.
Jika EVA positif, berarti perusahaan sedang menghasilkan kekayaan. Jika negatif, maka
perusahaan sedang menghancurkan modal. EVA adalah metode untuk mengukur kinerja
atau prestasi manajer pusat investasi, yang merupakan selisih antara Laba Operasi Setelah
Pajak dengan Rata-Rata Tertimbang biaya Modal dari Modal Total yang digunakan.
Rumus perhitungan EVA adalah:
EVA = Laba operasi setelah pajak (rata-rata tertimbang biaya modal x total modal yang
dipakai)

B. Return On Investment (ROI)


Return On Investment dihitung dengan membagi laba yang diperoleh oleh pusat
investasi dengan aktiva yang diinvestasikan untuk memperoleh laba tersebut. Namun
dalam penentuan return on investment pusat investasi timbul masalah dalam pemilihan
konsep laba dan masalah penentuan aktiva yang dimasukkan dalam unsure investasi serta
pemilihan metode penilaian aktiva yang digunakan oleh pusat investasi. Konsep laba yang
tepat digunakan sebagai pengukur prestasi suatu pusat investasi adalah laba yang
terkendali oleh divisi.
ROI

Laba Operasi : Rata-Rata Aktiva Operasi

(laba operasi : penjualan) x (penjualan : rata-rata aktiva operasi)

Margin x Perputaran

Atau
ROI

3.3. Bentuk Pusat Investasi


Bentuk pusat investasi adalah Kantor Pusat Perusahaan atau Unit Bisnis Strategis
maupun Divisi yang diberi wewenang atau kebijakan maksimum dalam menentukan
keputusan operasi yang tidak hanya berjangka pendek, tetapi juga tingkat (besarnya) dan
tipe (jenis) investasi.
Masalah yang timbul pada Pusat Investasi adalah berkaitan dengan pengukuran dan
tolok ukur prestasi pusat investasi:
a. Pada umumnya tujuan manajer unit usaha adalah memperoleh laba yang
memuaskan dari investasi yang ditanamkan.
b. Laba yang yang diperoleh, berasal dari modal yang ditanam untuk memperoleh laba
tersebut.
c. Makin besar modal yang ditanam belum tentu makin besar pula labanya.
Terdapat dua metode dalam mengukur prestasi Pusat Investasi. Pertama, pusat investasi
diukur prestasinya dengan menghitung laba yang diperoleh dengan investasinya
(investment base). Perhitungan ini disebut dengan Return on Investmen atau ROI. Kedua,
pengukuran prestasi dilakukan dengan menghitung Economic Value Added (EVA) yang
sering disebut juga sebagai residual income.
9

Keuntungan ROI :
a. Mendorong Manajer untuk memberikan perhatian yang lebih luas terhadap
hubungan antara penjualan, biaya dan investasi yang seharusnya menjadi fokus
bagi manajer investasi.
b. Mendorong efisiensi biaya.
c. Bisa mengurangi investasi yang berlebihan
Kelemahan ROI :
a. Manajer pusat investasi cenderung menolak investasi yang bisa menurunkan ROI
pusat pertanggungjawabannya, walaupun akan meningkatkan profitabilitas
perusahaan secara keseluruhan.
b. Tendorong Manajer pusat investasi hanya berpikiran jangka pendek tanpa
memperhatikan kepentingan jangka penjang.
Kebaikan Residual Income :
a. Manajer pusat investasi cenderung menerima investasi yang menurut ROI tidak
menguntungkan ROI sehingga tidak diterima walaupun secara perusahaan
keseluruhan menguntungkan.
b. Memungkinkan penggunaan Cost of Capital yang berbeda-beda pada jenis aktiva.
Kelemahan Residual Income :
Seperti halnya ROI, Residual Income mendorong hanya pencapaian jangka pendek, tanpa
memperhatikan pencapaian jangka panjang.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengukur aktiva yang digunakan :
a. Kas

Pengendalian Kas secara terpusat cenderung menginginkan saldo kas yang lebih
kecil dari pada yang ingin dipegang oleh Manajer Unit Usaha. Sehingga Kas yang
ada di Unit usaha lebih kecil dari pada sebenarnya, jika unit usaha tersebut berdiri
secara independen.

10

b. Piutang

Manajer Unit Usaha dapat mempengaruhi tingkat piutang secara tidak langsung,
melalui kemampuan melakukan penjualan dan memberikan batas kredit dan
penagihannya dilakukan oleh Unit Penagihan. Masalah piutang yang dimasukkan
pada unit investasi apakah sebesar Harga Pokok Penjualan atau ditambah laba,
karena uang yang diperoleh dapat diinvestasikan lagi, sedangkan pencatatannya
hanya dengan nilai buku.
c. Persediaan

Perlakuannya sama dengan Piutang yaitu dicatat pada akhir periode dengan
metode yang dipilih untuk tujuan akuntansi keuangan. Oleh sebab itu perlu
digunakan sistem biaya standard atau rata-rata dan biaya yang sama yang juga
digunakan untuk mengukur Harga Pokok Penjualan pada perhitungan Laba/Rugi.
d. Modal Kerja secara Umum
Perlakuannya sangat bervariasi, tetapi yang diperlukan bahwa modal kerja (aktiva
lancar) adalah untuk memenuhi kewajiban lancar, sehingga Manajer Unit Usaha
bertanggung jawab untuk mengawasi hutang tersebut.
3.4. Beberapa Alternatif untuk Evaluasi Manajer
Penggunaan metode Residual Income tidaklah mengatasi seluruh masalah dalam
pengukuran tingkat keuntungan pada suatu pusat investasi. Terutama sekali, ia tidak
mengatasi masalah akuntansi untuk aktiva tetap jika tidak menggunakan depresiasi anuitas.
Jika nilai buku kotor digunakan suatu unit usaha bisa meningkatkan nilai Residual Income
akan meningkat. Juga, residual income untuk sementara waktu akan menurun karena
penggunaan investasi baru yang disebabkan tingginya nilai buku bersih pada tahun-tahun
awal. Residual Income benar-benar bisa mengatasi masalah yang terjadi karena perbedaan
tujuan dalam menghasilkan laba. Semua unit usaha, akan termotifasi untuk meningkatkan
investasinya jika tarif kembaliannya melebihi rtarif yang ditetapkan oleh manajemen
sebelumnya.
Beberapa aktiva juga akan dinilai lebih rendah apabila dikapitalisasi. Walaupun
harga beli dari aktiva tetap pada dasarnya dikapitalisasi, jumlah investasi sebenarnya untuk
pengembangan produk baru, tidak muncul pada dasar investasi. Situasi ini sering terjadi
pada bagian pemasaran, dimana jumlah investasi terbatas pada persediaan piutang dan
perlengkkapan dan peralatan kantor. Pada unit usaha pemasaran ini rendahnya nilai
11

investasi yang disebutkan biasanya telah jelas; akibatnya, residual Income sering
diabaikan.

Dapat

disimpulkan,

apabila

suatu

grup

unit

usaha

dengan

pusat

pertanggungjawaban pemasaran yang berpariasi diukur, maka unti yang mempunyai


operasi ppemasaran yang lebih luas akan menghasilkan tingkat residual Income yang
tinggi.
Berdasarkan pendangan ini, beberapa perusahaan tidak memasukan aktiva tetap
dari dasar investasinya. Perusahaan ini menggunakan beban bunga untuk aktiva yang bisa
dikendalikan. Untuk aktiva tetap diawasi dengan cara yang lain. Aktiva yang dapat
dikendalikan biasanya adalah piutang dan persediaan. Manajer unit usaha bisa membuat
keputusan yang mempengaruhi tingkat aktiva ini. Jika keputusan yang dimbil salah, akibat
yang serius akan terjadi. Misalnya jika persedian terlalu tinggi maka menganggur yang
tidak bisa digunakan untuk usaha lain akan besar. Begitu juga kalau persedian terlalu
rendah akan mempengaruhi suplai barang kekonsumen yang berakibat hilangnya
kepercayaan konsumen. Investasi pada aktiva tetap diawasi melalui proses penganggaran
modal sebelum investasi tersebut dilakukan.
Alasan untuk mengevaluasi investasi laba dan modal secara terpisah karena dengan
cara ini konsisten dengan apa yang diinginkan oleh manajer puncak yakni memenuhi aliran
kas jangka panjang secara maksimum dari investasi yang dapat dikendalikan manajer unit
usaha dan menambah investasi hanya jika mendatangkan laba bersih lebih dari biaya untuk
mendapatkan dana investasi tersebut.
Keputusan investasi dikendalikan pada saat keputusan tersebut dibuat. Akibatnya,
prosedur analisa investasi atas modal merupakan hal yang penting dalam pengendalian
investasi. Sekali keputusan investasi dibuat maka ia akan menjadi biaya tenggelam (sunk
cost) dan tidak lagi bisa dipengaruhi keputusan dimasa mendatang.
Kebanyakan orang akan menggunakan ukuran tunggal untuk menilaian prestasi
atau investasi dan laba. Misalnya, jika laba yang sebenarnya lebih baik dari yang
dianggarkan tapi prestasi atas modal jelek, bagaimana manajemen mempertimbangkan
investasi keuangan secara keseluruhan? Residual Income ataupun ROI menitikberatkan
pada pengaruh kinerja investasi yang lebih rendah terhadap kinerja laba dan menyediakan
suatu ukuran tunggal. Alasan lain adalah untuk memotivasi manajer lebih berhati-hati
terhadap penambahan investasi baru yang tidak mendatangkan laba. Juga karena hanya
pengeluaran modal yang utama saja yang diuji oleh manajer puncak.
12

3.5. Evaluasi Prestasi Ekonomi


Seperti diketahui ada dua laporan kinerja terhadap unit usaha. Pertama, laporan
manajemen yang dibuatkan bulanan atau kuartal. Kedua, laporan investasi ekonomi yang
dibuat tidak secara regular, biasanya sekali beberapa tahun.
Laporan ekonomi merupakan instrumen untuk mendiagnosis; melaporkan apakah
strategi unit usaha tersebut memuaskan ataukah harus diputuskan untuk melakukan
tindakan tertentu terhadap unit usaha. Keputusan yang diambil bisa saja mengubah arah
tujuan unit usaha itu sendiri atau bahkan menjual unit usaha tersebut. Analisis yang
dilakukan juga bisa menghasilkan keputusan untuk penambahan produk baru, peralatan
baru atau strategi baru.
Perbedaan terpenting dari dua bentuk laporan ini adalah laporan ekonomi
memfokuskan keuntungan apa yang diharapkan pada masa depan, bukan pada saat ini atau
masa lampau. Nilai buku aktiva dan depresiasi berdasar atas harga historis dari aktiva
tersebut akan digunakan dalam pelaporan prestasi. Informasi ini tidak relevan dalam
pelaporan untuk memperkirakan masa depan.
Secara konsep nilai dari suatu unit usaha adalah nilai saat ini dari aliran pendapatan
dimasa depan. Ini dihitung dengan mengestimasi Cas Flow untuk masing-masing tahun
dan dipotong masing-masing aliran tahunan pada tingkat pendapatan yang diinginkan.
Analisa yang dilakukan bisa meliputi 5 bahkan 10 tahun kedepan. Aktiva yang ditangani
pada akhir periode diasumsikan mempunyai nillai tertentu, yakni nilai akhir dimana nilai
ini dipotong dan ditambahkan pada aliran kas tahunan. Walau estimasi ini baru dihitung
kasar, namun akan menyediakan cara yang berbeda untuk melihat suatu unit usaha dari
laporan kinerja yang disampaikan.

13

BAB 4
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari pembahsan diatas dapat diambil point-point kesimpulan sebagai berikut :
1) Pusat Pertanggungjawaban adalah setiap unit kerja organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan atau unit
organisasi yang dipimpinnya.
2) Pusat pertanggungjawaban dapat dibagi menjadi 4 janis, yaitu: Pusat Biaya, Pusat
Pendapatan, Pusat Laba, dan Pusat Investasi.
3) Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
untuk menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan
dihubungkan dengan dana investasi.
4) Dua tolak ukur evaluasi kinerja untuk pusat investasi adalah Economic Value
Added (EVA) dan Return On Investment (ROI).
5) Alasan untuk mengevaluasi investasi laba dan modal secara terpisah karena
dengan cara ini konsisten dengan apa yang diinginkan oleh manajer puncak yakni
memenuhi aliran kas jangka panjang secara maksimum dari investasi yang dapat
dikendalikan manajer unit usaha dan menambah investasi hanya jika
mendatangkan laba bersih lebih dari biaya untuk mendapatkan dana investasi
tersebut.

4.2. Saran
Perusahaan sebaiknya selalu melakukan pusat pertanggungjawaban khususnya pada pusat
investasi untuk menghitung seberapa besar kontribusi investasi atau aktiva yang digunakan
dalam memperoleh laba dalam suatu periode, sehingga dapat dijadikan pertimbangan
dalam melakukan investasi atau melakukan manajemen terhadap aktiva untuk memperoleh
laba atau keuntungan yang lebih besar.

14

DAFTAR PUSTAKA

Dokumen.tips/pembahasan-pusat-investasi.html, diakses pada tanggal 30/09/2016


Halim, A., dkk. (2009). Sistem Pengendalian Manajemen. UPP STIM YKPN. Jakarta.
Samryn, L.M. (2001). Akuntansi Manajerial : Sebuah Pendekatan Replikasi, Cetakan
Pertama. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
www.dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/23/pusat-investasi,
30/09/2016.

diakses

pada

tanggal

www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-pusat-pertanggungjawaban.html, diakses pada


tanggal 30/09/2016.
www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-dan-jenis-investasi-menurut-pakar.html, di
akses pada tanggal 30/09/2016

15

Anda mungkin juga menyukai