Oleh
FITRI SURYANI
1 40420160
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ i
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................
1.1. Latar Belakang ........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................
1.3. Tujuan Penulisan Makalah .....................................................................
1.4. Manfaat Penulisan Makalah ...................................................................
1
2
2
2
2
3
3
3
4
5
7
7
8
9
11
13
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
LANDASAN TEORITIS
Berdasarkan
definisi-definisi
tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
pusat
dan
otoritas
untuk
mengambil
keputusan-keputusan
yang
laba dalam hal ini bertanggungjawab terhadap asset yang diinvestasikan oleh
perusahaan.
4) Pusat Investasi
Pusat
pertanggungjawaban
adalah
pusat
investasi.
Pusatinvestasi memiliki semua hak keputusan pusat biaya dan pusat laba serta hak
keputusan atah jumlah modal yang akan diinvestasikan. Pengertian pusatinvestasi
menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan
Rekayasa menerangkan bahwa: Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya
diukur
prestasinya
dengan
menghubungkan
laba
yang
diperoleh
pusat
pusat
investasi
merupakan
pengembangan
utama
dari
ide
pusat
pertanggungjawaban karena pusat ini mencakup semua elemen yang terdapat dalam tujuan
perusahaan untuk memperoleh kembalian investasi yang memuaskan. Laporan kinerja
suatu pusat investasi tidak hanya terbatas pada laba yang diperoleh tapi juga jumlah yang
digunakan dalam memperoleh laba.
dalam bentuk uang maupun barang yang diharapkan akan memberikan keuntungan (laba)
di kemudian hari. Untuk memahami lebih jauh tentang investasi, berikut beberapa defini
dari para pakar mengenai pengertian investasi:
Pengertian Investasi menurut Fitzgeral, investasi adalah suatu aktivitas yang
berhubungan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk
mengadakan barang modal pada saat sekarang dan dengan barang modal akan dihasilkan
aliran produk baru di masa yang akan datang. Dari definisi ini investasi dikonstruksikan
sebagai sebuah kegiatan untuk :
1. Penarikan sumber dana yang digunakan untuk pembelian barang modal.
2. Barang modal itu akan dihasilkan produk baru.
Pengertian Investasi Menurut Kamaruddin Ahmad, investasi adalah menempatkan
uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas
uang atau dana tersebut. Pengertian investasi ini menekankan pada penempatan uang atau
5
dana. Tujuan investasi ini adalah untuk memperoleh keuntungan. Hal ini erat kaitannya
dengan penanaman investasi di bidang pasar modal.
Pengertian Investasi Menurut Salim HS dan Budi Sutrisno, investasi ialah penanaman
modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai
bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan
(laba).
Pengertian Investasi dalam Ensiklopedia Indonesia, investasi yaitu penanaman modal
atau penanaman uang dalam proses produksi dengan membeli gedung-gedung, mesinmesin, bahan-bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya. Dalam
hal ini cadangan modal barang diperbesar selama tidak ada modal barang yang harus
diganti.
Selanjutnya Kamarauddin memberikan pengertian investasi dalam tiga artian, yaitu :
(1) Investasi yaitu suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau suarat
penyertaan lainnya.
(2) Investasi merupaan suatu tindakan untuk membeli barang-barang modal.
(3) Investasi adalah pemanfaatan dana yang tersedian untuk dipergunakan dalam
produksi dengan pendapatan di masa yang akan datang.
Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian investasi, sehingga pada makalah pusat
pertanggungjawaban pada pusat investasi ini, pembaca sudah mendapat gambaran
mengenai apa itu investasi dan hubungannya dengan pusat investasi.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Pusat Investasi
Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
untuk menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan
dihubungkan dengan dana investasi. Setiap pusat investasi mempunyai seorang manajer
utama dan bertanggungjawab atas setiap unit kegiatan atau program yang terjadi didalam
semua divisi yang dipimpinnya. Kemudian secara periodik manajer tersebut akan
mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pimpinan perusahaan.
Para manajer pusat dapat menilai prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing
manajer. Berdasarkan informasi dan model analisis yang digunakan manajer tersebut
berupaya mencari jawaban jika hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Pada umumnya dilakukan dengan suatu model pengukuran
kinerja.
Pengukuran kinerja pusat investasi merupakan perluasan dari pengukuran kinerja
pusat laba. Pengukuran kinerja ini diperlukan karena suatu divisi yang memperoleh laba
tinggi tidak berarti mempunyai kinerja yang baik jika laba tersebut dihubungkan dengan
investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Disini prestasi manajer dinilai
atas laba dan investasi yang diperlukan untuk memperoleh laba.
Tujuan pengukuran prestasi suatu pusat investasi, adalah :
a. Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
mengenai investasi yang digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi mereka
untuk melakukan keputusan yang tepat.
b. Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan usaha yang berdiri sendiri.
c. Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi
sumber ekonomi.
Informasi dari Pusat Investasi dapat digunakan memotivasi Manajer Divisi dalam :
a. Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang mengambil keputusan
tentang sumber ekonomi dan fasilitas fisik yang digunakan.
Margin x Perputaran
Atau
ROI
Keuntungan ROI :
a. Mendorong Manajer untuk memberikan perhatian yang lebih luas terhadap
hubungan antara penjualan, biaya dan investasi yang seharusnya menjadi fokus
bagi manajer investasi.
b. Mendorong efisiensi biaya.
c. Bisa mengurangi investasi yang berlebihan
Kelemahan ROI :
a. Manajer pusat investasi cenderung menolak investasi yang bisa menurunkan ROI
pusat pertanggungjawabannya, walaupun akan meningkatkan profitabilitas
perusahaan secara keseluruhan.
b. Tendorong Manajer pusat investasi hanya berpikiran jangka pendek tanpa
memperhatikan kepentingan jangka penjang.
Kebaikan Residual Income :
a. Manajer pusat investasi cenderung menerima investasi yang menurut ROI tidak
menguntungkan ROI sehingga tidak diterima walaupun secara perusahaan
keseluruhan menguntungkan.
b. Memungkinkan penggunaan Cost of Capital yang berbeda-beda pada jenis aktiva.
Kelemahan Residual Income :
Seperti halnya ROI, Residual Income mendorong hanya pencapaian jangka pendek, tanpa
memperhatikan pencapaian jangka panjang.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengukur aktiva yang digunakan :
a. Kas
Pengendalian Kas secara terpusat cenderung menginginkan saldo kas yang lebih
kecil dari pada yang ingin dipegang oleh Manajer Unit Usaha. Sehingga Kas yang
ada di Unit usaha lebih kecil dari pada sebenarnya, jika unit usaha tersebut berdiri
secara independen.
10
b. Piutang
Manajer Unit Usaha dapat mempengaruhi tingkat piutang secara tidak langsung,
melalui kemampuan melakukan penjualan dan memberikan batas kredit dan
penagihannya dilakukan oleh Unit Penagihan. Masalah piutang yang dimasukkan
pada unit investasi apakah sebesar Harga Pokok Penjualan atau ditambah laba,
karena uang yang diperoleh dapat diinvestasikan lagi, sedangkan pencatatannya
hanya dengan nilai buku.
c. Persediaan
Perlakuannya sama dengan Piutang yaitu dicatat pada akhir periode dengan
metode yang dipilih untuk tujuan akuntansi keuangan. Oleh sebab itu perlu
digunakan sistem biaya standard atau rata-rata dan biaya yang sama yang juga
digunakan untuk mengukur Harga Pokok Penjualan pada perhitungan Laba/Rugi.
d. Modal Kerja secara Umum
Perlakuannya sangat bervariasi, tetapi yang diperlukan bahwa modal kerja (aktiva
lancar) adalah untuk memenuhi kewajiban lancar, sehingga Manajer Unit Usaha
bertanggung jawab untuk mengawasi hutang tersebut.
3.4. Beberapa Alternatif untuk Evaluasi Manajer
Penggunaan metode Residual Income tidaklah mengatasi seluruh masalah dalam
pengukuran tingkat keuntungan pada suatu pusat investasi. Terutama sekali, ia tidak
mengatasi masalah akuntansi untuk aktiva tetap jika tidak menggunakan depresiasi anuitas.
Jika nilai buku kotor digunakan suatu unit usaha bisa meningkatkan nilai Residual Income
akan meningkat. Juga, residual income untuk sementara waktu akan menurun karena
penggunaan investasi baru yang disebabkan tingginya nilai buku bersih pada tahun-tahun
awal. Residual Income benar-benar bisa mengatasi masalah yang terjadi karena perbedaan
tujuan dalam menghasilkan laba. Semua unit usaha, akan termotifasi untuk meningkatkan
investasinya jika tarif kembaliannya melebihi rtarif yang ditetapkan oleh manajemen
sebelumnya.
Beberapa aktiva juga akan dinilai lebih rendah apabila dikapitalisasi. Walaupun
harga beli dari aktiva tetap pada dasarnya dikapitalisasi, jumlah investasi sebenarnya untuk
pengembangan produk baru, tidak muncul pada dasar investasi. Situasi ini sering terjadi
pada bagian pemasaran, dimana jumlah investasi terbatas pada persediaan piutang dan
perlengkkapan dan peralatan kantor. Pada unit usaha pemasaran ini rendahnya nilai
11
investasi yang disebutkan biasanya telah jelas; akibatnya, residual Income sering
diabaikan.
Dapat
disimpulkan,
apabila
suatu
grup
unit
usaha
dengan
pusat
13
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari pembahsan diatas dapat diambil point-point kesimpulan sebagai berikut :
1) Pusat Pertanggungjawaban adalah setiap unit kerja organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan atau unit
organisasi yang dipimpinnya.
2) Pusat pertanggungjawaban dapat dibagi menjadi 4 janis, yaitu: Pusat Biaya, Pusat
Pendapatan, Pusat Laba, dan Pusat Investasi.
3) Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
untuk menilai kinerja para manajernya berdasarkan pada laba yang diperoleh dan
dihubungkan dengan dana investasi.
4) Dua tolak ukur evaluasi kinerja untuk pusat investasi adalah Economic Value
Added (EVA) dan Return On Investment (ROI).
5) Alasan untuk mengevaluasi investasi laba dan modal secara terpisah karena
dengan cara ini konsisten dengan apa yang diinginkan oleh manajer puncak yakni
memenuhi aliran kas jangka panjang secara maksimum dari investasi yang dapat
dikendalikan manajer unit usaha dan menambah investasi hanya jika
mendatangkan laba bersih lebih dari biaya untuk mendapatkan dana investasi
tersebut.
4.2. Saran
Perusahaan sebaiknya selalu melakukan pusat pertanggungjawaban khususnya pada pusat
investasi untuk menghitung seberapa besar kontribusi investasi atau aktiva yang digunakan
dalam memperoleh laba dalam suatu periode, sehingga dapat dijadikan pertimbangan
dalam melakukan investasi atau melakukan manajemen terhadap aktiva untuk memperoleh
laba atau keuntungan yang lebih besar.
14
DAFTAR PUSTAKA
diakses
pada
tanggal
15