BAB 1 PENDAHULUAN
volume HCl 0,001 M pada akhir titrasi. Ulangi cara kerja 1,2,,4,5 dan 6
dua kali lagi,sehingga anda dapat 3 data.
Kerjakan perisis sama yang dilakukan di atas, tetapi larutan
yang diambil adalah CaCO3. Setelah itu kerjakan persis sama dengan
cara tersebut, tetapi larutan yang diambil adalah BaCO3.
I 5 mL 10 mL 3 tetes 4,1 mL
MgCO3 II 5 mL 10 mL 3 tetes 3,9 mL 4,03
III 5 mL 10 mL 3 tetes 4,1 mL mL
I 5 mL 10 mL 3 tetes 3,5 mL
BaCO3 II 5 mL 10 mL 3 tetes 3,9 mL 3,66
III 5 mL 10 mL 3 tetes 3,6Ml mL
I 5 mL 10 mL 3 tetes 4,4 mL
CaCO3 II 5 mL 10 mL 3 tetes 3,2 mL 3,63
III 5 mL 10 mL 3 tetes 3,3 ml mL
4.2 Perhitungan
a. MgCO3
MgCO3 I
HCl yang bereaksi dengan NaOH sisa
0,1271
= Volume titran x Konsentrasi HCL= 4,1 ml x 1000
c. CaCO3
CaCO3 I
HCl yang bereaksi dengan NaOH sisa
0,1271
= Volume titran xKonsentrasi HCL= 4,4 ml x 1000
= 5,59 x 10-4 mol
apabila hasil kali ion-ion yang dipangkatkan koefisiennya lebih dari nilai
Ksp, maka larutan disebut lewat jenuh dan terbentuk endapan.
Kriteria kedua menyatakan bahwa kelarutan dari suatu garam
adalah banyaknya garam yang dapat larut dalam suatu pelarut sampai
garam tersebut tepat akan mengendap. Larutan jenuh merupakan
suatu larutan yang mengandung zat terlarut sebanyak yang diperlukan
untuk mempertahankan kesetimbangan antara zat terlarut dalam
larutan dan zat terlarut yang tak larut. Larutan jenuh sendiri biasanya
sering dianggap sebagai larutan yang mengendap. Untuk mencari
harga kelarutan dari larutan jenuh tersebut, digunakan proses
penitrasian dangan menggunakan indikator fenol merah.
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah Magnesium
karbonat (MgCO3), kalsium karbonat (CaCO3), dan barium karbonat
(BaCO3). Percobaan yang pertama yaitu larutan jenuh MgCO3.Larutan
jenuh MgCO3 diambil sebanyak 25 ml dimasukkam kedalam
erlenmeyer lalu dicampurkan dengan larutan standar HCl sebanyak
5mL. Kemudian ditambahkan dengan 10 ml NaOH 0,01 M dan ditetesi
2-3 tetes fenol merah sebagai indikator, warna awal larutan ini adalah
merah muda. Kemudian larutan ini ditritasi dengan HCl 0,1139 M yang
sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam buret lakukan titrasi dengan
hati-hati dan perlahan dilihat dengan sekama sampai larutan dalam
erlenmeyer berubah warna pada menjadi warna kuning.
Kemudian percobaan selanjutnya dilakukan pada larutan jenuh
CaCO3 dan BaCO3 dengan prosedur sama dengan yang dilakukan
pada larutan jenuh MgCO3 Dititrasi perlahan hingga larutan berubah
warna. Catat volume HCl yang terpakai kurangkan dengan volume
awal sebelum titrasi.
Salah satu cara untuk menentukan kelarutan dan hasil kali
kelarutan suatu zat/garam dapat ditentukan dengan cara titrasi. Secara
umum hubungan antara kelarutan dengan Ksp (hasil kali kelarutan)
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa
1. Kelarutan menyatakan jumlah maksimum zat yangdapat larut
dalam sejumlah tertentu pelarut.
2. Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) adalah hasil perkalian
konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh, masing-masing
dipangkatkan dengan koefisien ionisasinya
3. Penambahan ion senama akan memperkecil kelarutan.
4. Kelarutan juga dipengaruhi oleh pH.
5. Pengendapan terjadi jika harga Ksp terlampaui.
6. Larutan jenuh adalah larutan di mana penambahan sedikit zat
terlarut sudah tidak dapat melarut lagi.
5.2. Saran
Alat-alat praktikum sebaiknya diperiksa terlebih dahulu untuk
mengifisienkan waktu dan agar praktikan tidak saling menyalahkan.
Dan larutan yang akan dipakai pada saat itu telah diperiksa terlebih
dahulu oleh koordinator bahan agar tidak terjadi kesalahan yang bisa
mengakibatkan gagal praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
+ Dimasukkan 25 ml MgCO3
+ 5 ml HCl 0,001 M
+ 10 ml NaOH 0,001 M