Anda di halaman 1dari 58

Tahun 2017

Jl. Raya Gambiran No. 225 Genteng


Banyuwangi
2

KATA PENGANTAR

Akreditasi merupakan upaya peningkatan mutu


pelayanan rumah sakit yang dilakukan dengan
membangun sistem dan budaya mutu melalui
Akreditasi Rumah Sakit (RS) diharapkan ada
perbaikan sistem di RS meliputi input, proses
dan output.
Untuk itu Tim Akreditasi yang terdiri dari 15
Pokja berusaha untuk membuat buku pintar
yang bertujuan :
1. Membantu seluruh karyawan dan pihak
yang terlibat dalam pelayanan di Rumah
Sakit Al Huda Genteng dalam memahami
uraian lengkap dari masing-masing pokja.
2. Memperkenalkan dan mensosialisasikan
program 15 pokja secara ringkas.
3. Menerapkan isi buku pintar ini kepada
setiap karyawan dan pihak yang terlibat
dalam pelayanan di Rumah Sakit Al Huda

Pasien Nomor Satu


3

Genteng dalam upaya meningkatkan mutu


pelayanan.
Semoga buku pintar ini dapat bermanfaat bagi
RS dan Pihak pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan Akreditasi RS.

Banyuwangi, Mei 2017


Tim Akreditasi

RS Al Huda Genteng

Pasien Nomor Satu


4 109

BIODATA g. Bila grad kuning / merah dilakukan


analisa akar masalah maksimal 45 hari
h. Hasil analisa investigasi sederhana dan
RCA dilaporkan ke direksi dan umpan
baliknya ke unit terkait sebagai bahan
perbaikan

NAMA : ...................................................
JABATAN : ...................................................

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


108 5

48.Alur pelaporan kejadian KTD/KNC SEJARAH & GAMBARAN UMUM


a. Pelaporan menggunakan format laporan RS AL HUDA GENTENG BANYUWANGI
inside keselamatan pasien RSAR
b. Pelaporan kejadian harus dilakukan Rumah sakit Al Huda berdiri pada tanggal
dalam 2 x 24 jam 1 Agustus 1991 dibawah naungan Yayasan
c. Laporan tidak boleh di fotocopy dan Nurul Huda dengan layanan poliklinik pagi dan
disimpan dalam berkas RM pasien hanya sore oleh dr. Musytahar Umar Thalib,
boleh disimpan oleh tim KPRS RSAR kemudian pada bulan Oktober 1991
d. Grading : jika grad hijau dan biru maka dikembangkan dengan pelayanan Rawat Inap.
karu melakukan investigasi sederhana, Rumah Sakit Al Huda adalah Rumah Sakit milik
dan jika grad kuning dan merah maka Yayasan Rumah Sakit Al Huda Genteng yang
langsung lapor ke tim keselamatan didirikan dengan tujuan ikut serta membantu
pasien usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan
e. Laporan kejadian dan formulir investigasi derajat kesehatan masyarakat Genteng dan
yang telah diisi dan diteruskan ke tim sekitarnya dan melaksanakan Jaminan
KPRS (biru 1 minggu dan hijau 2 Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
minggu) Rumah Sakit AL Huda termasuk rumah
f. Tim KPRS menganalisa hasil investigasi sakit kategori tipe C dan merupakan rumah
dan melakukan regarding sakit swasta terbesar di Kabupaten
Banyuwangi. Lokasi RS Al Huda sangat

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


6 107

strategis, berada di jalur utama transportasi d. Apabila pasien keluar / tidak berada di
Jember - Banyuwangi, RS Al Huda di Jl. Raya kamar pasien maka barang disimpan di
Gambiran No. 225 Genteng-Banyuwangi. Luas lemari/ cabinet pada masing masing
2
tanah RS Al Huda adalah 34.590 m dan luas kamar pasien dan terkunci
2
bangunan 13.672,2 m . e. Kunci lemari di bawa oleh pasien dengan
Rumah Sakit Al Huda kemudian mengisi serah terima kunci cabinet
mengembangkan pelayanan rawat inap pada f. Kunci cadangan cabinet di simpan oleh
tahun 2011 dengan membangun gedung penanggungjawab penitipan barang
manajemen, instlasi rawat jalan, Hemodialisa g. Apabila pasien sudah kembali maka
dan kelas 1 utama. Tahun 2011 Rumah sakit Al pasien wajib menunjukan kunci dan
Huda melaksanakan Akreditasi 16 pelayanan menandatangani buku serah terima
dengan predikat lengkap. Dan saat ini RSAH
47.Cara membersikan darah di lantai
dalam proses untuk meraih predikat paripurna
a. Siapkan spil kit
akreditasi KARS versi 2012.
b. Menaburi kotoran dengan pasir, setelah
itu ambil kotoran
VISI
c. Berikan klorim
Mewujudkan pelayanan kesehatan swasta
d. Baru pel dengan air
yang berkualitas sesuai kebutuhan dan
kemampuan masyarakat dan perkembangan
IPTEK dilandasi IMAN dan TAQWA.

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


106 7

b. Perawat meminta kepada pasien untuk


mengisi lembar format permintaan MISI
pelayanan kerohanian 1. Membangun Budaya Pelayanan yang
c. Perawat menghubungi pemuka agama sempurna dalam Penampilan, Handal,
bagi yang beragama non muslim,bagi Tanggap, Peka, Tulus;
agama islam sesuai dengan jadwal yang 2. Menjadikan Rumah Sakit Swasta Rujukan
ditentukan / sesuai dengan permintaan Kelas Utama / Tipe B;
pasien 3. Menjadi Sarana Pendidikan dan
d. Perawat mendampingi petugas Pengembangan SDM Kesehatan.
kerohanian ke ruang perawatan pasien
e. Petugas kerohanian mengisi format FALSAFAH
pelaksanaan bimbingan rohani di RM Mengamalkan perbuatan baik terhadap
sesama melalui pelayanan kesehatan di
46.Perlindungan harta milik pasien di rawat
Rumah Sakit Al Huda
inap
a. Identifikasi pasien
MOTTO
b. Penanggungjawab mengidentifikasi
barang milik px
PASIEN NOMOR SATU
c. Mencatat pada form serah terima barang
secara terinci

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


8 105

JAJARAN MANAJEMEN penyakit menular dengan menggunakan

Direktur : dr. Hj. Indiati, MMRS


chlorine 0,5%

Ketua Akreditasi : dr. Soegeng Hery P, MMRS c. Bersihkan peralatan dalam mobil
(Ka. Inst. Rawat Jalan) ambulance yang kontak dengan darah
Ketua Komite Medik : dr. Tri Tapaningsih, Sp. A atau cairan tubuh jenazah dengan
Kabid Penunjang Medis : Lisa Rohmah, S.Si, MMRS, Apt. chlorine 0,5% kemudian bersihkan
Kabid Pelayanan Medis : dr. Suryadinata dengan sabun dan dibilas air bersih dan
Kabid Keperawatan : Ida Nurdiyanti, Amd. Kep
keringkan
Kabid Pelayanan Pasien : Yusron Habibi, SH
d. Usap mobil ambulance larutan chlorine
Kabid Administrasi Medis : drg. Dian Ratna Nirmala
0,5% kemudian bersihkan dengan air
Kabid Pembiayaan Kesehatan : Hj. Retno Suminar
Kabag Keuangan : H. Sakiman
sabun dan keringkan

Kabag Fasilitas & Keselamatan : Budi Hartono, S.Kep e. Bersihkan mobil ambulance yang tidak
terjangkat penyakit menular cukup
dengan air dan bilas dengan air bersih
dan keringkan

45.Prosedur pelaksanaan pelayanan


kerohanian
a. Perawat memberikan informasi tentang
adanya pelayanan kerohanian

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


104 9

- Merencanakan dan memberikan terapi ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN


- Melakukan tindakan lanjut / rujukan
- Melakukan rehabilitasi SASARAN I. KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
- Melakukan konsultasi (jika diperlukan) 1. Menggunakan Gelang Identitas pasien
b. Dalam hal perawatan bersama, seorang dengan data :
DPJP hanya memberikan asuhan medis a. Nama Lengkap
sesuai dengan keahliannya b. Nomor Register
c. Bila pasien dikonsultasikan untuk maslah c. Tanggal Lahir
penyakit lain yang bukan kealiannya dari 2. Warna Gelang Identitas :
DPJP telah di tunjuk, maka asuhan a. Biru : Pasien laki laki
medis dilakukan oleh dokter yang b. Merah Muda : Pasien Perempuan
memiliki keahlian sesuai diagnosis 3. Warna Klip Penanda:
pasien tersebut a. Merah : Alergi
b. Kuning : Risiko Jatuh
44.Sebutkan langkah langkah
c. Ungu : Do not resusitasi (menolak
dekontaminasi ambulance!
dilakukan resusitasi)
a. Gunakan APD lengkap
4. Pelaksanaan Identifikasi pada waktu :
b. Bersihkan ambulance yang digunakan
a. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian
transport jenazah yang diduga menderita
obat, darah atau produk darah

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


10 103

b. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil a. Untuk identitas bayi di pasang di tangan


darah dan spesimen lain untuk kanan bayi
pemeriksaan klinis b. Untuk orang tua bayi dikasih gelang
c. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian identitas sesuai dengan identitas bayi di
pengobatan dan tindakan / prosedur tangan kiri agar tidak terjadi bayi tertukar
Pemasangan gelang identitas :
42.Pasien apa yang perlu diberikan stiker
1. Petugas menyiapkan gelang identifikasi
kuning?
pasien sesuai dengan jenis kelamin
a. Pasien dengan resiko jatuh sedang
2. Petugas mengisi gelang dengan identitas
b. Pasien dengan resiko jatuh tinggi
pasien (Nama pasien, nomor register dan
c. Pengkajian untuk pasien jatuh dewasa
tanggal lahir)
menggunakan mose fall scale
3. Petugas mengucapkan salam dan
d. Pengkajian anak menggunakan humpty
memperkenalkan diri.
dumpty
4. Petugas menjelaskan maksud dan tujuan
pemasangan gelang
43.Tugas DPJP adalah :
5. Petugas melakukan verifikasi untuk
a. DPJP bertugas memberikan rangkaian
mengetahui bahwa pasien dan atau
asuhan yang meliputi :
keluarga paham atas informasi tersebut
- Pemeriksaan medis untuk penegakan
6. Petugas memasang gelang pada tangan
diagnosa
pasien yang tidak terpasang infus, atau

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


102 11

tenaga kesehatan terhadap penyakit pada tangan yang terpasang infus apabila
yang dideritanya. pasien hanya memiliki satu tangan atau
l. Di damping keluarganya bila dalam tangan yang tidak terpasang infus tidak
kondisi kritis memungkinkan untuk dipasang gelang
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau identitas. Apabila pada tangan yang
kepercayaan yang di anutnya selama hal terpasang infus tidak memungkinkan untuk
itu tidak menggangu pasien lain. dipasang gelang identitas.
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan 7. Petugas memasang gelang identitas pasien
dirinya selama dalam perawatan di RS dengan tulisan menghadap pemasang
o. Mengajukan usul,saran,perbaikan atas 8. Pemasangan gelang dipasang dengan
perlakuan RS terhadap dirinya keketatan tertentu sehingga gelang tidak
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani dapat terlepas
yang tidak sesuai dengan agamanya dan 9. Sampaikan kepada pasien dan atau
kepercayaannya keluarga bahwa gelang identifikasi ini harus
q. Menggugat atau menuntut RS apabila selalu dipakai hingga pasien diperbolehkan
RS diduga memberikan pelayanan yang pulang.
tidak sesuai dengan 10.Petugas keluar ruang rawat pasien dan
mengucapkan ucapan terimakasih
41.Bagaimana cara pemasangan gelang
pada bayi?

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


12 101

SASARAN II. PELAKSANAAN KOMUNIKASI EFEKTIF g. Memilih dokter dan kelas perawatan
1. Melakukan proses TBK (Tulis, Baca, sesuai dengan keinginannya dan
Konfirmasi Ulang) saat menerima instruksi peraturan yang berlaku di RS.
dokter; h. Meminta konsultasi tentang penyakit
2. Melakukan proses dokumentasi dengan yang dideritanya kepada dokter lain yang
meminta tanda tangan setelah konsultasi mempunyai SIP baik didalam maupun
lewat telpon; diluar RS.
3. Menggunakan telephony untuk mengeja i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan
obat LASA (Look Alike Sound Alike). penyakit yang di derita termasuk data
data medisnya.
SASARAN III. PENINGKATAN KEAMANAN OBAT j. Mendapat informasi yang meliputi
1. Labelisasi pada masing masing kemasan diagnosis dan tata cara tindakan
obat high alert dengan tanda medis,tujuan tindakan medis,alternative
tindakan,resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan
biaya pengobatan.
2. Labelisasi obat LASA (Look Alike Sound k. Memberikan persetujuan atau menolak
Alike) atas tindakan yang akan dilakukan oleh

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


100 13

d. Tepat prosedur, tepat pasien, tepat lokasi


tindakan pasien operasi
e. Mencegah resiko infeksi
f. Mencegah pasien jatuh
3. Tidak menyimpan elektrolit konsentrat
40.Sebutkan 18 hak pasien
diruang perawatan kecuali dibutuhkan
a. Memperoleh informasi mengenai tata
secara klinis
tertib dan peraturan yang berlaku di RS
4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di unit
b. Memperoleh informasi tentang hak dan
pelayanan pasien harus diberi label yang
kewajiban pasien
jelas dan disimpang di area ketat.
c. Memperoleh layanan yang manusiawi,
5. Melakukan double cek dan memakai prinsip
adil, jujur, dan tanpas deskriminasi
5 benar saat pemberian obat High Alert (5
d. Memperoleh layanan kesehatan yang
Benar : Benar pasien, benar obat, benar
bermutu sesuai dengan profesi dan
dosis, benar rute pemberian, benar waktu
standar prosedur operasional
pemberian)
e. Memperoleh layanan yang efektif dan
6. Kebutuhan minimal double cek oleh orang
efisien sehingga pasien terhindar dari
kedua :
kerugian fisik dan materi
Setiap akan memberikan injeksi obat
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas
Untuk infus :
pelayanan yang didapatkan
- Saat terapi inisial

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


14 99

- Saat terdapat perubahan konsentrasi b. Melepas sarung tangan dan gaun


obat pelindung
- Saat pemberian bolus c. Lepaskan gaun pelindung dan sarung
- Saat pergantian jaga perawat / transfer tangan dan gulung terbalik (sisi dalam
pasien menghadap keluar)
- Saat terjadi perubahan dosis obat. d. Letakkan tutup kepala
e. Cuci tangan
SASARAN IV. TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR f. Lepaskan tutup kepala
DAN TEPAT PASIEN OPERASI g. Lepaskan peralatan pelindung mata
1. Operator melakukan penandaan area dari belakang
operasi dengan tanda () h. Simpan peralatan pelindung mata ke
2. Bentuk penandaan luka operasi tempat terpisah untuk pengolahan
Bentuk Tanda Digunakan pada Operasi Jenis kembali
Berupa tanda Pada Operasi dengan :
i. Lepaskan respirator dari belakang
dengan diameter 2-3 cm 1. Insisi midline epigastric atau pada
pada permukaan kulit garis tengah abdomen, misalnya j. Cuci tangan
pada operasi lambung, saluran
empedu, hati, dll 39.Sebutkan 6 sasaran KPRS!
2. Insisi midline subumbilical atau a. Tepat identifikasi pasien
pada garis tengah dibawah
umbilicus, missal pada operasi b. Komunikasi efektif
appendic perforasi, kolon bagian c. Keamanan pemakaian obat hight alert.
bawah atau kebidanan.

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


98 15

a. Kenali bahaya dan cegah resiko, 3. Insisi cocher subtocal atau


dibawah arkus kosta kanan,
kumpulkan APD yang diperlukan
missal pada operasi
b. Rencanakan dimana akan kolesistektomi.
4. Insisi Mc. Bburney,missal pada
menggunakan dan melepaskan APD
operasi Appendixcitis.
c. Apakah ada teman? Atau cermin? 5. Insisi pfanenstiel atau insisi pada
d. Apakah anda tau bagaimana abdomen bagian bawah.
6. Operasi lainnya: Laminectomy,
menangani limbah Thytoidectomy, Cervical Fusion,
e. Gunakan gaun pelindung Illac Crest, Biopsy, Mastectomy,
Stemotomy.
f. Pasang masker bedah Beberapa tanda Pada operasi tumor dan lainnya
g. Pasang peralatan pelindung mata, lingkaran pada
batas tepi luka tertentu.
tutup kepala dipasang setelah
Berupa tanda lain yang Misalnya pada operasi debridemen
peralatan pelindung mata dipasang tidak spesifik luka diabetes, amputasi, vulnus,
luka bakar dan lain sebagainya.
h. Pakai sarung tangan (menutupi ujung
Berupa tanda pada Misalnya pada operasi gigi.
gaun pelindung) catatatn radiografi pasien
2) Melepas APD
a. Hindari kontaminasi terhadap diri 3. Melakukan dan melengkapi check list sign
sendiri, orang lain dan lingkungan, in, time out dan sign out pasien operasi
lepaskan alat yang paling
terkontaminasi terlebih dahulu.

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


16 97

SASARAN V. KEPATUHAN HAND HYGIENE 37.Bagaimana prosedur pengelolaan obat


1. Melakukan cuci tangan dengan teknik yang emergency?
benar a. Obat emergency di simpan dalam
emergency kit/lemari terkunci (dengan 2
kunci), kunci pertama dibawa petugas,
dan kunci kedua ditempakan di tempat
yang disepakati di ruang tersebut.
b. Daftar jenis, jumlah dan tanggal
kadaluarsa obat ditempel di luar almari
c. Petugas melapor pada bagian farmasi
apabila ada pemakaian/kadaluarsa obat,
selanjutnya farmasi mengisi ulang obat
yang telah dipakai
2. Melakukan cuci tangan pada 5 momen,
d. Petugas farmasi melakukan pemeriksaan
yaitu:
a. Sebelum kontak dengan pasien setiap 3 bulan sekali untuk kesesuaian
b. Sebelum tindakan antiseptic ketersediaan obat.
c. Setelah kontak dengan pasien 38.Bagaimana prosedur menggunakan dan
d. Setelah beresiko kontak dengan cairan melepaskan APD?
tubuh pasien 1) Menggunakan APD

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


96 17

terpasang pada pasien, apakah ada e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
riwayat alergi pada pasien, apakah
sudah ada kesediaan alat yang
dibutuhkan.
b. Time Out : mengkonfirmasi semua
anggota tim bedah, konfirmasi nama
pasien dan prosedur bedah yang akan
dilakukan, konfirmasi perkiraan
kaeadaan kritis dan kehilangan darah
pada waktu pembedahan, konfirmasi
pemberian profilaksis, konfirmasi SASARAN VI. PENGURANGAN RISIKO PASIEN

sterilisasi pemakaian instrument, JATUH

konfirmasi perlu atau tidak dalam 1. Melakukan pengkajian awal dan berkala

penampilan foto RO, dan jangan lupa mengenai risiko pasien jatuh

berdoa untuk kelancaran operasi. 2. Pemberian tanda bila pasien berisiko jatuh

c. Sign Out : konfirmasi ulang prosedur sedang-tingi dengan klip warna kuning (faal

bedah yang dilakukan, hitung kembali risk)

penggunaan kassa, periksa kembali 3. Memberikan tanda segitiga kuning di tempat

instrument yang digunakan. tidur jika pasien berada di bangsal da


ndiletakkan di pintu jika berada di kelas

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


18 95

utama / isolasi untuk pasien resiko jatuh 35.Etika Batuk / bersin :


sedang-tinggi a. Bila anda merasa akan batuk atau bersin
4. Melakukan tindakan untuk mengurangi risiko segeralah berpaling/menjauh sedikit dari
pasien yang telah teridentifikasi orang disekitar anda.
b. Kemudian tutuplah hidung dan mulut
PROSEDUR PENANGANAN BENCANA
anda menggunakan tissue/saputangan
Prosedur penangan bencana meliputi :
atau lengan dalam baju anda (bukan
A. Prosedur Evakuasi
menutup mulut dengan tangan terkepal
1. Tetap tenang jangan panic, jangan
c. Segera buang tissue yang sudah dipakai
berlari, ikuti petunjuk arah evakuasi atau
ke dalam tempat sampah
dari petugas evakuasi.
d. Cucilah tangan menggunakan air bersih
2. Jangan kembali untuk mengambil barang
dan sabun atau gel pembersih tangan
yang tertinggal
e. Bila perlu gunakan masker
3. Lepaskan sepatu hak tinggi
36.Bagaimana proses team tim out?
4. Gunakan tangga darurat terdekat menuju
a. Sign in : apakah identitas pasien sudah
arah evakuasi
ada (cek gelang pasien), apakah tempat
5. Jalan merangkak dan menunduk menuju
operasi sudah ditandai, apakah mesin
tangga darurat, bila lorong dipenuhi asap
anestesi sudah diperiksa dengan
6. Tutup hidung dan mulut dengan
lengkap, apakah pulse oksimetri sudah
saputangan atau tissue yang telah

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


94 19

34.Proses pengelolaan instrument : dibasahi air guna menghindari dari


a. Rendam alat dengan menggunakan kemungkinan menghirup gas gas
larutan clorin perbandingan 1 : 9 selama beracun keluar menuju tempat titik
10 menit kumpul di halaman depan Rumah Sakit
b. Angka alat dari bak perendaman, Al Huda.
kemudian cuci dengan menggunakan B. Jalur Evakuasi
detergen (disikat satu arah Jalur atau arah evakuasi adalah jalur yang
keluar/menjauh dari tubuh kita) digunakan untuk proses evakuasi (proses
c. Keringkan alat di rak tertutup penyelamatan) dari kejadian bencana
d. Set alat dan dibungkus dengan duk, dan (kebakaran, gempa). Jalur evakuasi di Rumah
ditempel indicator steril Sakit Al Huda mengikuti petunjuk tanda panah
e. Masukkan alat di mesin sterilisasi yang tertempel di beberapa dinding Rumah
f. Dengan pengaturan suhu 160 derajat Sakit Al Huda menuju pintu darurat mengikuti
Celsius. Waktu yang dibutuhkan untuk tanda evakuasi menuju titik kumpul yang sudah
mencapai tingkat kesterilan minimal 2 ditetapkan yaitu di halaman depan Rumah Sakit
jam Al Huda.
g. Isi buku pensteril alat (check list) C. Titik Kumpul
h. Alat kadaluarsa 2 hari setelah proses Titik berkumpul adalah area yang aman
penyetrilan untuk berkumpul para korban saat terjadi

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


20 93

bencana alam. Titik berkumpul di halaman 33.Macam macam IKP :


depan Rumah Sakit Al Huda. a. KTD : Kejadian Tidak Diharapkan :
insiden yang mengakibatkan pasien
Gambar Titik Kumpul cidera
b. KNC : Kejadian Nyaris Cidera : insiden
yang belum sampai terpapar ke pasien
tapi pasien tidak cidera
c. KTC : Kejadian Tidak Cidera : insiden
sudah terpapar ke pasien tapi pasien
tidak cidera.
d. KPC : Kondisi Potensial Cidera : kondisi
yang sangat berpotensi untuk
PROSEDUR PENGGUNAAN APAR / PEMADAM API
menimbulkan cidera misal defibrillator
Pengertian : Alat pemadam kebakaran
yang standby di ugd tapi kemudian
adalah alat yang digunakan
diketahui rusak.
untuk memadamkan api yang
e. Sentinel event : KTD yang
berbahan zat kimia dan CO2.
mengakibatkan kematian atau cidera
Tujuan : Seluruh karyawan mampu dan
serius, contoh operasi pada bagian tubuh
tahu cara menggunakan APAR
yang salah.
(Alat Pemadam Api Ringan)

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


92 21

c. Tepat Dosis Prosedur :


d. Tepat Rute a. Lihat indikator yang ada di APAR, jika
e. Tepat Waktu Penggunaan indikator berwarna hijau, siap digunakan
b. Tarik keluar pengaman handle picu
32.Bagaimana penggunaan APAR yang
c. Angkat nozzle kearah bebas
benar :
d. Tekan handle picu sedikit sampai gas
a. Cek jarum indicator
CO2 / powder keluar
b. Jika menunjukkan warna hijau secara
e. Bawa APAR ke titik api
otomatis siap digunakan
f. Arahkan nozle ke titik api dan tekan
c. Tarik pin, arahkan selang pada sumber
handle picu
api
g. Jarak APAR dengan titik api kurang lebih
d. Tekan tuas hingga serbuk powder keluar
2-3 meter
e. Kemudian arahkan selang dengan jarak
Tanda tempat APAR
1-2 meter dari api
f. Jangan melawan arah angin
g. Kemudian semprotkan dengan tenang
dan focus ke titik api hingga api padam

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


22 91

WAWANCARA KARS DENGAN DOKTER, PERAWAT, 29.Sebutkan 2 cara cuci tangan


DLL a. Dengan handwash dengan air mengalir
waktu 40-60 detik
A. Apa yang anda ketahui tentang hak
b. Dengan handscrub dengan gel bebahan
pasien dan keluarga?
dasar alcohol waktu 20-30 detik.
Ada 18 Hak Pasien & keluarga di RS Al Huda :
HAK PASIEN 30.Sebutkan urutan langkah-langkah BHD:
(UU No. 44 Tahun 2009 Tenteng Rumah Sakit) a. Jika pasien tidak sadar, tidak bernafas
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib segera panggil bantuan
dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit. b. Sambil menunggu bantuan datang
2. Memperoleh informasi tentang hak dan panggil korban sekeras kerasnya, cubit
kewajiban pasien pasien sekerasnya
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil c. Jika tidak ada respon maka bebaskan
jujur, dan tanpa diskriminasi jalan nafas
4. Memperoleh layanan keshatan yang d. Jika tidak bernafas lakukan pijatan
bermutu sesuai dengan standart profesi dan jantung 30x dan nafas buatan 2x
standar prosedur operasional e. Setelah itu dievakuasi.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan
31.Sebutkan urutan telaah resep yang benar :
efisien sehingga pasien terhindar dari
a. Tepat Pasien
kerugian fisik dan materi
b. Tepat Obat

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


90 23

27.Bagaimana cara peraturan distribusi 6. Mengajukan pengaduan atas kualitas


linen? pelayanan yang didapatkan
a. Linen kotor dan bersih tidak boleh 7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai
berpapasan dengan keinginannya dan peraturan yang
b. Jika hanya ada 1 jalur distribusi maka berlaku di Rumah Sakit
diatur jadwal distribusi 8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang
dideritanya kepada dokter lain yang
28.Bagaimana prosedur evakuasi jika terjadi
mempunyai Surat Izin Praktek (SIP) baik
bencana kebakaran
didalam maupun diluar Rumah Sakit
a. Tetap tenang, jangan panik, jangan
berlari, ikuti arah petunjuk evakuasi atau 9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan
dari petugas evakuasi. penyakit yang diderita termasuk data data
b. Jangan mencoba mengambil barang medisnya
yang tertinggal 10.Mendapat informasi yang meliputi diagnosis
c. Lepaskan sepatu hak tinggi dan tata cara tindakan medis, tujuan
d. Gunakan tangga darurat terdekat menuju tindakan medis alternatif tindakan, resiko
jalur evakuasi
dan komplikasi yang mungkin akan terjadi,
e. Tutup hidung dan mulut menggunakan
dan prognosis terhadap tindakan yang
tissue basah/saputangan basah guna
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
menghindar dari asap

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


24 89

25.Kapan perlu dilakukan identifikasi?


11.Memberikan persetujuan atau menolak atas
a. Pengambilan atau pemberian sampel
tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
darah atau cairan tubuh lain
kesehatan terhadap penyakit yang
b. Pemberian obat-obatan
dideritanya
c. Sebelum melakukan tindakan medis
12.Didampingi keluarganya dalam keadaan
d. Transfer pasien
kritis
e. Pemeriksaan radiologi
13.Menjalankan ibadah sesuai agama dan
26.Penanganan pasien resiko jatuh
kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
a. Assesment awal untuk pasien resiko
tidak mengganggu pasien lainnya
jatuh
14.Memperoleh keamanan dan keselamatan
b. Diberi gelang warna kuning untuk resiko
dirinya selama dalam perawatan di Rumah
jatuh sedang dan tinggi
Sakit
c. Diberi tanda resiko jatuh di distandart
15.Mengajukan usul, saran, perbaikan atas
infuse
perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya
d. Untuk pasien VIP tanda resiko jatuh
16.Menolak pelayanan bimbingan rohani yang
diletakkan di pintu kamar
tidak sesuai dengan agama dan
e. Pengaman bed harus terpasang
kepercayaan yang dianutnya

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


88 25

merah bertuliskan High Alert dan stiker


17.Menggugat dan / atau menuntut Rumah
bulat warna kuning bertuliskan LASA
Sakit apabila Rumah Sakit diduga
disetiap wadah penyimpanan (untuk obat
memberikan pelayanan yang tidak sesuai
oral) dan disetiap kemasan terkecil
dengan standar baik secara perdata
(untuk injeksi dan infus)
ataupun pidana
d. Label LASA dan High Alert tidak boleh
18.Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang
menutupi identitas asli produk obat dari
tidak sesuai dengan standar pelayanan
pabrikan
melalui media cetal dan elektronik sesuai
e. Obat yang tergolong LASA diletakkan
wadah yang tidak bersebelahan untuk dengan ketentuan peraturan perundang-

mencegah kekeliruan saat diambil undangan

f. Hight alert disimpan di lemari/tempat


terpisah dan harus melakukan double B. Bila ada pasien yang meminta pelayanan
cek ketika melakukan pelayanan kerohanian, apa yang anda lakukan?
Mengambil formulir permintaan pelayanan
24.Bagaimana pengejaan obat LASA jika
kerohanian
ada permintaan via telpon?
a. Catat dan baca ulang hasil pengejaan C. Bagaimana anda memfasilitasi hak
b. Konfirmasi apakah sudah benar atau
privasi pasien saat dokter memeriksa
tidak
pasien?

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


26 87

b. Dilakukan diruang perawatan


1. Memasang tirai atau sketsel
c. Menggunakan spidol permanen
Saat anda membawa pasien dengan
d. Organ tunggal tidak butuh penandaan
brankart
2. Memasang selimut pasien 22.Apa yang dimaksud dengan KNC
KNC adalah suatu kesalahan akibat

D. Apa yang anda lakukan bila di IGD ada melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil suatu tindakan yang seharusnya
pasien yang datang dalam keadaan tidak
diambil yang dapat menciderai pasien tetapi
sadar tetapi masih memakai perhiasan
tidak cidera. Contoh : kesalahan pemostingan
berharga dan membawa barang
obat (nama obat salah) bisa dicegah sebelum
berharga?
diberikan kepada pasien sehingga tidak
Menghubungi satpam, mengambil formulir
menyebabkan cidera.
penyimpanan barang berharga milik pasien,
mengidentifikasi barang berharga milik pasien, 23.Bagaimana penataan obat yang benar?

mengisi formulir penyimpanan barang berharga a. Dipisahkan berdasarkan bentuk sediaan


dan farmakologi
milik pasien dan menandatanganinya dengan
b. Disusun/diurutkan secara FIFO (First In
dua orang saksi, menyimpan barang berharga
First Out)
milik pasien ditempat yang sudah ditentukan.
c. Obat LASA dan High Alert harus diberi
label diantaranya, stiker bulat warna

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


86 27

d. U/u >> bisa terjadi salah baca 0 (nol)


E. Apa yang anda lakukan bila ada
atau 4 (empat) atau cc >> tulis unit
pengunjung diluar jam kunjung?
e. IU >> bisa terjadi salah baca IV (intra
Mengisi buku daftar kunjung pasien sesuai
venous) atau 10 (sepuluh) >> tulis
dengan identitas pengunjung di masing- masing
international unit
ruangan. Dan memberi tanda pengenal (ID
f. Q.D, QD, q.d, qd (daily) Q.0.D, Q0D.
Card Pengunjung)
q.o.d, qod (every other day) >> rancu
antara satu dengan yang lain >> tulis KEWAJIBAN PASIEN
daily atau every other day. (Undang undang No. 29 Tahun 2004 Tentang
g. Trailing zero (X.0 mg) atau lack of Praktik Kedokteran PMK No. 1691 Tahun
leading zero (X.mg) >> kesalahan 2011 Tentang Keselamatan Pasien )
pembacaan desimal >> tulis X mg atau
0.X mg 1. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau
h. MS, MSO4, MgSO4 >> terjadi kesalahan dokter gigi

pembacaan >> tulis morfine sulfat atau 2. Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana

magnesium sulfat pelayanan kesehatan


3. Memberikan imbalan atas pelayanan yang
21.Bagaimana persiapan penandaan pasien
diterima
pre Op?
a. Penandaan pasien operasi

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


28 85

4. Memberikan informasi yang benar, jelas, b. Sebelum melakukan tindakan


lengkap dan jujur tentang masalah c. Setelah terkena cairan eseptik
kesehatan d. Setelah kontak dengan pasien
5. Menghormati dan tenggang rasa terhadap e. Setelah kontak dengan lingkungan
karyawan rumah sakit dan pasien lainnya pasien.

19.Sebutkan 6 langkah cuci tangan


PENYEDIAAN DAN PENYIMPANAN OBAT
a. Telapak tangan
EMERGENCY KIT/ TROLLEY EMERGENCY
b. Punggung tangan
c. Sela jari
PENGERTIAN
d. Punggung jari gerakan mengunci
Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi
e. Jari jempol
kondisi emergency dan bersifat life saving.
f. Ujung kaki
TUJUAN
20.Peresepan obat hight alert/LASA
Penyediaan obat-obatan life saving pada unit
a. Ditulis jelas oleh dokter yang
yang membutuhkan untuk mengatasi kondisi
meresepkan
emergency pada pasien
b. Gunakan singkatan yang telah dibakukan
PROSEDUR di RSBS
1. Instalasi Farmasi menyediakan obat-obat c. Perhatikan official do not use list
emergency yang diletakkkan di dalam

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


84 29

b. Bila tidak ada tisu, ludah dapat dibuang emergency kit/ trolley emergency di setiap
langsung ke toilet kamar mandi unit
kemudian disiram hingga bersih. 2. Emergency kit/ trolley emergency harus
c. Segera cuci tangan menggunakan sabun selalu dalam keadaan terkunci
dan air mengalir. menggunakan sheal dan hanya dapat
dibuka/ digunakan pada saat kondisi
16.Sebutkan tentang pembagian sampah
emergency
a. Sampah infeksius
3. Setiap kali emergency kit/ trolley emergency
b. Sampah non infeksius
dibuka, perawat yang membuka harus
17.Pemakaian identitas gelang pasien.
menuliskan dalam daftar penggunaan obat
a. Gelang pasien dewasa di letakkan di
emergency diantaranya tanggal dibuka,
tangan kiri, jika terjadi fraktur atau patah
nama pasien, nama obat, jumlah, nama
tulang tangan kiri di letakkan ditangan
petugas yang membuka, dan paraf
kanan.
4. Laporkan segera kepada Instalasi Farmasi
b. Untuk pasien luka bakar tangan kanan
disertai dengan resep penggantian apabila
atau kiri, kaki kanan atau kaki kiri,
emergency kit/ trolley emergency dibuka
identitas pasien dibuat menjadi bentuk
untuk selanjutnya dilakukan penggantian
kalung.
item yang digunakan dan re-sheal.
18.Sebutkan 5 moment cuci tangan
a. Sebelum kontak dengan pasien

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


30 83

5. Petugas farmasi melakukan pengecekan b. Tutup hidung dan mulut anda dengan
emergency kit/ trolley emergency secara lengan anda, bukan dengan telapak
berkala setiap bulan. tangan saat batuk/bersin
c. Gunakan masker yang menutup hidung
MANAJEMEN NYERI d. Buang tissue yang sudah digunakan ke
tempat sampah
PENGERTIAN
e. Cuci tangan dengan air mengalir dan
Pengelolaan/ manajemen nyeri adalah
sabun/dengan menggunakan hand
penanganan nyeri yang dilakukan pada pasien
scrub.
berdasarkan hasil pengkajian / asesmen nyeri
14.Cara pengambilan sampah infeksius
awal dan asesment nyeri ulang, termasuk
a. Sampah diambil jika sudah 2/3 bagian
edukasi pengelolaan rasa nyeri oleh DPJP dan
b. Kemudian di timbang
perawat dan bidan
c. Dilakukan pendokumentasian
TUJUAN d. Kemudian dibawa ke TPS kemudian
1. Semua pasien nyeri ditangani dengan baik dikunci
sesuai panduan. 15.Cara meludah yang benar
2. Semua pasien yang dilayani di rumah sakit a. Ludah dapat dibunag dengan
dilakukan pengkajian nyeri. menggunakan tisu kemudian dibuang
3. Pengkajian nyeri dilakukan oleh staf medis ditempat sampah medis tertutup.
dan paramedik dengan menggunakan

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


82 31

11.Alur Kredensial instrumen yang sesuai dengan umur dan


a. Pengajuan surat permohonan kredensial tingkat kesadaran pasien.
b. Proses kredensial di komite keperawatan
- Pengisian form clinical previlage PROSEDUR
(rincian kewenangan klinis) 1. Dokter / perawat melakukan identifikasi rasa
- Penunjukan mitra bestari nyeri setiap pasien yang dilayani di semua
c. Proses review dan verifikasi oleh mitra ruang rawat menggunakan VAS (Visual
bestari Analog Scale) didokumentasikan dalam
d. Proses rekomendasi rekam medis.
e. Penerbitan surat penugasan klinik 2. Asessment awal dilakukan pada saat
pengkajian fisik yang menjadi bagian dari
12.Pelabelan pada setiap kemasan
pemeriksaan tanda-tanda vital. Asessment
sterilisasi harus meliput
ulang dilakukan sesuai dengan kondisi
a. Isi dan kemasan
pasien dan setiap terjadi perubahan kondisi
b. Nama petugas
pasien.
c. Tanggal pemrosesan
3. Penatalaksanaan terhadap semua pasien
d. Tanggal kadaluarsa
(dewasa, neonatus, anak atau pasien tidak
13.Etika batuk dan bersin
sadar) dilakukan sesuai dengan dkala
a. Tutup hidung dan mulut dengan tissue
penilaian nyeri masing-masing.

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


32 81

a. Bila skala nyeri 3 : pasien mempunyai d. Set alat dan dibungkus dengan duk
derajat rasa nyeri yang ringan. kemudian cuci dengan menggunakan
Penatalaksanaan nyerinya bisa dilakukan detergen
secara non farmakologi (tekhnik e. Masukkan alat dimesin sterilisasi.
relaksasi, distraksi, pengalihan perhatian, Indikator steril akan berubah warna
dll) f. Isi buku pensteril alat
b. Sedang / Berat, maka perawat harus g. Alat kadaluarsa 2 hari dari proses
melaporkan ke DPJP untuk dilakukan mensterilkan.
intervensi farmakologik yang sesuai.
4. Pelaksanaan evaluasi nyeri dilakukan 10.Macam-Macam alat yang di re-use
setelah 1 jam pemberian obat injeksi atau 1) LMA
sesuai jenis onset obat oleh DPJP dan Cara membersihkan :
didokumentasikan dalam rekam medis. - Bersihkan dari kotoran namapak, lendir,
5. Bila penilaian nyeri < 3 : pasien mempunyai darah dengan kasa bersih
derajat rasa nyeri yang ringan dan dilakukan - Rendam dalam larutan enzymatic 15-
evaluasi setiap shift sesuai evaluasi tanda 20 menit bisa sambil digosok dalam
vital dan ditulis dalam lembar monitor rendaman
terpadu dan catatan terintregasi. Bila skala < - Bilas dengan air
3 ditulis dalam catatan terintregasi sebagai - Keringkan, siap dipakai atau disimpan
masalah keperawatan. 2) Masker ambubag

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


80 33

8. Indikator angka kepatuhan cuci tangan 6. Bila penilaian nyeri > 3, maka evaluasi nyeri
a. Nominator jumlah pasien yang dapat dilakukan diluar jadwal pemeriksaan
melakukan cuci tangan sesuai indikasi tanda vital.
dan tepat prosedur dalam 1 bulan 7. Semua interverensi nyeri yang dilakukan,
b. Denominator jumlah proses yang diamati diinformasikan kepada pasien dan keluarga
dalam 1 bulan sekali 100% serta didokumentasikan dalam rekam
c. Standart 100% medis.
d. Frekuensi pengumpulan dan 1 bulan 8. Penatalaksanaan kembali nomor 3, jika
e. Periode analisa dan pelaporan 3 bulan, pasien kembali mengalami nyeri.
analisa data sederhana dilakukan oleh 9. Dokter/perawat/bidan mendokumentasikan :
tim PPI dan dilaporkan oleh direktur. skala nyeri, lokasi nyeri, jenis tata kelola
nyeri oleh dokter/perawat/bidan, efektivitas
9. Proses pengolahan instrumen dari tata kelola yang telah dilakukan.
a. Rendam alat dengan menggunakan 10.Dokter/perawat/bidan melakukan edukasi
larutan clorin perbandingan 1 : 9 selama tentang nyeri dan didokumentasikan dalam
10 menit. rekam medis.
b. Angkat alat dari bak perendam kemudian
cuci dengan menggunakan detergen.
c. Keringkan alat di rak tertutup

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


34 79

ASESMEN NYERI 7. Bagaimana perlakuan jika terkena


PENGERTIAN percikan darah
Asesmen nyeri adalah suatu tindakan 1) Jika tertusuk jarum
melakukan penilaian rasa sakit / nyeri pada a. Kita tekan di daerah yang tertusuk
pasien di RS, yang terdiri atas asesmen sambil darah dikeluarkan sampai
nyeri awal dan asesmen nyeri ulang. bersih kemudian tutup dengan plester
Asesmen nyeri awal adalah suatu tindakan b. Periksa ke dokter jaga
melakukan penilaian rasa sakit / nyeri pada c. Isi form pelaporan pajanan.
pasien saat pasien dilayani pertama kali di 2) Jika mata yang terkena
rawat jalan maupun Unit Gawat Darurat a. Bersihkan dengan air mengalir (jika
Asesmen nyeri ulang adalah suatu tindakan ada eyewash akan lebih baik)
melakukan penilaian ulang rasa sakit / nyeri b. Periksa ke dokter jaga
pada pasien dengan keluhan nyeri baik di c. Isi form laporan pajanan
rawat jalan, IGD, rawat inap maupun rawat 3) Jika terkena kulit
khusus sampai pasien terbebas dari rasa a. Bersihkan dengan sabun dan air
nyeri. mengalir
b. Periksa ke dokter jaga
TUJUAN
c. Isi form laporan pajanan
1. Semua pasien di RS dilakukan asesmen
nyeri

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


78 35

Psikologi (Psikotest) dan setelah lulus akan 2. Semua pasien nyeri dilakukan pengelolaan
menjalani wawancara (2) nyeri sesuai panduan manajemen nyeri
d. Apabila memenuhi kriteria, dilakukan tes 3. Semua pasien yang dilayani di rumah sakit
kesehatan dilakukan pengkajian nyeri
e. Setelah memenuhi syarat menjadi
karyawan, akan menjalani uji kerja/masa PROSEDUR
magang selama 6 minggu. 1. Dokter / perawat melakukan asesmen awal
f. Apabila memenuhi kriteria karyawan dan terhadap nyeri pada semua pasien
mampu melalui masa 6 minggu, akan 2. Penilaian rasa sakit/ nyeri dilakukan dengan
menjalani masa orientasi selama 6 minggu menggunakan pengkajian yang sesuai untuk
dan penandatangan perjanjian kontrak kerja masing-masing pasien :
1 tahun pertama yang bisa diulang setiap a. NIPS (NeonatalInfant Pain Scale) untuk
tahunnya. neonatus
b. FLACC (Face, Leg, Activity, Cry,
6. Bagaimana perlakuan pada pasien resiko
Consolability) untuk anak usia < 3 tahun
jatuh?
atau anak dengan gangguan kognitif atau
Resiko jatuh, gelang ditambahi stiker kuning,
untuk pasien pasien anak yang tidak dapat
pasang pengaman tempat tidur, pasangkan
dinilai dengan skala lain.
tanda segitiga kuning/merah di standar infus.
c. Wong baker FACES Pain Scale untuk
pasien dewasa dan anak > 3 tahun yang

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


36 77

tidak dapat menggambarkan intensitas - Buang spluit injeksi kedalam safety box
nyerinya dengan angka oleh dokter atau perawat yang
3. Dokter / perawat melakukan tindakan / melakukan insersi
intervensi sesuai dengan derajat nyeri yang - Lepas APD
diderita pasien : - Lakukan kebersihan tangan
a. Untuk pasien yang mengalami nyeri - Lakukan pencatatan dokumentasi pada
kardiak (jantung), lakukan asesmen lembar daftar pemberian terapi.
ulang tiap 5 menit setelah pemberian
4. Komunikasi SBAR/TBAK
nitral atau obat-obat intravena.
Komunikasi via telpon menggunakan metode
b. Pada nyeri akut / kronik, lakukan
SBAR dan TBAK (tulis, baca, konfirmasi) untuk
asesmen ulang tiap 30 menit 1 jam
obat-obat LASA atau high alert dilakukan
setelah pemberian obat nyeri.
pengejaan ulang alphabetik.
4. Hasil asesmen nyeri didokumentasikan
5. Bagaimana proses perekrutan pegawai?
dalam rekam medis pada form catatan
a. Calon pegawai melamar
terintegrasi, monitoring terpadu dan
b. Apabila lulus seleksi administrasi, akan
indikator mutu klinik.
dihubungi via telpon
5. Hasil asesmen nyeri diiniformasikan kepada
c. Dilakukan tes tulis dan wawancara (1),
pasien / keluarga dan didokumentasikan
apabila dinyatakan lulus akan menjalani Tes
dalam rekam medis.

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


76 37

- Pakai jarum yang steril sekali pakai pada Gambar skala nyeri
tiap kali suntikan untuk mencegah
kontaminasi pada peralatan dan terapi
- Bila memungkinkan sekali pakai vial
maupun multi dose
- TIdak diperbolehkan menggunakan
PERAWATAN METODE KANGGURU (PMK)
jarum aau suplit yang dipakai ulang untuk
PENGERTIAN
mengambil obat dalam vial maupun multi
dos karena dapat terkontaminasi mikroba Suatu metode perawatan BBLR seperti
yang dapat menyebar saat obat dipakai bayi kangguru berada dalam kantung kangguru
untuk pasien yang lain. selama diperlukan. Bayi berada didalam
- Lakukan prinsip pemberian obat dengan dekapan ibu dalam posisi tegak, kepala miring
7 benar kekiri atau kekanan sehingga bayi merasakan
- Lakukan insersi sesuai petunjuk 0
sumber panas secara alami (36 - 37 C) terus
0

pemberian menerus langsung dari kulit ibu ke kulit bayi


- Lakukan desinfeksi pada area setelah serta mendapatkan kehangatan udara dalam
infers kantung / baju ibu yang berada dalam
- Lakukan rekaping dengan teknik one lingkungan bayi ibu serta memudahkan dan
hand

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


38 75

memperlancar ASI. Petugas adalah dokter - Look : lihat pergerakan dada


spesialis anak, bidan dan perawat. - Listen : dengarkan suara nafas
- Feel : rasakan hembusan nafas
TUJUAN
b. Prinsip ABC
1. Bayi mendapatkan kehangatan alami dari
- Airway : periksa jalan nafas, jika ada
ibu
sumbatan, bebaskan jalan nafas
2. Memudahkan dan memperlancar ASI
- Breating : periksa pernafasan, jika tidak
PERSIAPAN
nafas, bantu pernafasan dan pijat
1. Kriteria bayi (BBLR) untuk PMK di RS :
jantung
a. Berat lahir kurang dari 2500 gram
- Circulation : periksa nadi, jika lemah
b. Grafik berat badan cenderung naik
perkuat sirkulasi dan nadi.
c. Kondisi secara umum baik
0 0
c. Panggil bantuan
d. Suhu tubuh stabil (36,5 37,5 C)
d. Tim Code Blue datang
e. Memiliki cukup kemampuan untuk
menghisap dan menelan 3. Praktek menyuntik aman

f. Ibu atau pengganti bersedia untuk proses - Melakukan kebersihan tangan

melaksanakan PMK - Gunakan APD

g. Bayi sudah tidak memerlukan infus - Melakukan desinfeksi pada area insersi

2. Persyaratan dan persiapan ibu :


a. Bersedia dan mau menerima PMK

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


74 39

b. Mempunyai kemampuan fisik dan mental


6. Ceritakan bagaimana memberitahukan
c. Siap pakaian (baju dengan kancing di
kepada perawat bahwa anda mengalami
depan)
efek samping!
d. Kain panjang untuk menahan bayi
7. Ceritakan bagaimana dokter atau perawat
e. Kuku harus bersih dan tidak
memberikan penjelasan tentang
diperkenankan menggunakan cat kuku
penggunaan obat sebelum pulang?

PROSEDUR
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN KEPADA STAF DAN
1. Petugas menyampaikan informasi kepada
KARYAWAN
ibudan keluarga mengapa bayi perlu dirawat
1. Sebutkan identifikasi pasien dan macam
dengan metode kangguru
gelang pasien!
2. Ibu/pengganti ibu membersihkan daerah
a. Laki lakibiru
dada dan perut dengan cara mandi
b. Perempuanpink
memakai sabun 2-3 kali sehari
c. Resiko jatuhtambahan klip kuning
3. Ibu/pengganti ibu memotong kuku dan
d. Alergitambahan klip merah
mencuci tangan
e. DNRtambahan klip ungu
4. Bayi jangan dimandikan, cukup dibersihkan
2. Peragaan BHD dengan kain bersih dan hangat
a. Prinsip evaluasi pasien tidak sadar Look,
Listen, Feel

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


40 73

5. Petugas memasang tutup kepala/ topi dan


2. Dapatkah dijelaskan kepada kami jadwal
popok bayi. Setiap popok bayi basah karena
perawatan alat dan pelaksanaanya?
buang air besar/kecil segera diganti
3. (MFK)
6. Bayi diletakkan dalam posisi vertikal,
letaknya dapat ditengah payudara atau
PERTANYAAN UNTUK PASIEN /
sedikit ke samping kanan / kiri sesuai
KELUARGA PASIEN
kenyamanan bayi serta ibu. Saat ibu duduk /
1. Penjelasan apa yang anda dapatkan dari
tidur, posisi bayi tetap tegak mendekap ibu.
dokter /perawat/apoteker/tentang obat yang
7. Setelah bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat
kain selendang di sekeliling / mengelilingi diberikan?

ibu dan bayi. 2. Ceritakan bagaimana cara perawat

8. Petugas mengajari ibu/ pengganti ibu memberikan obat!

memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 3. Bagaimana cara perawat/dokter mengenali


a. Perhatikan pernafasan bayi, terlalu pelan anda?
atau kurang teratur 4. Apakah anda tahu siapa yang merawat
b. Perhatikan tanda-tanda bayi sakit anda? (dokter dan perawat)
c. Pemantauan tumbuh kembang 5. Bagaimana cara anda bisa sampai di rawat
d. Imunisasi disini (pasien diminta menceritakan alur
e. ASI Ekslusif masuk)?

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


72 41

PETUGAS LINEN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) PADA OPERASI


1. Bagaimana proses penggantian dan SECTIO CAESARIA
pembersih linen?
PENGERTIAN
2. Tolong dijelaskan alur linen dari ruang linen
Suatu prosedur tindakan yang dilakukan segera
ke ruangan pasien/tindakan!
setelah pemotongan tali pusar dengan
3. (PPI)
meletakkan bayi diatas perut ibu dan posisi

PETUGAS KEBERSIHAN (CS) tengkurap sehingga terjadi kontak kulit dengan

1. Dapatkah diperlihatkan kepada kami cara kulit sampai bayi menemukan putting dan mulai

membersihkan tumpahan darah? menyusu. Petugas adalah dokter spesialis


anak, bidan dan perawat.
2. Bagaimana cara penanganan limbah medis
dan limbah rumah tangga? TUJUAN
3. Dapatkah diperlibatkan pada kami cara 1. Meningkatkan ikatan kasih sayang (Asih)
mencuci tangan? 2. Memberikan nutrisi terbaik (Asuh)
4. (PPI) 3. Melatih reflek dan motorik bayi (asah)

PETUGAS TEKNISI
PROSEDUR
1. Jelaskan kepada kami apa yang saudara
1. Petugas mengucapkan salam dan
kerjakan apabila ada masalah dengan
meperkenalkan diri
peralatan medis di ruangan!

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


42 71

0
2. Petugas mengusahakan suhu ruangan 20 - FARMASI KLINIK
0
25 C dan meneyediakan selimut 1. Bagaimana sistem pemberian obat kepada
3. Untuk menutupi punggung bayi sehingga pasien ini? Dan ceritakan prosedur yang
mengurangi hilangnya panas dilakukan untuk mencegah medictio error!
4. Setelah bayi lahir, petugas mengeringkan 2. Dapatkah dijelaskan bahwa bagaimana
bayi secepatnya, kecuali kedua tangannya. caranya mendapat laporan kejadian
5. Petugas mempertahankan lemak putih alami medication error?
(vernik) yang melindungi kulit baru bayi 3. Bagiamana pasien mendapat penjelasan
6. Petugas meletakkan bayi tengkurap di dada tentang obat obat yang diterima (MPO)?
atau perut ibu
7. Petugas membiarkan kulit bayi melekat PETUGAS PENDAFTARAN
dengan kulit ibu. Posisi kontak kulit dengan 1. Mohon dijelaskan kepada kami bagaimana
kulit ini dipertahankan minimal satu jam atau cara pasien proses pendaftaran atau
setelah menyusu awal selesai skrining di RS!
8. Petugas menyelimuti ibu dan bayi dengan 2. Bagaimana cara saudara
selimut bayi diberi topi mendokumentasikan identitas pasien dan
9. Petugas membiarkan bayi mencari putting menghubungi ruangan untuk meminta
susu ibu, ibu dapat merangsang bayi tempat?
dengan sentuhan lembut

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


70 43

KEPALA RUANGAN 10.Petugas memindahkan bayi ke kamar


1. Klarisifikasi kebijakan terkait pasien pemulihan dengan tetap diletakkan di dada
2. Bagaimana kebijakan RS untuk pasien ibu jika inisiasi belum terjadi
dengan kasus ini 11.Petugas mencuci tangan
3. System pelatihan bagi perawat 12.Petugas mendokumentasikan tindakan
4. (TKP,KPS,MKI) 13.Petugas memberikan ucapan selamat pada
ibu
DPJP
1. Bagaimana dokter menyampaikan kondisi
pasien ini kepada pasien sert dimana
mendokumentasikannya?
2. Bagaimana dokter menyampaikan hak /
kewajiban pasien? Dan bagaimana
mendokumentasikannya?
3. Bagaimana dokter mengkomunikasikan
kondisi pasien dan rencana perawatan dan
terapi kepada pasien / keluarga?
4. Bagaimana dokter dapat memastikan bahwa
obat dan persiapan tindakan sudah
dilaksanakan sebagai DPJP utama?

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


44 69

PERTANYAAN PERTANYAAN BERHUBUNGAN DOKTER JAGA


DENGAN POKJA 1. Tolong ceritakan tugas anda, kewenangan
dan apa yang anda kerjakan untuk pasien
HAK PASIEN DAN KELUARGA ini?
Bagaimana prosedur pemberian 2. Bagaimana anda melaporkan kondisi pasien
informasi dan edukasi kepada pasien dan kepada DPJP dan dmana anda
keluarga? mendokumentasikan diskusikan cermati
Jawab : catatan terintregrasi
Pemberian informasi dan edukasi diberikan 3. Apakah anda bisa menjelaskan pain
sesuai kebutuhan dan diberikan oleh petugas manjemen pada pasien ini?
dengan kompetensi yang sesuai, meliputi : (apabila jawaban berbeda dengan perawat
a. Hak dan kewajiban pasien dan ruangan, maka dicari bukti regulasinya
keluarga,serta penjelasan tentang proses =SPO)
pemberian informed concent 4. Bagaimana cara anda memberikan instruksi
b. Hal hal yang berkaitan dengan penyakit pemberian obat secara lisan atau telepon
c. Cara penggunaan obat-obat yang aman dengan aman?
d. Potensi efek samping obat obatan yang 5. Bagaimana peran dokter dalam
diberikan penambahan maupun penarikan obat dari
e. Potensi interaksi obat dengan obat atau formularium?
obat dengan makanan (APK,HPK,AP,PP,PPK,PAB,MPO)

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


68 45

perjalaran, karakter, factor yang f. Program diet dan nutrisi


menstimulan nyeri, penetapan skala, lanjut g. Manajemen nyeri
dengan treatmen, asesmen ulang)? h. Penggunaan peralatan medis yang efektif
7. Bagaimana memastikan bahwa obat dan aman
diberikan kepada orang tua yang tepat dan i. Teknik rehabilitasi
perintah dokter juga telah dilaksanakan *Dalam pemberian informasi dan edukasi ini
dengan tepat? di koordinasi oleh tim KPRS
8. Bagaimana memastikan bahwa perintah
dokter untuk memberikan obat lewat telepon Bagaimana prosedur pemberian
diterima secara benar? informed concent kepada pasien dan
9. Bagaimana implementasi aturan keluarga?
pengamanan obat hight alert dan high risk Jawab:
dan bagaimana pula prosedur pemberian Sesuai PERMENKES RI Nomor
obat hight alert? 290/menkes/per/III/2008 Tentang persetujuan
10.Jelaskan bagaimana pengelolaan obat tindakan kedokteran dan manual persetujuan
emergency! tindakan dari KKI
11.Jelaskan bagaimana anda mengidentifikasi a. Pernyataan persetujuan (informed concent)
obat yang sedang dikonsumsi pasien dan dari pasien didapat melalui suatu proses
mengidentifikasi adanya alergi obat pada yang ditetapka RS dan dilaksanakan oleh
pasien!

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


46 67

staf yang terlatih, dalam bahasa yang 3. Ceritakan bagaimana menjaga agar semua
dipahami pasien peralatan kamar operasi selalu siap pakai!
b. Informed concent diperoleh sebelum
operasi, anestesi, penggunaan darah atau BEBERAPA CONTOH PERTANYAAN SURVEYOR
produk darah dan tindakan serta PADA SAAT TELUSUR
pengobatan lain yang beresiko tinggi
PERAWAT : (yang langsung menangani
c. Semua tindakan kedokteran harus
pasien)
mendapatkan persetujuan pasien dan
1. Bagaimana proses pasien masuk ke
keluarga setelah mendapat penjelasan yang
ruangan perawatan?
cukup tentang hal hal yang berkaitan
2. Apa yang anda ketahui tentang pasien ini?
dengan tindakan tersebut dari DPJP
Ceritakan!
3. Prosedur apa yang anda laksanakan saat
Apa saja yang diinformasikan saat
menerima pasien ini?
informed concent?
4. Dimana dan bagaimana anda
Jawab :
mendokumentasikan semua tindakan?
Informed concent menginformasikan tentang :
5. Diskusikan/cermati catatan terintregasi!
Diagnosis, dasar diagnosis, tindakan
6. Jika ada keluhan nyeri pertanyaan agar
kedokteran, indikasi tindakan, tata cara, tujuan,
diarahkan kepada managemen nyeri
resiko, komplikasi, prognosis, alternative dan
(assesmen nyeri meliputi intensitas,
resiko

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


66 47

CSSD DAN LAUNDRY Siapa yang bertanggung jawab


1. Perlihatkan kepada kami pengelolaan menyampaikan isi informed concent
peralatan yang habis dipakai mulai kepada pasien dan keluarganya?
pencucian sampai dengan pengepakan dan Jawab :
penyimpanan! DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien)
2. Bila ada pasien yang infeksius bagaimana
memperlukan linen berkas pasien tersebut? Bagaimana pasien mendapatkan
3. Ceritakan perjalanan linen dari ruangan ke informasi pelayanan kerohanian di RS?
laundry, dan sebaliknya dari laundry ke Jawab :
ruangan! Pelayanan kerohanian terdiri dari pelayanan
kerohanian rutin dan atas permintaan. Prosedur
KAMAR OPERASI permintaan pelayanan kerohanian :
1. Sesudah dilakukan operasi kotor ceritakan 1. Pasien / keluarga pasien mengisi formulir
bagaimana anda melakukan pembersihan 2. Perawat akan menghubungi petugas terkait
terhadap, ruangan, peralatan, linen, dll? sesuai daftar yang ada di SPO pelayanan
2. Bagaimana anda menjaga agar kamar Kerohanian
operasi tetap dalam keadaan steril dan
bagaimana menjadwal pembersihan total Bagaimana RS melindungi pasien
kamar operasi? terhadap kekerasan fisik?

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


48 65

Jawab : 2. Ceritakan apa yang anda lakukan bila


1. Kriteria kekerasan fisik di lingkungan RS terpapar cairan tubuh/darah dan benda
terdiri atas pelecehan seksual, pemukulan, tajam
penelantaran dan pemeriksaan fisik 3. Bagaimana anda mengetahui bahwa sampel
terhadap pasien baik yang dilakukan oelh yang diambil adalah kepunyaan Tn.B?
penunggu / pengunjung pasien maupun
petugas. SURVEILLANCE
2. Kecuali terdapat indikasi, petugas 1. Ceritakan peran pimpinan RS dalam
kesehatan dapat melakukan pemaksaan program pencegahan dan pengendalian
fisik seperti pengekangan sesuai standart infeksi area mana saja yang menjadi
medis dan etika RS yang berlaku sasaran dalam program tersebut!
3. Setiap petugas keamanan sudah terlatih 2. Bagaimana RS membentuk tim yang
untuk menanganihal tersebut mengawasi program PPI. Ceritakan dari
4. Setiap pasien / pengunjung / karyawan yang persiapan, kualifikasi individu, sampai
berada dalam RS harus menggunakan terbentuknya tim tersebut!
tanda pengenal berupa gelang identitas 3. Ceritakan sebagai surveillance kegiatan apa
pasien, kartu visitor/ pengunjung atau name saja yang saudara lakukan!
tag karyawan 4. Tindakan apa yang dilakukan apabila
menemukan pasien dengan keluhan nyeri
disekitar jarum infuse dan febris?

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


64 49

PELAKSANA Bagaimana prosedur melindungi barang


1. Mohon anda mendemonstrasikan cara cuci milik pasien?
tangan Jawab :
2. Mohon dijelaskan bagaimana bila ada Pasien yang berkunjung ke RS Al Huda harus
pasien dengan airbone disease? mematuhi tata tertib pasien
3. Bagaimana bila tidak ada ruangan tekanan
negative? (ruang isolasi) Apa yang dilakukan RS jika pasien
4. Mohon jelaskan bagaimana cara anda menolak/memberhentikan tindakan
memonitor tekanan negative ruangan (resusitasi) atau pengobatan yang
tersebut diberikan?
5. Dapatkah anda demonstransikan cara Jawab :
pemberihan alat (surveyor menyebut RS menghormati keinginan dan pilihan pasien
alatnya, terserah dari surveyor) untuk menolak pelayanan resusitasi. Keputusan
untuk tidak melakukan RJP harus dicatat di
PERTANYAAN TELUSUR KE RUANG rekam medis pasien dan formulir DO NOT
DIAGNOSTIK (LABORATORIUM) RESUCITE (DNR). Formulir DNR diisi dengan
1. Apa yang anda lakukan terhadap sampel lengkap dan disimpan di rekam medis pasien,
specimen pasien yang telah diambil? kemudian pasien dipasang gelang warna ungu
dengan tulisan DNR. Alasan diputuskan
tindakan DNR dan orang yang terlibat di dalam

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


50 63

pengambilan keputusan harus dicatat di rekam 7. Ceritakan resiko PPI terbesar yang dihadapi
medis pasien dan formulir DNR. Keputusan organisasi anda?
harus dikomunikasikan kepada semua orang 8. Bagaimana cara anda melakukan koordinasi
yang terlibat di dalam aspek perawatan DPJP. dengan seluruh anggota PPI?
Dan apabila keluarga menghendaki pembatalan 9. Berikan penjelasan program pelatihan staf
pernyataan DNR maka keluarga harus tentang PPI di RS ini!
menandatangani pernyataan pembatalan DNR.
IPCN
Bagaimana prosedur pelayanan pasien 1. Bagaimana cara anda melakukan
pasien tahap terminal? pemantauan ketepatan pelaksanaan
Jawab : kegiatan PPI yang sesuai dengan standart
RS memahami kebutuhan pasien yang unik (SPO) seperti cuci tangan,kamar isolasi dan
pada akhir kehidupan dengan menyediakan Contact precautions
penyekat ruangan bagi pasien tahap terminal. 2. Bagaimana cara anda memonitor cuci
tangan pada staf, pengunjung dan Pasien
Bagaimana prosedur pengkajian rasa 3. Bagaimana caranya mengajarkan tentang
nyeri? prinsip prinsip pencegahan infeksi kepada
Jawab : pasien dan pengunjung di RS
Pengkajian rasa nyeri menggunakan : 4. Dapatkah anda memperlihatkan chart
tingkat compliance hand hygiene (table)

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


62 51

BEBERAPA PERTANYAAN TERKAIT DENGAN PPI 1. Neonatus infant pain scale (NIPS 0) untuk
usia < 1 tahun
KETUA TIM PPI : 2. FLACSS untuk usia 1-3 tahun
1. Jelaskan kebijakan tentang organisasi PPI 3. Wong baker Faces Rating Scale untuk usia
RS uraian tugas masing - masing anggota > 3 tahun
dan unsur unit kerja yang terlibat
didalamnya! Apa yang anda ketahui tentang sasaran
2. Apakah dapat dijelaskan kredensial dari keselamatan pasien?
masing masing anggota? Jawab :
3. Jelaskan program PPI, Ada 6 sasaran keselamatan pasien di RS:
pelaksanaan,pemantauan,analisa data, 1. Ketepatan identifikasi pasien
evaluasi dan tindak lanjutnya! 2. Peningkatan komunikasi yang efektif
4. Siapa saja yang menyusun program PPI ini 3. Peningkatan keamanan obat yang perlu di
dan bagaimana prosesnya? waspadai
5. Bagaimana anda mendapatkan informasi 4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedu, tepat
terkini dan kebutuhan PPI? pasien operasi
6. Bagaimana caranya untuk menyebar 5. Pengurangan resiko infeksi terkait
luaskan informasi ini kepada staf RS di pelayanan kesehatan
semua tingkatan? 6. Pengurangan resiko jatuh pasien rumah
sakit

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


52 61

Bagaimana prosedur di RS dalam Apakah RS menerapkan pemisahkan


mengidentifikasi pasien? pasien infeksius dan non infeksius?
Jawab : Jawab :
1. Setiap pasien yang masuk rawat inap Tim pencegahan dan pengendalian infeksi telah
dipasangkan gelang identitas pasien menetapkan pemisahan pasien infeksius dan
2. Identifikasi yang digunakan yaitu Nama, non infeksius sesuai dengan SPO perawatan
Nomor RM, Tanggal Lahir pasien di ruang isolasi infeksi. Pasien
3. Pengecualian prosedur identifikasi dapat ditempatkan sesuai dengan sumber infeksi,
dilakukan pada kondisi kegawatdaruratan apakah lewat kontak, air bone dan droplet.
pasien di UGD, HCU dan KAMAR OPERASI
dengan tetap memperhatikan data pada Apakah ada pembedaan antara linen
gelang identitas pasien. infeksius dan non infeksius?
Jawab :
Kapan dilakukan proses verifikasi 1. Linen infeksius : linen yang terpapar oleh
identitas pasien? cairan tubuh pasien, darah, muntahan, air
Jawab : kencing
1. Sebelum pemberian obat 2. Linen non infeksius : linen yang tidak
2. Sebelum pemberian transfusi darah terpapar oleh semua yang disebutkan diatas
3. Sebelum pengambilan sampel untuk
pemeriksaan laboratorium dan radiologi

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


60 53

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) 4. Sebelum dilakukan tindakan medis/


prosedur tindakan
Bagaimana pemilihan sampah medis /
non medis/ benda tajam/ cair ? Gelang identitas apa saja yang
Jawab : digunakan?
Tim pencegahan dan pengendalian penyakit Jawab :
RS Al Huda telah menetapkan pemisahan 1. Gelang identitas BIRU : Untuk pasien laki-
sampah medis dan non medis : laki
1. Sampah medis dibuang di tempat sampah 2. Gelang identitas PINK : Untuk pasien
medis berkantong KUNING perempuan
2. Sampah non medis di buang di tempt 3. Klip KUNING : Untuk Pasien resiko jatuh
sampah non medis berkantong plastik 4. Klip MERAH : Untuk pasien Alergi Obat
HITAM 5. Klip UNGU : DNR (Do Not Resucitation)
3. Sampah benda tajam dan jarum dibuang
diempat sampah khusus yang todak tembus Bagaimana prosedur pemasangan
(puncture proof) dan tidak di reuse yaitu gelang identifikasi?
safety box Jawab :
4. Limbah cair di buang di wastafel/closet yang Hapalkan SPO pemasangan gelang pasien
pembuangannya sudah diproses untuk
pengelolaan limbah cair.

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


54 59

Dapatkah anda menjelaskan tentang cara 1. Sebelum kontak dengan pasien


komunikasi efektif di RS Al Huda? 2. Sesudah kontak dengan pasien
Jawab : 3. Sebelum tindakan aseptis
Menggunakan Metode SBAR yaitu dalam 4. Sesudah terkena cairan tubuh pasien
melaporkan kondisi pasien dan dalam rangka 5. Sesudah kontak dengan lingkungan sekitar
timbang terima antar petugas untuk pasien
meningkatkan efektifitas komunikasi antar
Dua cara cuci tangan yaitu :
pemberi layanan.
1. Handwash (sabun) dengan iar mengalir
1. Situation : kondisi terkini yang terjadi pada
waktu 40-60detik
pasien
2. Hand rub (Alkohol) dengan gel berbasis
2. Background : informasi penting apa yang
alkohol aktu 20-30 detik
berhubungan dengan kondisi pasien terkini
3. Assesment : hasil pengkajian kondisi
Bagaimana cara mengkaji pasien resiko
pasien terkini
jatuh?
4. Rekomendation : apa yang perlu dilakukan
Jawab :
untuk mengatasi masalah pasien saat ini
Penilaian resiko jatuh dilakukan saat
5. Menggunakan metode TBAK yaitu dalam
pengkajian awal dengan menggunakan metode
menerima instruksi verbal per telpon / lisan
pengkajian resiko jatuh yang telah ditentukan
dari DPJP, atau ketika petugas menerima
oleh RS

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


58 55

8. Lokasi operasi ditandai pada semua kasus laporan hasil tes kritis / critical test /
termasuk sisi (laterally) struktur multiple (jari pemeriksaan cito.
tangan, jari kaki, lesi) atau multiple level 1. Tulis : menulis pesan yang disampaikan
(tulang belakang) di formulir terintegrasi
Beberapa prosedur yang tidak memerlukan 2. Baca : bacakan kembali isi pesan
penandaan: 3. Konfirmasi : Penerima laporan wajib
Kasus organ tunggal (misal operasi jantung, kembali konfirmasi kebenaran pesan
operasi cesar) yang ditulis, dan membubuhkan tanda
Kasus intervensi seperti kateter jantung stempel TBAK pada formulis catatan
Kasus yang melibatkan gigi penerima pesan.
Prosedur yang melibatkan bayi premature
Bagaimana pengelolaan obat high alert di
dimana penandaan akan menyebabkan tato
RS Al Huda?
permanen
Jawab :

Bagaimana standart prosedur cuci 1. Penyimpanan di lokasi khusus dengan

tangan yang benar di RS al Huda? akses terbatas dan diberi penandaan yang

Jawab : jelas berupa stiker berwarna merah

Semua petugas di RS termasuk dokter bertuliskan High Alert.

melakukan 6 langkah kebersihan tangan pada 2. Ruang perawatan yang boleh menyimpan

5 moment yang telah ditentukan yakni: elektrolit pekat harus memastikan bahwa

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu


56 57

elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan 3. Penandaan titik yang akan dioperasi adalah
akses terbatas bagi petugas yang diberi sebelum pasien dipindahkan ke ruang
wewenang. operasi dimana operasi akan dilakukan.
3. Elektrolit pekat yang disimpan di ruang Pasien ikut dilibatkan, terjaga dan sadar
perawatan tertentu harus dalam jumlah yang sebaiknya dilakukan sebelum pemberian
terbatas. obat premedikasi
4. Obat diberi penandaan yang jelas berupa 4. Bentuk penandaan luka operasi
stiker berwarna Merah bertuliskan High 5. Tanda itu harus dibuat dengan pena / spidol
Alert. permanen berwarna hitam dan jika
memungkinkan harus terlihat sampai pasien
Bagaimana prosedur penandaan lokasi disiapkan dan diselimuti.
yang akan dioperasi di RS Al Huda? 6. Lokasi untuk semua prosedur yanag
Jawab : melibatkan sayatan, tusukan perkuatann,
1. Orang yang bertanggung jawab untuk atau penyisipan instrumen harus ditandai
membuat tanda pada pasien adalah 7. Semua penandaan harus dilakukan
operator/orang yang akan melakukan bersamaan saat pengecekan hasil
tindakan pembedahan pencitraan pasien diagnosis misalnya sinar-
2. Operator / orang yang membuat tanda itu X, Scan, pencitraan Elektronik atau hasil
harus hadir pada operasi tersebut test lainnya dan pastikan dengan catatan
medis pasien dan gelang identitas pasien

Pasien Nomor Satu Pasien Nomor Satu

Anda mungkin juga menyukai