Anda di halaman 1dari 39

PROGRAM PENINGKATAN MUTU

SDM KESEHATAN

Oleh :
Yuti Suhartati
Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDMK
Badan PPSDM Kesehatan

Surabaya, 24 November 2016


OUTLINE

I. Registrasi Tenaga Kesehatan


II. TUBEL, PPDS / PPDGS
III. Pengembangan Jabatan Fungsional
KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENINGKATAN
KUALITAS
PELAYANAN STR

PENGEMBANG PENGEMBANG
AN KARIR PENINGKATAN AN PROFESI
SDMK KUALITAS SDMK NAKES

PENINGKATAN
PENDIDIKAN SDM
KESEHATAN
REGISTRASI TENAGA KESEHATAN

Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik


wajib memiliki STR.
STR diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga
Kesehatan setelah memenuhi persyaratan.
STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat
diregistrasi ulang setelah memenuhi persyaratan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Registrasi
dan Registrasi ulang diatur dengan Peraturan Konsil
masing-masing Tenaga Kesehatan

Pasal 44 - 45 UU No. 36/2014


STR ONLINE

STR Online terdiri atas beberapa aplikasi yang akan terus


dikembangkan secara bertahap sesuai kebutuhan

Aplikasi Aplikasi Aplikasi Aplikasi Aplikasi


Registrasi Re- MTKP MTKI Search
Online registrasi pengelolaan pengelolaan Engine
untuk Online di MTKP di MTKI Bagi
pemohon untuk pemangku
baru perpanjangan kepentingan
terkait
Pengajuan permohonan STR hanya dapat Pengajuan permohonan STR dapat
dilakukan pada hari dan jam kerja dilakukan kapanpun

Input data dilakukan petugas, sehingga sering Input data dilakukan mandiri oleh
salah pemohon

Proses tidak dapat ditelusuri secara realtime Proses dapat ditelusuri secara realtime
oleh pemohon oleh pemohon setiap saat

Verifikasi keabsahan ijazah sulit dilakukan Verifikasi keabsahan ijazah melalui


web service PD DIKTI

Data terpisah antara MTKI, MTKP dan Data terintegrasi antara MTKI, MTKP
organisasi profesi dan organisasi profesi
DAFTAR PROVINSI YANG SUDAH
STR ONLINE
NO. PROVINSI NO. PROVINSI
1 DKI Jakarta 18 Kalimantan Tengah
2 Jawa Timur 19 Gorontalo
3 Nusa Tenggara Barat 20 Nusa Tenggara Timur
4 Jawa Tengah 21 Sulawesi Tenggara
5 Kepulauan Riau 22 Aceh
6 Sulawesi Selatan 23 Sulawesi Barat
7 Jambi 24 Maluku
8 Sulawesi Tengah 25 Bengkulu
9 DIY 26 Kalimantan Timur
10 Sulawesi Utara 27 Banten
11 Jawa Barat 28 Sumatera Barat
12 Sumatera Utara 29 Riau
13 Kalimantan Selatan 30 Kalimantan Barat
14 Lampung 31 Kalimantan Utara
15 Bangka Belitung 32 Maluku Utara
16 Sumatera Selatan 33 Papua Barat
17 Bali 34 Papua
Aplikasi Registrasi Online dapat diakses
melalui:

mtki.kemkes.go.id
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP)
TENAGA KESEHATAN
STRUKTUR LSP NAKES
(sesuai SK Menkes 262 tahun 2016)

FUNGSI LSP NAKES: PENASEHAT


Melaksanakan SERTIFIKASI
KOMPETENSI kerja bagi PENGARAH
tenaga kesehatan yang akan
bekerja di luar negeri
PELAKSANA

Sekretariat

Bidang I: Bidang II: Bidang IV:


Pengembangan Bidang III:
Sertifikasi dan
Skema Sertifikasi
dan Standar Koordinasi Manajemen
Kerja Sama
Kompetensi Kerja Asesor Mutu
PELUANG PASAR KERJA TENAGA KERJA
KESEHATAN INDONESIA KE LUAR NEGERI
Europe
Timur Tengah
Inggris Spanyol
Uni Emirat Arab Bahrain Belgia
Qatar Belanda
kuwait
Arab Saudi

Asia
North America
Jepang Brunei
USA Timor Leste Malaysia
Canada Taiwan Thailand
Mexico Singapura Hongkong

Africa Oceania
Sudan Australia
Afrika Selatan
Namibia
SERTIFIKASI PERAWAT INDONESIA KE
LUAR NEGERI
MAHASISWA
BNP2TKI
UJI KOMPETENSI
EXIT-EXAM DI PT

LULUS PT PENDAYAGUNAAN
- Ijazah KE LN
- Sertif Kompetensi/ LSP G to G
- Sertif Profesi G to P
P to P

REGISTRASI:
BEKERJA DI DN
LDP
STR oleh
+
MTKI/ Pemagangan di TUK
Konsil
13
RS (2 th)
ROAD MAP SERTIFIKASI INTERNASIONAL di INDONESIA
2016-2020
WAKTU
NO
2016 2017 2018 2019 2020
1 Pembentukan LSP dan semua perangkatnya
2 Menghadirkan uji LSP RN (NCLEX di Indonesia) oleh
BNP2TKI
3 Perekrutan asesor kompetensi dan lisensi sesuai kebutuhan
4 Audit mutu terhadap kualitas skema, asesor, materi uji dan TUK
5 Proses sertifikasi berdasar negara tujuan Timur Tengah

6 Pengembangan skema sertifikasi berdasar negara yang


menggunakan NCLEX (Amerika dan Amerika Utara)
7 Proses Sertifikasi** ke negara Amerika dan Amerika Utara

8 Pengembangan skema sertifikasi ke negara tujuan berikutnya


(Australia dan Jerman)
9 Proses Sertifikasi ke negara Australia dan Jerman
10 Pengembangan skema sertifikasi ke negara tujuan lainnya

11 Proses Sertifikasi** ke negara tujuan lainnya


12 Pengajuan lisensi ulang ke BNSP
13 Perbaikan dan peningkatan kualitas skema sertifikasi, asesor,
materi uji ataupun TUK untuk proses sertifikasi selanjutnya
14 Penyegaran asesor
15 Resertifikasi asesor
16 Resertifikasi perawat
17 Menjalin kerjasama dengan BNP2TKI dan K/L lain untuk
penempatan perawat yang telah tersertifikasi
18. Proses rekognisi Internasional: Prometric dan NCLEX
PENINGKATAN PENDIDIKAN SDMK

PPDS/PPDGDS Tubel SDMK


4 Spesialis Dasar S1 Profesi
4 Spesialisasi S1 Profesi
Penunjang 1 PK S2
Sub Spesialis S3

Surat Edaran Program Tugas Belajar SDMK


tahun 2017 sudah dapat didownload melalui
puskatmutu-sdmk.kemkes.go.id atau
http://tubel.bppsdmk.kemkes.go.id
s/d 5 Januari 2017
Berkas paling lambat 20 Januari 2017
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
PIMPINAN TINGGI
(kel.jab tinggi)

UTAMA
MADYA
PRATAMA

JABATAN ADMINISTRASI
(TUSI PELAYANAN PUBLIK & ADM-PEM)
ADMINSTRATOR Penyelia
Eselon III Mahir
PENGAWAS Terampil
Eselon IV
Pemula
PELAKSANA
Eselon V dan
JF umum
KETERAMPILAN
KEAHLIAN
TUGAS, PERAN & KEDUDUKAN
JABATAN FUNGSIONAL ASN

TUGAS PERAN KEDUDUKAN

memiliki peran sebagai


melaksanakan berkedudukan dibawah
pelaksana tugas di
tugas pelayanan dan bertanggung jawab
bidang pelayanan dan
berdasarkan secara langsung pada
profesi jabatan
profesi jabatan pejabat pimpinan tinggi
fungsional yang
fungsional atau pejabat administrasi
berdasarkan pada
keahlian dan/atau yang memiliki keterkaitan
keahlian dan/atau
keterampilan dengan pelaksanaan tugas
keterampilan
tertentu jabatan fungsional
tertentu
tertentu
Regulasi Jabfung Kesehatan

NO NAMA JAFUNG PERMENPAN SKB PERMENKES SYARAT


(JUKLAK) (JUKNIS) PENDIDIKAN
1 ADMINKES 42/2000 251/2001 19/2002 S1 KES
2 APOTEKER 07/2008 1113/2008 377/2009 APOTEKER
3 ASST.APOTEKER 08/2008 1114/2008 376/2009 D-III FAR
4 BIDAN 01/2008 1110/2008 551/2009 D-I/D-III/S1
5 DOKTER 139/2003 1738/2003 - DOKTER
6 DOKTER GIGI 141/2003 1740/2003 - DRG
7 DOKDIKNIS 17/2008 1201/2009 - DR.SPES
8 ENTOMOLOG 18/2000 396/2001 1201/2004 D-I/D-III/S1
9 EPIDEMIOLOG 17/2000 395/2001 1200/2004 D-I/-/D-IV/S1
10 FISIKAWAN MED 12/2008 1111/2008 262/2009 S1 FISMED
11 FISIOTERAPIS 04/2004 209/2004 640/2005 D-III FIS
12 NUTRISIONIS 23/2001 894/2001 1306/2001 D-III/S1 GIZI
13 OKUPASI TERAPI 123/2005 101/2006 991/2006 D-III OKUP
14 ORTOTIS PROS 122/2005 100//2006 993/2006 D-III
19
Regulasi Jabfung Kesehatan
NO NAMA JAFUNG PERMENPA SKB PERMENKES SYARAT
N (JUKLAK) (JUKNIS) PENDIDIKAN
15 PKM 58/2000 1811/2000 66/2001 D-III/S-1
16 PEREKAM MEDIS 30/2013 48/22/2014 47/2015 D-III/S-1
17 PERAWAT 25/2014 5/6/2015 - D-III/S1
18 PERAWAT GIGI 23/2014 4/5/2015 - D-III/S1
19 PRANATA LABKS 08/2006 611/2006 413/2007 SLA-S1
20 PSIKOLOG KLINS 11/2008 1112/2008 613/2010 S1
21 RADIOGRAFER 29/2013 47/21/2014 52/2015 D-III/S1
22 REFRAKSIONIS 47/2005 1368/2005 994/2006 D-III REFRAK
23 SANITARIAN 10/2006 393/2001 1206/2004 D1-S1
19/2000
24 TEKNISI ELEKT 28/2013 46/23/2014 51/2015 D-III/S1
25 TEKNISI GIGI 06/2007 1148/2007 365/2008 D-III TG
26 TEKNISI TRANFSI 05/2007 1147/2007 364/2008 D-1 TD
27 TERAPIS WICARA 48/2005 1367/2005 992/2006 D-III TW
28 PEMBIMBING 13/2013 50/18 -2013 62/2014 D-IV-S1
KESJA (47/2013)
20
Mapping Stakeholder Jabfung Kes

BKN Kemkeu Kemkum-HAM Sekneg


Regulator

Kemen-PAN RB

Hukor Kemkes
Puskat
28 Jabfung Org Mutu SDMK Hukormas
Kesehatan Profesi

Instansi Peng- PBAK/Tim Penilai Unit Pembina Ropeg Puslat SDMK


guna Pusat AK Pusat Pusat Kemkes BBPK

Instansi Peng- PBAK/Tim Penilai Unit


guna Daerah
AK Daerah
Pembina BKD Bapelkes
Daerah
21
Jf creation
PERAN INSTANSI PEMBINA DAN INSTANSI PENGGUNA JABATAN
FUNGSIONAL KESEHATAN

INSTANSI PEMBINA INSTANSI PENGGUNA


a. Mengembangkan jabatan fungsional dan a. Menyusun formasi jabatan
menyusun petunjuk teknis; untuk setiap jenjang;
b. Menyusun pedoman formasi;
c. Menetapakan standard formasi; b. Melaksanakan
d. Mengusulkan tunjangan jabatan; pengangkatan, pemindahan, pe
e. Melakukan sosialisasi serta petunjuk mbebasan, sementara, pemberh
pelaksanaannya; etian dari dan dalam jabatan
f. Menyusun kurikulum diklat fungsional / teknis fungsional
fungsional; c. Penyelenggaraan Pembinaan
g. Memfasilitasi diklat fungsional / teknis fungsional;
h. Mengembangkan sistem informasi Jabatan; - Memfasilitasi pelaksanaan
i. Memfasilitasi pelaksanaan Jabatan Fungsional; tugas
j. Memfasilitasi pembentukan organisasi profesi; - Melakukan penilaian prestasi
k. Memfasilitasi penyusunan dan penetepan etika kerja.
profesi dan kode etik jabatan;
l. Melakukan pembinaan terhadap Tim Penilai; - Menyusun Manajemen diklat
m. Menyelenggarakan uji kompetensi Jabatan; dan d. Berkoordinasi dengan instansi
n. Melakukan monev Jabatan Fungsional pembina jabfung

Perlu
Pembagian
22 Peran
PNS PROFESIONAL
UNIT PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
NO UNIT PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL JUMLAH
Dokter Pendidik Klinis, Dokter, Dokter
Gigi, Perawat, Perawat Gigi, Bidan,
Radiografer, Pranata Labkes, Perekam
Medis, Fisioterapis, Teknis Elektromedis,
1 Ditjen Pelayanan Kesehatan 18
Ortotis Prostetis, Okupasi Terapis,
Terapis Wicara, Refraksionis Optisen,
Teknisi Gigi, Teknisi Transfusi Darah,
Fisikawan Medis
Entomolog Kesehatan, Epidemiolog
Ditjen Pencegahan dan
2 Kesehatan,Psikolog Klinis 3
Pengendalian Penyakit

3 Ditjen Kefarmasian dan Alkes Apoteker, Asisten Apoteker 2

Nutrisionis, Pembimbing Kesehatan


4 Ditjen Kesehatan Masyarakat Kerja, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, 4
Sanitarian

5 Pusat Determinan (diusulkan) Administrator Kesehatan 1

Jumlah 28
INSTANSI PENGGUNA DI DAERAH
34 Dinas Kesehatan Provinsi

562 Balai/
52 RSU Labkes/faskes lain
54 RSK Provinsi
Provinsi Prov/Kab/Kota

416 Dinas Kesehatan Kabupaten


98 Dinas Kesehatan Kota

535 RSU 9700


Kab/Kota 21 RSK Kab/Kota Puskesmas
Data tahun 2015-2016
KONDISI PENGELOLAAN JABATAN
FUNGSIONAL
Pokok Permasalahan/Kondisi Saat Ini
No Pokok Bahasan Permasalahan yg perlu diselesaikan
1 Regulasi: Permenpan, 1. Regulasi sebagian besar sudah lama (tidak relevan)
Juklak, Juknis 2. Perlu penyesuaian dengan aturan terbaru (UU ASN
dan UU Nakes) *
2 Pedoman Formasi Formasi untuk setiap rumah jabatan per kategori per
jenjang jabatan belum tersedia
3 Standar Kompetensi Sebagian besar belum memiliki Standar Kompetensi
Jabatan
4 Diklat 1. Kurikulum yang ada belum sepenuhnya memenuhi
kebutuhan terhadap pemenuhan standar
2. Diklat teknis fungsional masih terbatas
5 Pendataan & Sistem 1. Belum tersedia pangkalan data secara nasional
Informasi 2. Sistem informasi belum ada/belum terintegrasi
6. Pembinaan 1. Fungsi Unit pembina belum optimal
2. Tim penilai belum optimal/sebagian subyektif
7. Uji Kompetensi 1. Regulasi,sarana dan prasarana belum disiapkan
2. Pengorganisasian yang sangat luas
Kondisi Saat Ini Kondisi Yg Diharapkan
1.Regulasi/Kebijakan 1. Regulasi/kebijakan Jabfung
yang update.
Jabfung belum
memadai.
UPAYA 2. Tersusunnya Standar
2.Standar Kompetensi . Grand Kompetensi
(Manajerial,Teknis&Sos
3.Pedoman Formasi . Design
Kultural).
4.Sosialisasi (Visi, Misi, 3. Adanya Pedoman Formasi.
regulasi/kebijakan Sasaran) 4. Sosialisasi regulasi/kebijakan
Jabfung <<. Road Map Jabfung berkesinambungan.
5.Pelatihan pejabat 2016-2019 5. Pelatihan bagi pejabat
fungsional yang <<. fungsional sesuai kebutuhan
6.Database <<, sisfo . 6. Sisfo yang terstruktur,
terintegrasi dan ter-update
7.Standarisasi tim penilai
7. Pedoman tim penilai.
<<.
8. Binwas pengelolaan jabfung
8.Binwas pengelolaan << yg berjenjang &
9.Organisasi Profesi berkesinambungan.
Jabfung . 9. Organisasi Profesi Jabffung
Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Maksud & Tujuan


Grand Design
Rencana Jangka Panjang
Pengelolaan Pengelolaan Jabatan Fungsional
Jabatan Rancangan induk yang berisikan
Fungsional penatalaksanaan dan pengelolaan
Jabatan Fungsional di lingkungan
Kementerian Kesehatan
Memberikan arah dalam
pelaksanaan pengelolaan jabatan
2016 fungsional secara Nasional
selama kurun waktu tahun 2016-
2019

Badan PPSDM Kesehatan


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kerangka Pikir
GRAND DESIGN PENGELOLAAN JABFUNG

Monitoring dan
Evaluasi

Pengangkatan
Analisis pertama/ Pemenuhan
Analisis Pelaksanaa Uji
Beban Inpasing/ Angka
Jabatan n jabfung Kompetensi
Kerja Pindah kredit
jabatan Alih Jabatan

Perencanaan Pengangkatan Pengembangan Penilaia Puncak


Tusi n
Penilaian Pelatihan Karir
Organisa Formasi Latsar Jenjang Angka
si Kinerja Kredit
Berhenti
Kenaikan
Regulasi jenjang
Tunjangan

JF Creation

Sistem Informasi
E-jabfung
ROAD MAP PENGELOLAAN JABFUNG

2019
2018
1. Memperkuat
2017 1. Memperkuat regulasi
regulasi pengelolaan
pengelolaan jabfung
1. Memperkuat
jabfung 2. Standarisasi
regulasi
2016 pengelolaan 2. Mengoptimalkan Pengelolaan
jabfung Pengelolaan Jabfung
1. Mapping Jabfung 3. Penguatan
2. Pengembangan
kebutuhan (perencanaan, Sistem
Sistem Informasi
2. Strategic Action pengangkatan, Informasi
(e-PAK)
Plan pengembangan)
3. Monitoring 4. Monitoring
3. Pengembangan 3. Penguatan Sistem
Evaluasi Evaluasi
Jabfung Baru Informasi
Pengelolaan Pengelolaan
4.Pembangunan 4. MonevPengelolaa
Jabfung Jabfung
Database n Jabfung
Jabfungkes
Action Plan 2016 Pengembangan Jabatan Fungsional
Pemetaan &
Regulasi Sistem Informasi Kompetensi Pelatihan Pembinaan
1.Revisi PMK 1.SE Format 1.Penyusuna 1. Koordinasi 1.Penetapan
72/2014 ttg Data Isian n Pedoman dengan Unit
Pembina Jabfung Satker
2.Penyusunan Uji Puslat Pembina
Pengguna Kompetensi terkait Jabfung
Jabfung Baru:
Penata Anestesi Pusat/Provin 2.Mendorong identifikasi Kemenkes
3.Revisi Jabfung si/Kab/Kota/ Unit kebutuhan 2.SE Tim
PKM Promkes UPT Pembina diklat Penilai
Revisi Permenpan 2.Penyusunan menyusun jabfung Jabfung di
JabfungNutrisionis Pangkalan Standar 2. Koordinasi Provinsi
& Sanitarian Data Kompetensi penyusuna 3.Mendorong
4.Finalisasi Juknis Jabfung manajerial n modul unit pembina
Perawat dan
3.Harmonisasi (21 jabfung) diklat agar mengevaluasi
Perawat Gigi
Data butir-butir
5.Perpres tunjangan dan teknis sinkron
Jabfung Unit kegiatan
6 jabfung (28 jabfung) dengan 4.Supervisi,
6.Mendorong Unit Pembina- kompetensi monev
Pembina Ropeg-BKN yg berjenjang
mengeva-luasi 4.Penyusunan ditetapkan
matrik butir e-jabfung
kegiatan
31
PEMETAAN JABATAN FUNGSIONAL
REKAPITULASI DATA PNS BERDASARKAN JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
NO JABATAN FUNGSIONAL JUMLAH NO JABATAN FUNGSIONAL JUMLAH
1 Administrator Kesehatan 1.418 15 Pembimbing Kesehatan Kerja 27
2 Apoteker 3.826 16 Penyuluh Kesehatan Masyarakat 3.987
3 Asisten Apoteker 11.851 17 Perawat 155.544
4 Bidan 76.113 18 Perawat Gigi 9.919
5 Dokter 22.873 19 Perekam Medis 3.038
6 Dokter Gigi 6.729 20 Pranata Laboratorium Kesehatan 12.891
7 Dokter Pendidik Klinis 1.453 21 Psikolog Klinis 111
8 Entomolog Kesehatan 115 22 Radiografer 2.605
9 Epidemiolog Kesehatan 1.572 23 Refraksionis Optisien 359
10 Fisikawan Medis 74 24 Sanitarian 11.029
11 Fisioterapis 2.241 25 Teknisi elektromedis 1.246
12 Nutrisionis 10.993 26 Teknisi Gigi 115
13 Okupasi Terapis 109 27 Teknisi Transfusi Darah 133
14 Ortosis Prostetis 21 28 Terapis Wicara 75
Sumber Data : Direktorat Pengolahan Data dan Sistem Informasi BKN Maret 2016 TOTAL 340.467
JUMLAH TENAGA FUNGSIONAL DENGAN PEMBINA
KEMENTERIAN KESEHATAN PADA DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
35.000
Terapis Wicara
Tek.Transfusi Darah
30.000 Teknisi Gigi
Teknisi elektromedis
Sanitarian
25.000 Refraksionis Optisien
Radiografer
Psikolog Klinis
20.000
Pranata Labkes
Perekam Medis
Perawat Gigi
15.000
Perawat
Penyuluh Kesmas

10.000 Pembimbing Kesja


Ortosis Prostetis
Okupasi Terapis
5.000 Nutrisionis
Fisioterapis
Fisikawan Medis
-
Epidemiolog Kesehatan
Bali
NTB
Jawa Barat

Papua
Sulawesi Utara

Sulawesi Barat
Jambi

NTT

Papua Barat
Lampung

DKI Jakarta

Jawa Timur
Aceh

Banten
Riau

Sulawesi Selatan
Jawa Tengah
D I Yogyakarta

Sulawesi Tengah

Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sumatera Utara
Sumatera Barat

Bengkulu

Kepulauan Riau

Kalimantan Barat

Maluku
Kalimantan Utara
Kep. Bangka Belitung

Kalimantan Timur

Maluku Utara
Sumatera Selatan

Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan

Entomolog Kesehatan
Dokter Pendidik Klinis
Dokter Gigi
Dokter
UJI KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL
KESEHATAN
Latar Belakang
PermenPAN no.
PermenPAN
25/2014 UU Nomor 5 tahun 2014 no. 28/2013
PermenPAN no.
Pengembangan karier Pegawai Negeri
23/2014 . Sipil dilakukan berdasarkan PermenPAN
kualifikasi, kompetensi, penilaian no.29/2013
Permenpan kinerja, dan kebutuhan Instansi
Pemerintah.
no.47/2013 PermenPAN
untuk meningkatkan kompetensi no.30/2013
dan profesionalisme yang akan naik
jenjang jabatan

Uji Kompetensi Jabatan Fungsional


Kesehatan
Tahapan Persiapan Uji Kompetensi
Text in here Text in here

Sep- Sep Jul - Sept -


Mar- Jan - Mar- Mei Nov 2018
Agus des des Ags Okt
feb April Juni - des

Pra Uji Sosiali Pemben Penyusu Persiapa Uji Coba Evaluasi Persiap Pelaksa-
Penyusunan tukan
Coba sasi nan n pelaksan Uji Coba an naan
Peraturan dan materi tempat aan pelaksanaa Akhir
Menteri pembek Ukom
uji n
Kesehatan alan tim JFK
penguji Januari
2018

2016 2017 2018


PENUTUP
STR Online telah dapat diaktivasi di seluruh Provinsi.
1 Diharapkan masing-masing Dinkes Provinsi melalui MTKP untuk
mengoptimalkan pelayanan STR

Masing-masing stakeholder diharapkan menetapkan Strategic


2 Action Plan Pengelolaan Jabfungkes dengan indikator dan
milestone yang jelas
Untuk pelaksanaan uji kompetensi jabfung diharapkan Unit
3 Pembina dan Instansi Pengguna sebagai unsur penyelenggara uji
kompetensi
4 jabfung dapat mempersiapkan hal-hal yang
diperlukan antara lain:
1. Sosialisasi Ukomjabfung di wilayah kerja masing-masing
2.5 Pemetaan pejabat fungsional
3. Pembentukan tim penguji
4. Pendanaan.
Add your company slogan

Anda mungkin juga menyukai