Riwayati)
45
Momentum, Vol. 7, No. 2, Oktober 2011: 45 - 50
cara itu mengkonsumsi banyak energi (Serri, dkk., tersebut menjadi limbah karena tidak layak pakai,
2008). maka akan ada 1,6 minyak goreng bekas per tahun.
Hidrolisis lemak dan minyak dengan bantuan Karakteristik minyak yang mempunyai rantai
enzim akan mengurangi degradasi termal dan karbon panjang menyebabkan tidak mudah terurai
pemakaian energi karena dilakukan pada suhu oleh lingkungan. Hal tersebut dapat menimbulkan
rendah (Serri, dkk., 2008 dan Hermansyah, dkk., masalah jika dibuang ke lingkungan. Salah satu
2007). Namun demikian proses hidrolisa dengan cara memanfaatkan minyak goreng bekas dengan
enzim membutuhkan waktu yang cukup lama mengubahnya menjadi biodiesel. Beberapa
dibandingkan hidrolisa dengan katalis asam penelitian mengenai pembuatan biodiesel dari
(Saxena, dkk., 2005; Saifudin dan Raziah, 2008). minyak goreng bekas telah banyak dilakukan
Artikel ini memberikan uraian proses (Hasibuan dkk., 2009; Zhang dkk, 2003 dan
hidrolisa enzimatis minyak goreng bekas dengan Kheang dkk, 2006).
bantuan gelombang mikro sebagai salah satu cara
untuk mempercepat reaksinya. Produksi asam lemak
Peranan asam lemak sangat penting dalam
industri oleokimia. Sebagai produk intermediet,
Limbah minyak Goreng
asam lemak diolah menjadi berbagai macam
Minyak goreng yang ada di Indonesia
produk turunannya seperti yang terlihat pada
sebagaian besar berasal dari kelapa sawit.
Gambar 1.
Komposisi utama minyak sawit adalah asam
lemak jenuh dan tak jenuh, seperti pada tabel 1.
dan obat-obatan serta dapat dipergunakan diantaranya hanya bekerja pada substrat dan
sebagai biodiesel menghasilkan produk tertentu, kecepatan reaksi
- Dalam bentuk fatty nitrogen dapat mengubah tinggi, tidak beracun, biodegradable, dapat
diproduksi di laboratorium serta bekerja pada pH,
limbah unbiodegradabel menjadi
suhu dan tekanan ambien. Lipase merupakan
biodegradable. enzim yang dapat mengkatalis reaksi hidrolisa
- Dapat digunakan sebagai pelumas ester pada media berair serta reaksi
esterifikasi/transesterifikasi di dalam media
Produksi asam lemak secara garis besar adalah organik (Saifuddin dan Raziah, 2008).
dengan memecah trigliserida yang ada di dalam Lipase dapat dihasilkan dari beberapa
minyak menjadi asam lemak dan gliserol melalui mikroorganisme dan organisme yang lebih tinggi
reaksi sebagai berikut (Gervajio,2005): lainnya seperti eukariot. Mikroorganisme
penghasil enzym adalah bakteri, fungi, yeast, dan
actinomycetes. Fungi merupakan sumber lipase
terbaik untuk digunakan dalam industri (Rajesh
Trigliserida air asam lemak gliserol dkk., 2010).
Jenis bakteri penghasil lipase yang telah
Proses pembentukan asam lemak dapat dibagi diinvestigasi untuk dikomersialkan adalah
menjadi 4, yaitu: Staphylococcus spp. dan Pseudomonas spp.,
1. Proses Twitchell sedangkan dari kelas fungi adalah Aspergillus
Proses ini rendah biaya investasi serta spp., Candida spp. dan Rhizopus spp. (Gosh dkk,
sederhana dalam operasi dan instalasi tetapi 1996). Investigasi lain yang telah dilakukan pada
tinggi konsumsi energi dan kualitas bakteri penghasil lipase (Bacillus subtilis)
produknya rendah. Pada proses ini menyatakan bahwa aktivitas maksimum enzim
menggunakan reagen twittchell dan asam extraseluler yang diperoleh sebesar 4,5 U g/ds (unit
sulfat sebagai katalis. per gram of dry fermented substrate) setelah 48
2. Proses batch autoclave jam fermentasi. Substrat yang digunakan coconut
Menggunakan katalis seng, magnesium atau oil cake dengan kandungan air 70 % dan pada
kalsium oksida. Prosesnya berlangsung kondisi pH 8 (singh, dkk., 2010 dan chaturvedi,
selama 6-10 jam, dengan warna asam lemak dkk., 2010). Study yang dilakukan pada
yang lebih cerah. Penicillium aurantiogriseum mendapatkan yield
3. Proses kontinyu aktivitas lipolitik tertinggi sebesar 25 U/ml, setelah
Proses ini disebut juga proses Colgate-emery 48 jam fermentasi pada suhu 29 0 C dengan
dan merupakan proses yang paling efisien saat menggunakan minyak zaitun sebesar 1 % sebagai
ini. Reaksi hidrolisis berlangsung kontinyu sumber C pada medium (Lima, dkk., 2003).
pada suhu dan tekanan tinggi serta waktu Sementara Trichoderma reseei menghasilkan yield
yang singkat. maksimum sebesar 4,23 U/ml setelah 96 jam
4. Proses enzimatis menggunakan submerged fermentation pada media
Reaksi hidrolisis terjadi dengan bantuan minyak zaitun 5 % dengan pH 5 pada suhu 30 0C
enzim lipolitik. Proses ini membutuhkan biaya (Rajesh, dkk., 2010). Aspergillus niger mempunyai
yang tinggi karena harga enzim yang aktivitas tertinggi sebesar 42,22 u/ml dengan
dipergunakan serta waktu reaksi yang lama. jumlah mikroorganisme sebesar 50% substrat,
Sebagai contoh dalam penelitian enzim lipase menggunakan media substrat onggok dan waktu
dari candida rugoza, Aspergillus niger dan fermentasi selama 4 hari (Maryanty, dkk., 2010).
Rhizopus arrhizus dapat menghidrolisa lemak Teknologi microwave menggunakan
dan minyak pada range suhu 26-46 0 C gelombang elektromagnet yang mempunyai
membutuhkan waktu 48-72 jam dengan frekuensi antara 0,3 sampai dengan 300 GHz..
konversi 98 % (Gervajio, 2005). Mekanisme pemanasan pada microwave melalui
dua cara yaitu: polarisasi dipolar dan konduksi
Hidrolisa enzimatis dengan Gelombang Mikro ionic. Dibandingkan dengan pemanasan
Enzim atau biokatalis merupakan biomolekul konvensional, microwave membangkitkan panas
yang bekerja pada substrat khusus dan dari dalam bahan yang dipanaskan yang
mengubahnya menjadi produk. Kelebihan katalis menyebabkan waktu pemanasan yang lebih cepat
ini dibandingkan dengan katalis anorganik (Li, dkk., 2010). Meskipun begitu, pengaruh
47
Momentum, Vol. 7, No. 2, Oktober 2011: 45 - 50
48
Studi hidrolisa Minyak Goreng Bekas secara Enzimatis Aktivasi ... (I. Riwayati)
49
Momentum, Vol. 7, No. 2, Oktober 2011: 45 - 50
50