Anda di halaman 1dari 6

PENGETAHUAN IBU HAMIL

DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM


PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS
UJUNG BATU RIAU

Astini Siringo-Ringo*, Siti Saidah Nasution**


*Mahasiswi Fakultas Keperawatan USU
** Dosen Departemen Keperawatan Maternitas dan Anak
Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
Phone: 085667606626
E-mail: Astch_y@yahoo.com

Abstrak

Antenatal care sangat diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi demi kualitas
hidup yang lebih baik. Penelitian ini adalah deskriptif korelasi bertujuan untuk mengidentifikasi
hubungan pengetahuan ibu hamil dan motivasi keluarga terhadap pelaksanaan antenatal care.
Penelitian ini dilakukan selama Februari 2011 menggunakan sampel 94 orang sesuai kriteria dengan
metode accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner berisi data demografi,
pengetahuan, motivasi keluarga dan pelaksanaan ANC. Dari hasil penelitian diperoleh, mayoritas
responden berusia 21-35 (83%), sebagian besar responden multigravida (67%), primipara (36,2%),
mayoritas tidak pernah mengalami keguguran (89,4%), mayoritas responden berpendidikan rendah
(85,5%), mayoritas ibu tidak bekerja (80,9%). Berdasarkan kategori pengetahuan diperoleh tingkat
pengetahuan yang baik (72,3%). Berdasarkan motivasi keluarga, responden mendapat motivasi
keluarga pada kategori baik (94,7%). Berdasarkan pelaksanaan, mayoritas responden melaksanakan
antenatal care dengan baik (80,9 %). Dari uji korelasi Spearman untuk menganalisa hubungan
pengetahuan ibu hamil dan pelaksanaan antenatal care diperoleh nilai p = 0,036 > 0,05 maka dapat
disimpulkan terdapat korelasi bermakna antara pengetahuan dan pelaksanaan antenatal care dan
untuk analisa hubungan motivasi keluarga dan pelaksanaan antenatal care diperoleh nilai p = 0,524
< 0,05 dapat disimpulkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara motivasi keluarga dengan
pelaksanaan antenatal care. Sehingga dapat dianalisa bila ibu memiliki pengetahuan rendah maka
motivasi dari keluarga akan meningkatkan motivasi ibu untuk melaksanakan ANC lebih teratur dan
demikian juga sebaliknya. Jadi, penyampaian informasi oleh tenaga kesehatan sangat diperlukan
untuk memberikan pengetahuan dan pentingnya motivasi keluarga guna pelaksanaan ANC yang
lebih baik.

Kata kunci : Pengetahuan, motivasi keluarga, antenatal care

kemungkinan adanya risiko-risiko


PENDAHULUAN kehamilan, dan merencanakan
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia penatalaksanaan yang optimal terhadap
(WHO, 2005), antenatal care (ANC) kehamilan risiko tinggi serta menurunkan
adalah suatu program yang terencana morbiditas dan mortalitas ibu dan
berupa observasi, edukasi, dan penanganan perinatal (Prawirohardjo, 2006).
medik pada ibu hamil, untuk memperoleh Dalam pelaksanaan antenatal care, ibu
suatu proses kehamilan serta persalinan akan semakin teratur jika mendapat
yang aman dan memuaskan. Tujuan dukungan besar dari keluarga. Dalam hal
antenatal care adalah untuk menjaga agar ini dukungan dari suami, keluarga dan
ibu sehat selama masa kehamilan, masyarakat sangat berpengaruh besar
persalinan, dan nifas serta mengusahakan terhadap keberhasilan pelaksanaan ANC.
bayi yang dilahirkan sehat, memantau Keluarga merupakan unit terkecil

39
masyarakat yang terdiri atas 2 orang atau
lebih, adanya ikatan persaudaraan atau HASIL DAN PEMBAHASAN
pertalian darah, hidup dalam satu rumah Hasil
tangga berinteraksi satu sama lain, Karakteristik Responden
mempertahankan satu kebudayaan
(Effendy, 2006). Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan
Hasil penelitian sebelumnya Tungkup Persentasi Karakteristik
(2008) didapat bahwa faktor usia, Responden
pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, sosial Persentase
Data Demografi Jumlah
ekonomi, sosial budaya, jarak layanan (%)
kesehatan adalah faktor yang Usia
mempengaruhi ibu melakukan kunjungan - 20 tahun 8 8,5
ANC. Dari penelitian tersebut, faktor - 21-35 tahun 78 83
pengetahuan sebagai salah satu faktor yang - 35 tahun 8 8,5
mempengaruhi ibu hamil melakukan Usia Kehamilan
- Trimester I 14 14,9
kunjungan ANC di dapat hasil bahwa - Trimester II 37 39,4
responden yang memiliki pengetahuan - Trimester III 43 45,7
yang baik justru bertolak belakang dengan Kehamilan ke-
jumlah kunjungannya. Bila dibandingkan - Primigravida 31 33
dengan peran suami sebagai faktor sosial - Multigravida 63 67
ekonomi dalam penelitian Demiaty (2009) Jumlah Keguguran
didapat bahwa peran suami dalam - Tidak Pernah 84 89,4
memotivasi istri hamil untuk melakukan - Pernah 10 10,6
pemeriksaan kehamilan mayoritas Jumlah partus
berperan cukup yakni sebanyak 33 orang - Nulipara 32 34
- Primipara 34 36,2
(75%). Suami sebagai salah satu anggota
- Multipara 28 29,8
keluarga juga beperan dalam kehamilan Agama
meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam - Islam 78 83
menghadapi proses persalinan, dan juga - Kristen Protestan 15 16
memicu produksi ASI (Ary, 2009). - Katolik 1 1,1
Sehingga hipotesis yang dapat diambil Suku Bangsa
adalah ada hubungan pengetahuan ibu - Melayu 32 34
hamil terhadap pelaksanaan Antenatal care - Batak 26 27,7
dan ada hubungan motivasi keluarga - Jawa 32 34
terhadap pelaksanaan Antenatal care - Lainnya 4 4,3
terhadap pelaksanaan Antenatal care. Pendidikan terakhir
- Rendah 86 85,5
Dari uraian di atas penulis tertarik
- Tinggi 8 8,5
untuk mengetahui apakah ada hubungan Pekerjaan
pengetahuan ibu hamil dan motivasi - Tidak Bekerja 76 80,9
keluarga terhadap pelaksanaan ANC di - Bekerja 18 19,1
Poli ibu dan anak Puskesmas Ujung batu, Penghasilan/Bulan
kabupaten Rokan hulu, Riau. - 1.200.000 33 35,1
- 1.200.000 61 64,9
METODE
Penelitian deskriptif korelasi. Populasi Jumlah Kunjungan
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu Antenatal 15 16
1 24 25,5
hamil yang datang memeriksakan
2 23 24,4
kehamilannya di Poli ibu dan Anak 3 31 33
Puskesmas Ujung batu selama tahun 2011 4 atau lebih
mulai bulan Januari-September adalah 936
orang.Teknik pengambilan sampel telah
menggunakan accidental sampling
(Arikunto, 2007).

40
Data tabel 1 menunjukkan bahwa Tabel 3. Distribusi Motivasi Keluarga
usia mayoritas responden berusia 21-35 Terhadap Pelaksanaan
tahun (n= 78); 83%). Usia kehamilan Antenatal Care di Puskesmas
respenden mayoritas trimester III (n= 43; Ujung Batu
45,7%). Mayoritas responden multigravida
(n= 63; 67%), tidak pernah mengalami Motivasi Frekuensi Persentase
keguguran (n= 84; 89,4%) serta memiliki Keluarga (%)
riwayat partus sebanyak 1 kali (n= 34; Baik 85 94,7
36,2%). Agama yang dianut responden Kurang 9 5,3
mayoritas Islam (n= 78; 83%) serta pada Total 94 100
umumnya suku Melayu dan Jawa (n= 32;
34%). Pendidikan terakhir responden Pelaksanaan Antenatal Care
mayoritas rendah (n= 30; 30,9%). Dari hasil penelitian diperoleh
Umumnya responden tidak bekerja (n= 76; responden yang melaksanakan antenatal
80,9%) dan memiliki penghasilan care dengan lengkap sebanyak 76
sebanyak 1-2 juta (n= 48; 51,1%). responden (80,9 %) dan responden yang
Mayoritas responden sudah memeriksakan melaksanakan antenatal care pada tingkat
kehamilan ke Puskesmas sebanyak 4 kali yang tidak lengkap sebanyak 18 orang
atau lebih (n= 31; 33%). (19,1%) dari total 94 orang responden.

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tabel 4. Distribusi Pelaksanaan


Antenatal Care Antenatal Care di Puskesmas
Pengetahuan dikategorikan menjadi Ujung batu Riau
kategori baik, sedang dan kurang. Dari
hasil penelitian diperoleh responden Pelaksanaan Frekuensi Persentase
memiliki pengetahuan yang baik tentang Antenatal (%)
antenatal care sebanyak 68 orang (72,3%) Care
dan responden memiliki pengetahuan yang Lengkap 76 80,9
kurang tentang antenatal care sebanyak 26 Tidak Lengkap 18 19,1
orang (27,7%) (Lihat Tabel 2). Total 94 100

Tabel 2. Tabel Tingkat Pengetahuan Analisa Hubungan Pengetahuan


Ibu Hamil Tentang Antenal Terhadap Pelaksanaan Antenatal Care
Care Nilai koefisien relasi (r) sebesar +0,217
Pengetahuan Frekuensi Persentase berati lemahnya korelasi antara
(%) pengetahuan dan pelaksanaan antenatal
Baik 52 55,3 care. Dari analisa ini juga di dapat nilai p
Sedang 26 27,7 pada sig ( 2-tailed ) sebesar 0,036. Nilai p
Kurang 16 17 < 0,05 berarti hipotesa diterima atau
Total 94 100 terdapat korelasi yang bermakna antara
pengetahuan dan pelaksanaan antenatal
Motivasi Keluarga care.
Motivasi keluarga dalam penelitian ini
dikelompokkan menjadif dua, yaitu
motivasi baik dan kurang. Hasil dari
penelitian ini menyatakan bahwa
responden mendapat motivasi yang baik
dari keluarga sebanyak 85 orang (94,7%)
dan mendapat motivasi yang kurang
sebanyak 9 orang (5,3%) (Lihat Tabel 3).

41
Tabel 5. Hasil Analisa Spearman Antara oleh Notoatmodjo (2007) bahwa
Pengetahuan Ibu Hamil Dengan pengetahuan dapat terbentuk dari
Pelaksanaan Antenatal Care pengalaman dan ingatan sebelumnya.
Variabel 1 Variabel 2 r p value Dari hasil penelitian juga diperoleh data
Pengetahuan Pelaksanaan ternyata ada responden yang
Ibu Antenatal +0,217 0,036* berpengetahuan kurang yaitu dari 94
Hamil Care responden ada 16 responden (17%) yang
(*) : p value <0,05 mempunyai pengetahuan kurang. Keadaan
ini disebabkan masih ada tingkat
Analisa Hubungan Motivasi Keluarga pendidikan responden yang masih rendah
Terhadap Pelaksanaan Antenatal Care dan pengetahuan responden tentang asuhan
Nilai koefisien relasi +0,066 berati kehamilan yang masih kurang.
sangat lemahnya korelasi antara motivasi Pengetahuan tentang asuhan kehamilan
keluarga dan pelaksanaan antenatal care. berdasarkan umur responden dapat dilihat
Dari analisa ini juga di dapat nilai p pada bahwa pada umur responden 21-35 tahun
sig ( 2-tailed ) sebesar 0,524. Nilai p>0,05 ada sebanyak 78 orang (83%) dan
berarti hipotesa penelitian ini ditolak (H o pengalaman responden multigravida
diterima) atau tidak terdapat korelasi yang sebanyak 63 orang (67%). Hal ini
bermakna antara motivasi keluarga dengan menunjukkan umur mempengaruhi
pelaksanaan antenatal care (Lihat Tabel pengetahuan seseorang, karena ilmu tidak
6). hanya didapat dari pendidikan formal
Tabel 6. Hasil Analisa Spearman tetapi didapat juga dari pengalaman
Antara Motivasi Keluarga seseorang dan kemungkinan informasi
Dengan Pelaksanaan yang diterima dari tenaga kesehatan
Antenatal Care sebelumnya menarik perhatian responden
sehingga reponden lebih cepat menyerap
Variabel 1 Variabel 2 r p value
informasi yang diberikan.
Motivasi Pelaksanaan +0,066 0,524**
Keluarga Antenatal
Motivasi Keluarga
Care
Dalam penelitian ini motivasi keluarga
(*) : p value >0,05
merupakan motivasi ekstrinsik, yaitu
motivasi yang datangnya dari luar
Pembahasan
individu. Adapun motivasi berfungsi untuk
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
mendorong manusia untuk berbuat,
Antenatal Care
menentukan arah perbuatan dan
Pengetahuan akan memberikan
menyeleksi perbuatan (Sardiman, 2007).
penguatan terhadap individu dalam setiap
Seseorang akan melakukan suatu usaha
mengambil keputusan dalam berperilaku.
karena adanya motivasi.
Pada penelitian ini, pengetahuan ibu hamil
Berdasarkan hasil jawaban responden
tentang antenatal care meliputi tujuan
diperoleh bahwa mayoritas responden
ANC, frekuensi kunjungan ANC, tempat
mendapat motivasi yang baik dari
pelaksanaan ANC, standar pelayanan
keluarga. Bila dikaji dari karakteristik,
ANC, dan perilaku sehat selama
mayoritas responden primipara dan
kehamilan. Berdasarkan jawaban
nulipara. Menurut peneliti, dari data diatas
responden, didapat hasil bahwa mayoritas
menunjukkan bahwa riwayat paritas ibu
responden (72,3%) memiliki tingkat
hamil juga mempengaruhi motivasi
pengetahuan yang baik tentang antenatal
keluarga. Nulipara akan cenderung
care. Pada penelitian ini, peneliti
melaksanakan antenatal care, karena
berasumsi bahwa pengalaman menjadi
merupakan kehamilan yang pertama dan
salah satu faktor yang membentuk
memiliki kecemasan dalam kehamilannya
pengetahuan ibu hamil karena mayoritas
dikarenakan tidak mempunyai
responden (67%) pernah hamil lebih dari 1
pengalaman. Dalam hal ini untuk
kali. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan
meningkatkan pemahaman ibu maka ibu

42
akan terbantu dengan adanya motivasi dapat mempengaruhi perilaku seseorang.
keluarga. Menurut Notoadmojo (2003) pendidikan
kesehatan bukanlah satu-satunya faktor
Pelaksanaan Antenatal Care yang mempengaruhi perilaku seseorang
Pelaksanan antenatal care dikatakan tetapi dipengaruhi oleh faktor pendukung
baik atau tidak bila ibu yang melakukan eksternal yang secara langsung dapat
kunjungan antenatal care sesuai dengan mempengaruhi perubahan perilaku seperti
jumlah kunjungan antenatal yaitu pada sarana yang dimiliki, fasilitas lain yang
trimester I minimal melakukan 1 kali tersedia atau alat-alat yang dibutuhkan
kunjungan, pada trimester II minimal serta dukungan positif yang diberikan
melakukan 1 kali kunjungan dan pada orang lain untuk terjadi perubahan perilaku
trimester III minimal melakukan 2 kali artinya responden yang mempunyai
kunjungan. Responden melaksanakan pengetahuan baik belum tentu memiliki
antenatal care pada kategori lengkap perilaku yang baik demikian juga
sebesar 80,9 % dan melaksanakan sebaliknya.
antenatal care pada kategori tidak lengkap Hasil penelitian ini juga didukung
sebesar 19,1%. dengan penelitian Demiaty (2009)
Banyak faktor-faktor yang mengenai hubungan tingkat pengetahuan
mempengaruhi ibu melaksanakan antenatal ibu hamil tentang kepatuhan kunjungan
care, dalam penelitian Sinaga (2003) antenatal care di RSUD Pandan Arang
didapat tingkat pendidikan ibu, jumlah Boyolali menyatakan bahwa adanya
anak dalam keluarga, jarak kehamilan, hubungan antara tingkat pengetahuan
riwayat kehamilan, pendapatan keluarga, dengan kunjungan antenatal care.
status pekerjaan ibu, dukungan suami dan
jarak pelayanan kesehatan memiliki Hubungan Motivasi Keluarga terhadap
pengaruh yang signifikan sehingga faktor- Pelaksanaan Antenatal Care
faktor tersebut juga berpengaruh terhadap Motivasi keluarga merupakan suatu
lengkap atau tidaknya pelaksanaan ANC. dukungan psikososial yang mampu
memberikan kekuatan emosional kepada
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil ibu. Kasih sayang keluarga dan keinginan
Terhadap Pelaksanaan Antenatal Care ingin mendapatkan keturunan akan sangat
Berdasarkan uji statistik hubungan membantu dalam upaya antenatal care,
antara pengetahuan ibu hamil terhadap sampai terjadi persalinan yang diakhiri
pelaksanaan Antenal care diperoleh dengan kebahagiaan keluarga. Kehamilan
korelasi yang sangat lemah antara yang tidak dikehendaki dapat
pengetahuan dan pelaksanaan antenatal menimbulkan hal-hal berikut; keluhan
care. Dari analisa ini juga di dapat nilai P hamil yang berlebihan, ketidakseimbangan
yang menyatakan korelasi yang bermakna jiwa menghadapi kehamilan dan
antara pengetahuan dan pelaksanaan persalinan, upaya mengakhiri kehamilan
antenatal care. Kekuatan korelasinya dengan menggugurkan kandungan,
bernilai positif yang berarti searah, berpisah setelah persalinan karena
semakin besar nilai satu variabel semakin perkawinan yang dipaksakan. Itulah
besar pula nilai variabel lainnya. Hal itu sebabnya motivasi keluarga sangat penting
berarti semakin banyak pengetahuan ibu agar ibu tidak merasa takut menghadapi
hamil maka semakin baik pula kehamilan dan persalinan (Manuaba,
pelaksanaan ANC-nya. 2006).
Berdasarkan hasil analisa data yang Hasil penelitian antara motivasi
diperoleh, memperlihatkan bahwa keluarga terhadap pelaksanaan Antenal
kelompok responden yang mempunyai care diperoleh korelasi yang sangat lemah.
tingkat pengetahuan tentang asuhan Dari analisa ini juga di dapat nilai P yang
kehamilan yang baik mempunyai tingkat menyatakan tidak terdapat korelasi yang
pelaksanaan yang lengkap. Hal ini bermakna antara pengetahuan dan
disebabkan karena tingkat pengetahuan pelaksanaan antenatal care. Hasil

43
penelitian ini juga didukung oleh Available from: http://
penelitian Fithriani (2011) yang repository.usu.ac.id/bitstream/12
menyatakan ada hubungan signifikan 3456789/27310/1/.pdf (Diakses
dukungan keluarga dengan kepatuhan ibu tanggal 18 Juli 2012
hamil trimester III dalam pemeriksaan Manuaba. (2006). Buku ajar patologi
kehamilan. obstetri. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan
SIMPULAN DAN SARAN Masyarakat (Prinsip-Prinsip
Dari hasil penelitian yang telah Dasar). Jakarta: PT. Rineka
dilakukan maka dapat disimpulkan Cipta
mayoritas responden memiliki --------------- (2005). Metodologi
pengetahuan yang baik tentang antenatal Penelitian Kesehatan. Jakarta:
care. Mayoritas responden mendapat PT Rineka Cipta
motivasi yang baik dari keluarga. Prawirohardjo, S. (2006). Ilmu Kebidanan.
Mayoritas responden melaksanakan Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
antenatal care dengan lengkap. Petugas Sarwono Prawirodihardjo
tenaga kesehatan khususnya pihak Sadirman. (2007). Interaksi dan
Puskesmas Ujung Batu untuk Motivasi Belajar Mengajar.
meningkatkan pemberian informasi kepada Jakarta: PT. Raja Gravindo
ibu hamil tentang pentingnya pelaksanaan Persada
ANC selama kehamilan. Tungkup, Juliana. L. (2008). Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Ibu
DAFTAR PUSTAKA Hamil Melakukan Kunjungan
ANC di Rumah Sakir Kota
Arikunto, S. (2007). Manajemen Medan. Available from:
Penelitian. Jakarta: PT. Rineka http://repository.usu.ac.id/jspuix1
Cipta /handle/123456789/16572
--------------- (2006). Prosedur (Diakses tanggal 15 Juni 2012)
Penelitian.Jakarta: PT. Rineka Sinaga, E. (2003). Faktor - Faktor Yang
Cipta Mempengaruhi Frekuensi
Ari, S. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Pemeriksaan Kehamilan Di
Masa Kehamilan. Jakarta: Desa Jorlang Huluan
Salemba Medika, Kecamatan Sidamanik Kab.
Demiaty. (2009). Peran suami menurut Simalungun Tahun 2003.
isteri yang sedang hamil dalam Available from:
memotivasi untuk melakukan http://repository.usu.ac.id/handle/
pemeriksaan kehamilan di Klinik 123456789/32355.pdf (Diakses
Bersalin Mitra Indah di tanggal 17 Juni 2012).
Kecamatan Dolok Masihul
Kabupaten Serdang Bedagai.
Diambil dari
httprepository.usu.ac.idhandle12
345678922180 2011. (Diakses
tanggal 15 September 2011).
Effendy, N. (1998). Dasar-Dasar
Keperawatan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: EGC
Fithriani, N. 2011. Hubungan Antara
Dukungan Keluarga Dengan
Kepatuhan Ibu Dalam
Pemeriksaan Kehamilan
Trimester III di Klinik Bersalin
Sri Wahyuni Medan.

44

Anda mungkin juga menyukai