KARBOHIDRAT
Disusun oleh :
KELOMPOK II (GRUP B)
Elisnayanti Tahalele
Elizabeth Sitompul
Fransiska Sitorus
Islami Nuraini
Ni Wayan Sari Yanti
Novelia Napitupulu
Try Oktavia Djabar
Vero Riris
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
JAKARTA
2013
KARBOHIDRAT
I. Tujuan
1. Melihat ada atau tidaknya gugus aldehid atau keton bebas
2. Menentukan karbohidrat monosakarida dan disakarida yang dapat
mereduksi tembaga
3. Menentukan karbohidrat monosakarida maupun disakarida yang dapat
mereduksi garam perak
4. Untuk membedakan antara Monosakarida dan Disakarida
5. Untuk membuktikan adanya gula reduksi
6. Untk membukatikan adanya ketosa (fruktosa)
7. Untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis sukrosa
8. Untuk mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum (pati)
9. Untuk membuktikan adanya polisakarida (amilum, dekstrin, glikogen)
10. Untuk membuktikan adanya karbohidrat secara kualitatif.
II. Teori
Karbohidrat merupakan penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan.
Karbohidrat adalah disakarida (berasal dari bahasa latin saccharum = gula).
Senyawa sakarida adalah polihikdroksi aldehida atau polihidroksi keton yang
mengandung unsure carbon (C) , Hidrogen (H) dan Oksigen (O) dengan rumus
empiris total (CH2O)n. Karbohidrat paling sederhana adalah monosakarida
diantaranya Glukosa dengan rumus molekul C6H12O6.
Karbohidrat dalam jaringan merupakan cadangan makanan atau energy
yang disimpan dalam sel. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk
penyimpan bagi monosakarida sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur
di dalam dinding sel dan jaringan pengikat.
Pada tumbuhan karbohidrat disintesis dari CO2 dan H2O melalui proses
fotosintesis fotosintesis dalam sel berklorofil dengan bantuan sinar matahari.
Sumber utama karbohidrat dialam diantaranya adalah serelia (gandum, jagung,
beras dan sorgum), biji-bijian ( kacang hijau, kacang kedelai dan kacang
merah), umbi-umbian (ubi jalar, ketela, kentang), buah-buahan (pisang anggur
), sayur-sayuran, susu dan sebagainya. Karbohidrat dalam tubuh manusia dan
hewan dibentuk dari beberapa gliserol lemak, asam amino dan sebagian besar
diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat
dalam sel tubuh disimpan dalam jaringan otot dalam bentuk glikogen.
Karbohidrat dibedakan menjadi 3, yakni monosakarida, disakarida dan
polisakarida. Pada umumnya karbohidrat berupa serbuk putih yang mempunyai
sifat sukar larut dalam pelarut nonpolar, tetapi mudah larut dalam air. Kecuali,
polisakarida yang tidak larut dalam air.
Monosakarida dan disakarida memiliki rasa manis, sehingga seruing disebut
gula. Kebanyakan monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa, adalah gula
pereduksi. Sifat mereduksi disebabkan adanya gugus aldehida atau keton bebas
dalam molekul larutannya.
III. Alat dan Bahan
a. Alat
- Tabung reaksi
- Pipet ukur
- Penjepit tabung
- Pipet tetes
- Penangas air
- Kertas lakmus
- Beker gelas
- Gelas ukur
- Pelat tetes
- Batang pengaduk
b. Bahan
- Larutan sakar
- NaOH 10%, 1N
- Glukosa 0,1 N, 1%
- Sukrosa 0,1 N
- Maltose 0,1 N
- CuSO4 1%
- Na. sitrat 30%
- AgNO3 0,25 N
- NH4OH 1N
- Reagen Barfoed
- Reagen Benedict
- Fruktosa 0,1N
- Galaktosa 0,1 N
- Amilum 1%
- Reagen seliwanoff
- HCl 0,1 N,1N
- Larutan pati
- Pati padat
- Dextrin
- Larutan Iodium
- NaCl 0,1 N
- Etanol 95%
- Tiosulfat 1%
- H2SO4 pekat
- -naphtol
IV. Prosedur Kerja
1. Uji Moore
5 menit
?
1 ml larutan sakar
0,2 ml NaOH 10 %
5 menit
?
1 ml Glukosa 0,1 N
5 menit ?
1 ml Sukrosa 0,1 N
?
5 menit
1 ml maltose 0,1 N
1 ml CuSO4 1%
1 ml NaOH 10%
+ 5 gtt glukosa 1%
1 ml NaOH 10%
+ Na-Citrat 30%
2 ml AgNO3 0,25 N
4. Uji Barfoed
+ kocok ?
2,5 ml reagen barfoed
+ kocok
?
2,5 ml reagen barfoed
4 gtt Sukrosa 0,1 N
+ Kocok
?
5. Uji benedict
5 menit
?
1 ml larutan benedict
5 menit
?
1 ml larutan benedict
5 menit ?
1 ml larutan benedict
5 menit
?
1 ml larutan benedict
2 gtt maltose 0,1 N
5 menit
?
1 ml larutan benedict
5 menit ?
1 ml larutan benedict
2 gtt pengenceran
Glukosa 2x
5 menit ?
1 ml larutan benedict
2 gtt pengenceran
Glukosa 10x
5 menit ?
1 ml larutan benedict
2 gtt pengenceran
Glukosa 50x
5 menit ?
1 ml larutan benedict
2 gtt pengenceran
Glukosa 100x
5 menit ?
1 ml larutan benedict
6. Uji Seliwanoff
1 menit ?
2 ml larutan seliwanoff
1 menit ?
2 ml larutan seliwanoff
1 menit ?
2 ml larutan seliwanoff
7. Hidrolisa Sukrosa
2 ml HCL 1 N
45 menit
5 menit
?
1 ml hidrolisat
1 menit
?
1 ml hidrolisat
4gtt reagen barfoed
?
+ kocok
1 ml hidrolisat
8. Hidrolisa Pati
2 ml HCL 1N
+ 2 gtt I2/3menit
5 menit
1 ml hidrolisat
?
1 menit
1 ml hidrolisat
Saring ?
pati padat ? ?
?
Dekstrin + glikogen+
saring ?
Pati padat
NaCL 0,1 N
Saring
Pati padat ?
Saring
?
Pati padat
9 ml air mendidih
aduk
?
100 mg pati padat hidrolisat
+ 1 ml air dingin
2 gtt iodium
?
1 ml hidrolisat
2 gtt iodium
Thiosulfat 1% ?
1 ml hidrolisat
?
2 ml amilum
b. Sukrosa 0,1 N
c. Maltosa 0,1 N
1 ml CuSO4 1%
+
1 ml NaOH 10%
Diamkan gel
larutan bening
b. Tabung 2
1 ml CuSO4 1%
+
1 ml NaOH 10%
diamkan
biru-ungu
5 gtt glukosa 1%
Larutan coklat
c. Tabung 3
1 ml CuSO4 1%
+
1 ml NaOH 10%
diamkan
putih
hijau
kuning
glukosa
merah bata
15 menit
NaOH 1N
Cermin perak
4. Uji Barfoeds
a. Glukosa 0,1 N
5 ml reagen Barfoed
+
8 gtt Glukosa 0,1 N
b. Maltosa 0,1 N
5 ml reagen Barfoed
+
8 gtt maltosa 0,1 N
putih
c. Sukrosa 0,1 N
5 ml reagen Barfoed
+
8 gtt sukrosa 0,1 N
5. Uji Benedict
a. Glukosa 0,1 N
2 ml larutan Benedict
+
2 gtt Glukosa 0,1 N
b. Sukrosa 0,1 N
2 ml larutan Benedict
+
2 gtt Sukrosa 0,1 N
5 menit kuning
c. Maltosa 0,1 N
2 ml Larutan Benedict
+
2 gtt maltosa 0,1 N
5 menit
d. Larutan Amylum 1%
2 ml larutan Benedict
+
2 gtt Amilum 1%
2 ml larutan benedict
+
2 gtt pengenceran glukosa 2x
5 menit
2 ml larutan benedict
+
2 gtt Glukosa 10x
5 menit
Lapisan hijau
2 ml larutan benedict
+
2 gtt Glukosa 50x
5 menit
2 ml larutan benedict
+
2 gtt glukosa 100x
5 menit
6. Uji Seliwanoff
a. Sukrosa 0,1 N
2 ml seliwanoff
+
5 gtt Sukrosa 0,1 N
1 menit
Merah
alkohol
larutan merah
b. Glukosa 0,1 N
2 ml seliwanoff
+
5 gtt Glukosa 0,1 N
1 menit
1ml hidrolisat
1 ml hisdrolisat
+
2 ml Larutan benedict
1 ml hidrolisat
+
2 ml larutan seliwanoff
1 menit
1 ml hidrolisat
+
2 ml larutan barfoed
15 menit
8. Hidrolisa Pati
Iodium Iodium
(3 menit III) (3 menit II)
Larutan
Kuning pucat
2 ml NaOH
dinginkan
larutan bening
1 ml Hidrolisat
+
Reagen Benedict
5 menit
1 ml hidrolisat
+
Reagen Seliwanoff
1 menit
9. Pati, Reaksi dengan Iodium
a.
- H2O
Pati filtrat
+ +
H2O Iodium
- HCl 0,1 N
Pati filtrat
+ +
HCl 0,1 N iodium
- NaCl 0,1N
Pati filtrat
+ +
NaCl 0,1 N Iodium
- Alkohol 95%
pati filtrat
+ +
Alkohol 95% iodium
100 mg pati
+
1ml H2O
9 ml H2O mendidih
1 ml larutan pati
-
1 ml lar. Pati
+
2 gtt I2
Warna hilang
4. Uji barfoed
5. Uji Benedict
6. Uji sseliwanoff
7. Hidrolisa sukrosa
8. Hidrolisa pati
4. Uji Barfoed
Dari percobaan yang dilakukan dengan mereaksikan larutan barfoed dengan glukosa,
sukrosa dan maltose, yang terjadi reaksi adalah maltose dengan terbentuknya endapan
putih. Aldehid (glukosa) dan keton (fruktosa dalam sukrosa) bebas tidak mampu bereaksi
dengan reagen barfoed karena bukan dalam keadaan basa.
5. Uji Benedict
larutan benedict saat direaksikan dengan beberapa sakarida menghasilkan perubahan
sebagai berikut , dengan Glukosa membentuk endapan dan larutan merah bata, dengan
sukrosa membentuk endapa kuning, dengan amulym menyebabkan warna larutan (biru)
lebih mudah, dengan pengenceran glukosa 10x membentuk endapan hijau gel. Dari data
diatas, senyawa yang mampu mereduksi ion Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O
berwarna merah bata adalah Glukosa.
6. Uji Seliwanoff
Glukosa ditambahkan larutan seliwanoff tak menunjukan reaksi. Sukrosa
ditambahkan larutan seliwanoff dengan pemanasan menghasilkan endapan merah yang
larut ketika ditambahkan alcohol berlebih. Yang artinya bahwa sukrosa mengalami
kondensasi sehingga terjadi perubahan warna pada larutan. Sehingga terbukti adanya
gugus ketosa ( fruktosa) dalam sukrosa.
7. Hidrolisis Sukrosa
Sukrosa dengan HCl dipanaskan kemudia diuji dengan uji benedict, seliwanoff dan
barfoed, yang menunjukan hasil positif dengan terbentuknya endapan merah bata dan
larutan hijau. Artinya bahwa pada pemanasan sukrosa terhidrolisis menjadi glukosa dan
fruktosa yang mampu mereduksi ion Cu2+ sehingga terbentuk endapan merah.
8. Hidrolisis Pati
Amilum ( pati ) setelah dihidrolisis dengan uji iod, dan direaksikan dengan
melakukan uji benedict dan seliwanoff, pada uji benedict menghasilkan larutan biru dan
pada seliwanoff terbentuk larutan kuning dan mengeluarkan gas. Artinya pati belum
terhidrolisis sempurna menjadi glukosa sehingga tidak terbentuk endapan merah dan
kemungkinan yang terhidrolisis adalah fruktosa (ketosa) sehingga mampu bereaksi
dengan larutan seliwanoff.