Anda di halaman 1dari 3

KUALA JEUMPA KOTA BANDAR MULAI BERBENAH

Bireuen.
Kuala jeumpa merupakan suatu Desa yang konon dalam sejarah merupakan sebuah
Kota Bandar Pelabuhan pada masa jayanya Kerajaan Jeumpa, serta merupakan jalur laut yang
pernah di tempuh oleh PANGERAN SALMAN atau lebih jelasnya pemuda tampan yang
dikenal dengan Shahrianshah Salman al-Farisi atau Sasaniah Salman Al-Farisi
sebagaimana disebut dalam Silsilah keturunan Sultan-Sultan Melayu, yang dikeluarkan
oleh Kerajaan Brunei Darussalam dan Kesultanan Sulu-Mindanao dan juga disebutkan
dalam Silsilah Raja-Raja Aceh Darussalam oleh Dinas Kebudayaan NAD. Sebagian ahli
sejarah menghubungkan silsilah Pangeran Salman dengan keturunan dari Sayyidina
Hussein ra cucunda Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang telah menikah dengan Puteri
Maharaja Parsia bernama Syahribanun. Dari perkawinan inilah kemudian berkembang
keturunan Rasulullah yang telah menjadi Ulama, Pemimpin Spiritual dan Sultan di Dunia
Islam, termasuk Nusantara, baik di Aceh, Pattani,Sumatera,Malaya, Brunei sampai ke
Filipina dan Kepulauan Maluku.
Kerajan Jeumpa yang letak istananya di Desa Blang Sepueng. Masa itu Desa Blang
Seupeueng merupakan permukiman yang padat penduduknya dan juga merupakan Kota
Bandar Pelabuhan Besar, yang terletak di Kuala Jeumpa. Dari Kuala Jeumpa sampai Blang
Seupeueng ada sebuah alur yang besar, biasanya dilalui oleh kapal-kapal dan perahu-perahu
kecil. Alur dari Kuala Jeumpa tersebut membelah Desa Cot Bada langsung ke Cot Cut Abeuk
Usong atau ke Pintou Rayeuk (pintu besar).
Berdasarkan sejarah yang telah kita semua tahu yang bahwasanya Kuala Jeumpa
pernah menjadi sebuah Kota Bandar Pelabuhan terbesar yang pernah disinggahi dan menjadi
kota Pelabuhan trasnsit oleh pedagang-pedangan dunia, dan Sekitar awal abad ke 8 Masehi
datanglah seorang pemuda tampan bernama Pangeran Salman yang memasuki pusat
Kerajaan di kawasan Blang Seupeueng dengan kapal niaga yang datang dari India belakang
(Parsi ?) untuk berdagang. Dia memasuki Negeri Blang Seupeueng melalui laut lewat Kuala
Jeumpa. Selanjutnya Pangeran Salman tinggal bersama penduduk dan menyiarkan agama
Islam. Rakyat di Negeri tersebut dengan mudah menerima Islam karena tingkah laku, sifat
dan karakternya yang sopan dan sangat ramah. Dia dinikahkan dengan puteri Raja, dan
Pangeran Salman dinobatkan menjadi Raja menggantikan Bapak mertuanya, yang kemudian
wilayah kekuasaannya dia berikan nama dengan Kerajaan Jeumpa, sesuai dengan nama
Negeri asalnya di India Belakang (Persia) yang bernama Champia, yang artinya harum,
wangi dan semerbak.
Kuala Jeumpa sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, dimana
mereka harus melaut setiap harinya untuk mencari nafkah demi kebutuhan hidup keluarganya
sehari-hari, pada tanggal 26 Desember 2004 TPI (Tempat Pendaratan Ikan) dan Dermaga
yang ada Di Desa Kuala Jeumpa hancur diterjang Tsunami. Tapi pada tahun 2005 badan
dunia PBB melalui Badan Pembangunan Jaringan Global yaitu UNDP (United Nations
Development Programme) telah membangun TPI dan dermaga kuala jeumpa yang rusak
akibat terjangan Tsunami.
Sekarang ini di Desa Kuala Jeumpa sedang meniti langkah untuk kembali kemasa
jaya dahulu, sebagaimana telah termakhtub dalam sejarah yaitu sebuah Kota Perdagangan
dan Kota Transit bagi pedagang-pedagang dunia. Sekarang di Desa Kuala Jeumpa sedang di
bangun sebuah pelabuhan dan jeti untuk memudahkan boat-boat nelayan merapat ke dermaga
Kuala Jeumpa, serta pemindahan mulut kuala yang sudah dangkal,ini merupakan sebuah
langkah yang tepat untuk meningkatkan sumber pendapatan masyarakat serta menghidupkan
masa-masa jaya seperti dulu.
Camat Kecamatan Jeumpa, Drs Jailani,MM saat dikonfirmasi perihal pembenahan
Desa Kuala Jeumpa, mengatakan, Kuala Jeumpa jalur yang pernah jaya pada masa
lampau,itu berdasarkan sejarah Kerajaan Jeumpa dahulu, tapi sekarang dengan pembangunan
Jeti dan Pelabuhan di Desa Kuala Jeumpa adalah langkah yang tepat untuk kelancaran Roda
Perekonomian masyarakat pesisir pantai dan di iyakan oleh beberapa tokoh Desa Kuala
Jeumpa.
Camat Jeumpa Drs,Jailani, MM juga menambahkan, kita sekarang lagi membuat
permohonan seiringnya siap pembangunan pelabuhan dan jeti kepada Dinas terkait untuk
dapat membangun beberapa fasilitas sarana pelengkapan TPI Kuala Jeumpa antara lain ;
Pabrik ES batu
Industri/pabrik pengawetan ikan

Serta kita juga membuat usulan kepada Dinas terkait untuk dapat membangun untuk ;
Pasar daging dan sayur
Di keude Blang Bladeh sebagai pasar induk Ibukota Kecamtan Jeumpa, begitu keterangan
camat Jeumpa.
Warga Desa Kuala Jeumpa sangat mengharapkan perbaikan pinggir laut baik dermaga
ataupun Tempat pendaratan ikan cepat selesai dan di kerjakan sesuai dengan bestek untuk
proyek daerah pesisir, karena di situ merupakan tempat traksaksi bagi warga sekitar dalam
menggerakkan roda perekonomian mereka. khususnya warga Kuala Jeumpa Kecamatan
Jeumpa Kabupaten Bireuen.(FB)

Anda mungkin juga menyukai