Background
Difusi adalah suatu proses berpindahnya suatu zat dari tempat dengan konsentrasi
yang lebih tinggi ke tempat dengan konsentrasi zat yang lebih rendah.
Difusi zat terlarut dari suatu larutan ke dalam larutan lainnya dapat berlangsung
melalui suatu membran dengan permeabilitas tertentu yaitu permeable untuk zat tersebut.
Permeabilitas dari membran tersebut ada 3 macam yaitu:
1. Impermeable (tidak permeabel), dimana air maupun zat terlarut didalamnya tidak
dapat melaluinya.
2. Permeable, yaitu membran yang dapat dilalui oleh air maupun zaat tertentu yang
terlarut didalamnya.
3. Semi permeable, yaitu membran yang hanya dapat dilaui oleh air tetapi tidak dapat
dilalui oleh zat terlarut, misalnya membran sitoplasma.
Difusi dari pelarut misalnya air melaui membran yang semi permeabel dari tempat
dengan konsentrasi pelarut lebih tinggi ke tempat dengan konsentrasi pelarut lebih rendah
disebut osmosis.
Pada sel tumbuhan, dinding sel yang terdiri dari selulosa bersifat permeabel terhadap
air dan zat-zat terlarut, sedangkan membran sitoplasma bersifat semi permeabel. Jadi jika sel
tadi di simpan dalam air ledeng, air akan berosmosis melalui sitoplasma ke dalam vakuola,
karena vakuola berisi cairan yang mengandung zat-zat terlarut, sehingga hipertonis terhadap
air. Karena adanya air yang masuk tadi, akan terjadi tekanan dari dalam vakuola kepada
membran plasma dan dinding sel yang disebut turgor. Sedangkan jika sel ditempatkan dalam
larutan gula dengan konsentrasi tinggi, maka air akan keluar dari vakuola sehingga membran
sitoplasma akan mengkerut dan terlepas dari dinding. Hal yang demikisn dikatakan bahwa sel
mengalami plasmolisis.
Untuk mengamati proses difusi, digunkan larutan HCl dan NH4OH (untuk difusi gas)
dan tinta merah dan biru (untuk difusi zat cair). Sedangkan untuk mengamati proses osmosis
dan turgor, digunakan gading buah pepaya mentah. Dan untuk mengamati proses plasmolisis
digunakan sel epidermis bawah daun Rhoe discolor. Tumbuhan ini mempunyai daun yang
tidak bertangkai dengan letak basal rozet, permukaan atas daun berwarna hijau sedangkan
permukaan bawah berwarna ungu.
Dalam proses pencernaan, karbohidrat yang terjadi di dalam usus, antara lain
dilakukan oleh enzim-enzim dari kelenjar pankreas yaitu enzim karbohidrase yang terdiri dari
amilopsin dan maltase dengan proses sebagai berikut :
(Polisakarida) (monosakarida)
A. Tools A. Tools
1. Alat/tabung difusi zat cair 1. Mikroskop biologi
2. Piala kimia 2. Object glass dan cover glass
3. Pipet tetes, sumbat karet 3. Silet
4. Stopwatch 4. Kertas isap
B. Materials B. Materials
1. Tinta merah dan biru 1. Daun Rhoe discolor
2. Air 2. Air suling
3. Larutan gula 10%
Chemical
- HCl -NH4OH
Procedur
Kegiatan 1. Difusi Gas
buat potongan
letakkan berselang- letakkan kertas isap
lakmus merah&biru
seling ke dalam 2-3 lapisan di kedua
1cm masing-masing
tabung difusi ujung tabung
10 potong
setelah selesai,
bandingkan kedua
keratan. ukur panjang,
lebar dan tebalnya
Kegiatan 4. Plasmolisis
NH4OH
HCl
NH4OH
HCl
Terjadinya pertemuan tinta merah dan biru pada waktu 23 menit 40 detik dengan
jarak 9 cm dari titik awal tinta merah dan 51 cm dari titik awal tinta biru.
Kecepatan rata-rata tinta merah adalah 0,38 cm/menit dan kecepatan rata-rata tinta
biru adalah 2,19 cm/menit.
4. Plasmolisis
Di bawah ini foto preparat sel rhoeo discolor sebelum dan setelah diletakan dalam
larutan gula 10% selama 10 menit.
setelah perlakuan
Sitoplasma berpigmen (penuh dalam sel) Sitoplasma berkurang (ti dak
penuh)
setelah perlakuan
Data Analysis
Conclusion
1. Difusi merupakan kecenderungan spontan suatu bahan untuk berpindah menuruni
gradien konsentrasinya dari daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah
dengan konsentrasi yang lebih rendah atau perpindahan molekul zat berkonsentrasi
tinggi menuju zat berkonsentrasi rendah dengan atau tanpa melalui selaput membran.
2. Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah suhu, berat molekul/ukuran
partikel, kelarutan dalam medium, beda potensial kimia, densitas medium, luas area,
dan kemampuan menghantar listrik pada molekul (larutan elekrolit atau non
elektrolit).
3. Osmosis adalah proses berpindahnya pelarut (air) dari zat yang memiliki konsentrasi
pelarut tinggi (hipotonis) ke zat yang memiliki konsentrasi palarut rendah (hipertonis)
melalui membran semi permeable, sehingga larutan dalam keadaan setimbang atau
isotonis.
4. Faktor yang mempengaruhi kecepatan osmosis adalah konsentrasi zat terlarut dan
permeabilitas membran.
5. Tekanan turgor adalah tekanan dari dalam vakuola kepada membran plasma dan
dinding sel karena adanya masuknya air ke dalam vakuola akibat peristiwa osmosis.
6. Plasmolisis adalah keluarnya cairan dari sitoplasma melalui membran sel yang
semipermeabel karena konsentrasi larutan di luar tubuh sel lebih tinggi dibanding
sitoplasma di dalam sel.
7. Plasmolisis dan tekanan turgor merupakan dua peristiwa yang berlawanan yang
perbrdaannya terletak pada keadaan konsentrasi di dalam dan luar sel.
Question and Answer
Difusi Zat Cair
1. Sebutkan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya proses difusi!
a. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy untuk bergerak dengan
lebih cepat. Maka, semakin cepat pula difusi.
b. Berat molekul (ukuran pertikel), semakin besar maka difusi semakin lambat.
c. Kelarutan dalam medium, semakin besar maka difusi semakin cepat
d. Beda potensial kimia, semakin besar beda maka difusi semakin cepat.
e. Densitas (kerapatan) medium, semakin padat maka difusi semakin lambat.
f. Luas suatu area. Semakin besar luas area maka difusi semakin cepat.
g. Kemampuan menghantar listrik pada molekul (larutan elekrolit atau non elektrolit).
Biasanya, larutan elekrolit memiliki kecepatan difusi yang lebih lambat
dibandingkan larutan non elekrolit.
2. Dari hasil percobaan saudara, mana yang lebih cepat antara difusi gas dan difusi zat
cair, mengapa demikian? Jelaskan!
Sesuai dengan hasil percobaan, kecepatan difusi gas lebih tinggi daripada difusi zat
cair. Hal ini dikarenakan salah satu factor yang mempengaruhi proses difusi yaitu
densitas/kepadatan medium. Partikel-partikel gas dapat bergerak dengan sangat bebas
karena gas memiliki kepadatan medium yang lebih rendah dibandingkan partikel-
partikel zat cair yang pergerakannya kurang bebas karena kerapatan mediumnya lebih
tinggi. Maka gas berdifusi lebih cepat dari gas cair.
a. Impermeable, adalah membran dimana air maupun zat terlarut di dalamnya tidak
dapat melaluinya.
b. Permeable, membran yang dapat dilalui oleh air maupun zat tertentu yang terlarut
di dalamnya.
c. Semi permeable, membran yang hanya dapat dilalui oleh air tapi tidak dapat
dilalui oleh zat terlarut, misalnya membran sitoplasma.
4. Jelaskan, apakah hanya molekul yang berukuran kecil yang dapat berdifusi?
Tidak.
Seperti yang kita ketahui, difusi merupakan perpindahan molekul zat berkonsentrasi
tinggi menuju zat berkonsentrasi rendah dengan atau tanpa melalui selaput membran.
Zat dengan molekul yang berukuran kecil seperti zat yang larut dalam lemak,
hormone steroid, dsb memang dapat dengan mudah melewati membran. Namun, asam
amino, glukosa, dan beberapa garam mineral yang merupakan zat dengan molekul
yang berukuran besar tidak dapat menembus membran secara langsung, akan tetapi
memerlukan protein pembawa untuk dapat menembus membran, fenomena ini disebut
difusi yang dipermudah.
2. Dari hasil percobaan saudara apakah ada perubahan dari buah pepaya antara yang
direndam dengan air suling dan air larutan garam 10 %? Mengapa demikian,
jelaskan!
Ada.
Perbedaan ini karena perbedaan konsentrasi kedua larutan tersebut. Air suling
bersifat hipotonik terhadap potongan daging buah pepaya, sedangkan larutan
garam 10 % bersifat hipertonik terhadap potongan daging pepaya. Ini
mengakibatkan perbedaan arah osmosis. Karena pada pepaya yang direndam dalam
air suling air berpindah masuk ke dalam sel pepaya, potongan pepaya bertambah
ukurannya, sedangkan pada pepaya yang direndam dalam air suling, pepaya
mengalami penyusutan karena air keluar dari sel pepaya.
Plasmolisis
1. Jelaskan mengapa semakin tinggi konsentrasi zat perendam, semakin banyak sel
yang terplasmolisis?
2. Mungkinkah sel yang telah mengalami plasmolisis akan dapat kembali pada
keadaan semula? Jelaskan.
Jawab : Mungkin, bila sel yang mengalami plasmolisis ditempatkan pada larutan
dengan konsentrasi lebih rendah (hipotonis) daripada sitoplasma yang
terplasmolisis. Maka air akan kembali berosmosis ke dalam sel. Sehingga sel
kembali pada bentuk semula.
Bibliography
Campbell, N.A., dan J.B. Reece. 2008. Biologi Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Kimbal, John W. 1998. Biologi Jilid I. Jakarta : Erlangga
Permana, Irvan.2009. Memahami Kimia SMA Kelas XI. Bandung : Armico
http://flickr.com/
http://gedungilmu.blogdrive.com/
http://guideforbeauty.com/
http://id.wikipedia.org/