Anda di halaman 1dari 30

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 bertujuan meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang
ditandai oleh penduduk yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Berdasarkan tujuan pembangunan kesehatan nasional tersebut maka pemerataan dan pelayanan
kesehatan perlu terus-menerus diupayakan dalam rangka mempertahankan status kesehatan
masyarakat melalui pemcegahan dan pengurangan morbilitas, mortalitas dan kecacatan daam
masyarakat terutama bayi, anak balita dan wanita hamil, melahirkan dan masa nifas (Depkes RI,
Indonesia sehat 2010).

Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil. Sebagian besar kehamilan berakhir dengan
kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran
bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri,
rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian (WHO, 2003). Semakin meningkat jumlah
persalinan maka tanggung jawab tenaga kesehatan di tempat-tempat pelayanan kesehatan
semakin berat, khususnya bagaimana melaksanakan metode yang dapat membantu merasakan
nyeri yang berarti.

Intervensi untuk mengurangi ketidaknyamanan atau nyeri selama persalinan yaitu intervensi
farmakologis nyeri non farmakologis bidan berperan besar dalam penanggulangan nyeri non
farmakologis, yang salah satunya dengan menggunakan teknik relaksasi.

Rumusan Makalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai beikut :

bagaimanakah pengaruh teknik relaksasi terhadap rasa nyaman ibu selama kala I persalinan ?.

Tujuan Penelitian

Tujuan umum

Untuk mengetahui informasi lebih mendalam mengenai pengaruh teknik relaksasi terhadap rasa
nyaman pasien inpartu kala I.

Tujuan khusus

1) Untuk mengetahui informasi lebih mendalam mengenai teknik relaksasi bernafas.

2) Untuk mengetahui informasi lebih mendalam mengenai teknik relaksasi posisi

3) Untuk mengetahui informasi lebih mendalam mengenai teknik relaksasi pijat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Nyeri Persalinan

Nyeri adalah pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang aktual maupun potensial (Brunner & Suddart, 2001).

Nyeri persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang disebabkan oleh dilatasi dan penipisan
serviks serta iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga oksigen local mengalami deficit)
akibat kontraksi arteri mometrium (Bobaus, 2004).

Dalam nyeri persalinan, sistem saraf otonom dan terutama komponen simpatis yang berperan
dalam sensori. Sistem saraf otonom mengontrol aktivitas otot polos dan visera misalnya uterus
dan dapat dikenal sebagai sistem saraf involunter karena organ ini berfungsi tanpa kontrol
kesadaran. Terdapat dua komponen yang berbeda, yaitu sistem simpatis dan parasimpatis. Sistem
ini bekerja secara sinergis ketika mensyarati organ yang sama. Tetapi juga bekerja sendiri-
sendiri, misalnya saraf simpatis menyuplai uterus dan membentuk bagian yang sangat penting
dan neuroanatomi nyeri persalinan.

Sistem saraf otonom menunjukkan bahwa baik komponen simpatis dan parasimpatis menyuplai
sebagian besar organ abdomen dan pelris, termasuk uterus.

Pada kala I persalinan, intensitas nyeri selama kala ini disebabkan oleh kekuatan kontraksi dan
tekanan yang diakibatkan. Tekanan yang dimaksud adalah tekanan cairan amnion lebih dari 15
mmhg. Di atas tonus yang dibutuhkan untuk meregangkan segmen bawah uterus dan serviks
sehingga timbul nyeri. Dengan demikian, makin tinggi tekanan cairan amnion, makin besar
distensi sehingga menyebabkan nyeri yang lebih kuat (Caldeyro-Barcia dan Paseiro, 1960).
1. Teknik Pengurangan Rasa Nyeri

1) Intervensi Pengendalian Nyeri Non Farmakologis

Terdapat beberapa intervensi non-farmakologis yang dapat digunakan sebagai pereda nyeri
dalam persalinan antara lain :

Hidroterapi Get

Hidroterapi Get (mandi Whire Pool) ialah metode non-farmakologis yang dipakai untuk
memberikan rasa nyaman dan rasa rileks selama persalinan walaupun metode ini tidak diterima
atau diterapkan secara universal. Beberapa manfaat dapat diperoleh dari teknik ini. Bebas dari
rasa tidak nyaman dan relaksasi tubuh, secara umum membuat kecemasan ibu berkurang.
Berkurangnya rasa cemas akan menurunkan produksi adrenalin sehingga kadar oksitosin(untuk
merangsang persalinan) dan endorphin meningkat (untuk mengurangi persepsi nyeri). Selin itu,
gelombang dan pukulan ringan air merangsang puting susu (karena hiperstimulasi kontraksi
rahim belum terjadi (Aderhold, perry, 1911) ).

Distraksi

Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian
pasien pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang dialami. Cara distraksi
dapat mengurangi nyeri dapat dijelaskan dengan teori (Gate Control). Pada spina cord, sel-sel
reseptor yang menerima stimuli nyeri peripheral dihambat oleh stimuli dari serabut-serabut saraf
yang lain. Karena pesan-pesan nyeri menjadi lebih lambat daripada pesan-pesan diversional
maka pintu spinal cord yang mengontrol jumlah input ke otak menutup dan pasien merasa
nyerinya berkurang (Cummings, 1981). Beberapa teknik distraksi antara lain bernafas secara
pelan-pelan, masage sambil bernafas pelan-pelan, atau membayangkan hal-hal yang indah sambil
memejamkan mata.
Masase

Masase adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon atau
ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan posisi sendi untuk meredakan nyeri,
merahasiakan relaksasi, dan atau memperbaiki sirkulasi. Masase adalah terapi nyeri paling
primitive (lele, dkk,199o:1777) dan menggunakan refleks lembut untuk menahan, dan
menggosok atau meremas bagian tubuh yang nyeri.

Simkin (1989) mengamati bahwa efek yang menguntungkan hanya berlangsung selama masase
diteruskan ketika dihentikan nyeri bertambah. Kerugian ini diakibatkan oleh proses adaptasi,
yaitu sistem saraf menjadi terbiasa dengan rangsangan dan organ perasa berhenti berespon.
Dengan demikian, Simkin menganjurkan masase selama persalinan harus dilakukan secara
intermitten, seperti penghusukkan punggung yang khususnya hanya dilakukan selama kontraksi,
atau bervariasi dalam jenis sentuhan dan lokasi.

1. Stimulasi Saraf Elektronik Per Trankutan

Stimulasi saraf elektronik per transkutansi (Tranicutaneous electrical nerve stimulation (TENS))
efektif akibat adanya efek plasebu. Implementasi TENS dapat menstimulasi izekposan apiate
endogen (enkephalin) pada tubuh wanita sehingga rasa tidak nyaman yang dirasakan wanita
tersebut mereda (Scott, dkk, 1990).

Penggunaan TENS tidak beresiko, baik bagi ibu maupun bagi janin. TENS digunakan untuk
menurunkan atau menghilangkan penggunaan analgesin dan menaikkan perseposi wanita tentang
kemampuan mengontrol rasa nyeri.

Teknik Relaksasi Bernafas


Teknik relaksasi bernafas merupakan tindakan pengendalian nyeri non farmakologis yang dapat
membantu ibu mengendurkan seluruh tubuhnya ketika rahim berkontraksi. Beberapa jenis
pernafasan bisa membantu ibu dalam menghadapi persalinan tahap 1 (Sebelum diperbolehkan
mengedan) :

Menarik nafas dalam (untuk membantu ibu rileks) dilakukan pada awal akhir kontraksi.

1. Menarik nafas dangkal dan cepat di dada bagian atas, dilakukan pada saat kontraksi

mencapai puncaknya.

1. Menarik nafas pendek dan cepat diikuti dengan menghembuskan nafas melalui mulut

dan dilakukan untuk menahan keinginan untuk mengedan (sebelum terjadi

pembukaan

lengkap).

Pada tahap ini, teknik pernafasan dapat memperbaiki relaksasi otot-otot abdomen dan dengan
demikian meningkatkan ukuran rongga abdomen. Keadaaan ini mengurangi friksi (gesekan) dan
rasa tidak nyaman antara rahim dan dinding abdomen karena otot-otot di daerah genitalia juga
menjadi lebih rileks, otot-otot tersebut tidak mengganggu penurunan janin.

Pada tahap II, ibu mulai boleh mengedan dan diselingi dengan manarik nafas cepat dan pendek.
Pada tahap ini, pernafasan dipakai untuk menaikkan tekanan abdomen dan dengan demikian
membantu mengeluarkan janin. Keadaan ini juga dipakai untuk merelaksasikan otot-otot
fundamental untuk mencegah pengeluaran dini kepala janin.

Tujuan Teknik Pernapasan


o Menyediakan oksigen untuk ibu dan bayi. Jika otot-teroksigenisasi dengan baik,maka otot
tersebut dapat berfungsi lebih efektif, sehingga rasa sakit akan berkurang.Jika bayimemiliki
banyak oksigen, denyut jantung nya lebih maksimal.

o Relaksasi: pernapasan yang berirama meningkatkan relaksasi fisik denganmengurangi


ketegangan otot, dan membuat relaksasi emosional dengan mengurangi kecemasan.

o Distraction: dengan melatih tehnik Pernapasan maka akan mengalihkanfokus seorang ibu
yang sedang mengalami kontraksi sehingga focus ibu teralihkan.

Waktu Menggunakan Teknik Pernapasan.

Tidak ada teknik pernapasan khusus yang diperlukan dalam kala I persalinan, ketika ibu masih
mudah teralihkan fokusnya selain dari kontraksi. Ibu Mulai menggunakan teknik bila ibu tidak
dapat lagi berjalan dan berbicara selama kontraksi. Selalu gunakan dasar teknik yang paling
mungkin, dengan sedikit usaha yang diperlukan untuk mengelola setiap kontraksi. Ini membantu
mencegah kelelahan, dan membantu menghindari sensasi karena telah menggunakan semua
teknik sejak awal.

Metode Relaksasi Bernafas

1. Metode Dick-Read

Bersamaan dengan pendidikan dan latihan pernafasan, relaksasi telah menjadi landasan
persalinan yang disiapkan sejak Dick-Read pertama kali mempertahankannya (1933) (Rosemary
Mander, 2003).
Grantiny Dick-Read dalam dua bukunya, Natural Childbirth (1933) dan Childbirth Without Fear
(1944), menuliskan bahwa rasa nyeri melahirkan merupakan akibat pengaruh sosial dan sindrom
takut tegang-nyeri, untuk mengganti rasa takut maupun nyeri program Dick-Read meliputi
pemberian informasi tentang persalinan dan melahirkan,j disamping nutrisi, hygienis dan latihan
fisik yang diantaranya latihan relaksasi secara sadar dan latihan pola nafas. Relaksasi secara
sadar meliputi relaksasi progresif kelompok otot seluruh tubuh. Dengan berlatih banyak, wanita
mampu berelaksasi sesuai perintah, baik selama kontraksi maupun diantara kontraksi. Pola nafas
meliputi nafas dalam pada abdomen hampir sepanjang masa bersalin, nafas pendek menjelang
akhir tahap pertama, dan sampai pada waktu terakhir ini, menahan nafas pada tahap persalinan
(Bobak, 2004).

2. Metode Lamaze

Metode Lamaze berasal dari karya Povlov tentang Classical Conditioning. Metode menurut
Lamaze, rasa nyeri merupakan respon bersyarat. Wanita juga dapat dikondisikan supaya tidak
mengalami rasa nyeri pada saat melahirkan. Metode Lamaze membuat wanita berespon terhadap
kontraksi rahim buatan dengan mengendalikan relaksasi otot dan pernafasan sebagai ganti
berteriak dan kehilangan kendali (Lamaze, 1972).

Wanita ini diajar untuk merelaksasikan otot-otot yang tidak terlihat saat ia mengkontraksikan
otot tertentu. Ia akan menerapkan latihan ini pada saat melahirkan, yakni dengan merelaksasikan
semua otot bawah, pernafasan dada mengangkat diafragman dari rahim yang berkontraksi. Pola
pernafasan dada bervariasi, sesuai intensitas kontraksi dan kemajuan persalinan (Bovak, 2004).

Jenis Jenis Teknik Pernapasan

1. a) The Cleansing Breath (Latihan Nafas Pembersihan)

Cara: Pada awal setiap kontraksi, ambil napas dalam dalam melalui hidung, lalu buang napas
melalui mulut dengan keras/ menyentak hingga orang lain dapat mendengar. Ketika kontraksi
berakhir, ambil napas dalam, lalu perlahan hembuskan perlahan untuk melepaskan ketegangan
yang dirasakan.

Manfaat: Memberikan ibu dan bayi ekstra oksigen, berfungsi sebagai sinyal pada tubuh untuk
lebih bersantai dan fokus, serta dapat memberitahu secara tidak langsung kepada pendamping
persalinan bahwa kontraksi sudah mulai. Mengakhiri dengan nafas dalam dan perlahan berfungsi
untuk meirilis dan menginformasikan kepada pendamping ibu bahwa kontraksi telah berlalu, dan
berfungsi sebagai pengingat untuk bersantai antara kontraksi.

1. b) Light Breathing/ Hee-Hee Breathing (pernapasan ringan)

Cara: Tarik napas panjang melalui hidung dan menghembuskan napas melalui mulut. Bibir
santai, sedikit terbuka, dengan senyum kecil. Pada saat membuang nafas atau menghembuskan
nafas, buat suara lunak/lembut hee. Untuk menghindari hiperventilasi, fokus sebagian
besar perhatian Anda pada napas ini membiarkan Anda menghirup nafas dengan mudah. Nafas
dangkal namun lambat Sekitar satu napas per detik.

Waktu penggunaan: digunakan Ketika pernapasan dalam tampaknya tidak lagi cukup untuk
membantu mengatasi rasa kurang nyaman saat kontraksi.

Manfaat:Membantu ibu lebih rileks menghadapi kontraksi dan mengalihkan perhatian dari
kontraksi.

1. c) Hee Hee -Blow Breathing/ Pernapasan Hee Hee-Blow (pernapasan pukulan)

Cara: caranya hampir saman dengan tehnik hee hee breathing, namun dalam tehnik ini nafas
pendek dengan hee-hee dilakukan sekitar 4 s.d 5 kali lalu nafas panjang dan dalam kemudian
hembuskan dengan perlahan hingga seluruh udara di paru-paru keluar.
Waktu penggunaan : dilakukan ketika masuk dalam fase transisi atau ketika ibu merasa pusing
saat melakukan pola pernafasan yang ringan saja.

Manfaat: Membantu untuk menghindari hiperventilasi. Nafas pukulan /terakhir / blow akan
membantu untuk melepaskan ketegangan.

1. d) Slide Pernapasan

Cara: Ambil napas dalam-dalam. Buang napas dalam empat nafas pendek, ringan, napas
terengah-engah. Jadi,tarik nafas panjang dan dalam, lalu huh-huh-huh-huh (pendek-pendek).

Waktu penggunaan: kapan saja dalam kala I fase aktif

Manfaat: hampir sama dengan manfaat Hee-Hee- Blow terutama pada ibu penderita asma.

Keuntungan Teknik Relaksasi Bernafas

1. Keuntungan Emosional

Memberikan pengalaman positif tentang melahirkan pada ibu


Mengurangi ketegangan dan ketakukan ibu pada saat persalinan

Berpartisipasi nyata dalam melahirkan anaknya

Membantu tumbuhnya hubungan antara orang tua dan anak

Membantu tumbuhnya hubungan antara ibu dan bapak

1. Keuntungan Fisiologis

Dapat mengurangi rasa sakit tanpa menggunakan obat-obatan dan dapat mengurangi
resiko terhadap bayi

Mencegah terjadinya komplikasi seperti nyeri sampai dengan menurunnya oksigen.

Ibu dapat bekerja sama pada saat pemeriksaan

Ibu tidak merasa lelah pada saat dan sesudah melahirkan


1. Posisi dan ambulansi

Jenis Posisi

Gambar

Duduk/ Setengah Duduk

vMemberikan rasa nyaman pada ibu

vMemberikan waktu istirahat diantara kontraksi

vMembantu penurunan kepala


vAdanya gaya gravitasi

Berdiri

vMempercepat penurunan kepala

vMengurangi rasa sakit

vMengurangi derajat laserasi

Jongkok
vMempermudah ibu dalam meneran

vMempercepat penurunan kepala

vMempercepat perputaran paksi dalam

Miring Kiri

vMemberikan rasa nyaman pada ibu

vMempermudah ibu dalam istirahat diantara kontraksi

vAdanya gaya gravitasi sehingga mempercepat penurunan kepala


5

Telentang

vMenyebabkan hipotensi

vMenyebabkan bayi asfiksia

vKesulitan dalam meneran

vMenghambat penurunan kepala

vTidak dianjurkan dalam persalinan

Tahap pertama
bergoyang goyang sambil duduk

Pada waktu melahirkan, pergerakan yang berirama dapat membuat nyaman. Gerakan badan
perlahan-lahan ketika duduk di atas bola hamil (sebuah bola karet besar biasanya digunakan
sebagai alat untuk melahirkan secara natural), di pinggir kasur atau di kursi yang kuat.

Kalau si Ibu duduk di atas kursi, mintalah seseorang untuk duduk di lantai sambil bersandar ke
kaki si Ibu. Bila si Ibu duduk sambil bersandar ke kursi, tekanan pada lutut nya bisa mengurangi
sakit punggung si Ibu.

Bergoyang goyang sambil berdiri

Berdiri atau berjalan menolong proses kelahiran untuk mendapatkan momentum, terutama di
tahap-tahap awal. Bersandar pada suami untuk menahan selagi kontraksi berlangsung. Atau
lingkarkan tangan si Ibu ke leher suami dan mulai bergoyang-goyang, seperti sedang slow dance.
Posisi ini juga enak untuk mengelus punggung.

Bersandar ke depan
Kalau punggung si Ibu terasa sakit, bersandar ke depan bisa membuat lebih enak. Duduk di kursi
seperti di gambar atau bersandar ke atas meja. Posisi ini juga enak untuk mengelus punggung.

Bersandar Ke Kaki

Ibu boleh bersandar ke depan waktu berdiri. Angkat satu kaki ke atas kursi. Perlahan-lahan
bersandar kedepan sewaktu kontraksi. Gunakan kursi yang kecil agar tidak terlalu tinggi dan
terasa nyaman. si Ibu bisa bersandar tanpa kursi bila diinginkan, letakkan satu kaki di depan, dan
tekuk ke depan perlahan-lahan.

Duduk dengan Satu kaki di atas

Posisi yang tidak simetris memberikan banyak variasi. Cobalah mengangkat satu kaki waktu
duduk. Si Ibu sebaiknya agak sedikit membungkuk ke arah kaki yang di angkat sewaktu
kontraksi.
Berlutut

Kadang kala berlutut menolong rasa sakit di punggung. Gunakan bola hamil atau bantal yang
banyak. Di Rumah Sakit, angkat kasur dibagian kepala. Berlutut di bagian bawah kasur sambil
mengistirahatkan tangan dan badan bagian atas di atas kasur.

Jongkok

Posisi jongkok menolong membuka pelvis si Ibu, memberikan si bayi ruang untuk berputar
sewaktu bergerak melalui lorong rahim. Jongkok juga membuat si Ibu mendorong lebih efektif
sewaktu melahirkan. Gunakan kursi yang kuat atau palang jongkok yang disediakan di kasur
untuk menahan. Jongkok dengan bertahan ke tembok atau ke suami juga diperbolehkan.

Tahap kedua

Setengah duduk
Posisikan si Ibu dengan bantal di punggungnya, atau minta suami untuk duduk membelakangi si
Ibu. Pada waktu kontraksi, bungkukkan badan ke depan atau tarik kaki ke atas.

Merondang

Tidak perlu merasa malu untuk berposisi merondang sewaktu melahirkan. Posisi ini mengurangi
tekanan pada tulang punggung, sehingga sakit punggung tidak akan terasa dan menolong
memutar si Bayi ke posisi yang lebih enak untuk melahirkan. Posisi merondang juga
memberikan si Bayi suplai oksigen lebih banyak.

Tidur miring

Waktu si Ibu perlu istirahat, cobalah posisi tidur yang miring. Tempatkan bantal di sela-sela kali
agar nyaman. Posisi ini memaksimalkan peredaran darah ke uterus dan si Bayi. Posisi tidur
miring juga menolong si ibu untuk menahan berat si Bayi, dan meringankan sakit punggung.
1. Pijat

Teknik-teknik pijat dalam persalinan terbagi dalam atas dua teknik, yaitu:

1. a) Teknik counterpressure

Adalah pijatan dengan tekanan kuat dengan meletakan tumit tangan ataubagian datar dari tangan
atau bisa juga menggunakan bola tennis. Tekanan ini dapat diberikan dengan gerakan lurus atau
melingkar kecil. Teknik ini sangat efektif dalam menghilangkan rasa sakit pada nyeri punggung,
kaki, dan tangan (Meiliasari dkk,2002). Gate control teory dapat diukur untuk efektifitas cara ini.
Ilustras Gate control teory (Monsdragon, 2004) bahwa serabut nyeri membawa stimulasi nyeri ke
otak lebih kecil dan perjalanan sensasinya lebih lambat daripada serabut sentuhan yang luas.
Ketika sentuhan dan nyeri dirangsang bersama, sensasi sentuhan berjalan keotak menutup pintu
gerbang dalam otak. Dengan adanya pijatan yang mempunyai efek distraksi juga dapat
meningkatkan pembentukan endorphin dalam sistem kontrol desenden dan membuat relaksasi
otot.Dapat juga digunakan dasar teori Opiate endogenous, dimana reseptor opiate yang berada
pada otak dan spinal cord menentukan dimana sistem saraf pusat mengistirahatkan substansi
morfin yang dinamakan endorphin dan enkephalin bila nyeri diterima. Opiate endogen ini dapat
dirangsang pengeluaranya oleh stimulasi kulit melalui pijatan. Opiate reseptor ini berada pada
ujung saraf sensori perifer (Sari,2005)

Cara Melakukan Teknik Counterperssure

Pijat ini sangat bermanfaat saat kontraksi menyerang punggung khususnyabagian bawah dengan
tujuan mengurangi nyeri saat terjadinya kontraksi rahim.Pemijatan pada awal persalinan
dilakukan dengan menggunakan kedua telapak tanganuntuk menekan kedua sisi punggung dari
bahu kebawah dengan gerakan beriramanaik turun. Pijatan ini dilakukan dengan lama dan lambat
untuk membuat rasanyaman pada ibu. Seluruh jari harus menyentuh tubuh sehingga merasakan
teganganpada daerah tersebut. Pemijatan pada tahap lanjut persalinan yaitu memijat dengankuat
dipangkal tulang belakang atau gunakan ibu jari dengan lingkaran-lingkarandisekitar cekungan
pantat. Pijatan yang dilakukan pada daerah punggung dilakukan dengan tekanan untuk melawan
kontraksi yang kuat.Pijat dan sentuhan membantu ibu lebih rileks dan nyaman selama persalinan.
Sebuah penelitian menyebutkan ibu yang dipijat selama 20 menit setiap jam selama tahapan
persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit, karena pijat meransang tubuh melepaskan senyawa
endhorpin yang merupakan pereda sakit alami dan menciptakan perasaan nyaman dan enak.
Bagian tubuh ibu yang dapat dipijat adalah kepala, bahu, perut, kaki, tangan dan punggung dan
tungkai. Saat memijat, pemijat harus memperhatikan respon ibu apakah tekanan yang diberikan
sudah tepat ( Danuatmadja dan Meiliasari, 2004, hlm. 67). Gate control teory dapat diukur untuk
efektifitas cara ini. Illustras Gate control teory bahwa serabut nyeri membawa stimulasi nyeri ke
otak lebih kecil dan perjalanan sensasinya lebih lambat dari pada serabut sentuhan yang luas.
Ketika sentuhan dan nyeri dirangsang bersama, sensasi sentuhan berjalan ke otak menutup pintu
gerbang dalam otak. Dengan adanya pijatan yang mempunyai efek juga dapat meningkatkan
pembentukan endorphin dalam sistem kontol desenden dan membuat relaksasi otot.

1. b) Teknik effluerage

Teknik effluerage adalah pemijatan berupa usapan lembut, panjang, dan tidak terputus-putus.
Teknik ini menimbulkan relaksasi. Dalam persalinan, teknik effluerage dilakukan dengan
menggunakan ujung jari yang ditekan lembut atau ringan tanpa tekanan kuat dengan tidak
melepaskan jari pemijat dari permukaan kulit. Teknik effluerage dilakukan pada bagian-bagian
tubuh tertentu, seperti :bahu dan punggung.

Manfaat pijat effluerage pada persalinan

adalah untuk memberikan rasa nyaman, menimbulkan relaksasi, menurunkan TD, meningkatkan
pernapasan, memperlambat denyut jantung, dan merangsang hormon produksi hormon
endorphin yang menghilangkan rasa sakit secara alamiah ( Danuatmaja & Meiliasari, 2002, hlm
69). Persiapan yang dibutuhkan meliputi persiapan alat yaitu tempat tidur pasien, kursi dan
bantal, persiapan pasien yaitu membuka sedikit pakaian yang menutupi daerah sakrum dan yang
tidak sedang mendapat terapi obat-obatan seperti induksi dan persiapan bidannya yaitu mencuci
tangan supaya bersih dan posisi bidan di sebelah kanan ibu. Pijatan dilakukan setiap kontraksi
selama 20 menit. Indikasi pelaksanaan pijat adalah ibu inpartu Kala I fase aktif dengan nyeri
persalinan sedangkan kontra indikasinya adalah memar, luka bakar, bisul, sayatan, penyakit
jantung berat dan terdapat infeksi

Tahap pelaksanaan pijatan effluerage meliputi :


memberitahu ibu langkah yang akan dilakukan dan fungsinya menganjurkan ibu mencari posisi
yang nyaman seperti posisi berbaring miring ke kiri dan ke kanan ataupun duduk anjurkan ibu
untuk miring maka lakukan Teknik effluerage saat terjadi kontraksi , teknik ini berupa pijatan
lembut, panjang, dan tidak terputus-putus dengan menggunakan ujung jari selama 20 menit
selama 6 kali kontraksi pada bahu dan punggung mengajarkan kepada bidan dan tenaga
kesehatan di klinik tersebut untuk melanjutkan intervensimengevaluasi teknik pijat effluerage
tersebut.

Metode untuk mengurangi nyeri persalinan

1. Tindakan medis

1. Analgesik

Obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa sakit tanpa mengganggu

kesadaran ibuyang mendapatkannya.

1. Suntikan epidural

Suntikan epidural ini disebut juga pembiusan . pembiusan ini memblokrasa sakit di rahim, leher
rahim, dan bagian atas vagina. Meskipundemikian otot panggul tetap dapat melakukan gerakan
rotasi kepalabayi untuk keluar melalui jalan lahir. Ibu tetap sadar dan dapatmengejan meskipun
dibius.

1. Spinal
Merupakan suntikan bius lokal di punggung ibu dengan menggunakanjarum yang sangat kecil.
Suntikan diarahkan ke area epidural.

1. Intracthecal labor analgesia (ILA)

lakukan dengan cara menyuntikkan obat penghilang rasasakit kepada ibu yang akan bersalin
normal.

1. Paracervical Block

Metode ini digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pada persalinantahap pertama.

1. Block syaraf perineal dan pudendal

Blok syaraf perineal adalah pemberian suntikan ke jaringan yangterobek yaitu antara jalan masuk
ke vagina dan anus. Blok syarafpudendal adalah suntikan untuk mengebalkan syaraf yang
mengiriminformasi sakit kepada area vulva ketika bayi melewati pinggul.

1. Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS)

Mesin TENS merangsang tubuh untuk memproduksi senyawapenghilang rasa sakit alamiah.
2. Tindakan

1. Homeopathy

Metode penyembuhan menggunakan bahan alami yang dikemasdalam bentuk obat farmasi.

1. Masase

1) Pengertian

Masase adalah melakukan tekanan tangan pada jaringanlunak, biasanya otot, tendon atau
ligamentum tanpa menyebabkangerakan atau perubahan posisi sendi untuk meredakan
nyeri,menghasilkan relaksasi atau memperbaiki sirkulasi. (Mander, R.2004).

2) Tekhnik non medis

1. a) Effluerage

Tekhnik pemijatan usapan lembut, lambat dan panjang,tidak putus-putus, dilakukan dengan
menggunakan ujung-ujungjari yang ditekan lembut dan ringan dan diusahakan ujung jaritidak
lepas dari permukaan kulit.
1. b) Conterpressure

Tekhik pijatan kuat dengan cara letakkan tumit tangan ataujuga menggunakan bola tennis,
tekanan dapat diberikan dalamgerakan lurus atau lingkaran kecil.(Danuatmaja,B. 2004)

3) Masase yang digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan:

1. a) Masase kaki

1. b) Masase tangan

1. c) Masasepunggung:

Masa eflueragedapat dilakukandipunggung yang tujuan utamanya adalah relaksasi.


Sebuahpenelitian tahun 1997 menyebutkan, tiga hingga 10 meniteffleurage punggung dapat
menurunkan tekanan darah,memperlambat denyut jantung, meningkatkan pernafasan
danmerangsang produksi hormon endorphin yang menghilangkansakit secara alamiah. Waktu
dilakukan masase punggungadalah pada saat kontraksi rahim pada kala pembukaan karenasyaraf
penghatar nyeri saat itu berada di bagian punggung. Dan penyebaran nyeri pada kala 1 atau kala
pembukaan yangdominan adalah di bagian punggung bawah.

1. d) Masase bahu

1. e) Masase perineum
1. Hipnosis

Upaya membawa pasien dalam keadaan rileks sehingga otak bekerjadi gelombang alfa.
gelombang alfa memberikan kemampuan kepadapasien untuk menghilangkan rasa sakit. Hal itu
dikarenakan sensorpenghantar rasa sakit ke otak terhalang oleh gelombang alfa sehinggaibu yang
hipnosisnya berhasil dapat melahirkan tanpa merasakansakit.

1. Visualisasi Persalinan

Pemberdayaan otak kanan untuk persalinan yang bebas sakit padadasarnya menanamkan
keyakinan bahwa melahirkan itu tidak sakit.

1. Tekhnik Auditori dan Imej Visual persalinan

Menggunakan sensasi kelahiran untuk meciptakan imej atau khayalanyang terjadi didalam
tubuhnya.

1. Relaksasi

Menarik nafas dalam dan menghembuskan dengan rileks dapatmengurangi stress melahirkan.

1. Posisi Melahirkan

Lithotomi bukan satu-satunya posisi melahirkan.


1. Terapi bola-bola persalinan

Bola-bola persalinan membantu bayi bergerak menuju mulut rahim.

1. Persalinan dalam air (water birt)

Persalinan dalam air membantu bayi beradaptasi dengan lingkunganbaru.

1. Gerakan dan teknik pernafasan Zilgrei

Terapi zilgrei terdiri dari latihan perafasan dan gerakan dimana zilgreiberefek meringankan ibu
hamil dan memperbaiki asimetri tubuhsehingga ibu dapat bebas seperti burung.

1. Metode Hypobirthing

Memasukkanpikiran-pikiran positif kediri ibu denganmembayangkan dan mengucapkan hal-hal


positif dan menyenangkan.

1. Terapi akupuntur

Akupuntur dapat mengatasi persalinan yang panjang, sulit dan sakitkarena sejumlah faktor.

m.Metode Alif atau zikir


Ibu duduk dan berbaring dengan menutup aurat dan dalam keadaanberwudhu, ibu membaca doa
sesuai dengan agama dan keyakinanmasing-masing.

n.Yoga dan peregangan

Saat melakukan peregangan di dalam yoga, otot-otot menjadi lembutdan lentur. Selain itu juga
membantu ibu bernapas dan rileks, yaitudua hal yang membantu meredakan sakit.

1. Metode pernafasan

Pernapasan yang benar saat persalinan adalah dengan tidakmenghabiskan tenaga, ibu juga harus
mensuplia banyak oksigenpada bayi untuk mengatasi depresi persalinan.

1. Pemanasan

Metode pemanasan adalah dengan memberikan rangsang hangat dipungung ibu.

1. Metode persalinan Aktif

Persalinan aktif dengan megikuti insting dan panggilan psikologistubuhnya untuk melalui
persalinan dan mengurangi rasa sakit.

1. Metode Reiki
Salah satu teknik eksotik (mengambil energi dari luar tubuh),mengakses energi alam semesta dan
memanfaatkannya untukberbagai keperluan.(Danuatmaja, B. 2004).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Untuk mengurangi nyeri pada persalinan, terdapat 2 cara yang dapat dilakukan :
1) Secara medis

1. Analgesik

1. Suntikan epidural

1. Spinal

1. Intracthecal labor analgesia (ILA)

1. Paracervical Block

1. Block syaraf perineal dan pudendal

1. Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS)

Anda mungkin juga menyukai