Anda di halaman 1dari 5

STEP 1

1. Bisul : infeksi local yang mendalam di kulit


: benjolan merah pada kulit yang terasa sakit dan berisi nanah
: infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus
2. Jaringan parut : pembentukan jaringan ikat sebagai hasil penyembuhan luka atau ulkus yang
dibagi menjadi dua, yaitu jaringan parut hipertrofi (penonjolan, agresif) dan jaringan parut atrofi
(cekungan)
3. Sinus : rongga kecil berisi udara yang terletak dibelakang tulang pipi dan dahi
4. Adneksa kulit : turunan kulit berupa kuku, rambut, dan kelenjar kulit alat tambahan yang
fungsinya sebagai penunjang kulit
5. Fluktuatif : keadaan yang tidak stabil, yang menunjukkan gejala yang tidak tetap atau berubah-
ubah
6. Nodul deep seated : toonjolan pada kulit atau dibawah kulit dengan ukuran > 0,5cm

STEP 2

1. Sebut dan jelaskan macam-macam adneksa kulit!


2. Apa diagnosis dan dd pada scenario tersebut?
3. Apa etiologi pada diagnosis tersebut?
4. Apa hubungan kebiasaan mencukur bulu ketiak dan memakai celana berenda dengan penyakit
penderita?
5. Sebutkan dan jelaskan kelainan adneksa kulit!
6. Apa pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan?
7. Bagaimana kriteria kelainan dari diagnosis dan termasuk kriteria berapakah scenario tersebut?
8. Factor resiko dari scenario
9. Etiopatogenesis dari scenario
10. Penatalaksanaan dari scenario

STEP 3

1. Sebut dan jelaskan macam-macam adneksa kulit!


a. Kelenjar keringat
- Terdapat dilapisan dermis, untuk mensekresi keringat
- Kelenjar ekrin dan apokrin
- Kelenjar ekrin : untuk menurunkan suhu tubuh melalui penguapan dan menurunkan
kenaikan suhu yang tiba-tiba panas, diseluruh tubuh, tersering dikepala, kening, telapak
kaki. Terdiri dari 3 bagian :
Komponen intraepidermal / saluran spiral
Komponen dermis
Kompnen asinus sekretori, terdapat dua jenis sel: 1. Sel pucat dengan ukuran besar
yang kaya akan glikogen, 2. Sel lebih kecil dengan warna gelap lebih hipotonik yang
berfungsi mereabsorbsi sodium
- Kelenjar apokrin : mensekresi keringat yang sangat kompleks karena beberapa sel yang
bercampur kedalam keringat. Mengandung air, elektrolit, asam laktat dan glukosa
dengan pH 4-6,8
b. Kelenjar sebasea
- Ditemukan diseluruh pembuluh tubuh kecuali telapak tangan dan kaki
- Sel tubuh mengatur perubahan kelenjar sebasea yang belum terdiferensiasi menjadi sel
yang memproduksi minyak
c. Rambut
- Susunan rambut yang saling menutupi memungkinkan hasil yang diinginkan dalam
memudahkan zat cair masuk kedalam rambut
- Untuk melindungi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin
- Sebagai penyaring mikroorganisme yang akan masuk ke tubuh melalui udara (hidung)
d. Kuku
- Modifikasi dari stratum korneum, lucidum, dan granulosum atau penebalan paisan
tanduk di ujung jari tangan dan kaki

2. Sebutkan dan jelaskan kelainan adneksa kulit!


Kuku
a. Karena agen
- Paronikia : inflamasi pada lipatan kuku dengan pembekakan tepi kuku terkadang disertai
pus
- Onikomikosis : yang terkena infeksi jamur candida
b. Dari kontur kuku, permukaan dan pertumbuhan kuku
- Clubbing finger : kuku yang mengembung
- Koilonikia : kuku tipis bentuknya cembung, kuku sendok
- Shell nail syndrome : clubbing nail disertai atrofi dasar kuku
- Anonikia : tidak tumbuhnya kuku
- Onikogrifosis : kuku berubah bentuk, menebal, warna putih kecoklatan, melengkung
- Onikoatrofi : kuku tipis dan lebih kecil
- Hapalonikia : kuku tipis, lunak, mudah sobek
- Onikoreksis : kuku rapuh dan budah pecah
c. Warna kuku
- Green nail : kuku warna hijau karena pseudomonas aeroginosa
- Kuku coklat
- Kuku warna putih : leukonikia

Rambut

a. Alopesia : kebotakan
- Universalis
- Totalis
- Arerata : karena jenis kerntokan rambut yang rekuren tanpa meninggalkan jaringan
parut
- Androgenic : pada pria/wanita, umur sekitar 30an, rontok secara bertahap
- Effluvium telogen : kerontokan rambut telalu cepat dan folikel rambut normal terlalu
banyak
- Trikotilomania : gangguan control pada impuls

Kelenjar

a. Kelenjar apokrin
- Bromhidrosis : keadaan bau yang menusuk hidung yang keluar dari kulit akibat
penguraian keringat
- Kromhidrosis : kelainan dimana sekresi keringat apokrin berwarna
- Hidradenitis supurativa : penyakit kulit supuratif, lokasinya di kelenjar apokrin
b. Kelenjar ekrin
- Hyperhidrosis : peningkatan sekresi keringat ekrin
- Anhidrosis : hilangnya sebagian aktivitas kelenjar keringat
- Miliaria : pori-pori keringat tertutup, sehingga timbul retensi keringat di kulit
- Dishidrosis : erupsi vesikuler rekuren noninflamasi pada telapak tangan atau kaki
c. Kelenjar sebasea
Karna inflamasi
- Acne : acne vulgaris, acne venenata, acne komedonal
- Rosasea : karena kelainan kelenjar polisebasea pada wajah berupa papul yang meradang
disertai peningkatan aktivitas kapiler
- Dermatitis perioral : erupsi papuler deskuama, predileksi pada nasolabial (lipatan
hidung) dan bibir bagian atas
3. Apa diagnosis dan dd pada scenario tersebut?
Diagnosis :
hidradenitis supurativa : infeksi kelenjar apokrin yang umumnya bersifat supurativ(proses
penanahan) kronik dan cenderung menimbulkan sikatrik(jaringan parut) karena infeksi bakteri
neutrophil menyerang bakteri dan mati, diserang di kelenjar apokrin karena kaya nutrisi, karena
banyak terjadi pada wanita saring di ketiak (kalau di pria di perianal), obesitas, gejala : gatal dan
nyeri, benjol-benjol menyebabkan sinus dan fistel, diseabkan karena pencabutan rambut pada
ketiak. Mencukur rambut dapat menyebabkan luka
Diagnosis banding : perbedaan UKK
- Mikosis profunda : kronik, ditungkai bawah
- Limfadenitis : akut, bengkak, dan merah pada seluruh ketiak
- Limfogranulomavenereum : dilipatan paha, terdapat riwayat kontak seksual, jangka
panjang dapat terjadi pembesaran kelenjar inguinal
- Skrofuloderma : sama-sama ada nodul, abses, dan fistel (fistula) (gambar, dan beda
abses dan fistula). Bedanya ada permukaan disertai radang akut, terdapat gejala
konstritusi,
4. Apa etiologi pada diagnosis tersebut?
Masih belum pasti. Tapi mungkin disebabkan oleh bakteri streptococcus aureus yang masuk
menuju kelenjar apokrin karena ada nutrisi yang dibutuhkan oleh bakteri. Bakeri dapat masuk
perlu ada trauma / mikrolesi, baru bias masuk. Streptococcus adalah flora normal tubuh
5. Etiopatogenesis dari scenario
Trauma terjadi sumbatan keratin pada duktus apokrin (mengapa bias terjadi sumbatan
keratin)menyebabkan pelebaran pada duktus sehingga bakteri dapat masuk bakteri
akan terjebak di dalam lumen duktus bakteri dapat berkembang dengan nutrisi dari apokrin
dari proses itu kan membentuk peradangan / infeksi terbentuk nanah/kerusakan jaringan,
nanah akan berkumpul pada jaringan tersebut terbentuk ulkus dan fibrosis di saluran sinus
6. Factor resiko dari scenario
- Factor genetic, riwayat penyakit keluarga
- Hormonal,
- Obesitas , dapat peningkatan gaya gesek, oklusi, hidrasi, keratinosit dan maserasi
- Infeksi bakteri
- Merokok, dapat mempengaruhi kemotaksis sel PMN
7. Apa hubungan kebiasaan mencukur bulu ketiak dan memakai celana berenda dengan penyakit
penderita?
- Mencukur bulu ketiak : da kulit yang terluka, dari luka dapat memungkinkan bakteri
masuk, sehingga menimbulkan bisul
- Celana dalam : membuat gesekan pada lipatan paha yang lama-lama menimbulkan luka
8. Mengapa bias timbul bisul dan terasa nyeri?
Bakteri masuk kelenjar neutrophil memakan bakteri , menjadi mati tumpukan sel
neutrophil mati dan bakteri yang mati menimbulkan pus menjadi bisul menekan
reseptor nyeri nyeri
Bisul terjadi karena : bakteri, kondisi kulit yang berkeringkt, kulit yang berminyat, kulit lembab,
imun tubuh melemah
9. Bagaimana bias terjadi jaringan parut pada pasien?
- Hipertrofi : agresive dalam proses penyembuhan
10. Bagaimana bias terjadi nodul deep seated, kemerahan, fluktuatif, sinus?
- Nodul deep seated : kalau mencabut, folikel akan rusak, dimana folikel di dalam dermis,
sehingga
11. Bagaimana kriteria kelainan dari diagnosis dan termasuk kriteria berapakah scenario tersebut?
a. Primer :
- Abses berbatas tegas
- Tanpa bekas luka dan tanpa ada saluran sinus
b. Sekunder:
- Terbentuk saluran sinus dengan bekas luka akibat garukan, serta abses yang berulang
c. Tersier
- Lesi yang menyatu
- Terbentuknya scars (kulit yang berlubang)
- Adanya inflamasi dan saluran sinus
12. Apa pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan?
- Tidak ada pemeriksaan penunjang khusus
- Eksudat dikultur untuk mengetahui kandungan bakteri
- Pemeriksaan lab HS meningkatkn LED
- Pada pasien tampak toksik / demam : pemeriksaan darah lengkap, kultur darah, kultur
eksudat
13. Penatalaksanaan dari scenario
a. Umum
- Menghilangkan factor-faktor yang menyebabkan (nyabut rambut, penggunaan
diodoran, oenggunaan baju yang terlalu sempit)
b. Khusus obat
- Sistemik
Terapi atibiotik, dengan memberikan eritromisin 1-2gram / hari selama 7-10 hari;
sefalosporin 1-1,5gram /hari selama 7-10 hari; penisilin 1,2-1,8juta unit selama 7-14 hari
- Topical
Jika masih infiltrate kompres panas dengan KMnO4
14. Stadium dan kriteria

STEP 4

Anda mungkin juga menyukai