1
Sebagai media pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media-media
komunikasi seperti gambar, peta, globe,bagan dsb. Yanuar berpendapat,
Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap
muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut
(2008:9).
Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru dapat memberikan
pengajaran dengan mudah kepada siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh
informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau
alat peraga tersebut.
Sebagai guru jangan berdiam diri ketika melihat kekurangan-kekurangan
dalam penyerapan pelajaran semacam itu. Guru harus mengupayakan solusi-solusi
yang tepat guna memecahkan permasalahan tersebut. Ditegaskan oleh Yanuar
sebagai berikut:
Berbijak pada pemikiran ini bahwa alat peraga penting untuk digunakan
oleh guru karena dalam mengajar, guru berusaha agar anak-anak lebih
mengerti dan memahami, sedangkan alat peraga akan membantu mereka
yang daya ingatnya kurang utamanya dalam pelajaran IPS sehingga sangat
dibutuhkan alat peraga antara lain: gambar, peta, globe, dan bagan
(2008:10).
Maka yang harus dipersiapkan ialah persiapan lahir dan persiapan batin.
Persiapan lahir meliputi : tak tertulis (atas peraga, sumber pembelajaran, alat-alat
pelajaran seperti kapur, penghapus, mistar, OHP, tape recorder, dan sebagainya).
Persiapan tertulis meliputi perumusan TIK sampai alat-alat evaluasi (tes) yang
biasanya disebut satuan pelajaran.
Di dalam media pembinaan nomor 83 Edisi Maret dijelaskan, Aktifitas
belajar merupakan kemauan yang kuat dari dalam diri seseorang untuk belajar dan
mempelajari sesuatu, yang dapat dipengaruhi oleh faktor dari dalam seseorang
2
maupun faktor yang berasal dari luar. (1997:61). Menurut Anton M. Mulyono
bahwa, Aktifitas adalah kemauan, gairah untuk melakukan sesuatu /bekerja
(1980:805)
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan aktifutas belajar adalah usaha melakukandan mempelajari
sesuatu, yang dapat dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari seseorang. Oleh
karena itu penulis mencoba mengangkat judul skripsi "Penelitian Tentang
Hubungan Antara Media Pengajaran Dengan Aktifitas Belajar Siswa kelas
VIII semester Genap SMPN 1 Singojuruh tahun pelajaran 2014/2015". Sesuai
dengan judul yang telah penulis ajukan ini dengan harapan untuk mendapatkan data
yang sebenarnya ditempat penulis mengadakan penelitian.
Oleh karena itu maka penulis mengadakan penelitian untuk memperoleh
data yang terkumpul. Dari kesimpulan tersebut kita ada hubungan dengan keadaan
dimana penulis mengadakan penelitian.
3. Tujuan Penelitian
3.1 Tujuan Mayor
3
Untuk mengetahui adakah korelasi antara media pembelajaran dengan
aktivitas belajar siswa pada siswa kelas VIII semester Genap SMPN 1
Singojuruh tahun pelajaran 2014/2015
3.2 Tujuan Minor
a. Untuk mengetahui adakah korelasi antara media pembelajaran dengan
aktivitas belajar siswa di dalam kelas pada siswa kelas VIII semester
Genap SMPN 1 Singojuruh tahun pelajaran 2014/2015
b. Untuk mengetahui adakah korelasi antara media pembelajaran dengan
aktivitas belajar siswa di luar kelas pada siswa kelas VIII semester Genap
SMPN 1 Singojuruh tahun pelajaran 2014/2015
4
Media cetak (2009:20). Seels dan Glasgow dalam Arsyad membagi media ke
dalam dua kelompok besar, yaitu: media tradisional dan media teknologi
mutakhir (2002:47). Sedangkan Thomas dalam Sihkabuden, menggolongkan
media pembelajaran berdasarkan pengalaman, yaitu; pengalaman langsung,
pengalaman tiruan, pengalaman dari kata-kata (2002:37).
Dari beberapa pendapat di atas, klasifikasi media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menimba ilmu.
4.1.3 Perangkat Keras
Menurut Roger S mendefinisikan perangkat lunak sebagai berikut :
Perintah program komputer yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan
unjuk kerja seperti yang diinginkan (2002:10). Jadi, pengertian perangkat
keras adalah perintah program yang berfungsi untuk mengeksekusi.
Perangkat keras komputer atau hardware adalah perangkat pada komputer
yang berbentuk fisik (dapat disentuh). Perangkat komputer sendiri dibedakan
menjadi dua yaitu perangkat keras dan perangkat lunak istilah asingnya yaitu
hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). Hardware sendiri
berfungsi dengan baik dikarenakan adanya software sebagai sistem yang
menjalankannya.
4.1.4 Perangkat Lunak
Menurut Melwin mendefinisikan perangkat lunak sebagai berikut:
Berfungsi sebagai pengatur aktivitas kerja komputer dan semua intruksi yang
mengarah pada sistem komputer. Perangkat lunak menjembatani interaksi user
dengan computer yang hanya memahami bahasa mesin (2007:22). Jadi,
pengertian perangkat lunak adalah perintah program yang berfungsi untuk
mengeksekusi.
Perangkat lunak (software) adalah program komputer yang berfungsi
sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan perangkat keras atau sebagai
penerjemah perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk
diteruskan atau diproses oleh perangkat keras. Menurut Saiful Rahman
Dilihat dari fungsinya, perangkat lunak komputer di bagi menjadi beberapa
bagian:
5
a. Sistem operasi adalah perangkat lunak yang mengatur fungsi dasar dari
sebuah komputer. Sistem operasi bertugas melakukan kontrol pada semua
aplikasi program pada komputer termasuk pengaturan perangkat keras dan
sistem input-output. Contoh sistem operasi : Microsoft DOS, Microsoft
Windows, Ubuntu (linux), Macintosh,
b. Microsoft DOS dan Microsoft Windows adalah Sistem operasi mulai
memasuki dunia komputer rumah tangga setelah adanya Microsoft
DOSdari perusahaan software Microsoft
c. Program aplikasi bersifat lebih khusus jika dibandingkan dengan sistem
operasi. Perangkat lunak ini secara khusus menangani kebutuhan
pekerjaan dari pengguna seperti mengetik, membuat tabel, memainkan
musik, memutar video, dan browsing internet atau interkoneksi dengan
sesama komputer local (2012:5-6).
Pada dunia pendidikan, media pembelajaran yang digunakan berupa
perangkat lunak yaitu berupa microsoft office dan power point untuk
keperluan presentasi di dalam proses belajar mengajar.
6
memberikan dorongan untuk mendapatkan ilmu dan tercapai cita-cita
(Hamalik, 2001:120). Yunita Yani menjelaskan bahwa Masuk sekolah
adalah aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam kalender pendidikan
untuk masuk kelas (2000:56).
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa masuk sekolah
adalah aktivitas visual yang dilakukan oleh siswa bertujuan untuk
mencapai cita-cita.
2. Mengikuti ekstrakulikuler
Pengertian ekstrakurikuler Rusli Lutan berpendapat bahwa ekstrakurikuler
adalah: Program ekstrakurikuler merupakan bagian internal dari proses
belajar yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan siswa (1986:72).
Antara kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler sesungguhnya tidak
dapat dipisahkan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler perpanjangan
pelengkap atau penguat kegiatan intrakurikuler untuk menyalurkan bakat
atau pendorong perkembangan potensi siswa mencapai tarap maksimum.
Dijelaskan oleh Mulyono bahwa kata Ekstrakurikuler memiliki arti
kegiatan tambahan di luar rencana pelajaran, atau pendidikan tambahan di
luar kurikulum (2008:35).
Sehubungan dengan penjelasan tersebut, dapat penulis kemukakan bahwa
kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menekankan kepada
kebutuhan siswa agar menambah wawasan, sikap dan keterampilan siswa
baik diluar jam pelajaran wajib yang dianggap sebagai aktivitas belajar
siswa di dalam sekolah.
3. Mencatat
Menurut Djamarah, Menulis atau mencatat merupakan kegiatan yang
tidak terpisahkan dari aktivitas belajar. Dalam pendidikan tradisional
kegiatan mencatat merupakan aktivitas yang sering dilakukan. Walaupun
pada waktu tertentu seseorang harus mendengarkan isi ceramah, namun
dia tidak bisa mengabaikan masalah mencatat hal-hal yang dianggap
penting (2000:28).
Munandir menyatakan bahwa Catatan merupakan data atau informasi dari
catatan atau rekaman komulatif yang ditafsirkan dengan baik akan
memberikan gambaran lengkap atau komprehensif tentang individu siswa
7
atau klien yang bersangkutan, semua ini berguna untuk maksud
bimbingan, juga pengajaran, seperti untuk memahami individu siswa dan
untuk usaha-usaha bantuan dan pengajaran yang sesuai (2005:29).
Berdasarkan uraian di atas catatan pelajaran yang baik adalah catatan yang
mudah dimengerti oleh otak, diorganisir dalam kepala dan kemudian
ditulis dengan jelas diatas kertas dalam bentuk garis besar. Sehingga
dengan intensitas yang tinggi serta kontinuitas belajar secara
berkesinambungan diharapkan proses pembelajaran dengan mencatat
dapat tercipta dengan baik dan pada gilirannya mereka dapat
memanfaatkan informasi yang telah dicatat untuk masa yang lama.
8
terencana serta membawa dampak positif terhadap semangat
belajar(2009: 39-40).
The Liang Gie berpendapat bahwa:
membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan
memprioritaskan belajarmu dalam konteks membagi waktu dengan
aktivitas, keluarga, dan lain-lain (1986:101).
Dari kedua uraian di atas bahwa pengaturan waktu belajar yang tepat
adalah dengan mengadakan pengelompokkan waktu yang dan penjatahan
waktu belajar yang tepat, karena dengan mengatur waktu yang tepat
berarti kita menghindari kegagalan belajar.
3. Mengulang pelajaran
Aktivitas mengulang kembali pelajaran merupakan anjuran dari semua
guru karena aktivitas tersebut dapat membantu siswa dalam mendalami isi
materi yang telah disampaikan di sekolah. Selaras dengan penjabaran
pendapat ahli dibawah ini mengenai mengulang pelajaran sebagai berikut:
Djamarah berpendapat, Mengingat yang didasari atas kebutuhan serta
kesadaran untuk mencapai tujuan belajar lebih lanjut termasuk aktivitas
belajar. Apalagi jika mengingat itu berhubungan dengan aktivitas-aktivitas
belajar yang lainnya (2000:56).
Ditambahkan lagi oleh Wina Sanjaya bahwa:
Apabila seorang siswa rutin belajar, pelajaran yang telah diterima akan
membawa pemahaman dan ingatan tahan lama, hal ini sesuai dengan apa
yang diriyatakan, bahwa penting sekali mengadakan resitasi berupa
pengulangan kembali apa yang telah kita tangkap dengan mengucapkan
kata-kata dan kalimat sendiri ataupun berupa dengan perbuatan ikhtisar
mengenal apa yang telah kita pelajari (2009:145).
Dari uraian diatas bahwa mengulang kembali pelajaran adalah dengan
membuka kembali pelajaran yang telah diberikan oleh guru dan
memahami kembali untuk sampai mengerti sehingga melekat di otak. Hal
ini diharapkan saat ada ujian kita siap.
9
5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang menjadi harapan dari peneliti sebagai berikut :
a. Bagi Peneliti
6. Metode Penelitian
6.1 Metode Penetuan Daerah Penelitian
Metode ini digunakan untuk menentukan lokasi atau daerah yang digunakan
sebagai tempat dilakukannya kegiatan penelitian. Agar peneliti dapat terarah dan
bisa mencapai suatu tujuan yang diharapkan, maka peneliti perlu membatasi
daerah penelitian, selanjutnya mengenai daerah penelitian menurut Sru Adji
Surjadi adalah Daerah penelitian adalah daerah yang dipergunakan sebagai tempat
pelaksanaan penelitian (2001:43).
10
Menurut Suharsimi Arikunto Metode purposive area, artinya daerah dengan
sengaja dipilih berdasarkan tujuan tertentu (2006:139). Berdasarkan pendapat
di atas, maka penulis menunjuk daerah penelitian yang mudah dijangkau yaitu
SMP Negeri 1 Singojuruh.
Antara angket dan quetioner adalah sama kedudukannya. Dalam hal ini
Mohammad Nasir menjelaskan bahwa, Angket atau questioner adalah alat untuk
mengumpulkan data dengan pertanyaan, (2002:245).
11
Menurut Suharsimi Arikunto Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (2002:128).
Sedangkan menurut Sutrisno Hadi dikemukakan bahwa, Sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (2004:173).
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat diartikan bahwa, angket atau
kuesioner adalah alat untuk mengumpulkan data secara tertulis yang harus
dijawab oleh responden yang dikenai suatu penelitian.
Ditinjau dari bentuk pertanyaan angket dibedakan menjadi dua angket tertutup
dan angket terbuka. Bimo Walgito berpendapat bahwa, Pertanyaan yang tertutup
atau close Question yaitu pertanyaan yang berbentuk dimana responden memilih
jawaban-jawaban yang telah disediakan dalam question,(2001:65).
Dengan demikian pengertian angket terbuka adalah kebalikan dari angket
tertutup yaitu dimana sipenjawab dalam memberikan jawaban diberikan
kebebasan untuk menguraikan apa yang ada didalam hatinya dan tidak hanya
sekedar memilih jawaban yang telah disediakan oleh si pembuat angket.
Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, angket dipergunakan penulis
adalah angket langsung tipe bebas tertutup, maksudnya angket diberikan secara
langsung kepada responden tanpa perantara dan itemnya menggunakan pilihan
yang sudah tersedia. Adapun alasan dalam menggunakan metode angket yaitu :
1. tidak banyak menggunakan tenaga
2. responden dapat menjawab pertanyaan dengan bebas
3. dapat dibagikan secara serentak kepada semua responden.
Metode interview atau disebut juga metode wawancara adalah sebagai proses
tanya jawab lisan dalam makna dua orang atau lebih. Berhadap hadapan secara
fisik , yang
12
satu mendengarkan dengan telinga sendiri merupakan alat pengumpulkan
informsi yang langsung tentang beberapa jenis data sosial baik yang ter latent
maupun yang manifest.
Dalam hal ini peneliti menggunakan metode interview secara langsung dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi secara jelas serta untuk membina hubungan
kekeluargaan yang lebih baik.
Sehubungan dengan pengertian observasi, Kartini Kartono mengemukakan
bahwa: Observasi adalah studi yang sengaja dan sistematis tentang fenomena
sosial dan gejala gejala psikologis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
(2000:200)
Sedangkan menurut Sutrisno Hadi, menyatakan bahwa Observasi adalah
merupakan metode ilmiah yang diartika sebagai pengamatan dengan sistematis
fenomena fenomena yang diselidiki (2006:136).
Dalam hal ini peneliti menggunakan metode observasi langsung dengan cara
datang ketempat penyelidikan secara langsung dalam mencari informasi data.
6.3.3 Metode Dokumenter
13
data adalah tekhnik Hubungan Product moment. Sedang didalam menganalisa
data, menggunakan rumus :
( x)( y)
xy -
N
rxy =
( x) (y)
( x - ) ( (y - )
N N
Keterangan :
Rxy = Koevisien Hubungan variable x dan y
N = Jumlah Responden
x = Jumlah Variabel x
x 2
= Jumlah kuadrat masing masing variable x
(x)2 = Kuadrat Jumlah variable x
y = Jumlah Variabel y
y 2
= Jumlah kuadrat masing masing variable y
(y)2 = Kuadrat Jumlah variable y
xy = Jumlah perkalian setiap kasus variable x dan y
1 Membuat Judul
2 Pengajuan Judul
3 Membuat Matrik
4 Pengajuan Proposal
14
5 Pengumpulan Data
6 Pengajuan Bab I
7 Pengajuan Bab II
8 Pengajuan Bab III
9 Pengajuan Bab IV
10 Pengajuan Bab V
15
RINCIAN BIAYA PENELITIAN
PENGELUARAN
I. Persiapan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
16
Arief S Sadiman, dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada Latuheru
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
17
Sukmadinata, Nana, Syaodih,. 2004. Landasan Psikologis Proses Guruan.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
Sutoyo Imam Utoyo. 1979. Kedisiplinan dalam Mendidik. Jakarta: Rineka Cipta.
Usman, Moh. Uzer.1998. Menjadi guru professional. Bandung : Remaja
Rosdakarya Offset.
18