Anda di halaman 1dari 9

Epidemiologi

A. Pengertian Epidemiologi
Jika ditinjau dari asal kata, epidemiologi berarti ilmu yang memepelajari
tentang penduduk (yunani: epi = pada atau tentang, demos = penduduk, logos =
ilmu). Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
Berbeda dengan kedokteran klinis yang lebih spesifik pada masalah diagnosis,
terapi, proses penyembuhan dan perawatan pada individu, epidemiologi lebih
berorientasi pada populasi yang meliputi proses peneitian, pencegahan, evaluasi, dan
perencanaan

B. Penelitian Epidemiologi
Secara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai
berikut :
1. Epidemiologi deskriptif
Pada penelitian deskriptif, informasi dikumpulkan untuk menandai atau
merangkum kejadian atau masalah kesehatan. Epidemiologi deskriptif mengevaluasi
semua keadaan yang berada di sekitar seseorang yang dapat mempengaruhi sebuah
kejadian kesehatan. Yang menjadi fokus dalam epidemiologi deskriptif ini adalah
frekuensi dan pola (Ellis-Christensen, 2012). Frekuensi digunakan untuk menilai
tingkat kejadian, sedangkan pola dapat digunakan untuk membantu epidemiologi
analitik menunjukkan faktor risiko. Penelitian deskriptif ini juga berfokus pada
pertanyaan who (siapa saja yang terkena/terpengaruhi), when (kapan mereka
terpengaruhi), dan where (dimana mereka terpengaruhi).
Pada who (orang), epidemiologi deskriptif meneliti faktor-faktor antara lain:
a. Variabel Demografi, sebagai contoh: usia, jenis kelamin, ras, penghasilan,
pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, agama, dan lain-lain.
b.Variabel Keluarga, sebagai contoh: jumlah anggota keluarga, usia melahirkan,

6
pendidikan ibu, pengaturan jarak kehamilan, dan lain-lain.
c. Perilaku, misalnya penyalahgunaan narkoba, shift kerja, makan dan pola olahraga.
d. Variabel lain, seperti: Golongan darah, paparan factor lingkungan tertentu, status
kekebalan, status imunisasi, status gizi.
Hal penting lain yang dapat diamati pada epidemiologi deskriptif adalah
where (tempat). Tempat disini dapat berupa:
a. Tempat tinggal
b. Tempat bekerja
c. Sekolah
d. Rumah Makan
e. Tempat Rekreasi
Pada when (waktu), distribusi kejadian penyakit biasanya dinyatakan dalam
bulanan atau tahunan. Ada tiga macam perubahan dalam distribusi penyakit yang
dapat diidentifikasi menurut waktu, yaitu:
Secular trends, yaitu perubahan atau variasi frekuensi kejadian penyakit dalam
jangka panjang
Cyclic change, perubahan yang terjadi secara periodis dalam satu tahun atau lebih

2. Epidemiologi analitik
Penelitian epdemiologi analitik membandingkan kelompok-kelompok untuk
menentukan adanya peran dari berbagai faktor risiko dalam menyebabkan sebuah
penyakit atau masalah kesehatan. Desain dari penelitian analitik yang sering
digunakan dalam penelitian epidemiologi adalah cross sectional, case-control, dan
cohort.
a. Rancangan cross sectional (potong lintang)
Pada dasarnya, penelitian cross sectional menyerupai sebuah survei. Pada
penelitian cross sectional, informasi mengenai status penyakit dan paparan
dikumpulkan dari anggota kelompok tertentu. Dan karena datanya
mencerminkan satu titik dalam satu waktu, metode ini seolah memotret
populasi tertentu. Metode ini bagus untuk digunakan dalam meneliti hubungan

7
antara variabel dan penyakit, namun tidak digunakan untuk mengetahui
hubungan antara penyebab dan efek (cause and effect) yang memerlukan data
dari waktu ke waktu.
b. Rancangan cohort
Penelitian case-control dan cohort lebih tepat untuk meneliti hubungan
antara penyebab dan efek. Pada penelitian cohort, peneliti memilih
sekelompok individu yang terpapar dan sekelompok individu yang tidak
terpapar. Kedua kelompok tersebut diikuti ke periode waktu yang akan datang
(prospektif) untuk membandingkan adanya outcome berupa kejadian penyakit
pada kelompok tersebut. Hubungan antara paparan dan penyakit dikatakan
positif bila kejadian penyakit lebih besar pada kelompok terpapar dibandingkan
dengan kelompok tidak terpapar. Berikut ini gambar-gambar yang memperjelas
gambaran mengenai rancangan cohort.

c. Rancangan case control


Pada penelitian case control, peneliti bergerak kebelakang, dari efek ke

8
dugaan penyebab. Oleh karena itu jenis rancangan ini sering disebut penelitian
retrospektif. Subyek dipilih berdasarkan ada tidaknya penyakit atau outcome.
Kelompok yang memiliki penyakit disebut kasus, dan yang tidak memiliki
penyakit disebut kontrol. Kedua kelompok ini kemudian dibandingkan
berdasarkan ada tidaknya paparan.faktor risiko. Hubungan antara paparan dan
outcome pada penelitian case control dilakukan dengan perhitungan Odds
Ratio.

C. Batasan Epidemiologi
Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti ini, segera terlihat bahwa
dalam pengertian epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat pokok yakni:

9
a) Frekuensi masalah kesehatan
Frekuensi masalah kesehatan dini dimaksudkan untuk menunjuk
kepada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok
manusia. Untuk dapat mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan
dengan tepat ada dua hal pokok yang harus dilakukan yakni menemukan
masalah kesehatan yang dimaksud untuk kemudian dilanjutkan dengan
melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.
b) Penyebaran masalah kesehatan
Yang dimaksud dengan penyebaran masalah kesehatan disini ialah
menunujuk kepada pengelompokkan masalah kesehatan menurut suatu
keadaan tertentu. Keadaan tertentu yang dimaksudkan banyak macamnya,
yang dalam epidemiologi dibedakan atas tiga macam yakni menurut ciri-
ciri manusia (man), menurut tempat (place), dan menurut waktu (time)
c) Faktor-faktor yang memepengaruhi
Yang dimaksud dengan faktor-faktor yang mempengaruhi disini ialah
menunujuk kepada faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik
yang menerangkan frekuensi, penyebaran dan ataupun yang menerangkan
penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Untuk itu ada tiga
langkah pokok yang lazim dilakukan yakni merumuskan hipotesa tentang
penyebab yang dimaksud, melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa
yang telah disusun dan setelah itu menarik kesimpulan terhadapnya.
Dengan diketahuinya penybab suatu masalah kesehatan, dapatlah disusun
langkah-langkah penanggulangan selanjutnya dari masalah kesehatan
tersebut.

D. Ruang Lingkup Epidemiologi


Seperti berbagai cabang ilmu lainnya, epidemiologi juga mempunyai ruang lingkup
kegiatan tersendiri. Ruang lingkup yang dimaksud secara sederhana dapat dibedakan
atas tiga macam yakni:
1. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi

10
Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-
penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas
ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah
kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana
kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi
berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan.
2. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia
Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan
memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah
itu menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana atau kesehatan
lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya-
upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.
3. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam
merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.
Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah
kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis
data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada
sekelompok manusia atau masyarakat. Dengan memanfaatkan perbedaan yang
kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat dirumuskan penyebab timbulnya
masalah kesehatan.

E. Manfaat Epidemiologi
Dari batasan dan ruang lingkup pengertiannya, maka epidemiologi sebagai kumpulan
metoda pengamatan yang mencakup berbagai bidang ilmu juga mempunyai manfaat
yang cukup luas, terutama dalam ilmu kesehatan masyarakat maupun ilmu
kedokteran pada umumnya. Meskipun demikian manfaat utama epidemiologi pada
hakekatnya secara garis besarnya dapat epidemiologi pada hakekatnya secara garis
besarnya dapat dikelompokkan antara lain sebagai berikut:
1) Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
Sesuai dengan batasannya ,maka epidemiologi bermanfaat untuk dapat

11
menguraikan dan memahami proses terjadinya dan penyebarannya penyakit dan
masalah kesehatan, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2) Untuk melengkapi body of knowledge dan riwayat ilmiah penyakit. Suatu
pengamatan epidemiologis hendaknya selalu merupakan upaya penelitian yang
hasilnya diharapkan akan dapat lebih melengkapi riwayat alamiah penyakit yang
sekaligus juga merupakan body of knowledge dari penyakit atau masalah
kesehatan yang bersangkutan.
3) Untuk dapat diaplikasikan dalam upaya pengendalian dan penanggulangan
penyakit atau maslah kesehatan. Segala upaya untuk selalu lebih melengkapi
pemahaman kita tentang riwayat alamiah penyakit tidak lain maksudnya adalah
agar kita dapat menemukan jalan keluar dalam upaya menanggulangi masalah
penyakit tadi.

F. Peranannya dalam pemecahan masalah kesehatan di masyarakat


Meninjau dari penjelasan tentang pengertian epidemiologi, serta ruang lingkupnya,
seorang ahli epidemiologi atau epidemiolog memiliki peran-peran penting dalam
kesehatan masyarakat. Ada beberapa peranan epidemiolog dalam kesehatan
masyarakat, diantaranya adalah:
1. Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan
kesehatan atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari
data untuk penanggulangan serta cara pencegahannya.
2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan
menilai status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang
kelompok penduduk yang terancam.
3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.
4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara
mengatasinya, baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok )
maupun kejadian luar biasa ( KLB ) / wabah dalam masyarakat.
Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah
kesehatan masyarakat yaitu memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran

12
(distribusi), besar dan luasnya masalah kesehatan dan lainnya ,menjelaskan interaksi
faktor-faktor agent, host and environment ,menguraikan kelompok Penduduk yang
dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai
Risiko ,mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan , membantu
pekerjaan administratif kesehatan yaitu planning (perencanaan) ,monitoring
(pengamatan) ,dan evaluation (evaluasi) , menerangkan penyebab masalah kesehatan
sehingga dapat disusun langkah-langkah penanggulangannya, Dapat menerangkan
perkembangan alamiah suatu penyakit, Dapat menerangkan keadaan suatu masalah
kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan Sporadik.

13
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan menurut


Notoatmodjo (2007), meliputi :
a) Promosi kesehatan pada tingkat promotif. Sasaran promosi kesehatan pada
tingkat pelayanan promotif adalah pada kelompok orang sehat, dengan tujuan agar
mereka mampu meningkatkan kesehatannya.
b) Promosi kesehatan pada tingkat preventif.
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini selain pada orang yang sehat juga bagi
kelompok yang beresiko. Misalnya, ibu hamil, para
10perokok, para pekerja seks, keturunan diabetes dan sebagainya. Tujuan utama dari
promosi kesehatan pada tingkat ini adalah untuk mencegah kelompok-kelompok
tersebut agar tidak jatuh sakit (primary prevention).
c) Promosi kesehatan pada tingkat kuratif.
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah para penderita penyakit, terutama
yang menderita penyakit kronis seperti asma, diabetes mellitus, tuberculosis,
hipertensi dan sebagainya. Tujuan dari promosi kesehatan pada tingkat ini agar
kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah
(secondary prevention).
d) Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif.
Sasaran pokok pada promosi kesehatan tingkat ini adalah pada kelompok penderita
atau pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama promosi kesehatan
pada tingkat ini adalah mengurangi kecacatan seminimal mungkin. Dengan kata lain,
promosi kesehatan pada tahap ini adalah pemulihan dan mencegah kecacatan akibat
dari suatu penyakit (tertiary prevention) (Notoatmodjo, 2007).

14

Anda mungkin juga menyukai