Demokrasi sebagi sitem politik dalam kaitannya dengan otonomi daerah
sedikitnya bertumpu pada dua hal1 yakni : berkembangnya orientasi
segenap institusi di daerah pada upaya memberdayakan masyarakat di
daerah. Berkembangnya check and balances di antara institusi-institusi di
daerah tersebut.
Selanjutnya menurut Muchsan2,
untuk melaksanakan otonomi yang seluas-luasnya yang bermuara pada
kepentingan masyarakat, diperlukan adanya pilar-pilar sebagai berikut :
1. Dituntut adanya keharmonisan antara lembaga eksekutif, lembaga
legislatif, dan birokrasi. Dengan keharmonisan ini dapat diwujudkan mekanisme kerja yang profesional; 2. Ketiga unsur tersbut dalam melakasnakan fungsinya harus berorientasi kepada kepentingan rakyat, bukan kepentingan parti, golongan, maupun individu. 3. Adanya mekanisme pengawasan yang berkualitas, baik pengawasan intern, ekstern, maupun pengawasan yang bersifat independen.