Anda di halaman 1dari 8

Tugas Uraian : Pemeriksaan Kehalusan Semen dengan Ayakan Standar

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Semen Portland? (10)


2. Jelaskan syarat kehalusan Semen Portland dengan ayakan standar ! (10)
3. Sebutkan dan jelaskan klasifikasi Semen Portland berdasarkan SNI ! (20)
4. Sebutkan alat/peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan kehalusan semen dengan
ayakan standar sesuai SNI ! (10)

Kunci Jawaban :
1. Semen Portland adalah bahan perekat (pengikat) hidrolis yang dapat mengeras bila
bersenyawa dengan air dan membentuk massa yang padat serta tidak larut dalam air.
2. Kehalusan semen Portland dengan ayakan standar dinyatakan memenuhi syarat bila
semen Portland yang tertahan pada ayakan 1,2 mm adalah 0 % dan tertahan di ayakan
0,09 mm maksimum 10 %.
3. Klasifikasi semen Portland berdasarkan SNI :
- Jenis I yaitu semen portland yang diproduksi secara umum dan tidak
memerlukan persyaratan khusus seperti pada jenis yang lain, sering disebut
semen standar atau semen Porland. Biasanya digunakan pada pekerjaan beton
secara umum.
- Jenis II yaitu semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan
ketahanan sulfat dan panas hidrasi sedang. Digunakan untuk konstruksi yang
berhubungan secara terus menerus dengan air kotor dan air tanah yang
mengandung larutan garam atau sulfat.
- Jenis III yaitu semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan
kekuatan awal yang tinggi. Digunakan terutama pada konstruksi yang
memerlukan pembukaan acuan/bekisting lebih awal, seperti konstruksi jalan
khususnya pada daerah dingin.
- Jenis IV yaitu semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas
hidrasi yang rendah. Digunakan pada landasan mesin pesawat seperti turbin.
- Jenis V yaitu semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan
ketahanan sulfat. Digunakan pada konstruksi yang berhubungan dengan pasang
surut atau pada bangunan-banguna beton dimana besar kemungkinan terserang
pengaruh garam-garam sulfat.
4. Alat/peralatan :
- Ayakan standar ( 1,2 mm; 0,09 mm; pan dan cover)
- Kuas
- Stopwatch
- Spatula
- Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
- Awan/wadah
Tugas Uraian : Pemeriksaan Berat Jenis Semen Portland

1. Apa yang dimaksud degan berat jenis semen ? Berapakah BJ beton normal sesuai SNI
?
2. Sebutkan alat/peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan berat jenis semen
Portland !
3. Hitunglah BJ semen Portland berdasarkan data berikut :
Berat semen portland : 36,54 gram
Volume cairan dalam botol Le chatelier (sebelum dimasukkan benda uji ) : 3,02 ml
Volume cairan dalam botol Le chatelier (setelah dimasukkan benda uji ) : 15,08 ml
Berat isi air pada suhu 4C (d) : 1 g/cm3

Kunci Jawaban :

1. Berat jenis semen adalah perbandingan antara berat isi kering semen pada suhu kamar
dengan volume kering semen portland. Berat jenis beton normal yaitu 2200 sd 2500
kg/m3.
2. Alat/peralatan :
- Gelas Le Chatelier
- Kerosin bebas air
- Corong (alat memasukkan semen ke dalam botol Le Chatelier)
- Termometer
- Timbangan elektronik dengan ketelitian 0,01 gram
- Cawan porselin (wadah)
- Spatula 2,5 x 15 cm
- Air bersih dan sarung tangan
- Kertas saring
- Sampel semen portland sebanyak 50 gram (sesuaikan dengan alat/peralatan)
3. Perhitungan :

berat semen
=
V2 V1

36,54
= 1
15,08 3,02

= 3,0298 gr/cm3
Tugas Uraian : Pemeriksaan Konsistensi Normal Semen Portland
1. Jelaskan tujuan pemeriksaan konsistensi normal semen Portland !
2. Sebutkan alat/peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan konsistensi normal
semen Portland !
3. Hitunglah berat air yang dibutuhkan untuk pemeriksaan konsistensi normal semen
Portland berdasarkan data berikut :
Berat semen yang diuji : 585 gram
Faktor air semen (fas) : 0,30

Kunci Jawaban :

1. Tujuan pemeriksaan yaitu untuk menentukan konsistensi normal semen portland


dengan vicat serta untuk menentukan faktor air semen (fas) dari konsistensi normal
semen.
2. Alat/peralatan :
- Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
- Gelas ukur 200 ml dengan ketelitian 1 ml
- Satu set alat vicat terdiri dari, alat vicat dan cincin ebonit (Conical-ring)
- Stopwatch
- Sendok perata (spatula 2,5 x 15 cm)
- Sarung tangan
- Air suling sebanyan 300 ml
- Sampel semen portland sebanyak 400 gram
3. Perhitungan :

berat air
= 100
berat semen

berat air
0,30 = 100
585

= 175,5 gram
Tugas Uraian : Pemeriksaan Pengikatan Awal dan Akhir Semen
1. Jelaskan pengertian waktu pengikatan awal dan waktu pengikatan akhir !
2. Sebutkan alat/peralatan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan pengikatan
awal dan akhir semen !
3. Jelaskan bagaimana mengidentifikasi terjadinya pengikatan awal dan pengikatan
akhir semen portland pada proses pengujian/pemeriksaan !

Kunci Jawaban :

1. Waktu pengikatan awal adalah jangka waktu dari mulainya semen bercampur
dengan air sehingga menjadi pasta sampai pasta mengeras/mengikat yang diukur
dengan alat vicat.
Waktu pengikatan akhir adalah jangka waktu dari mulainya semen bercampur
sampai jarum vicat yang berdiameter 1 mm tidak menembus pasta lagi.
2. Alat/peralatan :
- Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
- Gelas ukur 200 ml, dengan ketelitian 1 ml
- Satu set alat vicat terdiri dari alat vicat dan cincin ebonit (conical ring)
- Stopwatch
- Termometer beton
- Spatula daan sarung tangan
- Air suling 300 ml
- Sampel semen portland sebanyak 400 gram
3. Pengikaaan awal semen tercapai apabila jarum vicat yang berdiameter 1 mm
dengan berat batang luncur 300 gram menembus pasta (penetrasi) 25 mm.
Pengikatan akhir semen portland tercapai apabila jarum vicat yang berdiameter 1
mm dengan berat batang uncur 300 gram tidak menembus pasta lagi.
Tugas Uraian : Pengambilan Sampel (Contoh Uji) Agregat Halus (Pasir)

1. Jelaskan tujuan dari pengambilan sampel agregat halus/pasir !


2. Sebutkan alat/peralatan yang digunakan untuk melakukan pengambilan sampel
agregat halus/pasir !
3. Jelaskan prosedur pengambilan sampel agregat halus/pasir !

Kunci Jawaban :

1. Tujuan pengambilan sampel agregat halus/pasir yaitu untuk mengambil sebagian


contoh uji yang mewakili keseluruhan agregat halus yang akan digunakan
(meruapakan representasi dari populasi), sehingga mencerminkan kondisi dan
karakteristik yang sebenarnya.
2. Alat/peralatan :
- Kotak splitter
- Sekop
- Sendok speci
- Baki seng ukuran (50 x 50 x 5) cm
- Agregat halus (pasir)
3. Metode/cara pengambilan sampel agregat halus :
(1) Metode Quartering (perempatan) :
- Agregat dicampur dahulu sehingga diperkirakan homogen
- Jika sudah homogen, ambillah sejumlah agregat yang akan digunakan sebagai
sampel
- Sampel dibagi menjadi 4 bagian dengan sekop
- Dua bagian masing-masing digabung dan di bagi lagi menjadi 4 bagian
- Ualngi hingga sampel yang didapat memenuhi jumlah yang dibutuhkan
(2) Metode Splitter :
- Agregat dicampur dahulu sehingga diperkirakan homogen
- Jika sudah homogen, ambillah sejumlah agregat yang akan digunakan sebagai
sampel
- Sampel dimasukkan ke dalam Splitter hingga penuh, pada saat sampel
dimasukkan secara otomatis akan terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama
dimasukkan lagi kedalam Splitter, demikian juga bagian yang lain.
- Dari setengah bagian ini dibagi lagi menjadi dua bagian demikian seterusnya
hingga sampel yang di dapat memenuhi jumlah yang diperlukan.
Tugas Uraian : Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir)
1. Jelaskan tujuan pemeriksaan kadar air agregat halus (pasir) !
2. Mengapa kadar air agregat mutlak sangat berpengaruh dalam kuat tekan beton
? Jelaskan !
3. Sebutkan alat/peralatan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kadar
air agregat halus !
4. Jelaskan prosedur yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan kadar air
agregat halus !
5. Hitunglah kadar air agregat halus berdasarkan data berikut :
Berat agregat halus sebelum dikeringkan : 609,5 gram
Berat agregat halus setelah dikeringkan (berat tetap) : 567,8 gram

Kunci Jawaban :

1. Tujuan pemeriksaan kadar air agregat halus yaitu untuk menentukan


perbandingan berat air terhadap berat kering pasir dikalikan dengan 100 yang
dinyatakan dalam presentase (%).
2. Kadar air agregat mutlak dipergunakan untuk memperhitungkan fas (faktor air
semen) sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi bahan agregat.
3. Alat/peralatan :
- Cawan keramik 12 cm
- Oven pemanas
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
- Sendok spesi
- Desicator
- Sarung tangan asbes
- Sampel pasir (dalam keadaan alami)
4. Prosedur pemeriksaan kadar air agregat halus :
a. Siapkan lokasi/tempat pemeriksaan agregat
b. Siapkan alat/peralatan yang dibutuhkan
c. Ambil sampel dalam pada keadaan aslinya (alami) sebanyak 100 gram
d. Berat sampel ditimbang
e. Sampel dikeringkan dalam oven dengan temperatur 110 5 C sampai
berat tetap (kering oven)
f. Sampel kondisi berat tetap ditimbang
g. Pemeriksaan dilakukan sebanyak 3 kali dan diambil nilai rata-rata dari
ketiga sampel
h. Hitung kadar air agregat halus
5. Perhitungan :

AB
= 100 (dalam persen)
B

609,5567,8
= 100 = 7,344 %
567,8
Tugas Uraian : Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Halus (Pasir)
1. Jelaskan pengaruh kadar lumpur agregat halus dalam campuran beton !
2. Berapakah kadar lumpur maksimum untuk agregat halus berdasarkan SNI
? Bagaimana jika kadar lumpur melebihi ketentuan SNI ?
3. Sebutkan alat/peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan kadar lumpur
agregat halus !
4. Jelaskan prosedur pemeriksaan kadar lumpur agregat halus !
5. Hitunglah kadar lumpur agregat halus berdasarkan data berikut :
Berat agregat halus sebelum dicuci : 505,6 gram
Berat tetap agregat halus setelah dicuci : 482,4 gram

Kunci Jawaban :

1. Pengaruh kadar lumpur dalam campuran beton yaitu membentuk lapisan-


lapisan tipis pada permukaan agregat, sehingga akan mempengaruhi
ikatan antara pasta dan agregat. Ikatan yang baik akan sangat diperlukan
untuk menjamin kekuatan tekan serta keawetan beton.
2. Kadar lumpur maksimum untuk agregat halus yaitu 5 %. Jika kadar
lumpur agregat melebihi ketentuan SNI, maka agregat halus harus dicuci
dahulu sebelum digunakan untuk campuran beton.
3. Alat/peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan kadar lumpur agregat
halus :
- Baku plastik ukuran 15 x 30 cm
- Beberapa buah wadah/cawan
- Beaker kapasitas 500 ml
- Kaca pengaduk
- Cawan porselen
- Oven
- Timbangan elektronik ketelitian 0,1 gram
- Desicator
- Sendok spesi
- Ayakan diameter 0,075 mm
- Sampel pasir dalam kondisi kering oven
4. Prosedur pemeriksaan kadar lumpur agregat halus :
a. Siapkan lokasi/tempat untuk pemeriksaan konsistensi normal semen
portland sesuai dengan prinsip-prinsip K3.
b. Siapkan alat/peralatan/mesin untuk pemeriksaan konsistensi normal
semen portland.
c. Ambil sampel dalam keadaan kering oven sebanyak 100 gram, bila
tidak tersedia keringkan sampel sampai berat tetap dengan
mempergunakan oven temperatur 110 5C.
d. Berat sampel ditimbang
e. Masukkan sampel ke dalam gelas ukur, lalu tambahkan air sampai
tinggi kira-kira 12 cm diatas permukaan agregat halus
f. Biarkan selama 1 jam
g. Sampel diaduk selama kira-kira 15 detik dan biarkan selama 1 menit
h. Air dibuang setengahnya dengan perlahan-lahan, agar material/
sampel jangan sampai ada yang terbuang atau dilakukan diatas ayakan
0,075 mm.
i. Ulangi pekerjaan ini terus menerus sampai dengan airnya jernih.
j. Setelah itu keringkan pasir dalam oven sampai dengan berat tetap
k. Ulangi percobaan sebanyak 3 sampel dan hasilnya dirata-ratakan.
l. Apabila hasilnya > 5% berarti pasir tidak memenuhi syarat untuk
digunakan dalam beton.
5. Perhitungan :

AB
= 100 (dalam persen)
A

505,6482,4
= 100
505,6

= 4,58 %

Anda mungkin juga menyukai