Disajikan pada:
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2016
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-7 Februari 2016
Latar Belakang
Pada tahap ini dilakukan kunjungan langsung ke lokasi penelitian yaitu di pemerintah Kota Surabaya
pada tanggal 15 April 2015 dan ke pemerintah Kota Pekalongan pada tanggal 22 April 2015. Tim peneliti
mengadakan wawancara terstruktur dan kelompok diskusi terfokus dengan narasumber dari Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan.
Selain itu tim peneliti mengunjungi beberapa fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing pengelola TI
seperti ruang data center dan infrastruktur lainnya. Wawancara dilakukan berdasarkan daftar
pertanyaan yang terkait dengan tata kelola TI dari perspektif teori kelembagaan sebagaimana hasil
penelitian yang dilakukan oleh Jacobson (2009). Penggunaan teori kelembagaan dimaksudkan untuk
menjawab pertanyaan penting yang ingin digali dari 2 lokasi penelitian ini yaitu
a). Bagaimana tata kelola TI seharusnya berjalan?
b). Apakah ada hubungan antara tata kelola TI dengan kinerja TI? Dan
c). Bagaimana perubahan tata kelola TI disepanjang waktu? 3 (tiga) pertanyaan utama ini yang digali oleh
para peneliti dalam kerangka optimalisasi sumber daya TI sebagaimana yang ada pada kerangka COBIT.
Hasil pengumpulan data sementara dianalisis bersama dengan hasil analisa dokumen yang telah
dilakukan pada kegiatan 1. Hasil analisis sementara disusun untuk kemudian dipublikasikan pada
publikasi hasil penelitian ini. Hasil publikasi berupa artikel rencananya akan dimasukkan pada konferensi
internasional yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 ini.
Hasil Penelitian
Saat ini tim sementara berada pada kegiatan 3 dan 4 yaitu pemilihan
standar tata kelola TI berdasarkan best practice internasional menurut
framework COBIT dan PeGI yang akan dipersiapkan sebagai panduan
dan standar pengelolaan sumber daya TI untuk pengelolaan informasi,
infrastruktur, manusia, dan aplikasi di lembaga pemerintahan di
Indonesia. Selain kerangka COBIT dan PeGI yang telah baku dan sudah
ditentukan oleh masing-masing lembaga yang mengeluarkannya,
panduan yang sementara disusun ini mengadopsi beberapa praktek
terbaik yang ditemukan pada saat pengumpulan data di Kota Surabaya
dan Kota Pekalongan. Misalnya pemanfaatan aspek norma keagamaan
di Kota Pekalongan dalam menerapkan Free Open Source System
(FOSS), dimana Walikota mengambil filosofi Islam yang mengatakan
bahwa Menggunakan Produk Hallal akan Mendapatkan
Barokah/Berkat.
Kesimpulan