Anda di halaman 1dari 18

CONTOH KARYA TULIS PESONA

KEINDAHAN PULAU DEWATA

Ini merupakan karya tulis yang saya buat untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia setelah study tour di Pulau

Dewata Bali. Yang saya share ini cuma sebagian dari makalah yang sudah jadi. sempga bisa jadi referensi

teman-teman semua yang juga diberi tugas untuk membuat malah study tour di Bali. Monggo dibaca .

KARYA TULIS

PESONA KEINDAHAN PULAU DEWATA

Disusun Oleh :

Nama : Sonny Tri Prasetyo

No. : 25

Kelas : XI IPS 2

Tahun Pelajaran 2013/2014

PERSETUJUAN
Karya tulis yang berjudul Pesona Keindahan Pulau Dewata telah diterima dan disahkan oleh pembimbing

sebagai salah satu syarat ujian kenaikan kelas XI pada:

Hari :

Tanggal : Maret 2014

Pembimbing

MOTTO
1. Keberhasilan tidak datang secara tiba-tiba tetapi karena usaha dan kerja keras

2. Apa gunanya ilmu banyak tetapi tak pernah dibagi

3.

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada :

1. Allah SWT

2. Ayah dan Ibu Tercinta

3. Ibu Sri Soewarsih, S.Pd , M.Pd. selaku kepala sekolah SMA N 3 Sukoharjo

4. Ibu Asni selaku guru pembimbing karya tulis

5. Bapak Sukardi, S.Pd selaku wali kelas XI IPS 2

6. Teman-teman di SMA N 3 Sukoharjo

7. Pembaca yang budiman

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada

kami sehingga saya berhasil menyelesaikan karya tulis ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya tentang

Pesona Keindahan Bali.

Karya tulis ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Kenaikan

Kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2013/2014.

Karya tulis ini berisikan tentang informasi mengenai Pesona Keindahan Bali. Diharapkan karya tulis ini dapat

memberikan informasi kepada kita semua tentang Pulau Bali.

Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua

pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan

karya tulis ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Sukoharjo, Maret 2014

Penulis

Sonny Tri Prasetyo

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. i

HALAMAN PENGESAHAN.. ii

HALAMAN MOTTO.. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN. iv

KATA PENGANTAR. v

DAFTAR ISI.. vi

BAB I PENDAHULUAN

1. Alasan Pemilihan Judul.

2. Tujuan Penulisan..

3. Manfaat Penulisan..

4. Metode Pengumpulan Data .

5. Sistematika Penulisan .
BAB II LANDASAN TEORI

1. Diskripsi Bali Secara Umum..

2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan..

3. Peserta/Sasaran.

4. Jadwal Kegiatan..

5. Sarana Transportasi..

BAB III DISKRIPSI OBYEK

1. Diskripsi Obyek Yang Dikunjungi.

2. Diskripsi Obyek Yang Disukai.

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan.

2. Saran..

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

1. Alasan Pemilihan Judul

Pulau Bali merupakan salah satu kawasan pariwisata di Indonesia yang memiliki aneka ragam budaya. Pulau

Bali merupakan tempat dimana orang-orang menganut kepercayaan yang sangat mendalam terhadap para

dewa-dewa.Sehingga pulau Bali ini disebut PulauDewata.

Pulau Bali juga memiliki alam yang sangat indah, sehingga banyak para wisatawan yang berkunjung ke sana

untuk melihat keindahannya. Di samping alamnya yang indah, pulau Bali juga memiliki keragaman budaya.

Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, maka karya tulis ini, penulis beri judul Pesona Pulau Dewata

1. Tujuan Penulisan
2. Sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Kenaikan Kelas XI SMA Negeri 3 Sukoharjo

tahun pelajaran 2013/2014

3. Penulis ingin berbagi informasi kepada para pembaca tentang pulau Bali

1. Manfaat Penulisan

2. Bagi Penulis

Menambah wawasan nusantara, terutama dalam lingkup pulau Bali

Dapat mengikuti UAS 2012/2013

2. Bagi Pembaca

Menambah pengetahuan pembaca tentang pulau Bali

Sebagai referensi dalam pembuatan karya tulis-karya tulis yang lain

1. Metode Pengumpulan Data

2. Metode Studi Pustaka

Dalam penyelesaian karya tulis ini penulis menggunakan metode studi pustaka untuk memudahkan dalam

menggambarkan objek-objek yang dikunjungi.

2. Metode Wawancara

Selain menggunakan metode studi pustaka penulis juga menggunakan metode wawancara yaitu dimana penulis

secara langsung kepada Guide setempat.

3. Metode Observasi

Metode paling utama yang penulis gunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode observasi, yaitu

dengan melakukan pengamatan langsung ke objek-objek yang dikunjungi.

1. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan tentang Alasan Pemilihan Judul, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode

Pengumpulan Data, dan Sistematika Penyajian

Bab II Landasan Teori


Pada bab ini diuraikan tentang Deskripsi Bali Secara Umum, yang meliputi Kondisi Umum Pulau Bali,

Agama, Adat Istiadat, serta Agama dan Adat Istiadat. Selanjutnya juga diuraikan tentang Waktu & Tempat,

Peserta (Sasaran),Jadwal Kegiatan, dan Sarana Transportasi

Bab III Deskripsi Objek yang Dikunjungi

Pada bab ini diuraikan tentang objek-objek yang dikunjungi, yang meliputi Tanah Lot, Joger, Danau Bedugul,

Sangeh, Pertunjukan Tari Barong, Sukowati, Tanjung Benoa, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Dreamland,

Pantai Kuta, Galeri Krishna, Bali TV.

Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan tentang Kesimpulan, sebagai hasil akhir dari penulisan karya tulis ini, Saran, Daftar

Pustaka, serta Lampiran.

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Deskripsi Bali Secara Umum

Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi

bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau

yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan

Pulau Serangan.

Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di

bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal

sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan

Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.

Pulau Bali terbagi atas satu Kotamadya dan 8 Kabupaten yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Bali Barat dengan Ibu Kota Jembrana

2. Badung dengan Ibu Kota Denpasar

3. Tabanan dengan Ibu Kota Tabanan


4. Klungkung dengan Ibu Kota Klungkung

5. Karang Asemdengan Ibu Kota Amplapura

6. Bangledengan Ibu Kota Bangli

7. Bali Timur dengan Ibu Kota Sukowati Gianyar

8. Buleleng dengan Ibu Kota Singaraja

9. Kota Madya Denpasar dengan Ibu Kota Denpasar

10. Letak Geografi

Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km

dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 82523 Lintang Selatan dan 1151455 Bujur Timur

yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.

Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret

1963. Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur

meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali

adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai.

Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari

barat ke timur dan di antara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan

Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi, yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas dan Gunung Seraya.

Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang

tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai dan Bali Selatan dengan

dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas

122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha dan

lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di

daerah pegunungan, yaitu Danau Beratan atau Bedugul, Buyan, Tamblingan, dan Batur. Alam Bali yang indah

menjadikan pulau Bali terkenal sebagai daerah wisata.

Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat kesenian dan

peristirahatan, terletak di Kabupaten Gianyar. Nusa Lembongan adalah sebagai salah satu tempat menyelam

(diving), terletak di Kabupaten Klungkung. Sedangkan Kuta, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah

beberapa tempat yang menjadi tujuan utama pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan, spa,

dan lain-lain, terletak di Kabupaten Badung.

Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 8 kabupaten, 1 kotamadya, 55 kecamatan, dan 701

desa/kelurahan.
2. Sejarah

Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari Asia. Peninggalan

peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau. Zaman

prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan tulisan Bahasa Sanskerta dari India pada

100 SM.

Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan India yang prosesnya semakin cepat setelah

abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, di antaranya Prasasti

Blanjong yang dikeluarkan oleh Sri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa.

Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa

tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (12931500) yang

beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343

M. Saat itu hampir seluruh nusantara beragama Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-

kerajaan Islam di nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan, pendeta,

artis dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa ke Bali.

Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597,

meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585.

Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat

perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekokoh posisi mereka di Jawa

atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah menjadi permanen

yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali yang saling tidak mempercayai satu

sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur dan disusul dengan

daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu

karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai titk darah penghabisan atau perang

puputan yang melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak

4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah.

Selanjutnya, para gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau

ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak berubah.

Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II dan saat itu seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah

Rai membentuk pasukan Bali pejuang kemerdekaan. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan

Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali pemerintahan

kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu

menggunakan senjata Jepang.


Pada 20 November 1945, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di desa Marga, Kabupaten

Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah

timur Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Seluruh

anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya dan menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang

terakhir.

Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia

Timur yang baru diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu negara saingan bagi Republik Indonesia yang

diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarno dan Hatta. Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik

Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun 1950,

secara resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah propinsi

dari Republik Indonesia.

Letusan Gunung Agung yang terjadi pada tahun 1963, sempat mengguncangkan perekonomian rakyat dan

menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke berbagai wilayah lain di Indonesia.

Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap pemerintah nasional di Jakarta, di Bali dan

banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di

Bali, diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian, kejadian-kejadian pada

masa awal Orde Baru tersebut sampai dengan saat ini belum berhasil diungkapkan secara hukum.

Serangan teroris telah terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali 2002 di kawasan pariwisata

Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209 orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005

juga terjadi tiga tahun kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan

internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing dan menyebabkan industri

pariwisata Bali menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir ini.

3. Agama

Masyarakat di Bali mayoritas beragama Hindu Bali yang disebut Hindu Dharma, yang mempunyai sebuah

majelis Agama Hindu yang disebut Parisada Hindu Dharma. Orang Bali sangat memegang teguh agamanya

dan juga Tuhan Yang Maha Esa, yang mereka sebut Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sebagai umat beragama,

Para Hindu Dharma beribadah di tempat yang disebut Pura dan salah satu Pura yang terkenal adalah Pura

Besakih. Pada umumnya masyarakat hindu mengenal beberapa hari raya seperti : Galungan, Nyepi, Kuningan,

Ngabak Geni, Pagerwesi, dan Saraswati.


Selain itu juga dikenal Pajar, yaitu hari raya pada saat galungan yang diadakan setiap 6 bulan sekali. Upacara

keagamaan yang biasa diadakan di Pura dibagi menjadi upacara-upacara besar seperti hari raya tersebut di atas.

Sedangkan upacara-upacara kecil yaitu diadakan pada bulan purnama dan bulan mati.

Dalam sebuah Pura juga terdapat hukum pananda yaitu jika mengadakan upacara-upacara adat harus

memberikan sesaji. Sesaji yang diberikan harus tepat karena mereka beranggapan bahwa seluruh keselematan

masyarakat tergantung pada sesaji. Untuk itu agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian sesaji baik dari segi

barang maupun jumlahnya maka dibuatlah kitab yang disebut Kitab Kama Sutra.

Sesaji sendiri dibagi menjadi sesaji besar dan sesaji kecil, sesaji besar biasanya digunakan oleh masyarakat,

tujuannya adalah untuk menjaga keselamatan warga masyarakat tersebut. Sedangkan sesaji kecil dapat

dilakukan oleh sebuah keluarga dan tujuannya untuk menjaga keselamatan anggota keluarga (termasuk

anggota yang telah meninggal).

4. Adat Istiadat dan Budaya

Adat istiadat di Bali sangat beragam sehingga menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara

untuk menjadikan pulau Bali sebagai tujuan wisata mereka. Walaupun begitu adat istiadat dan kebudayaan di

Bali tidak terpengaruh oleh kebudayaan yang dibawa oleh wisatawan asing tersebut. Hal ini dikarenakan

masyarakat di Bali mempunyai kepercayaan yang kokoh terhadap agama, adat istiadat dan budayanya.

Dibawah ini adalah beberapa istilah-istilah yang berkaitan dengan kebudayaan Bali:

1. Perbekalan

Yaitu istilah lain untuk desa, Kepala Perbekalan sering disebut istilah Perbekalan yang melaksanakan

tugasnya dan dibantu pengurus perbekalan lainnya yang terdiri dari warga masyarakat yang sudah cukup

umum dan dipercaya oleh masyarakat.

2. 2. Banjar

Adalah kelompok masyarakat yang terbentuk karena kesatuan dan adat atau perbekalah/desa. Pemimpin

banjar disebut Kuah Banjar.

3. Kul-kul

Disebut juga kantongan desa, karena desa-desa di kepualauan Bali merupakan kesatuan antara desa yang satu

dengan desa yang lain, bila terjadi peristiwa yang dianggap membahayakan maka kul-kul di setiap rumah

dipalu dan setiap laki-laki dewasa harus keluar untuk membantu, jika tidak keluar dikenakan denda.

4. Seka
Adalah organisasi masyarakat dalam bidang Sekatruna (perkumpulan para pemuda), Seka Namla

(perkumpulang yang bertujuan menanam padi secara bergotong royong), Seka Daha (perkumpulan para

gadis).

5. Ngasah

Adalah gotong royong masyarakat yang bertujuan untuk kepentingan keagamaan dan hanya mengurusi

masalah keagamaan, khususnya Hindu. Selain itu juga masyarakat Bali juga dikenal bentuk-bentuk

pengelompokkan masyarakat yang disebut Kasta. Masyarakat dibagi menjadi 4 Kasta (aturwarna/atur

mangsa). Kasta tersebut antara lain Ksatria, Waisya, Brahmanayang disebut Triwangsa dan Kasta Sudra yang

disebut Jaba.

Nama warga Bali biasanya erat dengan kastanya, seperti:

1. Kasta Brahmana

Memiliki gelar/nama resmi/bangsawan bagi para petinggi Agama Hindu memiliki gelar dua jenis menurut

kelaminnya.

Pria dengan gelar Anak Agung

Wanita dengan gelar Gusti Ayu

1. Kasta Ksatria

Memiliki gelar/nama dengan sebutan I Gusti, gelar hanya dipakai untuk para pembela karajaan, pembela

kebenaran.

Pria dengan gelar Ida Bagus

Wanita dengan Ida Ayu

1. Kasta Waisya

Mempunyai gelar dengan nama putra, sebutan dipakai oleh parasaudagar, yaitu :

Pria dengan gelar I Gusti Ngurah

Wanita dengan gelar Gusti Ayu

1. Kasta Sudra

Kasta ini adalah kasta rakyat jelata atau awam, karena kasta ini dariorang awam. Banyak gelar atau nama

untuk penyandang kasta ini, terdiri dari :

Anak ke I : Pria dengan sebutan I Wayan

Wanita dengan sebutan Gusti Ayu

Anak ke II : Pria dengan sebutan I Made


Wanita dengan sebutan Ni Made

Anak ke III : Pria dengan sebutan I Nyoman

Wanita dengan sebutan Ni Nyoman

Anak ke IV : Pria dengan sebutan I Ketut

Wanita dengan sebutan Ni Ketut

1. Waktu Pelaksanaan

Karya wisata ini dilaksanakan pada hari Sabtu-Rabu tanggal 1 s.d. 5 Febuari 2014 yang bertujuan ke Pulau

Bali dengan obyek wisata sebagai berikut:

1. Tanah Lot

2. Joger

3. Danau Bedugul

4. Sangeh

5. Pertunjukan Tari Barong

6. Sukawati

7. Tanjung Benoa

8. Garuda Wisnu Kencana (GWK)

9. Dreamland

10. Pantai Kuta

11. Galeri Krishna

12. Bali TV

1. Peserta/Sasaran

2. Jadwal Kegiatan

3. Sarana Transportasi

BAB III

DESKRIPSI OBYEK
A.Deskripsi Obyek Yang Dikunjungi

1. Tanah Lot

2. Joger

Joger merupakan salah satu pusat oleh-oleh atau tempat wisata belanja di Bali ini memang unik.Joger dahulu

hanyalah sebuah toko atau sejenis galeri yang menjual berbagai barang-barang seni dan batik dengan nama

toko Art & Batik Shop Joger. Kata Joger diambil dari perpaduan dari nama sang pemilik yaitu Joseph

Theodorus Wulianadi dengan sahabat karibnya yang bernama Mr.Gerhard Seeger dimana yang huruf E-nya

dibaca seperti kata enak atau pada kata ekonomi.Toko Joger pada awalnya lahir pada tanggal 19 Januari

1981 dengan bantuan dari si sahabat karib yang menghibahkan uang sebesar US$ 20.000 sebagai hadiah

pernikahan si pemilik Joger sekarang yaitu Joseph Theodorus Wuliandi. Dulu Joger dikenal dengan embel-

embel Pabrik Kata-kata Joger, entah mulai kapan slogan itu berganti menjadi Pusat Tolah-Toleh Khas

Bali.Lokasinya yang mudah dijangkau yaitu di Jl.Raya Kuta (tanpa nomor) dekat dengan bandara Ngurah Rai,

membuat Joger sangat dikenal baik wisatawan lokal maupun mancanegara.Bahkan sebagian orang bilang

tidak ke Bali namanya jika tidak membawa oleh-oleh dari Joger. Di Joger Barang yang dijual pun beraneka

ragam bahkan banyak yang unik.Selain T-Shirt sebagai komoditi utamanya, topi, tas, gantungan kunci, sandal,

ada juga barang-barang unik yang mungkin tidak ada ditempat lain misalnya jam mundur, sandal raksasa, dan

lainnya.Keunikan lainnya di Joger adalah kita akan mendapatkan diskon 10%, bila kita waktu belanja

bertepatan dengan tanggal ulang tahun kita.Didalam sana anda akan sering mendengar slogan Joger terbaru

yaitu Belanja Tidak Belanja Tetap Thank You.

3. Danau Bedugul

Objek wisata Bedugul terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti kabupaten Tabanan. Kurang lebih

jaraknya 45 km dari pusat kota kabupaten dan jaraknya dari kota Denpasar sekitar 50 km ke arah utara

mengikuti jalan raya. Pura tersebut berada di tepi danau Beratan, nama Pura Ulun Danu sendiri diambil dari

kata danau.

Sejarah Pura Ulun Danu Beratan diketahui dari arkeologi dan data sejarah yang terdapat dalam lontar babad

Mengwi. Di sebelah kiri halaman depan Pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkofagus dan sebuah papan

batu, yang berasal dari masa tradisi megalitikum, sekitar 500 SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan

masing-masing di atas Babaturan atau teras yang diperkirakan sebagai lokasi dimana Pura Ulun Danu Beratan

telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman megalitikum.
Dalam lontar Babad Mengwi tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai pendiri kerajaan

Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan Pura Taman Ayun. Dalam

lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam

lontar itu adalah pendirian Pura Taman Ayun yang upacaranya berlangsung pada hari Anggara Kliwon

Medangsia tahun Saka Sad Bhuta Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 atau 1634 M. Berdasarkan uraian dalam

lontar Babad Mengwi tersebut diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556,

oleh I Gusti Agung Putu. Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung

Putu digelari oleh rakyatnya I Gusti Agung Sakti. Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4 komplek pura

yaitu:

Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan Pura Dalem Purwa, keempat pura

tersebut berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri Murti, guna

memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alam semesta.

4. Sangeh

5. Pertunjukan Tari Barong

6. Sukawati

7. Tanjung Benoa

Tanjung Benoa berada diujung tenggara pulau Bali dan bertetanggaan dengan kawasan Nusa Dua. Dapat

ditempuh dalam 35 menit dari Kuta, 40 menit dari Sanur dan 20 menit dari Airport Ngurah Rai.

Tanjung Benoa menjadi tempat yang sangat cocok untuk kegiatan watersport atau olahraga air. Pantai di

kawasan ini sangat tenang berbeda dengan di Kuta, Sanur atau Uluwatu sehingga menjadikan kawasan ini

sebagai satu-satunya tempat untuk permainan-permainan air yang menyenangkan ini.

Olahraga air yang bisa dinikmati disini diantaranya adalah Jetski, Parasailing, Banana Boat, Scuba Diving,

Snorkling , Glassbottom plus kunjungan ke Turtle Island (pulau penyu) dan Flying Fish.
Pulau Penyu, adalah wisata yang paling cocok jika anda mengajak anak anda yang masih kecil. Dengan

menaiki perahu yang di bawahnya ada kaca bening, anda akan diajak berlayar melihat akuarium bawah laut

yang terdapat di pantai Tanjung Benoa. Sambil melemparkan roti dari perahu, ikan-ikan akan naik dan

mengejar makanan tersebut. Jumlahnya ratusan ekor dan berwarna warni. Demikian juga dengan pemandangan

karang laut yang elok. Setelah puas melihat pemandangan tersebut, perahu akan meluncur menuju Pulau Penyu

untuk melihat lokasi penangkaran Penyu, binatang yang cukup langka keberadaannya. Disini kita akan melihat

telur penyu yangg dikeram, kemudian penyu yang masih kecil-kecil, penyu remaja sampai dengan penyu

dewasa yang sudah siap menjadi induk. Jenis penyu tidak hanya satu saja, tapi ada beberapa jenis. Disamping

itu, dilokasi ini juga terdapat binatang lain seperti burung, kelelawar, ular, dll yg sangat jinak.

8. Garuda Wisnu Kencana (GWK)

9. Dreamland

Asal usul nama Dreamland dikarenakan dulu di area ini sempat terdapat sebuah proyek perumahan dan objek

wisata. Namun proyek tersebut terhambat dan terbengkalai sedangkan para penduduk desa Pecatu yang

dulunya hidup sebagai petani sangat berharap proyek selesai dan mereka bisa menekuni bisnis lain di bidang

pariwisata. Karena besar harapan masyarakat dan tanah ini menjadi tanah masa depan mereka maka diberilah

nama tanah ini dengan dream land (tanah impian)

Pantai Dream land sendiri hampir mirip dengan objek wisata pantai Kuta banyak yang bilang The next Kuta

beach, namun jauh lebih indah dan lebih sepi pengunjung. Pasir putih dan celah karang yang terjal menjadi

pemandangan yang begitu memikat mata untuk dipandang. Airnya pun masih tampak sebening Kristal. Karena

tempatnya yang sepi dan tekstur ombaknya yang bisa dibilang lumayan bagus buat surfing, banyak wisatawan

mancanegara untuk datang kesini . Tempat ini juga memiliki karang yang luar biasa unik. sering sekali

digunakan untuk pemotretan prewed, model atau bahkan untuk shooting film yang ditayangkan di Indonesia

dan luar. Karang ini juga yang menambah nuansa erotis dan romantis dari Pantai ini disamping sunsetnya.

10. Pantai Kuta

11. Galeri Krishna


12. Bali TV

BAB IV

PENUTUP

1. Simpulan

Setelah penulis mengadakan pengamatan langsung di pulau Bali, maka dapat di simpulkan:

Penulis ingin mengajak pada para pembaca untuk mengenal lebih dekat tentang keindahan Istana

Tampak Siring.

Penulis ingin mengetahui daya tarik Istana Tampak Siring di Pulau Bali sehingga banyak turis

domestic dan turis mancanegara berkunjung di tempat tersebut.

Penulis ingin menambah wawasan tentang Istana Tampak Siring.

Penulis ingin mamaparkan bagaimana Istana Tampaksiring di bangun dan apa saja keistimewaan dari

Istana Tampaksiring.

1. Saran

Berikut ini adalah saran yang dapat penulis berikan untuk obyek- obyek wisata di Bali:

Sarana dan prasarana perlu di tingkatkan, khususnya transportasi.

Keamanan obyek wisata, dan kebersihan perlu di tingkatkan

Kita harus tetap menjaga kebudayaan di Bali.

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Bali

Anda mungkin juga menyukai